Golden Palace, Kini Sediakan Medical Clinik

Ingin memberikan pelayanan terbaik, mengingat industri pariwisata di Lombok semakin berkembang

MATARAM.lombokjournal.com —  Golden Palace — hotel bintang empat namun pelayanan setara bintang lima yang ada di Kota Mataram — terus berupaya tingkatkan pelayanan terbaik bagi konsumen atau tamunya.  Kini, Golden Palace sediakan medical clinik bagi tamu hotel dan karyawannya.

General Manager, Golden Palace, Ernanda Agung D menyampaikan, keberadaan medical clinik itu  semata-mata untuk memberikan jaminan kesehatan bagi tamu hotel ketika tiba-tiba mengalami sakit. Itu hanya penanganan awal saja.

“Jika dokter yang ditugaskan sudah menangani, kemudian perlu dirujuk ke rumah sakit, maka akan  kami rujukan,” ungkapnya saat grand opening medical clinik di hotel golden palace, Senin (26/2).

Ernanda mengatakan, keberadaan medical clinik itu bukan berarti tamu hotel digratiskan. Pihak hotel menyediakan klinik untuk penanganan awal, saat tamu yang mengalami sakit tiba tiba.

“Biayanya ya langsung berurusan dengan klinik, tidak masuk biaya cek in,” katanya.

Sementara itu, dokter yang ditugaskan seperti dr Umi Kulsum menegaskan, keberadaan medical clinik untuk menangani pasien panas dingin, mual atau muntah, dehidrasi, terlebih misal, jika tamu hotel ada eksiden saat renang.

“Kami juga sediakan bagi pasien asma, atau sulit bernafas. Kedepan, saya akan  bekerjasama dengan BPJS, “ujarnya

Dia mengaku, berbagai fasilitas sudah disediakan seperti, alat untuk lepas sumbatan asma, oksigen, anti nyeri dan lain sebagainya, sebelum dirujuk ke rumah sakit. Operasional klini mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 14.00 siang. Selanjutnya akan dibuka sampai pukul 20.00 wita.

Terkait keberadaan medical clinik, Direktur Utama Golden Palace Ir. Teddy Sanyoto, MT.,MBA menyampaikan, ide tersebut muncul karena perkembangan pariwisata NTB semakin mencuat dan wisata semakin banyak berdatangan.

Tamu di hotel disediakan medical clinik, ketika ada insiden mendadak terjadi di hotel, bisa langsung ditangani sebelum dirujuk ke rumah sakit.

“Intinya, ingin memberikan pelayanan terbaik saja. Karena industri pariwisata semakin berkembang,” tutupnya

AYA




Festival Pesona Tambora, Mengangkat Pariwisata Pulau Sumbawa

Festival Pesona Tambora (FPT) bisa lebih sukses menarik kunjungan wisatawan serta mendorong FPT sebagai wonderful pariwisata Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  Selama dua kali dilaksanakan, Even Festival Pesona Tambora (FPT) Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses menarik minat dan perhatian dunia, terutama wisatawan melakukan kunjungan, nasional maupun mancanegara.

Festival Pesona Tambora (FPT) sendiri merupakan even tahunan yang dilaksanakan Pemprov NTB mrlalui Dinas Pariwisata  pertama kali sejak 2015, Festival Tambora Menyapa Dunia, memperingati 201 tahun Gunung Tambora Pulau Sumbawa meletus

“Sejak pertamakali digelar pada 2015, FPT sukses menarik perhatian dan minat wisatawan nusantara maupun mancanegara, datang dan menyaksikan langsung Karena itulah FPT menjadi salah satu ikon mengangkat pariwisata Pulau Sumbawa,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Lalu Mohammad Faozal di Mataram, Kamis (23/028)

Melalui FPT tersebut, potensi sektor pariwisata lain di Sumbawa juga bisa terangkat seperti Pulau Lombok. Mengingat selama ini isu yang berkembang, ada kesan terjadi disparitas terkait pembangunan antara Pulau Lombok dan Sumbawa, terutama sektor pariwisata

Karena itulah pada calender even Dispar NTB, selain FPT, juga akan dilaksanakan Festival Moyo, Mantar dan Lakey, Kabupaten Dompu sebagai bagian dari upaya mengangkat dan mempromosikan pariwisata Pulau Sumbawa

“Kita ingin pelaksanaan FPT bisa lebih sukses menarik kunjungan wisatawan serta mendorong FPT sebagai wonderful pariwisata Indonesia,” katanya

Ditambahkan, selain itu salah satu kekuatan dari FPT, di dalam terdapat cerita dan sejarah bagaimana kedahsyatan tragedi meletusnya Gunung Tambora  yang tidak saja berdampak bagi Indonesia, tapi juga jauh sampai Eropa

Deputi Menteri Bidang Pemasaran l, I Gde Pitana mengatakan, salah satu kelemahan mengapa sektor pariwisata di suatu daerah, karena kurangnya promosi.  Sesuatu itu akan menjadi besar kalau dibesarkan melalui promosi terutama promosi online.

Dikatakan, dengan adanya konektivitas internet sekarang ini, hampir 80 persen orang mencari refrensi tentang pariwisata suatu daerah atau negara melalui media online.

“Promosi melalui media online juga akan cepat mendorong persepsi wisatawan tentang pariwisata, sebab persepsi lebih besar pengaruhnya daripada realitas,” terang Gede Pitana.

AYA




TGB Beri Sentuhan Luar Biasa Bagi Kemajuan Pariwisata

TGB berhasil ciptakan segmen wisata halal yang dikenal dunia, tanpa melenyapkan sektor pariwisata konvensional yang sudah ada

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lalu Abdul Hadi Faesal mengatakan, Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan sentuhan yang luar biasa bagi kemajuan NTB, terutama menyangkut sektor pariwisata.

“Saya kagum sama Tuan Guru Bajang yang telah memberi sentuhan luar biasa hingga menjadi seperti ini,” ujar Hadi di Kompleks Islamic Center NTB, Rabu (21/2).

Hadi yang bergelut dalam dunia pariwisata merasakan betul terobosan dari kepemimpinan TGB dalam mengubah wajah NTB. Menurut Hadi, TGB berhasil menciptakan segmen wisata halal yang dikenal dunia, tanpa melenyapkan sektor pariwisata konvensional yang sudah ada

“Sektor pariwisata halal dan konvensional di NTB bisa bersanding mesra yang pada akhirnya manfaatnya bisa dirasakan para pelaku industri wisata,” lanjut Hadi.

Hadi mengungkapkan, TGB telah menancapkan pondasi wisata halal NTB yang kini menjadi imam sektor pariwisata halal bagi daerah lain. Tak hanya itu, Hadi juga mengapresiasi masifnya agenda berskala nasional hingga internasional yang menghadirkan begitu banyak wisatawan dalam periode sepuluh tahun terakhir.

Hadi menilai siapapun penerus TGB nantinya tetap melanjutkan program wisata halal dan tetap meminta saran dari TGB agar sektor pariwisata halal tetap bisa terus berkembang.

“Kalau untuk pertahankan wisata halal pastinya harus tetap lakukan koordinasi dengan Tuan Guru Bajang. Boleh beliau tidak memimpin lagi tapi bagaimana ke depannya wisata halal tetap jadi andalan kita,” ucap Hadi.

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur NTB dua periode pada akhir tahun ini.

AYA




Lombok Sumbawa Great Sale, Tingkat Hunian Hotel Naik 30 Persen

Event LSGS 2018 yang dihajatkan untuk menarik wisatawan datang ke Lombok dan Sumbawa di masa low season Januari-Februari, cukup efektif dan memberi efek sangat positif

MATARAM.lombokjournal.com — Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2018 yang dimulai sejak 28 Januari hingga 28 Februari, sudah mulai terasa dampak positifnya bagi sektor Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hingga pertengahan event LSGS 2018, Rabu (14/2), Dinas Pariwisata NTB dan stakeholders kepariwisataan di NTB mencatat, prosentase tingkat hunian kamar hotel (Ocupancy) mengalami peningkatan berkisar 25-30 persen.

Selain itu, sejumlah paket wisata yang ditawarkan pelaku industri wisata di NTB juga tercatat naik transaksinya, dan sejumlah destinasi wisata buatan juga mulai mengalami trend tingkat kunjungan.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan, event LSGS 2018 yang dihajatkan untuk menarik wisatawan datang ke Lombok dan Sumbawa di masa low season Januari-Februari, cukup efektif dan memberi efek sangat positif.

Sampai pertengahan event LSGS ini, kami lihat LSGS membawa dampak positif bagi pertumbuhan kunjungan.

“Indikatornya seperti meningkat ocupancy hotel, dan penukaran voucher yang sudah sesuai skema great sale,” kata Faozal, dalam keterangan pers bersama jajaran PHRI, ASITA, dan INCA, Rabu (14/02) di Mataram.

Faozal memaparkan, occupancy hotel saat ini di perkotaan atau city hotel tercatat rata-rata 60-70 persen, sementara di resort-resort wisata seperti Senggigi di Lombok Barat, dan Gili di Lombok Utara tercatat hingga 80-85 persen.

“Jadi ada peningkatan rata-rata 30 persen, dibandingkan dengan occupancy Januari. Meski peningkatkan ini tidak bisa dipastikan garis lurus bersama Great Sale, tapi kami yakin ini salah satu dampak positif gerat sale,” katanya.

Selain peningkatan kunjungan wisata domestik dan mancanegara yang terbaca dari tingkat hunian kamar hotel, event LSGS juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di NTB, di Kota Mataram dan sekitarnya.

Masyarakat Mataram dan lokal NTB juga tercatat banyak yang mulai memesan paket-paket wisata, pesta perkawinan, pesta ulang tahun, hingga memilih destinasi dan hotel sebagai lokasi arisan.

“Ini membuktikan dampak positif LSGS juga, bagi masyarakat Mataram dan NTB umumnya, dan pasti dampak ini terasa bagi pelaku industri pariwisata kita,” kata Faozal.

Dinas Pariwisata NTB dan stakeholders kepariwisataan bersama dunia industri pariwisata di NTB meluncurkan LSGS 2018 pada 28 Januari 2018, dengan harapan meningkatkan kunjungan wisata ke NTB di saat low season tahun ini.

Sejumlah tawaran menarik dilemparkan untuk menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Mulai dari diskon harga, hingga bonus-bonus untuk para wisatawan yang berkunjung ke wilayah NTB selama periode 28 Januari hinbgga 28 Februari nanti.

Sedikitnya 137 merchant dan tenor yang ikut meramaikan LSGS 2018 ini. Itu semua terdiri dari city hotel & resorts hotel, restaurant, toko oleh-oleh, travel agent, taman rekreasi, hingga industri UMKM pariwisata, yang menawarkan diskon harga hingga 65 persen dari harga normal.

Ketua Putri NTB, sebuah organisasi pengelola destinasi wisata buatan dan rekreasi, Muhammad Thahrir mengakui, event LSGS 2018 bukan hanya menjadi ajang promosi dan trik menarik wisatawan domestik dan asing berkunjung ke NTB, tapi juga mengedukasi masyarakat NTB.

“Dari analisis kami selama LSGS, ternyata banyak juga masyarakat NTB sendiri yang belum tahu atau tidak tahu bahwa ada banyak destinasi-destinasi wisata yang harus dikunjungi di NTB ini. Jadi LSGS juga memberikan edukasi ke masyarakat kita sendiri,” katanya.

Menurut Thahrir, Lombok dan Sumbawa juga memiliki banyak destinasi buatan dan wahana rekreasi yang tidak kalah dengan yang ada di daerah lain.

Masyarakat lokal di NTB juga bisa memanfaatkan beragam keringanan harga untuk mengunjungi destinasi-destinasi itu selama LSGS berlangsung hingga 28 Februari nanti.

AYA




Grand Final Pemilihan Putri indonesia Meriah

Pemilihan Putri Indonesia di NTB ini akan dijadikan kalender even tahunan, pemenang mewakili NTB dan jadi Duta Pariwisata NTB

Lalu Winengan (paling kanan) bersama Chaerul Mahsul dan Putri NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Malam puncak (Grand Final) pemiihan putri Indonesia Nusa Tenggara Barat yang berlangsung di Hotel Golden Palace, Jum’at (9/2) berlangsung meriah.

Ke 15 finalis Putri Indonesia NTB menampilkan koreo dance. Penampilan ke 15 finalis ini mendapat sambutan hangat dari dewan juri dan penonton yang memghadiri acara malam Grand Final.

Saat menyampaikan sambutan, Ketua Panitia sekaligus Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) wilayah Nusa Tenggara Barat, Lalu Winengan sempat menceritakan perihal keinginan dirinya menjadi ketua panitia sekaligus penanggung jawab acara pemilihan Putri Indonesia.

Winengan sempat menuai berbagai pertanyaan. Pasalnya, ia sendiri merupakan Sekretaris Wilayah organisasi Islam terbesar yakni Nahdlatul Ulama.

Menurutnya, tanggung jawab sebagai Ketua Panitia pemilihan Putri Indonesia merupakan tanggung jawab moral, untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda NTB untuk mengembangkan bakat serta talentanya.

Menurutnya, ajang pemilihan Putri Indonesia ini ke depan akan dijadikan kalender even tahunan. Pemenang akan mewakili NTB di ajang nasional, juga akan menjadi duta pariwisata NTB.

“Banyak yang mempertanyakan kenapa saya harus menggawangi acara glamour ini. Saya merasa ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab saya memberikan wadah untuk mengasah talenta dan bakat remaja putri kita. Ke depannya pemenang pemilihan akan menjadi duta pariwisata NTB,” paparnya.

Ia yakin acara akan mendapat sambutan yang baik bagi masyarakat NTB. Bahkan Gubernur NTB memberikan support acara ini.

Asisten Dua Setda NTB, Chairul Mahsul berharap acara pemilihan Putri Indonesia ke depannya agar disosialisasikan lebih awal. Chairul Mahsul juga berharap penyelenggaran even ini ke depannya ada sinergisitas antara panitia penyelenggara dengan pemerintah.

“Sehingga acara pemilihan putri Indonesia NTB dapat berlangsung lebih baik,” ujar Chairul..

Pada malam Grand Final ini ke 15 finalis menampilkan kemampuan terbaik di depan para juri yang berasal dari Jakarta. S

elain penampilan ke 15 finalis malam Grand Final juga di hadiri oleh Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani, Putri Indonesia NTB 2017, serta para alumni putri Indonesia Nusa Tenggara Barat.

Me




15 Finalis Berebut Jadi Brand Ambasador Pariwisata NTB

Tak hanya fisik menawan, namun lebih dari itu kemampuan interaksi sosial, kecerdasan emosional serta wawasan yang luas menjadi syarat mutlak

Ketua Parfi NTB, Lalu Winengan usai seleksi ketat dilakukan panitia

MATARAM.lombokjournal.com — Sebanyak 15 finalis peserta pemilihan Putri Indonesia untuk wilayah Nusa Tenggara Barat pada Jum’at (9/2) akan bersaing menjadi Brand Ambasador pariwisata NTB.

Pemilihan Putri Indonesia NTB ini diselenggarakan oleh Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) NTB. Ketua Parfi NTB, Lalu Winengan menjelaskan, seleksi ketat dilakukan panitia untuk menjaring para finalis putri Indonesia ini. Sejumlah kriteria juga wajib di penuhi oleh para calon peserta.

Tidak hanya mempunyai fisik yang menarik serta tampilan yang rupawan, namun lebih dari itu kemampuan interaksi sosial, kecerdasan emosional serta wawasan yang luas menjadi syarat mutlak bagi para peserta.

Melalui sejumlah tahapan akhirnya panitia meloloskan 15 peserta finalis putri Indonesia wilayah NTB. Malam puncak (Grand Final) pemilihan putri Indonesia akan di laksanakan di Hotel Golden Palace pada Jum’at malam (9/2) besok.

Winengan menyatakan tujuan dilakukannya ajang pemilihan putri Indonesia NTB ini sebagai bentuk kepedulian terhadap talenta dan bakat yang di miliki oleh masyarakat NTB.

Ke depannya para pemenang putri Indonesia ini akan di jadikan sebagai Brand Ambasador (Duta) pariwisata. Oleh karena ini para peserta di tuntut mempunyai kemampuan berbahasa asing serta kemampuan dan wawasan luas mengenai Provinsi NTB khususnya pengetahuan tentang pariwisata.

“Jadi tujuan kita itu kedepannya akan menjadikan pemenang putri Indonesia ini menjadi duta pariwisata NTB. Bisa mempromosikan NTB dan mengharumkan nama NTB, semua itu murni tujuannya untuk daerah. Kalau bukan kita lantas siapa yang peduli pada kemampuan adik-adik kita ini,” papar Winengan usai menggelar technical meeting bersama para finalis.

Sejumlah rangakaian menuju malam puncak juga mulai di laksanakan oleh ke 15 finalis ini. Dimulai dari sesi pemotretan, tehnical meeting, berkunjung ke RRI Mataram, bertemu dengan para sponsor serta melakukan road show ke sejumlah daerah tujuan wisata.

Pada malam puncak pemilihan nanti, Parfi NTB menghadirkan juri nasional dan daerah. Sejumlah nama beken di pentas ajang pemilihan para ratu akan hadir sebagai juri, seperti Bunga Citra Ibrani Putri Indonesia 2017, perwakilan dari Mustika Ratu serta pengarah model Lin Lin Herawati.

Selain itu juri daerah akan menghadirkan Ketua Majelis Adat Sasak, Lalu Bayu Windya, Ketua BKOW NTB, serta sejumlah juri daerah lainnya.

Me




Tingkat Hunian Hotel Di NTB, Bulan Desember Turun

Rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang pada bulan Desember 2017 naik 0,17 hari dibandingkan RLM bulan November

MATARAM.lombokjournal.com — Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang pada bulan Desember 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan November 2017.

Badan pusat statistik ( BPS ) NTB merilis,  TPK bulan November 2017 mencapai sebesar 52,48 persen,  turun  2,43 poin pada bulan Desember 2017 dengan TPK  50,05 persen.

“Jika dibandingkan dengan TPK bulan Desember  2016 sebesar 50,09 persen, berarti sedikit mengalami penurunan sebesar 0,04 poin,” ungkap kepala BPS NTB, Endang Triwahyuningsih rabu (01/02).

Menurutnya, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang pada bulan Desember 2017 tercatat 2,14 hari. Ini naik 0,17 hari dibandingkan dengan RLM bulan November 2017 sebesar 1,97 hari.

“Jika dibandingkan dengan RLM bulan Desember  2016 yang hanya 1,75 berarti terjadi kenaikan 0,39 hari,” cetusnya

Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada bulan Desember 2017 tercatat 75.083 orang yang terdiri dari 63.730 orang tamu dalam negeri (84,88 persen) dan 11.353 orang tamu luar negeri (15,12  persen).

Sedangkan, TPK Hotel Non Bintang bulan Desember 2017 sebesar 27,76 persen mengalami kenaikan 1,93 poin dibanding bulan November 2017 dengan TPK sebesar 25,83  persen. Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 1,70 poin dari 26,06 persen.

Rata-rata lama menginap (RLM) tamu di Hotel Non Bintang pada bulan Desember 2017 mencapai 1,70  hari, mengalami penurunan  sebesar 0,13 hari dibandingkan dengan RLM bulan November 2017.

“Dibandingkan dengan bulan Desember 2016 juga sedikit turun sebesar 0,05 hari,” pungkanya

AYA

 

 

 

 




TGB; Peluncuran Wisata Halal Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Ke NTB

Wisata halal  akan membuka ruang ekonomi baru tidak hanya terbatas bagi umat muslim tapi juga untuk semua kalangan umat

MATARAM.lombokjournal.com –  Peluncuran wisata halal bukan bertujuan mematikan wisata konvensional.  Tapi membuka pasar baru serta memperbanyak pilihan wisata bagi sebagian wisatawan, khusunya wisatawan muslim yang ingin berwisata sesuai dengan tuntunan agama.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi menjelaskan itu, saat menerimA kunjungan silaturrahim Forum Masjid dan Mushollah BSD dan sekitarnya (FMMB)., serta rombongan dari Alumni Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jum’at (26/1/18).

Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu menjelaskan, NTB mendeklarasikan destinasi halal tourisme ata pariwisata halal didasari pertimbangan, pariwisata memiliki nilai potensi pasar sangat besar. Hal itu memberikan kemanfaatan besar bagi umat.

“Setelah peluncuran wisata halal di NTB, alhamdulillah wisatawan yang berkunjung di NTB terus meningkat,’ ujar TGB TGB yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.

Membuka dan membangun satu wilayah ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai Islam akan meningkatan kesejahteraan bagi semua.

“Begitu pula halnya dengan wisata halal yang akan membuka ruang ekonomi baru tidak hanya terbatas bagi umat muslim tapi juga untuk semua kalangan umat,” ujar gubernur.

Gubernur menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dipilihnya NTB sebagai lokasi kunjungan. Diharapkannya, pertemuan akan membawa keberkahan yang lebih besar bagi pembangunan ke depan, khususnya bagi kemaslahatan umat.

TGB menekankan, eksperimen menghadirkan satu kebijakan yang mengedepankan nilai-nilai Islam akan menghadirkan banyak kebaikan dalam kehidupan. Saat ini seluruh elemen umat Islam lebih semangat dalam membangun negeri.

“Perjuangan tidak cukup hanya dengan semangat, tapi membutuhkan ilmu dan pemahaman. Karenanya tepat kiranya saat ini kita saling bersilaturrahim dan berdialog dengan FMMB dan alumni UIN Syarifhidayatullah Malang yang di dalamnya ada para kaum cendikiawan yang berilmu,” tutup TGB.

Pimpinan rombongan FMMB, Marta Bachtiar menyampaikan tujuan silaturrahim ke Nusa Tenggara Barat adalah dalam rangka sharing informasi dan berbagi pengalaman terkait wisata halal.

NTB merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan icon wisata halalnya. Begitu pula Dr. Karsa Sukarna sebagai pimpinan rombongan dari alumni UIN Syarifhidayatullah, memiliki tujuan dan maksud yang sama.

AYA/Hms

 




Bupati Najmul Resmikan Dermaga Gili Air

Keberadaan Dermaga tidak hanya menarik pendapatan daerah melalui retribusi, tapi juga mempermudah penjagaan keamanan, khususnya terhadap peredaran narkoba di tiga gili

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, meresmikan dermaga penyebrangan di Dusun Gili Air Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kamis (25/1).

Hadir juga dalam peresmian yang dilangsungkan sekitar pukul 08.00 Wita itu, Kapolres Lombok Utara, AKBP Afriadi Lesmana, Sekda KLU, Drs. H. Suardi, MH., Asisten I, II dan III, Staf Ahli, sejumlah Kepala SKPD, Camat Pemenang, Kepala Bidang lingkup Pemkab Lombok Utara, dan Kepala.Desa Gili Indah.

“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan dermaga ini. Khususnya kepada pemerintah Desa Gili Indah, yang trus mengawal proses pembangunannya,” kata Najmul, dalam sambutannya.

Ke depan, lanjut Najmul, dermaga ini tentunya butuh pemeliharaan, tidak hanya oleh pemerintah, tapi juga masyarakat agar bersama-sama menjaga dan merawatnya.

“Bila perlu ke depan Dinas terkait mengusulkan anggaran perawatan. Itu untuk antisipasi ketika ada kerusakan, jadi bisa langsung diperbaiki,” paparnya.

Keberadaan Dermaga, kata Najmul, tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk menarik pendapatan daerah melalui retribusi, tapi juga dapat mempermudah penjagaan keamanan, khususnya terhadap peredaran narkoba di tiga gili.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dishublutkan KLU, Agus Tisno, berharap keberadaan dermaga Gili Air dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat maupun pengusaha transportasi.

“Meski cuaca sempat menggangu jalannya proses pembangun, tapi alhamdulillah bisa rampung 100 persen. Kini kita berharap dermaga ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” katanya.

Pembangunan dermaga gili air, bersumber dari DAK afirmasi transportasi Kementerian Perhubungan tahun 2017 lalu. Dari total pagu yang dianggarkan sebesar Rp 6,6 miliar, proyek ini direalisasikan dengan nilai kontrak Rp 6,3 miliar.

DNU

 

 

 




Festival Indonesia, Dorong Pemasaran Event Daerah

Di NTB ada empat event yang masuk dalam 100 Wonderfull Event tahun 2018.

MATARAM.lombokjournal.com — Festival Indonesia 2018 akan digelar Kementerian Pariwisata R di Jakarta, 30-31 Januari, untuk mendorong pemasaran event di daerah.

Tahun 2018 ini Kementerian Pariwisata (Kemenpa) sudah menetapkan 100 event pariwisata di daerah sebagai “100 Wonderfull Event Indonesia”.

Hal itu dijelaskan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Esthy Reko Astuty. Event-event parwisata daerah itu tersebar di 34 Provinsi di Indonesia sepanjang 2018 ini.

“Untuk membantu promosi dan pemasaran event daerah itu, kami akan menggelar Festival Indonesia, 30-31 Januari di kantor Kemenpar RI,” kata Esthy, usai rapat koordinasi pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), di Hotel Golden Palace Mataram, Kamis sore (25/1).

Menurut Esthy, Festival Indonesia akan menjadi wahana bertukar informasi dan promosi bagi daerah- daerah penyelenggara event.

Festival juga menjadi sarana informasi kebijakan-kebijakan Kemenpar bagi daerah.

Dalam kegiatan Festival Indonesia juga akan dilakukan kegiatan table top bisnis to bisnis (B to B).

“Setiap daerah akan diundang sebagai seller, dan kami dari Kementerian akan menyediakan mitra-mitra buyers baik nasional maupun mancanegara,”katanya.

Esthy berharap Dinas Pariwisata dan stakeholders terkait di daerah bisa menyiapkan paket-paket wisata yang menarik yang bisa dipromosikan dalam Festival Indonesia.

Menurutnya, paket-paket wisata sebagai pendukung event Festival di daerah harus terus ditumbuhkan agar daya tarik event memiliki nilai tambah bagi wisatawan.

“Kalau hanya Festival saja yang dijual, so what?. Wisatawan datang bukan hanya ingin lihat Festival saja, jadi daerah harus ada inovasi membuat paket pendukungnya,” katanya.

Ia memaparkan, tahun 2018 ini pemerintah menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan ke Indonesia.

100 Wonderfull Event Indonesia diharapkan mampu mendorong pencapaian target tersebut.

“Untuk tiap event daerah yang masuk dalam 100 Wonderfull Event, akan dibantu dana rata-rata Rp1,5 Miliar untuk promosinya,” katanya.

Event di NTB Masuk 100 Wonderfull Event

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan, di NTB ada empat event yang masuk dalam 100 Wonderfull Event tahun 2018.

Empat event itu antara lain, Festival Bau Nyale, Festival Tambora, Festival Lombok Sumbawa, dan Festival Moyo.

Rakor Pariwisata NTB, Kamis (25/1) digelar untuk pemantapan event Festival Bau Nyale yang akan digelar puncaknya pada 6-7 Maret 2018 di pantai Seger, kawasan KEK Mandalika, di Lombok Tengah.

“Tahun ini merupakan tahun pertama di mana event Bau Nyale menjadi event nasional. Tentu event akan kami garap dengan maksimal untuk menarik wisatawan,” katanya.

Festival Bau Nyale akan diisi dengan 12 rangkaian kegiatan yang akan dimulai sejak 20 Februari mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Putria menjelaskan, Bau Nyale merupakan tradisi masyarakat Lombok berburu cacing laut jenis Wawo atau yang secara lokal disebut Nyale, yang muncul sekali setahun.

Tradisi berburu Nyale secara massal ini, erat kaitannya dengan legenda Putri Mandalika.

Konon, Nyale dipercaya sebagai sosok lain sang putri yang hadir kembali untuk menyapa masyarakat Lombok.

“Bagi masyarakat Lombok, substansi bukan pada cacing Nyale tapi menyambut janji putri Mandalika untuk hadir setiap tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak, yang tahun ini jatuh pada 6-7 Maret 2018,” katanya.

AYA (*)

BACA JUGA : Event Bau Nyale Dimulai 20 Februari