Pemprov NTB Bersama Plan Indonesia Perangi Perkawinan Anak

Serius memerangi perkawinan anak, Pemprov NTB lakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Plan Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menggelar Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Nota Kesepahaman, serta Perjanjian Kerjasama dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Tentang Pencegahan Perkawinan Anak, di Gedung Sangkareang, Kamis (01/09/22).

Ini salah satu upaya serius Pemprov NTB memerangi isu perkawinan anak. 

BACA JUGA: Lulusan Hamzanwadi Diminta Berkontribusi untuk Masyarakat

Wagub mengatakan Pemprov sudah punya Perda Pencegahan Perkawinan Anak
Wagub Sitti Rohmi dan Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan Plan Indonesia dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) tentang Pencegahan Perkawinan Anak.

Selanjutnya, penandatangan antara Dinas Kesehatan NTB dengan Plan Indonesia tentang kemitraan mendukung sanitasi berbasis masyarakat di NTB. 

Kemudian penandatanganan kerjasama dengan BKKN NTB terkait stunting melalui Project Masmirah. 

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan, Pemprov NTB menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang memiliki Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pencegahan Perkawinan Anak.

Namun, Perda tersebut tidaklah cukup hanya menjadi bahasan di tingkat kabupaten dan kota. 

Perda perkawinan anak tersebut perlu diteruskan ke tingkat dusun, sehingga bisa langsung menyasar anak, orangtua, dan pemangku kepentingan. 

Dikatakan Wagub, melalui Posyandu Keluarga hal tersebut bisa diwujudkan. Juga bisa turut disosialisaikan dalam berbagai program Plan Indonesia yang ditujukan untuk menekan angka perkawinan anak. 

“Regulasi sudah ada, bagaimana PRnya regulasi ini dipahami di tingkat dusun dan desa,” tutur Wagub. 

Menurutnya, perkawinan anak merupakan permasalahan yang rumit. Hanya bisa diatasi dengan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Khususnya dalam mengedukasi persuasif terus menerus kepada masyarakat.

Wagub mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan oleh Plan Indonesia. 

Diharapkan, kerjasama yang dilakukan dapat menurunkan angka perkawinan anak di tahun 2023. 

“Yang paling penting adalah actionnya di lapangan. Mudah-mudahan di tahun 2023 angka perkawinan anak ini akan turun dengan baik,” harapnya.

BACA JUGA: HUT Kota Matarm ke 29, Gubernur NTB: Perkuat Kolaborasi

Program Gema Cita

Sementara itu, Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, penandatanganan ini sebagai salah satu upaya memperkuat implementasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak yang dibuat NTB.

Pemprov menggandeng Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk bekerja sama secara formal, yang dituangkan melalui nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS). 

Dini melanjutkan, perjanjian kerja sama ini menjadi langkah positif upaya pencegahan perkawinan anak di NTB, secara lebih kuat dan berdampak luas ke depan. 

Di NTB sendiri, salah satu upaya yang telah ditempuh Plan Indonesia dalam pencegahan perkawinan anak adalah melalui Program Gema Cita (Generasi Bangsa Bebas Perkawinan Usia Anak). 

Gema Cita dirancang untuk melanjutkan praktik baik yang dilakukan Plan Indonesia dan mitra sebelumnya untuk memperkuat remaja dan kaum muda. Terutama perempuan, dalam mengambil keputusan tepat agar bebas dari perkawinan anak dan kehamilan remaja. 

Di samping itu, program ini juga mendorong terciptanya lingkungan yang mendukung bagi remaja dan kaum muda dalam bentuk penguatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis. 

Selain Gema Cita, ada juga program  Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). 

BACA JUGA: Lingkungan Bersih Salah Satu Faktor Penurunan Stunting

Program ini merupakan gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak. sekolah ramah anak dan forum anak.

PATBM terbukti berhasil mendorong kapasitas dan komitmen pemerintah dan warga desa termasuk remaja dan kaum muda, dalam memerangi perkawinan anak dan kehamilan remaja secara lebih terstruktur,

holistik, dan integratif. 

Pemprob NTB menandatangani MoU dengan Plan Indonesia

“Program ini berkolaborasi dengan pemerintah, kelompok kaum muda, sekolah dan organisasi masyarakat, khususnya di Lombok Barat. Selain di NTB, program ini juga diimplementasikan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Ini merupakan upaya keberlanjutan memperkuat advokasi pencegahan perkawinan anak di dua provinsi tersebut,” tutur Dini. ***

 

 




Lingkungan Bersih Salah Satu Faktor Penurunan Stunting

Wagub NTB mengaku senang mengunjungi Posyandu Cemara di Kota Mataram karena lingkungan sekitar yang bersih

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lingkungan yang bersih, asri dan lestari merupakan salah satu faktor yang menekan munculnya kasus stunting.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mengunjungi Posyandu Cemara, Lingkungan Karang Medain Utara, Kelurahan Mataram Barat Kecamatan Selaparang, Senin (29/08/22).

BACA JUGA: Temu Mahasiswa NTT se Indonesia, ‘Melihat NTT dari Luar NTT’

Wagub NTB mengatakan, lingkungan yang bersih menekan munculnya kasus stunting

“Saya senang sekali datang ke lingkungan ini karena lingkungannya bersih, jadi cocok kalau stuntingnya rendah. Mudah-mudahan bisa di contoh lingkungan-lingkungan lain di Mataram,” tutur Wagub. 

Ummi Rohmi juga mengingatkan pentingnya menjaga anak-anak, terutama balita dari stunting, gizi buruk, kematian bayi, dan kepada ibu hamil disarankan untuk terus memeriksa kandungannya.

“Jadi, yang terpenting adalah kita yakinkan betul seluruh masyarakat yang ada dilingkungan ini sehat terutama balitanya. Tidak ada stunting, gizi buruk, kematian bayi, kematian ibu Hamil, itu yang harus kita yakinkan bersama,” ungkap Ummi Rohmi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, H. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, stunting terjadi karena beberapa faktor, yakni faktor pola asuh, pola makan, kemudian ada pernikahan usia muda.

BACA JUGA: Angka Stunting di Lingkungan Kamasan Turun

“Cerminan kita, stunting ini karena ada faktor pola asuh, pola makan, kemudian ada pernikahan usia muda. Untuk hal itu upaya yang bisa dilakukan jangka pendek intervensi terutama di aspek Pemberian Makanan Tambahan (PMT) salah satu yang dilakukan terutama protein hewani,” jelasnya. ***

 

 




Angka Stunting di Lingkungan Kamasan Turun

Wagub NTB mengapresiasi penurunan angka stunting di Lingkungan Kamasan, hindari perkawinan anak, pesannya

MATARAM.lombokjournal.com ~ Penurunan angka stunting di Posyandu Tulip, Lingkungan Kamasan Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram mengalami penurunan. 

Pada bulan Februari 2022 tercatat 35 anak, mengalami penurunan anak yang mengalami stunting per bulan Juli 2022 sebanyak 12 anak. 

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

Wagub berpesan, hindari perkawinan anak
Wagub Ummi Rohmi di Kamasan

“Kamasan Luar biasa, penurunan angka stunting sudah bagus dari bulan  Februari ke Juli bagus, semoga akhir tahun semakin menurun,” tutur Ummi Rohmi saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Tulip, Lingkungan Kamasan, Senin (29/08/22).

Kasus stunting disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya maraknya perkawinan anak. Dalam UU No 16 Tahun 2019 dijelaskan, perkawinan pada usia anak menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak.

Dan akan menyebabkan tidak terpenuhinya hak dasar seperti hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, hak sipil anak, hak kesehatan, hak pendidikan dan hak sosial anak.

Ummi Rohmi menegaskan agar anak-anak dapat terus sekolah setinggi- tingginya dan terhindar dari maraknya perkawinan anak.  

“Anak-anak di dorong sekolah, jangan perkawinan anak, anak anak kita harus sekolah setinggi tingginya,” tutur Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi juga berpesan agar pemberian asupan gizi pada anak-anak harus terus diperhatikan, seperti pemberian protein hewani, sayuran dan lain sebagainya.

“Jangan lupa dikasi protein hewani, tiap hari harus dikasi telur atau ayam, ikan air tawar, laut mana mana yang penting tiap hari harus ada protein hewaninya,” ungkapnya.

Sementara itu Lurah Monjok, Leo Amri Saleh mengatakan, terus berupaya memperhatikan tumbuh kembang anak-anak melalui berbagai langkah-langkah yang dilakukan. 

BACA JUGA: Posyandu Terintegrasi dengan Bank Sampah di Desa Sesela

“Kami terus melakukan pemantauan dan pemberian susu lactona bagi anak-anak yang mendapatkan perhatian yang khusus, bahkan langsung berkunjung kerumahnya,” tuturnya. 

***

 




Konsumsi Protein Hewani untuk Turunkan Angka Stuinting

Tinjau Posyandu Lingkungan Turida Barat, Wagub tekankan pentingnya konsumsi protein hewani agar angka stunting membaik sebagai hadiah  HUT Kota Mataram 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Melihat angka stunting yang masih tinggi, Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd., menekankan kepada kader Posyandu agar lebih fokus kepada asupan protein hewani yang diberikan kepada anak-anak.

“Pastikan anak-anak mendapatkan telur setiap pagi selama 2 bulan, di luar dana PMT kelurahan ya,” tuturnya pada kesempatan Kunjungan Kerja di Posyandu Subuhussalam II Lingkungan Turida Barat, Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Mataram, Senin (29/08/22).

BACA JUGA: Lingkungan Bersih Salah Satu Faktor Penurunan Stunting

Wagub NTB meningatkan orang tua agar memberi konsumsi protein hewani untuk anak

Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB juga menambahkan bahwa anak-anak harus dijaga makanannya.

“Jangan seneng snack aja, 1 bungkus snack sama dengan 1 telur harganya, anak-anak harus seneng makan telur, tempe, tahu, ikan laut atau tawar, ayam juga boleh, jangan lupa sayur dan buah-buahan,” ungkapnya.

Ummi Rohmi berharap Posyandu Kelurahan Turida dapat aktif setiap bulan, dengan pemberian protein hewani yang maksimal, paling tidak angka stunting dapat membaik sebagai hadiah  HUT Kota Mataram yang tinggal menghitung hari.

Selanjutnya, Ummi Rohmi juga berpesan kepada masyarakat terutama orang tua untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi anak, jangan ada yang stunting, jangan ada kematian bayi dan ibu hamil, juga beliau titip jangan ada perkawinan dini, anak-anak harus sekolah terus sampai setinggi-tingginya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Cakranegara, dr. Wiwik Nurlaela melaporkan bahwa tercatat dalam 46 Posyandu yang ada dengan sasaran 4000 anak, angka stunting mencapai 20 persen atau sekitar 800 anak. 

Sedangkan angka stunting tertinggi ada di Lingkungan Turida Barat dengan jumlah 159 anak.  

BACA JUGA: Angka Stunting di Lingkungan Kamasan Turun

Sebagai penutup, Lurah Turida, Musadi Azani, mewakili warga Lingkungan Turida mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kehadiran serta perhatian dan bantuan Wagub NTB. 

Ia berharap, semoga kunjungan Wagub akan mempererat silahturahmi. ***

 

 




Sinergitas Lintas Sektor untuk Dukung Revitalisasi Posyandu

Wagub NTB menekankan pentingnya sinergitas Bappeda, Dikes, Dinsos dan intervensi dari PKK, BKOW mendukung Posyandu Keluarga

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyatakan, kolaborasi dan sinergitas lintas sektor sangat penting untuk mendukung dan mensukseskan Program Revitalisasi Posyandu di NTB.

Hal tersebut diungkapkan Ummi Rohmi sapaan akrabnya saat menghadiri dan membuka sekaligus sebagai Keynote Speaker pada Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-NTB di Lombok Astoria Hotel, Kamis (25/08/22).

BACA JUGA: Road Show Gubernur NTB, Ini Harapan Bupati Djohan

Wagub NTB tekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas lintas sektor

“Berkolaborasi dan bersinergi lintas sektor itu sangat penting untuk mendukung program revitalisasi posyandu di Provinsi NTB ini,” kata Wagub.

Disinilah peran Bappeda, Dikes, Dinsos dan intervensi dari PKK, BKOW serta yang lain dalam berkolaborasi dan meyakinkan, posyandu keluarganya aktif, bagus perjalanannya, dan orang-orang yang ada di desa itu mengerti tugas dan tanggung jawabnya, jelas Ummi Rohmi. 

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta rapat yang hadir agar 100 persen Posyandu Keluarga tiap Kab/Kota di NTB dapat aktif, berkualitas dan berdaya. 

“Tolong semuanya yakinkan agar posyandu keluarga kita aktif, berkualitas, dan berdaya. Semua unsur di tingkat desa berkerja dengan sebaik-baiknya. Stop bicara asal-asalan, langsung ke angka, ke target, dan ke action apa yang harus kita lakukan ke depan untuk pencegahan stunting,” kata Wagub..

Hadi pada Rakor tersebut yaitu, Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Kadis PMPD Dukcapil Provinsi NTB, serta seluruh unsur Bappeda, Dikes dan DPMPD Kab/Kota se-NTB.***

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

 




Musyawarah Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia KLU

Penyelenggaraan Musyawarah Daerah PPNI menjadi momen evaluasi untuk kepengurusan periode sebelumnya

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Drs. Raden Nurjati, Plh. Sekda Kabupaten Lombok Utara, mewakili Bupati Lombok Utara membuka Musyawarah Daerah (Musda) II Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lombok Utara.

Musyawarah yang menjadi agenda rutin tiap 5 tahun sekali itu bertema “Perawat Hebat, Untuk Rakyat Sehat, Menuju KLU Berbudaya” tersebut, berlangsung di Hotel Anema Resort-Sira Indah Kabupaten Lombok Utara, Kamis (25/08/22).

BACA JUGA: Produk Manufaktur Harus Punya Sertifikat Kandungan Lokal

Raden Nurjati mengingatkan kepada segenap petugas kesehatan, agar dalam menjalankan tugasnya mengedepankan pelayanan maksimal

Dalam laporannya, Ketua Panita Sabri, A.Md, SKM, menerangkan, kegiatan Musda dilaksanakan dengan pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2022-2027. 

Selain itu juga menjadi momen evaluasi untuk kepengurusan pada periode sebelumnya. 

“Melalui agenda sidang yang akan dilakukan, diharapkan simua peserta memberikan penilaian terhadap pengurus sebelumnya dan bisa memilih kepengurusan selanjutnya,” ujar Sabri.

Sabri  menyinggung soal petugas atau perawat yang menjadi garda terdepan, dan berharap kepada pemangku kebijakan untuk mengkaji dan memberikan kesempatan kepada seluruh perawat baik kontrak maupun honor, agar mendapatkan kesempatan untuk bisa diterima sebagai ASN maupun P3K di tahun 2023. 

“Banyak perawat yang sudah lama mengabdi dan bahkan ada yang sudah 20 tahun dalam pengabdiannya,” harap Kepala Puskesmas Gangga ini. 

Sementara itu, Plh. Sekda, Drs Raden Nurjati mengingatkan kepada segenap petugas kesehatan, agar dalam menjalankan tugasnya mengedepankan pelayanan maksimal. Dan tidak ada lagi terdengar rada rada miring yang menyebutkan pelayanan kesehatan masyarakat kurang baik, tuturnya. 

Ia juga berharap agar petugas kesehatan yang berprestasi dalam pengabdiannya untuk diberikan penghargaan sesuai keilmuannya, termasuk kepada para perawat yang ikut serta berjuang dalam menghadapi pandemi covid 19 sampai saat ini.

Raden Nurjati mengapresiasi penyelenggaraan Musda  II PPNI Kabupaten Lombok Utara ini, karena Musda ini sebagai salah satu bukti dinamika PPNI sebagai sebuah organisasi.

“Momentum Musda II PPNI Kabupaten Lombok Utara ini semoga bisa dimanfaatkan sebagai media untuk melakukan perbaikan dan perubahan ke arah yang lebih baik lagi,” harapnya. 

Selain mencari kepengurusan baru, juga untuk meningkatkan prefesionalisme dan serta mutu pelayanan yang lebih baik. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Dukung Social Summit Responsibility Center

“Semoga Musda ini dapat menghasilkan pengurus yang amanah dan bertanggung jawab serta dapat membawa kemajuan bagi perkembangan keperawatan di Kabupaten Sleman,” jelas Plh. Sekda. 

Usai memberikan sambutan, Plh. Sekda melakukan pemukulan gong, dan dilanjutkan dengan diskusi dan pemilihan pengurus baru. ***

 

 




Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

Wagub NTB audiensi dengan pengurus Paguyuban Muslimah NTB, yang diharapkan juga ikut mengatasi stunting

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., menerima Audiensi bersama Paguyuban Muslimah NTB sebagai bentuk silahturahmi sekaligus pengenalan terhadap Pengurus Paguyuban Muslimah NTB yang baru Periode 2022-2025  di Ruang Kerja Wakil Gubernur  Rabu, (24/08/22).

Wagub NTB minta Pagyuban Muslimah atasi masalah domestik perempuan

Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB, mengucapkan selamat atas kepengurusan yang baru serta sangat berterima kasih kepada Paguyuban Muslimah NTB yang telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat.

BACA JUGA: Sekda Buka Bazar Murah untuk Stabilisasi Harga Pangan

“Saya sangat berharap bersama pemerintah dan organisasi lainnya kita mengatasi permasalahan domestik terutama mengenai kaum Muslimah, perkawinan anak, pernikahan dini dan saat ini NTB sedang fokus menurunkan stunting,” jelasnya.

Lebih lanjut Umi Rohmi menyampaikan, Provinsi NTB memiliki Posyandu keluarga yang aktif dibuktikan dengan adanya revitalisasi Posyandu di NTB yang dilakukan dengan cara mengintervensi masyarakat, khususnya ibu-ibu yang memiliki balita untuk memberikan anaknya protein hewani seperti telur, ayam, dan ikan sehingga dapat menekan angka stunting.

“Intinya saya berharap Paguyuban Muslimah NTB dapat bekerja sama dengan organisasi lainnya terutama bagaimana menuntaskan angka stunting di Provinsi NTB”, tuturnya.

BACA JUGA: Posyandu Terintegrasi dengan Bank Sampah di Desa Sesela

Audiensi Wakil Gubernur NTB bersama Paguyuban Muslimah NTB ini juga didampingi oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTB, Drs. Sahnan, M.Pd., ***

 

 




Wagub NTB Terima Kunjungan Dewan Jaminan Sosial Nasional

Tim Monev Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menyampaikan pada Wagub NTB telah melakukan pemantauan kinerja BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang terdiri dari Subiyanto, S.Sos., S.H., M.Kn dan Muttaqien, MPH., AAK bersama anggota tim, lainnya telah melaksanakan kegiatan monev ini selama tiga hari dan telah mengunjungi beberapa tempat di NTB.

Wagub NTB mendapat penjelasan terkait pemantauan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

Saat diterima Wakil Gubernur NTB,Hj. Sitti Rohmi Djalillah, Rabu (24/08/22),  tim monev itu menyampaikan telah memberikan beberapa rekomendasi baik kepada perwakilan BPJS Kesehatan NTB dan BPJS Ketenagakerjaan NTB guna meningkatkan kinerja dan pelayanannya masing-masing.

BACA JUGA: Paguyuban Muslimah Diminta Atasi Masalah Domestik Perempuan

Kepada Wagub NTB disampaikan apresiasinya karena Pemerintah Provinsi NTB telah menerbitkan Pergub nomor 51 tahun 2020.

“Kami apresiasi kepada Pemrov NTB yang telah menerbitkan Pergub nomor 51 tahun 2020 mengenai Kewajiban Kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini membuktikan Pemrov NTB selalu ada untuk masyarakat,” kata Subiyanto.

Sementara itu, terkait diselenggarakannya kegiatan Monev ini tujuannya melakukan pemantauan langsung, sehingga dapat dibandingkan antara kebijakan dan data pengelolaan program jaminan sosial di lapangan.

Baik terkait penyelenggaraan program jaminan kesehatan yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan maupun penyelenggaraan program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Dukung Summit Social Responsibility Center

Selain itu, monev juga bertujuan untuk menginventarisasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh kedua Badan penyelenggara program jaminan sosial.***

 

 




Posyandu Terintegrasi dengan Bank Sampah di Desa Sesela

Kunker Wagub di Desa Sesela memonitor program Posyandu yang sudah terintegrasi dengan Bank Sampah

LOBAR.lombokjournal.com ~ Kunjungan Kerja (kunker) Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi Posyamdu Desa Sesela,  Kecamatan Gunungsari,  Kabupaten Lombok Barat, Senin (22/08/22), monitoring secara langsung kegiatan Posyandu yang sudah terintegrasi dengan Bank Sampah. 

Kunjungan kerja ini dilakukan untuk membuktikan kerja nyata dari program yang sudah dicanangkan oleh Wakil Gubenur Provinsi NTB.

BACA JUGA: KUnjungi Posyandu Keluarga, Wagub NTB: Stunting Masalah Gizi

Kader Posyandu Keluarga "Taman Sari" dianjurkan untuk membawa sampah plastik dua kali seminggu
Kader Posyandu

Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengatakan, program yang dilakukan di Desa Sesela sudah bagus.

Menurut Ummi,  sesuai dengan dialog dengan Kades bahwa Posyandu sudah terintegrasi dengan Bank Sampah.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang dipraktikkan di Desa Sesela ini sesuatu yang luar biasa. Sejak awal sudah saya sampaikan ke LHK, PMPD, bagi desa yang memiliki perhatian lebih terhadap program-program yang penting di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan harus diperhatikan,” paparnya. 

Masih mengenai sampah,  Wagub Umi Rohmi mengatakan,  jika sampah kering dan basah di pisah tidak akan membuat masalah. 

Apabila sampah basah disatukan akan menimbulkan bau tidak sedap, lalat, dan penyakit. Kemudian sampah kering dibawa ke bank sampah akan menjadi uang, apalagi terintegrasi dengan Posyandu nantinya mendapatkan pemasukan bagi posyandu dan ibu-ibu. 

Magot yang berkembang juga apabila difokuskan dan berskala besar nantinya dapat diekspor ke Jepang, Korea dan berbagai negara lainnya. 

Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti ikan, ayam, dan bebek. Apabila dapat direalisasikan akan menjadi hal yang luar biasa, dimana sampah teratasi, pakan tersedia, dan ketergantungan terhadap pupuk kimia bisa berkurang.

Umi Rohmi mengajak semua masyarakat Desa Sesela khususnya ibu-ibu Posyandu untuk makan makanan alami yang ada di sekitar. Seperti telur, tahu, tempe, sayuran, buah-buahan, serta mengurangi makanan cepat saji dan snack yang mengandung MSG. 

“Makanan yang tidak sehat menyebabkan anak cepat sakit dan tidak fokus belajar di sekolah. Jangan sampai ada yang putus sekolah.  Yang berhenti sekolah  SD silahkan ambil paket A, yang berhenti di SMP silahkan ambil paket B, begitu seterusnya dan harus dituntaskan,” pungkas Wagub.

BACA JUGA: Pesantren tak Jauh dari Pelajaran Eksak, Ini Kata Wagub NTB

Kader Posyandu Keluarga “Taman Sari”,  Dusun Dasar Utama Desa Sesela, Atika mengatakan,  setiap bulan pihaknya menganjurkan untuk keluarga yang mempunyai balita untuk membawa sampah plastik dan untuk masyarakat biasa dua kali seminggu, demi terwujudnya Zero Waste.  

Keterangan lain yang berhasil dihimpun menyebutkan,  Posyandu yang ada di Desa Sesela sebanyak 11 Posyandu dengan jumlah kader 60 orang, dengan angka stunting sebanyak 11 anak dan yang beresiko stunting sebanyak 315 orang balita. ***

 

 




Wagub NTB Sambut Baik Konferensi dan Seminar IAI NTB

Ikatan Apoteker Indonesia mengundang Wagub NTB memberi pengarahan seminar ke-Farmasian

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik rencana Konferensi Daerah sekaligus Seminar ke-Farmasian yang akan diadakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Daerah NTB. 

Hal tersebut diungkapkan Wagub saat menerima audiensi dari IAI NTB di Ruang Kerja Wagub, Senin (22/08/22). 

Wagub NTB diundang seminar ke-Farmasian
Wagub Hj Sitti Rohmi

“Ya, insya Allah saya bisa hadir. Semoga lancar ya, mudah-mudahan maju,” ujar Ummi Rohmi, sapaan akrab Wagub. 

Panitia pelaksana kegiatan, Apt. Agus Suprianto menyatakan, tujuan diadakannya Konferensi Daerah dan Seminar ke-Farmasian tersebut yaitu untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas para apoteker di NTB.

“Kami ingin mengundang Wagub NTB untuk memberikan pengarahan kepada hampir 1.200 apoteker di NTB terkait dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas untuk bisa berpraktek secara mandiri dan bertanggung jawab demi membangun masyarakat NTB yang gemilang di masa depan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Konferensi Daerah dan Seminar ke-Farmasian IAI NTB akan diselenggarakan di Hotel Golden Palace, Kota Mataram pada tanggal 27 Agustus 2022 mendatang.

Turut mendampingi Wagub pada audiesni tersebut, yaitu Asisten I Setda Provinsi NTB dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTB. ***