Destinasi Wisata Di Lombok Jadi Lintasan Kirab Obor

Ada 17 pelari yang berkesempatan membawa obor secara bergantian, 9 dari 17 pelari merupakan atlet NTB yang dianggap berprestasi, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun

MATARAM.lombokjournal.com —  Api obor Asian Games 2018 akan menyapa masyarakat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (25/07).

Intan Narulita dari Ceremony Department Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC), mengatakan obor Asian Games akan tiba di Bandara Internasional Lombok pada Rabu (25/07) pagi, dan akan dibawa menuju Pantai Kuta Mandalika.

Obor tersebut akan berada sekira satu jam di Pantai Kuta Mandalika sebelum kembali diberangkatkan menuju Kota Mataram untuk menjalani prosesi kirab.

“Pelari VVIP dari pusat yang sudah konfirmasi itu Pak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Luhut) dan juga ada Pak Gubernur NTB (Tuan Guru Bajang Zainul Majdi) yang akan membawa obor,” ujar Intan saat jumpa pers persiapan kirab obor di Media Center Pemprov NTB, Selasa (24/07).

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Husnanidiaty Nurdin mengatakan, sejumlah prosesi acara disiapkan, mulai dari penerimaan obor oleh Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin di Bandara Internasional Lombok pada pukul 07.20 Wita.

“Awalnya kita berharap saat menuju ke Kuta bisa singgah ke Desa Adat Sade tapi tidak bisa,” kata perempuan yang akrab disapa Eni.

Eni melanjutkan, obor Asian Games akan disambut berbagai macam kesenian dan budaya daerah seperti presean dan gendang beleq. PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika dan Bupati Lombok Tengah Suhaili akan menerima obor tersebut.

Eni menambahkan, kirab obor di Kota Mataram sendiri akan berlangsung pada 14.35 Wita dengan titik awal di kawasan Kota Tua Ampenan menuju perempatan Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik, Mataram sejauh lima kilometer.

“Nanti dilepas Pak Wali Kota Mataram di Kota Tua Ampenan dan diterima Pak Gubernur NTB dengan juga berlari,” lanjutnya.

Eni menyampaikan, sejumlah kesenian hingga hiburan rakyat juga akan disiapkan guna memeriahkan kirab obor tersebut. Ada juga komunitas sepeda onthel dan komunitas lari yang siap ikut memeriahkan acara.

Rencananya, kata dia, ada 17 pelari yang berkesempatan membawa obor secara bergantian. 9 dari 17 pelari merupakan atlet NTB yang dianggap berprestasi, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun. Sisa pelari lainnya berasal dari Inasgoc dan juga sponsor.

Eni menyampaikan, kirab obor Asian Games sangat bermanfaat bagi citra dan promosi pariwisata NTB. Pasalnya, obor Asian Games akan melintasi sejumlah destinasi wisata di Lombok, mulai dari Desa Adat Sade, Desa Adat Ende, KEK Mandalika, Kota Tua Ampenan, hingga Islamic Center NTB yang menjadi ikon wisata religi NTB.

Kepala Bagian Pengendalian Operasional  Polda NTB AKBP Jolmadi menyampaikan, jajaran Polda NTB siap mengawal perjalanan prosesi kirab obor. Ratusan personel akan dikerahkan guna menjaga kelancaran acara sejak obor tiba hingga diberangkatkan kembali keesokan harinya.

“Ada 750 personil yang melakukan pengawalan, patroli, dalam perjalanan, serta penyambutan di titik-titik yang telah ditentukan sampai finish, bahkan sampai besok harinya ke bandara untuk kembali terbang ke Papua,” kata Jolmadi.

AYA




Sekda NTB Motivasi Atlet SOIna Yang Akan Berlaga di Riau

Dari enam cabor (cabang olahraga) yang dipertandingan, ditargetkan dapat dua medali emas dari cabor atletik dan bulutangkis

MATARAM.lombokjournal.com —  Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Ir H Rosiady H Sayuti, melepas secara resmi keberangkatan atlet SOIna NTB, Rabu (18/07), yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Tingkat Nasional (PORNAS) ke-8 Special Olympics Indonesia (SOIna), 19 – 23 Juli 2018,  di Pekanbaru Riau.

Para atlet SOIna itu sempat diberikan motivasi oleh Sekda di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur.

Kontingen PORNAS SOIna NTB berjumlah 42 orang, terdiri dari 25 atlet, 6 pelatih, 7 ofisial dan 4 orang tua pendamping.

Ke-25 atlet SOIna ini akan mengikuti enam cabang olahraga, yaitu atletik, renang, futsal, bulutangkis, tenis meja dan bocce.

“Dari enam cabor itu, kita targetkan dapat dua medali emas dari cabor atletik dan bulutangkis,” kata Ketua Kontingen SOIna NTB, M Amir.

PORNAS SOIna tahun 2018 di Pekanbaru Provinsi Riau adalah pelaksanaan ke delapan kali. PORNAS adalah kompetisi puncak dari pembinaan selama 4 tahun dan dimaksudkan untuk menyeleksi atlet-atlet SOIna yang berpotensi dan berpeluang untuk mengikuti Special Olympics World Summer Games 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

PORNAS VIII SOIna 2018 mempertandingkan 11 cabang olahraga.

Untuk diketahui, special olympics adalah sebuah gerakan global yang memberdayakan tuna grahita (disabilitas intelektual / intellectual disabilities) melalui pelatihan dan kompetisi olahraga dan telah diakui oleh International Olympic Committee (IOC) sebagai satu-satunya organisasi olimpiade khusus Tuna Grahita.

SOIna (Special Olympics Indonesia )  adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI) untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga bagi warga Tuna Grahita di Indonesia, yang memberi kesempatan bagi warga Tuna Grahita menjadi orang berguna dan produktif serta dapat diterima dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat melalui olahraga.

SOIna mempunyai misi antara lain, memberikan kesempatan yang berkesinambungan untuk membentuk fisik yang sehat, menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan dan memperlihatkan kemampuan, keahlian dan persahabatan dengan keluarga atlet Special Olympics lainnya dan masyarakat.

AYA

 




PKP Berdikari dan Seknas Jokowi NTB Sumbang Lalu Zohri Rp10 juta

Relawan Jokowi di Nusa Tenggara Barat mengaku bangga dan sangat bersuka cita atas prestasi Lalu Zohri meraih emas juara dunia lari 100 meter pada tanggal 11 Juli 2018 di Finlandia

lombokjournal.com —

LOMBOK UTARA ;  Prestasi spektakuler yang ditorehkan Lalu Muhammad Zohri, yang  berhasil meraih medali emas di kejuaraan dunia lari 100 meter IAAF U20 di Finlandia baru-baru ini, sontak mengharumkan nama Indonnesia di mata innternasional. .

Atas prestasi gemilang Lalu Mohamad Zohri itu, Jumat (13/07), rombongan PKP Berdikari dan Seknas Jokowi NTB mendatangi rumah keluarga Zohri di Desa Pemenang, Lombok Utara.

Mereka menyambangi rumah Zohri sekaligus untuk memberikan donasi sebesar Rp10 juta, sebagai ungkapan terima kasih atas prestasi dunia yang diukir pemuda asal Desa Pemenang, Lombok Utara tersebut.

Lalu Fatahillah Prawiranegara, Ketua Seknas Jokowi NTB sempat menjelaskan,  Lalu Mohamad Zohri alias Badok adalah seorang anak yatim piatu, lahir di Karang Pansor pada 1 Juli 2000. Bapaknya L Ahmad Yani meninggal tahun lalu, sementara ibunya Saeriah meninggal tahun 2015.

“Zohri yang tinggal di Dusun Karang Pansor, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara hidup bersama dua kakaknya,” ungkapnya.

Sementara itu, Lanjut Lalu Fatahillah, pendidikan terakhir anak bungsu dari keluarga Lalu Ahmad Yani ini ditempuh adalah Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Mataram.

“Dalam usia 18 tahun sudah banyak prestasi yang diraihnya dalam lari 100 meter. Pada tahun 2017,  Zohri meraih 7 medali emas pada kejuaraan tingkat nasional,” ucap Lalu  Fatahillah yang mereview perjalanan karier olah raga Zohri .

Dikatakannya, tahun 2018 ini Zohri juga menorehkan prestasi fantastis yakni kejuaraan atletik junior Asia 100 meter di Jepang, meraih medali emas  dengan catatan waktu 10.27 detik.

Pada Kejuaraan Dunia U-20 untuk kejuaraan lari 100 meter di Finlandia, Zohri kembali meraih medali emas dengan catatan waktu 10.18 detik.

“Suatu prestasi yang fantastis yang belum pernah diraih atlit lari Indonesia sebelumnya,” lanjut Fatahillah.

Osmar Tanjung dari Pusat Kajian Pengembangan Berdikari (PKP Berdikari) menegaskan, maksud dan tujuan PKP Berdikari dan Seknas Jokowi NTB berkunjung ke rumah keluarga Lalu Zohri untuk  memberikan apresiasi atas  prestasi yang dicapai Lalu Zohri.

“Salut atas prestasi dunia Zohri ini. Kami memberikan apresiasi dalam  bentuk donasi tunai  masing-masing Rp 5 juta dari Seknas Jokowi NTB dan PKP Berdikari yang  langsung diterima keluarga Zohri di rumahnya di Dusun Karang Pansor, Lombok Utara,”  sambung Fatahillah.

Sebagai Relawan Jokowi di Nusa Tenggara Barat, Fatahillah mengaku bangga dan sangat bersuka cita atas prestasi Lalu Zohri meraih emas juara dunia lari 100 meter pada tanggal 11 Juli 2018 di Finlandia.

Bagi Osmar Tanjung, apa yang dicapai Zohri telah mengangkat harkat dan martabat  NTB baik di mata Indonesia maupun warga dunia.

“Sebagai sprinter, perjuangan Zohri mencapai prestasi dunia yang diraih hanya dalam waktu 4 tahun adalah sesuatu yang fantastis,” katanya.

Menurut Osmar, prestasi yang diraih Zohri tidak terlepas dari bimbingan dan kesabaran ibu guru olahraga Zohri di SMP I Pemenang yakni Ibu Rosida.

“Tanpa lelah, Ibu Rosida mengajak dan terus membujuk Zohri untuk latihan. Zohri yang bersekolah tanpa alas kaki ini, akhirnya mau berlatih ketika kelas 3 SMP,” ungkap  Lalu Fatahillah yang  juga caleg untuk daerah pemilihan Lombok Tengah.

Me




Menjadi Pemuda Tercepat Sejagat, Zohri Mendadak Dijanjikan Rumah Baru

Setelah ia mencatat rekor lari 100 meter di Finlandia itu, tidak ada satu pun yang menyambutnya di lapangan baik itu dari pemerintah daerah apalagi dari negara

Lalu Muhammad Zohri

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Lalu Muhammad Zohri asal Pemenang, Lombok Utara, yang  berhasil menobatkan dirinya sebagai sprinter tercepat dalam kejuaraan Dunia lari 100 meter U-20 di Finlandia, Rabu (11/07) waktu setempat, ramai diperbincangkan masyadakat NTB dan Indonesia umumnya.

Atas prestasinya itu,  Pemerintah daerah Lombok Utara, mendadak berjanji akan membangunkan rumah baru bagi pemuda kelahiran Dusun Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang itu.

Koleksi medali Zohri

“Sebagai bentuk penghargaan kita, insha Allah Lalu Zohri akan kita bangunkan rumah,” kata Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, di Tanjung, Kamis (12/07).

Teknisnya, kata Najmul, akan dikoordinasikan dengan dinas-dinas terkait. Bahkan tak hanya itu, pemda juga segera menyiapkan penyambutan khusus saat Zohri menginjakkan kaki di tanah kelahirannya nanti.

“Ada yang bertanya, apakah Zohri akan kita sambut? Saya rasa perlu, karena telah mengharumkan nama daerah dan Indonesia di kancah internasional,” pungkasnya.

Rumah Zohi saat ini

Lebih jauh Bupati menjelaskan, pihaknya saat ini juga sedang memprogres rencana pembangunan GOR mini di daerah Gondang Kecamatan Gangga, yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas lintasan lari.

“Semua itu untuk menunjang bakat-bakat muda khususnya di bidang atletik untuk terus meningkatkan kemampuannya,” tutupnya.

Sebelum mencatatkan diri sebagai pemuda tercepat sejagat, yatim piatu 18 tahun ini telah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat daerah maupun nasional.

Pemda Kurang Peduli

Setelah Lalu Muhammad Zohri, mengukir prestasi sejarah menjadi juara duna lari 100 meter U-20 pada IAAF World Championship dI Finlandia dengan record 10.17 detik, baru menarik perhatian Pemkab Lombok Utara.

Padahal sebelumnya, Zohri telah menorehkan prestasi gemilang itu, ia telah mencatat [[restasi gemilang di tingkat daerah maupun nasional.

Di media sosial, pemilik akun Facebook Arnand Gibest, Jum’at (13/07) mengungkapkan kesedihannya, “Kisah zohri ini membuat kita begitu sediih yang bercampur emosi yang sangat memuncak, ketika kita melihat ada anak bangsa yang bisa mengharumkan nama negara dan daerahnya di tingkat dunia tapi apa yang terjadi?”

Setelah ia mencatat rekor lari 100 meter di Finlandia itu, tidak ada satu pun yang menyambutnya di lapangan baik itu dari pemerintah daerah apaalgi dari negara!

Kejadian ini sangat mengganggu fikiran kita untuk mempertanyakan sejauh mana tanggung jawab pemkab Lombok Utara maupun maupu Pemprov NTB yang tidak ada kepedulian sama sekali .

“Sabaaarlaah … saudaraku pemimpin-pemimpinmu yang ada di daerah maupun nasional sedang begitu rakus mengejar mimpinya.  Tapi sekarang mereka sudah sadar, setelah prestasimu terukir semua seperti berlomba-lomba memberikan pujian dan harapan-harapan yang mudah-mudahan mereka bisa wujudkan!! Aamiin.”

Hingga kini, belum jelas apa yang akan dilakukan para pengurus KONI NTB, yang meski pun tanpa campur tangan organisasi yang mengurus atlit itu, ternyata atlet NTB asal pemenang dapat mengukir prestasi gemilang.

Karena itu, pemilik akun facebook Bustami Kaefuri berkomentar , “Audit dana KONI NTB.” Pasalnya, digunakan untuk apa saja dana milyaran di KONI tapi tak memberi perhatian pada atlitnya yang berprestasi.

DNU




Zulkieflimansyah Komitmen Bangun Prestasi Olahraga NTB

Berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga, perolehan suara pasangan ini berada di urutan teratas

MATARAM.lombokjournal.com —  Calon Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, menyatakan komitmennya membangun prestasi olahraga NTB, jika ia terpilih menjadi Gubernur NTB periode lima tahun ke depan.

“Ikhtiar kami adalah melanjutkan pembangunan di segala bidang yang telah dilakukan TGB. Termasuk untuk olahraga daerah, TGB sukses mengangkat prestasi  NTB di tingkat nasional dan para atlet NTB juga berhasil mengharumkan nama daerah di level dunia. Hal itu akan saya lanjutkan, jika nanti terpilih menjadi Gubernur NTB,” katanya kepada Bimakini, Kamis (28/06).

Zulkieflimansyah berharap geliat olahraga NTB untuk melahirkan prestasi dunia tetap bergairah. Secara khusus pula ia berpesan kepada atlet-atlet NTB yang dipanggil untuk membela Merah Putih di Asian Games 2018 agar tetap termotivasi memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Dan, saatnya nanti dia juga akan berada di tengah-tengah  para atlet NTB dan masyarakat olahraga NTB, termasuk saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB bulan Nopember 2018.

“Insya Allah,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Dr Zulkieflimansyah – Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, adalah salah satu paslon Pilgub NTB dalam Pilkada serentak 27 Juli 2018. Populer dengan nama Zul – Rohmi, berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga, perolehan suara pasangan ini berada diurutan teratas dibanding tiga paslon lainnya.

Me (*)




Rinjani 100 Siap Digelar Kembali.

Animo peminat Rinjani 100 begitu terlihat dengan banyaknya yang sudah mendaftarkan diri, tahun ini 1.144 peserta yang sudah daftar

MATARAM.lombokjournal.com —  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata NTB akan menggelar lomba lari lintas alam, Rinjani 100, pada tanggal 4 Mei sampai 6 Mei 2018.

Pagelaran Rinjani 100 untuk tahun ini terasa berbeda lantaran Gunung Rinjani baru saja ditetapkan sebagai geopark dunia oleh Unesco.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal mengatakan, animo peminat Rinjani 100 begitu terlihat dengan banyaknya yang sudah mendaftarkan diri.

“Tahun ini 1.144 peserta yang sudah daftar. Awalnya kita batasi 1.000 peserta, tapi ternyata lebih, inilah magnet Rinjani,” ujar Faozal saat jumpa pers Rinjani 100 di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Rabu (18/04).

Dinas Pariwisata NTB mempersiapkan semaksimal mungkin Rinjani 2018 agar lebih baik dibanding penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya. Salah satu yang mendapat perhatian ialah pembenahan jalur trekking, hingga penambahan toilet dan juga toilet portable.

“Persiapan Rinjani 100 sejauh ini sudah 80 persen. Aksesibilitas sudah tidak ada masalah,” lanjut Faozal.

Faozal menyebutkan, yang juga menjadi perhatian utama ialah amenitas atau berbagai fasilitas di luar akomodasi yang dapat dimanfaatkan wisatawan selama berada di Sembalun, Lombok Timur nanti. Pasalnya, seluruh kegiatan akan dipusatkan di kaki Gunung Rinjani tersebut.

“Amenitas yang masih ada maslaah. Nanti kita coba desain amenitas itu,” ucap Faozal.

Faozal menambahkan, Dinas Pariwisata NTB mendukung penuh kegiatan Rinjani 100 karena memiliki nilai ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar. Kata Faozal, atlet yang akan turun di Rinjani 100 juga menjadi wisatawan yang mengisi setiap penginapan, restoran, dan berbelanja di kawasan Sembalun.

“Selain menjadi atlet di Rinjani 100, tapi juga menjadi bagian penguatan ekonomi masyarakat di Sembalun,” ungkap Faozal.

Faozal menambahkan, Rinjani 100 tahun ini juga akan menggelar expo pada hari kedua dan ketiga dengan kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat di Sembalun.

“Para peserta juga akan diberikan piagam penghargaan bahwa mereka pernah lari di Unesco Global Geopark (UGG),” lanjut Faozal.

Perwakilan dari panitia Rinjani 100 Ahmad Riston Sani mengatakan, Rinjani 100 pada 2018 masih menawarkan empat kategori seperti tahun lalu, yakni 100 kilometer (Km), 60 Km, 36 Km, dan 27 Km.

Kata Ahmad, terjadi peningkatan peserta yang cukup signifikan pada Rinjani 100 tahun ini yakni mencapai 1.144 peserta dari 38 negara, di mana 100 peserta dari NTB, dan sisanya dari luar NTB dan luar negeri. Jumlah ini melonjak dari tahun sebelumnya yang diikuti 600 peserta.

“Peminat selalu meningkat dari tahun ke tahun,” kata Ahmad.

Tim panitia Rinjani 100 saat ini sedang mematangkan persiapan teknis dan nonteknis dengan melibatkan tiga kelompok pemuda di Sembalun. Ahmad menyampaikan, untuk start lari terbagi di dua tempat, yakni di Sembalun dan Senaru tergantung kategorinya.

AYA




Ingin Olahraga Maju, Zul-Rohmi Kuncinya

Perintis kampus di Sumbawa ini menyebut, sirkuit yang dibangun di Sumbawa bagian dari komitmen serta perhatian terhadap dunia olahraga

lombokjournal.com —

SUMBAWA ;  Masih ingat dengan Jhony Pranata crosser handal NTB dimasa lalu? Jhony dulu jadi menu wajib berita di TVRI kalau bicara Motocross.

Lalu siapa sekarang dari NTB?

Dunia olahraga NTB menjadi perhatian pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah-Dr Sitti Rohmi Djalilah.

Secara blak-blakan Doktor Zul menegaskan akan memberi dukungannya terhadap kejuaraan Motocross di Sirkuit Angin Laut Sumbawa.

“Kita dukung olahraga itu bukan sekadar pada saat kampanye begini,” ucapnya.

Perintis kampus di Sumbawa ini menyebut, sirkuit yang dibangun di Sumbawa bagian dari komitmen serta perhatian terhadap dunia olahraga.

“Sirkuit ini bukti dukungan ke olahraga bukan cuma kampanye,” imbuhnya.

Hal lain, lanjut Doktor Zul, dukungan terhadap pacuan kuda. Bahkan ia memiliki kuda yang kerap ikut lomba.

“Di dunia balap kuda teman-teman boleh tanya Kuda Gadis Villa punya saya itu. Dan untuk pacuan kuda di Sumbawa kita sangat sering support. Mudah-mudahan ke depan joki-joki asal NTB bisa mendunia,” bebernya.

Selain itu, ada nama Agus Salim Putra NTB yang dikenal sebagai pemain voli handal. Kiprahnya sampai internasional. Ini harus dilanjutkan generasi sekarang.

“Atlet yang potensial akan terus kita dukung,” tegasnya.

Zul bercerita, petinju muda di NTB juga banyak dan ia bertemu dengan mereka di Sasana yang ada di Taliwang, Selasa (03/04).

“Saya merasakan semangat mereka dengan binar mata yang kuat untuk mengharumkan nama NTB,” ujarnya.

“Olahraga lain adalah sepeda. Gubernur NTB saat ini TGB HM Zainul Majdi juga sangat senang bersepeda bahkan ikut Lomba di Jatim berapa waktu lalu. Ini potensi untuk dikembangkan,” tambahnya.

Doktor Zul adalah pecinta bola, idolanya ialah pemain nomor punggung 3 Paolo Maldini itu. Ada juga Franco Baresi pemain elegan nomor 6. Kedua pemain Milan. Termasuk Cristiano Ronaldo adalah idolanya.

“Komitmen pada olahraga juga bisa dilihat saat Bu Rohmi mengunjungi Atlet pencak silat Diah Ayu Lestari di Mataram,” ucapnya.

Zul menambahkan, potensi olahraga di NTB cukup bagus. Tinggal mencari formulasi yang tepat sehingga prestasi makin moncer.

“Ke depan, kesejahteraan para Atlet kita perhatikan,” tukasnya.

Mme (*)




PON 2024, NTB Siap Jadi Tuan Rumah Bersama Bali

Beberapa infrastruktur olahraga yang telah dimiliki NTB akan direnovasi untuk memenuhi standar nasional

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berharap NTB menjadi tuan rumah ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 bersama Bali. TGB mengatakan, NTB dan Bali memiliki daya tarik yang besar dari sisi kepariwisataan.

Hal itu ditegaskan TGB usai menerima Ketua KONI NTB,  Andi Hadyanto.dan rombongan pengurus KONI di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, NTB, Kamis (8/3)

“Secara objektif kondisi kita lebih menarik. Bali dan Lombok sangat populer. Orang akan merasa nyaman karena kita punya keuntungan citra yang bagus. Dari sisi akses sudah bagus, fasilitas olahraga lebih komprehensif. Jika tidak ada di Bali ada di Lombok,” ujar TGB di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, NTB.

Menurut TGB, NTB menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. Beberapa infrastruktur olahraga telah dimiliki NTB akan direnovasi untuk memenuhi standar nasional. Sebagian lagi akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pendukung sebagai tuan rumah.

Selain itu, akan disiapkan fasilitas penyeberangan Bali-Lombok berupa kapal cepat gratis untuk para atlet dan pelatih. Sekitar 20 ribu kamar-kamar hotel juga sudah disiapkan oleh tuan rumah.

TGB menambahkan, semua Bupati dan Wali Kota se-NTB juga siap mendukung penyelenggaraan PON.

“Oleh karena harus disiapkan sebaik-baiknya.  Mudah-mudahan keinginan ini bisa terwujud karena ini akan jadi kebanggan kita semua,” ucap TGB.

TGB berharap, segala proses yang ditempuh untuk persiapan PON 2024 mendatang dapat berjalan lancar.

“Anak-anak betul-betul diperhatikan. Aspek kebersihan, higienitas lingkungan, dan penerangan. Aspek kenyamanan para atlet harus ditingkatkan, sebab itu semua adalah aset NTB,” kata TGB menambahkan.

AYA




Lombok Marathon Kacau, Dipicu Keterlambatan Datangnya Medali

Kadispar NTB, Lalu Mohammad Faozal tidak menampik, insiden tersebut akan berdampak besar pada pariwisata di NTB.

MATARAM.lombokjournal.com  – Ketua KONI NTB, Andy Hadianto angkat bicara terkait insiden ricuh yang terjadi pada event Lombok Marathon, Minggu (28/1). Andi  mengatakan, kericuhan tersebut diakibatkan oleh keterlambatan datangnya medali.

“Keterlambatan itu bukan disengaja, karena medali yang disediakan penyelenggara (EO) datang pada pukul 09.00 Wita,” kata Andy saat acara konferensi pers terkkait insiden itu  di Rumah Langko, Senin (29/1).

Ia menjelaskan, kericuhan berawal ketika staf penyelenggara yang membawa medali, peserta yang melihat kedatangan medali tersebut langsung menyerbu dan berupaya mengambil medali.

Andy yang melihat hal tersebut berupaya menghalangi peserta yang jumlahnya mencapai ribuan, karena kalah jumlah ia pun meminta pihak keamanan untuk mengamankan situasi.

“Akhirnya saya arahkan pembagian medali di atas panggung,” ujar Andy.

Sementara itu, Kadis Pariwisata NTB, Lalu Faozal dihadapan wartawan menyampaikan permintaan maafnya akibat kejadian yang tentunya diluar dugaan tersebut.

“Saya mewakili pemerintah Provinsi NTB meminta maaf atas kejadian ini,” ucap Faozal.

Faozal tidak menampik insiden tersebut akan berdampak besar pada pariwisata di NTB. Untuk itu, dengan kejadian tersebut pihaknya bersama dengan instansi terkait akan melakukan evaluasi.

“Kami akan ambil pelajaran dari kejadian ini. Dispar dan KONI tidak ingin di posisi yang benar, tapi ini harus menjadi pembelajaran kita bersama,” pungkas Faozal.

AYA




Lombok Marathon 2017, Amburadul dan Mengecewakan

Soal kekecewaan peserta, pihak KONI NTB menganggap kurang sabar saja, padahal medali sudah ada cuma terlambat dikirim dari Singapura, dan Lombok Marathon diaktakan sebagaqi sport tourism terbaik di Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  – Lomba lari Marathon 2017 yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB bersama Dinas Pariwisata hari Minggu (29/01) 2018 pagi, yang diharapkan menjadi sport tourism  andalan,  berlangsung mengecewakan.

Pelaksanaan kegiatan tersebut meuai keluhan peserta,  sebab tidak mendapatkan baju dan medali sesuai janji panitia.

“Mestinya, KONI harus kerjasama dengan dunia lari supaya tidak amburadul seperti ini. Kalau begini, harus kita dievaluasi lagi, ” ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh Faozal, Minggu (29/1).

Faozal mengatakan, teknis pelaksanaan ada di KONI, Dispar hanya siapkan venue sport tourism kemudian branding wisata NTB, dan tidak ada persoalan yang ditangani Dispar

“Asli, belajar dari berbagai persoalan, malu sekali rasanya. Yang jelas, pasca ini kita akan evaluasi, sungguh memalukan pelaksanaan kegiatan kali ini,” tegasnya terus terang.

Faozal mengaku, tidak terlibat dalam teknis lomba karena yang mengatur pendaftaran adalah KONI dengan dunia lari.

“Kecewa sekali, jika pelaksanaan sperti ini sangat berdampak ke NTB,” cetusnya.

Faozal menambahkan, kegiatan tersebut bermakna untuk mendorong Lombok sebagai venue sport tourism di Indonesia. Karena penyelenggaraan Lombok Marathon merupakan event tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2016.

Sehingga, diharapkan dapat mendorong dan menjadikan Pulau Lombok sebagai daya tarik sport tourism di Indonesia.

“Padahal setelah ajang ini akan ada lagi Rinjani 100, yang akan dilaksanakan Mei 2018,” terangnya.

Untuk diketahui sebanyak 5.000 pelari dari 15 negara dipastikan ikut dalam penyelenggaraan Lombok Marathon yang ikut meriahkan tersebut.

Lima belas negara itu, antara lain Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, China, Francis, Jerman, Jepang, Malaysia, Kenya, Puerto Rico, Singapura, Ukraina, dan tuan rumah Indonesia. Bahkan, jumlah pelari dan negara masih diperkirakan akan bertambah.

“Tapi, pelaksanaan sangat mengecewakan, ini perlu di evaluasi, “terangnya.

Kepada wartawam, Ketua KONI NTB Andy Hadianto, menyampaikan yang bertolak belakang. Andy menyatakan,  Lombok Marathon menjadi sport tourism terbaik di Indonesia. Bahkan, memiliki ciri khas seperti lari marathon di tempat lain.

“Sebenarnya kita ingin happy ending. Agar jadi ciri khas tersendiri. Agar bisa kalahkan event lari di tempat lain,” ucapnya.

Disinggung soal kekecewaan peserta? Andy menegaskan, itu karena kurang sabar saja. Padahal medali sudah ada, cuma terjadi keterlambatan pengiriman dari Singapura sehingga, proses pemasangan tidak langsung saat finish.

Dia mengaku, medali diperuntukkan bagi 500 finisher pertama saja, bukan bagi semua peserta.

“Mungkin peserta lokal juga beranggapan dapat medali semua, itu yang bikin ricuh. Soal baju, lengkap kok, malah tersisa, siapa bilang tidak dapat,” kilahnya.

Yang jelas, semua sudah dijelaskan dari awal terhadap peserta lokal mengenai medali. Tapi karena tidak paham, kalau menginginkan medali supaya kumpulkan nomor lari agar diantarkan ke alamat bersangkutan.

Pantau wartawan di lapangan banyak peserta kecewa bahkan teriak minta medali juga baju. Termasuk, panggung juga jebol akibat.

Salah seorang peserta sempat melontarkan kekecewaan.

“Pak Wagub, kita ini mau diapain, apakah biarkan kami seperti ini. Pimpin daerah kok kayak begini,” tutupnya salah seorang peserta asal Surabaya yang enggan sebut namanya.

AYA