Warga Gili Terawangan Lega Setelah Penantian 26 Tahun

Atas pemutusan kontrak dengan PT Gili Trawanga Indah, warga Gili Trawangan siap berkontribusi memajukan pariwisata

KLU.lombokjournal.com ~ Pemutusan kontrak dengan dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI) membuat lega warga Gili Trawangan.

Keputusan Pemprov NTB memutuskan kontrak dengan PT GTI dengan pemutusan itu memberikan kepastian dan keamanan warga setempat dalam melanjutkan usaha. Mereka pun siap berkontribusi memajukan pariwisata.

“Setelah 26 tahun menunggu dalam kondisi tidak jelas, kami siap dan brrkomitmen menjadi bagian dalam membangun NTB,” ujar Raisman Purnawadi, salah seorang warga dan pemilik usaha di Gili Terawangan, Sabtu (11/09/21).

BACA JUGA: Gili Trawangan Akhirnya Dikelola Masyarakat

Warga Gili Trawagan menyampaikan terimakasih kepada Pemprov NTB. Mereka mengakui langkah yang diambil oleh Pemprov NTB dalam menghentikan kerjasama dengan PT GTI merupakan solusi terbaik bagi warga Trawangan.

HM Taufik, pemilik usaha dan putra tetua Gili Terawangan, H Rukding mengatakan, keputusan Pemprov memang sangat dibutuhkan. Selain tidak adanya aktivitas investasi PT GTI di lahan tersebut, warga yang berusaha di Gili Terawangan juga tak pernah bertemu dengan manajemen PT GTI secara langsung.

Karena itu, bantuan Pemprov yang berusaha menyelesaikan persoalan lahan investasi merupakan awal yang baik.

“Kami juga siap berkontribusi dalam bentuk pajak dan retribusi lain serta mengembangkan Gili Terawangan sebagai tujuan pariwisata,” sebutnya.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siapkan Manajemen Pengelolaan di Gili Trawangan

Ada pula Andre, warga asing pemilik usaha penyelam mengucapkan terimakasihnya kepada Pemprov dan Gubernur dan memuji langkah yang dinilai menuju arah yang benar dalam pengelolaan Gili Terawangan.

jm




Pemprov NTB Siapkan Manajemen Pengelolaan di Gili Trawangan

Pemprov NTB memutuskan kontrak dengan PT. Gili Trawangan Indah dan saat ini sedang mmenyiapkan manajemen pengelolaan Gili Trawangan

KLU.lombokjournal.com ~ NTB sebagai daerah yang ramah investasi tak serta merta dapat memutuskan kontrak dengan investor.

Namun melihat kondisi yang ada, atas rekomendasi Satgas Percepatan Investasi, Pemprov NTB memutuskan kontrak dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI). Dan menyiapkan manajemen pengelolaan 65 Ha lahan milik Pemprov NTB di Gili Trawangan.

Satgas Pecepatan Informasi saat menyerahkan SK Pemutusa Kontrak PT GTI pada Pemprov NTB

Sebelumnya lahan seluas itu dikerjasamakan dengan PT GTI hingga 2026, namun dengan pemutusan itu Gii Trawangan kini dikelola masyarakat.

BACA JUGA: Gili Trawangan Akhirnya Dikelola Masyarakat

“Nampaknya berat melanjutkan kerjasama dengan PT GTI setelah melihat kondisi lapangan yang memang lahannya sudah ditempati oleh masyarakat. Keputusan memutus kontrak ini agar dispute (sengketa) atas pengelolaan PT GTI dituntaskan,” ujar Gubernur  Zulkieflimansyah di Gili Terawangan, Sabtu (11/09/21).

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Satgas Percepatan Investasi RI hadir di Gili Terawangan untuk menyerahkan SK rekomendasi pemutusan kontrak kerja antara PT GTI dan Pemprov NTB atas lahan 65 Ha.

Dikatakannya, atas dorongan besar dari Gubernur Zulkieflimansyah untuk memprioritaskan warga masyarakat Gili Terawangan dan pertimbangan tidak ada aktifitas investasi selama ini oleh PT GTI, Satgas memutuskan mendukung langkah Pemprov NTB.

“Keputusan Satgas ini adalah final dan untuk diikuti pada urutan pemerintahan berikutnya,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), H Mohammad Rum menjelaskan, setelah ini Pemprov sudah memiliki rencana untuk manajemen pengelolaan 65 Ha lahan dalam bentuk badan usaha milik daerah ataupun Unit Pelaksana Teknis.

BACA JUGA: Vaksinasi di NTB Meningkat, Kapolri Optimis WSBK Terwujud

“Pemprov langsung mengambil langkah setelah ada rekomendasi dari Satgas untuk pemutusan kontrak. Selain mengelola yang sudah ada, pengembangannya nanti juga sudah direncanakan”, jelas Rum.

jm




Gili Trawangan Akhirnya Dikelola Masyarakat

Sejak diterbitkan SK Satgas Percepatan Investasi terkait Pemutusan Kontrak dengan PT Gili Trawangan Indah, masyarakat Gili Terawagan mendapatkan kepastian keberlanjutan ekonomi

KLU.lombokjournal.com ~ Pasca diserahkannya Surat Keputusan pemutusan kontrak dengan PT Gili Terawangan Indah oleh Satgas Percepatan Investasi, Gubernur Dr H Zulkieflimansyah mengatakan, pemutusan itu sebagai langkah awal membangun Gili Terawangan seperti sediakala.

Ketua Satgas Percepatan investasi dan gubernur soal Gili Trawangan

“Insya Allah tuntas dengan baik atas dukungan pemerintah pusat,” ujar Gubernur dalam pertemuan dengan masyarakat di Gili Terawangan, Sabtu (11/09/21).

BACA UGA: Pemprov NTB Siapkan Manajemen Pengelolaan Gili Trawangan

Ditambahkan Gubernur, sejak digulirkannya Addendum, pihak PT GTI tidak memberikan respon sehingga lebih mudah memutuskan langsung dengan pemutusan kontrak.

Sejak awal pun, kata Gubernur, Pemerintah Provinsi berkomitmen tidak menganggu lahan 60 Ha yang sudah ditempati masyarakat.

Sementara itu, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan, SK pertama yang dikeluarkan oleh Satgas sejak dibentuk Mei lalu untuk investasi bermasalah adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk masyarakat.

BACA JUGA: Panglima TNI Minta Warga Tetap Disiplin Prokes

“SK ini diputuskan secara kolektif kolegial bersana perwakilan Polri dan Kejaksaan Agung yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden. Jadi, masyarakat sudah mendapatkan kepastian dan rasa aman untuk keberlanjutan ekonomi dengan dikeluarkannya SK ini,” jelas Bahlil.

jm




Optimis Tetebatu akan Menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia

Pemerintah optimis Tetebatu akan menjadi desa terbaik dunia dalam ajang Best Tourism Village yang digelar UNWTO.

LOTIM.lombokjournal.comWakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah menyatakan hal tersebut saat memberi arahan kepada sejumlah pihak dalam rangka persiapan desa wisata Tetebatu menyambut ajang best tourism village, di kantor desa Tetebatu, Rabu (8/9).

Optimis“Optimis itu dilihat dari berbagai aspek yang disajikan oleh masyarakat Tetebatu baik budaya, kuliner, alam dan masyarakatnya yang terlihat asri dan lestari, terlebih dengan ciri khasnya yang memikat wisatawan,” ungkap Sitti Rohmi.

Sitti Rohmi meminta untuk mewujudkan rasa optimis itu harus dibarengi dengan persiapan-persiapan yang matang, terutama sinergi semua pihak dalam menyiapkan potensi Tetebatu agar layak menyabet predikat terbaik desa wisata yang mewakili NTB dan Indonesia.

BACA JUGAJelang Lomba Best Tourism Village, Tetebatu Gerak Cepat

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, mengungkapkan, terpilihnya desa wisata Tetebatu bersama dua desa wisata lainnya di Yogjakarta dan NTT merupakan kebanggaan bagi masyarakat NTB dan Indonesia. Dalam indikator penilaian, pihak penyelenggara tidak menilai hanya dari sisi keindahan destinasinya namun yang terpenting adalah bagaimana aktivitas desa wisata dapat mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

“Artinya orientasi penilaian akan lebih banyak kepada dampak ekonomi dan sosial masyarakat,” jelas Yusron.

manikp@kominfo




Jelang Lomba Best Tourism Village, Tetebatu Gerak Cepat

Jelang Lomba Best Tourism Village segala persiapan desa Tetebatu, baik infrastruktur dan sarana pendukunnya harus segera diselesaikan.

LOTIM.lombokjournal.com ~ Hal ini dinyatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, dalam rangka mempersiapkan Tetebatu sebagai salah satu desa wisata yang mewakili NTB dan Indonesia di ajang lomba Best Tourism Village yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Jelang
Sitti Rohmi Djalilah

“Saya minta semua OPD terkait lingkup pemprov untuk bergerak cepat dan segera menyelesaikan apa yang diperlukan desa wisata Tetebatu,” ungkap Sitti Rohmi saat mengunjungi persiapan desa wisata Tetebatu di kantor desa setempat, Rabu (8/9).

Sitti Rohmi menegaskan, pemprov akan terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten Lombok Timur guna memastikan indikator yang mendukung penilaian desa wisata. Termasuk kesiapan masyarakat desa untuk bahu membahu dalam mewujudkan lingkungan desa yang bersih dan lestari, karena penilaian lomba desa wisata akan dimulai pada Oktober 2021 mendatang.

“Kita harus optimis bahwa desa wisata Tetebatu akan menjadi desa wisata terbaik dunia. Untuk itu, kita tingkatkan sinergi semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan desa wisata yang terbaik,” ujarnya.

BACA JUGA:

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi, mengatakan, kerja sama pemerintah Lombok Timur dan pemprov adalah salah satu faktor penting untuk menopang desa wisata Tetebatu dalam mengikuti pentas di tingkat dunia.

“Dengan begitu, harapan untuk menjadikan Tetebatu sebagai desa wisata terbaik dunia akan terwujud,” tutur Rumaksi.

manikp@kominfo




Wisata Halal akan dibahas di Global Tourism Forum 2021

Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang telah mengembangkan Wisata Halal meskipun mereka bukan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

JAKARTA.lombokjournal.com ~ Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF), Sapta Nirwandar mengungkapkan, Event Global Tourism Forum, Leaders Summit Asia akan diselenggarakan secara hybrid di Hotel Raffles, Jakarta, 15-16 September 2021. ITF sendiri, merupakan organisasi yang terafiliasi dengan World Tourism Forum Institute (WTFI) yang diketuai oleh Bulut Bagci.

Wisata HalalDalam acara yang rencananya akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, itu, akan dibahas Global Halal Tourism pada hari kedua penyelenggaraan dengan narasumber dari Dinar Standard yakni perusahaan penelitian strategi pertumbuhan dan advisory yang mengkhususkan diri dalam ekonomi Islam global, juga narasumber dari Kanada dan Korea Selatan.

“Hari kedua jam 09.00 – 10.00 WIB adalah sesi khusus mengenai Global Halal Tourism,” tutur Sapta Nirwandar, dikutip dari bisnis wisata, Selasa (7/9).

Event Global Tourism Forum, Leaders Summit Asia juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, Pengamat Sekaligus Ahli Strategi Pengembangan Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi, Menteri Pertanian Syahrul, Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Sapta Nirwandar menyebut, pandemi global Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan gaya hidup (lifestyle) halal sehingga Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang telah mengembangkan Halal Tourism meskipun mereka bukan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

”Global Halal Tourism narasumbernya tingkat dunia karena perkembangan halal tourism bukan hanya dibutuhkan di Indonesia tetapi jadi trend global,” ungkap Sapta Nirwandar yang sekaligus menjabat sebagai Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Indonesia sendiri, khususnya Lombok, sebelumnya telah berhasil menyabet dua penghargaan World Halal Travel Awards (WHTA) pada tahun 2015, yakni dalam kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination.

Sapta Nirwandar menjelaskan, secara umum wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanannya pun merujuk pada aturan-aturan Islam. Kehadiran wisata halal, mengacu pada aturan hidup ummat Islam, baik di sisi adab mengadakan perjalanan, menentukan tujuan wisata, akomodasi, hingga makanan.

“Halal tourism identik dengan kuliner sehat dan halal, waktu sholat yang terjaga dan bukan urusan indonesia saja tapi urusan global sehingga dengan para pembicara internasional ini kita bisa saling berbagi informasi,” ucapnya.

Sapta Nirwandar juga menyampaikan, jika berbicara mengenai wisata halal, maka sebelumnya Wakil Presiden KH.Ma’ruf Amin pernah menegaskan bahwa yang dihalalkan bukanlah destinasi atau tempat tujuan wisatanya, melainkan pelayanannya. Termasuk di dalamnya hotel, restoran dan spa pun harus syariah.

TL




Mandalika akan Didukung DJBC Genjot Ekspor Produk Daerah

DJBC siap mendukung potensi pariwisata super prioritas Mandalika dengan manfaatkan aneka fasilitas fiskal kepabeanan dan cukai.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, menerima kunjungan silaturahmi jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Bali Nusra), di ruang kerjanya, Rabu (1/9).

Mandalika
Hj. Sitti Rohmi Djalilah

Dalam kunjungan itu, pihak DJBC Bali Nusra akan siap mensupport potensi pariwisata super prioritas Mandalika dengan memanfaatkan berbagai fasilitas fiskal kepabeanan dan cukai, seperti TPB, KITE dan KEK kepada para IKM di NTB dengan maksud memberikan pengetahuan tentang berbagai kemudahan fiskal maupun prosedural yang diberikan DJBC guna meningkatkan perekonomian dan menggenjot ekspor produk unggulan daerah.

“Khusus event World Superbike (WSBK) pada November tahun ini. Kita akan sangat support agar arus barang yang masuk untuk keperluan event dapat berjalan dengan lancar,” jelas Susila Brata, Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali Nusra.

Selain mengawasi kegiatan ekspor-impor, DJBC juga memiliki tanggung jawab untuk menfasilitasi para IKM maupun UMKM yang ada di NTB. Terutama potensi produk-produk unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri agar memiliki nilai tambah yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Misalkan potensi tembakau yang bisa ditingkatkan nilai tambahnya. Caranya kita akan memberika edukasi kepada mereka bahwa ada fasilitas fiskal kepabeanan dan cukai yang bisa dimanfaatkan termasuk melakukan bimbingan teknis kepada UMKM tembakau agar diberdayakan lagi,” ujarnya.

BACA JUGANTB Ramah Investasi, Segala Aspek Pendukung Harus Disiapkan

Menanggapi hal itu, Sitti Rohmi Djalilah, mengapresiasi langkah dan perhatian yang diberikan pihak DJBC dalam upaya mengasah dan menggali berbagai potensi yang ada NTB. Terutama diharapkan agar produk-produk unggulan NTB bisa diekspor di berbagai negara, sehingga nilai tambah dari produk-produk lokal NTB dapat memberi angin segar bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat.

“Sebagian besar kegiatan ekspor kita masih melewati Bali dan Surabaya. Sehingga dengan adanya support dari DJBC ini, NTB bisa melakukan kegiatan ekspor langsung dari NTB ke negara-negara tujuan,” harap Sitti Rohmi.

Dengan demikian, masalah ini sudah menjadi atensi pemerintah untuk lebih memberdayakan produk-produk UMKM NTB dengan kegiatan ekspor yang dipermudah oleh pihak terkait. Sehingga produk-produk UMKM lokal NTB mendapatkan nilai tambah yang diharapkan dengan adanya langkah kongkrit dari pihak bea cukai dalam mempermudah segala dokumen ekspornya.

“Mudah-mudahan ini direalisasikan sesegera mungkin, agar NTB menjadi salah satu daerah yang mampu meningkatkan kegiatan ekspornya tanpa harus melewati daerah-daerah lainnya,” tutur Sitti Rohmi.

manikp@kominfo




Tete Batu Berbenah, Siap Menang di Ajang The Best Tourism Village 2021

Desa Wisata Tete Batu menyiapkan segala aspek yang dinilai asessor UNWTO (United Nation World Tourism Organitation) di ajang lomba the best tourism village 2021

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tete Batu salah satu dari tiga Desa Wisata di Indonesia akan mengikuti ajang lomba the best village 2021 oleh UNWTO (United Nation World Tourism Organitation)

Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur-NTB yang sejuk dan indah, akan berjuang agar bisa keluar sebagai pemenang.

Tim Pendampingan Desa Wisata Tete Batu siap membenahi desa wisata
Tim Pendampingan Tete Batu

Optimisme untuk menjadi terbaik muncul, karena Desa Tete Batu tidak bekerja sendiri. Ada Tim Pendampingan bentukan Dinas Pariwisata, yang siap tancap gas mengambil peran penataan dan pembinaan.

BACA JUGA: Indikator Penangan Covid-19 di NTB Semakin Membaik

Karena itu, DesaTete Batu menyatakan siap tempur

“Mari kita luruskan niat, membantu NTB mensukseskan lomba wisata UNWTO. NTB merupakan wakil Indonesia. Ada tugas mulia dan menjadi tanggung jawab besar bagi NTB untuk mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi.

Yusron mengatakan itu usai meresmikan terbentuknya Tim Pemenangan Desa Wisata Tete Batu, Senin (30/08/21) di Mataram.

Tim Pendamping Desa Wisata Tete Batu, akan bekerja dan membantu Desa Tete Batu menyiapkan segala aspek yang dinilai asessor UNWTO (United Nation World Tourism Organitation) di ajang lomba the best tourism village 2021.

Tim akan turun secara intens melakukan pemantauan, termasuk akan melaporkan progres pembenahan Desa Tete Batu sembari assesor UNWTO selesai melakukan penilaian.

“Meski Tete Batu sudah menyatakan siap berkompetisi, namun banyak aspek perlu mendapat sentuhan perbaikan agar lebih sempurna,” papar Yusron.

Ketua Tim Pendamping Desa Tete Batu, Alus Mandala mengaku optimis. Sebab dengan persiapan Desa Tete Batu, dan dukungan Pemerintah Kabupaten serta Pemerintah Provinsi NTB, menjadikan Desa Tete Batu siap tempur mengikuti lomba.

“Kita harus tetap optimis, lomba desa wisata terbaik dunia ini dapat memberi manfaat besar untuk Indonesia, NTB dan khususnya Lombok Timur. Wabil khusus Desa Tete Batu sendiri. Jika lomba ini bisa kita menangkan maka itulah bonus,” jelas Alus Mandala.

Karena alasan ini, sambung Alus Mandala, warga Desa Tete Batu khususnya, harus mendukung usaha pemerintah dan tim pendampingan untuk mencapai harapan itu.

Warga desa harus kompak dan optimis serta saling membahu, berbuat untuk kemajuan pariwisata.

BACA JUGA:

Anggur Varian Rebakong (RBK) Siap Dikembangkan Bakti Haryono di Dusun Rebakong

“Itu dulu niatnya. Kita berbuat untuk pariwisata NTB,” kata Alus Mandala.

Tim pendamping lomba desa UNWTO ini, akan mengarahkan perhatian pembenahan pada sembilan sektor. Sembilan sektor pembenahan ini sesuai dengan indikator penilaian tim assesor.

Di antaranya mengidentifikasi sumber daya malam dan budaya, kelestarian lingkungan, keberlanjutan ekonomi warga setempat, dan indikator lain yang dijadikan acuan penilaian lomba lainnya.

Secara teknis, pendampingan Desa Tete Batu juga melibatkan dinas lain (lintas sektoral) yang terkait dengan kebutuhan penataan.

Perbaikan infrastruktur berkaitan dengan Dinas Pekerjaan Umum, penataan ekonomi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, diharapkan mampu ‘memolesnya’ menjadi lebih baik.

“Masih ada waktu untuk berbenah. Waktu yang tersisa harus kita manfaatkan maksimal agar perjuangan semua pihak bisa lebih berarti. Tujuan akhir kami adalah menjadi pemenang,” kata Alus Mandala.

Nn




Sertifikasi Pemandu Wisata Tambora, Langkah Menuju Unesco

Sertifikasi profesi bagi pemandu wisata Geopark Tambora, Pulau Sumbawa, adalah langkah awal guna menaikkan statusnya menjadi geopark dunia.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, berharap sertifikasi yang dilakukan kepada para pemandu wisata geopark, akan membuat mereka memiliki kecakapan tentang geologi dan sejarah kaldera Tambora. Sertifikasi profesi pemandu wisata geopark juga merupakan langkah awal untuk menaikkan status Tambora menjadi geopark dunia.

Sertifikasi“Kita berharap agar Geopark Tambora bisa mengejar ketertinggalannya dengan Geopark Rinjani“, ujar Zulkieflimansyah, saat membuka Sosialisasi Program Sertifikasi Pemandu Wisata Geologi Sumbawa, digelar secara daring di pendopo gubernur, Kamis (26/8).

Gubernur menambahkan bahwa organisasi Geopark Tambora harus mulai berbenah, setelah respon positif pengajuan program pengembangan Geopark Tambora ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) beberapa hari lalu memberikan perhatian besar kepada Geopark Tambora dalam pengembangannya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia NTB, Kusnadi, mengatakan, profesi pemandu wisata geopark selain memiliki kecakapan umum pemandu wisata, seperti penguasaan bahasa asing, membuat rencana perjalanan dan lainnya, serta sikap yang baik, juga sangat penting memiliki pengetahuan geologi.

“Interpretasi geologi dengan penjelasan mudah berbasis wawasan yang cukup tentang itu sangat berperan dalam profesi”, jelas Kusnadi.

Wisata geologi yang termasuk dalam wisata minat khusus ini ikut menentukan pengalaman berkunjung wisatawan. Sedikitnya ada 9 unsur penilaian uji kompetensi agar layak berprofesi pemandu wisata geologi yang disebut SKKN (Standar Kompetensi Kerja Nasional).

BACA JUGAKomunitas Tionghoa Lombok Sumbang Sembako Dampak Pandemi

Sedangkan, Hadi Santoso, GM Geopark Tambora, mengatakan, ia dan gubernur akan membahas program pengembangan Geopark Tambora yang sudah diusulkan ke pemerintah pusat. Kami akan membahas langkah yang diperlukan untuk program pengembangan, termasuk 11 peta wisata geologi baru di Tambora seperti yang telah disebutkan Menteri ESDM.

jm




Tete Batu Siap Menangkan Best Tourism Village 2021

Desa wisata Tete Batu merupakan salah satu desa wisata di Indonesia, yang akan mengikuti lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village), bersama Yogyakarta dan desa dari Nusa Tenggara Timur (NTT)

LOTIM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengunjungi Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang akan mewakili Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Tiga desa wisata yang diusulkan mengikuti lomba di UNWTO, bersama dua desa wisata lainnya di Indonesia, yakni satu dari Yogyakarta dan satu lagi dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Desa wisata Tete Batu memiliki peluang memenangkan  Best Tourism Village

“Tete Batu punya kualifikasi untuk menang dalam pentas desa wisata karena keindahannya, kuliner, hingga sosial culture. Tete Batu memiliki kesempatan untuk memenangkan lomba,” tutur Bang Zul saat menemui Kepala Desa dan Pokdarwis Dusun Orong Grisak, Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (27/08/21).

Bang Zul menuturkan, desa wisata Tete Batu sebagai alternatif wisata perayaan motor Superbike.

“Ada banyak Bungalow yang tersedia untuk menikmati suasana desa dengan tarif sangat terjangkau,” pungkas Bang Zul.

BACA JUGA: Penyu Tangkaran Dilepaskan di Pantai Nipah untuk Pelestarian

Selain itu, perlunya kolaborasi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam mempersiapkan diri menyambut perhelatan Internasional, Best Tourism Village dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) secara maksimal.

Kepala Desa Tete Batu, Sabli mengaku sangat bangga dan berterima kasih atas kontribusi yang diberikan Pemerintah Provinsi NTB.

“Alhamdulillah, kami sangat merasa bangga dapat dikunjungi oleh pemimpin nomor satu di NTB. Dengan harapan semoga kami di desa dapat disupport banyak hal dibidang pariwisata agar dapat berkontribusi bagi kemajuan Lotim khususnya,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur, Yogi, menjelaskan bahwa Desa Tete Batu akan memulai konsep wisata flora dan fauna.

BACA JUGA: Bertemu Guru Semasa SMA, Gubernur NTB Tunduk dan Cium Tangan

“Kita punya flora dan fauna yang diminati dunia dan kita mencoba untuk mengemas wisata flora fauna di selatan Rinjani, dimulai dari Tete Batu termasuk jenis beragam tumbuh – tumbuhan seperti jenis – jenis pakis dan sebagainya. Sedangkan faunanya disini ada celepuk Rinjani, lutung, landak hutan, burung kaka tua dan lain sebagainya,” kata Yogi.

Ser