Perubahan Radikal dalam Bisnis

Memahami lanskap bisnis berarti mempersiapkan perusahaan beradaptasi dengan perubahan ini dengan cepat, memastikan relevansi dan daya saing

Mempersiapkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan
Catatan Manajemen: Agus K Saputra

LombokJournal.com ~ Dalam iklim bisnis yang cepat dan kompetitif penuh perubahan tak terduga saat ini, memahami kompleksitas lanskap bisnis sangatlah penting. 

Lanskap bisnis mengacu pada berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi operasi, strategi dan potensi keberhasilan perusahaan. 

BACA JUGA : Badan Publik Informatif di NTB Meningkat

Pentingnya memahami lanskap bisnis (sumber: https://azuramagazine.com) :

Pengambilan Keputusan Strategis: Dengan pemahaman yang jelas tentang lanskap bisnis, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang tepat yang selaras dengan realitas pasar dan tren masa depan. 

Pengetahuan ini memungkinkan bisnis untuk memposisikan diri secara menguntungkan di pasar, memanfaatkan peluang, dan mengurangi risiko.

Inovasi dan Diferensiasi: Di pasar yang ramai, inovasi dan diferensiasi sangat penting untuk menonjol . Perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan kesenjangan pasar dengan memahami lanskap bisnis secara menyeluruh. 

Pemahaman ini mengarah pada inovasi yang mengisi kekosongan ini dan membedakannya dari pesaing.

Kemampuan Beradaptasi terhadap Perubahan: Dinamika pasar selalu mengalami peribahan, didorong oleh perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, dan perubahan regulasi. 

Pemahaman mendalam tentang lanskap bisnis mempersiapkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan ini dengan cepat, memastikan relevansi dan daya saing.

Operasi yang Dioptimalkan: Wawasan mengenai lanskap bisnis dapat membantu perusahaan menyederhanakan operasi mereka, menjadikannya lebih efisien dan hemat biaya . 

Ini dapat mencakup pengoptimalan rantai pasokan, peningkatan proses pengembangan produk, atau peningkatan strategi layanan pelanggan.

BACA JUGA : Keterbukaan Informasi Publik di NTB Modal Raih Kepercayaan Publik

Memahami nuansa lanskap bisnis dan lingkungan bisnis adalah perjalanan penemuan dan penyesuaian yang berkelanjutan, bukan usaha sekali jadi. 

Ini menyiapkan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat , mendorong inovasi, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan mengoptimalkan operasi.

Saat bisnis menjelajahi lanskap unik mereka, memahami lanskap bisnis menjadi landasan strategi, yang mendorong mereka menuju kesuksesan berkelanjutan di pasar yang terus mengalami peribahan. 

Dengan menerapkan pendekatan komprehensif ini , bisnis dapat bertahan dan berkembang, serta menciptakan keunggulan kompetitif yang mendorong maju.

Terkait pernyataan pasar yang terus berubah. Baiknya kita simak karya Rhenald Kasali: Tomorrow Is Today: Inilah Inovasi Perusahaan Indonesia dalam menghadapi ‘Lawan-Lawan Tak Kelihatan’, Oktober 2017, hal. 35-41.

Apa itu disruption? Menurut Rhenald Kasali, disruption adalah keadaan di mana sebuah proses yang tengah berjalan tiba-tiba saja harus terhenti, terganggu, mengalami interupsi, dan kekacauan karena sebab yang beragam. 

Di antaranya, karena hadirnya produk baru atau jasa baru, inovasi atau teknologi baru, atau perbaikan-perbaikan dalam proses bisnis dan tata kelola, dan lain sebagainya yang disruptive.

Sejatinya disruption adalah perubahan. 

Perubahan yang setiap hari dialami tapi ada bedanya. Dalam disruption perubahan berlangsung secara radikal dan revolusioner sehingga bisa memicu ketegangan di antara kita dan memicu kekacauan. 

Kondisi ini dalam sebutan Rhenald adalah 3S: sudden, speed dan surprise.

Fenomena semacam inilah yang terjadi di mana-mana. Bagaimana mungkin bisnis-bisnis raksasa, dengan brand yang kuat, dan jaringan yang sudah menyebar ke seluruh dunia, ditopang oleh fundamental keuangan yang solid, memiliki ribuan karyawan, asetnya di mana-mana tumbang begitu saja. 

Itu tidak terjadi dalam waktu puluhan tahun, tetapi sangat cepat. Bukan oleh kompetitornya yang berukuran raksasa, melainkan oleh “lawan-lawan yang tidak kelihatan”, oleh sekumpulan anak muda yang bekerja dari garasi-garasi rumahnya.

Persoalan terbesarnya adalah bagaimana kita bisa tetap mengelola bisnis hari ini sambil mempersiapkan bisnis bagi masa depan. Dan, kita bisa melakukannya tanpa terjebak dengan keberhasilan pada masa silam. Bagaimana kita bisa melakukannya sekaligus?

Untuk itu menarik disimak gagasan Vijay Govindarajan dalam bukunya The Three-Box Solution: A Strategy for Leading Innovation, terbitan tahun 2016, sebagai jawabannya.

Gagasan Vijay dilandasi dari konsep Trimurti. Bahwa Brahma adalah Sang Pencipta (The Creator), Wisnu adalah Dewa Pemelihara (The Preservator) dan Siwa Dewa Perusak (The Destreyor). 

Berikut penjelasannya.

Pada boks 1, The Present, kita harus tetap mengelola kondisi pada saat ini. Kita terapkan strategi, taktik, dan berbagai pendekatan untuk membuat perusahaan bisa mencapai kinerja tertinggi dan beroperasi dengan tingkat efisiensi yang optimal. 

Di sini, kata VG, kita dituntut untuk bisa menyelaraskan apresiasi dan insentif dengan stratetegi. Pendekatan pada boks ini mirip dengan karakter Dewa Wisnu, bukan?

Pada titik ini pemimpin menetapkan target-target yang menantang agar setiap komponen dalam perusahaan bisa mencapai kinerja terbaiknya. Pemimpin mesti mampu menganalisis data agar bisa dengan cepat menemukan dan mengatasi perbedaan yang ada dan inefisiensi, serta mampu membangun budaya korporasi untuk selalu bekerja dengan lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih terjangkau harganya.

Pada boks 2, The Past, perusahaan dituntut untuk membangun masa depan dengan kondisi pada saat ini. Ide-ide yang nonlinier agar diciptakan. Dan tinggalkan cara-cara kerja, kebiasaan, dan sikap-sikap masa lalu. Ini adalah karakter Dewa Siwa, sang perusak.

VG mewanti-wanti, ada tantangan di sini. Di antaranya, resistensi dari mereka yang belum bisa melepaskan masa lalunya. Maka tugas pemimpin untuk menangkap adanya sinyal-sinyal lembut disruption, mendukung ide-ide dari para maverick – sosok dalam perusahaan yang kerap dianggap nyeleneh, tidak biasa cara berpikirnya, sering mengusulkan ide-ide yang out of the box, dan kerap bergerak di luar kebiasaan.

BACA JUGA : Jalin Persahabatan Lewat Olahraga Bersama Insan Pers

Meski begitu, VG menyarankan dalam kondisi seperti ini, pemimpin tetap dituntut untuk tidak memberikan toleransi terhadap berbagai pelanggaran. Bahkan, para pemimpin dituntut untuk bisa memberikan teladan.

Pada boks 3, The Future, kita dituntut untuk menciptakan masa depan yang baru, yang nonlinier. Masa depan ini hendaknya dibangun terutama melalui serangkaian percobaan yang menguji asumsi-asumsi yang kita bangun dan mampu menuntaskan ketidakkpastian

Di sini ada proses pembelajaran yang bisa saja memperkuat gagasan-gagasan baru, atau malah menyingkap adanya kelemahan.

Boks ini menawarkan konsep penciptaan, kreasi-kreasi baru. Mirip dengan karakter Dewa Brahma. Di sini, masa depan dari ide-ide baru kadang tak terlalu jelas. 

Maka, seorang pemimpin mesti berani mengukur keberhasilan penerapan ide-ide nonlinier tadi tidak hanya dari pendapatan, tetapi lebih pada kualitas dan pengalaman untuk berani menguji coba.

Banyak ide nonlinier sejatinya adalah embrio untuk pasar-pasar baru. Karena pasarnya masih terlalu kecil, penting untuk tidak sekedar menguji asumsi dari produknya, tetapi ujilah juga model bisnis dan perkembangan pasarnya. ***

 




Meningkat Nilai Ekspor NTB, Nilai Impor Menurun

Nilai ekspor NTB meningkat, didominasi oleh barang galian/tambang non migas

MATARAM.LombokJournal.com ~ Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bulan September 2024 meningkat dibandingkan bulan September 2023 

BACA JUGA : Atlet Peparnas NTB 2024 Dari Solo, Disambut Sekda NTB

Pada bulan September 2024 nilai ekspor NTB meningkat dibandingkan bulan September 2023
Penyampaian rilis resmi BPS NTB

Di bulan Septembar 2023 sebesar US$ 85,29 juta, sedangkan pada bulan September 2024 naik menjadi sebesar US$ 244,14 Juta. Artinya, nilai ekspor meningkat sebesar 186,24 persen.

Sementara nilai impor NTB pada bulan Agustus 2024 sebesar US$ 15,25 Juta. Sedangkan impor bulan Agustus 2023 sebesar US$ 78,45 Juta, berarti impor mengalami penurunan sebesar 80,56 persen dibandingkan dengan 

Begitu juga pada bulan September 2024 sebesar US$ 15,25 juta, dibanding bulan September 2023 sebesar US$ 33,09 juta. Berarti menurun sebesar -53,91 persen.

Data mengenai ekspor dan impor ini disampaikan Ketua Tim Statistik Distribusi dan Jasa BPS NTB, Sapwan saat menyampaikan rilis berita resmi statistik terkait ekspor-impor di Ruang Rapat Aula Tambora kantor BPS NTB, Selasa (15/10/24).

BACA JUGA : HUT Lombok Tengah ke 79 “Harmoni Dalam Visi Berrsatu Jaya”

“Nilai ekspor NTB meningkat, didominasi oleh barang galian/tambang non migas,” ungkapnya.

Dijelaskan, Kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan September 2024 adalah Barang Galian/Tambang Non Migas sebesar US$ 238.925.852 (97,86 persen).  Ikan dan Udang sebesar US$ 3.538.036 (1,45 persen), Perhiasan/Permata sebesar US$ 1.026.036 (0,42 persen). 

Sedangkan Daging dan Ikan Olahan sebesar US$ 296.371 (0,12 persen), Garam, Belerang, Kapur sebesar US$ 267.216 (0,11 persen), Biji-bijian berminyak sebesar US$ 55.346 (0,02 persen).

BACA JUGA : Pariwisata Lombok, Ummi Rohmi; Harus Berdayakan Masyarakat

Sementara kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar pada Bulan September 2024 adalah Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (86,95 persen), Mesin/Peralatan Listik (7,39 persen), Benda-benda dari Besi dan Baja (3,04 persen), Besi dan Baja (1,17 persen), Perangkat Optik (1,04 persen), serta Plastik dan Barang dari Plastik (0,09 persen). Manikp

 

 




Pariwisata Lombok, Ummi Rohmi; Harus Berdayakan Masyarakat 

Pariwisata Lombok masuk daftar wisata alam terbaik versi perusahaan biro perjalanan online asal Amerika

LOTENG.LombokJournal.com ~ Dr. Siti Rohmi Djalillah, yang lebih akrab disapa Ummi Rohmi, menyoroti potensi besar sektor pariwisata Lombok, khususnya di Lombok Tengah, khususnya di wilayah selatan.

Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yang identik dengan Ikon Jilbab Ijo mengapresiasi, pada tahun 2024 Lombok masuk dalam daftar wisata alam terbaik  versi perusahaan biro perjalanan online asal Amerika Serikat, Tripadvidor. 

BACA JUGA : Atlet Pepernas NTB 2024 dari Solo Disambut Sekda NTB

Dengan hadirnya Politeknik Pariwisata Lombok, Ummi Rohmi berkomitmen untuk menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai pusat pengembangan SDM yang berkualitas
Ummi Rohmi

Tidak hanya kategori wisata alam, tetapi juga Lombok masuk dalam kategori hotel, restoran, dan aktivitas wisata terbaik. 

“Kita patut berbangga pada tahun ini pariwisata Lombok masuk daftar wisata alam terbaik  versi perusahaan biro perjalanan online asal Amerika. Ini harus menjadi penyemangat kita untuk terus mengembangkan daerah pariwisata,” ungkap Rohmi dalam kunjungan ke Lombok Tengah, Senin (14/10/24). 

“Pariwisata Lombok punya alam Rinjani, punya gili-gili, dan di selatan ini kita banyak destinasi pantai alam yang luar biasa indah,” sambung Ummi Rohmi. 

Ummi Rohmi optimis, tingkat kunjungan wisatawan di NTB yang ditargetkan 2,5 juta pada tahun 2024, akan melebihi target. Dari kunjungan Agustus lalu yang sudah mencapai 2,2 juta kunjungan. 

Ummi Rohmi menekankan bahwa Lombok Tengah bagian selatan merupakan salah satu wilayah dengan keindahan alam yang luar biasa dan infrastruktur pariwisata yang telah bertaraf internasional. 

Ia menyebut Sirkuit Mandalika dan Bandara Internasional Lombok sebagai contoh fasilitas unggulan yang bisa mendongkrak popularitas kawasan tersebut di mata dunia. 

“Lihatlah indahnya tempat ini, ini adalah surga dunia. Ditambah lagi dengan infrastruktur internasional yang sudah tersedia. Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan secara optimal,” ujar Ummi Rohmi.

BACA JUGA : Sektor Pertanian Jadi Prioritas Ummi Rohmi

Namun, ia juga mengingatkan bahwa pembangunan pariwisata Lombok harus diikuti dengan perbaikan taraf hidup masyarakat setempat.

“Lapangan pekerjaan utama di daerah ini adalah pariwisata. Tetapi kemajuan pariwisata bukan hanya diukur dari seberapa indah tempat wisata yang kita miliki, atau seberapa besar investasi yang masuk. Yang terpenting adalah sejauh mana masyarakat lokal bisa merasakan manfaat langsung dari perkembangan ini,” tegasnya.

Berdayakan Putra-Putri Daerah

Salah satu fokus utama Ummi Rohmi adalah pemberdayaan sumber daya manusia lokal. Ia menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas putra-putri daerah agar dapat bersaing di pasar pariwisata global. Dengan hadirnya Politeknik Pariwisata Lombok, Ummi Rohmi berkomitmen untuk menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai pusat pengembangan SDM yang berkualitas.

 “Poltekpar Lombok ini harus menjadi salah satu kunci dalam mempersiapkan generasi muda NTB untuk berperan aktif dan bersaing di ajang internasional,” jelasnya. 

Ia juga menggarisbawahi pentingnya dukungan bagi mahasiswa dan alumni agar mereka bisa menjadi garda terdepan dalam memajukan sektor pariwisata Lombok di NTB.

Untuk itu, ia berencana memperkuat sinergi antara pemerintah dan berbagai organisasi pariwisata seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), serta Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI). 

Kerjasama dengan organisasi-organisasi ini dianggap sangat penting untuk menciptakan ekosistem pariwisata Lombok yang berkelanjutan dan inklusif, dimana semua pihak bisa berperan aktif dalam memajukan sektor ini. 

“Organisasi pariwisata harus menjadi mitra strategis pemerintah untuk memastikan bahwa pariwisata NTB berkembang secara terstruktur dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Pendidikan dan Kesehatan sebagai Prioritas

Selain pengembangan sektor pariwisata, Ummi Rohmi juga menegaskan pentingnya sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi utama untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, kemajuan daerah tidak akan terjadi tanpa adanya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. 

“Kami akan memastikan bahwa masyarakat juga mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang layak,” tuturnya.

Ia percaya bahwa dengan pendidikan yang tepat, generasi muda NTB akan memiliki kemampuan untuk bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Ummi Rohmi juga melihat kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator utama kesejahteraan. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat, terutama di kawasan-kawasan yang menjadi destinasi wisata utama.

Pariwisata untuk Kesejahteraan Masyarakat Lokal

Jilbab Ijo sangat menekankan bahwa pariwisata yang berkembang pesat di NTB harus benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. 

Baginya, pariwisata bukan hanya tentang menarik wisatawan sebanyak mungkin, tetapi juga bagaimana masyarakat sekitar dapat menikmati manfaat dari sektor ini, baik secara ekonomi maupun sosial. 

BACA JUGA : Ary Juliyant Melawan ‘Aroes’ Besar Musik Industri

Ia menyatakan akan memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup melalui pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

“Yang paling utama adalah bagaimana masyarakat lokal bisa mendapatkan manfaat dari sektor pariwisata ini. Masyarakat harus bisa merasakan dampak positif dari kemajuan ini. Itulah esensi dari pembangunan yang berkeadilan,” tegasnya. (adv)

 

 




Sektor Pertanian Jadi Prioritas Ummi Rohmi 

Dengan memberi perhatian pada sektor pertanian, merupakan strategi pertahankan NTB sebagai Lumbung Pangan  Bumi Gora

MATARAM.LombokJournal.com ~ Di tengah glorifikasi kemajuan pariwisata NTB belakangan ini sektor pertanian seolah terlupakan. 

Padahal sejak beberapa dekade NTB menetapkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan, bersama momentum penyematan Bumi Gora sebagai ikon dan julukan kebanggaan daerah.

BACA JUGA : Kelompok Tani di Sembalun Bumbung Dikunjungi Pj Gubernur

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Rohmi-Firin kosisten mengem,bangkan sektor pertanian
Ummi Rohmi

Calon Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang akrab disapa Ummi Rohmi mengatakan, ke depan pihaknya akan mengajak masyarakat NTB untuk kembali memperhatikan pembangunan sektor pertanian.

Caranya bisa dimulai dengan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah, demi ketahanan pangan. Apalagi ditengah kemajuan pembangunan di mana konversi lahan pertanian mulai menjadi sebuah keniscayaan.

“Rohmi-Firin akan tetap konsisten membangun sektor pertanian, tanpa menafikan sektor unggulan lain seperti Pariwisata dan Pertambangan. Tentu saja ke depan semangat dan partisipasi masyarakat akan semakin dilibatkan untuk pembangunan pertanian yang menunjang ekonomi dan ketahanan pangan,” kata Ummi Rohmi disela-sela kunjungan ke Lombok Barat, Minggu (13/10/24). 

Dipaparkan, Provinsi NTB telah cukup lama ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang akan menopang kebutuhan pangan di Indonesia. Selain berperan dalam ketahanan pangan nasional, sektor pertanian Provinsi NTB juga turut menopang perekonomian daerah di mana sektor ini menjadi penyedia tenaga kerja terbesar di NTB.

Badan Pusat Statistik merilis data hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) bulan Agustus 2022 bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 34,57 persen

BACA JUGA : Ary Juliant Melawan ‘Aroes’ Besar Musik Industri

Selain itu, share PDRB sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar selama beberapa tahun berturut, di mana sektor ini menyumbang sebesar 21,39 persen dari PDRB NTB tahun 2022.

Keberhasilan sektor pertanian didukung oleh ketersediaan lahan sebagai sarana petani dalam membudidayakan tanamannya. 

Sayangnya, saat ini banyak ditemukan fenomena konversi atau alih fungsi lahan pertanian.  Alih fungsi lahan pertanian merupakan proses pengubahan lahan pertanian menjadi penggunaan selain pertanian. Alih fungsi lahan telah umum dilakukan mengingat semakin berkembangnya sektor perekonomian non pertanian.

Lahan pertanian dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pengembangan infrastruktur, kebutuhan permukiman, dan industrialisasi yang semakin berkembang saat ini.

Data BPS menyebutkan, di tahun 2022, luas panen padi provinsi NTB berkurang hampir enam ribu hektare. Sebanyak 6 kabupaten/kota di Provinsi NTB yang mengalami penurunan luas panen padi apabila dibandingkan dengan tahun 2021. 

Fenomena alih fungsi lahan di Provinsi NTB erat kaitannya dengan industrialisasi dan kegiatan pariwisata yang semakin gencar dilakukan saat ini.

Ummi Rohmi mengatakan, konversi lahan pertanian di Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu mulai diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada produksi pangan dan ketahanan pangan nasional. 

Menurut Cucu Perempuan Pertama Pahlawan Nasional ini, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid , ke depan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konversi lahan pertanian di NTB.

Misalnya dengan menguatkan peraturan daerah terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

“Perlu juga kebijakan pemerintah  untuk menyediakan lahan pengganti untuk lahan pertanian yang dialihfungsikan. Dan yang juga tak kalah penting, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di perkotaan dengan bercocok tanam secara hidroponik,” katanya.

Cagub Perempuan yang populer dengan sebutan Jilbab Ijo ini menekankan, sektor pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan sektor unggulan yang mampu memberikan hasil produksi padi cukup besar bagi daerah ini. 

Provinsi ini dikenal dengan sebutan “Bumi Gora” atas keberhasilan pembangunan pertanian NTB dalam mencapai swasembada pangan pada beberapa tahun silam.

“Maka dari itu, Rohmi Firin akan mendorong terus dan mempertahankan pembangunan sektor pertanian,” katanya.

Dalam delapan Visi Misi program strategis Rohmi Firin, pembangunan sektor pertanian dapat dielaborasi dengan sektor pendidikan dan pengembangan SDM.

Rohmi mengatakan, program beasiswa untuk generasi muda NTB akan terus dilanjutkan. Namun, para mahasiswa akan dipanggil kembali untuk membangun daerah, setelah mereka selesai menempuh pendidikan.

BACA JUGA : Teater ‘Ibu Padi’, Pertunjukan Eksperimentasi di Taman Budaya NTB

“Hal ini bisa mempercepat peningkatan SDM di desa melalui program Sarjana Desa. Anak anak kita yang sudah jadi sarjana akan kembali ke kampung halaman dan berkontribusi nyata dalam pembangunan, termasuk pertanian,” tukas Jilbab Ijo, Ummi Rohmi. (*)

 

 




Kelompok Tani di Sembalun Bumbung Dikunjungi Pj Gubernur 

Mengunjungi kelompok tani yang fokus budidaya bawang putih, Pj Gubernur NTB menekankan pentingnya pemberdayaan petani

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hassanudin, mengunjungi Bale Adat Sembalun Bumbung dan Kelompok Tani (KT) Pusuk Pujata di Sembalun Bumbung, Minggu (13/10/24).

BACA JUGA : Netralitas ASN Jadi Indikator Kualitas Demokrasi

Pj Gubernur berharap kelompok tani yang sudah berjalan dengan baik dapat terus berkembang
Pj Gubernur NTB, Hassanudin

Kunjungan ini dilakukan untuk memperkuat hubungan antara Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam pelestarian budaya serta pengembangan pertanian lokal.

Dalam kunjungannya ke Bale Adat Sembalun Bumbung, Pj Gubernur Hassanudin melihat langsung beberapa benda pusaka peninggalan leluhur yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Sembalun. 

Benda-benda pusaka tersebut disimpan dan dirawat dengan baik oleh masyarakat setempat di Bale Adat, sebagai wujud pelestarian budaya dan penghormatan terhadap leluhur.

Setelah mengunjungi Bale Adat, Pj Gubernur melanjutkan kunjungan ke Kelompok Tani Pusuk Pujata, yang fokus pada budidaya bawang putih di Sembalun Bumbung. 

BACA JUGA : Event Organizer, Harus Pelihara Karajkter dan Jaga Kepercayaan

Pj Gubernur melihat stok bawang putih yang dihasilkan oleh kelompok tani, yang selama ini menjadi salah satu komoditas unggulan wilayah Sembalun.

Pj Gubernur NTB menyampaikan pentingnya pemberdayaan masyarakat petani. Ia berharap kelompok tani yang sudah berjalan dengan baik dapat terus berkembang dengan memberikan dukungan yang diperlukan. Baik dalam hilirisasi produk maupun perluasan pasar.

“Kita yang harus mendukung masyarakat, apakah dengan hilirisasi atau membuka pasar untuk mereka. Kehadiran kita di sini untuk menampung dan memberdayakan masyarakat. Intinya yang penting masyarakat diberdayakan,” ujar Hassanudin.

BACA JUGA : Teater  ‘Ibu Padi’, Pertunjukan Eksperimentasi di Taman Budaya NTB

Kunjungan ini diharapkan dapat mendorong semangat petani bawang putih di Sembalun untuk terus meningkatkan produksi dan menjaga kualitas hasil pertanian mereka, serta memaksimalkan potensi pasar lokal dan nasional.***

 

 




Perusahaan di NTB Harus Utamakan Pekerja Lokal

Mendorong budaya kerja yang aman dan sehat di lingkungan perusahaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB memberikan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 

MATARAM.LombokJournal.com  ~ Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H. menyampaikan pesan Pj Gubernur NTB,agar setiap investasi yang masuk ke daerah harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat

BACA JUGA : Kapolda NTB Putra Daerah, Digarapkan Tingkatkan Kamtibmas NTB

Perusahaan yang beroperasi di NTB mematuhi norma ketenagakerjaan, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja
Penyerahaan sertifikat K3 kepada perusahaan

Pesan itu disampaikan saat acara penyerahan penghargaan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada perusahaan, yang langsung diberikan langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si., IPU bertempat di Hotel Prime Park Mataram, Rabu (02/10/2024).

Gede Putu Aryadi mengingatkan, agar perusahaan lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Kami mohon kerja sama yang baik dari perusahaan-perusahaan agar ketika ada kebutuhan tenaga kerja, utamakan tenaga kerja lokal yang sudah tersedia,” katanya.

Saat itu Aryadi menyampaukan terima kasih kepada Wakil Menteri atas kehadirannya daslam kegiatan tersebut. 

Ia melaporkan bahwa jumlah perusahaan yang melaporkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) di Provinsi NTB telah mencapai 18.056 perusahaan, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 17.000 perusahaan.

“Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di NTB adalah sektor pertanian, disusul oleh sektor perdagangan, industri pengolahan, hotel dan restoran, serta konstruksi,” tutur Aryadi. 

BACA JUGA : Monitoring dan Evaluasi, Hal Penting dalam Mengelola Bisnis

Ia berharap setiap perusahaan yang beroperasi di daerah ini dapat mematuhi norma ketenagakerjaan, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.

Karena itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kembali memberikan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada perusahaan yang berhasil menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para pekerja.

Perlindungan Sosial

Aryadi mengungkapkan, Pemprov NTB melalui Disnakertrans terus mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial ketenagakerjaan. 

Program ini ditujukan tidak hanya bagi pekerja formal, tetapi juga bagi pekerja informal yang seringkali rentan tidak mendapatkan perlindungan yang memadai.

“Kami berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah ini ikut ambil bagian dalam memberikan jaminan sosial kepada pekerja, baik yang berstatus penerima upah maupun bukan penerima upah. Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Aryadi.

Aryadi mengingatkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan besar dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di NTB. Ia mengharapkan perusahaan-perusahaan penerima penghargaan ini dapat menjadi “Bapak Angkat” bagi UMKM, sehingga UMKM lokal bisa berkembang dan bersaing di pasar global.

“Kami ingin perusahaan-perusahaan besar yang telah sukses turut membantu UMKM untuk naik kelas,” katanya.

Sebab UMKM kita bisa menjadi pemain yang tidak hanya kompetitif di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional.

Penerapan K3

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, H. Afriansyah Noor menyampaikan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan, demi melindungi para pekerja dan meningkatkan produktivitas

Karena itu salah satu program utama. Wakil Menteri menyoroti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menurutnya sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini dan memerlukan revisi. 

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai hukuman ringan bagi pelanggaran keselamatan kerja yang hanya berupa tiga bulan kurungan. Menurutnya, hal ini menyebabkan banyak perusahaan kurang takut dalam melanggar aturan K3.

“Kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, baik bagi karyawannya maupun masyarakat di sekitar operasional perusahaan, akan berdampak pada kemakmuran perusahaan itu sendiri,” ucapnya.

Afriansyah memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil meraih penghargaan K3 zero accident atau nihil kecelakaan kerja. Ia berharap kesadaran akan pentingnya K3 tumbuh di seluruh perusahaan di Indonesia.

“Penghargaan ini, meskipun tidak bisa diukur dengan nilai uang, tetapi nilainya sangat penting karena menyangkut keselamatan pekerja. Karena tanggung jawab terhadap keselamatan kerja bukan hanya merupakan kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral,” ujarnya.

Selain keselamatan kerja, perusahaan harus memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan operasional mereka. Menurutnya, perusahaan harus memikirkan dampak jangka panjang, terutama dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. 

“Semoga perkembangan industri di NTB dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan semoga Indonesia menuju tahun 2045 bisa menjadi negara emas yang kita impikan,” pungkasnya.

BACA JUGA : Serah Terima Pataka Kapolda NTB Lama kepada Penggantinya

Di tahun 2024 ini, sebanyak 30 perusahaan di NTB menerima penghargaan K3, 12 perusahaan menerima penghargaan kecelakaan nihil atau zero accident, 1 perusahaan menerima penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja (P2 HIV-AIDS).

Dan 17 perusahaan menerima penghargaan SMK3 yang telah diserahkan di Jakarta oleh Wakil Presiden. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya hanya 13 perusahaan menerima penghargaan SMK3. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Hery Sutanto, S.T., M.M., para pejabat Kementerian Tenaga Kerja, pimpinan perusahaan, dan tamu undangan lainnya.san/her/

 

 

 




Monitoring dan Evaluasi, Hal Penting dalam Mengelola Bisnis

Monitoring dan evaluasi (monev) sering digunakan bersamaan karena keduanya melibatkan pemantauan suatu objek, program, atau kegiatan

Monitoring dan evaluasi adalah dua konsep yang sering digunakan bersamaan karena keduanya melibatkan pemantauan suatu objek, program, atau kegiatan
Catatan Manajemen : Agus K Saputra

lombokJournal.com ~ Selepas Upacara Bendera Peringatan Proklamasi Republik Indonesia Ke-79, saya mendapat pesan pendek. “Kalo lagi di Lombok dan ada waktu luang, sila mampir ke Warung Austin. Tepatnya di rumah Gomong Jl Anyelir 18. Depan SMA Muhammadiyah Mataram.” Tentu saja disertai foto menunya.

BACA JUGA : Leader dan Manajemen di Tengah Turbulensi Bisnis

“Terima kasih infonya Mas Dim. Sudah lama tidak melintas jalan ini. Mungkin selepas SMA. Insya Allah jika umur panjang, saya mampir ke Anyelir 18.” Terus terang saya manaruh minat pada Soto Koya-nya.

Sebagai hidangan khas Anak Bangsa, Soto Koya memiliki ciri khas berupa topping koya dan kuah kaya rempah. Sementara koyanya sendiri berupa bubuk putih kekuningan yang terbuat dari campuran kerupuk udang yang dihaluskan dan bawang goreng. 

Koya memberikan rasa bawang dan udang yang kuat, serta tekstur yang berbeda pada soto.

“Wah mantap Soto Koyanya. Cocok jadi menu andalan!”

Mas Dim hanya tertawa kecil. Warung Austin belum lama buka. Perjalanan panjang membangun usaha harus dilewati. 

Dari semula berjualan nasi balap. Kini mengkhususkan diri pada menu: soto koya, mie goreng dan nasi goreng. Begitu pula manakala dia harus terbaring sakit, tak menyurutkan diri untuk membangun usaha mandiri.

Sampai di titik kesimpulan, hal terpenting dalam mengelola bisnis, menurut Mas Dim, adalah monitoring dan evaluasi (monev). Apa itu monev?

Monitoring adalah proses pemantauan dan pengawasan terhadap suatu aktivitas, proses, atau sistem untuk memantau perkembangan, performa, atau perubahan. Tujuan utama dari monitoring adalah untuk mendapatkan informasi tentang kondisi atau kinerja suatu entitas dan memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya.

Sedangkan evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan sistematis untuk menilai atau mengevaluasi nilai, efektivitas, atau kualitas suatu objek, program, proyek, atau kegiatan.

BACA JUGA : Survei Poltracking Indonesia, Pasangan Calon Rohmi-Firin Unggul

 Tujuan utama evaluasi adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sejauh mana suatu entitas atau aktivitas mencapai tujuannya, sejauh mana dampaknya, dan bagaimana prosesnya dapat ditingkatkan.

Monitoring dan evaluasi adalah dua konsep yang sering digunakan bersamaan karena keduanya melibatkan pemantauan suatu objek, program, atau kegiatan. Meskipun keduanya memiliki persamaan dalam hal pemantauan, penilaian, dan perbaikan, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya.

Dalam praktiknya, monev harus dilaksanakan secara ketat: day by day. Perkembangan penjualan, jumlah pelanggan yang datang, bahkan masukan pelanggan terkait layanan dan harga, harus dicatat. Kesannya rigid dan kaku, ya.  

“Sebetulnya tidak, malah punya daya lentur dan just have fun. Saling memegang teguh kepercayaan. Karena itu, saya mendorong team agar menjalankannya dengan penuh antusias. Hubungan Atasan dengan Bawahan bahkan saya hilangkan. Masing-masing punya tanggung jawab. Apa lagi kita ini sebagai makluk beragama. Tuhan melihat apa yang kita kerjakan,” urai Mas Dim.

Berikut merupakan manfaat monitoring dan evaluasi (sumber: nolimit.id/blog/ 30-12-2023):

Pemantauan Kinerja

Monitoring membantu dalam mendeteksi masalah atau hambatan sejak dini sehingga tindakan perbaikan dapat diambil dengan cepat. Sedangkan evaluasi pun membantu dalam mengukur kemajuan terhadap tujuan dan target yang telah ditetapkan. 

Pengambilan Keputusan yang Informatif

Monitoring dan evaluasi memberikan data berbasis bukti yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang informasional dan cerdas. Hasil evaluasi dapat membantu 

perusahaan untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan temuan dan pembelajaran dari implementasi.

Efisiensi dan Efektivitas

Monitoring dan Evaluasi membantu mengidentifikasi area-area di mana sumber daya digunakan secara tidak efisien sehingga perbaikan dapat dilakukan. Evaluasi membantu dalam menilai efektivitas program atau proyek  dalam  mencapai  dampak  yang  diinginkan  pada  masyarakat atau lingkungan.

Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam tujuan, waktu pelaksanaan, dan fokus, monitoring dan evaluasi dapat saling melengkapi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu program kerja. 

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program itu Disasar

Dengan menggunakan keduanya, dapat dipastikan bahwa mereka tidak hanya melacak kemajuan secara real-time tetapi juga mengevaluasi dampak jangka panjang dan membuat keputusan yang informatif dan solutif. ***

 

#akuAIR – Perumnas Ampenan, 30-09-2024




Gerakan Pangan Murah untuk Stabilisasi Harga Pangan

Selain mendekatkan masyarakat mendapatkan pangan murah, gerakan pangan murah digelar menyambut perayaan maulid Nabi Muhammad SAW

LOBAR.LombokJournal.com ~ Gerakan Pangan Murah (GPM) gencar dilakukan Pemprov NTB dilakukan untuk stabilisasi harga pangan, agar masyarakat peroleh bahan pangan murah. 

BACA JUGA : Pembalap MotoGP 2024 Diarak di Kota Mataram

Gerakan pangan murah ini membantu masyarakat karena saat ini sedang persiapan perayaan maulid

Melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, GPM menyediakan berbagai kebutuhan pangan murah seperti beras, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, cabe rawit, tomat, bawang merah, bawang putih,  daging ayam, daging sapi, di halaman kantor Desa Merembu, Labuapi Lombok Barat, Kamis (26/09/24).

Kegiatan ini juga dalam rangka menyambut HBKN, Maulid Nabi Muhammad SAW, serta perayaan Galungan dan Kuningan.

“GPM ini tetap menyediakan berbagai kebutuhan bahan pangan murah seperti beras, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, cabe rawit, tomat, bawang merah, bawang putih,  daging ayam, daging sapi, serta berbagai olahan pangan lokal lainnya,” ungkap Kepala Bidang PSDE dan Distribusi Pangan, Raisah .

BACA JUGA : PDIP Lombok Tengah Konsolidasi untuk Menangkan Pilkada 2024

Menurut Raisah, kegiatan GPM sebagai upaya mendekatkan pelayanan ke masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. 

Mengingat harga bahan pangan murah pada hari-hari besar keagamaan naik walupun tidak signifikan itupun berpengaruh bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Dengan gerakan ini, setidaknya meringankan masyarakat menengah ke bawah mendapatkan harga pangan yang lebih murah d ibawah harga pasar,” katanya.

Salah seorang warga Merembu, Ibu Sapinah mengatakan, gerakan pangan murah ini membantu masyarakat karena saat ini sedang persiapan perayaan maulid.

BACA JUGA : Bonus Atlet PON XXI Lebih Besar dari Sebelumnya

“Ini pertama kali digelar di Desa kita, kalau bisa 1 kali seminggu diadakan karena sangat membantu masyarakat terlebih kita saat ini ini sedang persiapan Maulid,” ungkapnya. ican/her

 

 




Presiden Jokowi Resmikan Smelter PT. AMNT di KSB

Presiden Jokowi mengungkapkan, Indonesia merupakan pemilik cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia

KSB,LombokJournal.com ~ Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter milik PT AMMAN Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Senin (23/09/24). 

BACA JUGA : Evaluasi MotoGP 2024, Bahas Kedatangan Presiden Jokowi dan Lainnya

Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia sedang berproses menjadi negara industri maju dengan mengolah sumber daya alamnya sendiri
Presiden Jokowi

Saat Presiden Jokowi meresmikan smelter tersebut juga didampingi Pj Gubernur NTB, Menteri BUMN, Menteri ESDM dan Forkopimda Provinsi NTB. 

Menurut presiden,  dalam realisasi industri  tembaga. Indonesia sedang berproses menjadi negara industri maju dengan mengolah sumber daya alamnya sendiri. 

Salah satunya dengan membangun smelter milik PT AMMAN Mineral Nusa Tenggara (AMNT) ini. 

“Sehingga tadi, kembali tidak tergantung pada konsumsi tapi kita balikan menjadi tergantung pada produksi. Bertumpu pada produksi bukan bertumpu pada konsumsi,” jelas Presiden Jokowi. 

Presiden juga mengungkapkan harapannya agar ekonomi Indonesia tidak lagi bergantung pada konsumsi domestik. Terlebih menurutnya Indonesia merupakan pemilik cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia. 

BACA JUGA : Zaza Magnolia, Ini Tentang Business Life Cycle

Sehingga adanya pabrik pengolahan tembaga akan menjadi babak baru supaya Indonesia menjadi negara maju.

Sehingga pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia tidak lagi bertumpu pada konsumsi dalam negeri. Sebabnya RI akan bisa membuat produk turunan tembaga mulai dari katoda, kabel, hingga lembaran tembaga (copper foil).

Seperti diketahui, smelter milik PT. AMNT ini dapat mengolah 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun, dengan nilai investasi Rp 21 triliun. 

Adapun smelter baru ini akan memiliki kapasitas produksi 220.000 ton katoda tembaga, 18 ribu ton emas, 55 ton perak, dan 860 ton asap sulfat by product.

Bayangkan kalau selamanya ekspor dalam bentuk konsentrat, tentang nilai tambangnya tidak berada di kita. Nilai tambangnya berada di negara negara yang memiliki smelter. 

Sehingga keberanian dan niat dari PT aman saya sangat mengapresiasi sekali,” ungkap Presiden. 

BACA JUGA : Maskapai Penerbangan Baru Pelita Air Resmi Dibuka

Presiden Jokowi berharap adanya pengoperasian smelter baru ini bisa memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat. Misalnya, membuka lapangan pekerjaan, juga peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, hingga Sumbawa Barat. nov/opk

 




Womanpreneur Zaza Magnolia, Membangun Kejayaan Bisnis (2)

Petunjuk benderang yang dipahami womanpreneur seperti Zaza Magnolia, dalam perencanaan bisnis hal pertama dibahas adalah soal kekuatan produk

Womanpreneur seperti Zaza Magnolia, dalam perencanaan bisnis hal pertama dibahas adalah soal kekuatan produk
Catatan Manajemen : Agus K Saputra

lombokjournal.com ~ Masih tentang womanpreneur Zaza Magnolia yang kita bicarakan. Ini jawaban yang disampaikan saat saya tanya soal pilihan menu atau produk khas Lombok. Setidaknya menghilangkan rasa penasaran saya.

BACA JUGA : Zaza Magnolia, Ini Tentang Business Life Cyrcle (1)

Penjelasan yang disampaikan womanpreneur ini, soal menu itu sebenarnya tergantung kepada pelanggan. Jika pelanggan suka yang heritage, maka dibuatkan menu lokal. 

Begitu pula, saat pelanggan berasal dari Sunda yang tinggal di Lombok, pilihan menunya dari tempat asal sebagai obat rindu. Intinya, kita harus tahu karakter pelanggan.

“Mengenai Pia Lumbung, itu juga ada yang tanya, pabriknya di mana. Padahal itu produksi rumahan. Mereka kaget. Ada produk sekelas Pia Lumbung, tapi rumahan,” tambah womanpreneur Zaza Magnolia.

Bingo! Soichiro Honda, pendiri perusahaan legendaris Honda, pernah bilang: produk yang bagus itu akan otomatis menjadi tenaga pemasaran yang paling andal. 

Maknanya, produk bagus yang bisa memuaskan pelanggan pasti akan banyak direkomendasikan oleh pelanggan yang puas tersebut. Dan akhirnya akan menjelma menjadi produk yang dicari banyak orang. Dengan kata lain, produk itu bisa memasarkan dirinya sendiri dengan cemerlang. 

Inilah sesungguhnya petunjuk benderang. Karena di dalam pelajaran Business Plan (dalam Yodhia Antariksa: Powerful Business Plan), hal pertama yang dibahas adalah soal kekuatan produk

BACA JUGA : Maskapai Penerbangan Baru Pelita Air Resmi Dibuka

Apa saja keunggulan unik produk yang kita tawarkan?  Apakah produk tersebut benar-benar akan bisa menjawab kebutuhan pelanggan yang kita targetkan? Dan, apa USP atau unique selling propositon yang ditawarkan oleh produk tersebut?

USP yang efektif dapat memberikan sejumlah manfaat bagi bisnis. Dikutip dari id.jobstreet.com berikut adalah manfaat USP:

  1. Meningkatkan pendapatan

Salah satu tujuan USP produk adalah meningkatkan pendapatan. Jika tujuan ini berhasil tercapai, otomatis pendapatan bisnis atau perusahaan akan ikut naik.  Jadi, semakin kuat USP produk, semakin besar pula jumlah pendapatan yang bisa didapatkan.

  1. Memudahkan brand melakukan promosi

Pada dasarnya, produk yang punya ciri khas akan lebih mudah dipromosikan dan lebih cepat menarik perhatian target pelanggan. Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat unique selling proposition yang kuat.

  1. Membangun citra brand

Tujuan lain dari unique selling proposition adalah meningkatkan brand awareness.

Brand awareness yang kuat dapat membangun brand image (citra brand). Jadi, ketika target pelanggan melihat dan merasakan produk, meraka tahu dari brand mana produk tersebut berasal. 

Hal kedua saya perhatikan, womenpreneur ini aktif berselancar di media sosial (facebook dan Instagram). Sebagai tools digunakan untuk mendorong laju penjualan. 

Memang, sebaik apa pun produk, namun tanpa dukungan proses pemasaran yang kreatif dan konsisten, maka hasilnya akan kurang optimal. Itulah mengapa proses pemasaran dan promosi yang ekselen merupakan kunci kegemilangan bisnis di masa depan. 

Hal ketiga yang tak kalah penting adalah sistem bisnis yang solid. Saya lihat bagaimana alur proses yang dipraktekkan untuk menerima order pelanggan dan hingga pengantaran. Begitu pula soal mutu yang dijaga ketat sesuai standar mutu yang telah ditentukan. 

Dengan kata lain, sistem bisnis inilah yang akan menjalani keseluruhan bisnis berjalan efisien dan memenuhi sistem mutu yang konsisten.

BACA JUGA : Perlindungan Pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas

Terakhir sang aktor utama adalah kehadiran SDM pengelola yang ekselen. Apapun pilihan model pengelolaannya, maka semuanya dilakukan untuk memastikan kita memiliki SDM yang cakap untuk membantu sukses bisnisnya. 

Dengan rendah hati Zaza mengatakan, “Seadanya, pak. Saya masih mencari pola dan mekanisme kerja.  Masih amburadul di dalam. Seadanya sekali,” kata Zaza Magnolia.

Sukses selalu Womanpreneur Zaza Magnolia! ***

 

#akuAir – Perumnas Ampenan, 23-09-2024