“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, di Lombok Utara, Senin (09/06/25).
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching).
Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.
Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.
“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.
Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain.
Karena itu, menjaga kelestarian ekosistemkelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik.***
Revalidasi Geopark Rinjani Lombok Tahun 2025
Tantangan utama dalam proses revalidasi tahun 2025, yakni membuktikan bahwa rekomendasi oleh tim penilai UNESCO pada 2022 telah ditindaklanjuti
Catatan Agus K Saputra
LombokJournal.com ~ Sambil menunggu persiapan revalidasi Geopark Rinjani Lombok, kita mengenang Kota Paris yang menjadi catatan penting bagi Geopark Rinjani Lombok.
Hasil sidang Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Kamis, 12 April 2018 menetapkan Geopark RinjaniLombok “secara resmi” terdaftar sebagai salah satu anggota Global Network.
Tentu saja ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Bayangkan, setelah menempuh perjalanan selama 6 tahun hal tersebut bisa terwujud. Selanjutnya, setiap 4 tahun dilakukan revalidasi oleh team asesor UNESCO.
Manager Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Antar Lembaga Geopark Rinjani Lombok Meliawati, sekaligus Ketua tim persiapan revalidasi Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark menyampaikan progres persiapan untuk menghadapi proses revalidasi status Rinjani sebagai Global Geopark, pada Rabu, 4 Juni 2025 lalu.
“Kami telah memenuhi seluruh permintaan dokumen pada 28 Februari 2025 lalu kepada UNESCO melalui Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO”, ungkap Meliawati sebagaimana tertulis di @inforinjani pada 14 Maret 2025. Meliawati menyampaikan hal itu ketika memberi laporan ke Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal.
Manager Konservasi, Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Fathul Rakhman mengungkapkan tantangan utama revalidasi adalah membuktikan bahwa rekomendasi yang diberikan oleh tim penilai UNESCO pada 2022 lalu telah ditindaklanjuti dengan baik.
“Pada 2022 sudah dilakukan validasi. Hasilnya green card. Nah tahun ini revalidasi kedua. Sehingga kita berkepentingan untuk mempertahankan status green card,” jelas Fathul yang ikut dalam pertemuan dengan Gubenur.
General Manager Geopark Rinjani Lombok Qwadru Putro Wicaksono membenarkan hal tersebut.
“Pada kesempatan tersebut, Gubernur dengan tegas menyampaikan dukungan terhadap pengembangan geopark, baik Rinjani Lombok maupun Tambora.
Ke depannya akan diambil langkah-langkah strategis untuk pengembangan geopark yang berkelanjutan baik dari sisi regulasi maupun manjemen geopark hingga geosite,” ujar Qwadru.
Pertengahan Juni 2025 ini, lanjut Qwadru, Tim Asesor yang ditunjuk oleh UNESCO akan melaksanakan tugasnya. Sebagai persiapan menghadapi revalidasi 2025, Badan Pengelola Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (BPRLUGGp) telah menyiapkan segala kebutuhannya.
“Salah satu yang penting adalah menyelesaikan rekomendasi yang diberikan pada saat penetapan ulang pada tahun 2022. Saat itu, dua orang asesor memberikan rekomendasi pada BPRLUGGp,” terang Qwadru.
Ada 5 rekomendasi yang harus dipenuhi sepanjang 2022-2024, yakni:
Rekomendasi pertama tentang visibilitas. Asesor meminta papan informasi yang ada disetiap site Geopark Rinjani menampilkan informasi yang lebih lengkap terkait keragaman geologi, keragaman budaya, dan keanekaragaman hayati.
Eekomendasi kedua peningkatan infrastruktur di kawasan Geopark Rinjani pasca gempa 2018. Pada tahun kunjungan asesor, mereka melihat beberapa infrastruktur yang masih dalam proses perbaikan.
Rekomendasi ketiga adalah program dukungan BPRLUGGp pada komunitas yang menjadi mitra di site, seperti Women Guide Senaru, pengembangan Beboka Sembalun Nina dan SMAN 1 Sembalun.
Rekomendasi keempat pengembangan infrastruktur dan manajemen wisatawan khusunya pengembangan Pusat Informasi Geopark Rinjani (PIGR) di Sembalun dan Gili Trawangan, Meno, Air.
Rekomendasi kelima adalah asesor meminta untuk mengeksplorasi manajemen wisatawan di Gili Tramena, khusunya Gili Trawangan.
Jalur Geowisata
Qwadru mengingatkan bahwa secara geologi, Geopark Rinjani Lombok memiliki 3 tahap pembentukan gunung api dengan proses geologi lain yang menyertai. Sehingga secara tematik jalur geowisata di geopark ini terbagi menjadi empat jalur.
Jalur-jalur geowisata tersebut adalah Jejak Gunung Api Purba di Pesisir Barat Pulau Lombok, Jejak Gunung Api Purba di Lembah Sembalun, Gunung Api Termuda Rinjani, dan Lanskap Budaya Rinjani.
Masing-masing jalur memiliki situs-situs utama yang akan menceritakan kisah geologi, alam dan budaya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Meliawati, Geopark Global UNESCO (UNESCO Global Geopark/UGGp) adalah geografis tunggal dan terpadu dimana situs dan lanskap dengan signifikansigeologis internasional dikelola dengan konsep holistik untuk perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.
“Geopark Rinjani tercatat memiliki tiga unsur utama yang terdiri dari 22 situs geological sites, 8 situs biological sites, dan 17 situs culture sites,” ucap Meliawati.
Ada pun rinciannya sebagai berikut:
Geological Sites:
Caldera of Samalas
Barujari Volcano
Rinjani Volcano
Segara Anak Lake
Aik Kalaq
Susu Cave
Payung Cave
Charcoal of Samalas Eruption
Sembalun Valley
Sebau Hot Springs
Volcanic Beach
Gili
Waterfall in Gangga
Waterfall in Kayangan
Waterfall in Bayan
Waterfall in Kerandangan and Senggigi
Waterfall in Aik Berik
Joben Waterfall
Jeruk Manis Waterfall
Semporonan Waterfall Timbanuh
Narmada Spring
Lemor Spring
Biological Sites
Rinjani Mount National Park
West Rinjani Forest Management Unit
East Rinjani Forest Management Unit
Lombok Botanical Garden
Tahura Nuraksa Sesaot
Suranadi Nature Park
Kerandangan Nature Park
Gili-gili National Water Conservation Area
Cultural Sites
Rinjani Mount National Park
West Rinjani Management Unit
Traditional Village of Karang Bayan
Suranadi Park
Narmada Park
Batulayar Cemetery
Batu Bolong Temple
Lokak Sesait Temple
Gumantar Ancient Mosque
Traditional Village of Segenter
Beleq Bayan Mosque
Traditional Village of Senaru
Segara Anak Lake
Sembalun Valley
Traditional Village of Sembalun
Kota Raja Mosque
Selaparang Cemetry
Persebaran dari situs geologi tersebut meliputi Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, dan Kota Mataram.
Pendekatan Bottom Up
Geopark Rinjani Lombok memberdayakan komunitas lokal dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan kemitraan kohesif dengan kesamaan tujuan untuk mempromosikan proses geologi signifikan, fitur-fitur, periode waktu dan tema-tema bersejarah yang terkait dengan geologi atau keindahan geologi yang luar biasa.
Geopark Global UNESCO (sebutan lain Geopark Rinjani Lombok) dibangun melalui pendekatan buttom up (bawah ke atas) yang melibatkan seluruh pihak yang relevan, pemangku kepentingan serta otoritas regional di dalam kawasan. Proses-proses ini memerlukan komitmen kuat dari komunitas lokal, kemitraan lokal yang kuat dengan dukungan masyarakat dan politik jangka panjang.
Dengan demikian, menurut Fathul Rakhman, pendekatan bawah ke atas adalah suatu metode yang efektif untuk meningkatkan partisipasi, kreativitas, dan efektivitas dalam pengembangan Geopark Rinjani Lombok.
“Setidaknya product knowledge-nya lebih mengakar dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Dan ini sangat sejalan dengan tagline Gubernur NTB: makmur mendunia,” pungkas Qwadru.
Penutup
Pemerintah memiliki peran penting dalam pengelolaan Geopark Rinjani Lombok. Apa saja? Berikut antara lain penjabarannya:
Pertama, pembiayaan dan infrastruktur.
Pemerintah mengalokasikan dana signifikan untuk pembiayaan dan pemeliharaan infrastruktur. Termasuk di sini adalah masterplan pembangunan sarana dan prasarana tambahan.
Kedua, perencanaan dan pengawasan. Perencanaan yang matang memastikan pengelolaan geopark menjadi terarah. Sementara pengawasan sangat penting untuk menjamin keseimbangan dan keberlanjutan pengelolaan geopark.
Ketiga, koordinasi dan fasilitasi.
Pemerintah memfasilitasi kerjasama dangan perguruan tinggi untuk pengelolaan dan konservasi geosite, flora dan fauna. Koordinasi antara aparatur pemerintah dan pihak swasta penting untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Keempat, promosi dan pengaturan.
Pemerintah berperan dalam promosi geopark di dalam maupun luar negeri serta mengatur kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan. Mengatur penerapan prinsip pariwisata yang berkelanjutan dan mempunyai daya saing di sektor pariwisata.
Kelima, melibatkan masyarakat.
Pemerintah mendorong masyarakat dalam pengelolaan geopark termasuk penguatan peran mereka dalam pengelolaan geosite. Pengelolaan geopark oleh masyarakat setempat dengan tetap menjaga konservasi lingkungan menjadi contoh pengelolaan yang berkelanjutan.
#Akuair-Ampenan, 05-06-2025
Lestarikan Hutan, Menhut RI Kunjungi Persemaian Modern
Sekda NTB yang menampingi Menhut Raja Juli Antoni, Ph.D melakukan peninjauan hasil persemaian tanaman, berdialog bersama perwakilan kelompok tani
Hal itu disampaikan Menhut RI yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Ntb, Lalu Gita Ariadi dalam kunjungan ke Persemaian Modern Mandalika, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Jum’at (16/05/25)
“Masa depan hutan kita ini sangat tergantung kepada seberapa besar partisipasi masyarakat dalam mengelola hutan tersebut, baik dari pembibitan sampai penanaman kemudian nanti menjaga dan lain sebagainya,” ucap Menhut Raja Juli Antoni salam sambutannya.
Menurutnya, dalam upaya lestarikan hutan masyarakat perlu diberikan ruang untuk memanfaatkan hasil hutan secara berkelanjutan.
“Dengan memaksimalkan fungsi hutan, hasilnya dapat dinikmati oleh rakyat, namun kemudian kelestarian hutannya tetap terjaga (win-win solution). Jadi bukan memberi jarak antara hutan dan rakyat, tetapi mengundang rakyat masuk ke hutan dengan dapat memaksimalkan hasil hutan, namun tetap bisa menjaga untuk lestarikanan hutan,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Kehutanan RI, secara simbolis menyalurkan masing-masing 200 bibit tanaman produktif kepada lima kelompok tani di Pulau Lombok. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang bertujuan mendorong kegiatan penghijauan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan hasil hutan.
Sementara itu, Sekda NTB yang menampingi Menhut Raja Juli Antoni, Ph.D melakukan peninjauan hasil persemaian tanaman. Dan melakukan dialog bersama perwakilan kelompok tani, demonstrasi persemaian bibit menggunakan Mesin Ellepot.
Selain itu melakukan kegiatan penanaman Pohon Kelicung sebagai simbol upaya lestarikan hutan dan lingkungan.
Pada kesempatan tersebut, Sekda NTB mengungkapkan Pemrov NTB selalu berkomitmendalam mendukung upaya lestarikan hutan dan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kehutanan sosial.
Dijelaskannya, Pemprov NTB mendukung penuh komitmen pemerintah pusat dan terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat dalam upaya lestarikan hutan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Persemaian Modern Mandalika ditargetkan mampu menghasilkan lima juta bibit tanaman dan diharapkan menjadi pusat kegiatan penghijauan di Provinsi NTB. nov/dyd
Darurat Sampah, Sudah Disepakati Solusinya
Pemprov NTB, Pemkab Lobar, dan Pemkot Mataram bekerjasama dalam menemukan solusi masalah darurat sampah
MATARAM.LombokJournal.com ~ Adanya permasalahan darurat sampah yang tengah terjadi di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat akibat penuhnya TPA Kebon Kongok, diatensi dengan cepat dan tanggap oleh Pemerintah Provinsi NTB.
Rapat pun digelar dengan dipimpin langsung oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal. Rapat itu dihadiri Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Asisten 2 Setda Kota Mataram mewakili Pemkot Mataram, Asisten 2 Setda NTB, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kominfotik, Plt Kepala Dinas LHK, dan stake holder terkait lainnya, bertempat di ruang kerja Gubernur, Senin (05/05/25).
Dalam rapat tersebut Pemprov NTB, Pemkab Lobar, dan Pemkot Mataram bekerjasama dalam membahas solusi jangka pendek, menengah, dan panjang dalam menangani permasalahan darurat sampah yang tengah terjadi.
Untuk menanggulangi masalah landfill-2 pada 31 Maret 2023 yang telah melebihi kapasitas, pemerintah telah menemukan lokasi baru sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sembari menunggu Optimalisasi landfill-2 Zona 2B selesai dikerjakan.
“Tadi untuk solusi jangka pendek, kita sudah sepakat. Kita menemukan lokasi baru tempat pembuangan sementara untuk tiga empat bulan ke depan, sembari kita menyelesaikan landfill 2 B yang sekarang kita akan mulai kerjakan. Begitu landfillnya selesai tiga-empat bulan kedepan nanti yg di tempat baru akan dihentikan, dan kembali mulai fokus ke landfill 2 B,” jelas Miq Iqbal seusai rapat digelar.
Sementara itu, untuk solusi jangka menengah disampaikan oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, bahwa pihaknya kini tengah melakukan uji coba pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
“Alhamdulillah saya sedang uji coba juga bersama akademisi, mengolah sampah 20 ton per hari bisa menghasilkan kompos dan pupuk cair organik dan sisanya kurang lebih 30 persen akan dibawa ke TPA,” jelasnya.
Asisten 2 yang mewakili Pemerintah Kota Mataram pun menyambut baik kesepakatan hari ini.
“Terima kasih atas kesepakatan yang di capai hari ini dan kami berharap persoalan sampah yang ada di TPST Sandubaya Kota Mataram pun segera terurai” ungkapnya.
Untuk penanganan darurat sampah jangka panjang, Miq Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Pemkot dan Pemkab memanfaatkan sampah yang ada di TPA dengan mengedepankan prinsip Waste to energy (WtE), atau yang juga dikenal sebagai energi dari limbah.
WtE ini adalah proses di mana limbah yang tidak dapat didaur ulang atau diproses kembali, dikonversi menjadi energi yang dapat digunakan, seperti panas, listrik, atau bahan bakar.
Kedepan, pihaknya berharap agar permasalahan sampah ini bisa segera terselesaikan dengan baik.
Sehingga Provinsi NTB dapat mengikuti kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang telah menegaskan bahwa tidak ada pembangunan TPA baru di seluruh Indonesia mulai tahun 2030 mendatang. nov/opk
Pramuka NTB Juga Gagas Gerakan Tanam Pohon
Kreatifitas Gerakan Singkong menggunakan karung yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota Pramuka NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Sinta Agathia nilai gerakan memanfaatkan pekarangan dan lahan (Gema Pala) yang digagas Pramuka NTB merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Dalam kesempatan Sinta menegaskan, jangan menyerah dengan keterbatasan.
“Dengan memanfaatkan lahandan pekarangan setidaknya dapat memenuhi kebutuhan sendiri”, ujar Sinta Agathia di Bumi Perkemahan Jaka Mandala Mataram, Sabtu (03/05/25).
Penegasan itu disampaikannya, saat memulai gerakan tanam pohon yang digagas pramuka dengan beragam tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur seperti Tomat, Cabai, Terong dan Sayuran.
Bunda Sinta mengapresiasi kreativitas tanam Singkong menggunakan karung yang dipraktekkan oleh salah seorang anggota pramuka senior.
Ketua Kwarda Pramuka NTB, Fathul Gani mengatakan, gerakan tanam pohon itu sebagai gerakan berkesinambungan dengan program PKK. Fathul mengajak PKK memanen tanaman yang ditanam hari ini, empat bulan mendatang.
“Ini sebagai bentuk komitmen bahwa gerakan ini dilakukan sungguh sungguh oleh seluruh anggota pramuka dimana saja di NTB,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Ketua PKK juga menanam Cabai dan Tomat dan mempraktekan cara menanam Ubi dalam karung serta memanen Madu Trigona.
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Kwarcab dan Ranting Pramuka serta seluruh pembina Kwarda NTB dan pengurus TP PKK NTB. jmy/dyd
Hari Jadi NW, Gubernur NTB Apresiasi Gerakan NW Menanam
Nusron Wahid mengatakan bahwa PBNW bisa merayakan hari jadi NW hingga ke-72 karena memiliki asa, barokah dan kemanfaatan untuk umat manusia
MATARAM.LombokJournal.com ~Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal hadir pada acara tasyakuran yang dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) peringati hari jadi NW ke-72 di hotel Lombok Raya, Kamis (30/05/25).
Gubernur NTB hadir dalam peringatan itu bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid, yang dirangkaikan peluncuran Gerakan NW Menanam.
Dalam sambutannya, Lalu Muhammad Iqbal mengapresiasikehadiran Gerakan NW Menanam..
“Saya sangat hargai bahwa NW ikut terlibat dalam membangun ketahanan pangan dan ini pilihan yang tepat sebab ini sejalan dengan kebutuhan kita di NTB serta sebagai dukungan kepada para petani kita,”, tutur Miq Iqbal sapaan Gubernur NTB.
Peluncuran resmi gerakan NW menanam, sebagai bentuk komitmen NW dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong kesadaran menanam pohon di berbagai wilayah. Gerakan NW Menanam mendukung Astacita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan serta peluncuran pupuk Hisbul athan yang diproduksi oleh moralis.
Tidak lupa Miq Iqbal menyampaikan selamat kepada organisasi PBNW dalam peringatan hari jadi organisasi NW yang ke-72.
“Selamat saya ucapkan, semoga NW menjadi organisasi yang meneruskan rahmat yang disebarkan oleh Maulana Syekh dan semoga NW kedepan menjadi kebanggaan umat islam bersama dengan ormas islam lainnya yang ada di Indonesia,” katanya menutup sambutannya.
Insyaallah dalam waktu dekat, Miq Iqbal menyampaikan akan melakukan kerja bersama organisasi islam di wilayah Provinsi NTB yang monumental antara NW, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Selanjutnya Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyampaikan selamat serupa pawa PBNW dalam pidato sambutannya.
“Saya yakin bahwa PBNW bisa merayakan organisasi ini hingga ke-72 ini karena PBNW memiliki asa, barokah dan kemanfaatan untuk umat manusia yang diberikan oleh Allah SWT melalui wasilah kepada muasisnya, yaitu Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid,” ucap Nusron Wahid dalam sambutan pembuka pidatonya.
Nusron menyampaikan, tugasnya sebagai pejabat negara saat ini yaitu memperkuat ketahanan pangan.
Tanah-tanah yang sudah dikuasai lebih dari 5 hingga 10 tahun yang tidak digunakan akan dicabut ijinnya. Selanjutnya pihak ATR/BPN akan berdiskusi dengan PBNW dan berharap petani atau pengusaha NW bersedia untuk menanam tanah tersebut dengan tujuan agar ada keadilan dan pemerataan.
Ini sebagai bukti bahwa pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto mempunyai komitmenyang kuat untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan ekonomi serta menciptakan keadilan di seluruh wilayah Republik Indonesia.
“Indonesia ini negara besar, di dalam Indonesia mayoritas umat islam dan dalam bangunan umat islam itu di dalamnya ada NW, Karna itu NW tidak boleh ditinggal dalam gerbong pembangunan bangsa Indonesia, bahkan kami sudah MoU dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PB Mumammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Umat Islam (PUI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), jika PBNW ingin berpartisipasi alhamdullilah saya sangat senang hati”, ungkap Nusron Wahid dalam ribuan jamaah NW yang hadir.
Terakhir, Nusron Wahid memberikan instruksi kepada Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi NTB Lutfi Zakaria untuk mencari informasi terkait tanah yang terlantar dan Hak Guna Usaha (HGU) yang ijinnya telah habis di Provinsi NTB.
Agar dapat segera dilakukan redistribusi (proses penataan ulang) kepada warga NW. Edo/her
PLTMH Pandanduri Diresmikan, Inggris Apresiasi Komitmen NTB
Proyek PLTMH Pandanduri merupakan bagian penting dari masyarakat sekitar yang akan membawa manfaat yang besar di masa depan
LOTIM.LombokJournal.com ~Wakil Menteri Urusan Parlemen pada Kementerian Keamanan Energi dan Nol Emisi Karbon Inggris, Kerry McCarthy, menyampaikan apresiasinya atas implementasi kerja sama antara Indonesia dan Inggris dalam bidang keamanan energi.
Hal tersebut disampaikannya saat peresmian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Pandanduri di Bendungan Pandanduri, Lombok Timur, Jumat (18/04/25).
Menurut McCarthy, komitmen Pemerintah Provinsi NTB dalam proyek ini merupakan bagian penting dari upaya menjaga keamanan energi di masa depan dan mendukung pencapaian target pengendalian perubahan iklim.
“Ini adalah bagian penting yang tidak boleh kita lupakan. Proyek ini adalah bagian penting dari masyarakat sekitar yang akan membawa manfaat yang besar di masa depan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa NTB memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk meninjau ulang kebijakan energi daerah dan mendukung penuh proses transisi energi.
“Kami punya ratusan titik potensi geotermalkarena daerah kami dekat dengan area gunung berapi. Kami juga punya banyak potensi di pengembangan mikro hidro karena kita punya danau yang besar yang dekat dengan puncak Gunung Rinjani. Jika Anda punya kemampuan teknis untuk mengaksesnya, kami yakin Anda bisa membangun ratusan PLTMH,” ujar Gubernur.
Dukungan Pemerintah Inggris terhadap proyek ini mencerminkan komitmen bersama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim, terutama dalam penyediaan energi bersih yang andal dan terjangkau bagi masyarakat.
PLTMH Pandanduri dibangun oleh PT. Sarana Multi infrastruktur (SMI) dan PT. Brantas Energi dengan kapasitas energi 2 x 290 KW yang merupakan energi terbarukan diharap akan mendukung ketersediaan energi untuk daerah sekitarnya.***
Mengatasi Sampah di NTB, Gubernur Iqbal Cari Solusi
Gubernur NTB berpikir keras cari solusi terkait wise management untuk mengatasi sampah di NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Dalam mengatasi sampah, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pengelolaannya di NTB masih belum maksimal. Masalah pengangkutan sampah dinilainya butuh penanganan dengan sistem managementyang baik.
Menurutnya, pengangkutan tidak perlu lagi diakukan dari pagi hingga malam, dan penting untuk mengatasi sampah harus ada dukungan teknologi untuk memproduksi kembali (comeback factor)
Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal mengatakan itu saat menerima audiensi PT. Stelio Utama Indonesia di Ruang kerjanya Kamis, (17/04/25).
“Saat ini saya berpikir keras agar wise management-nya, mencari teknologi yang bisa memproduksi energi tanpa deduksi, sehingga dapat mengalihkannya ke infrastruktur. Karena saat ini hanya Mataram yang memiliki,” kata Miq Iqbal.
Perwakilan PT Stelio Utama Indonesia Hany Indriarti megutarakan tujuannya bertemu langsung dengan Gubernur NTB untuk bersama sama mencari solusi mengatasi sampah di NTB.
Ia menawarkan solusitidak hanya penanganan sampah kecil namun semua jenis sampah yang belum tersolusikan termasuk limbah gas.
“Kehadiran kami untuk menawarkan solusi dan membantu pemerintah terkait mengatasi sampah yang belum teratasi,” jelas Hany.
Mengingat Gubernur NTB Miq Iqbal sangat konsen terhadap lingkungan. Hany mengatakan, ikhtiarnya mendukung pemerintah tidak berhenti hanya pada penanganan sampah.
Tapi juga merencanakan menanam investasi dengan membangun pabrik pengolahan sampah yang diklaim mampu mengolah 500 ton per hari, untuk dijadikan energi terbarukan menjadi listrik yang berlokasi di wilayah Sekotong Lombok Barat.
“Jadi, sampah tersebut akan kita jadikan listrik, dengan memanfaatkan sisa sisa pembakaran serta management zero waste,” terangnya.
Selanjutnya Hany menyampaikan mengatasi sampah, tidak hanya pada kesadaran semata. Namun juga ada pada pola pikirmasyarakat, untuk itu sebagai solusi ia bersama pihaknya akan siap membantu pemerintah jika diminta untuk mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.
“Jika diminta untuk melakukan edukasi oleh pak Gub, kami siap,” tegasnya. R.Buang/her
Kuota dan Peningkatan Jumlah Pendaki Gunung Rinjani
Evaluasi terkait kuota pendakian akan dilakukan bersdama-sama untuk memastikan berapa layaknya, berapa pastinya, berapa toleransinya saat musim puncak
MATARAM.LombokJournal.com ~Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, dalam Rapat Koordinasi mekanisme Pengelolaan Wisata Alam Pendakian Gunung Rinjani di Kantor BTNGR, Senin (14/04/25).
Jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sepanjang 2024 meningkat sebesar 34,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini turut mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 53,46 persen.
Namun, peningkatan ini memunculkan keluhan soal keterbatasan kuota pendakian.
Miq Gita menyatakan akan melakukan evaluasi bersama sejumlah pihak terkait.
“Nanti kita lakukan evaluasi, kajian, bersama-sama untuk memastikan berapa layaknya, berapa pastinya. Kemudian treatment pada saat musim puncak, berapa toleransinya,” ujarnya.
Sekda juga berharap dengan bertambahnya kuota berdampak peningkatan PNBP dapat kembali dirasakan dalam bentuk pembangunan sarana prasarana di TNGR.
“PNBP yang meningkat itu kita harapkan juga ada baliknya ke destinasi ini dengan dukungan sarpras dan lain sebagainya termasuk kita berjuang untuk connectivity, accesibility menuju objek wisata,” jelasnya.
Ia mendorong pemerintah kabupaten/kota lebih aktif mempromosikan TNGR melalui atraksi dan paket wisata yang menarik, serta mengajak pelaku usaha menjaga kualitas layanan. Komunikasi dan koordinasi antar pihak pun dinilai perlu diperkuat.
Dalam Hal ini Miq Gita menegaskan tekadkan diri kita semua bagian dari solusi jangan menambah masalah,Untuk pemda yang terlibat berikan yang terbaik, object image adalah tugas Pemerintah Kabupaten,
Image Sembalun harus terang dan aman, roda image tugas untuk teman teman pelaku wisata Taman Nasional Gunung Rinjani yang harus ramah, humanis dan melayani dengan baik
Kami pemerintah provinsi NTB membantu promosikan bagaimana aksesibilitas orang datang dan pergi ke NTB sampai dengan infrastruktur, aksesibilitas dan konektivitas.
“Itu tugas tugas kami Pemerintah Provinsi NTB,” kata Sekda. ***
TNGR Diingatkan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung
Di lingkungan TNGR yaitu di Sembalun dan Senaru selain mengandalkan destinasi pendakian, juga memiliki berbagai macam atraksi budaya,
MATARAM.LombokJournal.com ~Sekretaris Daerah NTB (Sekda) Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si.menginginkan para pengunjung ke TNGR merasa aman dan nyaman sehingga mereka ingin balik lagi.
Harapan itu disampaikan Sekda saat Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan jajarannya betandang di ruang kerja Sekda di Mataram, Kamis (10/04/25).
Taman Wisata sebagai wisata kelas dunia kualitas prasarana hatus diberikan perhatian lebih termasuk puskesmas harus standar, SDM dengan kemampu bahasa inggris, serta pelatihan kedaruratan bagi porter harus ditingkatkan dalam mendukung keberadaan dan keberlanjutan ke depan.
Sekda berharap, kekompakan tetap dijaga agar masyarakat bisa tersenyum, sehingga spirit kebersamaan untuk menyongsong tamu ke depan menjadi lebih baik.
“Saat ini perkembangan Sembalun dan Senaru tidak hanya mengandalkan destinasihanya fokus pada pendakian melainkan memiliki berbagai macam atraksi budaya, sehingga keduanya ini memiliki daya tarik masing-masing, ini luar biasa perkembangannya,” ungkap Miq Gita sapaan akrab Sekda.
Sinergitas
Kepala TNGR Yarman, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa TNGR berada di bawah naungan 3 Kabupaten akni Lombok Timur, Utara dan Tengah, sehingga sinergitas sangat diperlukan.
NTB memiliki 6 destinasi pendakian dan 21 destinasi Wisata non pendakian termasuk buki-bukit, air terjun, padang savana dan lain sebagainya.
“Sinergitas sangat diperlukan dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” ungkap Yaman..
Saat ini TNGR sudah mulai dibuka per 3 April kemarin, angka kunjungan meningkat signifikan memenuhi kuota 700 pengunjung perhari sesuai kapasitas daya tampung.
Memang sempat melakukan penutupan mengingat kondisi cuaca ekstrim yang terjadi. Penutupan itu juga untuk pemulihan ekosistem karena wilayah kawasan konservasi untuk keberlanjutan flora dan faunanya.
Pihak TNGR saat ini sedang fokus penerapan program Zero Waste sebagai isu Nasional dengan meningkatkan kesadaran pengunjung, sebelum mereka ke puncak.
Pihaknya meminimalisir untuk tidak membawa kemasan sampah seperti mie dan lain sebagainya.