Pasar Murah Digelar Jika Harga Melonjak

Dalam Hitungan Jam, Penjualan di Pasar Murah Tembus Ratusan Juta

MATARAM.lombokjournal.com — Pasar murah jadi pancingan Dinas Perdagangan NTB untuk meningkatkan daya beli masyarakat ditengah lonjakan harga. Termasuk juga pada saat menjelang hari besar keagamaan dimana harga bapok meningkat.

Pasar murah digelar sesuai kebutuhan dan atas permintaan masyarakat. “Keberadaan pasar murah sangat berdampak,” ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani di Mataram, Rabu (06/09).

Tuap pasar murah digelar sangat diminati masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah penjualan yang didapatkan tiap kali ada pasar murah. Omzetnya terbilang cukup fantastis hingga ratusan juta hanya dalam hitungan jam.

kegiatan pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan NTB berpengaruh pada daya beli masyarakat. Khususnya masyarakat di sekitar kegiatan tersebut. Dalam hitungan tiga jam saja, pasar murah bisa menghasilkan hingga Rp 100 juta untuk penjualan bahan pokok (bapok).

“Paling sedikit Rp 50 juta,” ungkap Selly.

Saking antusiasnya, masyarakat maupun stan bapok (bahan pokok) yang terdiri dari retail modern dan UKM minta perpanjangan waktu pasar murah. Namun pihaknya tidak bisa memenuhi hal tersebut. Pihaknya tak bisa menggelar pasar murah bila harga sembako di pasar sudah stabil.

Sejauh ini, kegiatan pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan sengaja menghadirkan stan retail modern. Selain mengenalkan masyarakat mengenai retail modern, juga sebagai antisipasi terhadap penggunaan limbah bapok seperti minyak goreng bekas.

Harga beberapa bapok di retail modern sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Seperti pada minyak goreng sebesar Rp 11.000 per kemasan, gula pasir Rp 12.500 per kilogram, daging beku Rp 80. 000 per kilogram.

“Diluar tidak ada yang seperti itu,” pungkasnya.

Pihaknya sangat bersyukur dengan diselenggarakan pasar murah bisa membantu masyarakat dan juga memperkenalkan retail dan UKM yang ada di NTB.

“Kita ingin tonjolkan juga kearifan lokal,” tandasnya.

AYA

 




Program kerjasama yang digagas Australia-Pemerintah Provinsi NTB selama ini sesuai dengan program prioritas daerah.

MATARAM.lombokjournal.com –  Kerjasama antara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Australia, selain memperbesar kapasitas ekonomi masyarakat diharapkan  juga mengantarkan pertumbuhan bersama.

“Kerjasama itu tidak hanya memperbesar kapasitas ekonomi masyarakat, tapi juga dapat mengantarkan pertumbuhan bersama bagi kedua negara,” kata Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi atau TGB (Tuan Gurtu Bajang)  saat menerima kunjungan Konsul Jenderal Konsulat Jenderal (Konjen) Australia Bali, Dr Helena Studdert, di ruang kerjanya, Selasa (5/9) pagi.

Helena menemui Gubernur untuk membicarakan berbagai perkembangan kerjasama antara Provinsi NTB dengan Pemerintah Australia, khususnya berkenaan dengan Indonesia Australia comprehensive Economic Partnership (IA CEPA).

IA CEPA merupakan kemitraan yang digagas untuk menunjukkan kedekatan dan juga hubungan yang semakin erat antara Indonesia dan Australia.

Konjen yang berkantor di Bali itu berharap melaui konsep Kemitraan ekonomi, hubungan NTB-Australia kelak tidak hanya soal perdagangan.

Namun juga lebih kepada upaya promosi investasi timbal balik di kedua negara.  Termasuk kerja sama ekonomi dan kerja sama teknik untuk mengangkat standar hidup rakyat Indonesia secara lebih luas, khususnya masyarakat NTB.

Terlebih, NTB sedang dalam proses membangun membangun mega proyek, seperti Mandalika Resort dan Global Hub.

Gubernur menyampaikan hasil evaluasi Pemerintah Prov. NTB, berbagai program kerjasama yang digagas Australia-Pemerintah Provinsi NTB selama ini sesuai dengan program prioritas daerah.

Kerjasama bidang pendidikan, hingga saat ini tercatat banyak mahasiswa NTB yang mendapatkan post graduated dalam program master atau doktornya di Australia. Baik bidang pertanian, kesehatan, bahasa maupun ilmu sosial.

Ke depan diharapkan bisa diperluas bidang kerjasamanya untuk disiplin ilmu teknik.

Kerjasama sektor kesehatan juga telah dirasakan secara nyata manfaatnya. eberhasilan penanganan pasca kelahiran, baik terhadap ibu maupun bayi, sangat berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak.

Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Wedha Magma Ardhi, menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Australia atas kerjasama khusus bidang infrastruktur di NTB, melalui Proyek Perawatan Perbaikan Jalan Provinsi (Provincial Road Improvement Maintenance Project/PRIM).

Proyek ini merupakan bentuk  dukungan pemerintah Australia terhadap perbaikan pembangunan dan perawatan infrastruktur jalanan provinsi di NTB.

“Proyek ini sangat membantu menekan laju penurunan kualitas jalan (utilitas/ kemanfaatan jalan bisa lebih lama. Selain itu, PRIM juga dapat membantu merubah pola pikir pelaku konstruksi di NTB,” jelas Gubernur.

Gubernur berharap, PRIM dapat dilanjutkan kembali, karena masih ada ruas-ruas jalan yang butuh ditangani dengan sistem ini.

Dalam kesempatan itu disampaikan, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dapat menjadi tempat yang nyaman untuk berwisata maupun berinvestasi bagi warga Australia.

AYA




Rakerda II DPD Askonas dan Hatsindo NTB, Menguatkan Jasa Konstruksi Di daerah

Pengusaha konstruksi harus memiliki standar internasional, agar mereka tak jadi penonton di daerah sendiri.

MATARAM.lombokjournal.com — Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) bersama Hatsindo (Himpunan Ahli Teknik Konstruksi Indonesia) NTB di Senggigi Ballroom di Hotel Aston Inn, kemarin (29/8), diharapkan akan menguatan jasa konstruksi di daerah.

Kegiatan Rakerda II itu sekaligus dibarengi pelatihan peningkatan admin verifikasi dan validasi, serta SIKI-LPJK NTB.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB Wedha Magma Ardhi, Wakil Ketua LPJK NTB Sumantri Yuli Prastowo, dan Ketua umum DPP Askonas Rahmatulloh, dan Ketua DPP Hatsindo Bambang Widiatmo.

Ketua Umum DPP Askonas, Rahmatulloh mengatakan, kebijakan Askonas merupakan spirit spirit dan target sesuai UU No 2 tahun 2017.

Menurutnya, disparitas atau kesenjangan antara pengusaha jasa konstruksi besar, menengah dan kecil sangat besar. Rata-rata nasional 83 persen merupakan jasa konstruksi kecil.

Saat ini Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dan 2020 mendatang akan memasuki pasar global. “Kita akan bersaing antar bangsa,” sambungnya.

Menurutnya, Indonesia memiliki prospek yang bagus, dan merupakan penyanggah ekonomi global. Dengan kekayaan sumber daya alam dan energi, solusi dunia ada di Indonesia. Baik itu pangan, energi, dan infrastruktur yang diorientasikan untuk penguatan lumbung pangan dunia, targetnya ada di Indonesia.

Dalam rakerda ini diharapkan ada penguatan jasa konstruksi di daerah. Pengusaha konstruksi harus memiliki standar internasional, kalau tidak hanya jadi penonton di daerah sendiri bukan pelaku.

Lebih lanjut dikatakannya, capaian konstruksi di NTB luar biasa, yang teah bekerjasama dengan Australia.  Kalau pemerintah baru membuat konsep K4 atau kesetaraan, NTB sudah dua langkah di depan mengimplementasikannya.

“Pemerintah pusat harus belajar ke NTB,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPD Askonas NTB, Aulia Muttaqin dengan rakerda akan terjadi penguatan internal organisasi. Ini juga menjadi bagian menyambut Undang-Undang nomor 2 tentang Jasa Konstruksi, poin terpentingnya mengenai akreditasi.

“Jika sudah memiliki akreditasi maka bisa menerbitkan Surat Badan Usaha (SBU),” katanya. Sekarang masih oleh LPJK.

Sebaran anggota mencapai sepertiga anggota NTB. Sedangkan sebaran anggota di NTB sekitar 2000 ribuan anggota. Rakerda juga menampung seluruh permasalahan yang terjadi di tingkat DPC hingga DPD, yang akan dibawa ke Rakernas

AYA

 




Pasar Murah Menyambut Hari Raya Idhul Adha

Dinas Perdagangan NTB menggelar Pasar Murah yang terjangkau masyarakat ekonomi ke bawah

Sarjana (Foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat  (NTB) menyambut Hari raya Idul adha pemerintah provinsi melalui kembali menggelar pasar murah di Pondok Pesantren Nurul islam Sekarbela di Mataram.

Kepala Seksi Pemesaran Produk Dalam Negeri Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Sarjana mengungkapkan, lokasi Sekarbela dipilih karena di daerah ini banyak mencakup masyarakat ekonomi ke bawah.

“Di pasar murah ini diharapkan menjangkau masyarakat, dengan kualitas baik tapi harga murah,” kata Sarjana, Selasa (29/8).

Sebanyak 27 stand sembako dari retail-retail moderen yang dihadirkan. Selain menjual sembako murah, juga diperkenalkan retail moderen kepada masyarakat bawah yang selama ini mengganggap harga barang di retail moderen itu jauh lebih mahal.

“Namun di retail- retail moderen harga sembako bisa dibilang jauh lebih murah,” jelasnya.

Jenis sembako yang dijual di pasar murah ini seperti Beras premium dengan kisaran harga 8000/ kg, gula pasir dengan harga 12.000/ Kg , minyak goreng 10000/bungkus, serta telur dengan kisaran harga 36.000/ trei. Daging sapi dijual  dengan harga 80.000/ kilogram.

Kegiatan pasar murah ini dilakukan hanya satu hari saja, karena banyak kegiatan di beberapa titik di Mataram sampai tanggal 31 Agustus.

AYA




OJK Pantau Bank NTB Yang Akan Dikonversi Menuju Bank Syariah

Nasabah Bank NTB diminta tidak mengkhawatirkan terkait konversi menjadi Bank Syariah, mengingat banyak manfaat yang bisa didapatkan nasabah melalui perbankan syariah.

MATARAM.lombokjournal.com –  Bank NTB yang akan dikonversi menjadi Bank  Syariah, kini dalam pantauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB.

Kepala OJK NTB, Yusri menuturkan, pihak OJK bukan hanya melakukan pemantauan terhadap konversi Bank NTB menjadi syariah.  Seluruh aktivitas kegiatan yang berlangsung di Bank NTB juga diawasi.

” Kita memantau seluruhnya, dari menuju Konversi hingga kegiatan Bank NTB, ” kata Yusri, Senin (28/8).

Terkait konversi menjadi Bank Syariah, hal tersebut sudah merupakan keputusan para pemegang saham.  Proses konversi tersebut sedang berlangsung.

“Untuk konversi ke syariah itu sudah menjadi keputusan para pemegang saham” tegasnya

Konversi bank NTB  ke syariah diakui Yusri sudah on the track, sesuai rencana. Kemungkinan konversi tersebut diperkirakan rampung pada April atau selambat-lambatnya bulan Agustus tahun 2018.

Bank NTB dinilai OJK sudah memiliki mainframe terkait konversi tersebut. Ia berharap apa yang diharapkan masyarakat dan stakeholder dalam hal ini pemerintah daerah bisa segera terwujud. Bank NTB segera berubah menjadi bank syariah.

“Lebih cepat lebih baik,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan OJK, perjalanan konversi bank NTB belum mengalami kendala apa pun. Hal ini dikarenakan masyarakat dan stakeholder sangat mendukung kegiatan konversi tersebut.

Yusri  menilai, perbankan syariah di NTB akan berkembang baik. Konversi Bank NTB menjadi Bank Umum Syariah akan positif bagi perkembangan industri syariah ke depan. Selanjutnya tugas OJK melakukan pengawasan dan pemantauan.

“Ini juga akan memberikan manfaat masyarakat bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi,”ungkapnya.

Yusri melanjutkan, ia menghimbau para nasabah Bank NTB untuk tidak khawatir dengan konversi tersebut. Ia menilai hal tersebut merupakan pilihan yang baik bagi nasabah. Mengingat banyak manfaat yang bisa didapatkan nasabah melalui perbankan syariah.

AYA




Musim Haji, Berkah Rezeki Pedagang Kecil

Para pedagang menangguk untung berlipat pada musim haji dibandingkan berjualan sehari-hari  di pasar

Deretan pedagang kecil depan Asrama Haji (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Ratusan pedagang musiman kembali memenuhi trotoar jalan di kawasan Lingkar Selatan atau di depan Asrama Haji provinsi NTB. Mulai pedagang asongan, penjual buah,Tas, sepatu, sandal, jilbab, kaca mata, kaos, mainan anak-anak, pakaian hingga sembako.

Menurut pengakuan para pedagang, omset jualannya meningkat dari hari-hari biasa.

Salah seorang penjual buah asal Gerung lombok Barat, ibu Mali’ah mengaku, dia rutin berjualan pada musim haji di kawasan Asrama Haji. “Omset jualan saya pada musim haji tahun ini antara dua sampai lima juta rupiah dalam sehari,” kata Mali’ah, Kamis ( 24/8).

Jika dibandingkan omset pada hari-hari biasa, diakuinya berjualan di lingkungan Asrama Haji lebih banyak.

“Disini ramai, kalau ada orang naik haji, pada musim haji tiap tahun saya berjualan disini. Kalau tidak musim haji saya berjualan di Lombok Barat. Kalau tahun lalu pendapatan tiga sampai empat juta. Saat ini satu sampai lima juta saja, tapi dibandingkan berjualan di pasar, disini lebih banyak dapat rezeki,” ujarnya.

Salah seorang pedagang pakaian dan tas, H. Harfin mengatakan, omset penjualan di asrama haji lebih banyak jika dibandingkan dengan ketika berjualan pada hari biasa.

“Disini saya bisa memperoleh sampai Rp 1 juta per hari,” akunya. Padahal pada hari biasa, dia berjualan di pasar Mandalika dan memperoleh omset sekitar Rp 500 ribu per hari.

AYA




NTB Resmikan i-Shop, Solusi Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan

NTB sering dirugikan karena produk NTB diklaim daerah lain, Solusinya dengan i-shop

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Sally Andayani berharap, kehadiran i-shop menjadi jalan keluar bagi para pelaku UKM di NTB dalam mempromosikan dan memasarkan produknya.

Selama ini, lanjut Sally, nilai ekspor dari UKM di NTB masih sangat kecil. Ditambah sejumlah persoalan lain seperti seringnya produk NTB diklaim dari daerah lain dan juga tidak adanya surat keterangan asal (SKA) produk.

“Kita tentu dirugikan. Solusinya dengan i-shop ini,” ujar Sally saat peresmian i-shop di Kantor Pemprov NTB, Kamis (17/8).

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi meluncurkan i-shop NTB sebagai sarana jual beli dan media promosi produk-produk unggulan dari para pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM).

Program i-shop NTB merupakan sebuah toko daring (online) yang terintegrasi atas kerja sama Dinas Perdagangan NTB dengan BNI dan Pos Indonesia sebagai transaksi keuangan dan juga pengiriman produk.

Sally memaparkan, dari 100 UKM yang mendaftar telah disaring menjadi 20 UKM yang dianggap memenuhi syarat berjualan di i-shop. Ragam jenis produk unggulan NTB di i-shop terdiri atas produk kerajinan tangan seperti gerabah, kain tenun, ketak, cukli, mutiara, hingga susu kuda liar bisa ditemukan di toko daring ini.

“Satu UKM bisa hasilkan macam-macam jenis produk. Kita minta komitmen para pelaku UKM,” kata Sally.

AYA

 




Kopi NTB Akan Diekspor ke Mesir

Ragam kopi yang dimiliki NTB — salah satu yang terbaik di Indonesia – jadi peluang bisnis menjanjikan bagi pelaku usaha di NTB.

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani

MATARAM.lombokjournal.com — NTB memiliki beragam hasil kopi yang memiliki potensi ekspor. Seperti kopi Tepal, kopi Sembalun (kopi Rinjani), dan Kopi Tambora. Kopi-kopi tersebut memiliki citarasa menarik yang disukai banyak kalangan, terutama wisatawan lokal.

Bahkan Mesir pun ingin mengimpor kopi yang berasal dari NTB. Bahkan hasil produk kopi NTB akan segera diekspor ke negeri piramida.

“Kita punya kopi the best,” ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB Hj Putu Selly Andayani di Mataram, Selasa (15/08).

Ia mengatakan, Mesir memang minta kopi NTB.  Pihaknya tengah mengurus salah satu kopi NTB, yakni kopi Sembalun untuk diekspor ke Mesir. Kopi ini dinilai sudah memiliki kemasan yang layak dan bagus untuk standar ekspor. Selly mengaku Mesir memiliki pasaran kopi yang bagus dan luas.

Sebab itu Mesir menjadi salah satu tujuan ekspor kopi-kopi NTB. “Kopi NTB tak harus dinikmati oleh orang NTB saja,” tegasnya

Ke depannya Selly ingin kopi NTB bisa melanglang buana di internasional. Terlebih lagi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini. Era ini memberi ruang yang luas untuk memasarkan hasil produk kopi NTB di dunia.

Ia juga mengatakan, selain ekspor kopi, ia juga akan mengusahakan untuk ekspor beberapa pengolahan pangan lainnya. Disamping menyiapkan ekspor kopi ke luar negeri, pangsa pasar lokal juga tak kalah penting. Di era MEA tentu banyak kopi dari berbagai daerah maupun luar negeri yang masuk ke NTB.

“Ini yang terus kita promokan ke berbagai pengusaha lokal juga,” pungkasnya.

AYA




Bumdes Mengembangkan Perekonomian Masyarakat, Bukan Jadi Pesaingnya

Usaha Masyarakat perlu dipetakan dan tugas Bumdes membuka peluang usaha berdasarkan potensi yang ada di masyarakat

Pembinaan pengembangan ekonomi masyarakat di Gedung Bumdes Mekar Sari, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Loteng, Selasa (8/8) (Foto: Gilang)

LOTENG.lombokjournal.com — Bumdes “Mekar Dure” Desa Durian, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, dapat Kunjungan pembinaan Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa Kabupaten, Nyimas Anita Akmayani, bersama Pendamping Desa Kecamatan, Ida Rohayani dan Moh. Nur di gedung Bumdes, Selasa (08/08).

Kunjungan itu memberi bimbingan sekaligus pembinaan pengembangan potensi.

Keberqadaan Bumdes Mekar Sari didorong kreatif dalam mencari peluang usaha agar dapat mengembangkan perekonomian masayarakat. Salah satunya dengan mulai membuat pemetaan potensi usaha yang sudah digeluti masyarakat.

Nyimas dalam pemaparannya menegaskan, agar pengelola Bumdes memahami prinsip dasar dari Bumdes. “Bumdes bertujuan meningkatkan perekonomian desa, bukan malah jadi pesaing usaha masyarakat,” tegasnya.

Bumdes “Mekar Duren” di Desa Durian memang tergolong berhasil. Mmeski masih terbilang baru, namun kinerjanya terbolang memuaskan. Saat ini Bumdes Mekar Sari sudah punya gedung sendiri, pengurus nya aktif, bahkan sudah mulai mengembangkan beberapa unit usaha.

“Intinya pengurus tinggal mengkreasikan semua usaha yang sudah ada di desa,” pesan Nyimas.

Ketua Bumdes ” Mekar Duren” Desa Durian Irsamdi, S. Hi mmengaku cukup mendapatakan pembinaan dan pengetahuan baru dengan kunjungan langsung seperti ini.

GILANG




Gerabah, Primadona Kerajinan Yang Makin Redup

Kerajinan gerabah dari Banyumulek yang sempat mengangkat pariwisata Lombok, kini harus memperbaiki kualitas bentuk dan coraknya

Baiq Eva Parangan, Kadis Perindustrian NTB (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com – Gerabah asal banyumulek, Lombok Barat, pernah menyedot minat pasar mancanegara. Kini, nasib kerajinan gerabah yang sebelumnya jadi primadona produk ekspor Provinsi NTB, kini biisa dibilang mati suri.

Sebelumnya pangsa pasar ekspor gerabah sebagian besar ke negara Eropa, Asia, bahkan Timur Tengah, sekarang meredup. Meredupnnya ekspor gerabah itu diunbgkapkan Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NYB, Baiq eva Parangan di Mataram, Senin (7/8).

Dinas Perindustrian Provinsi NTB kini mulai fokus membangkitkan kembali gairah industri kerajinan gerabah, dengan melakukan inovasi dari bentuk serta coraknya, khususnya sentra gerabah di Desa Banyumulek, Lombok Barat.

Tahun 2017, pihak Dinas Perindustrian Provinsi NTB akan memberikan perlakuan khusus bagi perajin gerabah Banyumulek.

“Mengajarkan kepada pembuat gerabah agar melakukan inovasi baik dari segi bentuk serta coraknya,” ungkapnya. Pengrajin gerabah di tahun 2017 akan diberikan pembinaan dan pendampingan khusus.

Eva mengatakan, salah satu upaya menghidupkan kembali kejayaan kerajinan gerabah Banyumulek yang mati suri adalah melalui program pendampingan, untuk peningkatan mutu dan kualitas dari produk kerajinan gerabah.

Pendampingan kepada para perajin gerabah di Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat tersebut akan dilakukan para profesional di bidangnya.

Pendampingan bisa berupa peningkatan mutu produk, kreatifitas dan inovasi. Misalnya, perajin dibina agar mampu menghadirkan produk-produk gerabah yang memiliki nilai arsitektur dan ciri khas kelokalan.

Selain itu, serta produk yang dihasilkan tersebut tidak bertentangan dengan aturan dari negara tujuan ekspor. Seperti penggunaan bahan baku yang dilarang negara tujuan ekspor, termasuk kualitas dari produk gerabah itu sendiri.

Fokus pendampingan produk gerabah dilakukan di  Banyumulek tahun 2017, karena memang disitu penghasil gerabah terbesar di NTB.

“Harapannya, kerajinan gerabah ini bisa lagi eksis di pasar ekspor NTB seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.

AYA