Penguatan Sinergi, Sekda Terima Kepala BKKBN NTB 

Penguatan sinergi dan kolaborasi sangat penting agar berbagai program ke depan yang akan terus dijalankan optimal, termasuk percepatan penurunan stunting

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pertemuan  Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan pejabat defenitif Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, menjadi momentum penguatan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan BKKBN dalam berbagai program kependudukan dan keluarga berencana.

BACA JUGA : Bantuan Korban Banjir, Pemprov NTB Serap Aspirasi Warga 

Miq Gita menegaskan pentingnya penguatan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak
Sekda dan Kepala Perwakilan BKKBN NTB

Sekda NTB yang akrab disapa  Miq Gita menegaskan pentingnya penguatan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Kerja sama yang erat antara Pemerintah Provinsi dan BKKBN, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal pengendalian pertumbuhan penduduk, pencegahan stunting, serta pemberdayaan keluarga.

“Apapun kita harus kolaborasi, lanjutkan program stunting, revitalisasi Posyandu  penilainnya bagus, terus di kawal,” ujar Miq Gita di ruang Sekda, Kamis, (06/02/25).

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si menyampaikan berbagai program ke depan yang akan terus dijalankan termasuk upaya percepatan penurunan stunting untuk terus mendampingi sampai usia dua  tahun. 

Atau sampai tidak terindikasi stunting, Posyandu Keluarga, dan Genting (Gerakan orang tua asuh cegah stunting). 

Dia menjelaskan, perlunya dukungan dari berbagai pihak agar program-program tersebut dapat berjalan lebih efektif.

BACA JUGA : Garis Kemiskinan di NTB Tahun 2024

“Stunting menjadi program prioritas, ciri khas NTB belum ada di daerah lain, Bhakti stunting menjadi program yang sangat positif.” jelas Kepala Perwakilan BKKBN NTB. 

Selain membahas program strategis, pertemuan tersebut  juga menjadi wadah untuk mengevaluasi capaian yang telah diraih serta mengidentifikasi kendala di lapangan. 

Miq Gita menegaskan, bahwa pemerintah provinsi akan terus berupaya mendukung dan memfasilitasi berbagai program BKKBN agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat NTB.

Di akhir pertemuan, Miq Gita mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam menjalankan program pembangunan keluarga dan kependudukan. 

BACA JUGA : Banjir Bandang di Bima, Pemprov NTB Lakukan Respon Cepat 

Miq Gita menegaskan penguatan sinergi dan  Kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mencapai hasil yang lebih optimal demi masa depan generasi NTB yang lebih sehat dan sejahtera,” tutupnya.pnd/her

 

 




Konsultasi Publik Rencana Pembangunan SPAM

Sekda menjelaskan, konsultasi publik yang dilaksanakan menjadi wadah pencerahan dan pencerdasan untuk memahami skema kerja sama KPBU

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi., M.Si, membuka secara resmi konsultasi publik untuk rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Pulau Lombok, dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Rabu, (06/11/24) 

BACA JUGA : Nusa Tenggara Barat Ikuti OGP Local Indonesia Camp 

Dalam konsultasi publik itu Sekda menyampaikan terima kasih kepada direktur pelaksanaan pembiayaan kementerian PUPR
Wakil Kementerian PUPR, Sekda dam Kepala Bappeda NTB

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk direktur pelaksanaan pembiayaan kementerian PUPR beserta para pejabat dan staf yang mendampingi, dan pemerintah lingkup Provinsi NTB, Mataram.

Dalam acara konsultasi publik itu, Sekda NTB menegaskan bahwa pembangunan SPAM Regional Pulau Lombok melalui skema KPBU ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan memperkuat infrastruktur dasar di wilayah NTB, khususnya Pulau Lombok. 

Menurut Sekda, proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat, terutama di kawasan yang mengalami pertumbuhan penduduk dan pariwisata.

“Melalui skema KPBU ini kita wujudkan kehadiran air bersih maka berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat, masyarakat yang derajat kesehatannya meningkat merupakan modalitas kita untuk menyongsong NTB emas 2025,” ujar Sekda. 

Miq Gita juga menjelaskan, KPBU menjadi solusi dari keterbatasan fiskal yang dihadapi NTB. Konsultasi publik yang akan dilaksanakan tersebut menjadi wadah pencerahan dan pencerdasan untuk memahami skema kerjanya. 

BACA JUGA : Wamendagri Bersama Pj Gubernur NTB Olahraga Trail Running

Selain dari penerimaan materi Miq Gite juga menguatkan dengan bisa melakukan studi banding ke daerah yang sudah berhasil melaksanakan KPBU dengan baik. 

“Konsultasi publik hari ini menjadi sesuatu yang penting untuk kita mendapatkan pencerahan pencerdasan untuk memahami, dan nampaknya sudah ada daerah-daerah yang sudah berhasil melaksanakan KPBU,” tambahnya. 

Di akhir sambutannya sembari membuka kegiatan tersebut Miq Gita juga menyampaikan terima kasih kepada direktur pelaksanaan pembiayaan kementerian PUPR, atas materi-materi yang akan diberikan untuk peserta konsultasi publik. Ia berharap pelaksaan KPBU SPAM regional pulau Lombok segera terwujud nyata 

BACA JUGA : Pemaparan Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan di NTB

“Kami haturkan terima kasih atas kehadiran para pemateri guna menyampaikan materi-materi yang akan diberikan kepada peserta konsultasi publik, sekaligus berharap untuk realisasi dari pelaksanaan KPBU SPAM regional pulau Lombok ini mudah-mudahan segera berwujud nyata di masa-masa yang akan datang,” tutup Miq Gita. pnd/her

 




Kesehatan Mental Pondasi Kesejahteraan Individu dan Masyarakat

Kesehatan mental sering terabaikan, karena lingkungan tidak kondusif, dan kerja berlebihan atau kurangnya dukungan terhadap pekerja

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pj Gubernur NTB Hassanudin mengatakan kesehatan mental menjadi pondasi dasar bagi kesejahteraan individu dan masyarakat.

BACA JUGA : Indeks Kerterbukaan Informasi Publik NTB Kategori BAIK

kesehatan mental menjadi pondasi dasar bagi kesejahteraan individu dan masyarakat
Pj Gubernur bersama penghuni RSJ Mutiara Sukma

Hal itu dikatakan Pj Gubernur ketika menghadiri Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2024, bertajuk “It’s Time to Prioritize Mental Health in Workplace”, bertempat di pelataran Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma, (18/10/24).

“Disadari, masih banyak tempat kerja yang kesehatan jiwa sering terabaikan, karena lingkungan kerja yang tidak kondusif dan kerja yang berlebihan serta atau kurangnya dukungan terhadap pekerja  yang dapat memicu kesehatan mental,” ujarnya.

Karena itu Pj Gubernur mengajak untuk memastikan para pekerja dalam lingkungan kerja yang kondusif sehingga tercipta aktivitas bekerja dengan optimal mampu memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat.

BACA JUGA : Kejuaraan Paralayang Tingkat Nasional di Sky Lancing, Lombok Tengah

“Saya yakin lingkungan kerja di RSJ ini sangat baik dan produktif,” tandasnya.

Pj Gubernur NTB mengingatkan peringatan hari kesehatan jiwa sedunia ini menjadi momentum bagi semuanya untuk lebih peduli dan aktif dalam mendukung kesehatan jiwa di tempat kerja.

“Mari kita jadikan lingkungan tempat kerja yang ramah mental sehingga setiap individu bisa dengan penuh semangat, produktivitas dan aman,” imbuhnya.

BACA JUGA : KPK dan Pemprov NTB Lakukan Penilaian Desa Anti Korupsi

Turut hadir diantaranya, Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, stakeholders terkait lainnya beserta tamu undangan. san/dyd

 

 




Pengobatan Gratis Yayasan HBK Peduli Giliran di Lombok Tengah

Masyarakat Lombok Tengah mengaku ingat jasa Almarhum HBK saat bertemu Rannya yang hadir dalam acara pengobatan gratis

LOTENG.LombokJournal.com ~ Yayasan HBK Peduli melanjutkan kegiatan bakti sosial (baksos) pengobatan gratis di Pulau Lombok, kini giliran menyasar di Dusun Prantap, Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Jum’at Jumat (20/9/2024).

BACA JUGA : Yayasan HBP Peduli Gelar Sunatan Masal di Lombok Timur

Kegiatan baksos pengobatan gratis sebelumnya berlangsung di Lombok Timur dan Lombok Barat.

Masyarakat antusias mengikuti pengobatan gratis yang digelar Yayasan HPK Pefuli
Rabbya Agustyra Kristiono

Rannya Agustyra Kristiono, Ketua Yayasan HBK Peduli tampak hadir bersama Ibu Hj Dian BK bersama tim HBK Peduli serta tim kesehatan.

Rannya yang dikenal murah senyum dan humble itu menyapa masyarakat satu persatu. Sekali lagi, Rannya mengaku senang bisa bertemu dengan masyarakat. 

“Inaq-inaq amak-amak matur tampiasih atas kehadirannya. Ada yang lupa sama tiang? Alhamdulillah masih ingat. Tiang Rannya Agustyra Kristiono. Matur tampiasih sudah memilih saya kemarin di Pileg. Walaupun mohon maaf tiang belum bisa duduk menjadi anggota DPR RI. Tetapi tiang dapat suara yang banyak di sini. Tiang hadir di sini untuk mengucapkan terima kasih dan sedikit berbuat untuk masyarakat. Semoga ini bermanfaat,” kata Rannya. 

Sebelum berlangsung pengobatan gratis, Rannya menceritakan pesan Almarhum Ayahandanya H. Bambang Kristiono (HBK) yang banyak memberikan contoh berbuat dan berpihak kepada masyarakat. 

Kegiatan sosial yang dilakukan HBK sampai dengan hari ini dilakukan guna melanjutkan mimpi besar almarhum. Ia berharap semoga kegiatan HBK Peduli tersebut dapat menjadi amal jariyah Ayahnya. 

BACA JUGA : Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

“Ini salah satu kegiatan kami dari Yayasan HBK Peduli. HBK Peduli ini dibangun oleh Alarhum Ayah tiang Pak H. Bambang Kristiono (HBK). Kenal kan? Beliau dulu anggota DPR RI dapil Pulau Lombok. Sebelum Almarhum meninggal, beliau menitipkan pesan kepada saya dan Tim HBK Peduli untuk terus berbuat dan memperhatikan nasib masyarakat Pulau Lombok lewat kegiatan sosial. Semoga kegiatan niki bermanfaat, dan menyambung tali silaturrahim kita. InsyaAllah kita akan sering ketemu,” terang Rannya. 

Masyarakat antusias mengikuti pengobatan gratis tersebut. Selain obat-obatan, masyarakat juga diberikan telur gratis dari HBK Peduli. 

“Senang sekali kami ketemu sama Mba Rannya dan Ibu Dian. Beliau berdua orang baik, termasuk HBK Peduli,” kata Inaq Fatimah.

Inaq Fatimah juga mengaku, mengenang kebaikan Almarhum HBK. Menurutnya, HBK adalah sosok wakil rakyat yang sering berbuat untuk rakyat. Benar-benar memperhatikan nasib rakyat dan gemar membantu rakyat. 

“Pokoknya yang tiang ingat, Almarhum orang baik, namanya banyak disebut, banyak dikenal, artinya orang baik, dekat dengan kami (rakyat),” kata Fatimah. 

BACA JUGA : Klarifikasi HBK Center atas Fukungan dalam Pilkada Lotim

Masyarakat mendoakan agar Almarhum HBK diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Mereka juga mendokan agar Rannya dan Ibu Dian senantiasa dianugerahi kesehatan dan diberikan rezeki yang berlimpah. (adv)

 




Persiapan Jelang Rakornas Percepatan Penurunan Stunting

Dalam rapat persiapan Pj Gubernur menekankan bahwa pola besar itu mencakup pendekatan multi-sektoral yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat.

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB gelar rapat persiapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr Hassanudin dengan jajaran Pemerintah Daerah, Selasa (03/09/24).

BACA JUGA : Rakor Srikandi Sukses Digelar di NTB

Tujuan dilangsungkan rapat persiapan ini untuk merumuskan gagasan dan strategi besar yang akan dibawa NTB dalam Rakornas

Tujuan dilangsungkan rapat ini untuk merumuskan gagasan dan strategi besar yang akan dibawa NTB dalam Rakornas tersebut.

Dalam rapat tersebut, Dr. Hassanudin menekankan bahwa penurunan stunting harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dengan melibatkan berbagai sektor. 

Gagasan besar yang ingin dicapai menciptakan ekosistem yang memungkinkan setiap anak di NTB tumbuh dan berkembang secara optimal.  

“Rancang yang mau di bawa secara Nasional gagasan pola besar yang ingin diraih, kita siapkan daya seperti itu serta strategi jangka pendek,” ujar Pj Gubernur di Pendopo tengah Gubernur NTB.

Pj Gubernur juga menjelaskan bahwa pola besar yang dirancang NTB mencakup pendekatan multi-sektoral yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat. 

BACA JUGA : Inflasi NTB Lebih Rendah dari Rata-rata Nasional 

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Setiap dinas dan instansi harus memahami peran mereka dalam peta besar penurunan stunting ini,” tambahnya.

Beliau juga menyoroti pentingnya data dan pemantauan yang akurat untuk memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar efektif. 

“Pemantauan dan evaluasi harus menjadi bagian dari pola besar kita, benar-benar turun untuk memastikan ke lapangan, sehingga setiap intervensi bisa disesuaikan dan diperbaiki jika perlu,” ujar Dr. Hassanudin.

Selain itu, Dr. Hassanudin juga menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya ini. 

“Edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi, pola asuh, dan kesehatan harus terus digencarkan. Kita ingin menciptakan kesadaran kolektif bahwa penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

BACA JUGA : MyNyale Dijadikan Brand Kolektif untuk Majukan UMKM di NTB

Rapat persiapan jelang Rakornas Penurunan Stunting 2024 diakhiri dengan penyusunan rencana aksi yang akan dibawa oleh delegasi NTB ke Rakornas. 

Pj Gubernur memastikan bahwa NTB siap memberikan kontribusi signifikan dalam upaya nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. pnd/opk

 




BBPOM Diminta Edukasi kepada Masyarakat Digencarkan

Edukasi harus terus ditingkatkan BBPOM  agar masyarakat makin sadar dan berhati-hati dalam memilih produk yang aman dikonsumsi

MATARAM.LombokJournal.com ~ Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) telah mengawal keamanan obat dan makanan di NTB. Karena itu, diharapkan agar edukasi kepada masyarakat terus digencarkan, salah satunya melalui media sosial.

BACA JUGA : Wastra TeNun dan Kriya Harapan Ekonomi Berkelanjutan

Hassanudin saat menerima audiensi dari Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram beserta jajaran yang berlangsung di Ruang Kerja Pendopo Gubernur NTB

Hal itu disampaikan Pj Gubernur NTB, Hassanudin saat menerima audiensi dari Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram beserta jajaran yang berlangsung di Ruang Kerja Pendopo Gubernur NTB, Selasa (27/08/24).

Hassanudin berterima kasih atas upaya BBPOM dalam menjaga keamanan pangan dan obat-obatan di NTB.

“Edukasi ini harus terus ditingkatkan agar masyarakat kita semakin sadar dan berhati-hati dalam memilih produk yang aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Diharapkan BBPOM dapat memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar instansi terkait dalam mewujudkan NTB sebagai daerah yang sehat dan sejahtera.

Sementara itu, Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menyampaikan bahwa obat dan makanan memiliki peran penting dan strategis dalam aspek kesehatan, ekonomi, ketahanan nasional, dan daya saing bangsa. 

BACA JUGA : Deklarasi Pilkada Damau 2024, NTB Harus Jadi Role Model Nasional 

Untuk mewujudkan ketersediaan obat dan makanan yang aman, bermutu, dan bergizi, Badan POM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah. 

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi NTB atas dukungannya dalam tugas-tugas Badan POM. Semoga kolaborasi dan sinergi ini semakin solid ke depannya,” ungkap Yosef.

Yosef juga menjelaskan bahwa UPT Badan POM di NTB terdiri dari dua unit, yaitu Balai Besar POM di Mataram dan Loka POM di Kabupaten Bima, yang menjalankan fungsi pengawasan, perizinan, pemberdayaan masyarakat, sampling, pengujian, serta penindakan.

Yosef juga menyoroti inovasi “Gemilang Pro UMKM” yang berhasil masuk sebagai salah satu dari lima inovasi terbaik dalam Kluster Lembaga pada Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (PKRI) 2024 oleh KemenPAN RB. 

Inovasi ini memberikan berbagai insentif kepada UMKM, seperti pendampingan hingga terbitnya izin edar, pengujian gratis, dan diskon 50% PNBP. 

“Gemilang Pro UMKM telah secara signifikan meningkatkan jumlah Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan, omzet, mitra distribusi, serta serapan tenaga kerja,” jelas Yosef.

Beberapa permasalahan yang masih menjadi perhatian di NTB, antara lain penggunaan kerupuk mengandung boraks, penjualan antibiotik tanpa resep dokter, serta peredaran obat-obatan tertentu seperti Tramadol, Trihexyphenidil, dan Dextromethorphan. BPOM juga telah menjalin kerja sama dengan Tim PKK dan Gerakan Pramuka, serta meresmikan SAKA POM pada Desember 2023 untuk mendukung pengawasan obat dan makanan.

Di akhir audiensi, Yosef menyatakan kesiapan BBPOM di Mataram untuk mendukung program-program Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Pj. Gubernur Hasanuddin.

BACA JUGA : MotoGP 2024 Siap Sukses, Pemprov NTB Gelar Rakor 

“Kami ingin keberadaan BBPOM di Mataram benar-benar dirasakan oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya dalam mengawal mutu, keamanan obat dan makanan, serta daya saing pelaku usaha, khususnya UMKM,” tutup Yosef.***

 




Seruan Pj Gubernur, Pemuda Harus Jauhi Narkoba dan Judi Online

Seruan Pj Gubernur NTB untuk menjauhi narkoba dan judi online disampaikan saat  silaturahmi Kebangsaan Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Mataram, LombokJournal.com ~ Ini seruan Pj Gubernur NTB, Dr. Hassanudin untuk generasi muda Indonesia di NTB yang saat ini menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk masalah narkoba dan semakin maraknya judi online yang menjerat kaum muda.

BACA JUGA : Penandatanganan Kerja Sama Waste to Energy untuk Zero Carbon Emission

Menyongsong Indoesia Emas 2045, seruan Pj Gubernur NTB agar kaum muda menjauhi narkoba dan judi online
Pj Gubernur NTB

“Tantangan kita, khususnya kaum muda, sangat kompleks, mulai dari narkoba hingga judi online. Jangan pernah mendekati apalagi mencoba!” tegasnya.

Seruan Pj Gubernur itu disampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang berlangsung di Auditorium Raudhah Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Jum’at (12/07/24).

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, seruan Pj. Gubernur NTB untuk generasi muda Indonesia, khususnya di NTB, agar senantiasa menjaga diri dari hal-hal negatif yang dapat merugikan dan menghancurkan masa depan.

BACA JUGA : Panen Kapas di Lobar, Untuk Kemandirian Sandang Indonesia 

“Mari majukan bangsa dan negara dengan prestasi dan inovasi. Tingkatkan kekompakan dalam hal positif, karena hal tersebut menguatkan kecintaan terhadap bangsa,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Hassanudin juga memaparkan tantangan kebangsaan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Seminar kebangsaan ini diselenggarakan oleh Bank NTB Syariah bekerja sama dengan ESQ Corp.

BACA JUGA : Deklarasi TGH Fatihin sebagai Bakal Calon Bupati Lombok Timur

Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Forkopimda NTB, para bupati/walikota se-NTB, kepala perwakilan lembaga/instansi pusat dan daerah, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga media dan pers.rbg/dyd

 

 




PKBI NTB dan UNICHEF Indonesia Diapresiasi Dikes NTB 

Diharapkan berbagai dukungan yang diberikan oleh PKBI NTB, UNICEF Indonesia dan lembaga – lembaga terjait terus meningkatkan derajat kesehatan di Provinsi NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTB dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia.

BACA JUGA : Mendagri Apresiasi Kinerja Miq Gite dan Bunda Lale

PKBI NTB dan Unichef Indonesia meningkatkan derajat kesehatan di NTB
dr. H. Lalu Hamzi Fikri

Keduanya memberikan kontribusi dan mengadirkan kebermanfaatan pada sektor kesehatan.

Pesan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr.dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, pada Workshop Pembelajaran Bersama Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Program Integrasi Layanan Primer (ILP) Untuk Setiap Anak di Provinsi NTB” yang berlangsung di Same Hotel, Mataram, Kamis (27/06/24)

Dikatakan, dengan melakukan integrasi layanan primer, baik penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari hulu sampai kepada posyandu, puskesmas dan penguatan pada sanitasi, PKBI NTB dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) indonesia menjadikan kontributor yang positif terhadap pembangunan kesehatan di NTB.

“Cita – cita kita bagaimana mewujudkan NTB Emas 2045. Saat ini usia harapan hidup kita di angka 70 tahun, kita ingin usia harapan hidup kita lebih tinggi yaitu 80 tahu, ini akan berbarengan dengan indeks pembangunan manusia yang semakin meningkat,” pesannya.

BACA JUGA : Roadshow Mi6 ke Pulau Sumbawa Berlanjut, Kali ini di Bima

Hamzi juga berharap agar berbagai dukungan yang diberikan oleh PKBI NTB, UNICEF Indonesia dan lembaga – lembaga terjait dapat terus meningkatkan derajat kesehatan di Provinsi NTB.

“Hal ini tentu dibuktikan dengan kemampuan kita yang berhasil melaksanakan kegiatan ini, PKBI NTB mampu menjalankan amanah ini dengan waktu yang singkat,” ujarnya.

Direktur PKBI NTB, Ahmad Hidayat, S.Pd menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan integrasi layanan sektor kesehatan dan WASH atau sanitasi air bersih di Puskesmas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan Ibu dan Anak.

“Kita ingin melakukan evaluasi bersama, catatan dari pembelajaran yang sudah terjadi, dari bulan Januari sampai dengan Juni untuk beberapa sektor yang sudah dilakukan, yaitu berupa pelatihan untuk tenaga kesehatan, pelatihan untuk kader dan memberikan dukukngan untuk kampanye ditingkatan Puskesmas, rehabiliatsi sarana prasarana sanitasi di Puskesmas dan peningkatan kualitas untuk implementasi kesehatan lingkungan terkait dengan pemantauan kulaitas air,” ungkapnya.

Healthcare Profesional UNICEF Indonesia Boby Syahrizal mengatkan, bahwa PKBI NTB bersama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan seluruh stakeholder terkait telah berjalan bersama sehingga program yang telah disusun sedemikian rupa dapat berjalan dengan baik.

“Kami menyadari waktu yg tersedia sangat singkat, ketika awal memulai berproses apakah kegiatan ini dapat terealisasi. Alhamdulillah dukungan dari leadersgip kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan sleuruh Kabupaten Kota dan seluruh tim kesehatan dapat berjalan sebaik mungkin,” tuturnya.

BACA JUGA : Pelantikan May (Purn) Hassanudin sebagai Pj Gubernur NTB 

Menurut data dari PKBI NTB sebanyak 36 Puskesmas yang telah dilakukan intervensi, di antaranya 19 Puskesmas di Lombok Timur, 7 Puskesmas di Kota Mataram dan 10 Puskesmas di Lombok Barat. Serly/her

 




Stunting NTB Berhasil Diturunkan 8,1 Persen

Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, capaian ini menjadi penyemangat Pemprov NTB dalam menurunkan angka stunting ke depannya JAKARTA.LombokJournal.com ~  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan kesuksesan signifikan dengan penurunan angka stunting sebesar 8,1 persen. Hasil survei Kementerian Kesehatan RI memperlihatkan angka stunting NTB kini berada pada 24,6 persen.

Capaian gemilang ini mendapat apresiasi dari Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, yang menyatakan bahwa prestasi ini akan menjadi motivasi kuat bagi Pemerintah Provinsi NTB untuk terus mengurangi angka stunting di masa depan.

BACA JUGA : Pangan Murah untuk Dekatkan Layanan dan Kontrol Inflasi

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan pada tahun 2023 oleh Kementerian Kesehatan RI bersama Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menjadi landasan utama dari capaian membanggakan ini. Dalam survei tersebut, terlihat penurunan signifikan angka sebesar 8,1 persen jika dibandingkan dengan data survei sebelumnya pada tahun 2022.

Menempati posisi ke-16 dari 38 provinsi di Indonesia, NTB berhasil menunjukkan progres penurunan stunting yang tertinggi.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan hasil survei ini secara langsung dalam rapat evaluasi di Istana Wapres. Menyikapi pencapaian ini, Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menegaskan bahwa hasil ini akan menjadi dorongan besar bagi Pemerintah Provinsi NTB untuk mengintensifkan upaya penurunan angka stunting di masa mendatang.

Dalam menjalankan upaya ini, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS., menjelaskan bahwa berbagai langkah intervensi sensitif dan spesifik telah dilakukan. Salah satu upaya krusial adalah dukungan penuh terhadap program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang mengantarkan NTB menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil mencapai 5 Pilar STBM.

Selain itu, berbagai program seperti pemantauan pertumbuhan anak, pemberian asupan gizi untuk ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap, hingga keberadaan Posyandu Keluarga yang aktif, menjadi bukti komitmen serius dalam penanganannya.

BACA JUGA : Ibu-ibu Diajak Bijak Manfaatkan Rupiah 

Meskipun demikian, tantangan masih ada di hadapan. Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi pencegahan dan penanganan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. 

Kolaborasi lintas sektor serta sinergi dari tingkat nasional hingga desa/kelurahan menjadi kunci dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bebas stunting.

Dengan target prevalensi stunting Indonesia tahun 2024 mencapai 14 persen, pemerintah menargetkan berbagai strategi yang meliputi pemetaan intervensi, pendampingan keluarga prioritas, penguatan data rutin, hingga pelatihan Kader Posyandu di seluruh Indonesia.

BACA JUGA : Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Kembali Bersiap Pimpin NTB

Stunting bukanlah hanya masalah kesehatan, tetapi juga merupakan tugas bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, harapan untuk mencapai Indonesia bebas stunting semakin nyata. Novita/her




Kerja Sama TP PKK, Upaya Turunkan Angka Stunting di NTB

Kerja sama dilakukan, mengingat tingginya angka stunting di daerah pesisir, padahal daerah pesisir merupakan penghasil ikan

MATARAM.LombokJournal.com –  Ir. Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat (TP PKK NTB), bersama TP PKK Kota Mataram, baru saja meluncurkan intervensi penurunan angka stunting di Provinsi NTB tahun 2024 di Kelurahan Tanjung Karang.

BACA JUGA : Konten Lokal Berdampak Positif Bagi Perekonomian NTB

Bunda Lale mengatakan kerja sama TP PKK sebagai pilot project

Dalam sambutannya, Bunda Lale panggilan akrab Pj Ketua TP PKK NTB, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal tim TP PKK untuk mengatasi masalah angka stunting di daerah pesisir.

Kerja sama dilakukan, mengingat masih tingginya angka stunting di daerah pesisir. Mengingat bahwa daerah pesisir merupakan penghasil ikan, TP PKK Provinsi berupaya mempercepat pertumbuhan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di wilayah tersebut. 

Jika berhasil, proyek kerja sama ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah.

“Pilot Project TP PKK Provinsi NTB ini fokus pada peningkatan berat dan tinggi badan anak-anak stunting di daerah pesisir. Jika berhasil, ini akan menjadi rekomendasi kami kepada pemerintah daerah,” ungkap Bunda Lale saat menyampaikan sambutan di Aula Kantor Camat Sekarbela, pada Selasa (27/02/24).

BACA JUGA : NTB Dari Rawan Pangan Jadi Lumbung Padi Nasional

Bunda Lale juga mencatat bahwa upaya serupa tengah dilakukan di Desa Aik Berik, dengan pemberian ikan dan telur mampu meningkatkan berat badan anak sebanyak 0,3 ons. 

Kolaborasi dengan E-Fishery memungkinkan perbandingan efisiensi antara pemberian ikan air tawar dan air laut dalam mengurangi angka stunting di NTB.

“Kami juga melakukan hal yang serupa di Desa Aik Berik. Nantinya, kita akan membandingkan mana yang lebih efektif antara ikan air tawar dan air laut dalam mengatasi stunting,” tambahnya.

Bunda Lale mengakhiri sambutannya dengan harapan kepada seluruh lurah dan kader PKK Kota Mataram untuk mendukung Pilot Project PKK NTB, menjadikannya keberhasilan bersama. Serta bisa menjadi tolak ukur secara nasional. 

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan dalam upaya mengatasi stunting.

BACA JUGA : Caleg Pendatang Baru Dapil Lombok Melenggang ke Senayan

“Kami berharap dukungan dari semua kader PKK dan bapak lurah untuk Pilot Project ini sebagai keberhasilan kerja sama kita. Terima kasih kepada Bank NTB Syariah atas dukungan selama 3 bulan ini. Semoga kami tetap mendapat dukungan,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Hj. Kinnastri Mohan Roliskana, Ketua TP PKK Kota Mataram, menyampaikan ucapan terima kasih kepada TP PKK Provinsi NTB atas perhatian khusus yang diberikan kepada Kota Mataram.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada TP PKK Provinsi NTB yang telah memberikan perhatian khusus kepada kami di Kota Mataram, terutama di Kecamatan Sekarbela,” tutupnya. ***