Festival Desa Inovatif, Menggelar Inovasi Di Desa NTB

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Festival Desa Inovatif, yang menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan inovasi yang tumbuh dan berkembang di Desa-Desa yang ada di NTB

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dukcapil NTB, Rusman. (foto: Yat)

MATARAM.lombokjournal.com  —  Festival Desa Inovatif akan digelar di Taman Budaya NTB di Kota Mataram, pada 30-31 Maret 2017 mendatang.

Festival tersebut diharapkan menjadi model pengelolaan pertukaran pengetahuan dan inovasi guna mendorong kemajuan pembangunan di desa, menuju NTB sebagai destinasi wisata pengetahuan dan inovasi di tanah air.

“Festival Desa Inovatif ini lahir dari hasil diagnosa yang dilakukan oleh pelaku program Generasi sehat dan cerdas di beberapa wilayah di NTB, ” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinas PMPD-Dukcapil) Provinsi NTB, Rusman, Kamis (9/3) di Mataram.

Menurut Rusman, berdasarkan diagnosa ternyata banyak ditemukan kegiatan-kegiatan inovatif yang dilakukan atas inisiatif masyarakat.  Termasuk Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten terutama inovasi dalam mengembangkan kegiatan Pelayanan Sosial Dasar (PsD) pendidikan dan kesehatan.

“Meski begitu, kegiatan-kegiatan tersebut (yang inovatif) hanya berseliweran di desa-desa, atau bahkan hanya di benak para pelakunya, belum diketahui oleh khalayak, karena belum dikelola dengan baik,” katanya.

Melihat potensi tersebut, Pemprov NTB melalui Dinas PMPD-Dukcapil, bekerjasama dengan Generasi, mencoba mengembangkan sebuah model pengelolaan inovasi yang ada.

Festival Desa Inovatif, papar Rusman,  merupakan tahapan kegiatan yang tak terpisahkan dari atas model pengelolaan pengetahuan dan inovasi yang coba dilakukan ini.

YAT




IWAPI Pastikan Kawal Dian Lestari, Demi Harumnya Nama NTB

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) memastikan akan mengawal perjalanan karir Dian Lestari hingga meraih sukses di ajang kontes Putri Indonesia 2017.

Ketua IWAPI Lombok Barat, Niniek Green bersama Dian Lestari, finalis Putri Indonesia asal NTB.(foto: GRA)

MATARAM.lombokjournal.com – Hal itu dikatakan Ketua DPC IWAPI Lombok Barat, Niniek Green.  “Kami dari IWAPI sudah komit mengawal Dian dalam ajang Putri Indonesia 2017, karena ini potensi yang dimiliki NTB,” kata Niniek, Selasa (7/3), saat mendampingi Dian Lestari di Kantor Dinas Pariwisata NTB.

Niniek menjelaskan, mendampingi dan mensupport Dian Lestari di ajang Putri Indonesia 2017 merupakan panggilan organisasi pengusaha wanita, untuk turut mensukseskan keberhasilan finalis Putri Indonesia itu di tingkat nasional. Kalau Dian berhsil, tentu akan mengharumkan nama NTB.

“Pada ajang serupa tahun lalu, finalisnya kan didampingi EO dan kurang berhasil. Nah, kali ini IWAPI merasa terpanggil, ini juga demi mengharumkan nama NTB,” katanya.

Menurut Niniek, targetnya agar Dian bisa sukses terpilih sebagai Putri Indonesia 2017. Atau setidaknya kiprah Dian dalam ajang tersebut bisa meraih Putri Kepulauan, salah satu kategori Putri Indonesia.

“Kemampuan Dian tidak diragukan dan kami berharap dia bisa terpilih sebagai Putri Indonesia. Minimal bisa meraih Putri Kepulauan,” katanya.

Untuk bisa meraih predikat Putri Kepulauan dalam ajang Putri Indonesia 2017, Dian Lestari butuh dukungan masyarakat luas melalui vote.

Nah disinilah IWAPI bersama Dinas Pariwisata NTB akan mendukung dengan sosialisasi ke masyarakat NTB.  “Kami sangat bangga dan mengapresiasi dukungan Dinas Pariwisata NTB juga,” kata Niniek.

GRA




Global Hub dan Samota Prioritas Kawasan Investasi NTB

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memprioritaskan dua kawasan yakni Kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora (Samota) di Pulau Sumbawa dan Kawasan Global Hub Bandar Kayangan di Pulau Lombok, sebagai fokus pengembangan kawasan investasi tahun ini.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Mjdi

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, sudah banyak investor yang menyampaikan ketertarikan untuk menanamkan modalnya di dua kawasan investasi tersebut.

“Alhamdulilah banyak investor yang tertarik. Pemerintah pusat Insya Allah juga komitmen,” katanya, Selasa (7/3) di Mataram.

Saat ini Pemprov NTB, menurutnya, sedang mendorong agar proses percepatan pembangunan Global Hub bisa segera terlaksana, terutama untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang mencakup posisi Global Hub sebagai kawasan strategis nasional.

Ia menilai, proses RTRWN Global Hub sudah mendapat persetujuan dari sejumlah menteri terkait, dan tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo.

“Kita tinggal menunggu pengesahan RTRWN, mudah-mudahan dilampirannya Global Hub masuk dalam kawasan strategis nasional,” katanya.

GRA




Kontes Putri Indonesia, DIAN LESTARI Wakil Dari NTB

DIAN LESTARI, 19, mahasiswi jurusan Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram terpilih mewakili NTB dalam ajang finalis kontes Putri Indonesia 2017.

MATARAM.lombokjournal.com — Kemampuan berbahasa Inggris dan wawasan luas tentang potensi alam dan budaya di NTB, membuat Dian Lestari terpilih menjadi salah satu finalis Putri Indonesia yang mewakili Provinsi NTB.

Gadis cantik berusia 19 tahun ini bercita-cita ingin mempromosikan Lombok dan Sumbawa lebih jauh lagi, jika berhasil terpilih menjadi Putri Indonesia tahun 2017 ini.

“Saya minta dukungan semua pihak, rekan media massa dan  masyarakat NTB secara umum. Tentu jika terpilih (sebagai Putri Indonesia) saya akan bisa lebih luas mempromosikan NTB, Lombok dan Sumbawa,” kata Dian, Selasa (7/3) di Mataram.

Dian saat ini tercatat sebagai mahasiswi di FKIP Universitas Mataram jurusan Bahasa Inggris. Sebelum mengikuti ajang Putri Indonesia 2017 ini, putri dari pasangan I Komang Warpi dan Ni Nyoman Sucita, ini sudah beberapa kali berhasil meraih prestasi, seperti Dedare Ekspresi tahun 2013 dan runner up dalam audisi Putri Indonesia 2016.

Ajang pemilihan Putri Indonesia yang disupport oleh Yayasan Putri Indonesia dan Mustika Ratu, tahun ini akan digelar pada 31 Maret mendatang di Jakarta.

Dian Lestari sebagai wakil dari NTB akan bersaing dengan 38 finalis lainnya dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Pemilik nama lengkap Ni Komang Srimaya Dian Lestari, ini mengaku akan menampilkan kemampuan maksimalnya di ajang Putri Indonesia, demi mengharumkan nama NTB.

“Saya akan berusaha maksimal demi NTB,” kata Dian.

Perwakilan Mustika Ratu, Luluk Handayani menjelaskan, Dian merupakan satu dari tiga calon finalis Putri Indonesia dari NTB yang ikut audisi Putri Indonesia 2017. Dalam proses seleksi yang dilakukan tim Yayasan Putri Indonesia, Dian terpilih menjadi finalis mewakili NTB.

“Dian terpilih sebagai wakil NTB karena presentasinya menggunakan bahasa Inggris, dan ini yang cukup membanggakan,” kata Luluk.

Menurutnya, selain kecantikan dan postur tubuh yang proporsional, ajang Putri Indonesia juga menilai para finalis dari sisi kecerdasan intelektual, wawasan yang luas, dan juga kemampuan berkomunikasi yang andal.

“Para finalis akan mulai masuk karantina pada 22 Maret dan Grand Final Putri Indonesia akan digelar 31 Maret di Jakarta,” kata Luluk.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengatakan, Pemprov NTB melalui Dispar akan mendukung dan mensuport Dian sebagai finalis Putri Indonesia yang mewakili NTB.

“Kami dari pemerintah tentu akan mensupport Dian.Kita berharap kali ini Putri Indonesia terpilih dari NTB,” katanya.

GRA




Basarnas Evakuasi KM Bunga Manis Yang Sempat Hilang Kontak

Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram, Minggu sore (5/3) berhasil menemukan dan mengevakuasi KM Bunga Manis II, ke pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com —  KM Bunga Manis II yang bertolak dari Kalukalu Kuang – Sulawesi menuju Banyuwangi – Jawa Timur, dilaporkan hilang kontak pada Minggu pagi di sekitar perairan Bali. Kapal barang sepanjang 20 meter itu bermuatan kelapa gelondongan, dengan jumlah awak kapal enam orang termasuk nahkoda.

“Setelah tiga jam melakukan pencarian, Pukul 13.30 Wita kapal ditemukan di sekitar timur tenggara dari lokasi hilang kontak,” kata Humas Basarnas Mataram, I Putu Cakra Negara, Minggu sore (5/3).

Menurut Cakra, Basarnas Mataram menerima radiogram dari Kantor SAR Denpasar bahwa KM Bunga Manis II mengalami hilang kontak di sekitar perairan utara pulau Bali, Minggu pagi. Basarnas Mataram kemudian melakukan upaya pencarian menggunakan Kapal Rescue Boat 220 Mataram. Pencarian di fokuskan pada lokasi terakhirnya kapal hilang kontak.

Dijelaskan, kapal ditemukan dalam kondisi terombang-ambing di lautan. Kapal langsung dievakuasi dengan cara ditarik menggunakan Rescue Boat 220 Mataram menuju Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

“Kapal berhasil ditarik ke Pelabuhan Bangsal sekitar pukul 16.00 Wita. Semua ABK selamat,” katanya.

BACA : Nakhoda Kapal Bunga Manis II Bersyukur Seamat

GRA




Sembalun Didorong Kembali Jaya Seperti Era 1990-an

PT Pupuk Kaltim membantu kelompok tani di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, dengan menyalurkan 1,8 ton bibit bawang putih dan pupuk senilai total Rp150 Juta.

LOMBOKTIMUR.lombokjournal.com — Bantuan tersebut disalurkan sebagai stimulant, untuk mendorong Kecamatan Sembalun di Lombok Timur menjadi sentra produksi bawang putih. Diharapkan daerah ini meraih kembali kejayaannya seperti di era tahun 1990-an.

“Melalui bantuan ini Pupuk Kaltim ingin mendorong agar Sembalun bisa kembali jaya sebagai penghasil bawang putih, seperti dulu,” kata Direktur Komersil PT Pupuk Kaltim, Gatoet Gembiro Noegroho, Kamis (2/3) saat menyerahkan bantuan di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.

Selain bantuan bibit bawang putih dan pupuk, PT Pupuk Kaltim juga membantu pembuatan demplot bawang putih dengan luas total dua hektare di Kecamatan Sembalun, dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp220 juta.

Gatoet mengatakan, bantuan untuk petani di Sembalun merupakan bagian dari upaya PT Pupuk Kaltim mendukung program ketahanan pangan pemerintah saat ini.

Ia menilai kawasan Sembalun yang terletak di kaki Gunung Rinjani bagian timur, sangat pantas dikembangkan sebagai daerah sentra bawang putih.

“Kalau bisa diproduksi di dalam negeri, kenapa tidak?, kenapa harus impor,” katanya.

Gatoet menjelaskan, secara teknis PT Pupuk Kaltim akan mendampingi kelompok tani yang ada di Sembalun melalui dua hektare demplot bawang putih yang dibangun.

Dengan bibit yang baik dan pupuk yang tepat serta sistem bertani yang intensif, Gatoet memperkirakan produktivitas bawang putih di Sembalun bisa mencapai 40 ton perhektare.

Hasil panen dari demplot nantinya, akan disalurkan kembali ke petani untuk pembibitan lanjutan.

“Jadi polanya nanti revolver, ada pertanian ada penangkaran bibit dan juga penyebarluasan bibit ke lebih banyak petani yang akhirnya bisa memperluas lahan tanam,” katanya.

Wakil Bupati Lombok Timur, Hairul Warisin mengatakan, Kecamatan Sembalun memiliki luas lahan pertanian produktif sekitar 1.200 hektare. Dalam kawasan potensi itu ada sekitar 400 hektare yang potensial bagi komoditas bawang putih dan bawang merah.

“Dulu di tahun 1990-an hingga 1997, Sembalun sangat terkenal sebagai sentra bawang putih. Potensi 400 hektare bisa ditanami semua, tapi sampai 1997 di saat pemerintahan Soeharto berakhir, kejayaan bawang putih Sembalun juga berakhir karena harga bawang dari China lebih murah,” kata Hairul.

Saat ini eksisting lahan yang ditanami bawah putih di Kecamatan Sembalun hanya sekitar 50 hektare. Petani di sana enggan menanam bawang putih lantaran ongkos produksi yang dinilai terlalu tinggi dan juga harga jual yang cenderung tidak stabil.

Menurut Hairul, Pemda Lombok Timur mulai mendorong para petani untuk kembali menanam bawang putih dan bawang merah di Sembalun, selain komoditi hortikultura lain yang memiliki nilai jual.

“Bantuan dan dukungan demplot dari Pupuk Kaltim ini, bisamenjadi stimulan bagi petani di sini untuk kembali menanam bawang putih dan meraih kejayaan seperti dulu lagi,” katanya.

Berdasarkan data Pemda Lombok Timur, Sembalun merupakan kecamatan dengan enam Desa di dalamnya yang memiliki total penduduk sekitar 23 ribu jiwa. Potensi pertanian pangan dan hortikultura di Sembalun membuat Kecamatan ini menjadi satu-satunya Kecamatan dengan penduduk miskin terendah di Kabupaten Lombok Timur.

“Saat ini Sembalun merupakan sentra untuk 16 jenis komoditi sayuran, dan dengan pertanian Sembalun yang merupakan Kecamatan dengan penduduk paling sedikit di Lombok TImur, juga bisa menjadi Kecamatan yang prosentase jumlah penduduk miskinnya paling sedikit di Lombok Timur,”kata Hairul Warisin.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Lendang Luar Sembalun, Risbaini (48) mengatakan, menanam bawang putih bagi petani Sembalun saat ini bukan hal yang mudah, jika tanpa pendampingan dan perhatian banyak pihak.

Ia menjelaskan, setidaknya dibutuhkan dana Rp100 juta sampai 110 juta untuk ongkos produksi menanam 1 hektare lahan bawang putih.

“Ongkosnya tinggi, untuk bibit pupuk dan juga operasional.Sementara produktivitas kita disini rata-rata hanya 25 ton sampai 30 ton perhektare. Tapi kalau ada bantuan bibit dan pupuk kami pikir petani bisa lebih tertarik,” katanya.

Risbaini menjelaskan, saat ini ada sekitar 79 kelompok tani di Kecamatan Sembalun, dengan anggota total mencapai 800 orang. Namun yang masih aktif menanam bawang putih hanya 200 an orang.(GRA)

Direktur Komersil PT Pupuk Kaltim, Gatoet Gembiro Noegroho, Kamis (2/3), saat menyerahkan bantuan kepada kelompok tani di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.

GRA




NTB Kebagian Rp26 Miliar Pelaksanaan Sapi Wajib Bunting

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – – Kementerian Pertanian RI mengucurkan dana sebesar Rp26 Miliar untuk pelaksanaan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus SIWAB) di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)tahun 2017 ini.

“Dana ini untuk pelaksanaan Upsus SIWAB di delapan Kabupaten di NTB tahun ini,” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, I Ketut Diarmita saat membuka Gebyar Upsus SIWAB, Selasa (28/2), di kompleks Agro Eduwisata di Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Program Upsus SIWAB merupakan program pemerintah melalui Kementan RI yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi ternak Sapi nasional, melalui peningkatan teknik inseminasi buatan (IB) terhadap Sapi betina induk.

Dengan alokasi dana Rp26 Miliar itu, papar Ketut, NTB ditargetkan bisa melakukan inseminasi buatan (IB) pada sekitar 140 ribu ekor Sapi induk sepanjang 2017 ini.

“Target untuk NTB itu sekitar 140 ribu tahun ini. Jadi kira-kira dalam itu harus ada 395 ekor Sapi induk yang di IB setiap hari. Ini perlu kerja keras,” katanya.

Ketut mengatakan, secara nasional Kementerian Pertanian RI mengucurkan anggaran sekitar Rp1,1 Triliun tahun ini, untuk meningkatkan jumlah populasi Sapi nasional dengan teknik inseminasi buatan (IB), melalui program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus SIWAB).

BACA :

Peluncuran Upsus SIWAB secara nasional dilakukan di Komplek Agro Eduwisata, Desa Lelede,Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Selasa (28/2), dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, I Ketut Diarmita, Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak, Surahman, Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, jajaran Pemda Lombok Barat, dan Pemprov NTB, serta 500 peserta dari kelompok petani peternak Sapi di pulau Lombok.

GRA




Ginjal Rabitah Masih Lengkap Kata RSUP NTB

Sri Rabitah yang semula ginjalnya dikabarkan sudah hilang, ternyata masih ada di tubuhnya

MATARAM.lombokjournal.com – –  Hal itu dikatakanPihak Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB bahwa organ ginjal di tubuh Sri Rabitah (25), mantan TKW warga Desa Sesait, Lombok Utara, masih lengkap. Namun tindakan medis tetap perlu dilakukan karena masih ada selang di tubuh Rabitah.

“Sejak awal, kami tidak pernah memberi keterangan bahwa ginjal yang bersangkutan tidak ada. Ginjalnya masih ada, tapi ada selang juga di dalamnya,” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUP NTB, Agus Rusdi, kepada wartawan, Selasa (28/2) di RSUP NTB.

Sebelumnya Sri Rabitah diduga menjadi korban pencurian ginjal, saat bekerja di Doha, Qatar pada 2014 silam.

Menurut Agus, hasil pemeriksaan terhadap ginjal Rabitah dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan radiologi seperti rongten, city scan, dan juga potret USG.

Ia menjelaskan, Sri Rabitah merupakan pasien rujukan dari RSUD Tanjung, Lombok Utara, dengan keluhan penyakit dalam.

Kepala Biro Humas Setda Pemprov NTB, Yusron Hadi

Kepala Biro Humas Pemprov NTB, Yusron Hadi melalui rilis pers, Selasa (28/2) menegaskan, bahwa ginjal Sri Rabitah masih lengkap.

“Sesuai hasil pemeriksaan dokter spesialis radiologi RSUP NTB, Dr Dewi Anjarwati, menyatakan bahwa kedua ginjal yg bersangkutan masih ada,” kata Yusron.

Adapun rasa sakit di bagian perut Rabitah, perlu tindakan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.

Menurut Yusron, perkembangan pemeriksaan dari RSUP NTB itu juga sudah dilaporkan ke pihak Kementerian Tenaga Kerja RI dan BP3TKI NTB di Mataram.

BACA : PBHBMI Menduga Intervensi Pihak Tertentu Dalam Kasus Rabitah

Sri Rabitah didampingi keluarga dan tim Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PBHBMI) NTB, Selasa (28/2) datang ke RSUP NTB untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan.

 GRA




TKW Korban Pencurian Ginjal Asal KLU, Datangi Bupati

Sri Rabitah (25), seorang mantan TKW asal Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, diduga menjadi korban pencurian ginjal saat bekerja di Kota Doha, Qatar, Timur Tengah.

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com —  Bersama keluarganya Sri Rabitah mendatangi Kantor Bupati Lombok Utara, melaporkan apa yang dialaminya. Kedatangannya melapor ke Bupati KLU, Najmul Ahyar  itu didampingi tim dari Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PBHBMI) cabang Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin  (27/2),.

Di hadapan Bupati Najmul Ahyar, dan jajaran Pemda Lombok Utara, Sri Rabitah mengungkapkan, ia bekerja di Doha, Qatar pada pertengahan Juni 2014 silam.

Sebuah agensi bernama Alzajirah di Kota Abudhabi  menyalurkan Rabitah sebagai pembantu rumah tangga di rumah majikan bernama Madam Gada di Kota Doha. “Di sana selain majikan saya suami istri, ada juga ibu majikan saya yang kelihatan sedang sakit,” kata Rabitah.

Tiga hari bekerja di rumah majikannya itu, Rabitah diajak ke sebuah Rumah Sakit di Kota Doha. Alasan majikan agar Rabitah di cek medikal ulang.  Namun di RS tersebut, Rabitah justru diminta menjalani operasi.

“Yang mengoperasi seorang dokter dari Malaysia, dia bilang tenang saja. Saya dibawa ke ruangan operasi dan tidak bisa melawan karena sudah disuntik bius,” katanya.

Menurut Rabitah, ia tak sadarkan diri sejak pukul 6 pagi waktu Qatar, hingga pukul 6 pagi selanjutnya. Begitu sadar, Rabitah merasakan sakit di bagian pinggang kanannya. Ternyata ada bekas operasi disana.

Setelah dari RS itu, majikan Rabitah tidak membawanya pulang ke Doha, tetapi mengembalikan Rabitah ke agensi Alzajirah di Kota Abudhabi.

“Saya tidak tahu kenapa saya dioperasi. Saya dikembalikan ke kantor agen, dan saya berkali-kali disiksa,” katanya.

Pasca kejadian itu Rabitah sempat tiga kali disalurkan ke majikan lain di Doha. Namun karena sakit pasca operasi, Rabitah tidak mampu bekerja dan selalu mendapat siksaan majikan.

“Saya sudah putus asa, tapi untung saja majikan yang terakhir orangnya baik. Dia tahu saya sakit dan dia meminta agensi memulangkan saya ke Indonesia,” katanya. Rabitah dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Juanda Surabaya pada 24 Juli 2014.

Baru Sadar Ginjalnya  Hilang

Sejak kembali ke kampung halaman di Desa Sesait Lombok Utara, hingga awal 2017, Rabitah tidak menyadari kalau ginjal kanannya hilang. Ia baru mengetahui ketika memeriksakan kesehatannya ke RSUD Tanjung Lombok Utara, awal Januari 2017.

BACA JUGA :

Bupati KLU Akan Surati Presiden

BP3TKI  Mataram Pastikan Tindak Lanjuti Kasus Rabitah

“Saya minta pemerintah menuntut pelakunya. Saya tidak rela dunia dan akhirat ginjal saya dicuri. Kalau mereka minta baik-baik mungkin ,” katanya.

Koordinator Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PBHBMI) NTB, Muhammad Saleh menjelaskan, Rabitah sering sakit-sakitan dan kondisi tubuhnya lemas, sepulang dari Qatar 2014 silam.

“Karena tidak tahan penyakitnya, ia berobat ke RSUD Tanjung dan dirujuk ke RSUD Provinsi NTB di Mataram. Yang membuat kaget, hasil pemeriksaan menyatakan ginjal kanan Rabitah tidak ada lagi,” kata Saleh. Menurutnya, ada dugaan ginjal Rabitah digunakan untuk transplantasi kepada ibu majikan yang sedang sakit.

Saleh menambahkan, selain kehilangan ginjal kanan, Rabitah mengalami sakit lantaran masih ada benda asing di lokasi ginjal kanannya. Hal ini mengharuskan Rabitah menjalani operasi pengangkatan.

“Kami mendampingi Rabitah ke Pemda Lombok Utara agar bisa diperhatikan. Dia harus operasi di RSUD Provinsi NTB pada 2 Maret mendatang,” kata Saleh.

Selainminta dukungan proses operasi Rabitah, Saleh juga minta Pemda Lombok Utara bersikap atas dugaan pencurian organ ginjal Rabitah. Diduga Rabitah korban jaringan penjualan organ dalam.

“Ini kejahatan serius. Ada beberapa kasus juga terjadi sebelumnya, namun tidak bisa terungkap karena korbannya meninggal dunia. Rabitah bisa menjadi pintu masuk membongkar sindikat ini,” tegas Saleh.

GRA




Peluncuran Buku Puisi ‘Hai Aku Sent to You’ Noorca

Noorca Marenda Massardi meluncurkan buku kumpulan puisi Hai Aku Sent To You, di Mataram, Lombok, Sabtu (25/2) malam.  Puisi yang disebutnya hai-aku itu menerapkan (sebagian) aturan-aturan struktur puisi Haiku.

MATARAM.lombokjournal.com

Diskusi peluncuran buku puisi ‘Hai Aku Sent To You’, dari kiri: Zaeni Muhammad, Noorca M. Massardi Kongso Sukoco, dan Dr Abudu Wahid. (foto; Lombok Journal)

Penulis novel, naskah drama dan penyair Noorca M. Massardi mendapat sambutan hangat dari sekitar 50 orang dari berbagai komunitas seni di Mataram, NTB, dalam acara peluncuran kumpulan puisi terbarunya Hai Aku Sent To You.  Dalam puisi terbarunya yang ketat mengikuti struktur tradisi penulisan puisi Haiku Jepang itu, Noorca juga sempat bertanya jawab dengan komunitas Haiku di Mataram.

Menurut Noorca, ia tertarik menulis gaya tradisi puisi Jepang itu setelah sempat menemani salah seorang pemenang penulisan puisi Haiku. “Dalam acara itu saya spontan menulis dan membaca Haiku,” katanya tentang perkenalannya dengan Haiku yang terjadi di bulan Desember 2016.

Dalam peluncuran buku yang berlangsung di POST (Paox Open Stage), salah satu komunitas seni di Mataram, diramaikan dengan penampilan Yoi Acoustic (Wing Irawan, Gde Agus Mega Saputra dan Yuga Anggana) satu kelompok musik akustik yang sangat populer di Mataram. Noorca sempat membaca puisi diiringi kelompok tersebut.

Bisa dikatakan, Noorca M. Massardi merupakan salah satu dari jumlah yang sangat sedikit dari penulis Indonesia yang tetap produktif menulis di masa senjanya. Lebih dari itu, kumpulan puisinya – kabarnya baru diiterbitkan (dicetak) bulan Maret – yang diluncurkan di POST (Paox Open Stage) di Batudawe, Mataram itu menunjukkan semangat pengggunaan bahasa Indonesia untuk menjelajah puisi Haiku yang memiliki aturan struktur ketat.

Prof Maman S Mahayana, pengajar di Universitas Indonesia, dalam pengantar buku kumpulan puisi itu juga menilai Noorca berhasil membangun larik-kariknya sesuai ketentuan Haiku yang menggunakan struktur suku kata dan larik 5-7-5.

“Dia berhasil membangun larik-lariknya sesuai ketentuan haiku. Kita boleh punya keyakinan bahwa Bahasa Indonesia di tangan penyair andal, relatif menjelma jadi luwes dan lincah, meskipun diperlakukan dalam kemasan haiku,” tulisnya dalam kata pengantar buku.

Dalam diskusi peluncuran buku itu juga menghadirkan pembicara Kongso Sukoco, sutradara teater dan wartawan, dan pengajar IAIN Mataram, Dr Abudu Wahid. Kalau Kongso Sukoco banyak membandingkan penulisan puisi Noorca dengan unsur-unsur instrinsik puisi Haiku, sedang Abudu Wahid banyak menyoroti sikap religiusitas dalam puisi Noorca.

“Mas Noorca berhasil mempermainkan kata-kata untuk mengejar makna,” ujar Wahid.

Noorca mengatakan, meski Haiku memiliki aturan ketat, namun telah mengalami perkembangan.  Kalau dalam tradisi penulisan Haiku sebelumnya terkandung pencitraan alam, penjajaran (yang besar dan kecil, keheningan dan gerak, dan lain-lain) dan memiliki kigo (kata berkonotasi musim) yang menjadi ciri sensitivitas orang Jepang untuk perubahan musim.

“Memang haiku sudah berkembang. Kalau dulu tidak memuat perasaan sosial, dan lebih dominan citra alam,” kata Noorca yang puisi-puisinya lebih banyak memuat langsung perasaan sosial dan religius.

Dalam acara peluncuran buku puisi itu, yang menarik saat Noorca memproklamirkan bentuk lain, yaitu bondiku. Bondiku (nama yang diambil dari cucu laki-lakinya, Bondi), merupakan puisi pendek tiga baris dengan komposisi 5-6-1 suku kata yang diciptakannya. Namun penulisannya bisa dilakukan dengan pola terbalik 1-6-5 suku kata.

Menurut Noorca, Bondiku boleh ditulis bebas, bisa serius bisa lucu, religius atau sekuler, tentang manusia atau alam semesta, dengan tema apa saja, dan tak wajib soal rima. Namun diakuinya, struktur 5-6-1 itu terilhami 0leh 5 rukun Islam, 6 rukun Iman, dan 1 Allah SWT.

“Saya belum menuliskan kredo tentang bondiku,” kata Noorca.

Ka-eS