Terobosan Layanan BPJS Kesehatan, Calon Peserta Bisa Daftar Lewat Handphone

BPJS Kesehatan mengembangkan strategi kemudahan bagi masyarakat dalam mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta JKN-KIS. BPJS Kesehatan memperluas kanal pendaftaran dan pemberian informasi.

Mataram.lombokjournal.com —  Kini, untuk mendaftar sebagai peserta tidak perlu mengantri panjang di Kantor BPJS Kesehatan. Calon peserta cukup menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 1500-400.

Namun kemudahan itu hanya berlaku untuk peserta mandiri, tidak bisa bagi peserta yang didaftarkan perusahaan.

”Hanya calon peserta kategori PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) atau peserta mandiri bisa melakukan pendaftaran via telepon ke Care Center atau Virtual Service,” ungkap Lalu Suyatna, Kanit HK2 BPJS Kesehatan Cabang Mataram saat jumpa pers “Virtual Service & Perluasan Kanal Peserta JKN-KIS” di Aula BPJSKesehatan Cabang Mataram, Senin (15/7).

Saat jumpa dengan wartawan itu, juga hadir Ari Utami (Umum dan Keuangan) dan Kanit Pemasaran BPJSKesehatan Cabang Mataram, Sri Wahyuni.

Kanit Pemasaran, Sri Wahyuni (foto: AYA)

Dalam siaran persnya juga dijelaskan, peserta dapat melakukan perbaikan atau perubahan nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, nomor KK, NIK, alamat, email, nomor telpon, kelas rawat, dan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama.

Pelayanan ini masih diperuntukkan khusus pendaftaran calon peserta kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) peserta mandiri dan peserta kategori Bukan Pekerja (BP).

BPJS Kesehatan Care Center yang sebelumnya terdapat fungsi pemberian informasi, penanganan pengaduan, tanya dokter dan pengelolaan media sosial, saat ini dikembangkan fungsinya. Peningkatan pelayanan peserta ini sejalan dengan fokus utama BPJS Kesehatan Tahun 2017.

BPJS Kesehatan terus mengembangkan berbagai terobosan dan inovasi serta meningkatkan mutu pelayanan serta mempercepat cakupan kepesertaan.

Syarat Daftar Via Telpon

Terkait pendaftaran via telpon diingatkan, calon peaerta sebelum mendaftar via telepon atau Care Center 15004 400 harus menyiapkan Nomor Kartu Keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Rekening Tabungan, Nomor Handphone, Alamat Domisilil atau Tempat Tinggal (Untuk Pengiriman Kartu) dan Alamat Domisili/Tempat Tinggal untuk pengiriman kartu dan alamat email.

Setelah syarat di atas siap, calon peserta bisa menghubungi BPJS Kesehatan Care Center 1500-400. Akan dilayani oleh Agent Care Center, rekaman pembicaraan antara calon peserta menjadi bukti pendaftaran.

Setelah Agent Care Center menyatakan pendaftaran via telepon selesai, Nomor Virtual Account (VA) akan dikirim ke nomor ponsel atau emal calon peserta. Setelah mendapatkan nomor VA, peserta diwajibkan untuk pertama yang harus dibayarkan paling cepat 14 hari dan paling lama 30 hari setelah VA.

“Maksimal tujuh hari setelah pembayaran pertama kartu sudah aktif, BPJS Kesehaten akan mengirim kartu peserta JKN-KIS ke alamat yang telah diinformasikan pada saat mendaftar,” terangnya.

Konsultasi Dokter

BPJS Kesehatan Care Center 1500-400 juga mwelayani konsultasi atau tanya dokter. Peserta JKN-KIS dapat melakukan konsultasi kesehatan kepada Dokter umum informasi kesehatan yang dibutuhkan.

Upaya perluasan kanal pemberian informasi dan penanganan pengaduan melalui Website BPJS Kesehatan pada Menu SIPP (Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan) serta integrasi pemberian informasi dan penanganan pengaduan melalui Hotline Service, dialihkan langsung ke BPJS Kesehatan Care Center 1500-400 sehingga masyarakat cukup menghubingi BPJS Kesehatan Care Center 1500-400.

Di tempat sama, Kepala Unit Pemasaran Sri Wahyuni, berbagai inovasi dan terobosan dilakukan selain pendaftaran melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500-400, saat ini BPJS Kesehatan juga mengembangkan pendaftaran melalui sisten Dropbox di kantor Cabang BPJS kesehatan, Kantor Kelurahan dan kantor Kecamatan serta melalui mitra kerja BPJS Kesehatan.

“Saat ini kita sedang melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah terkait dengan pendaftaran di kantor Lurah dan Kecamatan serta begitu juga dengan pembukaan Point of Service di pusat perbelanjaan, seperti di Mataram Mall dan Lombok Epicentrum,  juga masih dilakukan negoisasi,” pungkasnya.

AYA

 




Cara Mengatasi Stres Dengan Latihan Sehari-hari

Stres itu merupakan tekanan mental, yang bila tidak segera diatasi bisa menimbukkan akibat buruk dalam kehidupan seseorang. Tapi jangan khawatir, sebenarnya ada latihan-latihan sederhana untuk mengatasi stres.

MATARAM.lombokjournal.com

Tentu kita sering mendengar agar kita fokus, memusatkan perhatian pikiran pada satu hal untuk relaksasi. Fokus pikiran termasuk cara  untuk meningkatkan kewaspadaan.

Praktek kewaspadaan dapat membawa banyak manfaat bagi kesehatan emosional dan fisik, juga hubungan dalam kehidupan kita. Memfokuskan perhatian merupakan alat menakjubkan untuk mengelola stres dan kesehatan secara keseluruhan, karena dapat digunakan hampir setiap saat dan dapat dengan cepat membawa hasil yang langgeng.

Bila perhatian itu sangat intens, menjadi semacam meditasi. Ini bisa melepaskan diri dan keluar dari banyak tekanan mental yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terlalu banyak suasana hati yang buruk.

Kita perlu melakukan latihan-latihan untuk meningkatkan ketahanan terhadap stres. Membantu kita untuk menghilangkan tekanan mental. Hal ini dapat mengubah kita untuk lebih menikmati hidup, dan meningkatkan kualitas hubungan keluarga.

Latihan-latihan sederhana dan mudah berikut bisa dipilih, agar bisa membawa kita ke pengalaman untuk lebih menikmati kehidupan sehari-hari.

Latihan Perhatian # 1: Meditasi

Meditasi membawa banyak manfaat, dan menjadi salah satu cara paling populer dan tradisional untuk melepaskan tekanan mental selama berabad-abad. Meditasi menjadi lebih mudah dengan latihan, tapi tidak perlu susah bagi pemula. Temukan tempat yang nyaman, bebas dari gangguan, dan tenangkan pikiran Anda. Berdiam diri sejenak, memfokuskan pikiran pada hal-hal yang indah.

Latihan Perhatian # 2: Pernafasan

Memusatkan perhatian pikiran memang sesederhana bernafas!
Ini merupakan salah satu latihan paling sederhana, yang dapat dilakukan saat kita melakukan aktivitas sehari-hari (nyaman bagi mereka yang merasa tidak punya waktu untuk bermeditasi).Fokus pada pernapasan. Bernapaslah dari perut Anda dan bukan dari dada, dan cobalah bernafas melalui hidung dan keluar melalui mulut Anda.

Berfokus pada suara dan irama napas Anda, terutama saat Anda sedang marah, dapat memiliki efek menenangkan pikiran.

Latihan Perhatian # 3: Mendengarkan Musik

Mendengarkan musik memiliki banyak manfaat. Nyatanya, musik digunakan terapi di cabang pengobatan menyeluruh baru yang dikenal sebagai terapi musik. Mendegarkan musik dengan sungguh-sungguh membuat fikiran kita fokus dan relaks.

Anda bisa mendengarkan yang menenangkan, musik klasik, atau jenis musik tempo slow lainnya untuk merasakan efek menenangkan. Latihan ini benar-benar memusatkan perhatian pada suara dan getaran tiap nada, pennuh perasaan menghayati irama musik.

Di dalam diri kita muncul sensasi lain saat mendengarkan musik. Jika pikiran lain menyelinap ke kepala Anda, ucapkan selamat untuk memerhatikan, dan perhatikan kembali dengan lembut dari musik yang masuk telinga kita.

Latihan Perhatian # 4: Membersihkan Rumah

Istilah “membersihkan rumah” memiliki arti harfiah (membersihkan rumah Anda yang sebenarnya), dan juga bangunan figuratif (menyingkirkan “beban emosional,” melepaskan hal-hal yang tidak lagi menyenangkan), dan keduanya dapat menjadi penghilang stres yang hebat!

Kekacauan atau kotornya keadaan rumah menjadi penyebab stres yang halus namun signifikan. Membersihkan rumah dapat memberi manfaat yang langgeng. Untuk fokus penuh membersihkan rumah, pertama kita harus melihatnya sebagai kegiatanpositif, menganggapnya sebagai latihan memahami diri dan menghilangkan stres, dan bukan sekadar sebagai tugas.

Saat membersihkan, fokuskan pada apa yang Anda lakukan dan tidak ada yang lain. Rasakan air sabun hangat di tangan Anda saat Anda mencuci piring; Mengalami getaran penyedot debu saat Anda menutupi area lantai; Nikmati kehangatan cucian saat melipatnya; Rasakan kebebasan untuk menyingkirkan benda-benda yang tidak dibutuhkan.

Ini terdengar seperti konyol, tapi jika kita menganggap membersihkan rumah sebagai latihan dengan perhatian penuh, itu bisa sangat membantu menghadapi tekanan sehai-hari.

Latihan Perhatian # 5: Mengamati Pikiran Anda

Banyak orang yang stres dan sulit memusatkan perhatian pada pemikiran yang galau. Mengamati pikiran, kita bisa duduk dan “mengamati” pikiran kita sendiri, daripada terlibat di dalamnya. Sewaktu mengamati pikiran, justru kita mendapatkan pikiran yang tenang, dan mengurangi stres.

Latihan Perhatian # 6: Buat Sendiri!

Anda mungkin sekarang mendapatkan gagasan, hampir semua aktivitas dapat menjadi latihan. Berjalan, mendengarkan musik, makan coklat, dan banyak kegiatan lainnya bisa menjadi “kegiatan kesadaran” jika Anda melakukannya dengan benar-benar fokus. Ini membantu berlatih meditasi atau latihan lain yang benar-benar membutuhkan fokus perhatian. Kita bisa membawa perhatian penuh terhadap apapun yang kita lakukan.

Elizabeth Scott, MS                                            

 




Operasi Batu Ginjal Pun Jadi Tanggungan BPJS Kesehatan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Lebih baik mengatur gaya hidup dan pola makan yang sehat agar tak berpotensi gagal ginjal, daripada pergi berobat saat ginjalnya tengah bermasalah.

lombokjournal.com —

Tapi kalau sudah terlanjur mengalami gagal ginjal, apa harus dilakukan?

Tentu harus segera berobat, mungkin harus operasi. Tidak ada pilihan lain. Kalau tidak segera ditangani, akibatnya bisa fatal. Kata dokter, sakit  ginjal itu sering kurang dirasakan gejala awalnya. Seseorang baru menyadari resiko yang harus dihadapi, kalau ginjalnya benar-benar sudah parah,

Tentu kalau sampai operasi ginjal, biayanya  tidak sedikit. Jangankan operasi ginjal, operasi bisul saja harus menebus resep dokter yang jumlahnya bikin sesak nafas. Biaya kesehatan memang tergolong pengeluaran paling tinggi. Kalau sudah gagal ginjal, sudah terbayang jumlah biaya yang harus dikeluarkan.

Tapi paman saya, seorang karyawan kecil perusahaan air minum lokal, kena batu ginjal. Beruntunglah paman saya bekerja di perusahaan yang sudah mengikut sertakan seluruh karyawannya sebagai peserta BPJS Kesehatan. Setelah dirawat 5 hari di Rumah Sakit, dokter memutuskan segera melakukan operasi. Ini karena batu yang ada di ginjal sudah membesar, dan harus dilakkukan oembedahan untuk mengeluarkan batunya.

Dokter-dokter yang merawatnya mengatakan, tak usah mengkhawatirkan biaya operasi. Karena paman saya sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan yang sebagian biayanya sudah dibayarkan perusahaannya. Para dokter meyakinkan, semua biaya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebelumnya, saat rawat inap selama 5 hari di akhir bulan, sepenuhnya di tanggung BPJS Kesehatan. Termasuk biaya cek kesehatan menyeluruh, USG, dilanjutkan rongent yang tentu biayanya tidak sedikit.

Dokter maupun pihak rumah sakit mempermudah paman saya yang berobat dengan kartu BPJS Kesehatan. Saya yang mendampingi paman menjelaskan petugas rumah sakit saat mengisi formulir, yang bersangkutan menjadi peserta BPJS melalui tempatnya bekerja (perusahaannya).

Prosedur

Ini langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan BPJS Kesehatan untuk operasi ginjal paman saya.  Pengeobatan dimulai dari pemeriksaan di Klinik Catur Warga Mataram (Fasilitas Kesehatan 1 – Faskes 1).  Dari pemeriksaan ini kemudian mendapat rujukan untuk melakukan rongent di Bio Medica Mataram (Faskes 2). Sampai akhirnya, harus dirujuk ke RSUD Kota Mataram (Faskes3) untuk tindakan lebih lanjut (operasi).

Dari Faskes 1 ke Faskes 2. 

Semua prosedur yang harus ditempuh untuk pengobatan dengan fasilitas BPJS Kesehatan, tidak ada yang sulit.  Mulai Faskes1 ke Faskes2 berjalan lancar dengan layanan yang tak berbelit-belit. Bahkan dari klinik Catur Warga di Jalan Catur Warga Mataram menuju Bio Medica yang terletak di Pagutan, pihak klinik memberi pinjaman mobil untuk mengantar.

Baik pihak rumah sakit maupun dokter spesialisnya yang itu mempermudah segalanya,  tidak ubahnya dengan layanan untuk pasien umum hingga saya bisa rawat inap dengan baik sebagai pasien BPJS.  Para dokter mempermudah pasien mendapat pelayanan kesehatan.

Untuk bisa berobat di Faskes 2, harus ada rujukan dokter dari Faskes 1. Dokter di Faskes 1 tidak akan begitu saja memberi rujukan. Akan diperiksa terlebih dahulu, apakah jenis penyakitnya harus dirujuk atau tidak. Jika memang harus dirujuk, dokter bersangkutan akan memberi surat rujukan ke Rumah Sakit Faskes 2 yang dipilih.

BPJS Kesehatan dari Faskes 2 ke Faskes 3. 

Rujukan Faskes 2 ke Faskes 3 biasanya untuk pasien yang memerlukan tindakan medis yang lebih serius dan berat, dan sarana dan prasarananya tidak tersedia di Faskes 2. Seperti paman saya yang harus melakukan operasi batu ginjal, harus di rumah sakit umum Kota Mataram (Faskes 3) yang memunya fasilitas kesehatan lebih lengkap. Memang ada rumah sakit swqasta lainnya yang punya peralatan kesehatan memadai, tapi sebagai belum menjadi mitra BPJS Kesehatan.

Memang masih ada kesangsian banyak orang, bisakah pasien BPJS mendapat pelayanan baik dari dokter spesialis atau rumah sakit.  Kadang-kadang memang masih terdengar cerita-cerita kurang sedap yang menimpah pasien BPJS, beredar berita-berita buruk tentang pelayanan rumah sakit terhadap pasien yang memakai kartu BPJS Kesehatan.

Karena kabar buruk itu mungkin yang menyebabkan sebagian masyarakat yang sangsi menjadi peserta BPJS. Tapi terus terang, dari pengalaman paman yang sangat terbantu dengan BPJS Kesehatan untuk operasi bantu ginjal itu, kesangsian itu sebenarnya rumor-rumor  yang beredar akibat pengelaman masa lalu.

Sebab dari pengalaman paman,  Dokter yang memeriksa saya sejak faskes 1 – faskes 3, semuanya memudahkan dan memberi kenyamanan pasien BPJS. Sampai saat inipun, secara berkala paman saya masih harus kontrol ke dokter spesialis, semua ditanggung BPJS termasuk obat-obatnya.

Harapan saya mungkin juga menjadi harapan masyarakat luas, pelayanan kesehatan oleh BPJS semakin baik. BPJS dengan dana yang sedemikian besar bisa benar-benar digunakan mereka yang membutuhkan tanpa banyak kesulitan yang dihadapiu. Saya percaya, sebab BPJS mempunyai semangat untuk meningkatkan pelayanan dokter dan rumah sakit yang menjadi mitranya.

Rr
Sesuai penuturan: SALMAN, warga Kebon Roek, yang pernah mendampingi keluarganya berobat dengan kartu BPJS




NTB Luncurkan Aplikasi Generasi Emas

Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Summit Institute of Development (SID) menginisiasi program  Generasi Emas (GEN) NTB 2025.

MATARAM.lombokjournal.com – Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir Rosiady Sayuti Ph.D, Selasa (2/5) membuka sekaligus meresmikan peluncuran aplikasi pelaporan terintegrasi OpenSRP Program Generasi Emas (GEN) NTB 2025 yang dihadiri oleh jajaran Kepala SKPD Provinsi NTB, dan pihak Summit Institute of Development.

“Dengan kerjasama semua lembaga program ini nantinya dapat terlaksana sesuai harapan,” kata Rosiady.

Program GEN mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Dan secara aktif membantu petugas kesehatan dan tenaga pendidik menyediakan semua layanan yang dibutuhkan, dari awal kehamilan sampai kelahiran hingga usia anak memasuki umur 5 tahun.

Pelayanan ini meliputi perawatan antenatal, perawatan persalinan, imunisasi, pemantauan pertumbuhan, dan pemantauan intervensi anak usia dini (PAUD) di tingkat Desa/Kelurahan.

GEN pada tahun 2017 ini memilih 100 desa yang dipilih oleh Dikes dengan pertimbangan yang dapat mewakili kondisi masyarakat. GEN merupakan program unggulan yang outpunya semacam real time public sistem, terkait kesehatan ibu hamil maupun balita yang ada di daerah.

Program ini akan mencakup distribusi PC tablet dengan aplikasi mobile yang disebut dengan OpenSRP. Aplikasi ini secara langsung terpasang pada PC tablet dalam mengembangkan sistem data terpadu dan terintegritasi yang membantu petugas kesehatan masyarakat meningkatkan tumbuh kembang anak.

Sistem data ini dikembangkan oleh tim THRIVE OpenSRP Indonesia dari Summit  Institute of Development.

Dlam kesempatan sama, Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi mengaku pihaknya sangat mengapresiasi peluncuran program GEM ini.

Erica sangat berterimakasih dan sungguh-sungguh menghargai segala bentuk upaya yang berkontribusi terhadap peningkatan keadaan kesehatan khususnya bayi ibu dan anak,

“Bagaimana aplikasi ini nantinya mampu secara signifikan mampu berkontribusi  terhadap perbaikan kesehatan memberikan pelayanan kesehatan,” kata Erica, yang juga hadir dalam peluncuran aplikasi tersebut.

Thirive OpenSRP Indonesia untuk GEN 2025 mengembangkan 4 aplikasi yang terdiri dari OpenSRP untuk Bidan, petugas kesehatan, vaksinator, dan petugas anak usia dini.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu mempermudah beban kerja tenaga kesehatan. Peluncuran teknologi ini akan dimulai pada tanggal 2 Mei 2017 dan dilanjutkan dengan pelatihan petugas kesehatan sampai dengan akhir Mei.

Secara nasional program ini hanya ada diindonesia yakni  NTB ditunjuk untuk mewakilinya, selain juga berada di Pakistan dan Bangladesh.

Program ini nantinya juga akan terus diperluas secara bertahap, yang dimulai dari 100 desa pada tahun 2017 ini. Akhirnya seluruh desa/kelurahan di Provinsi NTB dapat tersentuh oleh intervensi.

AYA

 




Kemiskinan Masih Menjadi Pemicu Gizi Buruk di NTB

Faktor kemiskinan masih menjadi salah satu pemicu kasus gizi buruk di Provinsi NTB, selain faktor pola asuh yang salah.

Nurhandini Eka Dewi (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan,  pemicu gizi buruk itu ada faktor kemiskinan dan pola asuh yang kurang benar. “Namun faktor kemiskinan sebetulnya yang terbesar,” katanya, Jumat (28/4) di Mataram.

Ia mencontohkan, dalam beberapa kasus terjadi dimana banyak ibu yang terpaksa meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja ke luar negeri sebagai TKI demi memperbaiki perekonomian keluarga.

Akibatnya, anak-anak yang ditinggalkan diasuh oleh neneknya yang rata-rata tidak berpendidikan tinggi. “Sehingga seringkali terjadi kesalahan pola asuh,” katanya.

Di tahun 2016 lalu, papar Nurhandini, kasus gizi buruk di provinsi NTB tercatat sebanyak 348 kasus yang tersebar di 10 daerah Kabupaten/Kota di NTB.

Nurhandini mengatakan, untuk menekan angka kasus gizi buruk, Dinas Kesehatan akan terus mendorong dan mensukseskan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilaunching oleh Menkes Nila Moeloek di NTB baru-baru ini.

“Pola Germas yang dilakukan akan langsung melalui pendekatan keluarga,”katanya.

Saat ini, tambahnya, tim kesehatan melalui Germas dan kader posyandu akan langsung mendatangi keluarga dari pintu ke pintu, untuk mengatasi masalah gizi.

Sehingga ke depan, kasus gizi buruk dan gizi kurang yang ditangani, bukan lagi yang disebabkan oleh kemiskinan dan salah pola asuh, tetapi gizi buruk yang disebabkan faktor penyakit bawaan.

“Upaya kita adalah mendatangi keluarga langsung ke rumahnya, dari pintu ke pintulah, agar kasus gizi buruk bisa diketauhi lebih dini lagi,” katanya.

AYA




Fenomena “Gunung Es” Penderita Kanker Serviks

Angka penderita kanker Serviks di Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk masih rendah. Tapi BPJS Kesehatan mengantisipasi, jangan-jangan rendahnya penderita kanker leher rahim di NTB itu merupakan “fenomena gunung es.”

dr Muhammad Ali, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram (foto: Rr)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Dalam percakapan dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali, wanita terjangkit kanker Serviks di NTB bisa dikatakan belum tinggi. Tapi masih perlu ditelaah, apakah para wanita NTB memang sehat. Atau bisa jadi ada kemungkinan lain.

Pihak BPJS Kesehatan Mataram perlu mengantisipasi, apakah angka penderita kanker itu rendah, atau sebab lain misalnya mereka malas memeriksa di puskesmas atau klinik.

“Jangan-jangan seperti fenomena gunung es, jumlah yang sedikit itu merupakan indikasi banyaknya penderita yang belum kita ketahui,” jelas Muhammad Ali kepada Lombok Journal, menjelang pencanangan pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks (leher rahim) di Puskesmas Gunung Sari  melalui IVA/Pap Smear, hari Jum’at (21/4).

Kekhawatiran itu beralasan, karena tak bisa menganggap sepele kanker leher rahim, kanker yang tumbuh dan berkembang di leher rahim wanita. Leher rahim atau serviks adalah bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uter

Kematian akibat kanker Serviks ini menempati posisi ketiga setelah kanker payudara dan kanker kolorektal. Persentase kasusnya 14 persen dan persentase kematian 6,8 persen menunjukkan, jenis kanker ini sangat menakutkan, khususnya bagi wanita.

Di Indonesia, setidaknya muncul 40-45 kasus baru dan 20-25 di antaranya meninggal dunia tiap harinya. Angka kematian yang tinggi karena terlambatnya penanganan. Kanker serviks tidak dapat dikenali, dan tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Dikatakan Ali, berdasarkan Data WHO (World Health Organization) tahun 2014, dari 92 ribu kasus kematian kanker pada wanita Indonesia, sebanyak 10 persen akibat kanker Serviks. “Dari data Yayasan Kanker Indonesia, dari 40 kasus yang terdiagnosa Serviks, sebanyak 20 kasus meninggal dunia,” ungkapnya.

Karena itu, menurutnya, penting melakukan pemeriksaan untuk melakukan deteksi dini. Mestinya tak ada alasan bagi wanita untuk tidak segera memeriksa diri. Sebab era JKN, pemeriksaan gratis peserta JKN melalui program pemeriksaan IVA/Pap Smear.

“Pemeriksaan IVA untuk mendeteksi awal, gejalanya normal atau tidak. Kalau ada gejala tidak normal bisa dirujuk. Pap Smear sebagai pemeriksaan mikrokospik merupakan tindak lanjut,” terang Ali.

Pencanangan yang berlangsung di Puskesmas Gunungsari hanya mengingatkan, tentang perlunya pemeriksaan untuk mendeteksi dini. Tapi pemeriksaan bisa dilakukan sepanjang tahun.

Resiko Daerah Wisata

Drs. Rochman Sahnan Putra, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat (foto: Rr)

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs H Rohman Sahnan Putra membenarkan ‘fenomena gunung es’ penderita kanker Serviks.  Tahun 2016, di Lombok Barat dilakukan pemeriksaan terhadap 584 wanita, ternyata yang terdiagnosa positif sebanyak 7 orang.

Sampai bulan April tahun 2017, dari 17 puskesmas di Lombok Barat yang melakukan pemeriksaan IVA, ternyata hanya ditemukan 2 orang yang positif Serviks.

“Bisa jadi yang disebut fenomena gunung es itu benar, yang ditemukan tu sedikit tapi yang belum sempat ditemukan jangan-jangan memang banyak. Kalau ditemukan 5 orang terdiagnosa HIV, berarti kenyataan sebenarnya bisa lebih banyak,” kata Rochman.

Karena itu upaya melakukan pemeriksaan rutin penting dilakukan. Termasuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, melalui pendidikan reproduksi.

“Sebab kelompok pasangan usia subur termasuk rentan,” jelas Rochman.

Menurutnya, di wilayah-wilayah yang mengembangkan pariwisata, seperti Batulayar dan Gunungsari termasuk rentan Serviks. Tahun 2016, dari 584 wanita yang diperiksa, ternyata bukan hanya terdiagnosa Serviks namun juga ditemukan HIV.

“Dalam pemeriksaan IVA terdiagnosa Infeksi mernular Seksual (IMS),” ungkapnya.

Rr




BPJS Kesehatan Mataram Mencanangkan Deteksi Dini Kanker Serviks

Pemeriksaan deteksi dini kanker Serviks melalui  IVA (Infeksi Visual Asetat) dan Pap Smear  dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Lombok Barat, berlangsung di Puskesmas Gunung Sari, hari Jum’at (21/4).  Kegiatan BPJS Kesehatan untuk deteksi dini kanker Serviks(leher rahim)  itu juga berlangsung serentak di seluruh Indonesia bersamaan perayaan Hari Kartini

kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat.Hj Khaeratun Fauzan Khalid saat melakukan Pencanangan mengatakan, kegiatan tersebut tepat dilakukan di hari kartini sebagai simbol kebangkitan wanita.

“Kegiatan ini merupakan bagian upaya peningkatan kualitas kesehatan wanita,” katanya sebelum melakukan pencanangan dan meninjau ruang pemeriksaan di puskesmas.

Menurutnya, dengan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi dini itu akan mengetahui penyakit perempuan. “Dengan demikian, bisa kita lakukan pencegahannya,” ujar Hj Khaeratun.

Di tingkat nasional, pada saat yang sama, sebagai perayaan Hari Kartini Organisasi Aksi Solidaritas ERA (OASE) Kabinet kerja bersinergi dengan BPJS Kesehatan juga juga meyelenggarakan pemeriksaan IVA/Pap Smear yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah

OASE Kabinet Kerja merupakan perkumpulan pendamping menteri dan eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Organisasi ini menjalankan serangkaian program tercapainya Nawacita Presiden salah satu programnya adalah peningkkatan pencegahan kanker seerviks

Kegiatan serupa untuk melakukan deteksi dini tersebut merupakan salah satu bentuk preventive promotif bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – KIS untuk menekan jumlah penderita kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun 2015 hingga 2019.

DR Dino Ario, SPOG sebelum acara pencanangan itu pada ibu-ibu pemegang kartu JKN-KIS yang hadir menjelaskan, gejala timbulnya kanker Servik bisa menimpa tiap wanita yang pernah berhubungan intim. Sebab tiap hubungan intim bisa beresiko menimbulkan luka di leher rahim, yang menjadi penyebab awal mula timbulnya kanker Serviks.

Dino menyebutkan salah satu penyebab kanker Serviks yaitu Human Pappiloma Virus (HPV), kelompok yang terdiri dari 150 lebih jenis virus dan ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal maupun oral

“Resiko yang sering terjadi menimpa perempuan yang sudah menikah muda atau sebelum usia 15 tahun,” jelas Dino Ario yang mendapat perhatian antusias dari ibu-ibu yang siap mengikuti pemeriksaan.

Pencanangan Deteksi Dini Kanker Serviks ini, menurut Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali,  untuk mengingatkan kembali (reminding) bahwa saat ini ada program Pap Smear gratis bagi pemegang kartu JKN-KIS, Askes, Jamkesmas atau BPJS Kesehatan Mandiri.

BACA : Fenomena ‘Gunung Es’ Penderita Kanker Serviks

Berbeda dengan sebelum tahun 2015, program IVA/Pap Smear tidak termasuk yang dijamin alias harus membayar saat melakukan pemeriksaan dan pengobatan.

“Sekarang sebagai bagian dari program promotif preventif, program IVA/Pap Smear gratis. Karena itu ini kesempatan bagi masyarakat peserta JKN untuk melakukan pemeriksaan,” kata  Muhammad Ali saat memberi sambutan.

Dalam acara pencanangan itu, selain dihadiri lebih seratus ibu-ibu yang akan melakukan pemeriksaan, juga hadir Dan Ramil Gunung Sari dan Camat  Gunung Sari, Kepala Puskesmas Gunung Sari, Akmal Rosamali S Kep, Ns, serta Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs H Rochman Sahnan Putra, M Kes.

“Setelah acara ini, kita harapkan ibu-ibu segera melakukan pemeriksaan,” kata Rochman,

Rr




Pap Smear Kanker Serviks, BPJS Kesehatan Lakukan Deteksi Dini

Jarang disadari, kanker leher rahim atau yang dikenal  sebagai kanker Serviks tergolong pembunuh wanita nomor satu. Untuk  merayakan hari Kartini dan sekaligus peduli kesehatan wanita, BPJS Kesehatan se Indonesia menyelenggarakan program Pap Smear mendeteksi dini kanker Serviks di seluruh kabupaten/kota

MATARAM.lombokjournal.com – Pencanangan program pemeriksaan atau mendeteksi dini kanker Serviks oleh BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dilakukan di Puskesmas Gunung Sari, Lombok Barat.  Kegiatan tersebut berlangsung sejak hari Kamis (20/4), dan dilanjutkan tepat saat perayaan Hari Kartini, hari Jum’at (21/4), yang sekaligus dilangsungkan Pencanangan Bulan Deteksi Dini Kanker Srviks.

Menurut Kepala Puskesmas Gunung Sari, Akmal Rosan, SKep,Ns, pada hari Kamis pihaknya sudah melakukan pemeriksaan pada hari Kamis. Dari 150 yang mendaftar, sampai  Kamis siang sudah diperiksa 84 orang pemegang kartus JKIN-KIS.

Pemeriksaan akan dilanjutkan pada hari Jum’at. Dari pemeriksaan hari pertama itu diperoleh keterangan, dua orang positif kena kanker serviks.

Akmal Rosan menjelaskan, di Puskesmas Gunung Sari sendiri pemeriksaan IVA (Infeksi  Visual Asrtat) sudah berlangsung tiap hari. “Sasarannya terutama pasangan usia subur, yang lagi hamil, atau kelompok beresiko,” jelanya.

Tapi beda dengan pemeriksaan IVA yang menggunakan asam asetat untuk mengetahui hasilnya.

Pprogram Pap Smear yang diselenggarakan BPJS Kesehatan untuk kanker Serviks,  merupakan tes skrining mencari sel-sel prakanker di leher rahim wanita. Dokter atau perawat mengambil sampel dari leher rahim serviks, lalu ditaruh ke slide kaca dan slide tersebut dibawa ke laboratorium untuk dikaji dengan mikroskopis

Di Indonesia kanker serviks disebut sebagai penyebab kematian wanita nomor satu. Di dunia, tiap dua menit satu wanita meninggal karena kanker Serviks

Masyarakat pemegang kartu JKN-KIS, Jamkesmas, Askes TNI-Polri maupun BPJS Mandiri, dapat memeriksa tanpa dipungut biaya.

Rr




Berobat Gratis Pakai Kartu BPJS; Dari ‘Kepala Besar’ Hingga Kemoterapi

Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan banyak membantu pasien tidak mampu. Dengan menjadi peserta BPJS, penderita penyakit yang tergolong berbiaya tinggi pun dapat berobat tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun karena semua biaya pengobatan sudah dibayar oleh BPJS.  Berikut pengakuan (testimoni) pasien dari beberapa daerah

MATARAM.lombokjournal.com – Cerita mengharukan disampaikan Warga Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Supriana, ibu dari bayi penderita penyakit hydrcepallus. Meski ia sudah terdaftar sebagai peserta dan mengantongi kartu BPJS, ia tak menyangka kalau pengobatan bayinya yang mengidap penyakit hydrocepallus (kepala membesar akibat cairan) tanpa biaya sama sekali alias gratis.

Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sangat membantunya. Supriana membawa bayinya untuk  dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) di Bandar Lampung.

“Saya berobat dengan menggunakan (kartu) BPJS. Saya terbantu karena biaya pengobatan anak saya gratis,” kata Supriana di RSUAM, Bandar Lampung.

Selama pengobatan bayi laki-laki nya yang berusia 40 hari itu dirawat di RSUAM. Benar-benar tak disangkanya, selama berobat Supriana sebagai pemegang kartu BPJS tersebut sama sekali tak perlu merisaukan berapa besar boayanya.

“Kalau tidak pakai BPJS saya tidak tahu harus membayar biaya pengobatan anak saya dengan apa,” ujar Supriana.

Dari pengalaman pribadinya itu ia pun berpendapat, program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan merupakan program yang mulia. Dengan semangat gotong royong, biaya pelayanan kesehatan yang sangat mahal bisa diatasi. Supriana pun ikhlas membayar premi seumur hidup. “Apabila tidak digunaka, kan bisa dipakai oleh orang lain yang membutuhkan” ujarnya.

Kemoterapi pun Gratis
Pengalaman sama juga dialami HA, warga asal Pulogadung, Jakarta Timur,  yang mengakui sangat bersyukur dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan. Untuk menjadi peserta dan menjadi pemegang kartu BPJS sangat mudah.

“Saya banya perlu bawa semua berkas yang diperlukan, mulai dari KTP, KK, dan pasfoto ukuran 3×4. Prosesnya cepet kok, satu jam langsung jadi, tidak ribet,” tuturnya.

Bagi masyarakat yang hendak menjadi peserta BPJS (yang membayar iuran bulanan sangat ringan), bisa ke kantor layanan BPJS di kotanya masing-masing.

Untuk berobat lebih lanjut, HA dirujuk dari Puskesmas  ke rumah sakit karena terdapat indikasi medis yang memerlukan penanganan dokter spesialis. Saat itulah ia mengetahui bahwa dirinya menderita tumor.

“Di sana saya dirujuk ke dokter spesialis saraf. Penanganannya juga baik dan cepat. Mulai dari cek laboratorium, MRI, sampai kemoterapi, semuanya nggak dikenai biaya sama sekali,” paparnya.

Kemoterapi secara rutin masih dijalani, dan ia tak perlu mengeluarkan biaya apa-apa. Karena itu, ia pun menyarankan agar BPJS Kesehatan terus meningkatkan pelayanan dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit agar pelaksanaan program JKN bisa berjalan makin baik.

Apa yang diutarakan dalam tulisan tentang dua peserta BPJS Kesehat penyakit hydrocepallus di atas, hanyalah contoh kecil tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan.  Masih banyak jenis penyakit lain yang butuh biaya besar, seperti cuci darah, jantung dan sebagainya.

Tapi dengan menjadi peserta BPJS,  seluruh biaya perawatan waku sakit sudah ada yang menanggung. Yang penting mengetahui prosedur berobat, mulai berobat ke faskes (fasilitas kesehatan) tingkat pertama, hingga rujukan yang memerlukan penanganan dokter spesialis.

Rr

 




Bayi Satu Badan Dua Kepala, Masih Dirawat di RSUD Provinsi NTB

Bayi langka lahir lagi. Seorang bayi laki-laki dengan kepala dua dan satu badan lahir di Sumbawa. Kini masih dirawat intensif di RSUD Provinsi NTB, di Mataram.

BAYI KEPALA DUA. Saat ini sedang diobservasi di RSUD Provinsi NTB (Foto: Dok.beritasumbawa.com)

MATARAM.lombokjournal.com —   Bayi laki-laki itu lahir di RSUD Sumbawa pada Senin pagi (10/4) sekitar  pukul 08.42 Wita melalui operasi caesar. Bayi laki-laki itu lahir hidup dengan kepala dua, leher dua, badan satu, tangan tiga, kaki dua di RSUD Sumbawa, dan langsung dirujuk ke RSUD Provinsi NTB

“Saat ini sedang kami tangani dalam observasi,” jelas Direktur RSUD Provinsi NTB, dr Lalu Hamzi Fikri, Selasa (11/4) di Mataram.

Bayi laki-laki seberat 3,5 Kg itu merupakan anak ketiga dari ibu berinisial Z, warga Dusun Genang Genis, Desa Kerato, Kecamatan Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.

Pada wartawan Hamzi Fikri menjelaskan, kasus ini tergolong langka di NTB, dan saat ini masih ditangani intensif di RSUD Provinsi NTB.

“Masih diobservasi, ditangani spesialis anak di RSUD NTB,” katanya.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Naziruddin mengatakan, kasus bayi kembar siam itu merupakan kasus pertama yang terjadi di Kabupaten Sumbawa selama ini.

“Ini kasus pertama di Sumbawa, dan sudah dirujuk ke RSUD Provinsi NTB. Untuk biaya akan dibantu dengan BPJS, kita upayakan,” kata Naziruddin saat dihubungi via telepon dari Mataram, Selasa (11/4).

Menurutnya, pihak Dikes Sumbawa tengah mengumpulkan data-data medis riwayat kehamilan ibu Z yang melahirkan bayikembar siam itu.

“Kami masih kumpulkan datanya, sebab seharusnya ini bisa terdeteksi sejak dini,” katanya.

GRA