Nilai Ekspor NTB Turun, Impor Naik

Nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat nilai ekspor Provinsi NTB bulan Januari 2017 mengalami penurunan, bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2016.

Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat selama bulan Januari 2017 sebesar USD 51.624.474. Nilai tersebut menurun 73,62 persen dibandingkan dengan bulan Desember dengan nilai ekspor sebesar USD 195.677.273.

“Penurunan disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor barang tambang/galian non migas, yang memiliki kontribusi ekspor sangat dominan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB ,Kamis (16/2).

Dijelaskannya, pada bulan Januari 2017, ekspor terbesar ditujukan ke negara Philipina senilai 99,69  Cina 0,08 Persen,serta Singapura Senilai 0,03 Persen.

Jenis barang yang diekspor pada bulan Januari 2016 terdiri dari barang tambang/galian non migas senilai US$ 51.463.855 (99,69 Persen), Garam,Belerang,Kapur senilai US$ 66.352  (0,13 persen), Biji bijian berminyak  senilai US$ 29.569 (0,06 persen).

“Selebihnya adalah ikan ,Udang,benda benda dari batu,Gips dan semen, jerami/bahan anyaman dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara dalam periode yang sama, papar Endang,  nilai Impor NTB bulan Januari 2017 justru naik. Tercatat sebesar USD 5.984.903 atau meningkat 23.48 persen dibandingkan bulan Desember 2016 yang bernilai USD 4.846.729.

Negara asal impor terbesar pada bulan Januari 2017 adalah Australia senilai US$ 4.157.562 (69.47 persen), Singapura senilai US$ 733.217 (12.25 persen) dan Cina senilai US$ 343.486 (5.74 Persen.).

Gra




Wisatawan Perancis Hilang di Gili Panggang, Lombok Barat

Seorang wisatawan asal Perancis, Nicolas (39), dilaporkan hilang saat diving di perairan Gili Panggang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Kamis  (16/2) siang.

MATARAM.lombokjournal.com – – Tim Basarnas Mataram hingga kini masih berusaha melakukan pencarian.  Pihak Basarnas baru mendapat laporan sore ini.

“Seorang wisatawan warga negara Perancis, atas nama Nicolas hilang di Gili Panggang saat diving. Kami sudah turunkan tim untuk proses pencarian,” kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, I Putu Cakra Negara, Kamis (16/2) sore di Mataram.

Cakra menjelaskan, Nicolas bersama dua rekan senegaranya, Julian (29) dan Benjamin (42) sebelumnya menginap di Selong Belanak Bungalows di Lombok Tengah.

Pada Kamis pagi, ketiga wisatawan itu bersama tiga orang pemandu wisata lokal masing-masing Muhammad, Galih Purwono, dan Budi, berangkat menuju Gili Panggang, di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, menggunakan perahu milik Dinas Perikanan Lombok Tengah.

Rombongan berangkat pukul 08.00 wita dan tiba di Gili Panggang sekitar pukul 10.00 wita. Mereka langsung melakukan diving di perairan Gili Panggang.

“Tapi hingga pukul 12.00 wita korban atas nama Nicolas tidak muncul ke permukaan,”kata Cakra.

Karena merasa khawatir dan tidak menemukan rekannya, rombongan kemudian kembali ke pantai Selong Belanak dan melaporkan kejadian tersebut ke pos Polisi Selong Belanak, Polsek Praya Barat, Lombok Tengah.

Pihak kepolisian Lombok Tengah kemudian melaporkan ke Basarnas, yanngg langsung menurunkan tim pencarian.

“Saat ini pencarian masih dilakukan di sekitar perairan Gili Panggang, Lombok Barat,” kata Cakra.

GRA




Dewan Pers Disayangkan Melakukan Verifikasi Media

Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) menyayangkan sikap Dewan Pers terkait surat edaran tentang verifikasi sejumlah media massa.

Ketua Umum KWRI, Ozzy Sulaiman Sudiro.(net)

MATARAM.lombojournal.com —  Sikap Dewan pers melakukan verifikasi itu dinilai sebagai upaya memecah belah media. “Ini ibarat politik belah bambu ala Dewan Pers.  Yang satu diangkat, yang satu diinjak,” kata Ketua Umum KWRI Ozzy Sulaiman Sudiro, melalui rilis yang diterima Lombok Journal, hari ini, Kamis (16/2).

Ozzy yang juga masih menjabat sebagai Sekjen Majelis Pers, menegaskan, keputusan Dewan Pers terkesan sangat premateur.  Hal ini disebabkan para komisionernya belum membaca buku sejarah berdirinya Dewan Pers independen.

Keputusan Dewan pers yang dibuat tidak menghargai dan memahami nuansa kebatinan para pejuang pers reformis yang telah memberikan ruang kemerdekaan pers di alam reformasi dan demokrasi.

“Hal ini juga sangat menodai dan menciderai kemerdekaan pers yang sudah kita perjuangkan bersama selama ini,” kata Ozzy. Lebih jauh, keputusan Dewan Pers itu dinilai sudah ‘memanipulasi image’ atau tepatnya the politics of denial  yaitu politik penyangkalan, peniadaan terhadap masyarakat.

Seolah olah kemerdekaan pers ini hanya diraih dan diperjuangkan oleh segelintir organisasi wartawan. Sehingga patut diduga adanya upaya-upaya secara masif dan sistemik untuk memasung kebebasan pers kembali seperti  masa orde baru.

Ozzy mengatakan, Dewan Pers seharusnya berperan sesuai yang diamanahkan Undang -Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, yang salah satu fungsinya membina pers, bukan membinasakan pers.

Undang-Undang Pers juga mengatur, Dewan Pers bukan sebagai lembaga legislasi dan verifikasi, atau penentu kelayakan organisasi maupun media.

BACA : KWRI Memperjuangkan Kemerdekaan Pers

“Tugas mereka adalah membina organisasi wartawan dan mendata media perusahaan pers. Bukan jadi lembaga verifikasi,” tukas Ozzy.

gra




Imigrasi Mataram Deportasi Profesor Dari Korea

Kantor Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/2) mendeportasi Chunghyun Choi (63), pria berkebangsaan Korea karena terbukti melakukan pelanggaran aturan keimigrasian Indonesia.

MATARAM.lombokjournal.com – –  Warga Negara Korea itu mengaku Profesor dari salah satu universitas di Korea.  Pria itu dideportasi hari ini via bandara LIA (Lombok International Airport).

“Mr Choi ini mengaku profesor dari Universitas Korea, tapi dalam pemeriksaan kami, dia melanggar aturan keimigrasian. Visa yang dia gunakan tidak sesuai dengan peruntukan,” kata Kepala Seksi Status Keimigrasian, Kantor Imigrasi Mataram, Rahmat Gunawan, Senin (13/2).

Rahmat menjelaskan, Choi masuk ke wilayah Indonesia dengan menggunakan visa Wisata dan Kegiatan Non Komersial sesuai visa indeks B211, sekitar enam bulan lalu. Namun kenyataannya, Choi membuka usaha jasa pendidikan di Kota Mataram dengan bendera PT Elite Academy Korea, yang mengandung unsur komersil.

Menurut Rahmat, dalam pemeriksaan pihak Imigrasi juga menemukan bahwa dalam struktur perusahaan PT Elite Academy Korea, Chunghyun Choi ternyata menjabat sebagai Wakil Direktur yang bertugas mendukung kemajuan perusahaan.

“Mr Choi menggunakan Visa Wisata dan Kegiatan Non Komersil, tapi dalam struktur perusahaan dia menjabat Wakil Direktur.Artinya dia membuka usaha komersil, dan tidak membayar pajak,” kata Rahmat.

Keberadaan Chungyun Choi di Mataram, NTB, terendus pihak Imigrasi Mataram, saat yang bersangkutan hendak memperpanjang izin tinggal sementara di Kantor Imigrasi Mataram, sepekan lalu.

Menurut Rahmat, dari berkas permohonan perpanjangan itu pihak Imigrasi menjadi curiga dengan aktivitas Choi, sebab berkas juga mencantumkan profil PT Elite Academy Korea.

“Karena menilai ada yang janggal, tim kami langsung turun dan memverifikasi kegiatan Mr Choi ini. Dan ternyata memang benar dia terbukti melakukan kegiatan yang tidak didukung visa yang benar, sehingga kami deportasi kembali ke negara asalnya,” katanya.

Rahmat menambahkan, saat diperiksa dan dideportasi Mr Choi yang mengaku sebagai profesor di Universitas Korea ini, tidak memberikan argumentasi melawan dan mengakui kesalahan yang ia lakukan.

gra

 




Wewenang Perizinan KEK Mandalika Dilimpahkan ke Administrator KEK

Wewenang perizinan investasi dan pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, NTB,  mulai dilimpahkan ke pihak Administrator KEK Mandalika.

LOMBOK TENGAH.lombokjournal.com — Semula wewenang dan perizinan yang berkaitan dengan investasi dan pembangunan di kawasan Mandalika ada di BKPM RI, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemda Lombok Tengah. Untuk mempermudah pembangunan dan investasi di kawasan pariwisata itu, mulai saat ini ditangani Administrator KEK Pariwisata Lombok Tengah.

“Dengan pelimpahan ini, maka semua urusan perizinan investasi di Mandalika akan menjadi lebih mudah karena cukup dilakukan melalui satu pintu yaitu Administrator KEK Pariwisata Mandalika,” kata Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution, kepada wartawan, Sabtu (11/2) usai meninjau progres pembangunan KEK Mandalika di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB.

Menurutnya, Administrator KEK Pariwisata Mandalika yang dibentuk  terdiri dari 30 orang anggota dari unsur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, serta unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Lombok Tengah.

Selain pelayanan yang lebih terfokus di satu tepat, menurut Darmin, Administrator KEK juga memberikan fasilitas dan kemudahan yang  bagi para investor.

Kemudahan dan fasilitas itu antara lain fasilitas PPh Badan, Pembebasan PPh  Pasal 22 Impor, fasilitas PPN dan PPnBM, fasilitas Bea Masuk dan Cukai, fasilitas Kegiatan Utama Pariwisata, fasilitas Lalu Lintas Barang, fasilitas Ketenagakerjaan, fasilitas Keimigrasian, Fasilitas Pertanahan, serta fasilitas Perizinan dan Non Perizinan. “Hal itu tentunya memberikan kemudahan bagi investor, sehingga berdampak positif  terhadap upaya percepatan pembangunan kawasan Mandalika,” katanya.

Menko Perekonomian Darmin Nasution, Sabtu (11/2) meninjau progres pembangunan kawasan KEK Pariwisata Mandalika di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, didampingi Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Fathul Bahri, Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaedah, dan Dirut PT ITDC, Abdulbar M Mansoer.

Sejumlah lokasi pembangunan di kawasan yang dikelola ITDC yang sempat dikunjungi antara lain sarana pengolahan air dan air minum dengan proses desalinasi air laut menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), lokasi pembangunan Masjid Agung Mandalika, dan lokasi pembangunan Hotel Pullman Mandalika.

“Pemerintah sangat serius mengembangkan Mandalika. KEK Pariwisata Mandalika harus segera menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah dan perwujudan daya saing di wilayah ini dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Darmin.

Tahun 2019, 1200 Kamar

Sementara itu Wagub NTB, Muhammad Amin mengatakan, Pemprov NTB mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang sudah berupaya melakukan akselerasi percepatan pembangunan KEK Mandalika.

Dengan pelimpahan kewenangan kepada Administrator KEK Mandalika, papar Amin, Pemprov NTB akan melimpahkan kewenangan di bidang perizinan di kawasan itu.

“Kami limpahkan sebagian kewenangan Pemerintah Provinsi, terutama kewenangan dalam pemberian izin di kawasan,” katanya.

Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan, saat ini sejumlah proses pembangunan infrastruktur dasar dan sarana pendukung kawasan, serta pembangunan sejumlah hotel tengah berjalan di kawasan Mandalika.

“Ada lima hotel yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan di kawasan. Kami menargetkan pada 2019 setidaknya sudah tersedia sekitar 1.200 kamar di kawasan KEK Pariwisata Mandalika ini,” katanya.

Abdulbar menjelaskan, resort dengan luas lahan mencapai 1.175 hektare dengan panjang garis pantai sekitar 16 Km itu akan dibangun dengan konsep eco tourism dan green infrastructure yaitu dengan menyediakan suplai air bersih dan air minum bagi resort dengan proses desalinasi air laut menggunakan teknologi SWRO. “Demikian pula dengan suplai tenaga listrik yang dirancang melalui pembangkitan energi tenaga surya,” katanya.

Kawasan Mandalika juga merupakan salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata RI, selain Candi Borobudur (JawaTengah), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung). Gra




Lombok Sumbawa Great Sale, Hunian Hotel Kota Capai 80 Persen

Bulan diskon pariwisata, Lombok Sumbawa Great Sale 2017, yang sudah berjalan memasuki pekan kedua, ternyata mampu mendongkrak tingkat hunian kamar hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB).

MATARAM.lombokjournal.com – Promosi yang dilakukann terkait Lombok Sumbawa Great Sale ternnyata berhasil  mendongkrak hunian hotel di Mataram.  “ini sudah mendongkrak tingkat hunian hotel khususnya di Kota,” kata Ketua Assosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Agung, dalam rapat evaluasi Lombok Sumbawa Great Sale 2017, Jumat (9/2) di Hotel Fave Mataram.

Menurut Ernanda, pengaruh positif dengan Great Sale ini dirasakan pada tingkat hunian di akhir pekan, untuk city hotel di Mataram. Tingkat hunian yang biasanya 40-50 persen di musim low season, tapi sejak Great Sale menjadi 80-85 persen.

“Jadi event Great Sale ini cukup membantu city hotel, terutama di saat musim low season seperti bulan-bulan ini,”katanya.

Rapat evaluasi Great Sale Lombok Sumbawa 2017, dihadiri Assisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kemenpar RI, Lokot Ahmad Enda, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, Ketua Badan Promosi Pariwisata NTB, Affan Ahmad, Ketua PHRI NTB Lalu Abdul Hadi Faisal, dan GM Lombok City Center Mall, Daniel B Kristiawan.

Dalam rapat itu terungkap, event Lombok Sumbawa Great Sale yang digelar 1-28 Februari ini, juga mampu meningkatkan omzet rumah makan dan outlet souvenir di Lombok, NTB hingga 25 persen.

“Dalam sepekan terakhir, unit usaha yang ada di Lombok City Center (LCC) Mall, juga merasakan dampak great sale ini,” kata  GM Lombok City Center Mall, Daniel B Kristiawan.

Menurut Daniel, event Great Sale cukup membantu di saat low season seperti sekarang ini untuk menarik kunjungan wisata ke NTB.

“Analisa kami, setiap tahun itu ada dua kali musim low season, yakni di bulanFebruari dan di bulan Agustus.Februari biasanya paling parah, namun dengan Great Sale ini saya pikir cukup membantu,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal mengatakan, rapat evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak positif Great Sale yang sudah berjalan memasuki pekan kedua ini.

“Target kita selama great sale ini, bisa mendatangkan minimal 3 juta wisatawan, dengan target uang berputar yang dibelanjakan minimal Rp18 Miliar. Dan baru satu pekan lebih berjalan ternyata sambutannya positif, sehingga kami yakin bisa mencapai target,” katanya.

Gra

 




Banjir Terjang 6 Dusun di Kecamatan Empang

Dengan menggunakan kapal karet petugas melakukan evakuasi warga yang terkena banjir di Kecamatan Empang, Sumbawa.(foto: dok)

SUMBAWA – lombokjournal.com Akibat hujan yang tak henti sejak Selasa petang (7/2) pukul 18.00 Wita hingga Rabu (8/2) pukul 11.00 Wita menyebabkan enam dusun di Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa terendam banjir. Enam dusun tersebut adalah Dusun Parang A, Dusun Parang B, Dusun Bontong, Dusun Tiu Sangat, Dusun Bonto, dan Dusun Tarano.

Ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter merata di hampir semua dusun kecuali Dusun Tarano karena letaknya lebih tinggi dari dusun yang lain. Kondisi ini memaksa sejumlah warga mengungsi ke beberapa tempat yang tidak terkena terjangan banjir, seperti lapangan bola Dusun Bonto.

“Yang tidak begitu parah hanya Dusun Tarano karena lebih tinggi. Jadi warga sejak semalam sudah mengungsi ke tempat-tempat yg tidak terkena banjir,” jelas Kepala Desa Labuhan Bontong Abu Bakar, Rabu (8/2) yang dihubungi lombokjournal melalui jaringan telepon genggamnya.

Selain merendam pemukiman, banjir yang diduga berasal dari gunung ini juga merendam lahan pertanian dan tambak siap panen milik penduduk desa yang berpenghuni 789 KK ini.

“Lahan pertanian kemungkinan gagal panen karena terendam 150 hektare dan tambak udang dan ikan bandeng 300 hektare mutlak gagal panen,” ujarnya.

Korban banjir saat ini, sangat membutuhkan makanan pokok, seperti beras, mi instan, dan air minum.

Kerugian akibat banjir ini, termasuk rumah yang rusak dan hanyut masih belum dapat dikalkulasi karena terjangan banjir masih terjadi hingga saat ini.

“Untuk rumah yang roboh dan terbawa air banjir pasti ada tapi kami belum tahu. Kami tidak bisa ke sana karena air masih besar dan deras,” imbuhnya.

Sejauh ini bantuan dari tim tanggap bencana BPBD Sumbawa masih belum tiba di lokasi dan memberikan bantuan. Hanya tim relawan tanggap bencana Muhammadiyah yang memberikan bantun termasuk evakuasi warga yang rumahnya terendam.

Sementara, Ketua Tim Relawan Tanggap Bencana Perserikatan Muhammadiyah, Muslim menyebut sejauh ini, tim relawan telah bergerak ke lokasi untuk memberikan bantuan kebutuhan dasar yang dibutuhkan penduduk.

“Tadi kami sudah koordinasi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah Sumbawa, katanya sudah ada tim yang bergerak ke sana,” jelasnya. Hers




Penumpang Kapal Pesiar Belanda, Berwisata ke Lombok

Kapal pesiar MV Volendam

LOMBOK BARAT – lombokjournal.com Sekitar 1.968 penumpang kapal pesiar MV Volendam berbendera Belanda, Selasa (7/2) menghabiskan waktu hampir seharian untuk berwisata ke sejumlah destinasi wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Volendam singgah di Lembar, Selasa pagi hingga malam. Jadi ribuan penumpang yang merupakan wisatawan dari Eropa sempat mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Lombok,” kata GM PT Pelindo III Lembar Baharuddin kepada lombokjournal.com.

Dijelaskan, kapal pesiar jenis cruise itu mengangkut sekitar 1.372 penumpang dan 596 orang awak kapal yang merupakan wisatawan asal negara-negara eropa didominasi Belanda.

Volendam melepas jangkar pada jarak 2 Mil Laut dari terminal pelabuhan Lembar, kemudian mendistribusikan penumpang menggunakan sekoci ke terminal Pelabuhan Lembar.

GM PT Pelindo III Lembar Baharuddin.(foto-foto: gra/lombokjournal.com)

Menurut Bahar, jajaran Pelindo menyambut kedatangan para wisatawan itu dengan suguhan hiburan musik tradisional Gendang Beleq dan juga tari-tarian lokal.

“Mereka yang turun ada yang langsung ikut paket wisata yang dikelola travel agent ada juga yang langsung mengunjungi destinasi dan pusat belanja secara sendiri-sendiri menggunakan taksi dan mobil travel,” kata Baharuddin.

Sedikitnya 15 armada Bus dari agen Lombok Paradise dan 25 kendaraan travel dari Kopaja, mengantarkan para wisatawan dengan tujuan rute wisata Sekotong, Kuta Lombok Tengah, Mataram Mall, Senggigi, kerajinan tenun Sukarara, kerajinan gerabah Banyumulek, Taman Narmada. Beberapa di antaranya juga berwisata ke Gili Nangu, Gili Kedis, dan Gili Sudak dengan menggunakan waterboat.

“Kedatangan kapal pesiar ke daerah NTB khususnya Pulau Lombok ini tentu sangat menunjang pendapatan devisa daerah serta negara dan juga bisa memperkenalkan daerah-daerah  pariwisata yang ada di wilayah Lombok ini,” katanya.

gra




Angin Kencang Tumbangkan Pohon Besar di Mataram, Pengendara Motor Tewas

Angin kencang sejak Selasa pagi (7/2) di Kota Mataram menyebabkan sedikitnya delapan pohon besar di lokasi berbeda, tumbang.

MATARAM.lombokjournal.com — Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan, hingga Selasa siang tercatat delapan pohon tumbang masing-masing di jalan lingkar selatan depan SMKN 9 Mataram, depan kantor Camat Cakra, depan Islamic Center, depan SDN 23 Mataram Karang Bedil, depan TK Internasional Seganteng, di belakang gedung Al Ikhsan Ampenan, di depan kantor Lurah Karang Pule, dan di depan lapangan sepak bola Babakan.

Pohon tumbang di depan Masjid Raya At Taqwa

Di depan kantor Inspektorat NTB di Jalan Pejanggik tampak petugas patroli BPBD Kota Mataram sedang bembersihan pohon tumbang. Untungnya pohon itu tumbang tidak ke jalan raya. Demikian juga di depan mesjid Raya At Taqwa , pohon tumbang menghalangi jalan.

Baliho tumbang

Tumbangnya pohon-pohon di musim angin ini menyebabkan tewasnya seorang pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Brawijaya Mataram

BACA : Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Pohon

Selain itu, baliho berukuran besar di sekiitar Islamic Center juga tumbang. “Mestinya di musim angin besar, pemilik baliho itu tahu diri, kontrol  tu balihonya, kalau rubuh ke jalan raya bisa mencelakai orang,” kata seorang pengendara sepeda motor.

“Upaya yang telah dilakukan oleh tim BPBD Kota Mataram sudah melakukan pembersihan lokasi kejadian pohon tumbang sehingga dapat di lalui oleh kendaraan,” kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, saatdihubungi di Mataram, Selasa (7/2) siang.

Rum mengimbau masyarakat, khususnya  warga di Kota Mataram agar berhati hati bila berada di luar rumah. Terutama jika melintasi jalan yang terdapat pohon besar.

Gra

 




Tersesat di Rinjani Usai Benahi Tower Pantau Potensi Air

MATARAM.lombokjournal.com – – Dua orang yang sempat tersesat beberapa hari di kawasan gunung Rinjani, Mustaqim dan Marwi, merupakan petugas teknisi yang memperbaiki tower transmisi informasi potensi air NTB.

Tower tersebut merupakan Program Kerjasama Badan Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I  bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), yang dipasang di kawasan bukit Kondo, Kecamatan Batu Kliang.

Keduanya memperbaiki tower yang merupakan obyek PKS antara Balai TNGR dengan Balai Wilayah Sungai. “Perbaikan dilakukan oleh BWS NTB I dikarenakan adanya gangguan jaringan yg mengakibatkan tower tidak dapat berfungsi,” kata Kepala Balai TNGR, Agus Budi  Santosa, kepada lombokjournal.com, Sabtu (4/2).

Dijelaskan, kedua korban berangkat menuju bukit Kondo di kawasan TNGR pada 24 Januari lalu. Setelah selesai memperbaiki tower, 1 Februari 2017 sekitar pukul 13.00 Wita mereka hendak kembali dengan melalui jalur yang mereka buka untuk memotong jalur agar lebih dekat.

Namun jalur itu banyak tebing terjal dan curam, sehingga kedua korban kehilangan arah dan tersesat.

“Pada Jumat 3 Februari sekitar pkl 11.30 Wita mereka menghubungi keluarga  dan menyampaikan kalau mereka tersesat,” papar Agus.

Saat itu juga pihak keluarga menyampaikan informasi ke petugas TNGR di Resort Setiling dan kemudian petugas TNGR bersama masyarakat Talun Ambon,Kecamatan Batu Kliang, dan Tim Basarnas Mataram  melakukan pencarian.

Menurut Agus, pada Sabtu (4/2) Februari sekitar pukul 15.00 Wita petugas mendapat informasi bahwa korban telah ditemukan di wilayah  Joben. Kemudian tim menuju ke lokasi dan sekitar pukul 15.50 Wita tim menemukan korban sudah berada di salah satu rumah warga Joben bernama Herman.

“Saat ditemukan satu orang dalam keadaan lemah dan satu orang pingsan karena sudah dua hari tidak makan. Tapi saat ini kondisi mereka sudah membaik dan sudah kembali ke pihak keluarganya,” kata Agus.

gra