Hayi Nukman Ciptakan Aplikasi “SAMPUN” , Teknologi Informasi Mengelola Sampah Menjadi Uang

Adanya aplikasi SAMPUN, masyarakat akan lebih mandiri dan menyadari bahwa sampah dapat menjadi sumber daya, sehingga tidak ada lagi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Di tengah geliat pemerintah daerah mewujudkan NTB Asri dan Lestari melaui program bebas sampah (Zero Waste), Hayi Nukman, seorang pemuda asal Narmada Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, bersama teman-temannya menghadirkan sebuah inovasi  teknologi informasi, yakni  membuat aplikasi bernama Sampah Untuk Negeri (SAMPUN).

Hayi memang dilahirkan dengan bakat dan skill dibidang teknologi. Sejak sekitar 6 tahun yang lalu, ia mengaku sudah berkiprah di industri Teknologi informasi.

Ia punya keinginan besar berkiprah dan bermanfaat bagi masyarakat. Keinginam itu membuatnya terus berkreasi untuk menciptakan teknologi mengubah sampah menjadi sumber daya bagi masyarakat kini terwujud.

Istilah “Sampun” diambil dari Bahasa sasak yakni berarti sudah.

“Nama SAMPUN kita ambil dari bahasa ibu kita, yakni bahasa Sasak. Dimana Sampun dalam bahasa Sasak berarti Sudah.” tutur Hayi di Narmada, Selasa(30/07-2019).

Cara kerja aplikasi SAMPUN sangatlah sederhana. Masyarakat cukup datang ke BSU (Bank Sampah Unit) partner yang sudah disiapkan dengan membawa sampah dan KTP sebagai ID tabungan sampah dari masyarakat.

Dengan adanya aplikasi SAMPUN, masyarakat akan lebih mandiri dan menyadari bahwa sampah dapat menjadi sumber daya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang akan membuang sampah begitu saja.

Dari ID KTP akan dikonversi dengan nomor rekening tabungan di bank yang telah bekerjasama dengan SAMPUN.

“Setelah sampahnya ditimbang, nilai sampah langsung dikonversi ke nilai rupiahnya. Alat timbangan digital tersebut sendiri adalah karya anak NTB yang termasuk kategori timbangan pintar, karena langsung mengirim data ke aplikasi,” jelasnya.

Hasil pengumpulan sampah yang telah ditimbang akan langsung masuk ke dalam tabungan.

Kemudian, nilai uang di dalam buku tabungan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti membeli sembako, membeli pulsa listrik, membeli Gas, beli pulsa HP dan lain-lain.

“Ked epan, juga kita upayakan untuk membayar obat di Puskemas atau fasilitas kesehatan lainnya yang menjadi partner kita, dan tidak menutup kemungkinan, bayar sekolah nantinya bisa dengan ini,” papar Hayi.

Dengan inovasi teknologi ciptaannya itu, Hayi berharap agar sampah tidak hanya menjadi barang yang dibuang begitu saja. Namun sampah dapat menjadi sumber daya dan dengan aplikasi ini masyarakat dapat membuat sampah menjadi berkah.

Menurutnya, tantangan yang paling sulit saat ini adalah bagaimana  menyadarkan masyarakat. Terutama tentang pentingnya menjaga lingkungan dan nilai dari sampah itu.

Namun dengan aplikasi SAMPUN ini, ia optimis, secara perlahan akan tumbuh kesadaran masyarakat akan sampah. Jika dikelola dengan baik, sampah bukan lagi sumber petaka melainkan bisa menjadi berkah.

“Saya pulang ke Lombok juga karena ingin bermanfaat bagi daerah dan masyarakat sendiri, ada kepuasan hakiki,” tuturnya.

AYA




Indek Kesehatan NTB, Naik Dari Posisi 19 Ke Posisi 11

Peningkatan yang cukup bermakna terlihat pada sub indek kesehatan lingkungan, sub indeks penyakit menular, perilaku, dan kesehatan reproduksi sub indeks penyakit menular, perilaku, dan kesehatan reproduksi

Nurhandini Eka Dewi

MATARAM.lombokjournal.com –  Tahun 2013, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) NTB, masih di posisi 19, tapi  saat ini sudah berada pada posisi 11 dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Berarti ada peningkatan signifikan dibandingkan 5 tahun lalu.

“Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Juli 2019, IPKM kita naik dari urutan 19 di tahun 2013 menjadi urutan 11,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Selasa (30/07/19).

Peningkatan IPKM menunjukkan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat NTB. IPKM  digunakan untuk memonitor keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat dan melihat penentuan peringkat provinsi dan kabupaten/kota.

Dikeluarkannya nilai indeks ini juga untuk melihat perkembangan status kesehatan masyarakat kabupaten/kota di Indonesia, khususnya di NTB.

Dijelaskan, data yang digunakan untuk menyusun IPKM yakni Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Potensi Desa (Podes) 2018, dan Susenas Maret 2018 terintegrasi Riskesdas 2018, terang dr. Eka.

Angka peningkatannya pun cukup signifikan. Yakni dari 0,5236 pada tahun 2013 menjadi 0,6190.

Nilai Sub Indeks tertinggi adalah penyakit menular dengan skor 0,8890 dan yang terendah adalah pelayanan kesehatan 0,4574.

Sebagian besar sub indeks mengalami peningkatan. Namun peningkatan tertinggi pada sub indeks kesehatan lingkungan.

Artinya terjadi kondisi membaik pada indikator penyusun sub indeks kesehatan lingkungan.

Peningkatan yang cukup bermakna juga terlihat pada sub indeks penyakit menular, perilaku, dan kesehatan reproduksi.

Satu sub indeks yang mengalami penurunan yaitu sub indeks penyakit tidak menular. Artinya, terjadi kondisi yang memburuk pada indikator penyusun sub indeks penyakit tidak menular.

Untuk IPKM dengan peringkat tertinggi secara nasional masih melekat pada provinsi Bali. Artinya, Masyarakat Provinsi Bali hidup paling sehat dan lebih berpeluang panjang umur.

Sementara IPKM terendah disandang oleh Provinsi Papua.

Maasih mendekati nilai minimal

Meskipun mengalami peningkatan, namun diingatkan tetap harus menjadi perhatian, karena  nilai IPKM Provinsi NTB masih mendekati nilai minimal.

Hal ini menunjukkan masih banyak kabupaten/kota yang nilainya pada kelompok minimal.

“Ada beberapa pergeseran di urutan kabupaten/kota. Kota Mataram turun ke urutan kedua, diganti oleh kabupaten Sumbawa Barat sebagai peringkat satu,” ucap Eka.

Kabupaten Lombok Timur menjadi terendah di Provinsi NTB dengan skor IPKM 0,5914. Kemudian kabupaten Bima dengan skor 0,6006.

“Lombok Timur turun dari peringkat 8 di NTB pada tahun 2013, menjadi peringkat 10 atau terakhir saat ini,” tambahnya.

IPKM tertinggi yaitu KSB memiliki skor 0,6964, meningkat dari sebelumnya pada urutan ketiga di NTB. Selanjutnya urutan kedua Kota Mataram dengan skor 0,6724, diikuti Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan skor 0,6436.

Kemudian urutan berikutnya kita Bima, Lombok Barat, Sumbawa, Lombok Tengah, Dompu, kabupaten Bima dan barulah terakhir Lombok Timur.

Untuk skala nasional, kabupaten/kota mengalami lonjakan peringkat yang cukup baik.

“Dalam urutan di tingkat nasional terjadi lonjakan prestasi kabupaten/kota di NTB. Karena KSB menduduki posisi 6 nasional, sebelumnya kabupaten/kota NTB hanya menduduki peringkat 20-an,” katanya..

Meski kabupaten Lombok Timur menjadi peringkat terendah di NTB, namun di tingkat nasional sudah berada pada posisi 240.

Pada tahun 2013, kabupaten/kota NTB di peringkat 200 sampai 300-an. Jadi secara keseluruhan terjadi peningkatan IPKM NTB, baik di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat Provinsi.

AYA




RSUD-NTB Siap-siap Raih Predikat Paripurna Dan Bertaraf Internasional

Melayani itu tidak cukup dengan training, tidak cukup dengan pelatihan saja., tapi dengan hati dan komitmen yang kuat

MATARAM.lombokjournal.com – Rumah sakit terbesar di Bumi Gora tengah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menjadi rumah sakit terakreditasi paripurna bertaraf internasional (go to internasional).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB akan memasuki babak baru, untuk meningkatkan pelayanannya.

Mutu pelayanan terbaik kepada masyarakat merupakan syarat terpenting untuk dapat meraih predikat paripurna dan bertaraf internasional.

Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah menegaskannya  saat memberi pengarahan kepada segenap menejemen  dan stakeholder rumah sakit pada acara re-komitment akreditasi paripurna internasional di Halaman RSUD-NTB di Dasan Cermen Mataram, Senin (29/07) 2019 pagi.

Gubernur  Zulkieflimansyah yang lebih akrab disapa doktor Zul itu menegaskan,  melayani itu tidak cukup dengan training, tidak cukup dengan pelatihan saja.

Tetapi dengan hati dan komitmen yang kuat dari dalam diri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Jika seluruh kekuatan di rumah sakit ini, didedikasikan untuk melayani masyarakat, maka Gubernur Zul meyakini , pada tahun 2020 Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat layak menyandang akreditasi paripurna dan bertaraf internasional.

Hal ini menurutnya sejalan dengan misi NTB Gemilang yang bersih dan melayani.

Kesulitan tingkat tinggi

Menanggapi harapan gubernur,  Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr. Lalu

Gubernur Zulkieflimansyah dan dr dr. Lalu Hamzi Fikri

Hamzi Fikri menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh RSUD NTB untuk menghadapi penilaian kenaikan akreditasi paripurna dan internasional.

Seluruh jajaran dan stakeholder terkait lainnya, kata dr.Fikri saat ini  terus memperkuat komitmen dan menyamakan persepsi menghadapi penilaian dari KARS atau Komite Akreditasi Rumah Sakit.

KARS tersebut merupakan sebuah lembaga independent yang akan mengukur, apakah RSUD NTB memenuhi syarat untuk menjadi rumah sakit bertaraf internasional.

Terdapat 20 elemen penilaian dari KARS. Dan beberapa point di antaranya memiliki kesulitan tingkat tinggi. Sebagai contoh, menejemen obat dan ketersediaannya.

“Atau tantangan yang lebih besar yaitu penilaian Peningkatan Mutu dan Keselamtan Pasien (PMKP) yang merupakan jantungnya rumah sakit. Dan kami memiliki waktu kurang lebih 5 bulan untuk mempersiapkan ini,” kata Fikri..

ia optimis, RSUD NTB akan mampu meraih akreditasi paripurna internasional 2020.

Optimisme itu didasarkan modal dasar kuat yang sudah dimilikinya saat ini. Mulai dari status rumah sakit bertaraf Nasional, ditambah dukungan sumber daya yang dimilikinya saat ini.

Di antaranya, ketersediaan berbagai fasilitas pelayananan di berbagai bidang. Seperti fasililitas pelayanan untuk penyakit kanker, RSUD NTB memiliki Instalasi Radioterapi yang diresmikan akhir tahun lalu.

Kepala Instalasi Radioterapi, dr. Dewi Anjarwati,Sp.Rad beserta jajarannya sendiri telah mendapatkan penghargaan Bapetan and Safety Security Award dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir dalam kegiatan Radiologi Diagnostik dan intervensional dengan predikat sangat baik.

Sehingga masyarakat penyintas kanker di NTB tak perlu dirujuk keluar daerah lagi  untuk mendapatkan pelayanan medis, terangnya.

Selain itu, jumlah tenaga medis juga sudah memadai. Baik tenaga Dokter spesialis yang jumlahnya  mencapai 108 orang maupun  dokter umum 19 orang serta 1 orang SMF emergency dan seorang VCT.

Para Dokter spesialis itu meliputi: 12 SMF Penyakit Anak, 9 SMF Penyakit Dalam, 5 SMF ANastesi, 9 dokter SMF Bedah Umum, 2 dokter SMF Bedah Onkologi, 3 dokter SMF Bedah Syaraf, 1 dokter SMF Bedah Mata, 3 dokter SMF Bedah Plastik, 3 dokter SMF Bedah Orthopedi, 1 dokter SMF Bedah Gigi dan Mulut.

Selain itu juga  4 dokter SMF Urologi, 3 dokter SMF Fisioterapi, 5 dokter SMF Gigi dan Mulut, 1 dokter Pathologi Klinik, 2 dokter Phatologi Anatomi, 7 dokter SMF Mata, 10 dokter SMF Obsgyn, 5 dokter SMF Jantung, 3 dokter SMF kulit dan Kelamin, 7 dokter SMF Paru, 5 dokter SMF THT, 3 dokter SMF Radiologi, dan 6 dokter  SMF Syaraf.

AYA




Wagub Siti Rohmi, Ikut Bernyanyi di Pentas Musik Kebangsaan

Penampilan The datu menjadi sempurna, karena mampu mengajak Hj Siti Rohmi Djalilah untuk tampil menyanyi di atas panggung

Umi Rohmi
Wagub, Hj Siti Rohmi Djalilah tampil menyanyi

lombokjournal.com —

LOMBOK TIMUR  ;   Panggung berlatar bambu runcing, dipadu kain panjang berwarna merah putih terlihat megah. Jejeran bambu kuning yang  masih hidup beserta daunnya, dipadu logo dan foto, mengesankan suasana masalalu di masa-masa perjuangan rakyat Indonesia mengusir penjajah.

Panggung artistik tersebut menjadi saksi tampilnya para musisi muda dalam gelaran Pentas Kebangsaan dan Pahlawan, Jumat  (26/07) 2019. Pentas kebangsaan yang berlangsung di Areal GOR Hamzanwadi berhasil menyedot ribuan penonton.

Habib Asgar misalnya. Ia datang jauh-jauh dari Terara untuk menyaksikan band kesayangannya The Datu, yang malam itu tampil.

“Saya suka The Datu. Penampilannya selalu heboh di panggung. Saya sengaja datang untuk menyaksikan penampilan mereka malam ini,” kata pria yang mengaku suka musik lokal ini.

Pentas kebangsaan ini dibuka dengan penampilan memukau TGH Soleh Sukarnawadi dan Alfian. Gesekan biola TGH Soleh diiringi kelembutan  saxophone Alfian, yang melantunkan tembang Ta’sis NWDI  serasa menyihir penonton.

Lagu Ta’sis NWDI atau lebih dikenal dengan Antiya Pancor, merupakan salah satu lagu perjuangan karya Almaghfurulahu Maulana Syaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid.

Selanjutnya sederet penampil lain, tak kalah menariknya. Band lain seperti E’ed & Friends, Tongkek, Our Class, Keroncong, dan Bale Langgak Band rata-rata tampil memukau penonton.

The Datu misalnya. Mereka tampil “memaksa” penonton untuk ikut bernyanyi. Itok sang vokalis, tampil sangat komunikatif. Para penonton terutama mereka yang berada di barisan depan, diajak untuk ikut bernyanyi dan bertepuk tangan.

Penampilan The datu menjadi sempurna, karena mampu mengajak Hj Siti Rohmi Djalilah untuk tampil menyanyi di atas panggung.

Dalam sambutannya Wagub Rohmi Jalilah tak lupa menyampaikan pesan NTB Zero Waste.

“Awas hati-hati  jangan buang sampah sembarangan,” katanya sebelum mulai bernyanyi.

Dikatakannya, generasi muda harus mengikuti keteladanan para pahlawan nasional kita,Maulana Syaikh. Mulana syaikh adalah sosok yang sangat gigih berjuang.

Anak muda harus kerja keras ndak boleh malas. Manfaatkan sisa hidup yang diberikan sebaik-baiknya. Kalau kita meneladani yang baik-baik maka hidup kita akan baik, kata Wagub NTB usai menyanyikan lagu Ya Maulana.

The Datu mengusung lagu-lagu mereka yang sudah familiar dan mampu merebut hati para fansnya seperti lagu berayen dengan dan Sasak bersahabat. Musik tongkek dipadu musik moderen dan tarian, juga tampil unik.

Begitu pula dengan band Bale Langgak dan kelompok musik keroncong, mereka menjajal panggung dengan keunikan masing-masing yang membuat para penonton bertahan dan menikmati aksi mereka hingga lagu-lagu berakhir dan ditutup oleh penampilan E’ed & Friend dengan lagu-lagu mereka seperti mase biru dan lain-lain.

Tak lupa mereka mengakhiri penampilannya dengan lagu-lagu karya Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Me




Launching e-Ticketing Paket Desa Wisata, Wagub Tegaskan Masyarakat Wajib Jaga Keindahan NTB

Mendes bahagia bisa mengunjungi NTB yang sangat indah, ia mengajak seluruh elemen terus memperlihatkan keindahan NTB agar dunia dapat mengenal NTB lebih jauh lagi

MATARAM.lombokjournal.com – Wakil  Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengungkapkan,  Desa Wisata adalah salah satu jalan untuk menurunkan kemiskinan di NTB, hal ini diungkapkan saat ia menghadiri launching e-Ticketing Paket Desa Wisata di Hotel Lombok Raya, kamis (25/07) 2019.

“Sering saya bertemu dengan orang yang suka berkeliling dunia, tidak sedikit yang mengatakan, tempat kita ini adalah surga, itu yang menyebabkan rang-orang yang pernah ke NTB ingin kembali,” kata Wagub.

Wakil Gubernur mengatakan,  seluruh masyarakat berkewajiban menjaga keindahan alam NTB ini agar terus lestari.

Dalam acara tersebut hadir juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo.,BSEE.MBA. Wakil Gubernur menyampaikan kepada Mendes PDTT, desa selain menjadi destinasi wisata, desa di NTB juga menjadi ujung tombak dari program Zero Waste yang menjadi program unggulan di NTB.

“Desa selain menjadi daerah pariwisata, kita juga menjadikan desa di NTB ini sebagai pendorong dari program tersebut dengan penerapan masing-masing desa memiliki Bank Sampah,” ungkapnya.

Mendes PDTT dalam sambutannya memuji Provinsi NTB yang memiliki Wakil Gubernur perempuan,

“Kita harus bangga punya wakil gubernur perempuan yang hebat di NTB ini,” pujinya.

Mendes mengungkapkan, kebahagiaannya bisa mengunjungi NTB yang sangat indah, ia mengajak seluruh elemen yang hadir untuk terus memperlihatkan keindahan NTB agar dunia dapat mengenal NTB lebih jauh lagi.

BACA JUGA ; Mengujungi Desa Wisata di NTB Melalui e-Ticketing

Aplikasi ini menurutnya dapat memberikan kemudahan pada calon pengunjung, di mana sebelum mengunjungi desa wisata, akan diperkenalkan dahulu keunikan desa wisata melalui aplikasi

MATARAM.lombokjournal.com – – Tahun lalu, Nusa Tenggara Barat telah meresmikan 99 desa wisata. Pada desa wisata tersebut tersedia berbagai kuliner, kerajinan tangan maupun kesenian khas NTB.

Untuk mengunjungi desa wisata, kini dapat juga memesan tiket melalui aplikasi Goers.

Aplikasi Goers dikhususkan untuk paket pariwisata, pemesanan tiket event, film, tempat atraksi dan hiburan lainnya.

Aplikasi tersebut telah diluncurkan hari Kamis (25/07) 2019 malam, dalam acara peluncuran desa wisata dan e-ticketing di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.

Hadir dalam peresmian tersebut Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi.

Direktur Operasi (COO) Goers, Niki Tsuraya Yaumi, mengatakan, sebagai proyek percontohan telah terdaftar dua desa wisata di Goers. Desa tersebut yakni Desa Sesaot Lombok Barat dan Desa Ende Lombok Tengah.

“Kami dan juga partisipasi bersama Kementerian Desa PDTT untuk mendukung program e-ticketing desa wisata. Kami sudah melakukan pilot projects beberapa desa wisata,” ujarnya.

Melalui aplikasi tersebut, pencatatan pengunjung dapat dilakukan di tempat dan semua laporan dapat diakses secara real time oleh pemerintah pusat.

Yaumi menjelaskan, jika telah mengunjungi desa wisata tersebut, pengunjung akan melakukan registrasi di lokasi, sehingga dapat mengetahui secara jelas jumlah kunjungan maupun total pembelian tiket yang diterima desa wisata tersebut.

“Sehingga dengan ini menjadi laporan komprehensif bagi Kepala Desa, Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat di Kementerian,” ucapnya.

Pada aplikasi tersebut telah diinput 25 kota di Indonesia, yang tentunya memiliki destinasi wisata dan hiburan lainnya. Ke depan, semua desa wisata di NTB akan ditambahkan pada aplikasi tersebut.

BACA JUGA ;

Launching e-Ticketing Paket Desa Wisata, Wagub Tegaskan Mayarakat Wajib Jaga Keindahan NTB

Aplikasi ini menurutnya dapat memberikan kemudahan pada calon pengunjung, di mana sebelum mengunjungi desa wisata, akan diperkenalkan dahulu keunikan desa wisata melalui aplikasi.

“Dahulu mekanisme melalui buku, kini secara digital dan bisa diakses secara real time. Sudah banyak desa wisata tercover internet. Jika belum akan dikoordinasikan dengan Kominfo,” katanya.

Ia juga berpesan kepada seluruh pemerintah desa yang hadir dalam acara tersebut untuk mempergunakan dana desa sebaik mungkin untuk kemajuan desa.

Menurutnya, selama lima tahun ini dana desa telah mampu membangun infrastruktur secara masif yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.

“Dan dalam empat tahun terakhir ini telah banyak sekali desa-desa yang berhasil mengelola dana desa melalui Badan Usaha Milik Desa, saya berharap pemerintah desa tetap konsisten berinovasi untuk memajukan desanya,” tutupnya.

AYA/HmsNTB




NTB Raih Indonesia’s Attractiveness Award, Karena Daya Tarik investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata

Di sektor pelayanan publiK, Pemprov NTB  membuka akses publik untuk mengadukan berbagai persoalan yang dihadapinya

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri malam penganugerahan Indonesia’s Attractiveness Award yang dimenangkan Provinsi NTB, di Jakarta, Selasa (23/07) 2019.

Penghargaan ini diberikan kepada daerah dengan daya tarik di bidang investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM menjelaskan, Provinsi NTB telah ditetapkan sebagai pemenang Gold Katagori Provinsi Sedang Pelayanan Publik Indonesia’s Attractiveness Award 2019.

Indonesia’s Attractiveness Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Tempo Media Group yang bekerjasama dengan Frontier Consulting Group. Pemenang penghargaan ditentukan setelah melalui riset dengan melibatkan investor dan publik.

Proses penentuan pemenang dilakukan serangkaian tahap. Mulai dari penyaringan dan pengolahan data, melakukan survei serta verifikasi data, hingga tahap penjurian dari tanggal 24 hingga 28 Juni 2019. Dalam proses ini, NTB akhirnya terpilih dari 56 nominator kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia.

Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia’s Attractiveness Award 2019, Y Tomi Aryanto menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi NTB telah melakukan serangkaian terobosan yang menggembirakan. Khususnya, di bidang investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata.

Dikonfirmasi usai menerima Penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengutarakan bagaimana NTB terus berbenah di banyak lini.

Salah satunya, di sektor pelayanan publik. Perbaikan pelayanan publik dilakukan dengan membuka akses publik untuk mengadukan berbagai persoalan yang dihadapinya.

Untuk memudahkan proses ini, warga dapat menggunakan aplikasi NTB Care. Aplikasi ini memungkinkan warga mengadukan persoalannya dan langsung dapat ditanggapi ataupun ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Dengan NTB Care, kita memastikan masyarakat merasakan kehadiran pemimpin dan aparatur negara di dalam masyaraka,” ujar Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini.

Dikatakannya, masyarakat bisa menyampaikan apa yang dikeluhkan memang harus didengar dan segera direspon. Dalam berbagai kesempatan juga terus mendorong agar para pelaku usaha bisa merasakan kenyamanan berusaha di daerah ini.

Gubernur telah memberikan garansi bahwa seluruh perizinan usaha di wilayah kewenangan Pemprov NTB harus tuntas dalam sepekan. Dan ditegaskannnya kesiapannya memberikan jalan keluar jika pelaku usaha menemukan kendala di luar proses perizinan.

Ia kerap meluangkan waktu langsung mendampingi sendiri para pelaku usaha yang ingin mengunjungi NTB.

Menurutnya, upaya semacam itu ditempuhnya untuk menanamkan keyakinan kepada para pelaku usaha, NTB adalah daerah yang bersahabat bagi investasi. NTB, adalah sebuah keluarga besar yang siap hidup bersama komunitas bisnis.

“Karena dalam ekonomi modern merekalah yang membuka kesempatan pekerjaan, menyelesaikan persoalan pengangguran, kemiskinan dan lain-lain,” ujarnya.

Dengan pola pikir yang demikian, mulai gubernur, camat, bupati kepala dinas dan lain-lain harus mendudukkan kembali tugas dan fungsi mereka.

“Kesediaan menjadi pejabat publik itu adalah kerendahan hati dan kerelaan untuk berkorban lebih banyak, kemudian melayani dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kemudahan proses perizinan

Ketua Komisi Ekonomi DPRD NTB, Dr. M. Firmansyah dalam sebuah opininya juga mengutarakan pentingnya memberikan kemudahan dalam proses izin investasi.

“Perizinan yang lama dan berbelit-belit memang salah satu penghambat daya saing ekonomi nasional dan daerah. Sehingga, mempercepat izin investasi merupakan program pemerintah dari pusat sampai daerah dan menjadi keniscayaan era industri 4.0 saat ini,” ujarnya.

Firmansyah menegaskan, jalan mempercepat izin bukan dengan memangkas prosedur penilaian calon investor. Melainkan, menambah tenaga (petugas) yang bekerja di bidang perizinan itu.

Selain kemudahan untuk investor asing dan luar daerah, Firmansyah juga mengingatkan perlunya pemerintah daerah lebih sering duduk satu meja dengan pengusaha lokal. Terutama pengusaha berskala menengah dan atas.

Pemerintah daerah bisa memaparkan pintu-pintu untuk dimasuki pengusaha lokal. Sementara, pengusaha lokal memaparkan pengalaman dan rencana kerja untuk membangun investasi daerah.

Ketika nilai investasi-nya cukup besar, pengusaha lokal dapat membentuk konsorsium sehingga cukup modal untuk itu.

“Atau dengan pola lain misalnya perusahaan daerah menggandeng perusahaan luar daerah untuk bekerja sama dengan pola Business to Business (B to B) di antara mereka,” sarannya.

AYA/HmsNTB (*)




Penurunan Angka Kemiskinan Masih Lamban

Dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan dan ketimpangan kemiskinan (gini ratio), NTB justru lebih baik dari angka nasional, yakni Nasional 0,382 dan NTB 0,379

MATARAM.lombokjournal.com – Wakil Gubernur Umi Rohmi saat memimpin Rapat Koordinasi Teknis Terbatas bersama Penjabat Sekda NTB, Kepala Bapeda dan Penelitian NTB, Dinas Kominfotik dan Kepala BPS NTB beserta jajarannya, di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (22/07) 2019, mengajak terus menggencarkan dan memperkuat pelaksanaan program-program intervensi penanggulangan penduduk miskin.

Wagub mengajak jajarannya mencermati dan mengkaji  faktor-faktor penyebab penurunan angka kemiskinan berjalan lambat. Sebab, penurunan penduduk miskin di NTB masih sangat lamban.

Pada bulan Maret 2019 penduduk miskin NTBB sebanyak 14,56 persen dibanding September 2018 sebesar 14,63 persen, atau.menurun tipis (0,07 persen),

Kinerja penanganan kemiskinan memang diapresiasi, karena di tengah kondisi bencana, NTB tetap  progesif dalam penurunan angka kemiskinan.

Namun penurunan tipis tersebut harus dijadikan pelecut dan bahan evaluasi. Kemudian mengoptimalkan pelaksanaan program agar tepat sasaran, dan menyentuh langsung akar masalah kemiskinan..

Pada rapat tersebut, Wagub Umi Rohmi minta masukan dari Kepala BPS -NTB, Suntono, Berdasarkan rilis data BPS, presentase kemikinan di NTB masih berada di bawah nasional (9,41persen).

Namun dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan dan ketimpangan kemiskinan (gini ratio), NTB justru lebih baik dari angka nasional, yakni Nasional 0,382 dan NTB 0,379.

Itu artinya tingkat dan kedalaman kemiskinan yang dialami oleh masyarakat NTB tidaklah terlalu parah, sehingga lebih mudah untuk menanggulanginya.

Intervensi tepat sasaran

Wagub ingin mendapatkan kajian menyeluruh terkait kondisi tersebut, agar Pemda NTB dan seluruh stake holder dapat melakukan intervensi tepat sasaran.

Kepala BPS, Suntono menjelaskan, pendekatan untuk mengukur tingkat kemiskinan adalah ketidak-mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonominya. Yakni kebutuhan dasar makanan dan kebutuhan dasar non makanan.

Kebutuhan dasar makanan, adalah pengeluaran untuk memenuhi konsumsi 2100 kkalori per kapita per hari (diwakili paket komoditi kebutuhan dasar makanan sebanyak 52 komditi).

BACA JUGA ; Penurunan Kemiskinan Ditentukan Efektifnya Pelaksanaan Program Intervensi Pemerintah

Sedangkan kebutuhan dasar non makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

AYA/Hms NTB




Wagub; Masalah Kesehatan Dan Kebersihan ‘Pekerjaan Rumah’ Bersama

Dibutuhkan proses dan sinergitas dari semua pihak untuk membangun mindset yang benar tentang sampah

MATARAM.lombokjournal.com —  Mewujudkan kesehatan masyarakat, termasuk penanganan masalah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan agar tetap asri dan lestari,  masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama untuk diatasi.

Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Siti Rohmi Djalilah mengungkapkan itu pada Hari Bakti Dokter Indonesia ke 111, dirangkai Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kerjasama Yayasan Jantung Indonesia NTB dan IDI NTB,  di arena Care free day pada Inspiratif Ekspo di Jalan Udayana Mataram, Minggu (21/07) 2019.

Wagub yang lebih akrab disapa Umi Rohmi itu menegaskan, kesehatan sangat erat kaitannya dengan budaya hidup bersih dan komitmen menciptakan lingkungan yang bersih.

Pemerintah Provinsi NTB bersama-sama seluruh pemerintah Kabupaten/kota sangat konsen menangani masalah sampah melalui gerakan program bebas sampah (Zero waste), ujarnya.

“Menjadi tugas kita bersama untuk membangun kesadaran semua elemen masyarakat tentang kebersihan. Sekaligus mengubah mindset tentang sampah,” tegas Umi Rohmi.

Wagub juga menyatakan dibutuhkan proses dan sinergitas dari semua pihak untuk membangun mindset yang benar tentang sampah.

Masyarakat kita harus terus diedukasi dan diberikan contoh serta desiminasi informasi bagaimana memilah dan membuang sampah pada tempatnya.

Budaya memilah sampah, antara sampah plastik dan sampah organik yang dapat dijadikan pupuk, bila sudah berhasil dibudayakan,  maka ke depan sampah bukan lagi menjadi sumber penyakit, tetapi sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Menurut Umi Rohmi, ke depan tidak hanya muncul istilah “buanglah sampah pada tempatnya saja. Tetapi juga jual-lah sampah pada tempatnya”.Wagub mengajak seluruh pihak untuk berjuang bersama.

“PKK, IDI dan NGO serta seluruh instansi lainnya, mari kita bergerak bersama, sehingga kita bisa yakin bahwa dalam 5 tahun ke depan, sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) hanya tinggal 30 persen saja,,” ajaknya.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, yang menyatakan hal sama,  kerja sama semua pihak untuk mewujudkan NTB Gemilang sangatlah diperlukan.

BACA JUGA ; Hidup Sehat Tanpa Roko, Atasi Jantung Coroner

PKK ke depan siap bekerja sama dengan IDI dalam mengimplementasikan berbagai program mewujudkan NTB sehat cerdas. Termasuk lingkungan yang asri-lestari melalui program Zero Waste, pungkasnya.

AYA/Hms NTB




Gubernur; Kepala Sekolah Diangkat Berdasarkan Prestasinya

Gubernur mengajak Bupati KSB untuk mengawasi dan memberikan masukan demi kemajuan pendidikan di NTB, meski kewenangan mengurus pendidikan tingkat SMA/SMK di Provinsi

SUMBAWA BARAT.lombokjournal.com —  Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK diangkat berdasarkan prestasi, agar bisa meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Nusa Tenggara Barat

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menegaskan itu  saat bersilaturrahim dengan Kepala Sekolah SMA/SMK se-kabupaten KSB, di SMA 1 Pototano, Sabtu (20/07) 2019.

Sehingga NTB Sehat dan Cerdas betul-betul terwujud dan memiliki dampak baik bagi indeks pembangunan manusia NTB.

Silaturrahim tersebut digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, dan digelar usai Gubernur Zul menyapa sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, di Dusun Tengah, Desa Seteluk Tengah, Kecamatan Seteluk,  Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Gubernur menjelaskan, apapun latar belakang suku, agama dan golongan, kalau kepala sekolah itu memiliki prestasi hebat, maka mereka itulah yang layak memimpin sekolah.

“Jadi jangan khawatir diganti,  kalau anda berprestasi, maka akan terbuka, apa pun organisasinya,” jelas Gubernur.

Dalam mengangkat Kepala Sekolah itu, tidak akan melihat faktor kedekatan atau politis. Namun, yang diperhatikan adalah prestasi serta masukan dari para guru dan pengawas.

Menurut gubernur, kalau pengangakatan Kepala Sekolah berdasarkan suka dan tidak suka, atau karena faktor tim sukses, maka pendidikan di NTB tidak akan mengalami perubahan. Justru yang ada katanya adalah kehancuran pendidikan.

“Kepala sekolah itu betul-betul harus digugu dan ditiru. Kita kembalikan kepala sekolah kita ini pada marwah yang mulia,” tegasnya.

Dijelaskan,  sudah saatnya pendidikan di NTB ini menjadi ruang laboratorium utama yang tidak lagi diintervensi oleh siapa pun.

“Kepala sekolah kita dulu luar biasa, tidak hanya menjadi orang tua sekolah itu, namun juga orang tua masyarakat dan kata-katanya di dengar,” ungkap orang nomor satu di NTB itu.

Gubernur mengajak Bupati KSB untuk mengawasi dan memberikan masukan demi kemajuan pendidikan di NTB, meski kewenangan mengurus pendidikan tingkat SMA/SMK di Provinsi.

Pemerintah Kabupaten tetap memiliki penilaian dan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Kami tidak ingin kebijakan provinsi dirasakan berbeda oleh bupati,” ungkapnya.

AYA/Hms NTB




PBNW Gelar Pertemuan Dengan PBNU, Bicarakan Persatuan Bangsa

Ketua Umum PBNU mengucapkan terima kasih atas kunjungan PBNW sebagai upaya menyambung hubungan silaturahim antar Ormas Islam

TGB Atsani dan KH Agil Siradj

 lombokjournal.com —

 Jakarta  ;  Pasca terpilih, terpilih sebagai Ketua Umum PBNW periode 2019-2024 pada Muktamar ke-14 Nahdlatul Wathan, di Mataram akhir Juni lalu, Tuan Guru Bajang Lalu Gede M. Zainuddin Atsani, menggelar road show pada Ormas-ormas Islam untuk kembali menyatukan persaudaraan pasca Pemilu 2019.

TGB Atsani Senin (15/07) 2019  mengunjungi Ketua Umum PBNU, Agil Siradj dan Sekjen PBNU, Helmy Faisal Zaini di Jakarta.

Para tokoh Ormas Islam ini,  membicarakan sinergitas dalam aspek kehidupan beragama dan berbangsa, serta membangun SDM yang unggul dan memperkuat dakwah Islam Ahsulussunnah wa Jamaah.

“NU dan NW itu saudara yang menjadi benteng Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia, karena pendiri kedua ormas Islam ini satu perguruan, yakni sama-sama alumni Madrasah Assaulatiyyah Makkah almukarromah. Untuk itu mari kita rawat persaudaraan ini demi agama dan keutuhan NKRI,” tutur TGB Atsani dalam siaran pers yang disampaikan ke media, Jumat (19/07)

Ketua Umum PBNU mengucapkan terima kasih atas kunjungan PBNW sebagai upaya menyambung hubungan silaturahim antar Ormas Islam.

Tidak hanya itu, menurut TGB Atsani,  KH Agil Siradj juga mengapresiasi pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai upaya rekonsiliasi bangsa pasca pemilu.

“Keduanya (Jokowi-Prabowo) adalah putra terbaik yang dimiliki bangsa ini, jadi sewajarnya rakyat Indonesia menyambut baik pertemuan  beliau itu. Kepada rakyat Indonesia sudahilah pertentangan politik, saatnya kita maju bersama  membangun bangsa tercinta ini,” imbaunya

Me