Program kerja bisa dimulai dari hasil riset kecil-kecilan, dan menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan
lombokjournal.com ~Kawula muda era tahun 84/85 menjadi saksi, bagaimana radio menjadi kawan keseharian. Sembari beraktivitas mendengar musik-musiknya.
Saya adalah bagiannya, dan mengenang Dimas Valentino salah satu sosok pembawa program stasiun radio swasta yang populer saat itu
Belajar malam dengan menyimak musik melalui Public Service Program (PSP). Tentu saja setelah membeli kupon request lagunya. Di Program ini kita pun saling memanggil kawan. Bahkan pilihan lagu terkadang khusus ditujukan ke seseorang yang sedang kita incar. Pedekate!
Program ini memang sangat digemari. Terkadang saya datang nongkrong di Studio. Menemani penyiar mengudara. Tentu saja ditemani kopi hitam.
Untuk menambah engagement, dilaksanakan Jumpa Penggemar. Di sini kita saling mengenalkan diri. Lucunya, nama asli satu sama lain jadi ketahuan. Nama udaranya saya Agus Congank alias Agus Ompong.
Indikator lain dari banyaknya peminat PSP adalah iklan. Idiom-idiom lokal terselip dalam narasi. Mungkin ini pula yang membuat pengiklan “terkejut”. Ada unsur “wow” yang mempermudah pesan produk sampai ke pemirsa.
Dari sisi penggemar, jika mau jujur. Banyaknya iklan ini “sedikit” menganggu “durasi” Program. Apa daya tidak ada hak veto dari penggemar. Mengingat keberhasilan dari Program menjadi sumber penghasilan perusahaan radio.
Bisa dibayangkan. Di menit-menit tertentu. Tarif iklan mungkin saja bervariasi. Awal, tengah, dan penutup. Plus durasi iklan pun bisa jadi tarifnya berbeda-beda.
“Apa rahasia suksesnya bang Dimas,” tanya saya.
Pertama, harus ada program kerja. Public Service Program adalah program kerja. Hasil risetkecil-kecilan: ke mana Progam ini disasar. Begitu pula pilihan lagu Tequila-nya Larry Carlton sebagai backsound PSP. (Nyatanya jadi lekat dalam benak. Seolah Tequila itu PSP. Pun sebaliknya: PSP itu Tequila)
Program kerja menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai apa yang menjadi tujuan. Dalam hal ini menambah jumlah penggemar (kupon request) dan tentu saja menjadi sumber penghasilan radio (iklan). Kupon dan iklan adalah dua sumber penghasilan.
Kedua, eksekusi program kerja. Ini sangat penting. Eksekusi berarti menerjemahkan strategi atau program kerja menjadi tindakan konkret. Boleh dikata, eksekusiprogram kerja sebagai perwujudan bahwa kita ada. Mewujud dan hadir di sana.
“Lha, pokoknya kita peneng (pusing) dibuatnya, kang. Bagaimana tidak. Kita yang buat program. Kita sendiri yang eksekusi program,” derai bang Dimas Valentino membagi kisah suksesnya. ***
#akuAIR – Perumnas Ampenan, 16-09-2024.
Leader dan Manajemen di Tengah Turbulensi Bisnis
Seorang leader bahkan berani menawarkan “salam tempel” (golden shake hand), demi memangkas biaya hingga membentuk laba yang significant?
MATARAM.LombokJournal.com ~Kemarin (Senin, 10/09/24) Dua kali Saya bertemu senior saat di Smansa Mataram, mas Anas Amrullah. Pembicaraan yang terjadi terkait peran leader di tengah turbulensi bisnis. Bahkan dalam menghadapi krisis.
Ini perbincangan yang menarik. Ketika pisau bedah mengarah ke biaya pegawai. Suatu tindakan strategis tapi sangat tidak populis. Mengapa?
Dalam persamaan akuntansi. Bisnis dibangun untuk mereguk laba. Laba ini merupakan resultante pertemuan antara pendapatan yang harus di atas biaya. Bukankah gaji atau upah merupakan bagian dari biaya?
Bahkan untuk itu terkadang seorang leader berani menawarkan “salam tempel” (golden shake hand). Demi memangkas biaya hingga membentuk laba yang significant?
Nah, diobrolan kali ini, justru leader para pekerja dikumpulkan. Seperti rapat akbar. Untuk ditanyai, mau ngapain sekarang.
Ketika disodori data diagnosa tubuh perusahaan. Harapannya, jiwa korsa dan spirit mereka kembali berkobar. Bukankah mereka itu adalah aktor utama di dalam perusahaan?
Dari titik ini, secara fundamental ada pergeseran makna mendalam. Jika sebelumnya orang (Sumber Daya Manusia) dianggap pekerja an sich –pembentuk biaya– saat malih rupa sebagai aktor utama, maka sebutannya pun berubah: orang sebagai aset perusahaan(human capital). Penambah nilai perusahaan.
Selanjutnya apa? Kembali ke formula awal. Pemupuk laba, dimana pendapatan harus di atas biaya. Maka kita harus membongkar sisi pendapatan. Yaitu dengan melihat kembali core business adalah panduan utamanya. Back to basic!
Core business (bisnis inti) sesungguhnya ladang utama pendapatan. Keahlian kita di sini. Sepanjang usia perusahaan. Pengembangan bisnis seharusnya lahir dari benih bisnis inti. Dia beranak pinak dalam rahim yang sama.
Memang terkesan konservatif. Bahkan sangat prudent: berhati-hati. Tapi ingat, kita dalam posisi turbulensi bisnis yang menghadapi krisis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konservatifberarti kolot, bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Secara sederhana, konservatif adalah perilaku manusia yang cenderung mempertahankan kebiasaan dan keadaan tertentu untuk mempedulikan perubahan di sekitarnya.
Dalam bidang akuntansi lain lagi. Konservatif adalah perilaku hati-hati yang dilakukan seorang akuntan saat dihadapkan dengan situasi penuh ketidakpastian.
Pengertian dari sisi akuntansi bagi saya sangat prinsip. Karena secara akuntansi pun kita dituntun kepada tujuan: agar manipulasi terhadap arus kas atau laporan keuangan dapat diminimalisasi. Dengan demikian, perusahaan takkan merugi karenanya (detik.com: 17-11-2022)
Pengalaman bisnis membuktikan. Ketika kita tergiur menjalankan bisnis di luar bisnis inti. Dengan dalih untuk menghasilkan pendapatan lain. Apa lagi dalam tahap belajar –kata lain belum berpengalaman–
Maka sumber biaya pengurang laba yang terjadi. Alih-alih menghasilkan pendapatan. Biaya pemulihannya besar sekali.
Di ujung pembicaraan, ada dua simpulan yang saya dapatkan.
Pertama, seorang leader lebih mengutamakan heart (hati). sementara manager “terjebak” di head (logika).
Kepemimpinan (leadership) fokus pada bagaimana memotivasi karyawan. Sementara manajemen lebih fokus ke soal bagaimana memecahkan masalah. Lead by the heart, manage by the head.
Saya setuju dengan pendapat Cak Fadhiel Ma’shum (dulu aktif di Teater Putih FKIP Unram, kini Ketua TDA (Tangan Di Atas) Prov. NTB) ini –yang turut serta dalam pertemuan ini selalu selain Lalu Arie Cahyadi: Ketua TDA Mataram–
Mengapa? Menurut saya, dalam pementasan teater, dominansi Sutradara dengan Para Aktornya –sesuai peran masing-masing– sangat kental sekali. Sehingga naskah yang dipentaskan menjadi tersampaikan kepada penontonnya/costomer.
Oleh karena itu, mengutif Arief Yahya (dalam SWA, 14-12-2021), “Kepemimpinan (leader) membutuhkan imajinasi yang luar biasa. Sementara manajemen membutuhkan rasionalitas, persistensi, dan ketaatan (complience). Kepemimpinan lebih tepat dijalankan dengan pendekatan seni dan perasaan.
Sementara manajemen lebih tepat dijalankan dengan pendekatan sains karena melibatkan rasio dan objektivitas yang sangat disiplin.”
Maka tidak heran, jika pemimpin bisnis passionnya berkesenian. Dari menulis puisi, mengarang cerita pendek, bernyanyi, bermain teater bahkan melukis. Eranya kini! ***
#akuAIR – Perumnas Ampenan, 11-09-2024: 08.27
Teluk Ekas Mendunia
Pengembangan blue ekonomi di Teluk Ekas berupa budidaya rumput laut dan budidaya lobster sudah berjalan cukup lama
LombokJournal.com ~ Teluk Ekas, kian mencuri perhatian Investor. Selama ini di benak banyak orang (lombok), Teluk Ekas identik dengan tempat usaha budidaya rumput laut. Selain Ekas dan Seriwe, rumput lautjuga tersebar di berbagai perairan NTB seperti di Gerupuk Loteng, Pengantap Lobar, Kertasari KSB, Teluk Saleh ( Sumbawa – Dompu ), Lunyuk hingga Teluk Woworada Bima.
Kamis 29 Februari 2024, sedianya Presiden RI – Bapak Ir. H. Joko Widodo di rencanakan hadir di Teluk Ekas. Namun karena ada kesibukan lain berwakil ke Menko Bidang Maritim dan investasi – Bapak Jenderal Luhut Binsar Panjaitan. Didampingi Menteri kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, pejabat BRIN, Dubes India, Dubes UEA, CEO PT Sea6 Energy dan lain-lain kumpul di pesisir
Saya dan rombongan terbatas, berkesempatan mendampingi Menko Marvest meninjau lokasi budidaya rumput laut PT Sea6 Energy di tengah perairan Teluk Ekas menjorok ke laut bebas. Berjarak hampir 2 km dari bibir pantai. Menggunakan Kapal Polairud Polda NTB yang dalam waktu 15 menit pelayaran sampai di lokasi budidaya rumput laut. Areal yang dekat pantai di gunakan oleh masyarakat.
Kehadiran Menko Marvest kali ini dalam rangka mendukung Investasi rumput laut skala besar dengan mekanisasi dan hilirisasinya di Teluk Ekas. Teluk Ekas yang luasnya 5000 hektar, ke depan akan menjadi episentrum blue ekonomi baru dengan hadirnya investor PT Sea6 Energy dari India. PT Sea6 Energy akan memanfaatkan 100 hektar perairan Teluk Ekas. Selebihnya di manfaatkan masyarakat.
Berdasarkan Perda Provinsi NTB nomor 12 tahun 2017 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau2 Kecil ( RZWP3K ) telah dialokasikan ruang perairan laut bagi pengembangan blue economi yaitu di perairan selatan Lombok
Timur dan Lombok Tengah untuk pengembangan perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengembangan wisata bahari.
Pengembangan blue ekonomi di Teluk Ekas berupa budidaya rumput laut dan budidaya lobster sudah berjalan cukup lama. Tahun 2017 lembaga pangan internasional ( FAO ) telah menginisiasi pengembangan blue ekonomi tersebut melalui kerjasama dengan IPB dan Unram.
Rumput laut dan lobster menjadi icon utama dalam pengembangan blue economi di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Budidaya rumput laut dinilai cocok bagi usaha pemberdayaan masyarakat karena investasinya tidak terlalu mahal. Tekhnologinya sederhana serta masa produksinya yang pendek yaitu 45 hari sudah bisa panen. Menko Marvest, meminta agar BRIN melakukan riset rumput laut bisa dipanen diusia 30 hari dengan kualitas yang baik.
Permasalahan utama dalam usaha budidaya rumput laut adalah kurang tersedianya bibit yg berkualitas. Saat ini pembudidaya rumput laut NTB masih mengandalkan bibit rumput laut jenis Euchema Cottoni hasil kultur jaringan yg ada di balai budidaya laut Lombok di Sekotong NTB sebagai bibit sumber utamanya.
Secara kuantitas jumlah ketersediaan bibit berkualitas masih sangat rendah dengan tingkat sebaran yang terbatas. Menyikapi kelangkaan bibit rumput laut, ke depan upaya pengembangan kebun bibit rumput laut secara intensif yang tersebar pada beberapa lokasi sentra kegiatan usaha budidaya, harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.
Masyarakat Teluk Ekas tentu akan sangat diuntungkan dan berkepentingan dengan kehadiran industri rumput laut ini. Apalagi PT Sea6 Energy tidak menggunakan rumput laut kering. Yang di gunakan adalah rumput laut basah. Begitu panen langsung di olah. Jadi biaya penjemuran berkurang. Ini sangat menguntungkan pembudidaya rumput laut. Semua produksi rumput laut NTB akan diserap PT. Sea6 Energy.
Sea6 Energy bergerak dibidang hulu hilir rumput laut. PT Sea6 Energy membudidayakan rumput laut skala besar serta mengolah rumput laut segar menjadi produk olahan baru seperti biostimulant, bioplastik, tepung rumput laut untuk produk turunan yag digunakan di sektor farmasi, agri dan food grade disamping sebagai bahan yang bisa diproses sebagai biofuel.
Di sektor hulu budidaya rumput laut, PT Sea6 Energy mulai uji coba di Teluk Ekas sejak agustus 2022, untuk memperoleh data 1 tahun (1siklus laut). Hasil test bagus sehingga diputuskan untuk memulai project 100 hektar budidaya rumput laut di Teluk Ekas. Untuk budidaya 100 hektar diperlukan 80 – 100 tenaga kerja. Produksi per tahun sekitar 15.000 ton per tahun.
Dukungan yang sangat besar dari Kementrian Marves dan Pemerintah Daerah, project budidaya rumput laut diinisiasi dan dimulai sejak Bulan September 2023. Ditandai dengan dikeluarkannya perizinan pemanfaatan ruang laut (KKPRL).
Bentuk dukungan ke masyarakat sekitar, PT Sea6 Energy berkolaborasi dengan 10 petani lokal dengan sistem satelite farm. Petani dibantu bibit dan tali untuk budidaya. Pemberdayaan ibu-ibu pengikat bibit dengan cara memperkenalkan mesin pengikat rumput laut diajarkan ke ibu-ibu pengikat rumput laut manual, agar bisa menambah jumlah pengikatan bibit yg akan meningkatkan pendapatan mereka.
Di sektor hilir, industri pengolahan rumput laut merupakan industri pengolahan rumput laut modern dengan konsep zero chemical – zero waste. Tidak menggunakan bahan kimia. Karena bahan baku yang di gunakan adalah rumput laut segar. Semua dapat terproses dengan baik tanpa menghasilkan limbah berbahaya.
Sumber bahan baku pabrik diperoleh dari produksi pembudidaya di sekitar Teluk Ekas sampai ke Pulau Sumbawa. Petani rumput laut dapat langsung menjual hasil panen tanpa perlu menjemur lagi.
Pabrik pengolahan di Teluk Ekas sudah mulai dibangun. Diharapkan akhir tahun 2024 sudah bisa beroperasi. Dengan adanya kegiatan hulu hilir di Teluk Ekas, diharapkan dapat meningkatkan roda ekonomi masyarakat. Pemberdayaan dan peningkatan skill individu masyarakat dengan cara menambah lapangan kerja.
Saat ini hasil olahan PT Sea6 Energy dikirim ke India untuk diproses pembuatan produk finalnya.
Produk final ( pupuk biostulant ) sudah dipasarkan di 22 negara termasuk Indonesia. Di Teluk Ekas direncanakan membuat produk final. Dengan sumber bahan baku dari seluruh NTB.
Pemprov NTB dan Pemkab Lotim tentu harus kolaborasi mendukung suksesnya pengembangan Proyek Strategis Nasional ini. Dari sisi penyedian ruang laut alhamdulillah sudah terakomodir masuk ke RZWP3K termasuk dukungan Tata ruang daratnya.
Dukungan infrastruktur jalan menuju kawasan industri, penataan pesisir agar tidak terjadi tumpang tindih pemanfaat ruang darat dan pergesekan dengan masyarakat.
Termasuk penataan kampung nelayan modern dengan terpenuhinya sarana dan prasarana kebutuhan masyarakat sekaligus untuk kepentingan pengembangan sektor pariwisata berbasis maritim.
Insyaallah. Aamiin YRA. ***
Kepemimpinan Nasional di Tengah Krisis
Atraksi kekuasaan Presiden Joko Widodo telah menyumbat keran demokrasi yeng telah dirintis pada era reformasi. Kita telah berada pada krisis kepemimpinan negarawan?
LombokJournal.com ~ Diskusi kepemimpinanpada Kompas (22/01/16) dengan tema; “Rahim-Rahim Kepemimpinan”,“Menyintas dari Lacuna Kepemimpinan”, dan “Strategi Penggodokan Kepemimpinan” mengundang saya tertarik urun rembuk.
Hal ini sangat strategik karena kepentingan masa depan bangsa, baik di legsilatif, eksekutif, yudikatif, TNI dan POLRI dan tingkat pedesaan. Analisis tersebut menggambarkan tentang sejauh mana regenerasi kepemimpinan berlangsung dalam kurun waktu sejak kemerdekaan hingga orde baru, reformasi dan pasca reformasi.
Pemetaan kepemimpinan nasional pada era peletakan fondasi, era pemekaran dan era penistaan hanya memberikan penafsiran konvensionaltentang pemimpin nasional. Tapi mendalami gerak historis bangsa dibutuhkan dekonstruksi tentang mengapa pemimpin itu bergerak tanpa pamrih, berjuang habis-habisan (bali:puputan)?
Uraian historis lahirnya tokoh-tokoh bangsa pada menjelang kemerdekaan RI muncul dalam dimensi perjuangan keamerdekaan serta mulai melembagakan perjuangan kemerdekaan. Kehadiran Tjokro Aminoto dengan Sjarikat Isalam menandakan babak baru perjuangan kemerdekaan RI melalui partai politik.
Sang Tjokro dapat kita kategorikan sebagai sosok pemimpin yang lahir pada era kolonialisme perdagangan, kebangkitan saudagar pribumi. Sang Tjokro hadir berjuang untuk meningkatkan kederisasi kepemimpinan nasional dengan menggembleng intelektualpemuda Indonesia. Kekuatan pada orasi berapi-api dan wawasannya membuat para pemuda tersihir untuk bergabung dengan partainya. Sehingga dari rumahnya di Gang Peneleh Surabaya lahir tokoh-tokoh nasional yang berbeda secara ideolgis seperti Sukarno, Tan Malaka, Kartosoewirjo, Semaoen, Musso, Samanhoedi dan lainnya.
Sukarno, Mohammad Hatta, Jendral Sudirman, dan Syahrir sebagai perintis dan pendiriRepublik Indonesia. Sosok negarawan utuh dapat menggerakan semua elemen bangsa untuk mencapai kemerdekaan RI. Mereka mampu meletakkan esensi kemerdekaan RI sebagai pijakan perjauangan baik melalui medan perang, pergerakan dan diplomasi.
Kekuatan tokoh–tokoh ini ketika detik-detik pengalihan kekuasaan dari Jepang ketika meletus perang 10 Nopember yang dipimpin Bung Tomo di Surabaya. Era ini dapat dikatakan sebagai puncak kepemimpinan negarawan, yang mengikat perilaku pemimpin pada kebesaran jiwa memperjuangkan kemerdekanan NKRI.
Diplomasi di tingkat internasional yang dilakukan Muhammad Hatta, Syahrir, Agus Salim dan lainnya memperkuat kepemimpinan awal kemedekaan terinspirasi kuat pada “visi kenegarawanan”, tanpa terbawa perbedaan paradigma ideologis. Keinginan kuat para tokoh ini menyebabkan irama rakyat Indonesia dapat terhindar dari konflik-konflik horizontal yang bersumber perbedaan ideologis.
Pada era orde baru Suharto sangat kuat sehingga mengakibatkan kepemimpinan otoriterianisme yang tinggi. Tapi Suharto muda muda cukup membawa karakter pemimpin bangsa, dan setelah lima tahun kemudian mengembangkan kepemimpinan yang sangat kuat menyebabkan kebuntuan komunikasi antara pemipin dan rakyat.
Pola konglomerasi dalam semua kebijakan pemerintah menyebabkan bangsa dikuasai segelintir orang kaya Indonesia. Stagnasi kepemimpinan berlangsung lama sekali. Konsep pembangunan “menetes ke bawah”(trickle effects downs) tidak menjadi kenyataan, kesenjangan ekonomi terjadi secara massif di seluruh Indonesia. Bahkan pengelolaan pemerintahan diramaikan dengan kasus korupsi dan lainnya. Ketegangan politik pada masa ini tidak terjadi karena berusaha diredam dengan kekuasaan otoriterian.
Pada masa reformasi keberanian tokoh-tokoh yang “melawan” untuk mewujudkan perubahan tatanan berbangsa dan benegara antara lain; Gus Dur, Megawati Sukarnoputri, Amien Rais, dan Bambang Susilo Yudhoyono, memiliki karakteristik pada mengembangkan demokrasi dengan menajamkan ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka. Amandemen Undang-Uandang Dasar 1945 dan Otonomi pemerintahan merupakan puncak keterbukaan keyakinan dalam memahami Indonesia di tengah pencarian identitas kebangsaan.
Ini saya anggap sebagai kepemimpinan negarawan yang menguatkan kehadiran bangsa dalam iklim domokrasi yang lebih elegan. Kepemimpinan negarawan berpijak pada kuatnya keinginan rakyat memperbaiki sistem berdemokrasi.
Kerelaan Ibu Megawati Sukarnoputri untuk menunjuk Joko Widodo sebagai kandidat Presiden pada tahun 2014 dan 2019 adalah perubahan “paradigmatik” memahami kepemimpinan nasional ketika dihadapkan pada kontestansi partai politik yang tinggi. Hal ini menjadi perspektif baru tentang kaderisasi pemimpin nasional dari daerah.
Pada sisi ini sebenarnya yang diinginkan Ibu Megawati adalah memenangkan pilpres untuk menaikkan PDI-P menjadi pemenang pemilu. Keinginan kuat untuk membangun kaderisasi kepemimpinan nasional melalui tahapan-tahapan dari menjadi walikota, guebernur hinggan presiden. Presiden Joko Widodo lahir dari proses pendidikan politik ketika mengawali karirnya sebagai Walikota Solo lalu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ibu Megawati telah menafsirkan“realitas politik” satu sisi, sebagai idealisme, pada konteks harapan rakyat sesungguhnya .
Ketegangan Kepemimpinan Nasional 2023?
Sebaliknya riuh Pilpres 2024 menjadi bagian penting dari realitas kepemimpinan negara yang mengalami kegalauan yang tinggi dan menengangkan. Puncaknya, pada inetervensi dlalam melakhirakan regenerasi kepemimpinan nasional. .Pilpres 2024 telah dan sedang mengurai ketegangan tinggi sejak dan sebelum pemungutan suara. Atraksi kekuasaan Presiden Joko Widodo telah menyumbat keran demokrasi yeng telah dirintis pada era reformasi. Kita telah berada pada krisis kepemimpinan negarawan?
Kita merasakan kontrol dan kendali kekuasaan sedang menghawatirkan kita apa proses-proses demokrasi bisa bisa berlangsung damai atau sebaliknya?
Kontestansi politik tahun 2024melahirkan krttik pedas dari para tokoh nasional dan akademisi; sejumlah rektor menyatakan sikap kritis terhadap penyelenggaraan Pilpres 2024. Cawe-cawe pada kotenstasi nasional, berawal dari rentetan proses pilpres dan pileg 2024 pada MK dan KPU membungkan “ruh demokrasi”. Apa ada pilihan lain untuk menjadi NKRI yang tangguh di dunia Internasional? Hak angket bergulir sebagai kritik terhadap kepimpinan nasional Presiden Jokowi dan kita tunggu bagaimana endingnya.? Kita membayangkan bagaimana bila sengketa hasil pemilu berlanjut hingga melahirkan distrust warga negara? Kepercayaan menjadi ruh perjalanan suatu negara. Kemudian bagamainan menyelamatkan NKRI ini?
Kepemimpinan negarawan baik di tingkat nasional dan daerah membutuhkan regenerasi yang menunjuk pada koimtmen visioner pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis. Partai politik menjadi organisasi yang mendidik calon pemimpin daerah dan nasional yang melahirkan pemimpin negarawan. Pemimpin yang memiliki komitmen pada keberlangsungan NKRI pada visi masa depan untuk meningkatkan martabat anak bangsa baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, kesehatan, pendidikan dan budaya, dan Iptek di kancah Internasional.***
Pemilu Dalam Negara Demokrasi
Mengapa mayoritas negara-negara di seluruh dunia memilih demokrasi? Hak asasi manusia mungkin lebih dilindungi di bawah sistem demokrati daripada di bawah yang otoriter
LombokJournal.com ~ Demokrasi memikiki arti secara harfiah yakni “pemerintah oleh rakyat,” yang merupakan konsep fundamental. Demokrasi ditandai tidak hanya sebagai pemerintahan yang dikendalikan oleh dan untuk rakyat, tetapi juga sebagai pemerintah yang melaksanakan keinginan rakyat.
Tujuan dan persyaratan warga negara harus dipertimbangkan oleh pemerintah demokratis ideal. Sementara demokrasi ideal yang tanpa cacat masih merupakan referensi dan sumber inspirasi untuk sistem demokrasi, perilaku semacam itu belum pernah terdengar dan mungkin tidak terwujud (Liphart, Arend, Democracies, Patterns ofMajoritarian and Consensus Government in Twenty-One Countries, (New Haven: YaleUniversity Press,1984) .
Mengapa mayoritas negara-negara di seluruh dunia memilih demokrasi? Hak asasi manusia mungkin lebih dilindungi di bawah sistem demokratis daripada di bawah yang otoriter. Penghormatan alami terhadap hak asasi manusia terkait erat dengan stabilitas dan sistem demokrasi yang kuat.
Pemilu harus dikendalikan dan didukung oleh berbagai alat untuk mempromosikan kolaborasi dan komunikasi. Namun, pemilu masih menjadi alat utama demokrasi.
Pemilu mengklaim untuk menciptakan mekanisme yang memaksa atau memotivasi anggota parlemen untuk mengambil tujuan pemilih mereka dengan serius. Ada kesepakatan umum bahwa sebuah negara dengan sistem politik demokratis akan muncul lebih banyak dari pemilihan kompetitif daripada dari fungsi lain.
Dalam negara demokrasi, semua pasangan calon harus dikupas pro dan kontranya, tidak hanya baiknya saja untuk di pelajari tetapi segalanya, lalu membandingkan mana yang terbaik dan terburuk. semuanya punya sisi buruknya masing-masing, asalkan berdasarkan data dan fakta, maka kita sebagai masyarakat jangan asal memfitnah dan membuat hoax. namanya negara demokratis, guna mencari pemimpin yang terbaik.
Bagi politisi pemilu adalah untuk memenangkan calon jagoan mereka, cukup jagoan mereka. bagi rakyat pemilu seharusnya yaitu soal memenangkan Negara Kesatuan Rakyat Indonesia,itulah mengapa rakyat harus mempelajari, mengetahui semua calon yang ada.
Maka Pemilu tidak bisa kemudian menggunakan perasaan baper yang tidak jelas. pemilu ini mengikuti logika rasional dengan mempelajari segala hal, membandingkan, dan lalu tetapkan opsi pilihan.
Pada akhirnya, pemilu mengajarkan kita bagaimana untuk berdiri teguh pada keyakinan kita sendiri atau terbawa oleh derasnya air sungai, dan tentang Bagaimana bertaruh pada kemauan untuk mencerna dengan lebih jernih segala sesuatu yang disediakan, atau justru kita yang dimakan mentah-mentah dan tidak berdaya? ***
Pemilu 2024, Milenial dan Gen Z Punya Kemandirian Memilih
Lembaga kajian sosial dan politik, Mi6 memprediksi Coattail Effect Pilpres 2024 tak berdampak signifikan menaikkan insentif elektoral di kalangan pemilih milenial
MATARAM.LombokJournal.com ~ Bakal Calon Legislatif (Nacaleg) tak boleh berleha-leha, dan harus menyiapkan strategi mendapatkan dukungan pemilih milenial dari sekarang.
Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 memprediksi Coattail Effect Pilpres 2024 tak berdampak signifikan menaikkan insentif elektoral di kalangan pemilih milenial hingga Gen Z.
Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto. pemilih milenial memiliki independent mindset. Kalangan milenial (dan Generasi Z) punya pola pikir yang independen dan enggan diatur oleh arus utama.
“Mereka lebih cenderung mencari informasi sendiri, menganalisis kandidat dan isu-isu yang relevan, dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman pribadi mereka tentang masalah tersebut,” kata Bambang Mei Finarwanto dalam keterangan media, Kamis (03/08/23).
Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB yang biasa disapa Didu menegaskan, generasi milenial tumbuh dalam era teknologi digitaldan internet yang memungkinkan akses mudah ke berbagai sumber informasi.
Imbasnya, generasi milenial sering mengandalkan media sosial dan situs berita daring, untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang calon-calon anggota legislatif dari berbagai partai.
Itu sebabnya, kata Didu, para pemilih milenial cenderung lebih terpapar kepada ideologi dan program partai secara langsung. Tidak hanya mengandalkan popularitas Capres yang saat ini tengah melejit berdasarkan sigi yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
”Kadidat yang ingin mendapatkan insentif elektoral dari pemilih milenial yang signifikan, tidak bisa hanya mengandalkan cara persuasi yang konvensional dengan menyebar baliho atau stiker belaka. Sebab, mereka adalah generasi yang tumbuh di era teknologi yang mengakses informasi dari sistus media daring dan media sosial,” kata Didu.
Analis politik NTB yang dikenal humbble ini pun memberi bocoran bahwa pemilih milenial sering lebih peduli pada isu-isu spesifik.
Kalangan milenial punya pemikiran lebih terbuka dan inklusif. Isu-isu spesifik itu misalnya, yang terkait dengan lapangan pekerjaan, perubahan iklim, kesetaraan gender, maupun yang terkait dengan informasi dan teknologi, misal game mobile legend.
”Karena itu, preferensi pilihan pemilih milenial pada calon Anggota Legislatif akan sangat ditentukan oleh bagaimana calon tersebut berkomitmen pada isu-isu yang mereka anggap penting, bukan berdasarkan survei calon presiden dari partai tertentu,” tandas Didu.
Berdasarkan pengalaman pesta demokrasi dari beberapa negara, pemilih milenial tinggal di sistem multi-partaiatau multi koalisi.
Karena itu, dalam konteks ini, Coattail Effect menjadi lebih sulit terjadi karena pemilih memiliki pilihan yang lebih luas dan lebih beragam.
Pemilih milenial cenderung memilih partai atau kandidat dari partai berdasarkan program dan visi partai secara keseluruhan daripada hanya karena popularitas Capres.
Didu mengatakan, dalam Pilpres 2024 pemilih milenial akan menjadi pemilih yang dominan di seluruh Indonesia. Termasuk di NTB.
Data KPU menyebutkan, di NTB, jumlah pemilih milenial dan Gen Z pada Pemilu 2024 mencapai 2,1 juta. Jumlah tersebut setara dengan 54 persen jumlah pemilih di Bumi Gora.
Karena itu, aktivis kawakan di NTB ini mengingatkan kepada bakal calon Anggota Legislatif, bahwa 2,1 juta pemilih milenial tersebut, tidak akan mudah dipersuasi untuk kepentingan insentif elektoral.
Mereka butuh pendekatan dan treatment yang berbeda. Apalagi, saat ini para pemilih milenial sadar kalau dijadikan target menambah insentif elektoral karena jumlah mereka yang sangat signifikan.
”Jangan lupa. Seiring dengan independensi mereka, pemilih milenial juga sering menunjukkan sikap skeptis terhadap politik tradisional dan elit politik. Mereka cenderung mencari wajah baru, pemimpin yang lebih transparan, dan berorientasi pada solusiatas masalah sosial dan ekonomi,” tandas Didu.***
Peringatan Hari Anak Nasional dan Kak Seto
Kehadiran Kak Seto di acara Hari Anak Nasional, ia menanyakan bagaimana anak-anak di Mandalika? Ia berharap di kawasan Mandalika tidak ada modus operandi yang melakukan eksploitasi anak.
LombokJournal.com ~ Selain mengikuti pemberian penghargaan NTB sebagai Provinsi Layak Anak (Provila) Sabtu (22/07/23), juga berkesempatan mengikuti puncak Peringatan Hari Anak Nasional ke-39 Tahun 2023.
Acara Peringatan Hari Anak Nasional itu dihadiri langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin dan Ibu, di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang Jawa Tengah, Minggu (23/07/23).
Namanya juga Hari Anak Nasional, nuansa acara penuh dengan tingkah polah anak-anak Indonesia yang ceria. Tari, musik bahkan MC nya pun dari kalangan anak-anak. Suasana acara dikemas santai. Tamu pun duduk melantai di atas beanbag.
Surprise, sambil menunggu acara Hari Anak Nasional dimulai, tiba-tiba datang dan duduk disamping kiri saya Kak Setoyang dikenal sangat dekat dengan dunia anak-anak.
Tak pelak, kehadiran Kak Seto di acara Hari Anak Nasional itu langsung digruduk anak-anak sambil teriak-teriak memanggil dan menyebut-nyebut nama Kak Seto.
Rupanya yang ngefans Kak Seto bukan saja anak-anak tetapi mantan anak-anak yang kini sudah jadi Ibu-ibu dan Bapak-bapak juga berebut foto bareng atau selfi dengan Kak Seto. Kak Seto menikmati suasana keceriaan anak-anak dan mantan anak-anak dengan memberi senyumnya yang khas.
Di tengah obrolan-obrolan santai dengan Kak Seto, pembicaraan kami mundur ke belakang mengenang masa jaya-jayanya TVRI yang melahirkan figur-figur legend seperti Kak Seto ini.
Lalu teringat Pak Tino Sidin dengan topi khasnya mengajar menggambar. Penyiar-penyiar berita top, Tuty Aditama, Sambas dari desa ke desa, Ahmad Syarif, Sazli Rais, Yasir Denhas juga Max Sopacoa dan lain lain.
Ketika tahu saya dari NTB, Kak Seto langsung tanya bagaimana anak-anak di Mandalika? Saya lalu ingat memang sebelumnya pernah bertemu Kak Seto di Kute Mandalika.
Waktu masih jadi komisaris, PT ITDC memang pernah mengundang khusus Kak Seto untuk mengedukasi anak-anak di Pantai Mandalika.
Konsultasi fasilitas-fasilitas yang harus disiapkan agar Mandalika ramah anak serta bagaimana agar di kawasan Mandalika tidak ada modus operandi yang melakukan eksploitasi anak.
Dalam obrolan-obrolan tersebut saya ikut memanggil dengan sebutan Kak Seto. Di ujung akhir obrolan, dengan tertawa yang tertahan Kak Seto kemudian bercanda.
Dulu ketika usia saya 27 tahun ke atas selalu di panggil KAK SETO. Tapi kini, di usia 72 tahun, rasanya mungkin lebih tepat kalo dipanggil KEK SETO, katanya sambil kami ngakak bersama.
Alhamdulillah, sore itu menjadi Hari Anak Nasional yg ceria. Semoga tetap sehat dan panjang umur KAK…..ehhh KEK SETO……!!!! ***
Terima Kasih dan Selamat Jalan Bang HBK
Sepenggal lirik lagu “Bila Tiba” nya Ungu ini, mengiringi tangis tanpa suara, atas berpulangnya Bapak H. Bambang Kristiono SE atau Bang HBK Wakil Ketua Komisi I DPRRI dapil NTB 2 Pulau Lombok dari Partai Gerindra
Saat tiba nafas di ujung hela Mata tinggi tak sanggup bicara Mulut terkunci tanpa suara
Bila tiba saat berganti dunia Alam yg sangat jauh berbeda Siapkah kita menjawab semua pertanyaan
Bila nafas akhir berhenti sudah Jantung hatipun tak berdaya Hanya menangis tanpa suara
MATARAM.LombokJournal.com ~Saat awal-awal pesan WA berisi berita duka meninggalnya Bang HBK tiba, spontan saya jawab tidak benar. Saya benar-benar tidak siap terima berita itu. Pengirim pesan kembali mengirim info susulan mempertegas bahwa info awalnya itu benar.
Karena belum percaya, saya konfirmasi ke teman-teman yang akrab dengan Bang HBK. Satu persatu ternyata mengiyakan. Satu persatu pesan berantai bersusulan masuk membanjiri berbagai group WA. Innalillahi wainnailaihirojiun.
Di tengah kesibukannya sebagai politisi, wakil rakyat dan seabrek aktivitasnya, alhamdulillah saya sempat bertemu beberapa kali dengan Bang HBK. Bila bertemu, sillaturrahmi dan diskusi pun berlangsung hangat, gayeng dan pasti bermutu.
Ide-idenya brilian dan penuh kejutan dari Bang HBK. Kesannya sebagai pribadi yang tegas dan bertanggung kian lengkap dengan kepedulian sosialnya yang tinggi. Sungguh Bang HBK adalah sosok sahabat yang baik dan berpikiran maju.
Ada rasa sesal dan sedih yang mendalam, karena rencana bertemu dan diskusi minggu-minggu terakhir ini belum terwujud. Karena padatnya agenda Bang HBK. Saya sangat berharap untuk mendapatkan waktu luangnya karena rencananya akan mendiskusikan 3 topik menarik.
Pertama, terkait Lombok Football Club (LFC). Beliau memang sangat ingin ada club sepak bola dari NTB yang bisa menembus liga 2 dan syukur-syukur liga 1. Saya sangat antusias menanggapi ‘mimpi’ Bang HBK dan bila diajak diskusi tentang LFC sebagai iconic dan local hero baru yang akan membawa harum nama Lombok Nusa Tenggara Barat.
Komitmen Bang HBK membangun dan membesarkan LFC luar biasa. Sesungguhnya, Bang HBK bisa saja langsung “membeli” club sepak bola yang telah tampil di Liga 2. Namun, Bang HBK tetap memilih membina suatu club untuk berlaga secara berjenjang mulai liga 3. Melalui pembinaan LFC yg berlaga di Liga 3, maka ada peluang besar pesepak bola asal NTB banyak yg masuk.
Kedua, terkait GOR Turide. Bang HBK memandang perlu ada GOR di NTB yang representatif. Sebagai tempat digelarnya berbagai event olahraga yang berstandar nasional bahkan internasional. Ide ini sangat saya hargai. Pemerintah Provinsi NTB sangat berkepentingan akan hadirnya stadion yang sangat representatif.
Rencana renovasi GOR Turide, akan menjadikan GOR Turide layak untuk menggelar pertandingan sepak bola Liga 2.
Layak untuk lomba lari dengan 8 lintasan, termasuk terpenuhinya syarat untuk kelengkapan sebuah stadion, seperti kamar ganti atlit, kamar mandi, ruang rehat, lighting, digital scoring board, sanitasi, dan lain-lain
Sebagai catatan, tahun 2025 nanti NTB akan menjadi tuan rumah FORNAS (Festival Olah Raga Nasional) VIII KORMI (Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia) yang akan menghadirkan tidak kurang dari 25.000 orang pegiat olahraga tanah air bahkan mancanegara.
Tahun 2025, NTB telah ditetapkan oleh Dewan Pengurus KORPRI Nasional (DPKN) sebagai tuan rumah PORNAS VII KORPRI. Puncaknya, tahun 2028, NTB tuan rumah bersama penyelenggaraan PON XXII bersama Provinsi NTT.
Dengan sentuhan tangan dingin Bang HBK bersama kolega-kolega investornya, sangat diarapkan mampu membantu Pemerintah Provinsi NTB membangun venue2 pertandingan olahraga yang berstandar itu.
Ketiga, ingin mendirikan SMA Taruna Nusantara di NTB. Bila ini terwujud ada ruang yg terbuka dan proporsional bagi putra putri terbaik di daerah untuk bisa mengakses pendidikan yang unggul tersebut. Tentunya berdasarkan sistem dan mekanisme perekrutan yang dipersyaratakan.
Pendirian SMA Taruna Nusantara di NTB, bisa mengcover dan menjadi affirmative action bagi putra putri terbaik di kawasan Indonesia Timur. Selain untuk menyebar dan memeratakan sarpras di wilayah NKRI.
Terkait pendirian SMA Taruna Nusantara, Bang HBK sangat mengatensi penyiapan SDM Unggul dari daerah yang mampu berkompetisi pada level nasional dan global. Bang HBK sudah bincang-bincang pemanasan tentang alternatif lokasi dan penyiapan lahannya.
Sambil menunggu tibanya jenazah, saya membuat catatan kecil ini sembari menerawang 3 rencana besar yang ingin dipersembahkan Bang HBK kepada rakyat di daerah yang telah menghantarkannya duduk di Senayan.
Kini dengan kepergian Bang HBK, NTB membutuhkan sosok HBK-HBK baru yang siap mewujudkan impian ini jadi nyata.
Bersama Bung Bezed, salah seorang sahabat Bang HBK, kami larut dalam suasana duka keluarga dan pelayat yang kian sore kian berduyun2 datang memberi penghormatan dan doa.
Tepat pukul 17.00 wib disaksikan ratusan pasang mata jiran tetangga, sahabat dan kerabat para tokoh-tokoh penting Republik ini, jenazah almarhum Bang HBK tiba di rumah duka di Jalan Kemang Timur 18 nomor 8A RT 01/RW 003 Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Selanjutnya pukul 19. 30 jenazah almarhum Bang HBK dibawa menuju tempat peristirahatannya yang terakhir di San Diego Hills Fitrah Mansion.
Terima kasih dan selamat jalan Bang HBK. Allahumagfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu. Alfatehah. Aamiin YRA.***
Kemang, 20.7.2023
Memilih Wakil Rakyat yang Sanggup Menyuarakan Aspirasi
Waktu memutuskan untuk memilih wakil rakyat, penting melakukan riset tentang calon yang akan dipilih
MATARAM.Lombokjournal.com ~ Memilih wakil rakyat yang aspiratif adalah hal yang penting dalam menjaga representasi yang baik di parlemen. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam memilih wakil rakyat yang aspiratif:
Sebagai pemilih, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang isu-isu dan masalah yang penting bagi Anda dan masyarakat secara umum. Identifikasi bidang-bidang yang Anda anggap penting, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, atau keadilan sosial. Hal ini akan membantu Anda memilih calon wakil rakyat yang memiliki kesamaan pandangan dan prioritas dengan Anda.
Lakukan Riset tentang calon-calon yang ada:
Lakukan risettentang calon-calon wakil rakyat yang ada di daerah pemilihan Anda. Cari tahu tentang latar belakang mereka, pengalaman kerja, pendidikan, dan rekam jejak mereka dalam melayani masyarakat. Tinjau posisi mereka tentang isu-isu yang Anda pedulikan dan bagaimana mereka telah berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
Pertimbangkan Integritas dan Karakter Calon:
Integritas dan karakter calon sangat penting dalam memilih wakil rakyat yang aspiratif. Tinjau rekam jejak mereka terkait dengan etika, transparansi, dan akuntabilitas. Perhatikan apakah mereka terlibat dalam skandal korupsi atau pelanggaran etika lainnya. Calon yang memiliki integritas yang tinggi akan lebih mungkin untuk mewakili kepentingan publik dengan jujur dan bertanggung jawab.
Evaluasi Kualitas Komunikasi dan Keterampilan Leadership:
Kualitas komunikasi dan keterampilan kepemimpinan sangat penting dalam peran wakil rakyat. Tinjau bagaimana calon berkomunikasi dengan pemilih dan apakah mereka memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Perhatikan apakah mereka dapat mengartikulasikan gagasan dan visi mereka dengan jelas dan meyakinkan. Calon yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan kepemimpinan yang kuat akan lebih mungkin untuk mempengaruhi perubahan positif dan mencapai hasil yang baik.
Tinjau Reputasi dan Hubungan dengan Masyarakat:
Lihatlah reputasi calon wakil rakyat dan hubungannya dengan masyarakat. Apakah mereka dikenal sebagai seseorang yang peduli dan responsifterhadap kebutuhan masyarakat? Apakah mereka telah membangun hubungan yang baik dengan kelompok-kelompok masyarakat, LSM, atau komunitas lokal? Calon yang memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat akan lebih mungkin untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan memperjuangkan kepentingan mereka dengan sebaik-baiknya.
Ikuti Pemikiran Calon di Ruang Publik:
Ikuti pemberitaan yang menghadirkan pemikiran calon wakil rakyat. Ini memberikan kesempatan untuk melihat kualitas calon dalam mengutarakan argumen mereka, dan melihat bagaimana mereka mencari solusi dari masalah sosial yang mereka lihat. Ini juga membantu Anda untuk menguji pemahaman mereka tentang isu-isu yang kompleks dan bagaimana mereka merespon pertanyaan atau kritik.
Ingatlah, memilih wakil rakyat yang aspiratif merupakan tanggung jawab penting dalam membangun sistem politik yang kuat. Dengan melakukan riset, mempertimbangkan integritas, kualitas komunikasi, dan hubungan dengan masyarakat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Dan memilih calon yang paling mewakili aspirasi dan kepentingan Anda sebagai pemilih. ***
Artificial Intelligence (AI), Akan Menjadi Buah Simalakama?
Ada kekhawatiran masyarakat akan kehilangan pekerjaan, misalnya kita menonton hadirnya presenter Artificial Intelligence di TVOne yang kemudian diikuti stasiun TV yang lain
LombokJournal.com ~ Perbincangan tentang kecerdasan buatan atau AI – singkatan dari Artificial Intelligence— kemunculan ChatGPT pada akhir tahun 2022 — kembali hangat akhir-akhir ini. Sebuah pemodelan bahasa kembangan OpenAI yang diklaim merupakan program yang bisa dilatih dan memiliki kemampuan belajar sendiri.
Kemampuan ChatGPT yang mampu merespon percakapan lewat teks layaknya manusia, mematik kembali diskusi hangat tentang teknologi, yang tujuan awalnya memang meniru dan mengekspresikan kecerdasan manusia.
Penelitian Fast dan Horvitz, dipublikasikan pada tahun 2017 menunjukan, pada artikel-artikel berita New York Times dalam rentang waktu 30 tahun masyarakat secara umum memiliki persepsi positif terhadap perkembangan AI, dengan sedikit kekhawatiran akan perkembangan yang lepas kendali.
Penelitian lain, dilakukan Albarran Lozano dkk di Spanyol pada tahun 2021 menunjukkan, ada kekhawatiran masyarakat akan kehilangan pekerjaan karena melihat AI memiliki kemampuan beradaptasi.
Penelitian Kelley dkk pada tahun 2021 di enam benua juga menunjukkan, masyarakat melihat perkembangkan AI memiliki dampak signifikan dan menyarankan adanya pertanggungjawaban pada pengembang maupun pengguna teknologi AI.
Beberapa ahli di Indonesia khususnya dosen dan praktisi komunikasi melihat, perkembangan teknologi seperti ChatGPT merupakan bentuk evolusi teknologiyang luar biasa. Ditambah lagi dengan pengoperasian sistem yang relatif mudah. Beberapa ahli di Indonesia bahkan mengatakan, teknologi AI sangat berguna apalagi pada perusahaan yang bergerak di bidang publikasi dan pemberitaan.
AI bisa membantu para penulis naskah untuk mulai bahkan menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih cepat. Tentu saja itu bisa kita lihat saat ini dengan hadirnya presenter AI di TVOne yang kemudian diikuti oleh stasiun TV yang lain.
Ahli juga melihat bahwa tidak hanya mempercepat pekerjaan, teknologi AI juga punya kelebihan untuk menjangkau demografi pangsa pasar yang berbeda yaitu anak muda. Anak-anak muda yang punya karakter senang mengikuti perkembangan teknologi, sudah barang tentu tertarik melihat kebaruan teknologi seperti AI, diadopi oleh perusahaan-perusahaan berita ini.
Pendapat ahli pada artikel bahasa Inggris menyuguhkan aplikasi teknologi AI di bidang yang berbeda, yaitu pendidikan. Salah satu dari mereka bahkan mengatakan, teknologi AI seperti ChatGPT bisa merubah sistem pendidikan.
Bahkan pengalaman menggunakan ChatGPT mereka gambarkan sebagai momen yang ajaib seperti masuk ke dunia yang baru. ChatGPT dikatakan sebagai sebuah terobosan luar biasa yang membawa kemaslahatan besar untuk masyarakat. Keberadaan ChatGPT dikatakan bisa mempercepat pekerjaan seperti pengkodingan serta menulis.
Mereka yang memiliki tugas atau pekerjaan menulis tidak akan menemui kebuntuan jika mengerti cara menggunakan sistem terbaru besutan OpenAI itu.
Dari banyak kelebihan-kelebihan teknologi terbaru AI, para ahli sepakat bahwa penggunaan serta pengembangan AI di kemudian hari perlu dikontrol oleh para pemangku kebijakan. Karena sistem ini rentan untuk disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Contohnya adalah wawancara palsu Michael Schumacher yang diterbitkan oleh salah satu majalah di Jerman. Bahkan sebuah eksperimen yang dilakukan CNN menunjukan bahwa beberapa masyarakat di Amerika Serikat tidak bisa membedakan berita asli dan berita palsu yang dibuat oleh AI. Meskipun penafian sudah dicantumkan di video tersebut.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sudah menunjukkan sinyal untuk membuat kebijakan terkait hal tersebut. Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga dikabarkan sudah membuat rancangan undang-undang untuk mengatur hal tersebut, diikuti oleh beberapa pemangku kebijakan di Uni Eropa.
Seperti kebanyakan teknologi, penggunaan dan pengembangan AI memang perlu diatur. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan generasi mendatang punya cukup pengetahuan tentang implementasi AI. Salah satu caranya adalah memasukkan pendidikan literasiAI atau teknologi secara umum di lembaga-lembaga pendidikan. ***