Perancang Dan Pengrajin Kriya Serta Disainer Busana, Raih Dekranasda NTB Award 2019

Ajang Dekranasda NTB Award akan membantu para penggiat kriya yang sudah ada, untuk  menumbuhkan jiwa kompetisi mereka serta membuka peluang baru dalam industri tenun

MATARAM.lombokjournal.com —  Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB memberikan penghargaan kepada sembilan orang perancang  dan pengerajin kriya unggulan,  serta  Disigner busana terbaik dari seluruh NTB dalam ajang Dekranasda Award 2019.

 

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyerahan penghargan tersebut di ball room Rinjani Hotel Lombok Raya, Sabtu malam (14/12/2019)

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Tim Juri mendampingi penyerahan penghargaan pada acara Lombok Sumbawa Tenun Festival 2019 itu.

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB Ahli ekonomi itu mengatakan, sebuah perubahan menuju dunia modern haruslah mempertimbangkan simbol yang dekat dengan masyarakat, agar mudah mengajak kepada perubahan.

Setiap produk kain yang dihasilkan, kata Gubernur Zul haruslah melihat beberapa  aspek. Misalnya saja dari segi eco-friendly (kepedulian terhadap pelestarian lingkungan) dan fairness (pemenuhan tanggung jawab sosial).

Sehingga berdampak pada originalitas, inovasi, dan orientasi pada selera pasar, Ungkapnya

Menurut gubernur, ajang Dekranasda NTB Award akan membantu para penggiat kriya yang sudah ada, untuk  menumbuhkan jiwa kompetisi mereka serta membuka peluang baru dalam industri tenun .

“Saya yakin, melihat kekayaan kain tenun kita dan kreativitas yang ada, tidak lama lagi NTB akan menjadi pusat industri fashion muslim dunia,” ucap gubernur.

Bang Zul menambahkan, kain tenun sebagai ikon yang dekat dengan masyarakat NTB dapat digunakan membawa pesan perubahan menuju modern di masyarakat.

Namun tetap dengan desain menarik serta berbasis budaya dan kearifan lokal, tegasnya.

Karya kriya unggulan

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati melaporkan, Dekranasda NTB Award 2019, menjadi ajang penting guna memamerkan serta memperkenalkan hasil karya kriya unggulan dari pelosok daerah di NTB.

Menurutnya, penganugerahan itu merupakan pintu gerbang bagi karya-karya pemenang guna melestarikan kekayaan budaya NTB. Serta mendorong peningkatan kualitas produksi tenun dalam memasuki pasar global.

Niken memastikan, program mendorong peningkatan mutu dan design produk kriya, harus dimulai dengan pembinaan dan penguatan sumberdaya untuk industri.

Sebelum malam anugerah Dekranasda NTB Award 2019 ini, dimulai dengan kegiatan inkubasi dan pelatihan bagi penenun, penjahit dan desainer kain tenun.

“Malam ini hanya untuk memilih produk jadi kain tenun terbaik, setelah melalui proses penilaian dari Tim Juri,” ucap Hj. Niken.

Dekranasda NTB juga menggelar Lomba Kriya dengan kategori Kayu, Logam, Keramik dan material alam lainnya.

Dalam lomba desain fashion kain tenun ini, selain menilai konsep juga orisinalitas motif dan kain serta kerapian jahitan.

“Sehingga menghasilkan busana yang siap pakai (wearable) sebagai syarat produk industri agar dapat dipasarkan,” ujarnya.

Pelaku dan pengamat kain tenun, Maya Damayanti mengatakan, secara umum yang luar biasa dari festival tenun kali ini adalah hadirnya konsep desain milenial yang makin beragam dan siap pakai.

Bahkan beberapa desainer seperti Bima memang berasal dari kaum milenial sendiri sehingga dapat menangkap desain dan pasar.

“Kalau dari kategori busana formal belum banyak pilihan desain dan komposisi warna. Masih harus digali lagi,” terang Maya.

Dalam lomba desain busana, jumlah peserta yang mengirimkan karyanya, mencapai  105 desain. Terdiri dari busana kerja pria 11 desain, busana kerja wanita 17 desain, busana kasual pria 9 desain, busana kasual wanita 24 desain, busana malam pria 11 desain dan busana malam muslim wanita 33 desain.

Sedangkan perancang dan pengrajin yang ikut dalam lomba ini sebanyak 45 hasil kriya. Terdiri dari kelompok serat alam 12 karya, bahan kulit 1 karya, kelompok kayu-kayuan 8 karya, kelompok tekstil 6 karya, kelompok logam 17 karya dan kelompok material asli alami lain 1 karya.

Adapun kelompok peraih penghargaan bidang kriya unggulan, terdiri dari kelompok keramik berhasil disabet oleh, Arya Suharno, kelompok serat alam, Yong Ying Cing, dari binaan Lapas Perempuan Mataram, kelompok batu – batuan, didapat atas nama Jaelani, kelompok kayu – kayuan, yakni diraih Lalu Surya Sanjaya, kelompok textil, diperoleh oleh Rahma Wirnasari, dan kelompok logam, berhasil diraih oleh  Abdul Kahar, Serta kelompok material asli alami didapatkan oleh Mustiadi.

Pada lomba perancang busana,  desainer asal Kota Bima berhasil meraih juara I kategori busana casual pria dan Juara I Busana Malam Pria. Kedua desainer ini bernama Indo Suryati asal Kelurahan Oi Foo dan Mustaqim dari Kelurahan Nae.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan peragaan busana berbahan tenun karya seniman/ desainer terkemuka di NTB oleh puluhan peragawati di atas panggung Catwalk.

Tak ketinggalan, para kKetua Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB yang juga istri Bupati/Walikota, ikut ambil bagian sebagai peragawati yang tampil anggun di atas panggung catwalk mengenakan busana berbahan tenun khas daerah masing-masing.

AYA




Dekranasda Gelar Lomba Desain Tenun Khas NTB

Lomba desain tenun khas NTB akan diikuti peserta dari perwakilan Dekranasda Kabupaten/Kota se NTB, dan organisasi perempuan pelajar sekolah menengah kejuruan

MATARAM.lombokjournal..com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah  (Dekranasda)  Provinsi NTB mennyelenggarakan lomba desain tenun khas NTB, mendorong dan memacu kreativitas desainer NTB.

Lomba desain tenun itu juga menyambut hari ulang tahun Provinsi NTB ke 61 tahun, tanggal 17 Desember mendatang,

“Penyelenggaraan lomba tersebut i bertujuan mendorong dan memacu kreativitas desainer NTB untuk membuat karya berbahan tenun,  yang dapat bersaing di ajang nasional maupun internasional,” ujar Ketua Dekranasda, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah, saat konfrensi pers di Hotel Lombok Raya, Sabtu,(14/12/2019).

Niken mengatakan,  selain memacu kreativitas desainer NTB lomba itu sejalan dengan visi misi NTB menjadi salah satu pusat Industri Busana Muslim Nasional.

“Untuk lomba desain busana tenun khas NTB, kategori yang dilombakan adalah busana kerja pria dan wanita, busana kasual remaja wanita dan pria, busana muslim wanita dan pria,” jelas Niken.

Juri lomba Busana tenun ini terdiri dari tiga orang juri desainer nasional, yakni Wignyo Rahadi, Irna Mutiara serta seorang juri desainer busana tenun tenun NTB, Linda Hamidy Garander.

Lomba desain tenun khas NTB akan diikuti peserta dari perwakilan Dekranasda Kabupaten/Kota se NTB, dan organisasi perempuan pelajar sekolah menengah kejuruan.

Untuk diketahui, jumlah lomba desain busana tenun khas NTB yang telah terdaftar sebanyak 105 desain, terdiri dari busana kerja pria 11, desain busana kerja wanita 17, desain busana kasual pria 9, desain busana kasual wanita 24, desain busana muslim wanita 33 desain dan busana muslim untuk pria sebanyak 11 desain.

AYA




“Award 2019”, Dekranasda NTB Jaring Talenta Designer Muda

Ajang penghargaan itu diiramaikan tujuh kelompok produk kerajinan, yakni kelompok keramik, kelompok serat alam, kelompok batu – batuan, kelompok kayu – kayuan, kelompok textil, kelompok logam dan kelompok material asli alami yang lain

MATARAM.lobookjournal.com — 60 peserta turut berpartisipasi dalam gelaran “Dekranasda Award 2019” yang digelar  sejak tanggal 9 hingga 14 Desember 2019, di Bale Kriya NTB jalan Langko, Mataram Nusa Tenggara Barat.

Hj Niken

Gelaran Award untuk para designer muda itu, dihajatkan untuk membangkitkan semangat optimisme para talenta-talenta muda. Agar mereka  terus berkarya dan mendedikasikan diri untuk memajukan industrialisasi kriya di tanah air, khususnya di NTB.

“ Melalui Dekranasda Award ini semoga muncul pengerajin baru dan lahir designer-designer muda berbakat menampilkan karya kriya yang inovatif, otentik, berbasis tradisi dan budaya lokal,” harap Ketua Dekranasda Provinsi NTB  Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

Hal itu diktakannnya saat membuka acara Penilaian Penghargaan Kriya Unggulan Dekranasda NTB Award 2019 di Bale Kriya Dekranasda NTB di Mataram, Selasa (10/12/-2019).

Niken juga berharap karya-karya para designer muda itu nantinya akan mampu memperkenalkan produk kriya di Kancah pasar nasional dan global dengan nilai jual  dan daya saing produk yang lebih tinggi.

Sekaligus mendukung  NTB sebagai pusat industri fashion muslim tanah air, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi Industri fashion dunia.

Salah seorang dewan juri, Efdalius Ruswandi  mengungkapkan, minat masyarakat dalam gelaran ini dinilai cukup besar.

“Tahun ini sekitar 60 peserta yang mendaftar, awalnya kami kira hanya 20 peserta saja itu tandanya antusias masyarakat semakin meningkat,” ungkap Ruswandi

Ia  menjelaskan, ajang penghargaan itu diiramaikan oleh  tujuh kelompok produk kerajinan yang sudah terdaftar. Di antaranya kelompok keramik, kelompok serat alam, kelompok batu – batuan, kelompok kayu – kayuan, kelompok textil, kelompok logam dan kelompok material asli alami yang lain.

Kemudian pada akhirnya akan diseleksi kembali berdasarkan 6 kriteria dasar penilaian, yakni mencakup excellence, authenticity, innovation, marketability, eco- friendly dan fair.

Selanjutnya pengumuman pemenang penghargaan rencananya akan digelar bersamaan dengan event Lombok Sumbawa Tenun Fest 2019 tanggal 14 Desember 2019 di Ballroom Hotel Lombok Raya.

Peserta peraih penghargaan di Dekranasda  NTB Award 2019 ini akan berkesempatan dibawa ke ajang Dekranas Award tahun 2020 di Jakarta.

AYA/HmsNTB

 




Gubernur Sambut Baik Event Senggigi Sunset Jazz 2019

Masyarakat NTB serta wisatawan domestik dan mancanegara diajak untuk datang ke Senggigi untuk menghadiri acara ini

MATARAM.lombokjournal.com —  Penyelenggaraan event musik dan budaya Senggigi Sunset Jazz pada awal bulan November mendatang, mendapat sambutan Gubernur Zulkieflimansyah.

Dukungan itu disampaikan setelah Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc menerima audiensi Panitia Senggigi Sunset Jazz 2019 di Ruang Kerjanya, Jumat (18/10) 2019.

Senggigi Sunset Jazz adalah sebuah event musik dan budaya yang didukung dan difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang bekerja sama dengan PT. Nusa Ragam Komunikasi. Event ini akan dihadiri oleh musisi jazz indonesia dan para musisi lokal.

Menurut gubernur, event tersebut sangat luar biasa karena musisi jazz yang akan hadir memiliki talenta terbaik.

Masyarakat NTB serta wisatawan domestik dan mancanegara diajak untuk datang ke Senggigi untuk menghadiri acara ini dan merayakan indahnya event Senggigi Sunset Jazz.

“Mari pengiat seni dan budaya, penggemar musik di NTB, di Indonesia bahkan di seluruh dunia untuk tidak melewatkan event ini,” ungkap Gubernur.

Nety Rusi selaku Project Director menjelaskan, kegiatan tahun ini digelar pada tanggal 3 November 2019 di Pantai Kerandangan, Lombok Barat.

Sejumlah musisi jazz yang akan hadir diantaranya Tompi, Ruth Sahanaya, Raisa dan lain-lainnya.

“Event ini adalah ketiga kalinya dilaksanakan di Lombok dan mendapatkan animo yang sangat tinggi dari masyarakat Lombok,” jelas Nety.

AYA

 

 




Dekranasda NTB Gelar Lomba Kriya dan Rancang Busana Tenun Khas NTB

Lomba ini terbuka untuk umum, mahasiswa dan pelajar di NTB. Hasil terbaik Dekranasda NTB Award untuk kriya tahun 2019 akan diikuti pada Dekranas Award tahun 2020 di Jakarta

MATARAM.lombokjournal.com — Dewan kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat akan melaksanakan lomba kriya terbaik dan rancang busana berbahan tenun NTB, tanggal 14 Desember 2019 mendatang.

Hj. Niken Saptarini Widyawati, Ketua Dekranasda NTB mengatakan,  ‘Dekranasda Award’ kali ini untuk memacu perkembangan desain kriya NTB.

Untuk Lomba desain Busana Berbahan Tenun NTB dimaksudkan memacu designer NTB dalam membuat karya berbahan tenun NTB, serta mengangkat tenun NTB agar lebih dikenal secara luas baik generasi muda, masyarakat umum baik nasional maupun internasional.

“Dekranasda Award ini difokuskan pada pengembangan hasil jadi produk kriya maupun busana motif tenun NTB. Kami harapkan lahir karya yang original, baru dan kreatif dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat,” ujar Hj.Niken saat konfrensi pers Jumat (18/09) 2019.

Untuk lomba desain busana tenun Khas NTB, kategori yang dilombakan adalah busana kerja pria dan wanita, busana casual remaja wanita dan pria, busana malam wanita muslim dan kategori busana malam pria.

Akan dicari 3 orang pemenang yang mampu menghasilkan karya busana tenun terbaik dengan tema Bahari.

Juri untuk lomba busana tenun ini menghadirkan dua orang juri designer nasional dan seorang juri akademisi desainer NTB.

“Agar para produk yang menjadi pemenang nantinya bisa merepresentasikan NTB, tidak keluar dari pakem yang ada dan laku di pasaran,” terangnya.

Untuk lomba kriya terbaik akan dikelompokkan melalui kategori produk kerajinan, yakni kelompok keramik, kelompok serat alam, kelompok batu-batuan, kelompok kayu-kayuan, kelompok tekstil, kelompok logam dan kelompok material asli yang lain.

Penilaian lomba kriya terbaik harus memenuhi unsur excellence, authenticity, inovatif, marketability, eco-friendly dan fair social responsibility.

Lomba ini terbuka untuk umum, mahasiswa dan pelajar di NTB. Hasil terbaik Dekranasda NTB Award untuk kriya tahun 2019 akan diikuti pada Dekranas Award tahun 2020 di Jakarta.

“Kami harapkan dengan adanya acara ini posisi para pengrajin dan designer di NTB bisa terangkat dan bisa go international,” katanya.

Pendaftaran lomba ini masih dibuka hingga 6 Desember, sedangkan penentuan pemenang akan diumumkan di Hotel Lombok Raya, pada 14 Desember mendatang.

Hadiah yang akan di dapat yakni piala , dan sejumlah uang dan pemenangnya  akan di bawa langsung ke Jakarta dan akan dibina.

AYA




Gubernur NTB Jadi Anggota Kehormatan, Bikers Brotherhood Ingin Bantu Kebangkitan Pariwisata

“Kita semua satu keluarga, tidak ada yang lebih, kita bersaudara, tidak ada yang mengenal status sosial.”

MATARAM.lombokjournal.com — Brother Zul, para anggota Bikers Brotherhood kini menyematkan sebutan itu kepada Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

Alasannya, Brother Zul mulai saat ini telah menjadi anggota kehormatan atau Honorary Member Biker Brotherhood.

Penyematan Honorary Member itu diberikan oleh H. Ganjar Gautama Selaku Koordinator Honorary Bikers Brotherhood kepada Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB, pada acara 31th Anniversary Bikers Brotherhood MC, Sabtu (21/09) 2019 malam, di Hotel Killa Senggigi Beach Lombok.

Penyematan ditandai dengan pemakaian rompi brotherhood.

Gubernur NTB mengaku tak menyangka mendapatkan anggota kehormatan dari komunitas motor tertua dan terbesar di indonesia ini.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya kita semua di keluarga brotherhood ini bisa menjadi keluarga yang menuju kegemilangan,” ujar Bang Zul.

Lebih jauh, Bang Zul yang menjadi anggota baru brotherhood ini mengucapkan selamat datang kepada seluruh keluarga brotherhood.

“Selamat datang di NTB keluarga besar Brotherhood, Saya bangga menjadi keluarga baru Brotherhood,” tutupnya.

Beni Gumilang, salah satu pentolan Bikers Brotherhood mengungkapkan bahwa di dalam lingkaran brotherhood tidak mengenal status sosial.

“Kita semua satu keluarga, tidak ada yang lebih, kita bersaudara, tidak ada yang mengenal status sosial.” Katanya.

Lebih jauh,Beni Gumilang yang akrab disapa Kang Bebeng ini berharap, dengan kedatangan brotherhood bisa membangkitkan pariwisata di lombok.

“Harapan kami, kedatangan keluarga Brotherhood ke Lombok ini bisa membangkitkan kembali pariwisata lombok pasca gempa,” serunya.

Dalam acara tersebut, hadir juga Bupati Lombok Barat, Danrem 162/WB, Danlanal, Danlanud beserta ratusan keluarga besar brotherhood se-Indonesia.

AYA/HmsNTB(*)




Wagub; Puteri Indonesia Asal NTB Harus Mampu Bersaing

Pemilihan Puteri Indonesia NTB dimaksudkan membawa nama baik NTB di ajang nasional melalui Puteri NTB

MATARAM.lombokjournal.com – Ajang pemilihan pemilihan Puteri Indonesia NTB 2020 diharapkan  bisa menemukan puteri asal NTB yang kompeten dan mampu bersaing dengan puteri dari daerah lain.

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan harapan itu saat menerima kunjungan panitia persiapan pemilihan Puteri Indonesia NTB 2020, di ruang kerja Wakil Gubernur NTB, Senin (09/09) 2019.

Pemilihan Puteri Indonesia adalah salah satu ajang pencarian kecantikan yang digelar tiap tahun. Agenda ini merupakan salah satu kegiatan mencari Puteri Indonesia yang tidak hanya berpenampilan menarik, tetapi juga memiliki prestasi dan didukung attitude yang baik.

Hj. Rohmi memberikan semangat dan dukungannya kepada panitia pemilihan Puteri Indonesia NTB.

“Seleksinya harus ketat, nanti harus menggunakan busana yang tertutup. Busana tertutup zaman sekarang banyak kok yang cantik-cantik,” tuturnya.

Wakil Gubernur menginginkan agar pemilihan ini segera dilakukan mengingat waktu yang begitu singkat.

“Harus well prepare, perencanaannya harus dari sekarang untuk tempat, kapasitasnya berapa dan lain sebagainya,” jelas Hj. Rohmi.

  1. Farida Zaini salah seorang panitia pemilihan Puteri Indonesia NTB mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan membawa nama baik NTB di ajang nasional melalui Puteri NTB.

“Kita tidak ingin perempuan NTB dipandang sebelah mata. Oleh karena itu dengan adanya event ini bisa bersaing dengan puteri-puteri dari seluruh Indonesia” jelasnya.

Farida Zaini yang ditemani dua rekannya juga menyampaikan agar event ini didukung oleh pemerintah daerah.

Ia berharap proses pencarian Puteri NTB di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa agar diberi kemudahan, sehingga dapat mengangkat nama NTB di kancah nasional.

“Kami berharap anak-anak yang mengikuti ajang tersebut adalah mereka yang menguasai bahasa, memiliki pendidikan yang bagus, dan memiliki wawasan luas khususnya tentang NTB,” katanya.

AYA/HmsNTB




Gubernur Zul  Sarankan, Kunjungan Ke Luar Negeri  Harus Sampaikan Hasilnya Ke Masyarakat

Masyarakat marah karena kunjungan ke luar negeri Wakil Rakyat  itu dimaknai semata-mata plesiran

MATARAM.lombokjournal.com  —  Perjalanan anggota DPRD NTB ke uar negeri yang menghabiskan dana sebesar Rp 3,5 miliyar rupiah, mendapat penolakan masyarakat luas.

Bahkan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Zulkieflimansyah menanggapi perjalanan ke luar negeri beramai-ramai itu dengan sindiran.

Doktor Zul menyarankan, apa yang didapat Wakil Rakyat rmai-ramai ke luar negeri tersebut harus disampaikan kepada masyarakat luas, agar tidak dijadikan bahan olok-olok.

“Mesti peka juga (DPRD NTB kita ini). Coba menurut saya, setelah mereka kunjungan ke luar negeri bikin press conference, paparkan apa hasilnya. Nah saya kira masyarakat mengerti supaya ada akuntabilitasnya,” saran mantan anggota DPR RI tiga periode ini, Rabu (14/08) siang, usai menghadiri acara Dekranas yang dihadiri Ketua Umum, Hj. Mufida Jusuf Kalla di Mataram.

Menurutnya,  masyarakat marah karena kunjungan ke luar negeri Wakil Rkyat  itu dimaknai semata-mata plesiran.

“Kalau ternyata kunjungan ke luar negeri itu hasilnya menakjubkan saya kira masyarakat akan paham. Jadi sebenarnya bukan (masyarakat) pada menolak ke luar negerinya,  tapi selama ini kunjungan ke luar negeri itu tidak kelihatan hasilnya,” ucapnya.

Untuk diketahui,  perjalanan dinas anggota DPRD NTB ke luar negeri yang menghabiskan uang rakyat milyaran rupiah tersebut diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (Kloter).

Kloter pertama berangkat pada, 03 Agustus 2019 dengan negara tujuan Turky, Swiss dan Italy kemudian kembali ke tanah air, 9 Agustus 2019.

Kloter kedua berangkat pada, 13 Agustus 2019 dengan negara tujuan antara lain seperti, Australia, Belanda, Prancis serta Belgia dan akan kembali pada, 19 Agustus 2019.

Pelesiran wakil rakyat ke luar negeri tersebut mendapat banyak penolakan dari mahasiswa, masyarakat dan sejumlah LSM. Bahkan mereka membuat petisi yang ditandatangani puluhan ribu masyarakat untuk membatalkan kunjungan tersebut.

AYA/HmsNTB




Sensasi Berbuka Puasa Di Golden Palace Hotel Lombok, Hanya 85 Ribu

Menu yang disiapkan selama bulan puasa adalah masakan nusantara

MATARAM.lombokjournal.com  — Jika anda Bosan dengan menu berbuka puasa yang itu itu saja dan ingin menu berbuka yang berbeda setiap hari, kini saatnya anda melirik menu di Golden Palace Hotel Lombok.

Golden Palace Hotel Lombok menawarkan sensasi dan pengalaman berbuka puasa dengan menu yang bervariasi.

Pada bulan suci ramadhan 1440 Hijriah, Golden Palace Hotel menawarkan menu berbuka puasa yang berbeda setiap hari.

Tidak mahal. Hanya dengan merogoh kocek 85 ribu rupiah anda sudah bisa menikmati semua menu berbuka yang telah di sediakan, baik dari takjil hingga menu utama.

Food And Beverage Manager Golden Palace Hotel, Reza Pahlevie mengatakan, tiap hari menu utama untuk berbuka berubah. Perubahan menu setiap hari ini untuk menghindari kebosanan.

Selain itu menu yang disiapkan selama bulan puasa adalah masakan nusantara.

“Jadi setiap hari menu utama untuk berbuka itu berubah, misal sekarang rendang atau ayam bakar besok berubah dan itu selama sebulan selama puasa,” ujar Reza.

Executive chef di GPHL Muchlis Afandi menjelaskan pada bulan puasa tahun ini terjadi peningkatan pemesanan untuk berbuka puasa. Bahkan tiga hari buka puasa terjadi lonjakan pemesanan tempat untuk berbuka.yang menggelar buka puasa bersama.

“Tiga hari ini sudah terjadi lonjakan yang pesan meja, kami memang menargetkan peningkatan 2000 pax menjadi 8000 pax dari 6000 pax pada tahun lalu yang berbuka puasa di disini,” kata Muchlis.

AYA (*)




Gubernur Himbau Masyarakat  NTB Rayakan Pergantian Tahun Dengan Kegiatan Kagamaan

Tidak merayakan malam tahun baru dengan melakukan acara hiburan, kegiatan pesta berlebihan, menyalakan kembang api/petasan dan kebut-lebutan di jalan raya

MATARAM.lombokjournal.com —  Menjelang perayaan pergantian tahun 2018 atau tahun baru 2019, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr.H.Zulkieflimansyah atau disapa Dr. Zul, mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang berisi himbauan.

Surat Edaran dengan Nomor 528/831/XII/BKBPDN /2018 itu ditandatangani oleh Gubernur NTB pada tanggal 27 Desember 2018.

Ditujukan kepada Bupati/Walikota, Pimpinan Organisasi Kemasyatakatan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ketua LSM dan Pimpinan Ponpes se NTB.

Dr. Zul berharap kepada para tokoh tersebut agar mengingatkan warga masyarakat, anak-anak remaja atau pemuda di NTB tidak merayakan malam pergantian tahun secara belebihan.

Adapun isi surat edaran tersebut yaitu, Pertama, meminta masyarakat secara umum agar mengisi kegiatan malam perganyian tahun 2018 dengan kegiatan-legiatan keagamaan.

Kedua, tidak merayakan malam tahun baru dengan melakukan acara hiburan, kegiatan pesta berlebihan, menyalakan kembang api/petasan dan kebut-lebutan di jalan raya yang dapat mengganggu keamanan masyarakat dan ketertiban lalu lintas.

Selanjutnya pada point ketiga, Dr. Zul mengatakan, kepada seluruh pemilik dan pengelola tempat hiburan untuk tidak mengadakan kegiatan pesta pada malam pergantian tahun secara berlebihan.

Sementara diketahui pada malam pergantian tahun 2018, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) akan menggelar dzikir akbar dan silahturahmi akhir tahun, di lapangan kantor Gubernur NTB.

“Acaranya mulai dilaksanakan pada Senin tanggal 31 Desember 2018 pukul 20.00 hingga 22.00 Wita,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB, H. Irnadi Kusuma, saat dihubungi, Jumat (28/12).

Acara ini nantinya akan diisi dengan pengajian oleh TGH. Hasanain Djuani, Pimpinan Pondok Pesantren Harmain Narmada.

“Diisi dengan ceramah agama akan disampaikan langsung oleh TGH Hasanain Djuaini,” ujarnya.

Raza