Downshifting atau Mengurangi Tingkat Konsumsi

Jadi downshifting adalah mengurangi tingkat konsumsi, meliputi jumlah (kuantitas atau frekwensi), kualitas (kandungan fisik, fungsi, kelengkapan, fitur), atau harga (lebih murah) 

 

DOWNSHIFTING : Saat krisis datang, segala sesuatu berubah, demikian juga dengan pasar, perilaku pembeli, daya beli, pola hubungan, dan sebagainya
Catatam Manajemen : Agus K. Saputra

lombokjournal.com ~ Di negara barat yang perekonomiannya sudah sangat maju, downshifting atau mengurangi tingkat konsumsi semula dilakukan orang bukan karena krisis ekonomi,  dilakukan secara sengaja untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih dengan bekerja lebih sedikit. 

Tindakan mengurangi tingkat konsumsi diambil sebagai respon terhadap hidup yang serba hiruk pikuk di saat ekonomi sedang mencapai puncaknya. Perekonomian memang bergerak mengikuti conjunctur seperti huruf S yang bergulung-gulung.

BACA JUGA : Perubahan Radikal Dalam Bisnis

Pada saat mencapai pertumbuhan, semua orang menikmati konsumsi yang lebih besar. Mereka membeli serta mengambil kredit untuk segala hal. Kredit sebenarnya tidak lain dari sebuah bentuk konsumsi hari ini yang dibiayai dari penghasilan hari esok.                                

Mengapa mereka begitu berani mengambil kredit? Benar! Jawabannya adalah karena mereka optimis terhadap hari esok. Pada saat itu, hidup dan perekonomian seakan-akan tidak ada masalah sama sekali.

Perasaan-perasaan masyarakat yang sedang berada di era yang tumbuh (bullish) adalah perasaan berkelimpahan (berlebih), cash mudah didapat, ringan mengeluarkan uang (spending) dan optimis.

Dan begitu perekonomian mencapai puncaknya, hampir semua orang tampak sibuk, mengejar peluang ekonomi yang memberi penghasilan besar. Uang dibutuhkan untuk membiayai konsumsi, mencicil utang, dan membiayai gaya hidup. 

BACA JUGA : Ite Begawe Fest, Ajang Promosi Produk Lokal NTB

Pekerjaan tak ada habisnya dan waktu terasa kurang. 

Tentu saja kesibukan dan tekanan materialisme ini ada biaya-biaya atau pengorbannya. Sebagian orang membayar dengan kehilangan hubungan sosial, penundaan perkawinan dan memiliki keturunan, bahkan perceraian, dan pertengkaran-pertengkaran.

Sekarang Anda tinggal berhitung, mana yang lebih besar untung ruginya. Sebagian orang merasa tidak ada masalah, ia merasakan untungnya masih lebih besar dan ia meneruskan gaya hidup yang workaholic dengan membayar semua konsekuensinya. 

Tetapi, sebagian lagi melakukan sebaliknya yaitu mengurangi tingkat konsumsi. Mereka merasa sia-sia bekerja keras kalau biaya yang dikorbankan lebih besar dari apa yang mereka terima.

“Orang-orang yang saya ceritakan terakhir tadi itulah yang membanting stirnya, memelopori apa yang disebut dengan )mengurangi tingkat konsumsi atau) downshifting,” tulis Rhenald Kasali dalam bukunya Marketing In Crisis (2009: hal. 181-183).

Dalam pengantarnya, Rhenald Kasali menyampaikan ia ingin membantu para pemilik usaha dan professional agar mampu mengambil manfaat dari ancaman krisis. Sebab, saat krisis datang, segala sesuatu berubah, demikian juga dengan pasar, perilaku pembeli, daya beli, pola hubungan, dan sebagainya.

Berbeda dengan pandangan kebanyakan pengamat yang sering menakut-nakuti dunia usaha bahwa krisis menghilangkan daya beli dan pasar, maka ia justru memperlihatkan adanya pasar yang tiba-tiba muncul dari krisis. 

Itulah antara lain yang ia istilahkan sebagai marketing therapy,  yaitu terapi terhadap fungsi pemasaran agar tim pemasaran memiliki keyakinan bukan hanya untuk survive di tengah kompetisi

Tapi juga untuk menemukan dan menciptakan pasar baru sehingga Perusahaan tetap bisa tumbuh bahkan di waktu krisis (hal. ix). 

Dalam krisis, ada tiga hal penting yang mengemuka (hal. 190-191):. 

Pertama, marketing downshifting berpendapat tidak 100 persen konsumen yang menghilang itu benar-benar menghilang.  

BACA JUGA : Gugus Tugas Bisnis dan HAM, Agar Produk NTB Mendunia 

Sebagian besar justru mengalami perpindahan, yaitu shift, ke tempat lain.

Artinya kalau sebelumnya mereka membeli mobil mewah (baru) 4 buah setahun, barang kali sekarang cukup dua saja, dan dua lagi dibelikan mobil SUV atau MPV untuk keluarga. Jadi, dua di antaranya pinda ke segmen yang berbeda. Itu artinya, logika pasar tiba-tiba hilang berbeda dengan pikiran dan kepercayaan umum.

Kedua, pasar yang tiba-tiba muncul itu terjadi karena pergeseran segmen-segmen di atas maupun di bawahnya. Konsumen yang cemas biasanya bukan mengurangi tingkat konsumsi , melainkan, menggeser produk-produk yang segmennya sedikit lebih rendah. 

Sedangkan pengusaha yang menerima tambahan segmen itu bida tiba-tiba menaikkan level konsumsinya pada segemen di atasnya. Jadi, pada masa transisi ini dapat ditemui pasar-pasar baru yang tiba-tiba muncul.

Ketiga, dalam mengepung pasar downshifting, dapat ditempuh cara-cara sebagai berikut:

1.Identifikasi Market Baru 

Identifikasi dengan meneropong perilaku downshifting pada individu-individu dan industri. Perbanyak dialog dengan pasar, dan tambahkanlah alternatif-alternatif baru.

2.Bidik Setingkat di Atas atau di Bawah Segmen Lama

Karena konsumen berpindah, dan mengalami down, bidiklah setingkat di atas segmen Anda, dan berikan pelayanan yang terbaik karena meraka masih merasa sebagai premium.

3.Gunakan Pendekatan-pendekatan Baru

Segmen-segmen baru yang mengalami krisis ekonomi itu dijangkau bukan dengan media-media konvensional. Oleh karena itu, Anda harus belajar membidik mereka di dunia maya dan dunia yang mobile. Pastikan Anda tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.

4.Relaksasi Constraint

Selalu ciptakan ruang untuk membuat konsumen lebih merasa relax dengan aturan-aturan yang baku. Ciptakan rasa percaya dan rasa aman.

5.Tetap Berpromosi

Promosi di masa-masa sulit tetap diperlukan, namun pendekatannya harus diubah untuk menimbulkan simpati dan kepercayaan.

6.Kesan Efisien

Yang dikehendaki konsumen pada masa krisis adalah efisien, bukan gengsi dan bukan pula kemasan yang berlebih. Selalu carikan upaya-upaya baru yang mengesankan Anda peduli terhadap efisiensi.

7.Empati pada Downshifter

BACA JUGA : Monitoring dan Evaluasi, Hal Penting dalam Mengelola Bisnis

Orang yang mengurangi tingkat konsumsi atau downshifting adalah orang yang punya pilihan, mereka memilih keluarga, keseimbangan, aktualisasi diri, dan gaya hidup yang lebih sehat. Jadi, ciptakanlah hubungan yang membuat Anda diterima di pasar yang tiba-tiba muncul ini. ***

#AKUAIR-Perumnas Ampenan, 18-11-2024

 

 




Ite Begawe Fest, Ajang Promosi Produk Lokal NTB

Beragam inovatif lokal seperti kerajinan, makanan kosmetik hingga fashion disajikan dalam penyelenggaraan Ite Begawe Fest,

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kepala Perindustrian (Disperin) NTB, Nuryanti, S.E., M.E, menjadi tamu spesial membahas Ite Begawe Fest dalam Podcast Bintang edisi keenam dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Kamis (14/11/24). 

Kata Nuryanti, Ite Begawe Fest ini wadah untuk IKM NTB yang kami buat atas kerjasama dengan Kementerian Perindustrian
Kepala Perindustrian NTB, Nuryanti

Ite Begawe Fest merupakan festival yang menjadi ajang promosi produk lokal NTB yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri kreatif daerah NTB. 

BACA JUGA : Gugus Tugas Bisnis dan HAM Dibentuk Agar Produk NTB Mendunia

Penyelenggaraan Ite Begawe Fest merupakan upaya Disperin NTB untuk meningkatkan daya saing produk-produk buatan lokal. 

Dijelaskan, Ite Begawe Fest menyajikan berbagai inovasi produk kreatif lokal seperti kerajinan, makanan, kosmetik, hingga fashion yang diproduksi para pelaku UMKM dan industri lokal

Acara ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga festival yang menyuguhkan berbagai hiburan, mulai dari pertunjukan seni budaya, musik lokal, hingga workshop kreatif.

Dalam podcast Bintang itu, Kepala Disperin NTB, Nuryanti menjelaskan, Ite Begawe Fest merupakan event yang diselenggarakan sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk  IKM asli NTB. 

Sekaligus pemasaran serta upaya pengembangan SDM untuk meningkatkan kualitas produk, agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas serta sebagai perayaan HUT NTB yang ke-66. 

BACA JUGA : Perlindungan Para Pekerja NTB, Masifkan Sosialisasi Jamsostek

“Ite Begawe Fest ini wadah untuk IKM NTB yang kami buat atas kerjasama dengan Kementerian Perindustrian,” jelasnya di ruang Podcast Bintang Diskominfotik NTB. 

Di acara yang sama Aida salah seorang pengusaha yang akan ikut serta dalam giat yang akan berlangsung di awal bulan Desember menjelaskan, penyelenggaraan Ite begawe merupakan kesempatan emas bagi pengusaha lokal dalam mengembangkan produk usaha. 

“Kami berterima kasih sekali kepada Dinas Perindustrian yang telah memberikan dukungan dan wadah untuk kami berkarya,” jelasnya. 

Di akhir sesi Nuryanti berharap Podcast, Ite Begawe Fest bisa menjadi titik awal menuju perkembangan lebih lanjut industri kreatif di NTB. Dan menjadi contoh acara yang dapat membangkitkan rasa bangga terhadap produk-produk lokal.

BACA JUGA : Perubahan Iklim Berdampak pada Daerah Pesisir di NTB

“Harapannya Ite Begawe Fest ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan kepada masyarakat NTB mari nanti meriahkan di tanggal 6-8 Desember 2024. tutupnya. Panda/Her

 

 




Gugus Tugas Bisnis dan HAM dibentuk, Agar Produk NTB Mendunia

Satgas yang menangani Gugus Tugas Bisnis dan HAM dituntut kecermatan dalam menelisik praktek bisnis

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gugus Tugas Bisnis dan Hak Asasi Manusia (HAM) Nusa Tenggara Barat (NTB) dibentuk, mendorong produk NTB diterima oleh pasar global

Dibentuknya Gugus Tugas Bisnis dan HAM juga dimaksudkan  agar dapat menjembatani pelaku usaha dan masyarakat dalam mengembangkan bisnis yang menyejahterakan

BACA JUGA : Diskominfotik NTB Sosialisasikan Program Asta Cita

Gugus Tugas Bisnis dan HAM juga dimaksudkan agar dapat menjembatani pelaku usaha dan masyarakat
Sekda NTB dan Kakaneil Kemenkuham NTB

Sekretaris Daerah Drs HL Gita Ariadi, MSi mewakili Pj Gubernur mengatakan, isu Hak Asasi Manusia secara global sensitif

Dalam praktek bisnis agar daya saing global produk NTB konpetitif,  dan tidak ada pelanggaran HAM.

“Sehingga lingkungan berlangsungnya bisnis menikmati kesejahteraan pula dengan kehadiran bisnis yang memperhatikan hak hak masyarakat,”, ujar Miq Gita di Aula Kantor Perwakilan Hukum dan HAM NTB, Rabu (13/11/24). 

Dikatakannya, Satgas yang menangani Gugus Tugas Bisnis dan HAM dituntut kecermatan dalam menelisik praktek bisnis. Agar memenuhi kepentingan para pihak yang diatur pula dalam regulasi bisnis. Khususnya untuk melengkapi produk yang bebas dari proses bisnis yang melanggar HAM. 

Dicontohkan label produk halal atau produk pro lingkungan yang dapat menaikkan daya saing di pasar global, mensyaratkan kedua hal tersebut. 

Maka “sertifikasi” tak melanggar HAM dibutuhkan oleh para pelaku bisnis sebagai produk unggul di pasar global. 

BACA JUGA : Perlindungan Para Pekerja di NTB, Masifkan Sosialisasi Jamsostek

Miq Gita menambahkan pula, indikator pelanggaran HAM di pasar global tersebut nantinya dapat juga berlaku bagi pasar nasional maupun daerah. 

Di tyempat sama, Direktur Instrumen HAM Kemenkumham RI, Farid Junaedi mengatakan, program bisnis dan HAM secara nasional menjadi prioritas Pemerintah Pusat dalam lima tahun ke depan dengan dibuatnya regulasi terkait. 

“Perpres 60 Tahun 2023 tentang bisnis dan HAM diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan masyarakat. Ini masih voluntary (sukarela) yang harapannya ke depan bisa menjadi kewajiban,” ujarnya. 

Dikatakannya, dibentuknya Gugus Tugas Bisnis dan HAM terutama untuk produk ekspor, yang memenuhi kriteria ramah HAM dimulai dari internal pekerja dan pengusaha dan masyarakat sekitar.

Seperti dikatakan Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Dr Parlindungan SH, MH, Gugus Tugas yang diketuai oleh Penjabat (Pj) Gubernur dan anggota yang terdiri dari beberapa kepala OPD dan lembaga terkait. 

BACA JUGA : Perubahan Iklim Berdampak pada Daerah Pesisir di NTB

Pejabat Kanwil Kumham bertugas melakukan koordinasi, dan pengawasan korporasi dan pelaku usaha lainnya dalam memenuhi indikator HAM. jm

 

 




Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ,  Pedoman Menuju Growing Company

Dengan berpedoman Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ, perusahaan bisa mencapai pangsa pasar tertentu, bahkan mencapai memiliki memiliki pangsa pasar terbesar (market leader

LombokJournal.com ~ Berikut ini kajian lama – yang masih relevan hingga saat ini- dari Istijanto Oei (2009, Marketing for Everyone, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, hal 1-119) yang memberi ulasan strategi dan taktik pemasaran dengan berpedoman pada formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ.

Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ tersebut “ditelurkannya” untuk menjadi pedoman bagi para marketer atau bagian pemasaran.

BACA JUGA : Mitigasi Kekeringan, Pemprov NTB Distribusikan Air Bersih

Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ untuk menjadi pedoman bagi para marketer atau bagian pemasaran
Catatan Manajemen : Agus K. Saputra

Marketing atau pemasaran seringkali dikatakan ujung tombak perusahaan. Karena, pemasaranlah yang membawa uang masuk ke perusahaan. Pemasaran telah membuat suatu merek menjadi dikenal, disukai, dibeli, dan direkomendasikan oleh pelanggan.

Hampir semua perusahaan memiliki kesamaan pola tujuan, yaitu menjadi perusahaan yang tumbuh (growing company) lebih besar, lebih cepat, dan lebih lama. Perusahaan dapat tumbuh karena mendapat pemasukan, yaitu uang yang berasal dari usahanya. 

Dengan uang yang masuk tersebut, perusahaan dapat beroperasi dengan lebih baik. Perusahaan dapat merekrut karyawan cerdas dan berdedikasi tinggi, membuka cabang baru, memberikan layanan prima, memuaskan pelanggan, dan sebagainya. 

Darimanakah datangnya uang masuk perusahaan? 

Jawabannya simpel yaitu dari penjualan produk. Kalau produk dibeli maka uang yang dibayar konsumen akan mengalir masuk ke kas perusahaan. 

Sebaliknya, kalau produk yang ditawarkan tidak laku, perusahaan akan mengalami kesulitan atau malah kebangkrutan. Di sinilah peranan utama marketing.

Jadi, apakah fungsi utama marketing di perusahaan? Ujung-ujungnya akan bermuara pada satu tujuan: menciptakan permintaan (demand) pada produk yang dipasarkan. 

BACA JUGA : Hari Pahlawan 2024, Pj Gubernur NTB Jadi Inspektur Upacara

Permintaan ini bisa diartikan dengan mencapai penjualan tertentu, meningkatkan penjualan, mencapai pangsa pasar tertentu, pertumbuhan pangsa pasar atau bahkan memiliki pangsa pasar terbesar (market leader). Dengan memahami serta mengetahui bagaimana mengimplementasikan Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ

Berpedoman Formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ

Sekarang pertanyaannya: bagaimana pemasar bisa menciptakan permintaan? 

Untuk memasarkan kita harus berpedoman pada formula 3ᴾ-6ᴹ-5ᴮ. 

3ᴾ menunjukkan jumlah aktor utama yang terlibat dalam pemasaran yaitu Pelanggan, Pesaing, dan Perusahaan yang saling berinteraksi. 

Selanjutnya, 6ᴹ mengindikasikan jumlah sasaran marketing sebanyak enam dan diawali huruf “M” yaitu Memperoleh pembeli baru, Mempertahankan pelanggan lama, Membuat pelanggan membeli lebih banyak, Mendayagunakan pelanggan, Merebut pelanggan dan Menarik kembali mantan pelanggan. 

Terakhir, 5ᴮ merupakan tindakan dasar bagi pemasar yang meliputi: Bagi, Bidik, Bedakan, Benamkan, dan Barui.

Makna 3ᴾ

Perusahaan disebut sukses memasarkan produk kalau produknya selalu dicari, dibeli, dan dikonsumsi secara rutin oleh konsumen. Kalau begitu, bagaimana membuat suatu produk agar sukses? 

Jawabannya tergantung pada tiga aktor utama: pelanggan, pesaing, dan perusahaan itu sendiri. Ketiganya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Interaksi Perusahaan dan Pelanggan. Mengelola pelanggan menjadi fokus perhatian perusahaan. Maklum, pelangganlah yang “membawa” uang masuk ke perusahaan. Kalau tidak ada uang masuk, lambat atau cepat, perusahaan akan gulung tikar

BACA JUGA : Event Organzer, Harus Pelihara Karakter dan Jaga Kepercayaan 

Pelanggan hanya membeli produk kita kalau kita bila: 

(1) menawarkan barang yang sesuai kebutuhannya; 

(2) barang kita bernilai di matanya; 

(3) memberi tawaran lebih bagus dibanding pesaing; 

(4) memberi kepuasan pelanggan; dan 

(5) rutin menjalin hubungan (marketing relationship).

Interaksi Perusahaan dan Pesaing. Pesaing akan muncul jika ada peluang pasar. Terlebih lagi jika peluang pasarnya besar, banyak pemain yang siap memasuki. Keberadaan pesaing juga membantu edukasi atau menyadarkan pasar dan dampaknya adalah ukuran pasar semakin membesar.

Di sinilah peranan marketing untuk membuat suatu merek terus bertahan dan tumbuh. Untuk itu marketing harus mendata siapa pesaingnya, apa kelebihan dan kelemahan tawarannya. Sehingga perusahaan dapat memenangkan persaingan dan menjadi market leader.

Interaksi Pesaing dan Pelanggan. Perusahaan yang memiliki pelanggan paling besar dinamai market leader. Pesaing cenderung merebut pelanggan yang kita miliki. 

Pesaing akan menarik pelanggan kita dengan mengiming-imingi kelebihan tawarannya di atas kekurangan kita. Terhadap gerakan pesaing, kita perlu merespons secara bijak.

BACA JUGA : BCG Matrik, Mengelola Portofolio Bisnis Secara Efisien dan Efektif

Makna 6ᴹ

Memperoleh pembeli baru sebanyak mungkin. Pembeli baru adalah orang yang sebelumnya tidak pernah membeli. Mereka berprospek “membawa” uangnya pada kita jika membeli produk kita. 

Tugas kita mendorong mereka membeli produk kita pertama kali. 

Ini dilakukan dengan cara:

(1) mengenalkan merek kita; 

(2) menawarkan barang yang sesuai keinginannya; 

(3) mengedukasi pelanggan; serta 

(4) meningkatkan kemampuan dan keinginan membeli. 

Mempertahankan pelanggan lama supaya mereka membeli produk kita terus menerus selama hidupnya, tidak berpindah ke pesaing (pelanggan loyal atau setia). 

Ini dilakukan melalui cara:

(1) membuat mereka puas; 

(2) menjalin hubungan berkelanjutan; 

(3) memberi penghargaan kepada mereka, dan 

(4) mefasilitasi komunitas pelanggan.

Membuat pelanggan membeli lebih banyak. Dengan membeli lebih banyak, perusahaan kita cepat tembuh karena uang yang mereka bawa. Ini dilakukan dengan membuat mereka membeli lebih banyak (more buying) melalui 👍

(1) frekuensi pembelian lebih sering; 

(2) volume pembelian lebih besar; 

(3) manfaat baru; 

(4) produk pelengkap; dan 

(5) pembelian paket.

Mendayagunakan pelanggan untuk mendukung penjualan produk kita, merekomendasikan ke relasi, memberi kesaksian, mewariskan ke anak cucu, dan ikut menciptakan nilai bersama.

Merebut pelanggan pesaing berpindah ke kita. Dinamika pemasaran saat ini adalah kalau bukan pelanggan kita yang direbut, maka kitalah yang merebutnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu daya tarik dan daya tolak. 

Daya tolak adalah aspek negatif yang membuat pelanggan keluar dari produk sebelumnya, seperti harga mahal, boros, cepat rusak, layanan buruk, mutu jelek, merusak kesehatan, dan lain-lain. 

Daya tarik merupakan aspek positif kita yang menguntungkan bagi pelanggan pesaing dan membuat mereka “bernafsu” dengan produk kita seperti harga lebih murah, lebih awet, kinerja lebih cepat, lebih tahan lama, lebih bermutu, layanan lebih sopan, lebih aman, lebih sehat, dan lebih-lebih yang lain. 

Untuk merebut pelanggan maka marketer harus membongkar sisi lemah pesaing di hadapan pelanggan, lalu tawarkan kelebihan produk kita yang berbeda dari pesaing dan sangat bermanfaat bagi pelanggannya.

Menarik kembali mantan pelanggan kita yang berpindah ke pesaing kembali ke pangkuan kita. Mengapa pelanggan kita tidak lagi membeli dari kita atau berpindah ke pesaing? 

Pertama, mereka merasa kecewa setelah membeli dan merasakan produk kita. Kedua, kita kalah dibanding pesaing. Untuk menarik kembali mantan pelanggan dilakukan dengan cara:

 (1) melakukan strategi pemulihan; 

(2) melakukan balasan ke pesaing; dan 

(3) mengaktifkan ikatan pelanggan.

Makna 5ᴮ

Bagilah pasar (marketing segmentation) lebih dulu supaya kita bisa mengetahui perbedaan kebutuhan, masalah, dan keinginan tiap-tiap orang yang berbeda.  Selanjutnya, sesuaikan tawaran kita dengan tiap segmen.

Bidiklah segmen yang berprospek cerah. Bidikan (targetting) berguna untuk menentukan segmen mana yang paling baik dibidik oleh perusahaan.

Bedakan tawaran kita. Perbedaan (differentiation) menjadi daya tarik dalam pemasaran. Maklum, sesuatu yang sama atau “itu-itu saja” akan menjemukan dan tidak menarik. Jadi, berlombalah menawarkan pembeda atau diferensiasi marketing mix dari pesaing supaya produk kita menarik konsumen.

Benamkan pembeda kita ke pikiran konsumen. Karena diferensiasi kita dari pesaing tidak ada gunanya, kalau tidak diketahui pelanggan. Ini berarti kita harus “meneriakkan” perbedaan itu. Dengan mencekoki komunikasi yang berulang kali dan di mana-mana, pelanggan akan tahu perbedaan kita. Inilah yang dinamakan komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication). 

BACA JUGA : Donasi Sosial Sheraton Senggigi Beach untuk Murid Sekolah

Yang perlu diingat, kita tidak harus memilih media yang mahal tetapi pilihlah media yang efektif menjangkau audiens kita.

Barui lagi saat diperlukan. Dengan berubahnya keadaan, kondisi ekonomi, dan perubahan lainnya, marketing juga melakukan pembaruan. Maka 4ᴮ (Bagi, Bidik, Bedakan, dan Benamkan) juga dibarui. 

Memperbarui memang dibutuhkan supaya penerimaan (revenue) perusahaan dapat terus meningkat dan bertahan lama. ***

#AKUAIR-Perumnas Ampenan, 11-11-2024




Donasi Sosial Sheraton Senggigi Beach untuk Murid Sekolah 

Program donasi sosial yang dilakukan Sheraton Senggigi Beach Resort merupakan tanggung jawab dalam bentuk bakti sosial untuk masyarakat sekitar

LOBAR.LombokJournal.com ~ Salah satu sanggraloka pantai, yakni Sheraton Senggigi Beach Resort, melakukan program donasi sosial. Program tersebut berupa pemberian sepatu untuk anak sekolah di Kabupaten Lombok Barat. 

BACA JUGA : Siswa Sekolah dapat Bantuan Sepatu dari Sheraton Senggigi Beach

Ada dua sekolah dasar dan satu panti asuhan yang menjadi sasaran penerima kegiatan tersebut. 

“Akan ada kegiatan donasi sosial lainnya dengan sasaran 7 sekolah di Lombok Utara,” ujar Manajer Umum Sheraton, Fransisca Thorogood, Kamis (07/11/24). 

Dua sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Senggigi dan Sekolah Dasar Negeri 2 Batu Layar. Selain itu, ada satu Panti Asuhan yang berlokasi di sekitar Senggigi. 

Kegiatan donasi sosial Sheraton Senggigi Beach Resort merupakan program yang diinisiasi oleh Marriot Internasional yang berpusat di Amerika, sebagai induk perusahaan yang menaungi hampir 100 hotel dan resort di Indonesia termasuk Sheraton Senggigi Beach.

BACA JUGA : CSR untuk Pendidikan, Sheraton Senggigi Beach Hotel Peduli Pendidikan

Kegiatan sosial menjadi agenda tetap Sheraton Senggigi sebagai tanggung jawab dalam bentuk bakti sosial untuk masyarakat sekitar. Termasuk diperuntukkan anak sekolah. 

“Marriot internaaional merupakan organisasi perhotelan berpusat di Amerika. Di Indonesia kita ada 100 hotel. Sering membantu sekolah dan kegiatan  membersihkan pantai. Yang dilakukan kali ini, hotel-hotel marriot di Lombok dan Labuan Bajo mengumpulkan donasi membeli sepatu. Ini sebagai apresiai kami terhadap masyarakat yang ada di Lombok,” jelas Fransisca. 

Selain kegiatan pemberian sepatu untuk anak sekolah, sebelumnya Sheraton juga menyelenggarakan kegiatan “Lari Amal” yang berlangsung beberapa waktu lalu, menjadi tuan rumah kegiatan lomba lari bertajuk Road to Give Lombok yang diinisiasi Marriot International merayakan sepuluh tahun inisiatif Road to Give. 

BACA JUGA : Bersih-bersih Sungai Harus Dilakukan Jelang Musim Hujan

Dengan tema empowering children’s education together , hasil dari kegiatan tersebut disumbangkan ke tujuh sekolah di Kabupaten Lombok Utara dalam bentuk materi pembelajaran. AST.

 

 




HIPMI NTB Gelar Musda XV, Ajang Ciptakan Generasi Penerus 

Sekda NTB menyampaikan harapan, HIPMI NTB bisa terus menjadi mitra pemerintah yang strategis di masa mendatang,

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) NTB telah memberi kontribusi nyata bagi pembangunan di NTB. 

BACA JUGA : Bersih-bersih Sungai Harus Dilakukan Jelang Musim Hujan

Penyelenggaraan Musda XVsekaligus pemilihan ketua dan pengurus terbaru HIPMI NTB
Pembukaan Musda XV HIPMI NTB

Hal itu disampaikan Sekda saat menyampaikan sambutan pada acara Musyawarah Daerah XV Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI NTB. 

Musda yang bertema “Menghadapi Tantangan Global dengan Sinergi dan Inovasi” tersebut berlangsung di Mataram, Jum’at (08/11/24).

Pelaksanaan Musda XV, dijelaskan Miq Gite, menjadi ajang menciptakan generasi penerus di masa mendatang. 

“Ini adalah warisan yang harus diteruskan oleh kepengurusan selanjutnya dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi,” pesan Miq Gite. 

Selain itu, Miq Gite berharap agar HIPMI NTB bisa menjadi gerbong yang aktif dan progresif untuk mendukung pembangunan di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sekda NTB berharap agar Musda dapat berlangsung dalam suasana penuh persahabtan dan kompetisi yang tidak saling mencederai. 

“Semoga HIPMI NTB bisa terus menjadi mitra pemerintah yang strategis di masa mendatang,” harapnya. 

BACA JUGA : Gerakan Pangan Murah, Jaga Syabilitasi Harga Pangan

Sementara itu, Ketua Umum HIPMI NTB yang sebelumnya, I Putu Dedy Saputra dalam sambutannya berharap agar kepengurusan yang baru dan anggotanya bisa terus mengasah keterampilan di berbagai bidang. 

HIPMI NTB bisa terus memberikan dampak positif bagi masyarakat. I Putu Dedy berharap melalui kepengurusan HIPMI yang baru, banyak lapangan pekerjaan bisa tercipta demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat NTB. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum HIPMI Pusat Akbar Buchari, berharap agar HIPMI NTB bisa terus bertumbuh untuk mengejar target ekonomi Indonesia yang ditargetkan tumbuh sebanyak 8 persen di bawah kepemimpinan presiden dan wakil presiden yang baru. 

Oleh karena itu, HIPMI pusat berharap HIPMI NTB bisa berkolaborasi bersama pemerintah daerah dan seluruh stakeholder, terkait untuk mewujudkan cita-cita tersebut. 

BACA JUGA : Konsultasi Publik Rencana Pembangunan SPAM

Musda sekaligus pemilihan ketua dan pengurus terbaru HIPMI NTB ini, menjadi ajang untuk mengevaluasi program sebelumnya, sekaligus menyusun program terbaru yang lebih baik. nov/dyd

 

 

 




Gerakan Pangan Murah, Jaga Stabilitasi Harga Pangan

Selama tahun 2024 Pemperintah Provinsi NTB menggelar gerakan pangan murah sebanyak 23 kali

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB mengadakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan yang bersamaan dengan Haul Yayasan Al – Amin Pejeruk, Kamis (07/11/24). 

BACA JUGA : Konsultasi Pub;ik Rencana Pembangunan SPAM

Ibu Marlina dari Otak Desa yang mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan pangan murah
Pengunjung gerakan pangan murah

Gerakan Pangan Murah ini sudah dilakukan sebanyak 23 kali selama tahun 2024. 

Hal itu dikatakan Kepala Bidang PSBE dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pemprov NTB, Raisah SE MM, Kamis.

“Kegiatan gerakan pangan murah kali ini menyediakan berbagai kebutuhan bahan pangan pokok,” ungkapnya. 

Beberapa produk yang tersedia, beras, telur, gula, minyak goreng, sayur-sayuran, bawang merah dan putih, PUPN menyediakan beras petani, Bulog beras SPHP, MGM dan distributor lainnya. 

BACA JUGA : Nusa Tenggara Barat Ikut dalam OGP Local Indonesia Camp

Ketahanan pangan di NTB masih dalam kondisi baik, dari segi ketersediaan pangan pokok, kebutuhan pangan pokok untuk NTB masih mencukupi. 

“Ke depannya akan tetap dilaksanakan sebanyak 6 kali, salah satunya dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ungkapnya. 

Salah satu pengunjung, Ibu Marlina dari Otak Desa yang mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam gerakan pangan murah.

BACA JUGA : Wamendagri bersama Pj Gubernur NTB Olahraga Trail Running

“Senang dengan program gerakan pangan murah ini, karena bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau, semoga pemerintah bisa terus mengadakan kegiatan seperti ini,” tuturnya. Serly/her

 

P

 




KKPD Wujudkan Tata Kelola Keuangan Bebas Korupsi

Penerapan KKPD ini dapat mencegah terjadinya korupsi serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam tata kelola keuangan di pemerintahan,

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) bersama PT. Bank NTB Syariah dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin bersama dengan Direktur Utama PT Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo tanggal 30 Oktober lalu.

BACA JUGA : P3PD Mengakselerasi Pembangun Desa di NTB

"Diharapkan dengan KKPD ini kedepannya dapat mencegah terjadinya korupsi
Penandatanganan Kerja Sama

Hari ini penandatanganan PKS dan uji coba pelaksaan KKPD dilakukan dengan dua OPD, yakni BPKAD NTB dan BKD NTB. 

Kedua OPD ini, sebagai pilot projek dalam penerapan KKPD di Lingkup Pemprov NTB. Penandatanganan PKS yang juga dirangkaikan dengan sosialisasi penggunaannya digelar di Gedung Utama Bank NTB Syariah, Senin (04/11/24) 

Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala BPKAD Provinsi NTB Ervan Anwar mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kepercayaan PT Bank NTB Syariah. 

Hal ini dijelaskan Ervan Anwar sebagai langkah awal dalam rangka reformasi birokrasi terutama dalam tata kelola keuangan daerah di era digital. 

BACA JUGA : BCG Matrix, Mengelola Portofolio Bisnis yang Efektif dan Efisien

“Diharapkan dengan KKPD ini kedepannya dapat mencegah terjadinya korupsi serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam tata kelola keuangan di pemerintahan,” jelasnya. Selain itu, Ervan Anwar juga mengungkapkan bahwa Pemprov NTB mendukung penuh dan sangat mengapresiasi KKPD ini nantinya untuk diterapkan di seluruh OPD. 

Di tahun 2025 nanti direncanakan seluruh OPD lingkup Pemprov NTB akan menerapkannya secara bersama-sama. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo Kukuh menerangkan bahwa pada tahun lalu Bank NTB Syariah berinisiasi mengembangkan produk untuk bisa melayani Pemerintah Daerah. 

BACA JUGA : Mendagri Tito Pimpin Rakor Antisipasi Isu PHK 

Harapannya bisa memberikan kemudahan bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat NTB. Bank NTB Syariah saat ini merupakan salah satu, bank daerah dengan kinerja yang cukup baik. Bahkan, pertumbuhan enam tahun terakhir sejak konversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS), berada di atas rata-rata bank daerah lainnya secara nasional. novita/opik

 

 

 




Mendagri Tito Pimpin Rakor Antisipasi Isu PHK

Mendagri Tito ajak Kepala Daerah segera membuat strategi cepat dialog antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam proses penetapan upah

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hassanudin, mengikuti rapat koordinasi yang diadakan secara virtual dalam rangka antisipasi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) dan persiapan penetapan Upah Minimum Tahun 2025 yang dipimpin Tito Karnavian, Kamis (31/10/24).  

BACA JUGA : Capacity Building TPID Provinsi Bengkulu ke NTB 

Mendagri Tito pimpin rakor antisipasi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) dan persiapan penetapan Upah Minimum Tahun 2025
Pj Gubernur NTB

Rapat tersebut dipimpin oleh Mendagri, Tito Karnavian, dan Menaker Prof. Yassierli dan dihadiri oleh para Gubernur dan Bupati serta pejabat dari berbagai provinsi di Indonesia. 

Dalam rapat tersebut, membahas agenda penting ketenagakerjaan dengan 7 sub point.

Mendagri Tito mengajak semua Kepala Daerah segera membuat strategi cepat berupa dialog antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam proses penetapan upah agar tercapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak.

“Segera untuk aktifkan langkah-langkah preventif antara pemerintah dengan  pengusaha yang diwakili APINDO dan KADIN serta para buruh pekerja yang diwakili oleh organisasinya masing-masing,” ujar Mendagri Tito via Zoom, 

BACA JUGA : Penyandang Disanilitas dapat Fasilitas Pendampingan Hukum

Mendagri Tito juga menerangkan untuk menyertakan Forkopimda, baik dari Kepolisian, TNI, Kejati, Kejari, dan kejaksaan. Hal tersebut dilakukan untuk menyatukan satu kepahaman. 

“Sertakan Forkopimda baik dari kepolisian kemudian TNI, Pangdam dan dandim dan kejaksaan untuk rapat, sehingga mereka paham bahwa keputusan sudah diambil,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker Yassierli memberikan sejumlah arahan kepada Pemerintah Daerah untuk membangun sistem peringatan dini PHK. Agar diketahui adanya potensi PHK di perusahaan pada masing-masing Daerah.

Hal itu mendorong perusahaan dan pekerja untuk mengoptimalkan dialog sosial dalam mencari solusi terbaik agar kelangsungan berusaha dan bekerja tetap terjaga, serta koordinasi dengan KADIN dan APINDO setempat tetap terjalin. 

“Memitigasi resiko PHK  dengan cara membuat sistem peringatan dini PHK, agar dapat diketahui adanya potensi PHK di perusahaan,” tegasnya. 

Terakhir Mendagri Tito berharap, agar sub point isu yang didiskusikan dalam rapat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan mendapatkan resiko yang sangat kecil. 

BACA JUGA : Bahasa Ibu Harus Digunakan dengan Bangga

“Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan isu yang kita kerjakan ini mendapatkan resiko yang kecil.” tutupnya. pnd/her

 

 

 




Capacity Building TPID Provinsi Bengkulu ke TPID NTB 

Sekda Nusa Tenggara Barat, H. Lalu Gita Ariadi, saat menghadiri kegiatan Capacity Building TPID Se-Provinsi Bengkulu ke TPID Provinsi NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Dalam kegiatan capacity building Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dijabarkan berbagai ikhtiar Provinsi NTB dalam mengendalikan inflasi. Salah satunya dengan menggenjot produksi dalam daerah berbagai produk pertanian penyumbang inflasi seperti cabai, beras, dan produk-produk lainnya.

BACA JUGA : Bahasa Ibu Harus Digunakan dengan Bangga

Sekda Bengkulu Isnan Fajri, mewakili rombongan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Provinsi NTB karena telah menyambut dan mendampingi Capacity Building dengan baik
Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi

Penjelasan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat, H. Lalu Gita Ariadi, saat menghadiri kegiatan Capacity Building TPID Se-Provinsi Bengkulu ke TPID Provinsi NTB yang digelar di Hotel Santika Mataram, Kamis (31/10/24).

Dalam sambutan kegiatan tersebut, Sekda juga mengungkapkan siap bekerja sama dengan Provinsi Bengkulu dan Sekarkijang dalam bidang perdagangan yang dapat membantu mengendalikan inflasi di daerah masing-masing. 

“Nanti kerja sama antar daerah akan kami lakukan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Miq Gite. 

BACA JUGA : Mendagri Tito Pimpin Rakor Antisipasi Isu PHK

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri, mewakili rombongan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Provinsi NTB karena telah menyambut dan mendampingi kegiatan tersebut dengan baik. 

Sekda Bengkulu berharap dengan digelarnya Capacity Building di Provinsi NTB, setiap daerah yang terlibat dapat saling belajar dari kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Isnan Fajri juga berharap agar pertemuan antar daerah ini kedepannya akan menghasilkan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak. 

BACA JUGA : Penyandang Disabilitas Dapat Pendampingan Hukum

Dan yang terpenting, jelasnya, kerjasama yang dilakukan bisa membantu pengendalian inflasi di daerah masing-masing. novita/her