Untuk mengendalikan stabilitas harga, jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB di Mataram, Selasa (21/2).
MATARAM.lombokjournal.com — Rakor tersebut merupakan rapat perdana TPID di tahun 2017. “Rapat ini menjadi wadah koordinasi kebijakan untuk mengendalikan stabilitas harga,” kata Kepala Biro Perekonomian Provinsi NTB, Manggaukang Raba, yang memimpin jalannya rakor.
Menurutnya, laju inflasi NTB yang rendah di tahun 2016 lalu, tidak lantas membuat langkah-langkah pengendalian inflasi terhenti.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB, Prijono menjelaskan, laju inflasi NTB tahun 2016 cukup rendah, yakni sebesar 2,61% (yoy). Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,02% (yoy), atau inflasi NTB tahun 2015 yang sebesar 3,41% (yoy).
“Perlu dicermati bahwa rendahnya inflasi NTB tahun 2016 tersebut lebih disebabkan karena rendahnya harga komoditas yang diatur pemerintah (administered price) yang mengalami deflasi mencapai 2,97% (yoy),” kata Prijono.
Lebih lanjut Prijono mengatakan, inflasi komoditas pangan dengan harga bergejolak (volatile food) masih cukup tinggi sebesar 4,53% (yoy), yang disumbang oleh beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, beras, tomat sayur, maupun aneka ikan.
TPID memperkirakan capaian inflasi 2017 masih berada dalam sasaran targetnya yaitu 4+1% (yoy). “Namun demikian terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu dicermati,” kata Prijono.
Risiko itu antara lain, perubahan cuaca dan anomali iklim yang berisiko mengganggu produksi tanaman pangan maupun hortikultura, meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke NTB, dan penyesuaian tarif BBM, Elpiji, dan Listik, seiring dengan fluktuasi harga minyak dunia.
Rapat koordinasi TPID mengharapkan laju inflasi sepanjang tahun 2017 dapat rendah dan lebih stabil, tidak berfluktuasi sebagaimana terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan pada rapat TPID tersebut adalah pentingnya menyusun neraca beberapa komoditas inflasi secara lebih akurat, dengan periode data bulanan.
“Selain itu, peran pemerintah dalam mengatur tata niaga pangan perlu diperkuat, mengingat tingginya harga komoditas pangan di NTB terindikasi karena banyaknya arus komoditas pangan yang keluar NTB,” katanya.
Akses informasi harga pangan kepada masyarakat pun perlu diperluas. Saat ini informasi harga pangan sudah tersedia untuk lingkup Kota Mataram dan Kota Bima, yang dapat diakses di website www.hargapangan.id.
Ke depan, diharapkan informasi harga pangan di NTB dapat lebih terintegrasi hingga ke seluruh pasar di Kab/Kota yang ada di Provinsi NTB.
Gra
Pemkab Lombok Utara Segera Tertibkan Bangunan di Gili Trawangan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara akan menertibkan bangunan usaha hotel, bar, dan restauran di kawasan Gili Trawangan, yang bangunannya menyalahi aturan roi garis pantai.
MATARAM.lombokjournal.com – – “Penertiban akan kami lakukan bersama tim gabungan TNI dan Polri pada 24 Februari mendatang,” kata Assisten II (Bidang Ekonomi dan Pembangunan) Pemda Lombok Utara, Hermanto, saat dihubungi Selasa (21/2) dari Mataram.
Hermanto yang juga Ketua Tim Penertiban Gili Trawangan menjelaskan, sejauh ini tercatat ada 143 usaha hotel, bar, dan restauran di Gili Trawangan yang bangunannya hanya berjarak 5-10 meter dari garis pantai.
Padahal sesuai aturan, bangunan diperbolehkan minimal 50 meter dari bibir pantai.
Selain menyalahi aturan, 143 usaha hotel, bar, dan restauran juga seolah mengkapling-kapling pantai di wilayah usaha mereka menjadi pantai private sehingga menutup hak akses publik ke pantai.
“Jadi pengunjung atau wisatawan baru boleh duduk dan menikmati pantai setelah pesan minum atau makan di usaha mereka. Ini kan tidak benar,” kata Hermanto.
Dijelaskannya, penertiban pantai di Gili Trawangan dilakukan berdasarkan Perda RTRT Lombok Utara tahun 2016. Dalam Perda di atur minimal jarak bangunan dengan roi pantai adalah 30 meter.
“Pemda ingin mengembalikan fungsi pantai sesuai peruntukannya. Kita tertibkan untuk kepentingan publik, dan juga untuk pengembangan wisata berkesinambungan,” katanya
Hermanto mengatakan, sebelumnya Pemda sudah melakukan sosialisasi sejak tiga bulan silam. Dari 143 pemilik usaha yang melanggar aturan, 100 di antaranya menyatakan bersedia membongkar sendiri bangunan mereka sebelum tenggat yang ditentukan 24 Februari.
“Pantauan terakhir kami, sudah cukup banyak yang membongkar sendiri bangunannya, termasuk Vila Ombak. Namun untuk menertibkan semuanya, tim gabungan akan melakukannya 24 Februari nanti,” katanya.
Menurutnya, setelah penertiban bangunan dilakukan, penataan kawasan pantai akan dilakukan Pemda.
Pada batas 30 meter dari bibir pantai, akan dibangun tiga jalan, masing-masing untuk sepeda, cidomo, dan pedistrian.
“Akan ada jalur khusus sepeda, cidomo, dan khusus pedistrian. Jadi wisatawan dan masyarakat umum bisa leluasa mengakses keindahan pantai di Trawangan,” katanya.
Gili Trawangan merupakan salah satu dari rangkaian tiga gili eksotis di Desa Gili Indah, selain Gili Air dan Gili Meno. Secara administratif Trawangan masuk ke dalam wilayah Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Bagi Pemkab Lombok Utara, kawasan tiga Gili merupakan aset penumbang PAD terbesar di sektor pariwisata.
Hermanto mengatakan, pada 2009 silam PAD Lombok Utara tercatat hanya Rp6,7 Miliar. Namun pada 2016 PAD meningkat menjadi Rp130 Miliar, yang 70 persen diantaranya berasal dari sektor pariwisata, di dominasi kawasan Gili dan pendakian Rinjani
Bulan Maret mendatang, menjadi momen yang bagus bagi para pelancong yang inginmenikmati keindahan Pulau Lombok, NTB.
Yusril Arwan, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM)
MATARAM.lombokjournal.com — Dinas Pariwisata Kota Mataram dan jajaran Badan Promosi Pariwisata Kota Mataram (BP2KM) didukung Assosiasi Hotel Mataram (AHM) dan stakeholders pelaku wisata akan menggelar Mataram Great Sale 2017, sepanjang bulan Maret mendatang.
Mataram Great Sale sepanjang bulan Maret, bukan hanya menawarkan diskon-diskon menarik untuk produk hotel dan souvenir. “Banyak atraksi seni budaya yang bisa dinikmati wisatawan yang datang,” kata Ketua BP2KM, Yusril Arwan, kepada Lombok Journal, Selasa (21/2) di Mataram.
Menurut Yusril, Mataram Great Sale merupakan upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke NTB, khususnya di wilayah Kota Mataram.
Hingga saat ini, sejumlah hotel anggota AHM sudah menyatakan siap mendukung, dan juga sejumlah restauran, pusat oleh-oleh, kuliner dan kerajinan. Diskon rate yang diberikan berkisar 15-30 persen.
“Tentu ada juga paket-paket wisata Kota menarik yang ditawarkan agen jasa wisata di Mataram yang bisa memanjakan traveler dengan tarif yang lebih murah,” katanya.
Gra
KUR Masih Kurang Sentuh Sektor Pertanian
MATARAM.lombokjournal.com — KUR (Kredit Usaha Rakyat) masih sangat kecil menyentuh lini pertanian di Indonesia. Untuk itu perlu adanya koordinasi dengan beberapa pihak terlait seperti perbankan. Sebagian besar KUR masih teralokasi segmen UMKM sector Perdaghangan dan jasa.
Hal itu juga diakui kalangan perbankan. Misalnya, Bank Mandiri Regional 8 tahun lalu menyalurakan dana lebih dari Rp 1,4 triliun KUR, sekitar 80 persennya teralokasikan segmen UMKM di sektor perdagangan dan jasa. Namun, untuk pertanian dan perikanan masih terdistribusi kurang dari 2 persen.
“Kami mengakui, hingga saat ini masih belum menemukan formula yang tepat untuk segmen pertanian, dan tak hanya itu,” papar Puntuh Wijaya Micro Banking Head Regional 8 di Surabaya, baru-baru in.
Dana Rp 1,7 triliun tersebut masih menjadi PR-nya untuk lebih mengoptimalkan pada segmen pertanian tersebut. Sebab akhir tahun ini pihaknya harus benar-benar mengoptimalkan pengalokasian dana dalam jumlah tersebut.
Di kesempatan yang sama, Triyoga Laksito, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (OJK) 1 Kantor Regional 4 Jatim mengatakan, untuk sementara ini program KUR masih terkesan belum tepat sasaran. Sebabnya, kurang telitinya terkait kredit dan pihak perbankan masih masih belum melakukan analisa maksimal. Akibatnya, dari kurang ketelitian itu berakibat susahnya dalam proses klaim.
Hal itu terjadi lantaran karakter pengusaha di lini ini masih melakukan pencampuran modal dan dana kebutuhan sehari-hari. Karena itu diperlukan edukasi bahwa KUR ini bukan seperti dana hibah.
“Untuk sementara ini, dana KUR yang sudah tersalurkan sekitar Rp 2,8 triliun. Komposisinya, 40 persen nya bersumber dari dana yang non pinjaman atau bersumber dari lembaga non formal, sedangkan 60 persen dari pinjaman,” tandas Triyoga.
Dalam kesempatan berbeda, Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, berharap dalam penyaluran kredit di lini pertanian yang berorientasi ekspor harus dibarengi subsidi ekspor. “Karena lebih sulit untuk memulai usaha ekspor ketimbang yang sudah menjalankannya,” katanya. .
Porsi pengusaha tani kebanyakan masih sulit memulai ekspor karena terhambat dana yang besar serta prosedur rigid. Pengusaha tani skala kecil yang sudah mapan dan memiliki jaringan merupakan kalangan minoritas. Dikhawatir penyerapan subsidi KUR berorientasi ekspor hanya dirasakan sebagian kecil petani saja.
Untuk menembus pasar ekspor, produk pertanian harus memenuhi sejumlah syarat dari negara tujuan, berbiaya tinggi dan survei serta verifikasi yang makan waktu. Persyaratan akan lebih tinggi lagi jika negara tujuannya adalah negara maju.
“Ekspor, apalagi pangan, tidak sekadar kirim barang, biaya produksi, transportasi, selesai, tidak sesederhana itu,” ujarnya.
Li
Lombok Sumbawa Great Sale 2017, Program Bagus Tapi Dadakan
Meski sebagian pelaku pariwisata mengatakan mampu mendongkrak tingkat hunian kamar hotel, tapi sebagian lainnya jusatru merasa dirugikan.
I Gusti Lanang Patra, GM Hotel Lombok Raya
MATARAM.lombokjournal.com – Meski konsep Lombok Sumbawa Great Sale dianggap terobosan menghadapi musim sepi tamu atau low season, tapi karena pelaksanaannya mendadak jadi terkesan dipaksakan.
“Mestinya bulan promosi itu sasarannya tamu yang belum datang ke Lombok atau Sumbawa. Kalau pasang spanduk atau baliho di bandara atau hotel, itu bisa merugikan,” kata seorang pengajar pariwisata di Universitas Mataram, Senin (20/2).
Diceritakan, pada pertengahan bulan Februari sebuah hotel di Mataram sudah menerima reservasi untuk pertemuan sebuah lembaga asosiasi swasta. Pada saat kegiatan berlangsung, harga yang disepakati harus berubah karena di bandara panitia penyelenggara itu mengetahui adanya ‘bulan diskon pariwisata’,.
“Apa boleh buat, hotel yang bersangkutan harus menurunkan harga yang sudah disepakati,” katanya.
Mestinya program diskon pariwisata itu dijual jauh hari, misalnya untuk tahun depan sudah dirancang sekarang. Tamu didatangkan melalui paket, bukan setelah tiba di Lombok baru tahu ada diskon.
“Diskon itu kan untuk promosi tamu supaya datang. Kalau yang sudah datang kan tidak perlu lagi promosi,” katanya. Pemasangan spanduk atau baliho di bandara atau hotel itu tidak perlu, kilahnya.
General Manager Hotel Lombok Raya, I Gusti Lanang Patra, juga mengungkapkan hal senada. “Bulan diskon wisata itu mestinya untuk menjual paket murah wisata ke Lombok, Paket murah itu jadi daya tarik,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/2) siang.
Lanang Patra yang berpengalaman di pariwisata lebih dari 30 tahun itu mengungkapkan, bulan diskon itu sebenarnya konsep lama. Selain menyiasati low season sekaligus mempromosikan Lombok atau NTB. Tamu dibujuk dengan paket murah, mulai dari airlane, hotel, restoran, sarana pendukung pariwisata lainnya, termasuk biro perjalanan.
“Daripada mereka ke Menado, Jogja, Jakarta, Batam, atau Sumatra, kita alihkan perjalanannya ke Lombok. Bagi usaha pariwisata,paket murah itu juga tidak rugi-rugi amat,” tutur Lanang.
Ditegaskannya, Lombok Sumbawa Great Sale prinsipnya mendatangkan tamu yang sebelumnya belum punya renncana ke Lombok. Dan itu tidak bisa dilakukan mendadak tapi dengan strategi yang matang, dan jelas sasarannya.
Lanang yang sudah puluhan tahun mengelola hotel di kota, menolak berkomentar kalau ada yang mengatakan tingkat hunian hotel di kota yang biasanya 40-50 persen di musim low season meningkat sejak Great Sale menjadi 80-85 persen.
“Kalau musim sepi seperti sekarang baru terasa, hotel-hotel yang dibangun di kota sudah terlalu banyak,” kata Lanang sambil tersenyum.
Gra
Kursi Anggota DPR dan DPRD Dalam Pemilu 2019 Bertambah
Meski mendapat sorotan publik, baik pemerintah maupun DPR akur menambah jumlah kursi DPR dan DPRD dalam Pemilu 2019
lombokjournal.com
Salah satu isu krusial yang telah disepakati panitia khusus (Pansus) rancangan Undang-undang Pemilu bersama pemerintah yaitu penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD mulai Pemilu 2019, dalam konsinyering yang berlangsung pada 16-17 Februari 2017.
Konsinyering paniti khusus membahas lima isu krusial, yakni sistem pemilu, jumlah kursi DPR dan DPRD, alokasi kursi per daerah pemilihan, ambang batas parlemen, dan presidential threshold.
“Yang telah disepakati adalah penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk,” kata salah satu anggota panitia kerja (Panja) RUU Pemilu, Achmad Baidowi, Minggu (19/2).
Pemerintah diminta membuat simulasi jumlah penambahannya, dan akan dibahas dalam forum Panja. Penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD akan memerhatikan representasi jumlah penduduk dan aspek kewilayahan sehingga kemungkinan juga akan dibarengi penataan daerah pemilihan.
Diperoleh informasi, ada alasan mendesak mengenai penambahan jumlah kursi DPR dan DPRD karena adanya daerah otonomi baru di Kalimantan Utara. Selain itu, beberapa dapil mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat, sehingga representasi keterwakilannya sangat jauh.
Rr
Perang Suriah Dimulai Dari Corat-coret Grafiti Seorang remaja
Ini kisah tentang Mouawiya Syasneh, anak laki-laki pembenci Assad, yang pertama membuat corat-coret grafiti yang memicu percikan perang yang melanda Suriah
lombokjournal.com
Perang sipil di Suriah meninggalkan bekas luka, yang mungkin tidak pernah sembuh. (foto; Reuter)
Mouawiya Syasneh baru berumur 14, saat itu bulan Februari 2011. Sebagaimana umumnya remaja yang merasakan kegetiran di bawah pemerintahan Bashar al-Assad, ia tak bisa menahan diri menyemprotkan tulisan slogan-slogan anti pemerintah di dinding sekolahnya di Deraa, Suriah. Sama sekali tak pernah dibayangkannya, aksi corat-coret grafiti kecil itu memicu perang saudara besar-besaran.
Seorang produser (pembuat film) pemenang Emmy Award, Jamie Doran, menuturkan pertemuannya dengan Mouawiyah Syanes. Sekarang Mouawiyah Syasneh telah tumbuh menjadi seorang pemuda.
“Kami bertemu di Deraa. Dan bercakap-cakap seolah-olah menjalani kehidupan normal, di tengah kekacauan serta orang-orang yang mengangkat senjata melawan pasukan Assad,” cerita Doran
Kini Mouawiyah memilih berjuang di garis depan, bergabung untuk Tentara Pembebasan Suriah. Mouawiya mengakui, seandainya ia tahu apa konsekuensi dari corat-coret grafitinya saat itu, ia tidak akan pernah mengejek presiden negara itu, Bashar al-Assad.
Sebab akibat perang sipil Suriah, sedikitnya setengah juta orang tewas sejak awal perang. Kota tempat bermukim Mouawiya dirusak oleh pertempuran jalanan, penembakan dan pemboman. Perang itu meninggalkan bekas luka, yang mungkin tidak pernah sembuh.
Kini hidupnya telah berubah. Ia telah kehilangan teman dan kerabat, termasuk ayahnya. Dan Suriah telah berubah untuk selama-lamanya. Pemuda itu berkisah sekilas tentang Perang Saudara Suriah, yang merubah kehidupannya di Deraa , sejak awal konflik.
Penuturan Jamie Doran
Doran tiba di Yordania, di sebuah pos perbatasan yang berhadapan dengan Suriah. Ia bertemu dan bicara dengan banyak orang untuk mengumpulkan informasi lebih banyak. Doran baru tiba dari Moskow. Ngobrol dengan orang yang mungkin akan tahu lebih banyak tentang perang Suriah.
Ia ngobrol mulai dengan orang-orang kebanyakan, termasuk seorang wartawan berpengalaman. Saya mengajukan pertanyaan sederhana: bagaimana perang Suriah dimulai? Jawaban yang didengarnya umumnya seragam.
Jawaban yang sering didengarnya, yang sekarang diyakini kalangan tertentu: “Yang memulai semuanya adalah teroris. ”
Namun faktanya, ISIL (atau ISIS) dalam bentuk seperti sekarang belum ada di Suriah saat itu, atau al-Nusra belum muncul sampai berbulan-bulan setelah itu (permulaan perang). Fakta ini seolah-seolah mudah dilupakan, bukan hanya di Moskow tapi termasuk liputan media seluruh Dunia.
Idealisme untuk mengingatkan (dan menginformasikan) khalayak dunia tentang asal-usul dari perang sipil Suriah (Sumber: UN)
Dan wajah orang-orang benar-benar terkejut, ketika Doran mengeluarkan laptop dan menunjukkan trailer film terbaru yang baru dibuatnya untuk Al Jazeera, Remaja Pemicu Perang Suriah, seperti suatu yang ajaib untuk dilihat. Mereka seolah tidak mengetahui apa yang selama ini terjadi.
Mereka mengaku tidak pernah menyadari bagaimana, selama beberapa dekade, para penentang pemerintah tiap hari menghadapi ketakutan dari kejaran polisi rahasia, penyiksaan, penghilangan dan eksekusi di luar hukum.
Mereka tidak pernah mendengar bagaimana seorang ayah yang mengkhawatirkan anak perempuannya sendirian di jalanan karena takut penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan di tangan milisi Shabiha, yang dikendalikan keluarga Assad.
Dan mereka benar-benar tidak menyadari, dan dianggapnya lelucon ada siswa sekolah yang nakal, dengan corat-coret grafitinya telah membakar perang sipil di Suriah.
Awal tahun 2016, Doran sedang duduk di sebuah kafe, tempat nongkrong di Jalan Al-Khattab, Amman, Yordania, dengan juru kamera dan pembuat film, Abo Bakr Al Haj Ali. Waktu itu ia berniat mengunjungi Deraa, kota yang melahirkan revolusi, yang hampir diabaikan media dalam beberapa tahun terakhir.
Yordania tidak membiarkan wartawan Barat menyeberang ke Deera. Satu-satunya pilihan adalah tur resmi ke daerah yang dikuasai pemerintah melalui Damaskus. Tentu perjalanan ‘resmi’ itu tidak menarik bagi Doran.
Ia menghabiskan minggu sebelumnya duduk di perbatasan. Hanya satu jam berkendara dari Deraa. Setelah menjalin kesepakatan dengan militer Yordania, ia berharap menjadi orang Barat pertama yang diizinkan untuk menyeberang dalam tiga tahun. Waktu itu ia berada di kompleks perbatasan dan akan meninggalkan tanah Yordania.
Tapi tiba-tiba panggilan datang ke pos. Beberapa saat kemudian, dengan sangat sopan ia dibawa dengan mobil sedan … dan menuju ke Amman. Kemudian akhirnya mengetahui bahwa wakil dari badan intelijen Inggris, MI6, di Amman menyarankan pemerintah Yordania agar tak membiarkannya menyeberang ke Suriah!
Dengan kecewa ia kembali ke kafe, dan ngobrol bersama Abo Bakr. Dan ia masih mencari kesempatan, membuat film tentang Deraa. Ini kota asaln Abo Bakr, wilayah yang diketahuinya.
“Jadi, siapa yang Anda kenal disana?” tanya Doran.
“Aku tahu komandan, Marouf Abood, orang pertama yang mendirikan milisi setelah pasukan pemerintah menyerang desanya,” jawab Bakr.
“Menarik. Dan siapa lagi?”
Dia melanjutkan untuk menyodorkan setengah lusin nama; Komandan ini, komandan itu.
“Ayo, Bakr. Anda harus tahu orang lain, seseorang yang berbeda, yang masih segar,” kata Doran. Abo Bakr mengatakan bahwa tidak ada orang lain yang benar-benar sangat menarik.
Dan kemudian dia menambahkan: “Yah, saya kira ada anak yang menggoreskan grafiti anti-Assad di dinding sekolahnya yang memulai perang.”
Informasi itu merupakan momen yang seolah-olah mengetuk Doran dengan benda seberat 90 kilo. Anak laki-laki yang memulai perang Suriah! Pikirkan tentang itu. Itu tidak ISIL, atau al-Nusra, maupun kelompok teroris lainnya.
Itu adalah tindakan pembangkangan, pemberontak muda, yang menyebabkan pemberontakan yang menggiring setengah juta orang tewas dan negara tercabik-cabik.
Itu, tentu saja, kesalahan anak yang baru berusia 14 tahun bersama tiga temannya yang bergabung dengannya. Remaja nakal itu tak pernah memahami bahwa tindakannya berakibat sangat besar. Itu sama sekali di luar pemahaman mereka. Mereka ditangkap polisi dan disiksa, pembangkangan remaja itu tidak ada jalan kembali.
Ketika orang tua dan keluarga mereka tiba di kantor polisi untuk memohon kebebasan anaknya yang belum mengetahui apa-apa itu, mereka dihardik: “Lupakan anak-anak ini. Pulanglah ke istri-istri kalian dan buat anak lebih banyak lagi. Jika kalian tidak bisa membuat anak lagi, kirim istrimu kemari … ada yang senang melakukannya untuk kalian. ”
Kemarahan tak bisa dicegah. Sekering telah dinyalakan dan, saat polisi mulai secara acak membunuh demonstran dan diikuti pembunuhan berikutnya, perlawanan bersenjata menjadi sebuah keniscayaan.
Bagi Doran pribadi, film ini dibuatnya di luar banyak kepentingan pribadi, seperti biasa ia membuatnya di masa lalu. Doran seperti didorong idealism untuk mengingatkan (dan menginformasikan) khalayak dunia tentang asal-usul dari perang sipil Suriah.
Bagi mereka yang terlibat langsung, film yang dibuatnya memberikan kesempatan semua pihak untuk melakukan refleksi. Begitu banyak pengorbaan dan penderitaan untuk sebuah revolusi, dengan perhitungan apapun, adalah dan tetap tidak lengkap tanpa menyampaikan informasi yang faktual.
Mouawiya Syasneh, Anak yang memulai Perang Suriah, sekarang seorang pemuda yang, seperti banyak pemuda lain di Deraa, selalu tampak menyandang Kalashnikov dalam kesehariannya. Keluarganya sendiri telah membayar harga yang mengerikan untuk peristiwa dan tindakannya pada bulan Februari 2011.
Roman Emsyair (Sumber: Al Jazeera)
SBY Berakhir Pekan ke Tawangmangu
Setelah berbulan-bulan menyiapkan putranya di laga Pilkada DKI, mantan Presiden ke-6 Indonesia berakhir pekan ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
SOLO.lombokjournal.com – setelah perolehan suara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan tak ikut putara kedua Pilkada DKI, keluarga mantan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pergi rekreasi ke Tawangmangu, Karanganyar.
Saat turun di Stasiun Solo Balapan, Agus Harimurti menolak untuk memberikan komentar kepada wartawan. Tapi SBY sendiri dengan senyum khasnya masih sempat melayani pertanyaan wartawan.
“Ya hanya rekreasi bersama keluarga,” kata SBY sesaat setelah turun dari kereta.
Sabtu (18/2) sore, sekitar pukul 17.30,,calon penumpang Kereta Api Argo Dwipangga agak terkejut saat melihat SBY beserta keluarga besarnya. Mereka spontan mengabadikan momen tersebut dengan telepon genggam mereka.
Dalam rombongan itu, tidak tampak Edi Baskoro atau Ibas, hanya isterinya Aliya Radjasa. Puluhan kendaraan menjemputnya untuk mengantar rombongan keluarga besar SBY ke Tawangmangu, Karanganyar, untuk melewatkan akhir pekan.
Mengapa Agus Kalah
Dalam Pilkada DKI yang berlangsung 15 Februari, perolehan suara pasangan Agus-Sylvi tak sesuai harapan. Agus dengan tabah mengakui kekalahannya dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Meski demikian, saat AHY mengumumkan kekalahannya, para pendukungnya meneriakkan yel-yel “Agus presiden” sebanyak delapan kali.
Saat debat Cagub DKI, Agus tampak kewalahan dan ia limbung dalam pemilihan gubernur Jakarta yang paling sengit dan hanya bisa ditandingi pemilihan presiden 2014 lalu.
Kekalahan Agus sudah mulai ditebak, menjelang kampanye berakhir. Sepanjang Januari 2017, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mengalami penurunan signifikan.
Meski dari survei yang sama sebelumnya, 7-15 Desember 2016, kandidat ini meraup 37,1 persen. Survei Lingkaran Survei Indonesia-nya Denny JA, 17 Januari, pasangan Agus-Sylvi menduduki posisi teratas, 36,70 persen. Hasil survei Poltracking, sebesar 30,25 persen, yang dirilis pada 19 Januari.
Namun elektabilitas Agus-Sylvi, Siti Zuhro peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, merosot sejak ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono mencuit di Twitter. Merosotnya elektabilitas pasangan itu dikatakan “faktor Yudhoyono”.
Pasangan Agus-Sylvi sebenarnya memiliki potensi menang, tapi pengaruh Yudhoyono tak bisa dilepaskan dari turunnya suara Agus. “Pengaruh (cuitan) dari SBY, kemungkinan suaranya jadi mengecil,” ujar Zuhro.
Re
Banyak Orang Tahu Bahaya merokok, Tapi Tetap Merokok
Bukan hanya masyarakat umumnya, bahkan banyak dokter yang secara keilmuan tahu bahaya merokok, tapi tetap merokok
Lombokjournal.com
Merokok itu katanya mengurangi ketegangan, mendatangkan inspirasi, pendeknya merokok itu untuk mengejar ‘kesenangan’. Karena itu banyak para perokok mengatakan, betapa sulitnya berhenti merokok. Lepas dari rokok berarti mengurangi rasa senang.
Banyak orang tahu akan informasi bahaya merokok, informasi itu bertebaran di mana-mana, namun meski para perokok tidak peduli betapa bahaya bagi perokok. Dan sungguh menakjubkan, jumlah perokok kelompok usia produktif di Indonesia terus bertambah!
Bagi yang sudah kecanduan, akan sulit melihat bahaya rokok. Ada istilahnya kita tahu secara kognitif, tapi perilaku kita tidak tahu. “Banyak juga dokter yang secara keilmuan sudah tahu bahayanya, tetapi tetap merokok,” kata dr Andri SpKJ,.
Seorang psikiater mengatakan, rokok bekerja di sistem saraf pusat, berkaitan dengan dopamin dan pusat rasa kesenangan (pleasure). Daerah di otak itu biasanya sudah terpengaruh jika seseorang sudah kecanduan, jadi sulit lepas.
Anda harus percaya, sebenarnya kebanyakan perokok sudah lama ingin menghentikan kebiasaan buruknya tapi itu tidak mudah. Bisa juha hal ini karena kebanyakan kelompoknya perokok, atau saat ingin berhenti timbul efek samping seperti gemuk atau gejala putus nikotin.
Gejala putus nikotin yang akan dirasakan perokok saat berusaha berhenti merokok antara lain merasa tidak nyaman, tidak bisa berkonsentrasi, tidak bergairah, atau nafsu makan bertambah. Pada orang yang tidak bisa melewati fase tersebut, mereka umumnya akan menyerah dan mulai merokok lagi.
“Berhenti merokok bisa berhasil kalau ada niat dan motivasi yang besar,” ujar Andri.
Sebenarnya, perokok yang ingin mengehentikan kebiasaannya merokok bisa meminta pertolongan pada klinik henti rokok. Bisa tersedia di rumah sakit besar, atau dokter praktik yang sering kita kunjungi.
Program Kredit Rumah Murah Tanpa DP Menyalahi Aturan
Warga Jakarta yang belum mampu kredit rumah, sempat bertanya-tanya tentang program calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang berjanji memberi solusi kredit rumah dengan down payment (DP) nol persen.
JAKARTA .lombokjournal.com – Solusi pemberian pinjaman kredit rumah murah dengan skema uang muka atau down payment (DP) nol persen, ditanggapi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo. Program uang DP nol persen kalau direalisasikan otoritas akan memberikan teguran.
Anies-Sandi
Karena itu, sebaiknya program itu tidak dilakukan. “Nanti akan akan ditegur dari otoritas,” jelas Agus.
Solusi pada warga yang sulit mendapatkan rumah karena terbentur membayar DP oleh Anies-Sandi, akan direalisasikan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan akan menggandeng Bank DKI.
Seperti terungkap dalam debat kandidat Cagub-Vawagub DKI Jakarta sebelumnya, Anies berjanji menyiapkan fasilitas kredit. Diungkapkannya, Jakarta punya Bank DKI yang total asetnya Rp1.000 triliun. “Dibagi penduduk Jakarta, sekitar 100 juta per orang,” ucap Anies
Menurut Gubernur BI, bank sentral mempunyai aturan khusus terkait loan to value (LTV) untuk pembiayaan properti. Sudah ada aturan terkait besaran uang DP untuk penyaluran kredit properti.
“Harus ada minimum DP untuk penyaluran kredit properti. Kalau seandainya nol persen itu menyalahi (aturan),” ucap Agus, ditemui di komplek perkantoran BI, Jakarta, Jumat (17/2) .
Bukan Nol Persen, Tapi Nol Rupiah
Terkait program kredit rumah tanpa DP, pasangan yang selalu menyerukan “Jakarta butuh Gubernur Baru” itu menganggap banyak pihak salah paham. Padahal maksudnya, mencicil rumah dengan uang nol Rupiah.
“Bukan nol persen, tapi DP-nya nol Rupiah. Makanya, itu si debitur harus mengumpulkan dana sekitar enam bulan untuk DP tersebut,” kata Anies di Jakarta, Jumat malam.
Anies justru menganggap pihak yang mengkhawatirkan bahwa program itu menyalahi aturan Loan to Value (LTV), salah memahami sebab diyakininya program ini tidak melakukan pelanggaran apapun.
Bank Indonesia (BI) menyebut aturan LTV minimal 15 persen dari harga rumah. Aturan itu bahkan tertuang dalam Peraturan BI (PBI) Pasal 17 Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk kredit properti. Tetapi, bagi Anies aturan itu tetap sah bila masuk dalam program pemerintah daerah (Pemda).
“Tidak menyalahi aturan, jika itu termasuk dalam program pemerintah daerah,” tegas Anies.