MPP PLN di Jeranjang Diresmikan Presiden

Mobile Power Plant (MPP) PLN berkapasitas 2×25 MW di Dusun Jeranjang, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Sabtu (18/3) menjadi salah satu dari MPP yang diresmikan Presiden Joko Widodo

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Seremoni persemian 8 unit MPP tersebar dengan total kapasitas 500 MW dan 9 infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Barat, dipusatkan di lokasi MPP Mempawah 4 x 25 MW yang terletak di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah.

Sementara di lokasi MPP Jeranjang, Lombok Barat, proses peresmian disaksikan melalui konferensi video langsung, yang dihadiri Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, didampingi  General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, Mukhtar, dan sejumlah pejabat, tokoh masyarakat dan tokoh agama,serta masyarakat sekitar kawasan.

Dalam sambutannya, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri menjelaskan, kehadiran MPP Jeranjang sebesar 2 x 25 MW berdampak positif pada keandalan pasokan listrik di Pulau Lombok.

“Saat ini kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 318 MW dengan beban puncak mencapai 257 MW. Sehingga saat ini Pulau Lombok mengalami cadangan daya sebesar 61 MW,” katanya.

Menurutnya, ketersediaan daya yang cukup besar ini dapat mendorong peningkatan investasi di Pulau Lombok. Mengingat Lombok adalah salah satu destinasi favorit wisatawan  baik asing maupun domestik.

Sehingga infrastruktur kelistrikan sangatlah penting untuk menarik investor. Investor tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Lombok, karena listrik di NTB sudah siap,” kata Machrizon.

Delapan unit MPP yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu siang (18/3) antara lain:

  1. MPP Jeranjang- Lombok, kapasitas ( 2 x 25 MW) yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016.
  2. MPP Air Anyir- Bangka, kapasitas (2×25 MW) beroperasi sejak 13 september 2016
  3. MPP Tarahan – lampung (4×25 MW) beroperasi sejak 29 september 2016
  4. MPP Nias (1×25 MW) Mulai beroperasi pada 31 oktober 2016
  5. MPP balai Pungut-Riau, kapasitas (3×25 MW) mulai beroperasi sejak 13 November 2016
  6. MPP Suge- belitung (1×25 MW) mulai beroperasi pada 22 November 2016
  7. MPP Paya Pasir-Medan berkapasitas (3×25 MW) mulai beroperasi sejak 9 desember 2016.
  8. MPP Pontianak kapasitas (4×25 MW) mulai beroperasi pada 8 November 2016.

Keseluruhan pembangkit tersebut berhasil diselesaikan PLN melalu penugasan kepada anak Perusahaan PLN yakni Bright Batam hanya dalam waktu 6 Bulan, terhitung sejak di groundbreaking oleh Presiden pada semester awal 2016 lalu.

“Pembangungan keseluruhan proyek tersebut menelan biaya lebih dari 8 triliun rupiah. Kedelapan pembangkit listrik tersebut merupakan program 35.000 MW,”kata Machrizon.

GRA

 




Arus Logistik Masih Aman

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Bayu Windia mengatakan, arus logistik yang masuk ke wilayah NTB melalui pelabuhan Lembar, Lombok Barat, masih aman.

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani

MATARAM.lombokjournal.om —  “Arus logistik tetap lancar. Jadi masih aman, tidak terganggu dengan kerusakan dermaga Padangbai,”kata Bayu, Jumat (17/3) di Mataram.

Menurut dia, meski trip kapal di rute Lembar-Padangbai dikurangi akibat kerusakan dermaga II Padangbai yang masih diperbaiki, namun kendaraan bermuatan logistik dan komiditi mendesak tetap menjadi prioritas pemberangkatan.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan NTB,  Hj Putu Selly Andayani mengatakan, ketersediaan stok logistik di NTB secara umum masih aman.

“Stok kita di NTB masih aman sampai satu minggu ke depan,” katanya.

AYA




Dishub NTB Minta Percepatan Perbaikan Dermaga Padangbai

Kerusakan dermaga II pelabuhan Padangbai, Bali, belum berdampak signifikan pada arus logistik ke wilayah NTB melalui pelabuhan Lembar.

Kadishub NTB, Lalu Bayu Windia (foto : AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Namun, perbaikan dermaga II Padangbai tetap perlu dipercepat untuk mencegah menumpuknya antrian kendaraan di pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

“Kami sudah diminta pak Gubernur untuk bersurat ke Kementerian Perhubungan agar perbaikan dermaga Padangbai bisa dipercepat,” kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia, Jumat (17/3) di Mataram.

Bayu mengatakan, berdasar pantauan tim Dishub NTB hingga Jumat pagi, masih terjadi antrian kendaraan terutama roda empat di pelabuhan penyeberangan Lembar.

Kendaraan yang sebagian besar berjenis truk tersebut, sedianya hendak menyeberang ke Bali, tapi pemberangkatan tertunda lantaran trip kapal Lembar-Padangbai terganggu akibat kerusakan di dermagaII Padangbai.

“Masih banyak kendaraan yang ada di pelabuhan saat ini, terutama yang roda empat,”katanya.

Bayu mengatakan, informasi dari ASDP Lembar memperkirakan perbaikan dermaga II Padangbai membutuhkan waktu 7sampai 10 hari ke depan.

BACA : Arus Logistik Masih Aman

AYA




Akhir Maret, Disperindag Gelar Pasar Murah

Dinas iPerindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mataram  bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Provinsi NTB, bakal menggelar Pasar Murah dalam rangka menyambut hari raya Nyepi, akhir Maret mendatang.

MATARAM.lombokjournal.com — Pasar murah akan digelar untuk meringankan beban masyarakat memenuhi kebutuhannya. “Khususnya yang akan merayakan Nyepi, menyusul naiknya harga sejumlah bahan pokok saat ini,” kata Kepala Disperindag Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, Kamis (16/3) di Mataram.

Menurutnya, lokasi pasar murah akan digelar di kompleks taman Mayura, Cakranegara.

Dalam gelaran pasar murah itu, masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga jual relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran umum. Sebab dalam pasar murah, harga barang yang dijual disesuaikan dengan harga distributor.

“Sedikitnya ada 20 distributor yang akan ambil bagian dalam pasar murah nanti, sehingga masyarakat bisa membeli kebutuhannya dengan harga distributor,” katanya.

Selain distributor sembako yang menyediakan bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir, pasar murah juga akan melibatkan distributor sayur dan buah-buahan, serta produk UMKM.

AYA




ASDP Bantah Dermaga II Padangbai Rusak Karena Tertabrak Kapal

Pihak ASDP Lembar meluruskan informasi yang beredar terkait rusaknya Hosting Coloum (HC) dermaga II Padangbai.

Muhammad Yasin (fioto: GRA)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Manajer Operasional PT ASDP Lembar, Muhammad Yasin menegaskan, kerusakan (HC) dermaga II Padangbai bukan akibat tertabrak kapal, melainkan karena pergeseran pondasi pijak akibat kerasnya arus laut di perairan Padangbai.

“Jadi informasi yang beredar kalau HC dermaga II Padangbai itu rusak akibat tertabrak kapal, tidak benar. Kerusakan terjadi akibat bagian dasarnya tergerus arus laut sehingga postur HC menjadi miring,”kata Yasin, Kamis(16/3) di Lombok Barat.

Yasin menjelaskan, kerusakan itu baru diketahui pada Sabtu (11/3) setelah dilakukan penyelaman untuk melihat penyebab kerusakan, lantaran secara fisik postru HC mengalami kemiringan.

HC merupakan dua buah tiang di bagian bibir dermaga yang fungsinya sebagai penyangga sistem hidrolik yang berhubungan dengan moveable bridge (MB) atau jembatan bergerak di dermaga.

“Kalau tertabrak kapal, tentu ada bekas benturan di atas.Tapi ini kerusakan di bagian dasar, jadi bukan karena kapal,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini proses perbaikan sedang dilakukan dan diperkirakan selesaidalam kurun 7 hingga 10 hari ke depan.

GRA




Dermaga Padangbai Rusak, ASDP Lembar Kurangi Trip Kapal

Pihak PT ASDP Lembar sebagai operator pelabuhan penyeberangan Lemba-Padangbai, melakukan pengurangan jumlah trip kapal, selama proses perbaikan Hosting Coloum dermaga II Padangbai dilakukan.

Muhammad Yasin (fioto: GRA)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —   Pengurangan tiga trip kapal itu disampaikan  Manajer Operasional PT ASDP Lembar, Muhammad Yasin pada Lombok Journal. “Kami memang mengurangi trip kapal, agar tidak terjadi penumpukan kapal yang menunggu bongkar muat di Padangbai,” katanya, Kamis (16/3) di Lombok Barat.

Yasin menjelaskan, dalam keadaan normal penyeberangan Lembar-Padangbai  mengaktifkan 24 trip dalam sehari, atau satu kapal berangkat setiap jam.

Tapi karena, dermaga II pelabuhan Padangbai sedang dalam perbaikan, maka jumlah trip kapal dikurangi menjadi 16-18 kapal dalam sehari dengan rata-rata jarak pemberangkatan antara 1,5 jam hingga 2 jam.

“Ini sengaja kami lakukan agar lalu lintas kapal bisa stabil dan juga mencegah terlalu lama kapal berada di laut dalam proses sandar di Padangbai akibat menunggu giliran,” katanya.

Yasin menjelaskan, dengan pengurangan trip kapal tersebut maka terjadi dampak penumpukan antrian unit kendaraan di Lembar, khususnya truk yang hendak menyeberang ke Padangbai.

Rata-rata perhari tercatat 260 hingga 300 truk menyeberang dari Lembar ke Padangbai. Sementara setiap kapal bisa mengangkut 20-26 unit sekali jalan.

“Jadi akibat pengurangan trip, ada unit unit truk yang harus mengantri menunggu giliran. Tapi antrian hanya berkisar 120-150 unit truk dengan rata-rata waktu antrian 3-4 jam, jadi tidak sampai terjadi penumpukan atau antrian yang sangat panjang, karena kami terus berupaya agar arus ini terus mengalir,” katanya.

Yasin mengatakan, kondisi ini akan diberlakukan hingga proses perbaikan dermaga II Padangbai selesai dilakukan, paling tidak 7 hingga 10 hari ke depan.

GRA




Antrean Panjang di Lembar, Distribusi Logistik ke Lombok Tidak Terganggu

Meski terjadi antrian truk yang hendak menyeberang ke Padangbai di Pelabuhan Lembar, namun arus lalu lintas penyeberangan tetap mengalir.

Muhammad Yasin (foto: GRA)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Pihak ASDP Lembar memastikan kerusakan dermaga II pelabuhan Padangbai tidak sampai mengganggu distribusi logistik ke Lombok dan NTB pada umumnya.

“Memang ada antrian, tapi tidak sampai macet total, karena arus lalu lintas penyeberangan tetap kita upayakan mengalir, sehingga distribusi logistik tidak terganggu,” kata Manajer Operasional PT ASDP Lembar, Muhammad Yasin, Kamis (16/3) di Lombok Barat.

Pantauan Lombok Journal, Kamis sore di pelabuhan Lembar, antrian truk terjadi di lokasi parkir terminal pelabuhan Lembar, dan di lokasi parkir areal Food Court di sisi luar pelabuhan.

Belasan truk juga berderet di jalan akses menuju pelabuhan Lembar. Menurut Yasin, rata-rata unit truk dalam antrian hanya menunggu pemberangkatan antara 3-4 jam.

“Jadi yang kelihatan antri, kemudian berangkat, dan datang lagi yang lain, sehingga tetap ada antrian.Ini karena kami melakukan pengurangan trip kapal,” katanya.

GRA




Dukungan Pembiayaan UMKM Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi NTB

Komitmen perbankan untuk mensupport pembiayaan UMKM di NTB akan sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi NTB secara umum.

Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., MSi

MATARAM.Lombokjournal.com – Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengatakan, saat mengghadiri penandatanganan komitmen pembiayaan perbankan dan jasa keuangan, untuk 3.540 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata dan sektor pertanian di wilayah provinsi NTB

Pada 2016 lalu, pertumbuhan ekonomi di NTB tercatat sebesar 5,82% atau lebih besar 0,80 % dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami peningkatan 5,02%.

“Pertumbuhan memang terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan sektor jasa keuangan menyumbang pertumbuhan tertinggi mencapai 12,32 %. Kita harap dengan komitmen untuk UMKM ini pertumbuhan ekonomi NTB bisa meningkat lagi, khususnya di sektor pariwisata dan pertanian,” katanya.

Amin mengatakan, masalah pertumbuhan kredit untuk dua sektor itu memang masih rendah, karena ada beberapa faktor seperti risiko kredit macet dan sebagainya.

Namun menurut Amin, jika risiko itu bisa dimitigasi maka tidak lagi menjadi kendala.

“Saya kira kalau benar-benar komitmen, masalah risiko ini bisa diperhitungkan.Ya sama dengan bencana alam, tidak bisa kita hindari apa itu banjir tapi kalau dimitigasi dengan baik akan mengurangi risikonya,” katanya.

Menurut Amin, komitmen perbankan itu sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri kratif di sektor pariwisata NTB.

Berdasarkan data, pertumbuhan industri kreatif pariwisata di NTB mencapai 15  hingga 20 persen pertahun dalam tiga tahun terakhir.

Ini terjadi karena NTB sudah menempatkan diri sebagai destinasi wisata nasional dengan target mendatangkan 4 juta wisatawa tahun ini.

“Untuk produk kreatif lokal memang salah satu persoalan utamanya ialah akses permodalan di perbankan.Dengan komitmen ini kami harapkan  bisa menjadi solusi,” katanya.

GRA




Perbankan di NTB Akan Salurkan Pembiayaan untuk 3.540 UMKM

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, jajaran perbankan, asuransi dan Pemda Provinsi NTB, Rabu (15/3) meluncurkan penandatanganan komitmen pembiayaan perbankan dan jasa keuangan, untuk 3.540 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata dan sektor pertanian di wilayah provinsi NTB.

Kepala OJK NTB. M Yusri.

MATARAM.lombokjournal.com  — Pasca penandatanganan komitmen tersebut, para pelaku UMKM di sektor pariwisata bisa mengakses kredit perbankan untuk modal usaha dan pengembangan usaha dengan berbagai kemudahan mulai tahun ini di 16 Bank yang ikut menandatangani komitmen.

Kepala OJK Perwakilan NTB, Muhammad Yusri mengatakan, penandatanganan komitmen pembiayaan dan kredit perbankan untuk UMKM sektor pariwisata di NTB, itu dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM pariwisata dan sektor pertanian dalam akses pembiayaan modal usaha dan pengembangan usaha melalui kredit perbankan.

Selama ini sektor UMKM sulit mengakses pembiayaan perbankan, termasuk para pelaku UMKM pariwisata dan pertanian di NTB ini. “Penandatanganan komitmen ini kami harapkan bisa membantu mereka,” kata Yusri, saat peluncuran penandatangan komitmen, Rabu (15/3) di hotel Golden Tulip Mataram.

Yusri menjelaskan, sektor pariwisata dan pertanian menjadi dua sektor pembangunan prioritas di NTB. Namun faktanya, porsi penyaluran pembiayaan kredit perbankan untuk dua sektor tersebut masih sangat rendah.

Data OJK NTB menyebutkan, pada 2016 share pembiayaan perbankan di NTB untuk kredit produktif di sektor pariwisata hanya berkisar 2,94 persen dari total penyaluran kredit Rp29 Triliun. Sementara untuk sektor pertanian hanya berkisar 1,48 persen.

“Dari data yang kami miliki, perhatian perbankan kepada dua sektor ini masih sangat kurang. Selalu di bawah 3 persen, ini rendah sekali,” kata Yusri.

Menurutnya, rendahnya share pembiayaan kredit perbankan di dua sektor ini tidak lepas dari kekhawatiran bank terhadap risiko-risiko kredit bermasalah. Sehingga, melalui penandatanganan komitmen bersama itu diharapkan kekhawatiran tidak lagi perlu berlebihan.

Dijelaskan, secara teknis penyaluran pembiayaan kredit untuk 3.540 UMKM pariwisata dan pertanian akan dilakukan 16 Bank dari total 30 Bank yang ada di NTB melalui skema kredit umum.

Meski aspek teknis kredit dan prinsip kehati-hatian perbankan akan tetap berlaku, namun para pelaku UMKM tetap bisa mengaksesnya dengan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas terkait.

“Disinilah peran Pemda melalui Dinas terkait. Jadi UMKM binaan yang ada di Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian bisa merekomendasikan,” katanya.

Yusri mengatakan, OJK menginisiasi penandatangan komitmen pembiayaan perbankan untuk UMKM itu, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat NTB terutama di dua sektor tersebut.

Penandatanganan komitmen, Rabu (15/3) dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, perwakilan manajemen 16 bank di NTB, pejabat Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian NTB, serta perwakilan pelaku UMKM sektor pariwisata dan  sektor pertanian.

BACA : Dukungan Pembiayaan UMUM Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi NTB

GRA




Nilai Ekspor-Impor NTB Menurun Bulan Februari

Nilai ekspor dan impor di wilayah provinsi NTB tercatat menurun pada bulan Februari 2017, jika dibandingkan pada bulan Januari.

NI Kadek Adi Madri SE. (foto : AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Nilai ekspor NTB  tercatat menurun sebesar 99,24 persen sedangkan impor menurun sebesar 57,86 persen. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB, Ni Kadek Adi Madri SE.

Dijelaskannya, nilai ekspor NTB pada bulan Februari 2017 teratat sebesar USD381.395, menurun jika dibandingkan dengan bulan Januari sebesar USD51.624.474.

“Penurunan nilai ekspor 99,24 persen itu disebabkan tidak adanya ekspor barang tambang/galian non migas pada bulan Februari 2017,” kata Madri, Rabu siang (15/3) di Mataram.

Data BPS menyebutkan, untuk tujuan ekspor pada bulan Februari terbesar ditujukan ke negara Cina dengan nilai mencapai USD i 215.622 (55,09 persen), disusul Amerika Serikat senilai USD 55.018 (14,06 persen) dan Korea Selatan sebesar USD39.197 (10.01 persen).

Jenis barang yang diekspor antara lain, komiditi ikan dan udang senilai USD195.389  (49,87 persen), garam, balerang, kapur senilai USD 97.586 (24,93 persen), serta perabot rumah tangga senilai USD37.735 (9,64 persen).

Sedangkan untuk impor, tercatat negara asal impor terbesar pada bulan Februari 2017 adalah Vietnam senilai USD 1.108.800 (43,97 persen), Cina senilai USD 546.535 (21,67 persen) dan Amerika Serika senilai USD 490.672 (19,45 persen).

“Jenis barang impor, gula dan kembang gula senilai USD 1.108.800 (43,97 persen, bahan bakar mineral senilai USD 496.413 (19,68 persen), dan beberapa komoditi lainnya,” tukas Madri.

AYA