Game Online Pengaruhi Interaksi Sosial Anak

Boban Hendrawan. Mahsiswa Prodi Administrasi Pubik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Menurut Bobby Bodenheimer (1999), game online diartikan sebagai program permainan yang tersambung melalui jaringan yang dapat dimainkan kapan saja, dimana saja dan dapat dimainkan bersamaan secara kelompok di seluruh dunia.

Permainan itu sendiri menampilkan gambar-gambar menarik seperti yang diinginkan, yang didukung oleh komputer. Game online adalah salah satu fenomena yang masih hangat di kalangan anak muda, terutama di Indonesia.

Adanya game online tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku anak muda di Indonesia bahkan berpengaruh terhadap interaksi sosialnya.

BACA JUGA:

Hati-hati, Ini Bahaya Game Onlie 

Istilah Game online berasal dari istilah MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Online Game), yaitu ekstensi jenis game jenis Role-Playing Game yang memiliki fasilitas multiplayer, seorang pemain dapat menghubungkan komputer ke sebuah server, melalui server tersebut, dia dapat bermain bersamaan dengan ribuan pemain di seluruh dunia.

Permainan ini sama dengan jenis Role- Playing Game, yakni pemain dalam permainan. Anak muda di Indonesia seringkali menganggap bahwa dengan memiliki aplikasi terbaru seperti game online tersebut sebagai wujud bahwa mereka telah mengikuti perkembangan globalisasi dunia.

Sehingga banyak anak muda di Indonesia cenderung mengikuti atau mengoperasikan aplikasi tersebut atas dasar ego tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh aplikasi tersebut.

Berdasarkan pengertian Game online tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan istilah Game online menunjuk pada salah satu sejenis permainan yang dapat diakses melalui jaringan internet.

BACA JUGA:

Karang Taruna Merenten Bagikan Jamban

Di dalam Game online tersebut terdapat seperangkat pemainan dalam bentuk gambar-gambar menarik yang dapat digerakkan dengan kehendak pemainnya. Game online tersebut bukan hanya berupa permainan yang hanya bisa ditonton saja, tetapi para pemain dapat berpartisipasi menggerakkan gambar-gambar yang ada didalamnya secara bersama-sama dengan para pemain lainnya.

Bahkan di dalam game online tersebut para pemain dapat berkompetisi untuk memperoleh poin tinggi yang berkonsekuensi menjadi pemain yang kalah atau menang.

Jadi, dalam permainan game online tersebut secara psikologis dapat membangkitkan pemain untuk terus bersemangat mengalahkan pihak lawan.

Secara sosilogis, permainan tersebut juga dapat dilakukan secara berkelompok, baik langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, di mana para pemain dapat mengenali pihak-pihak lain secara pribadi karena di antara mereka sudah saling mengenal secara akrab, misalnya karena mereka berasal dari satu sekolah atau berasal dari satu kelompok sepermainan diluar sekolah.

Sedangkan secara tidak langsung, di mana para pemain tidak saling mengenal satu sama lain secara fisik. Mereka hanya kebetulan behubungan ketika sama-sama bermain game online dalam satu jaringan permainan saat itu.

Awalnya, game online hanya dijadikan sebagai pengisi waktu senggang, penghibur di waktu penat, mencari teman baru, dan lain sebagainya.

Namun, game online yang awalnya hanya dijadikan sebagai hiburan beralih menjadi sebuah kebiasaan hingga menimbulkan ketergantungan bagi anak muda di Indonesia. Dengan timbulnya sikap ketergantungan, banyak dampak yang ditimbulkan dari bermain game online tersebut.

Anak muda yang telah mengalami ketergantungan dalam penggunaan game online tersebut berpengaruh pada kegiatan belajar serta kegiatan bersosialisasinya di dunia nyata.

Karena anak muda yang sudah mengalami ketergantungan akan menjadikan game online tersebut sebagai prioritasnya, sehingga kegiatan belajar yang seharusnya menjadi prioritas utama akan diabaikan.

Banyak orang yang memainkan game online untuk refreshing otak dari berbagai kesibukan dan beban pikiran. Walaupun sebagian orang menganggap bahwa game online memberikan dampak yang positif seperti refreshing otak, ketangkasan strategi, kecepatan reaksi, dan mengasah kreativitas.

Namun, game online ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif apabila dilakukan secara terus menerus. Karena game online akan menimbulkan efek kecanduan bagi orang yang memainkannya.

Banyak dampak negatif yang akan ditimbulkan dari game online ini, khususnya bagi anak-anak. Dari segi kegiatan bersosialisasi, anak muda yang awalnya aktif di lingkungannya dan perduli dengan sesamanya berubah menjadi apatis (tidak perduli) dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya.

Munculnya ketidakperdulian akan menyebabkan anak muda tersebut akan menarik diri dari pergaulan sosialnya sehingga mereka lebih bersikap individualis.

Berdasarkan data hasil survei yang dilakukan oleh Cigna, 42% orang Indonesia menghabiskan waktu lebih lama untuk bermain game online daripada melakukan hobi dan bersosialisasi dengan teman-teman. Hal ini juga tidak terkecuali pada anak-anak.

Orang yang sudah kecanduan dalam bermain game online dapat ditandai dengan beberapa sifat, antara lain merasa gelisah dan mudah marah apabila tidak diijinkan bermain, selalu ingin main game terus menerus dan susah bila disuruh berhenti, tidak peduli dengan orang-orang di sekitar.

Bahkan enggan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, dan mengalami migrain dan mata lelah karena terlalu lama memandang layar komputer atau gadget.

BACA JUGA:

Dukun Santet pun Bela Palestina

Untuk itu perlu upaya untuk meminimalisir dampak negative game online pada anak. Upaya penanganannya ialah sebagai orang tua harus bisa menjaga waktu bermain anak dengan singkat dan menerapkan jadwal untuk bermain internet termasuk game dengan ini akan memberikan perasaan pemain berada dalam kontrol.

Dengan demikian pemain juga dapat melakukan aktivitas lain selain bermain game online. Dukungan kehidupan sosial pemain di kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh untuk penanganan ketergantungan internet.

Sehingga orang tua dan lingkungan sekitar mutlak turut serta membantu anak-anak yang sedang mengalami kecanduan game online ini. semoga generasi negeri ini terhindar dari pengaruh negatif game online.***

Boban Hendrawan. Mahsiswa Prodi Administrasi Pubik, Universitas Muhammadiyah Mataram




Pelajar Bisa Menghambat Laju Covid-19

Ica Rosalia,mahasiswa Prodi Administrasi Publik,Unversitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, seperti update harian yang disampaikan dalam siaran pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19 NTB hari Kamis tanggal 20 Mei 2021, bisa disebut masih tinggi.

Pada hari Kamis, di NTB ada tambahan 56 (lima puluh enam) kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Meski disebutkan ada psien sembuh 267 (duaratus enam puluh tujuh) tambahan sembuh baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini Kamis (20/05) sebanyak 13.065 (tiga belas ribu enam puluh lima) orang, dengan perincian 12.044 (dua belas ribu empat puluh empat) orang sudah sembuh, 600 (enam ratus) meninggal dunia, serta 421 (empat ratus dua puluh satu) orang masih positif.

BACA JUGA:

Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Tak mengherankan kalau pembelajaran tatap muka mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi  (umumnya) di NTB belum diijinkan. Memang ada Kabupaten yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (offline), misalnya Kabupaten Lombok Utara, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Siswa yang belajar pun di bawah 50 persen dari  kapasitas kelasnya.

Melihat kondisi angka pasien positif Covid-19 yang belum melegakan itu, ada pertanyaan terkait partisipasi pelajar untuk bisa menghambat laju Covid-19 yang sepenuhnya belum bisa dikedalikan itu.

Apakah para pelajar hanya bisa rebahan di tempat tidurnya, saat menghadapi pandemi Covid 19 ? Walaupun tengah melakukan Belajar di Rumah atau BDR, sebenarnya pelajar juga bisa berperan aktif dalam mengurangi atau (setidaknya) menghambat laju penyebaran virus corona ini.

Tentu yang mereka lakukan khas anak muda. Karena kegemaran mereka nongkrong bersama teman sejawatnya, yah hal ini tidak akan dilakukan lagi saat pandemi. Atau lewat media sosial yang dimiliki mereka menyebarkan hal-hal positif dan kegiatan positif mereka dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Dan banyak partisipasi yang bisa dilakukan pelajar lakukan dalam upaya mengurangi dampak buruk Covid-19. Seperti, tetap melaksanakan isolasi mandiri, dengan upaya ini kita bisa membantu mengurangi penyebaran virus covid-19. Menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker juga sudah dilakukan dan tidak boleh dilupakan.

Upaya selanjutnya yang bisa dilakukan adalah berdonasi yang nantinya dapat disalurkan kepada tenaga medis, sekarang banyak donasi via online yang terpercaya.

Seorang pelajar di salah satu SMA di Mataram mengungkapkan, menghindari budaya berkerumun, baik itu di dalam maupun di luar ruangan (atau berkerumun di mall) bisa jadi merupakan bentk pearisipasi menghambat penyebaran Covid-19/

BACA JUGA:

Berkaryalah Dengan Gagasan Sendiri

“Bentuk partisipasi pelajar dapat dilakukan dengan menghindari budaya nongkrong yang biasanya dilakukan oleh pelajar di tempat keramaian seperti mall. Dalam bidang teknologi, pelajar juga memiliki peran yang besar sehingga  mereka dapat menyebarkan informasi mengenai tatacara pencegahan penyebaran Covid-19 melalui media sosial mereka seperti selalu memakai masker dan rajin mencuci tangan,” ujarnya.

Dengan kemampuan menguasai teknologi, para pelajar bisa mengutarakan kalau usaha pelajar ini bisa berupa bikin hastag effect.

Para Pelajar Indonesia sebenarnya memiliki peran besar dalam menurunkan angka pasien Covid-19. Cara sederhananya adalah membuat hastag di medsos, sebagai ajakan kepada pengguna medsos untuk mengikuti apa yang sedang digaungkan seperti #stayathome, #dirumahaja, dan #pakaimasker.

Hal tersebut merupakan hastag effect yang sangat efektif untuk mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan protokol kesehatan.

Di era yang digital ini sudah banyak anak muda yang menyebarkan informasi tentang bahaya virus Covid-19 dan hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga diri dari virus ini.

Ini terlihat di media sosial yang mereka miliki. Banyak anak muda yang sudah menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian. Menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan. Menggunakan masker ketika keluar rumah. Rajin berolahraga, contohnya seperti bersepeda yang akhir-akhir ini sedang viral dan ramai dilakukan oleh banyak orang.

Partispasi pelajar dalam mengurangi penyebaran Covid-19, dengan menghentikan kegiatan di luar rumah yang tidak penting, apalagi bepergian ke tempat yang ramai.

Mengingat teknologi di Indonesia yang maju dan berkembang, kita dapat mensosialisasikan bagaimana cara pencegahan Covid -19, seperti memakai masker saat bepergian, mencuci tangan, menjaga jarak, berolahraga serta mengonsumsi makananan yang sehat dan bergizi, baik dari media sosial yang dimiliki ataupun akun youtube.

“Ini akan lebih efektif,” ujar tutur salah seorang pelajar yang aktif bermedia sosial

Pelajar juga bisa membantu satgas Covid 19  yang ada di sekitar lingkungan senditi untuk melakukan pengecekan suhu dan menghentikan orang yang tidak memakai masker.

Pelajar harus bisa menahan diri untuk tidak pergi keluar dan berkerumun di mana pun. Hal-hal sederhana dapat dilakukan dan dimulai dari diri sendiri, seperti stay at home, jaga jarak, selalu mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, selalu memakai masker ketika keluar rumah, dan lain sebagainya.

Beberapa bulan yang lalu para pelajar di berbagai kota di Indonesia  juga telah membagikan masker kepada para siswa dan para pengendara d ijalan sebagai bentuk partisipasi mereka mendukung pencegahan penyebaran Covid-19.

Menurut saya, pelajar adalah salah satu sarana yang efektif  dalam membantu pemerintah untuk mengurangi dampak buruk dari Covid-19. Kegiatan pelajar yang tak lepas dari media sosial ini dapat dijadikan platform dalam memberikan informasi mengenai bentuk pencegahan terhadap virus COVID 19.

Bisa dalam bentuk postingan tentang video mencuci tangan yang benar, himbauan memakai masker, atau mengenai “ the life before after corona,”Dan sebagainya.

Namun, perlu diingat bahwa media sosial bisa juga menjadi penyebab tersebarnya berita hoax tentang virus COVID 19 ini. Jadi sebagai pengguna media sosial yang cerdas seharusnya bisa memfilter kebenaran sumber berita sebelum disebarluaskan..

Pelajar bukan sekedar mencari ilmu saja kerjaannya tetapi juga bisa membantu mencegah penyebaran virus Covid 19, tentunya mereka melakukannya dengan caranya sendiri. Memang, ini usaha kecil yang bisa dilakukan tapi sangat besar dampaknya.

Lalu, usaha apa yang sudah kalian lakukan untuk bisa mengurangi laju penyebaran virus Covid 19? ***




Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Gagam Sarwadi, mahasiswa Administrasi Publik, Universitas Mahasiswa Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Sejarah Coronavirus

Sejarah Coronavirus bermula pada laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019. Tanggal paling awal timbulnya kasus adalah 1 Desember 2019. Gejala dari pasien meliputi demam, malaise, batuk kering, dan dispnea yang didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia.

Awalnya, penyakit itu disebut pneumonia Wuhan oleh pers karena gejala yang serupa pneumonia. Hasil sekuensing genom menunjukkan bahwa agen penyebabnya adalah coronavirus baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk sementara menamai virus baru 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020 dan kemudian secara resmi mengubahnya menjadi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) pada 12 Februari 2020.

BACA JUGA:

Berkaryalah Dengan Gagasan Sendiri

Penyakit COVID-19 telah menjadi pandemi kelima yang didokumentasikan sejak pandemi flu 1918. COVID-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Coronavirus penyebab COVID-19 secara resmi dinamai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) berdasarkan analisis filogenetik dan taksonomi. SARS-CoV-2 diyakini sebagai limpahan dari coronavirus hewan yang kemudian beradaptasi dan berpindah penularannya dari manusia ke manusia.

Karena virus ini sangat mudah menular, ia menyebar dengan cepat dan terus bermultiplikasi pada populasi manusia.

Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan coronavirus masih satu keluarga dengan coronavirus penyebab wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Ketiga wabah ini memiliki kecepatan infeksi yang berbeda dalam menjangkiti para korban. Di antara ketiganya, COVID-19 adalah yang tercepat dalam mengakibatkan infeksi antar manusia.

Di Tengah Covid-19, Mahasiswa Bisa Berbuat Apa?

Sejak 2 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan adanya kasus virus Covid-19 di Indonesia, berbagai kebijakan dibuat oleh pemerintah demi menekan  penyebaran virus tersebut, salah satunya Work From Home (WFH) yang berarti melakukan pekerjaan dari rumah.

BACA JUGA:

Wagub NTB Dukung Pembangunan Kawasan Hijau di Selat Alas

Dampak dari pandemi ini tentunya telah menghambat dan merampas gerak bebas masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tak ubahnya juga berdampak pada mahasiswa yang merujuk pada surat edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang mengharuskan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran online di rumah.

Namun, apakah dengan mahasiswa dirumahkan oleh kampusnya masing-masing tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah mahasiswa hanya berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen? Apakah mahasiswa fokus menghabiskan marathon film sambil berbaring diatas kasur?

Sangat disayangkan, jika mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan pengontrol kehidupan sosial menutup mata dengan dampak yang ditimbulkan oleh pendemi ini.

Ada banyak hal di kehidupan masyarakat yang dapat dibantu oleh peranan mahasiswa. Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Mahasiswa dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap di rumah saja dan keluar apabila memang adanya kepentingan yang mendesak.

Karena kaum intelektual seharusnya dapat memberi contoh yang baik.

Sinergitas Mahasiswa Melawan Covid-19

Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas atau seluruh Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan di tengah pandemi.

Selain itu, mahasiswa dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas Covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain sebagainya.

Dengan begitu segala elemen yang ada saling bahu-membahu untuk menyudahi penyebaran Covid-1. Mahasiswa juga harus bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah dalam melawan Covid19 ini dengan cara berpartisipasi aktif memberikan edukasi di lingkungan keluarga dan masyarakat di tempat tinggal atau di kampung halaman dalam pencegahan penularan virus corona.

Ada lima langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19); Pertama, menjalani pola hidup sehat dengan cara selalu mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga di rumah. Kedua, dengan tetap berdiam di rumah, dengan berdiam di rumah merupakan cara yang tepat agar tidak terpapar dari virus corona.

Ketiga, jaga jarak jika memang ada keperluan penting untuk keluar rumah. Keluar rumah hendaknya hanya untuk keperluan penting seperti membeli kebutuhan pangan dengan tetap menjaga diri menggunakan masker. Keempat, setelah berpergian lansung mencuci tangan dengan sabun, mengganti pakaian, dan mandi. Langkah kelima, bila mengalai demam, batuk, dan sesak nafas segeralah pergi ke Rumah Sakit.

Maka dari itu, mari lakukan gerakan #dirumahaja, karena saat kamu bertualang, COVID-19 bisa ikut kamu pulang.

Yuk! Cegah dari diri sendiri dulu dan mari kita gotong royong meminimalisasi risiko penularan dan penyebaran COVID-19. Sebuah motivasi dari Djajendra “Jangan membiarkan COVID-19 menggunakan tubuh kita untuk berkembang biak.Perkuat daya tahan tubuh dan musnahkan COVID-19”

Sebuah kata yang bersinergi dalam diri “kuat imun kuat iman”. Mari bersama-sama kita cegah penyebaran covid-19 dengan selalu sehat, hidup sehat, berpikir positif, dan menggunakan kecerdasan secara bijaksana.***




Berkaryalah Dengan Gagasan Sendiri

M. Farfan, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

MATARAM.lombokjournal.com —

Bagi seorang Mahasiswa saat menerima tugas untuk menyampaikan pemikiran secara tertulis (misalnya, menuis artikel) tentunya tugas itu memerlukan ide atau gagasan yang didukung berbagai referensi.

Namun saying sekali, di dalam pembuatan tugas tersebut sering kali terjadi kasus plagiarisme.

Plagiat merupakan mencuri atau mengambil karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan karya) sendiri.

Sesuatu disebut plagiat ketika ide atau karya orang lain diambil dan seolah-olah menjadi karya atas nama dirinya sendiri.

Menurut saya seseorang sengaja melakukan plagiarisme biasanya karena kurangnya pengetahuan.

BACA JUGA:

Sampah Masih Menjadi Problem Lingkungan

Akibat kurangnya pengetahuan tersebut mahasiswa sering kali tidak mengerti aturan-aturan tentang bagaimana cara membuat karya tulis yang baik dan benar. Jalan keluar termudah yang ada dalam pikiran mereka yaitu dengan jalan mencuri atau melakukan plagiat karya orang lain.

Dengan melakukan plagiat itu, sebenarnya pelaku tindakan tersebut justru akan menjerumuskan mereka kedalam kondisi kebodohan yang menghambat mereka untuk belajar dan maju.

Karena itu, kalau suatu saat ada tugas menulis atau membuat artikel, maka sudah seharusnya karya harus asli, belum pernah diterbitkan, dan tidak dalam proses menunggu publikasi di tempat lain.

BACA JUGA:

Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Dan berdasakan kasus-kasus yang saya temukan dAri beberapa karya (maaf karya plagiat) teman-teman mahasiswa, maka himbauan saya sebaiknya hal itu harus dihindari sama sekali.

Apalagi dalam penulisan karya ilmiah (artikel), plagiat adalah tindakan pencurian yang sama sekali tidak boleh dilakukan.

Bukankah sebagai mahasiswa, kita memang sedang belajar. Dan dalam proses belajar itu, biasakan untuk jujur dan bertanggung jawab. Serta selalu belajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kita sendiri.***




Sampah Masih Menjadi Problem Lingkungan

Fuad Mishabul Abidin, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Sampah merupakan suatu benda yang tidak ternilai atau tidak berharga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat.  Di daerah kita, demikian juga nyaris di seluruh daerah di Indonesia, kita dapat melihat sampah di mana-mana.

Apalagi sampah di perkotaan, sampai sekarang masih menjadi problem besar lingkungan di Indonesia.

Nusa Tenggara Barat punya rogram unggulan Zero Waste. Ini sangat bagus, kita ketahui sampah di Indonesia  merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial, ekonomi dan budaya.

Dan hampir di semua kota di indonesia  mengalami kendala dalam mengolah sampah hal ini terjadi karna pengolahan  TPA (Tempat pembuangan akhir)  sehingga masyarakat  banyak membuang sampah di sungai.

BACA JUGA:

Kehadiran PNS di Pemprov Usai Lebaran

Dan pernah diberitakan bahwa seekor paus di temukan di pinggir pantai dengan seisi perutnya terdapat berbagai  macam sampah plastik yang telah masuk ke dalam perutnya dan sulit untuk melakukan  pencernaan  makanan.

Menurut data Kementerian  Lingkungan  Hidup  dan Kehutanan, bahwa indonesia memproduksi  sampah hingga 65 juta ton pada 2016. Dan jumlah sekarang naik 1 juta ton dari sebelumnya  .

Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan  sejumlah persoalan lanjutan, di antaranya ada produksi sampah dan pembuangannya.

Sesuai data tersebut menunjukan dalam 10 tahun terakhir banyak sampah plastik terus meningkat. Tak dapat di pungkiri  sampah yang tidak di kelola dengan baik akan menyebabkan  pencemarsn di lingkungan  kita.

Sampah merupakan musuh bagi lingkungan karena mampu menimbulkan dan mencemari lingkungan.

Lingkungan yang tercemar  oleh pembuangan sampah akhirnya akan kotor, kumuh, jorok dan bau, dan menjadi sumber penyakit.

BACA JUGA:

Gubernur Minta ASN Fokus Bekerja

Kemudian  pada gilirannya lingkungan yang kotor dan sangat berpotensi enimbulkan  penyakit bisa menimbulkan wabah.

Seharusnya  pembuangan  sampah merupakan masalah yang harus ditangani lebih serius, dan harus  menjadi prioritas perhatin, agar tidak mengakibatkan masalah yang lebih serius dalam masalah lingkungan di Indonesia.***

 




Tantangan Pendidikan Saat Pandemi Covid-19

Nur’atika, mahasiswa Prodi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah

lombokjournal.com

Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat mendefinisikan makna hidup. Penyebaran virus yang semakin hari semakin meningkat menjadi krisis besar bagi manusia moderen, memaksa kita untuk sejenak melihat kembali kehidupan keluarga dan lingkungan sosial daLam arti yang sebenarnya.

Manusia dipaksa berhenti dari rutinitasnya, untuk memaknai hidup yang sebenarnya. Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19.

Dari semua aspek yang menjadi tantangan, saya lebih fokus kepada aspek pendidikan di saat pandemi Covid-19  yang memaksa kebijakan physical distancing atau jaga jarak untuk meminimalisir persebaran virus tersebut.

Penerapan physical distancing sangat berdampak pada aspek Pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbut) mengeluarkan lebijakan belajar dari rumah, atau pembelajaran secara daring/online dan disusun dengan peniadaan Ujian Nasional untuk angkatan 2020 dan 2021, namun mekanisme ini membuat siswa bahkan orang tua kaget.

Tapi tidak bisa dipungkiri kebijakan ini harus diterima karena kebijakan ini diupayakan agar memutuskan mata rantai Covid-19 di tengah masyarakat. Metode pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang diterapkan pemerintah menjadi tantangan tersendiri.

BACA JUGA:

Bahaya Pergaulan Bebas Generasi Baru

Pembelajaran secara online harus mendorong siswa menjadi kreatif, mengakses sebanyak mungkian ilmu pengetahun serta menghasilkan karya. Bukan membebani siswa maupun mahasiswa/i dengan tugas yang bertumpuk, banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektifitas pembalajaran daring seperti:

  1. Penguasan teknologi yang rendah atau masih minim
  2. Jaringan internet yang kadang lemot
  3. Biaya, jaringan internet yang sangat di butuhkan dalam pembelajaran daring masalah tersebdiri.kuota ang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak

Kondisi ini tidak hanya berdapak pada siswi SD,SMP,SMA/SMK saja, tapi berdampak pada perguruan tinggi, mahasiswa khususnya merantau akan berada dalam kondisi kerentanan baik secara sosial maupun ekonomi.

Pembelajaran daring ini hingga batas waktu yang belum ditentukan bisa menjadi kesempatan untuk mahasiswa untuk pulang kampung halaman mereka masing-masing dalam waktu yang cukup Panjang.

Dan kesulitan tersendiri untuk mahasiswa yang berasal sari darah pelosok atau daerah yang jarang mendapatkan jaringan yang bagus, boleh jadi keterbatasan kualitas jaringan internet membuat mereka berpikir  ulang untuk kembali kekampung halamannya.

BACA JUGA:

Ayo ke Danau Sano NGGOANG

Semua ini adalah cara Tuhan dalam menjalankan roda kehidupan di dunia ini, semoga kita semua bisa semakin baik dalam menjalani kehidupan ke depan.***




Menanti Bulan Ramadhan Penuh Berkah

Nur Fitratul Aqidah, mahasiswa Program Studi Administrasi publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan, karena bulan ini memiliki beberapa keutamaan atau manfaat.

Ramadhan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Quran). Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Dan di dalam bulan penuh kemuliaan dan keberkahan ini maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya. Puasa ditinjau dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya.

BACA JUGA

Tamasya Lebaran Topat di Masa Covid-19

Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadhan kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar zakat fitrah untuk mereka.

Ramadhan adalah bahwa pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan.

Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih.

Semoga ramadhan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun-tahun sebelumnya.

Ada banyak keutamaan yang hanya ada pada bulan Suci Ramadhan. Oleh karena itu ibadah di bulan Ramadhan harus lebih ditingkatkan lagi.

BACA JUGA:

Media Sosial Memacu Perilaku Bullyng

Keutamaan-keutaman bulan Ramadhan begitu banyak. Jika kita bertemu dengan Ramadhan betapa beruntungnya kita, karena di bulan itu segala amalan akan dilipatkan ganjarannya.***

 

 

 

 




Ayo ke Danau Sano Nggoang

Fatmawati, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah

lombokjournal.com

Danau Sano Nggoang atau Danau Nggoang adalah danau vulkanik terluas dan terdalam di Nusa Tenggara Timur. Danau Sanonggoang terletak di Wae Sano, Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Danau Sano Nggoang merupakan danau vulkanik paling luas yang ada di Nusa Tenggara Timur. Danau ini memiliki luas sekitar 5.500 ha dan dianggap sebagai danau paling dalam di dunia dengan kedalaman 600 m. Di sepanjang Danau Sano Nggoang ini terdapat beberapa desa yang merupakan tempat tinggal para penduduk setempat.

Desa pertanian yang tersebar di sekitar kawasan danau ini menampung sekitar 250 penduduk dengan rumah tradisional yang terbuat dari anyaman bambu. Selain itu juga ada rumah kayu dan juga bata modern. Desa-desa tersebut dibatasi oleh danau, bukit dan perkebunan.

Lokasi yang cukup terpencil serta ukuran desa yang hanya menampung sedikit penduduk menjadikan para pengunjung merasa tenang saat berada di kawasan wisata Danau Sano Nggoang.

BACA JUGA:

Kehadiran PNS Pemprov Usai Lebaran

Daya Tarik Sano Nggoang

Danau Sano Nggoang berada pada ketinggian 750 m di atas permukaan laut. Daya tarik yang dimiliki oleh danau ini adalah kandungan sulfurnya yang cukup tinggi. DI daerah danau wisata ini tercium bau belerang yang cukup menyengat. Oleh karena itu banyak pengunjung yang datang untuk menikmati sensasi pemandian dengan tujuan untuk memaksimalkan kesehatan kulit.

Selain mandi, masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di kawasan wisata ini. Para pengunjung dapat melakukan tracking, menunggang kuda, fotografi dan juga mengamati burung.

Dari sekian banyak aktivitas yang menarik tersebut, menikmati pemandangan menjadi hal utama yang banyak diminati pengunjung. Hal ini karena pemandangan alam yang disuguhkan di Danau Sano Nggoang ini masih sangat alami dan indah.

Danau wisata ini menyimpan pemandangan yang memukau termasuk di antaranya bukit, hutan, flora fauna di sekitar danau. Semua pemandangan tersebut dapat dijadikan sebagai objek fotografi yang tepat. Matahari terbenam juga bisa dilihat di kawasan wisata ini. Bagi anda yang menyukai seni fotografi maka moment cantik tersebut bisa anda abadikan di kamera anda.

Selain menyuguhkan pemandangan yang indah dan terbilang cukup sepi, kawasan Danau Sano Nggoang ini juga memiliki habitat berbagai jenis burung. Diantaranya adalah gagak flores , itik gunung, itik benjut  dan kipasan flores.

Beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan di kawasan wisata Danau Sano Ngoang antara lain :

  1. Fotografi

Tujuan berwisata salah satunya adalah untuk mengamadikan moment di tempat wisata yang didatangi. Anda dapat menyalurkan bakat fotografi anda di tempat wisata ini karena banyak spot yang bisa anda ambil dengan hasil yang memukau.

  1. Keliling danau

Danau Sano Nggoang memiliki pemandangan sekeliling yang indah sehingga sangat disayangkan jika kita tidak mengeklirnya. Selain berjalan kaki, pengunjung juga dapat menunggang kuda untuk menikmati pemandangan sekeliing danau.

  1. Tracking

Keindahan serta keasrian Danau Sano Nggoang juga bisa dinikmati dengan aktivitas tracking. Pengunjung dapat menyusuri puncak bukit yang terdapat di sekitar danau. Biasanya pengunjung memilih jalur tracking pendek Golo Dewa Peak yang juga disebut sebagai Puncak Savana.

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat track lain yang cukup menantang yakni Puncak Poco Dedeng. Untuk dapat mencapai puncak tersebut pengunjung harus melewati hutan lebat dan bukit terjal. Dari puncak pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan kabupaten Manggarai dan juga kota Labuan Bajo jika cuaca sedang cerah.

  1. Mengamati burung

Di Danau Sano Nggoang terdapat spesies burung yang berkicau merdu menambah nuansa syahdu saat kita berkunjung.

  1. Budaya dan Religi

Kampung nenek moyang penduduk Nunang memiliki komplek tua yang terletak di atas perbukian Golo Mblecek. Menurut informasi, nenek moyang penduduk sekitar adalah dari kerajaan Bima serta Minangkabau. Di tepian danau juga nampak gereja yang menjadi pusat penyebaran agama katolik di desa Wae Sano.

  1. Pemandian air hangat

Salah satu hal menarik yang ada dikawasan wisata ini adalah sumber air hangat alami. Sumber air ini dapat digunakan untuk merasakan sensasi mandi air hangat yang menenangkan. Banyak pengunjung yang rela datang dari jauh hanya untuk merasakan sensasi air hangat di danau ini.

Fasilitas Danau Sano Nggoang :

Homestay, Papan informasi, Peralatan untuk mengamati burung Indonesia

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Danau Sano Nggoang :

Kawasan wisata Danau Sano Nggoang ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.

Harga tiket masuk wisata danau ini adalah Rp 20.000. Namun biasanya akan ada calo dan juga penyedia jasa transportasi yang menjadikan tarif sedikit membengkak.

Lokasi dan Rute Danau Sano Nggoang :

Kawasan wisata Danau Sano Nggoang terletak di Wae Sano, Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Rute untuk menuju lokasi wisata tersebut bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat dan turun di bandara Denpasar. Setelah di Bali anda bisa naik kapal Feri menuju NTT dengan waktu sekitar 4-5 jam. Selanjutnya anda bisa menuju ke Labuan Bajo dengan menggunakan bus umum.

Danau Sano Nggoang merupakan salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur yang menyimpan kekayaan alam luar biasa. Berada di tempat yang terpencil menjadikan kawasan wisata ini terasa tenang dan damai jauh dari keramaian daerah perkotaan.

Tempat wisata ini sangat direkomendasikan bagi anda yang sedang kebingungan mencari tempat untuk mengisi waktu liburan. Selain dapat menikmati pemandangan yang indah dan memukau, pengunjung juga dapat melakukan beberapa aktivitas menarik.

Di antaranya seperti tracking yang menantang, menikmati keindahan habitat burung langka, fotografi dengan spot yang menarik dan juga mandi air hangat untuk memaksimalkan kesehatan kulit cantik anda.***




Media Sosial Memicu Perilaku Bullying

M. Farfan, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Media sosial, khususnya Facebook, seakan tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupan sehari-hari. Berbagai informasi dengan mudah didapatkan dan dibagikan lewat  Facebook.

Selain itu facebook memiliki manfaat di antaranya:

  • Sebagai Tempat Untuk Mencari Teman, manfaat yang paling terasa dari bintang adalah kita dapat menjumpai teman lama kita disini.
  • Tempat diskusi, salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group, yang berfungsi seperti forum. Anda bisa berdiskusi tentang apapun.
  • Sebagai Tempat Untuk Menjalin Hubungan, Contohnya mencari pacar, karena di facebook mudah saja kita mendapatkan seorang pacar.
  • Sebagai Tempat Belajar Dan Bermain, disamping untuk bermain, di facebook juga bisa digunakan untuk mempelajari ilmu ilmu yang belum pernah kita temukan sebelumnya.

Tapi di samping manfaat, media sosial sayangnya juga disertai dengan dampak negatif, seperti cyberbullying atau perundungan di dunia maya.

BACA JUGA:

Dampak Belajar Onine Bagi Mahasiswa

Menurut saya,  media sosial bisa memengaruhi perilaku sosial seseorang, termasuk bullying. “Media sosial berpengaruh besar dalam memicu tindakan bullying,”

Saya melihat penggunaan gadget dan media sosial pada anak muda saat ini kurang terkontrol. Mereka banyak yang menggunakan media sosial dan bebas menulis status serta komentar. Padahal belum sepenuhnya mampu menyaring informasi yang didapatkan.

Seringnya anak muda mengumbar kekesalan dan rasa benci terhadap sesuatu atau seseorang tidak lagi secara face to face, tetapi lewat media sosial tanpa adanya kroscek. Hal ini sangat mudah menyulut kemarahan dan kebencian.

Selain itu, munculnya tindakan bullying sendiri salah satunya akibat kurangnya peran orang tua atau keluarga dalam mendidik anak. Beragam faktor dalam keluarga menyebabkan seseorang menjadi pelaku bullying. Di antaranya seperti kurang perhatian, pola asuh yang terlalu tegas, serta kurang penghargaan.

BACA JUGA:

Apa Kabar dengan Kuliah Daring?

Bullying ini menunjukkan ada yang salah dengan pendidikan dalam keluarga. Orang tua kurang memberikan penanaman budaya lokal dan nilai-nilai untuk memahami orang lain

Nah, untuk mencegah perilaku bullying, pemberian hukuman yang tegas perlu dilakukan terhadap pelaku. Cara ini bisa memberikan efek jera bagi para pelaku, yang disertai dengan pembinaan oleh pihak terkait.

Lalu bagaimana jika menjadi korban bullying?  pentingnya support system seperti teman dan keluarga, untuk menunjukkan empati. Caranya bisa dengan mendengarkan keluhan, dan membesarkan hati untuk membangkitkan kepercayaan diri.***




Dampak Belajar Online Bagi Mahasiswa

SITI HASMAWATI, mahasiswa Program Studi Adminsitrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga pendidik, merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk tetap mengajar mahasiswa. Pendidikan jarak jauh memiliki tujuan agar meningkatkan mutu Pendidikan, dan relevansi pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan.

Pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik, dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan salah satu mekanisme peluasan akses pendidikan tinggi.

Wabah Covid-19

Wabah covid 19 adalah masalah yang cukup menhebohkan Indonesia, bahkan dunia. Banyak tindakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid19.

BACA JUGA:

Apa Kabar dengan Kuliah Daring?

Di antaranya, biasakan pola hidup sehat menjaga jarak, sering mencuci tangan, memakai masker saat beraktifitas luar rumah. Dan juga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah dengan merubah sIstem pendidikan di setiap instItusi pendidikan secara online.

Bentuk pendidikan juga tidak menyenangkan bagi sebagai mahasiswa atau pun pelajar. Kegiatan Belajar mengajar yang terpaksa dilaksanankan secara online bagi pelajar maupun mahasiswa sangat tidak efektif.

Masih banyak sekali keluhan para mahasiswa atau pun pelajar terkait pelaksana kuliah atau sekolah secara online. Selain tidak efektif,  masalah biaya pun menjadi masalah utama. Uang yang dikeluarkan sangat banyak untuk membeli pulsa paketan.

Bukan hanya itu, karena serba online sehingga memaksa sebagian anak-anak di indonesia harus memakai media elektronik  seperti handphone. Karena handphone juga merupakan pendukung kegiatan belajar online. Sebagian orang terpaksa harus memaksa orang tua mereka untuk membeli handphone  android walaupun kondisi ekonomi orang tua tidak stabil.

Keluhan yang banyak muncul di kalangan mahasiswa yaitu  mereka sudah membayar SPP dan biaya pembangunan, namun fasilitasnya tidak pernah mereka rasakan. Banyak di antara kalangan mahasiswa meminta pihak kampus untuk mengurangi sedikit biaya SPP atau uang pembangunan tersebut.

Guna untuk membeli paket internet di pedesaan juga memiliki banyak kendala mengenai penerapan sIstem belajar jarak jauh atau online. Karena faktor pendukung yang kurang memadai seperti tidak tidak adanya listrik dan jaringan yang bagus.

Sehingga memaksa mereka untuk keluar lagi dari kampung  mereka untuk mencari jaringan dan tempat untuk ng-carge handphone. Efeknya pun penyerahan tugas atau kehadiran dari mahasiswa atau pun pelajar tidak efektif karena tidak adanya alat pendukung yang memadai. Semua orang selalu berharap agar pandemi ini segera berlalu agar kita semua bisa melakukan aktifitas seperti dulu lagi.

BACA JUGA:

Menjadi Gelas Kosong Tapi Kritis

Kesimpulan

Pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa, yaitu pembelajaran daring masih membingungkan mahasiswa. Mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, penumpukan informasi/konsep pada mahasiswa atau pelajar kurang bermanfaat, mahasiswa mengalami stress, serta peningkatan kemampuan literasi bahasa.***