Kunjungi Posyandu Keluarga, Wagub NTB: Stunting Masalah Gizi

Stunting bukan aib, hanya masalah kekurangan gizi, kata Wagub NTB saat kunjungi Posyandu Keluarga di Lombok Timur

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah,  kembali mengunjungi Posyandu Keluarga. 

BACA JUGA: Posyandu Keluarga 100 persen, Modal Tangani Stunting

Kunjungi Posyandu Keluarga di Lotim, pesan Wagub NTB jangan remehkan stunting

Kali ini, Wagub datang ke Posyandu Tanjung Ungu Desa Denggen dan Posyandu Mekar Jaya Rakam, Kecamatan Selong, Lombok Timur.

Kunjungan Wagub ke Posyandu Keluarga tersebut, untuk mencegah sekaligus menekan angka stunting di NTB.

 Kepada seluruh peserta posyandu yang hadir, Wagub menyampaikan, Stunting bukan Aib, Stunting juga bukan penyakit berbahaya yang membuat keluarga panik berlebihan.

“Stunting ini masalah gizi, bukan Aib, ibu-ibu jangan hawatir berlebihan, yang penting anak-anak kita dikasih protein hewani, seperti telur,” ungkap Wagub, Sabtu (20/08/22).

Namun, lanjut Wagub, stunting tidak boleh disepelekan, tidak boleh di anggap enteng. Karena stunting dapat mengganggu pertumbuhan anak, penderita stunting juga rentan terhadap penyakit hingga memiliki tingkat kecerdasaan di bawah rata-rata.

“Kita mau anak-anak kita jadi dokter, jadi ulama, jadi abdi negara. Untuk itu, ayo, jangan sampai anak-anak kita stunting, kalau ada yang stunting, langsung cukupi asupan gizinya.” kata Wagub yang populer disapa Umi Rohmi tersebut.

BACA JUGA: Jambore Nasional Vespa, NTB Jadi Pusat Otomotif Tourism

Hadir pada kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Kominfotik NTB, Dinas PMPD NTB, Dinas P3AP2KB, Biro Adpim, Dinas Kesehatan Lombok Timur. ***

 

 




Posyandu Keluarga di NTB 100 persen, Modal Tangani Stunting

Saat ini  sudah ada sekitar 7600 lebih Posyandu Keluarga di NTB, itu menjadi modal untuk penanganan stunting

MATARAM.lombokjournal.com ~ Target 100 persen Posyandu Keluarga berbasis dusun di NTB telah berhasil dicapai pada tahun 2021 lalu.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyatakan, dengan tercapainya target tersebut, dapat menjadi modal untuk percepatan penanganan stunting di NTB.

Hal itu disampaikan saat memimpin sekaligus memberikan arahan pada Rapat Pembinaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota se-NTB yang bertempat di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Jumat (19/08/22).

BACA JUGA: GARPU Harus Bantu Ekonomi Kecil dan Menengah

“Berkat aktifnya posyandu keluarga NTB di tahun 2021 yang sudah 100 persen, dan sudah ada sekitar 7600 lebih posyandu keluarga, maka itu menjadi modal kita untuk penanganan stunting yang ada di NTB. Kita sisir setiap balita, karena stunting ini bukan aib. Ini adalah sesuatu yang mudah ditangani selama kita mau,” kata Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Ia juga terus mendorong setiap Kabupaten/Kota di NTB untuk menginput dan memperbaharui data pemantauan pertumbuhan di ePPBGM setiap bulan agar data tersebut tetap update. 

“Jika kita bisa menginput e-PPBGM lebih dari 95 persen tahun ini, maka angka stunting kita diakui. Jika kita tidak bisa input lebih dari itu maka angkanya tidak dapat diakui. Karena memang tuntutan dari semua provinsi adalah angkanya dari e-PPBGM. Maka mari kita laksanakan dengan baik,” jelasnya.

Dengan sinergi dan kolaborasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota serta BKKBN, Ummi Rohmi optimis tahun 2022 data stunting di NTB akan turun.

“Saya sangat yakin dan optimis dengan melihat kinerja seluruh kabupaten/kota yang luar biasa fokus dengan penurunan stunting dan ikatan derajat kesehatan kita, angka stunting di NTB akan turun maksimal tahun di 2022 ini,” tutup Ummi Rohmi.

BACA JUGA: Gubernur Zulkieflimansyah Kunjungi Desa Wakan, Lotim

Hadir dalam Rapat Pembinaan tersebut yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kepala BKKBN Provinsi NTB, serta Perwakilan Dinas Kesehatan dan Bappeda Kab/Kota se-NTB. ***

 

 




Akreditasi dan Sertifikasi RS Syari’ah, Tingkatkan Mutu RS di NTB

Gubernur NTB berharap, akreditasi dan Sertifikasi Rumah Sakit Syari’ah jadi langkah awal meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit di NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Workshop Akreditasi Rumah Sakit dan Sertifikasi Rumah Sakit Syari’ah oleh Islamic Medical Association and Network of Indonesia-Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (IMANI-PROKAMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, berlangsung di Prime Park Hotel Mataram, Jumat (12/08/22) . 

Gubernur mengatakan, workksho akreditasi untuk meningkatkan mutu RS di NTB
Gubernur Zulkieflimansyah

“Diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu dan pelayanan Rumah Sakit kita di Provinsi NTB,” harap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. 

BACA JUGA: Desa di Lotim Didorong Jadi Desa Wisata Berbasis Sampah

Bang Zul berharap agar kegiatan ini menjadi langkah awal meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit di NTB.

Ia juga mengatakan, terminologi syariah bukan suatu hal yang harus ditakuti, namun dengan adanya terminologi syariah banyak hal yang bisa diperbaiki.

“Tugas kita adalah bagaimana menunjukkan kepada umat islam dan dunia bahwa terminologi syariah tidak harus ditakuti tetapi terminologi syariah banyak hal yang bisa diperbaiki bersama,” ujarnya.

Gubernur mengapresiasi Islamic Medical Association and Network of Indonesia-Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (IMANI-PROKAMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, karena telah mengdakan kegiatan yang dapat meningkatkan akreditasi dan sertifikasi Rumah Sakit.

Ketua Umum PROKAMI, Dr. dr. Eka Ginanjar., Sp.PD KKV. FINASIM FACP, FICA, MARS mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan inti dari suatu proses manajemen.

“Kita yakin dalam proses manajemen rumah sakit pada SDM merupakan hal yang tidak bisa disepelekan,” katanya.

BACA JUGA: Bangun Pura Dalem di Pemenang, Gotong Royong Umat Hindu Diapresiasi

Dalam kegiatan tersebut,  Gubernur NTB didampingi oleh Asisten III Setda Provinsi NTB, dr Hj Nurhandini Eka Dewi. NTB, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM, MARS dan undangan lainnnya. ***

 




Remaja NTB Tidak Boleh Ada yang Kurang Darah

Komitmen remaja NTB untuk bebas Anemia, Wagub NTB mengingatkan pentingnya asupan gizi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Remaja Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen untuk bebas dari anemia. 

Qagub NTB menekankan remaja NTB tidak boleh ada yang kurang darah
Acara Aksi bergizi para siswa

Hal tersebut diserukan siswa siswi sekolah dalam acara Aksi Bergizi yang dirangkaikan dengan Peringatan HUT RI KE-77 di Kantor Gubernur,  Jumat (12/08/22).

BACA JUGA: Wagub NTB Ingatkan, Balita Tiap Harus Konsumsi Telur

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berpesan, agar jangan lengah memperhatikan asupan gizi sehari-hari. 

Seringkali anemia atau kurang darah terjadi pada remaja bukan karena tidak ada makanan tetapi kurang memperhatikan asupan gizi

Karena itu, edukasi pentingnya asupan gizi perlu dilakukan. 

“Jangan lengah. Anemia terjadi bukan karena tidak ada makanan, tapi karena tidak ada asupan gizi. Kita setiap hari harus makan makanan bergizi,” pesan Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi juga berpesan, selain menganjurkan sarapan pagi namun yang penting harus dilihat juga komposisi makannannya. 

Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral haruslah lengkap. NTB sendiri memiliki program minum tambah darah sekali seminggu bagi remaja sekolah. 

“Di NTB tidak boleh ada remaja kita yang kurang darah. Kalian harus perhatikan kesehatan kalian,” seru Wagub. 

BACA JUGA: Masyarakat Bayan Antusias Menyambut HUT RI

Selain aksi meminum tablet tambah darah bersama, Acara aksi bergizi tersebut juga dirangkaian dengan acara senam bersama yang dilakukan sebelumnya, serta sarapan dan makan buah bersama. ***

 

 




Wagub NTB Ingatkan agar Balita Tiap Hari Konsumsi Telur 

Saat melakukan kunjungan ke Posyandu Desa Padamare dan Setanggor, Lotim,  Wagub NTB kembali tegaskan kalau Posyandu aktif akan turunkan stunting

LOTIM.lombokjournal.com ~ Ditandai dengan pembagian telur ayam kepada sasaran di dua Postandu tersebut, Wagub mengingatkan, 

Telur merupakan sumber protein, karena itu diharapkan masyarakat yang memiliki anak balita membiasakan memberi konsumsi anaknya minimal 2 butir per hari. 

Ini penting, telur mengandung sumber protein tinggi dan asupan telur secara rutin mampu mencegah stunting. 

BACA JUGA: Masyarakat Sambut Antusias Hari Kemerdekaan RI

Wagub NTB pesan, agar balita diberi konsumsi telur

Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan itu sambil membagikan telur saat kunjungan ke Posyandu Mawar Desa Padamare, dan Posyandu Pondok Hijau desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Lombok Timur, Kamis (11/08/22). 

Melihat pelayanan di dua Posyandu ini Wagub memberi apresiasi. Kedua Posyandu ini Dinilai bagus pelayanannya dan berjalan aktif sebagai upaya mencegah angka stunting.

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub, mengatakan sesuai yang disampaikan oleh Kades tersebut bahwa angka stunting masih ada.

“Jangan khawatir, stunting bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Desa. Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal dan masih tergolong murah,” tegas Umi Rohmi.

Ia mengingatkan kepada para petugas atau kader posyandu, agar menyakinkan kepada seluruh anak stunting untuk mengkonsumsi protein hewani.

Tiap hari harus terus makan makanan yang sehat, dan mendapatkan asupan vitamin.

“Kuncinya yang penting terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,” katanya.

Umi Rohmi mengingatkan, tolak ukur keberhasilan menjadi Kepala Desa, bukan pada bagusnnya infrastruktur jalan yang mulus. 

Ukuran keberhasilannya adalah kesehatan, angka stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil, perkawinan anak termasuk kondisi pendidikan dan ekonomi serta pengelolaan sampahnya baik tidak dan lain sebagainya.

“Itulah ukurannya sekarang, meselaraskan program-program unggulan Pemprov NTB,” kata Wagub 

Sementara itu Kepala Desa Pademara, Mukti Ali menyebutkan angka stunting di desanya hingga saat ini berjumlah 21 balita. 

1 anak pergi ke Kalimantan, 2 anak sudah lulus dari sisi usia, dan 6 anak sudah lulus dari sisi kesehatan termasuk tinggi badan sudah sesuai. Sisanya tinggal 12 orang anak dari 48 sasaran.

BACA JUGA: Gubernur NTB Berbagi Pengalaman Pemulihan Ekonomi NTB

“Dilihat dari perkembangan saat ini, sudah mau segera selesai dari 48 sasaran anak balita. Bentuk kepedulian kita terhadap operasinal Posyandu, Dana Desa kita alokasikan 10 persen agar keberlangsungan Posyandu tetap berjalan dengan baik sesuai harapan bersama,” tukasnya. 

Sementara itu di Posyandu Pondok Indah,  Desa Setangggor  Kades setempat melaporkan,  angka stunting di Desa Stanggor tercatat Balita sangat pendek sebanyak 23 anak,  katagori pendek 38 anak.

Namun secara umum di semua Posyandu yang ada di Setanggor menunjukkan grafik peningkatan dan perbaikan terkait angka stunting yang menunjukkan tren membaik

“Berbagai upaya telah kita lakukan, setidaknya meski masih belum berbuat banyak terkait pengangaran APBDes untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kelompok sasaran anak balita, ibu hamil di Posyandu telah dianggarkan,” terang Kepala Desa, Setanggor Moh Ashari, SH. 

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH. ***

 




Kades Diminta Prioritaskan Bangun Kesehatan di Desa

Wagub NTB minta Kades fokus dalam penggunaan anggaran dana desa untuk penanganan kesehatan di desa

LOTENG,lombokjournal.com ~ Pembangunan desa diminta fokus bangun kesehatan, dan seharusnya anggaran desa harus diprioritaskan untuk peralatan dan penghargaan untuk kader posyandu.. 

Penegasan itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalillah menegaskan, di Posyandu Melati di Dusun Bongor, Desa Batu Nyala, Kecamatan Praya Tengah, Rabu(10/08/22).

BACA JUGA: Wagub NTB Konsisten Mengawal Posyandu Keluarga

Wagub NTB minta prioritaskan anggaran desa untuk Posyandu

“Stunting itu program nasional dan berbasis pembangunan berkelanjutan. Anggaran desa harus lebih banyak untuk peralatan dan penghargaan pada kader Posyandu,” ujar Wagub. 

Menurutnya, prioritas ini karena sektor kesehatan dasar yang diampu oleh Posyandu Keluarga bisa menyelesaikan masalah lebih besar. 

Penanganan gizi, stunting, bayi, balita, ibu hamil dan lansia memastikan sumberdaya manusia siap mendukung program pembangunan lainnya. 

Wagub minta Kepala Desa fokus dalam penggunaan anggaran dana desa, karena anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya juga tak terlalu besar namun signifikan karena tepat sasaran. 

Wagub juga meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di desa bekerja profesional dan berkelanjutan. 

Sementara itu, Kepala Desa Batu Nyala, HM Zaenudin mengakui meski kasus stunting menurun setiap bulannya, akumulasinya masih terbilang besar. 

“Per bulan ini masih ada belasan kasus dari 45 kasus di bulan April lalu”, sebutnya. 

Ia menjelaskan, beberapa fasilitas Posyandu juga masih terdapat kekurangan seperti alat timbang digital dan penunjang lainnya. 

BACA JUGA: Posyandu Aktif, Angka Stunting Optimis Bisa Turun

Namun ia memastikan para kader Posyandu mendapatkan honor standar setiap bulannya. Iapun memastikan perbaikan anggaran kesehatan melalui Posyandu.

Di desa yang sama, Wagub juga mengunjungi Posyandu Keluarga di Dusun Tembeng dan meminta kader Posyandu memastikan kecukupan protein telur bagi balita dan meminta kegiatan pelayanan tetap aktif dilakukan. ***

 

 

 




Posyandu Aktif Angka Stunting Optimis Bisa Turun

Tinjau Posyandu Cempaka 1 Karang Sidemen, Wagub NTB mengapresiasi Posyandu di Desa Karang Sidemen yang bagus pelayanannya 

LOTENG.lombokjournal.com ~ Posyandu di Desa Karang Sidemen dinilai sudah bagus pelayanannya dan sudah berjalan aktif sebagai upaya mencegah angka stunting.

Penilaian itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mengunjungi Posyandu Cempaka 1 Desa Karang Sidemen Batukliang Utara Lombok Tengah, Selasa (09/08/22).

Sebelumnya, Wagub juga melakukan kunjungan kerja di wilayah Selagalas dan Narmada. 

BACA JUGA: Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Wagub menegaskan, Posyandu aktif optimis angka stunting turun

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengatakan, sebagaimana yang dilaporkan  Kades Karang Sidemen, angka presentasi stuntingnnya 40 persen lebih.

“Jangan khawatir, stunting bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah desa,” tandas Ummi Rohmi.

Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal juga. Kalau memang mau, pasti bisa dengan dana desa, tambahnya. 

Selain itu diingatkan, tugas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TTPS) berbasis desa yang anggotanya adalah para Kepala Dusun, tugasnya menyakinkan seluruh anak stunting untuk mengkonsumsi protein hewani.

Tiap hari harus terus makan makanan yang sehat, tetap mendapatkan vitamin dan lain sebagainya.

“Kuncinya yang penting terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,” ujarnya.

 Umi Rohmi mengingatkan, tolak ukur keberhasilan menjadi Kepala Desa, bukan pada bagusnnya infrastruktur jalan yang mulus, melainkan SDGs. 

Ukuran keberhasilannya adalah kesehatan, angka stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil, dan perkawinan anak.  

Termasuk kondisi pendidikan dan ekonomi serta pengelolaan sampahnya baik tidak dan lain sebagainya.

“Itulah ukuran (keberhasilan Kades, red) sekarang, kalau Posyandunya aktif seperti ini saya optimis sekarang boleh 28, tapi kita lihat 3 bulan, 6 bulan k edepan angka stuntingnnya bisa turun. Harus terus diawasi bersama untuk memastikan pemberian telur setiap hari bagi anak-anak stunting,” katanya.

Anggaran Pemdes

Kepala Desa Karang Sidemen Yuda Praya Cindra Budi menyebutkan, angka stunting di Desa Karang Sidemen 133, dan di wilayah Dusun Karang Sidemen Atas berjumlah 28 dari 43 sasaran balita.

“Saat ini sasaran jumlah balita dari 28 angka stunting tinggal 10 saja yang belum selesai,” jelasnya.

Pemerintah Desa sementara ini hanya bisa menganggarkan untuk 6 bulan dari dana ADD. Sehingga diharapkan tahun depan akan menganggarkan untuk masalah kesehatan.

Selain itu, masalah fasilitas dan peralatan Posyandu cukup memadai di semua tempat posyandu Desa Karang Sidemen. 

Untuk timbangan, tidak semua Posyandu menggunakan timbangan digital masih ada beberapa menggunakan timbangan dacin.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siap Bekerjasama dengan ITS

“Kami optimis angka stunting tahun depan bisa menurun hingga 70 persen dan akan perioritaskan kelengkapan fasilitas posyandu sesuai arahan buk Wagub,” tandas Yuda Kepala Desa termuda di Lombok Tengah.

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB didampingi oleh Asisten I Setda NTB Ir. Madani Mukarom, BSc.,M.Si,  Kepala Dinas Kominfotik NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH.***

 

 




Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Wagub NTB ingatkan keluarga memberikan makanan bergizi, dan terus mengunjungi Posyandu Keluarga

LOBAR.lombokjournal.com ~ Seluruh keluarga diingatkan agar memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak, seperti mengurangi makan ‘chiki’ (jajanan kemasan, red) tapi harus makan makanan bergizi.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan itu saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Merpati Kerama Jaya, Narmada, Lombok Barat, Selasa (09/08/22).

BACA JUGA: Pakar Menjawab: Kenapa Orang Tua Zaman Sekarang Cenderung Memberi Nama ‘Ribet’ untuk Anak?

Wagub NTB MENGINGATKAN MEMBERI MAKANAN BERGIZI UNTUK ANAK-ANAK

“Mengurangi makan ciki, mie instant, kecuali mie yang dibuat sendiri, sekarang konsumsi makanan bergizi seperti perbanyak makan telur, lauk pauk, sayur mayur dan lain sebagainya,” tuturnya.

Menurutnya, makanan yang memenuhi syarat gizi akan membentuk imun yang baik bagi anak, salah satu yang paling penting adalah makanan pokok, terdiri dari karbohidrat misalnya beras, jagung, gandum, ubi kayu, kentang, sagu, dan sebagainya. 

Makanan lauk pauk sebagai sumber protein misalnya kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging, dan sebagainya.

Masyarakat diingatkan terus mengunjungi Posyandu Keluarga, terutama yang memiliki anak bayi dan balita, agar tetap mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) sehingga setiap bulan dapat diukur perkembangan pertumbuhannya. 

Wagub menganjurkan masyarakat selalu ke Posyandu untuk mengukur perkembangan pertumbuhan anak.

“Sehingga ketika akhir tahun jadi dapat melihat perkembangan pertumbuhan anak kita, Tumbuh kembang anak hingga pemenuhan asupan gizi harus diperhatikan dengan baik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Wagub NTB Tinjau Dua Posyandu di Lotim 

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB didampingi oleh Asisten I Setda NTB dijabat Ir. Madani Mukarom, BSc.,M.Si,  Kepala Bappeda, Dr. Ir. H. Iswandi M.Si, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH, BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samaan M.Si, Kadis Kominfotik NTB, Baiq Nelly Yuniarti., AP., M.Si dan lain sebagaintya. ***

 

 




Wagub NTB Konsisten Mengawal Posyandu Keluarga

Wagub NTB optimis, melalui Posyandu Keluarga angka stunting harus mampu ditekan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Posyandu Keluarga di NTB didorong untuk tetap aktif memantau tumbuh kembang anak, ibu hamil, hingga masalah stunting.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB,.Hj.Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan itu saat mengunjungi Posyandu Keluarga Selagalas Lama, Cakranegara, Kota Mataram, Selasa (09/08/22).

BACA JUGA: Posyandu Angka Stunting Aktif Optimis Bisa Turun

Wagub NTB berpesan, agar anak stunting diberi makan teluar tiap hari

Menurutnya, melalui Posyandu Keluarga angka stunting harus mampu ditekan dengan baik. Wagub optimis aktifnya Posyandu Keluarga di setiap dusun, maka angka prevalansi stunting di NTB mampu ditekan menjadi 17,98 persen.

“Ikhtiar menurunkan angka stunting harus tetap kita lakukan bersama. Stunting ini harus kita perangi agar generasi mendatang lebih sehat dan baik,” katanya.

Meski masih ditemukan tiga kasus stunting di Posyandu ini, Wagub lega, progress penanganannya makin membaik. 

Anak stunting harus tetap diperhatikan tumbuh kembangnya. Terutama pemenuhan asupan gizi yang cukup selama masa pertumbuhannya.

“Semua anak stunting, harus diberi makan telur setiap hari, minimal satu butir,” ungkap Wagub.

Diingakan, kader posyandu agar tetap menginput data Posyandu pada aplikasi  Pemerintah Provinsi NTB yaitu Sistem Informasi Desa.

BACA JUGA: Wagub NTB: Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi Anak-anak

Roadshow posyandu keluarga ke tiga kabupaten/kota tersebut didampingi langsng oleh, Asisten 1, Kepala Bappeda,Kadis Kesehatan,Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Kominfotik dan BKKBN Provinsi NTB, Biro Adpim NTB. ***

 




Wagub NTB Tinjau Dua Posyandu di Lotim

Dalam kunjungan kerja ke Lotim, Wagub NTB tinjau Posyandu Segire Sikur Selatan dan Posyandu Ngelok Montong Baan Selatan, dan menekankan pentingnya intehrasi posyandu dan bank sampah

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, penting adanya integrasi antara posyandu dan bank sampah sesuai dengan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB, yaitu Revitalisasi Posyandu.

BACA JUGA: ABKIN Memfasilitasi Guru BK Tingkatkan Profesionalismenya

Wagub NTB MENEKANKAN INTEGRASI POSYANDU DAN BANK SAMPAH
Wagub Hj Sitti Rohmi

“Perlu adanya integrasi Posyandu dengan bank sampah. Kedua hal tersebut termasuk dalam Posyandu Keluarga, sesuai dengan program Pemerintah Provinsi NTB yaitu Revitalisasi Posyandu,” tutur Wagub.

Ia menyampaikan itu dalam kunjungan kerja (kunker) ke Posyandu Segire Sikur Selatan dan Posyandu Ngelok Montong Baan Selatan, Kabupaten lombok timur, Senin (08/08/22).

Ia juga mengingatkan, agar proses input data posyandu pada Sistem Informasi Desa dapat dilakukan secara cepat dan tepat. 

Ini akan memudahkan proses pengelolaan data oleh stakeholder terkait.

Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB mengingatkan, untuk segera Input data Posyandu pada aplikasi buatan Pemerintah Provinsi NTB yaitu Sistem Informasi Desa.

“Input data itu membantu memudahkan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota mengakses data secara cepat dan tepat sehingga dapat mengeluarkan keputusan-keputusan yang cepat dan tepat pula,” ujarnya.

Posyandu Keluarga mencakup 5 program utama (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Diare), dan ditambah integrasi program dari lintas sektor, seperti Kelas Remaja, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja (PUP), program Keluarga Sakinah, Ketahanan Pangan, Pertanian serta peran aktif Tokoh Agama (Dai Kesehatan).

BACA JUGA: Liga 3 NTB Belum Saatnya Menjual Tiket Masuk, Ini Kritik HBK

Pada kunjungan kali ini, Wagub NTB didampingi oleh Asisten I Setda NTB dijabat Ir. Madani Mukarom, BSc.,M.Si,  Kepala Bappeda, Dr. Ir. H. Iswandi M.Si, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM, MARS, Kadis PMPD Dukcapil, Dr. H. Ashari, SH., MH, BKKBN Provinsi NTB, Drs. Samaan M.Si dan lain sebagaintya. ***