Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali

Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali intu dimanfaatkan untuk memaparkan rencana peningkatan konektivitas jalur udara. 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menyambut hangat kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, di ruang kerjanya, Kamis, (10/04/25). 

Gubernur Iqbal menyatakan keyakinannya bahwa latar belakang diplomatik keduanya akan mempermudah terjalinnya komunikasi dan kerja sama yang efektif, khususnya di sektor pariwisata, industri, agrikultur serta subsektor lainnya. 

BACA JUGA : Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Kemajuan Daerah

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menyambut hangat kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens

Ia juga berharap pemerintah Australia dapat turut serta dalam pengembangan sumber daya manusia, baik untuk masyarakat maupun aparatur pemerintahan di NTB.

“Jika ada investor yang tertarik pada pengembangan pariwisata berkualitas, seperti pembangunan vila dan hotel mewah, Pemprov NTB akan memberikan dukungan penuh,” tegas Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal.

Miq Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB ini turut memaparkan rencana peningkatan konektivitas jalur udara. Salah satu strategi yang akan ditempuh adalah mendorong peningkatan volume ekspor-impor barang, agar kapasitas kargo pesawat meningkat. 

Ia juga memperkenalkan konsep Honorary Guest untuk pengunjung asal sister Provinsi NTB di Australia.

“Siapa pun yang datang dari sister provinsi NTB akan kami perlakukan sebagai tamu kehormatan. Mereka akan mendapat potongan harga spesial di hotel dan restoran, antara 5 hingga 10 persen,” jelas Miq Iqbal.

BACA JUGA : TNGR Diingatkan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung

Dalam upaya memperkuat hubungan budaya, Miq Iqbal juga menawarkan program relawan pertukaran budaya ke sekolah-sekolah di NTB. Program ini akan membuka kesempatan bagi pelajar untuk berinteraksi langsung menggunakan bahasa Inggris dengan penutur asli, sekaligus memberikan pengalaman budaya yang kaya bagi para relawan.

Mantan Duta besar Indonesia untuk Turki ini juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang yang istimewa. Ia mengapresiasi peran Australia yang sejak awal mendukung eksistensi Indonesia di kancah internasional.

“Australia adalah negara pertama yang merekomendasikan Indonesia masuk ke Dewan Keamanan PBB. Tidak ada yang memahami Indonesia lebih baik daripada Australia, begitu pula sebaliknya,” katanya.

Dalam kunjungan itu Konsulat Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Gubernur Iqbal pada Februari lalu.

BACA JUGA : RPJMD NTB Pondasi Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

“Anda pernah menjadi diplomat, jadi selamat atas pelantikan Anda sebagai Gubernur. Ini adalah proyeksi karier yang sangat mengesankan,” ucap Jo Stevens. uba/her

 

 




Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Majukan Daerah

Ajakan mengajak generasi muda khususnya generasi Z memunculkan gagasan merupakan bagian program Dekranasda NTB di tahun pertama 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Ketua Dekranasda NTB Sinta Agathia Iqbal berharap, agar generasi muda leading dalam membantu pemerintah mengentaskan berbagai masalah seperti stunting hingga narkoba. 

Generasi muda harus mengambil peran untuk memajukan daerah, seperti kembali mencintai hingga mampu berkarya dengan membuat tenun dan kerajinan kriya lainnya. 

BACA JUGA : TNGR Diingatkan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung

Generasi muda harus mengambil peran untuk memajukan daerah

“Tentu harus melibatkan mereka, menumbuhkan kecintaan anak muda dengan harapan, mereka kembali mencintai kebudayaan kerajinan tenun di NTB,” terang Sinta saat menerima audiensi finalis puteri Indonesia 2025 di Pendopo Gubernur, Kamis (10/04/25).

Istri gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda NTB itu  menambahkan, ajakan kepada generasi Z untuk memunculkan ide atau karya cukup beralasan, dikarenakan selaras dengan program kerja di tahun pertama Dekranasda NTB yakni berfokus pada pembinaan para penggiat tenun, kerajinan serta mempromosikan kekayaan kriya NTB.

“Saat ini Dekranasda fokus pada pembinaan. Dalam hal ini kami mengajak generasi Z kembali membuat karya terlebih tenun Sumbawa yang belakangan ini jarang ditemukan regenerasi penggiatnya,” tegas Sinta.

Selanjutnya, tak lupa ia berpesan agar finalis puteri Indonesia asal NTB yang akan berkompetisi di Jakarta Convention Center pada 2 Mei 2025 mampu mempresentasikan kekayaan kriya NTB mulai dari tenun Lombok, Sumbawa, Dompu hingga Bima.

BACA JUGA : Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali

Sebelumnya finalis puteri Indonesia NTB Cahaya Sukmadewi mengungkapkan misi yang akan membawa isu pemberdayaan perempuan di NTB, dimana ia akan mengajak perempuan hebat NTB untuk menggali potensi yang mereka miliki sesuai dengan passion yang ia geluti saat ini yakni bisnis fashion.

“Saya ingin perempuan NTB harus bisa memanfaatkan peluang, terlebih generasi muda harus ikut terlibat sebagai leader kemajuan UMKM NTB ke depan,” ungkap Sukma. 

Selanjutnya perempuan yang berstatus mahasiswi di Universitas Mataram ini berharap langkah yang ia ikhtiarkan untuk generasi muda NTB dapat membantu membuka peluang kemandirian kerja dan membantu menurunkan angka pengangguran kemiskinan.

BACA JUGA : Event PGAWC 2025 Skylancing Lombok, Gratis

“Saya berharap akan terus berdampingan bersama pemerintah, untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang ada,” terang Sukma. Rabuang/her

 

 




TNGR Diingatkan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung

Di lingkungan TNGR yaitu di Sembalun dan Senaru selain mengandalkan destinasi pendakian, juga memiliki berbagai macam atraksi budaya,

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah NTB (Sekda) Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si.menginginkan para pengunjung ke TNGR merasa aman dan nyaman sehingga mereka ingin balik lagi.

Harapan itu disampaikan Sekda saat Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan jajarannya betandang di ruang kerja Sekda di Mataram, Kamis (10/04/25).

BACA JUGA : Kunjungan Konsul Jenderal Australia di Bali

Pihak TNGR meminimalisir pengunjung untuk tidak membawa kemasan sampah seperti mie dan lain sebagainya
Lalu Gita Ariadi

Taman Wisata sebagai wisata kelas dunia kualitas prasarana hatus diberikan perhatian lebih termasuk puskesmas harus standar, SDM dengan kemampu bahasa inggris, serta pelatihan kedaruratan bagi porter harus ditingkatkan dalam mendukung keberadaan dan keberlanjutan ke depan. 

Sekda berharap, kekompakan tetap dijaga agar masyarakat bisa tersenyum, sehingga spirit kebersamaan untuk menyongsong tamu ke depan menjadi lebih baik.

“Saat ini perkembangan Sembalun dan Senaru tidak hanya mengandalkan destinasi hanya fokus pada pendakian melainkan memiliki berbagai macam atraksi budaya, sehingga keduanya ini memiliki daya tarik masing-masing, ini luar biasa perkembangannya,” ungkap Miq Gita sapaan akrab Sekda.

Sinergitas

Kepala TNGR Yarman, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa TNGR berada di bawah naungan 3 Kabupaten akni Lombok Timur, Utara dan Tengah, sehingga sinergitas sangat diperlukan. 

BACA JUGA : Generasi Muda Harus Dilibatkan untuk Majukan Daerah

NTB memiliki 6 destinasi pendakian dan 21 destinasi Wisata non pendakian termasuk buki-bukit, air terjun, padang savana dan lain sebagainya. 

“Sinergitas sangat diperlukan dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung,” ungkap Yaman.. 

Saat ini TNGR sudah mulai dibuka per 3 April kemarin, angka kunjungan meningkat signifikan memenuhi kuota 700 pengunjung perhari sesuai kapasitas daya tampung. 

Memang sempat melakukan penutupan mengingat kondisi cuaca ekstrim yang terjadi. Penutupan itu juga untuk pemulihan ekosistem karena wilayah kawasan konservasi untuk keberlanjutan flora dan faunanya.

Pihak TNGR  saat ini sedang fokus penerapan program Zero Waste sebagai isu Nasional dengan meningkatkan kesadaran pengunjung, sebelum mereka ke puncak. 

Pihaknya meminimalisir untuk tidak membawa kemasan sampah seperti mie dan lain sebagainya. 

BACA JUGA : Tarif Resiprokal AS, Indonesia Ajukan Negoisasi

TNGR melalui porter menyiapkan wadah berupa taperwer untuk bisa digunakan.ican/her

 

 

 




TNI Bersama Rakyat Menuju Indonesia Maju

TNI Angkatan Udara sudah melakukan beragam kegiatan sebelumnya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Upacara Peringatan Hari Jadi ke-79 TNI Angkatan Udara berlangsung di Landasan Udara (Lanud) ZAM TNI AU Rembige, Kota Mataram, Rabu (09/04/25).

BACA JUGA : ASN Pemprov NTB Antusias Salami Gubernur Baru

Mencerminkan dedikasi tinggi seluruh prajurit dalam merayakan perayaan ulang tahun TNI Angkatan Udara yang ke-79
Peringatan Hari Jadi ke-79 TNI Angkatan Udara

Peringatan hari jadi TNI Angkatan Udara itu. mengangkat tema “Dengan Semangat SWA BHUWANA PAKSA, TNI Angkatan Udara Siap Menjaga Kedaulatan Udara Nasional untuk Mewujudkan Indonesia Maju.” 

Acara ini memperlihatkan komitmen menjaga kedaulatan sekaligus mendukung pembangunan nasional.

Upacara itu akan menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan dan profesionalisme prajurit Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia. 

BACA JUGA : Event PGAWC 2025 di Skylancing Lombok, Gratis

Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh semangat, mencerminkan dedikasi tinggi seluruh prajurit dalam merayakan perayaan ulang tahun Angkatan Udara yang ke-79.

Dalam rangkaian upacara peringatan hari jadi itu Angkatan Udara sudah melakukan beragam kegiatan sebelumnya, seperti bakti sosial (baksos) kepada masyarakat hingga berziarah ke makam para pendahulu.

BACA JUGA : Apel Perdana Gubernur NTB Fokus Meritokrasi dan Tiga Tata Kelola 

Hadir dalam upacara tersebut Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, Komandan Lanud ZAM Kolonel Pnb Sonny Irawan, Dirpolairud Polda NTB Kombes Pol Andree Ghama Putra, Kolonel Marinir A. Hadi Hasny, Ketua DPRD Provinis NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda dan para pejabat Angkatan Udara. Edo/her/

 

 




RPJMD NTB Pondasi Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Dalam RPJMD NTB 2025-2029 visi pembangunan NTB 2025-2029, yaitu “NTB Bangkit Bersama Menuju Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”

MATARAM.LombokJournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Gita Ariadi menyatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bukan sekadar dokumen administratif.

BACA JUGA : TNI Bersama Rakyat Menuju Indonesia Maju

Tantangan Pemerintah Provinsi dalam menyusun RPJMD NTB 2025-2029, bagaimana mengubah pola pikir dari budgeting oriented menjadi program oriented

Melainkan pedoman utama dalam menentukan arah pembangunan daerah. Karena itu, penyusunannya harus inklusif dan partisipatif, sekaligus pondasi awal untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, berlangsung di ruang kerja Sekda NTB , Rabu (9/4/2025).

NTB telah menetapkan visi NTB Emas 2045 melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2024 tentang RPJPD 2025-2045, dengan tujuan mewujudkan NTB sebagai Provinsi Kepulauan yang Maju, Kuat, Aman, Berkelanjutan dan Sejahtera.

Agar dokumen RPJMD NTB 2025-2029 dapat berjalan sesuai rencana, maka proses penyusunannya harus partisipatif, dimulai dari OPD. 

Pembahasan di perangkat daerah harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, agar mampu menjawab isu dan tantangan saat ini.

BACA JUGA : Tarif Resiprokal AS, Indonesia Ajukan Negoisasi

“Saya berharap agar para Kepala OPD memberikan data informasi yang akurat sehingga menghasilkan dokumen perencanaan yang berkualitas ke depannya sehingga mampu menampung aspirasi masyarakat,” ucap Miq Gita sapaan akrabnya.

Sementara itu, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri menetapkan visi pembangunan NTB 2025-2029, yaitu “NTB Bangkit Bersama Menuju Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Untuk mencapai visi tersebut, tiga isu utama menjadi prioritas pembangunan lima tahun ke depan, yaitu pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan NTB sebagai destinasi wisata dunia.

“Fokus utama pada kemiskinan, mendukung swasembada pangan dan menjadikan destinasi wisata internasional yang berkualitas,” jelas Miq Gita.

Kepala Bappeda NTB Dr. H. Iswandi mengungkapkan, tantangan Pemerintah Provinsi dalam menyusun RPJMD NTB 2025-2029, bagaimana mengubah pola pikir dari budgeting oriented menjadi program oriented sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan pembangunan.

BACA JUGA : Event PGAWC 2025 di Skylancing di Lombok, Gratis

“Kita harus menguatkan kualitas dokumen dengan menyiapkan program yang memang strategis dan menjadi solusi atas berbagai persoalan pembangunan,” jelasnya. edo/her

 

 

 




Tarif Resiprokal AS, Indonesia Ajukan Negosiasi 

Apa yang diingini Amerika dalam penetapan tarif yang dilakukan Presiden Trump adalah balancing neraca perdagangan.

Tarif rimbal balik (reciprocal tariff) ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan global dengan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada barang-barang impor dengan mitra dagang
Catatan : Agus K. Saputra

LOMBOKJOURNAL.COM ~ Hari ini, Rabu 9 April  2025 mulai berlakunya tarif resiprokal yang dikenakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia sebesar 32 persen. Sebagai balasan dari “selalu” defisitnya Neraca Perdagangan  AS, sementara  Indonesia menikmati surplusnya. 

Data United States Trade Representative (USTR) mencatat nilai total perdagangan Indonesia dan AS mencapai 38,3 miliar dollar AS sepanjang 2024 dengan ekspor AS ke Indonesia bernilai 10,2 miliar dollar AS dan impor sebesar 28,1 miliar dollar AS.

BACA JUGA : Event PGAWC 2025 di Skylancing Lombok, Gratis 

Impor dari Indonesia yang lebih besar membuat AS membukukan defisit perdagangan sebesar 17,9 miliar dollar AS pada 2024. Defisit ini melebar 5,4 persen dibandingkan dengan 2023 yang berada di angka 923 juta dollar AS.

Tarif rimbal balik (reciprocal tariff) ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan global dengan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada barang-barang impor dengan mitra dagang. 

Dengan demikian, bisa dikatakan, tarif ini sebagai bentuk “balas dendam” terhadap kebijakan tarif negara lain yang dianggap merugikan AS. Tarif timbal balik ini mengacu pada pemberian tarif berdasarkan besaran tarif yang dikenakan negara mitra terhadap produk AS.

Pemerintah Indonesia, sebagaimana tersurat dalam Siaran Pers Kementerian Luar Negeri (Rabu, 03/04 lalu), telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS. 

Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.

Setidaknya ada empat kajian yang merupakan arahan dari Presiden Parabowo Subianto sebagai bahan negosiasi dengan Pemerintah AS.  Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto (detikfinance, 08-04-2025). 

BACA JUGA : Danantara, Super Holding Optimalkan Pengelolaan Asset Negara

Pertama, peningkatan volume impor produk dari AS. Peningkatan volume impor akan didorong dengan produk-produk yang sudah biasa diimpor seperti gandum, kapas, hingga minyak dan gas (migas), terutama yang masuk 10 teratas.

“Apa yang diingini Amerika adalah balancing neraca perdagangan. Jadi Vietnam yang minta untuk nol-kan (tarif) tidak direspons karena mereka tidak melakukan komitmen untuk mem-balance neraca,” ujar Airlangga.

“Tetapi Presiden Prabowo memberi arahan, kita akan meningkatkan produk agrikultur dari Amerika terutama juga produk yang kita tidak punya seperti soybean dan wheat,” sambungnya.

Kedua, Airlangga juga menyinggung tentang peningkatan produk LPG dan LNG sebagai salah satu komoditas strategis. Namun ia menekankan, langkah ini tidak akan mengganggu APBN.

“Pembelian daripada engineering product dan juga dengan pembicaraan dengan Menteri ESDM juga, arahan Pak Presiden kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG peningkatan dari Amerika. Tetapi  ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian switch jadi tidak mengganggu APBN,” katanya

Ketiga, pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal berupa keringanan bea masuk serta untuk berbagai pungutan perpajakan. Meski demikian, Airlangga merasa bahwa Indonesia telah mematok tarif yang rendah untuk AS.

Keempat, Deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi Tingkat Komponen Dalam negeri (TKDN) terhadap sektor ICT dari AS seperti General electric (GE), Apple, Oracle, dan Microsoft. Lalu evaluasi larangan terbatas (lartas), percepatan halal, dan lain sebagainya.

“Deregulasi Non-Tariff Measures ini antara lain yang diminta oleh Amerika ICT untuk TKDN, terutama dari investasi Amerika yang ada di pulau Batam dan sebetulnya Amerika juga memberikan keleluasaan untuk Free Trade Zone,” kata dia.

“Jadi ini juga menjadi bahan untuk kita bernegosiasi karena mereka akan invest di Data Center baik  Oracle, Microsoft, maupun terkait dengan trade” lanjutnya.

Airlangga juga melaporkan, pemerintah telah mengirimkan surat berisi permintaan negosiasi atas kebijakan tarif tersebut. Duta Besar Indonesia untuk AS juga telah mengadakan pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR).

“Surat Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima oleh Amerika melalui Duta Besar Indonesia dan hari ini juga Duta Besar Amerika meminta waktu untuk pembicaraan lanjutan. Jadi mereka sudah diterima surat yang diajukan baik itu ke USTR maupun ke Secretary of Commerce,” ujar Airlangga.

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto dalam diskusi dengan para pemred media nasional (Senin, 07/04 lalu), menyampaikan, “Kita akan cari jalan keluar, kita harus berani mencari pasar baru. Kita terlalu manja juga, kita tuh selama ini tertarik oleh ekonomi Amerika, benar, karena ini kan sistem ekonomi yang Amerika ajarkan kepada kita kan, free market, globalization, borders, mereka ajarkan ke kita, kita murid yang setia, we follow what the teach us, all the time. The sixties, the seventies, the eighties, kita ikut Amerika, paling setia paling loyal.”

BACA JUGA : Apel Perdana, Gubernur NTB Fokus Meritokrtasi dan Tiga Tata Kelola

“Sekarang kita harus bangun, harus dewasa, tidak hanya kita, Eropa, negara Asia, semua, Australia, semua. ‘Oh, kalau begitu sekarang situasi berubah’, memang benar situasi berubah,” lanjutnya seperti disiarkan di YouTube detikcom.

Pemerhati Ekonomi Pembangunan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) Giri Arnawa, dalam laman facebook-nya (Selasa, 08/04) menuliskan bahwa penerapan tarif sebesar 32 persen oleh 

Pemerintah AS untuk produk tertentu dari Indonesia dapat menimbulkan dampak signifikan, baik secara nasional maupun regional, termasuk di NTB. 

Pertama, penurunan daya saing ekspor. Kenaikan tarif membuat produk Indonesia lebih mahal di pasar AS, mengurangi permintaan dan pangsa pasar.  Sektor yang terdampak mungkin termasuk tekstil, produk kayu, atau komoditas tertentu yang menjadi andalan ekspor NTB, seperti kopi, rumput laut, atau produk perikanan.

Kedua, penurunan pendapatan petani dan pelaku UMKM. Banyak petani dan pengusaha kecil di NTB bergantung pada ekspor. Jika permintaan turun, harga domestik bisa tertekan, mengurangi pendapatan mereka.

Ketiga, ketidakpastian investasi. Investor mungkin ragu untuk menanamkan modal di sektor ekspor yang terdampak, menghambat pertumbuhan industri lokal.

Untuk mengatasai dampak tersebut, Giri memberi solusi dengan cara memperkuat pasar dalam negeri, sebagai berikut:

Pertama, diversifikasi pasar ekspor. Mencari pasar alternatif seperti Uni Eropa, Timur Tengah, atau Asia Selatan untuk mengurangi ketergantungan pada AS. Pemerintah bisa memperkuat diplomasi dagang melalui perjanjian FTA (Free Trade Agreement).

Kedua, penguatan industri lokal dan nilai tambah. Mengurangi ekspor bahan mentah dan mendorong pengolahan dalam negeri (misal: kopi NTB diekspor sebagai produk jadi, bukan biji kopi mentah). Memberikan insentif bagi industri pengolahan di NTB, seperti kawasan industri rumput laut atau perikanan. 

Ketiga, peningkatan kualitas dan standar produk. Pelatihan bagi petani dan UMKM untuk memenuhi standar internasional (contoh: sertifikasi organik untuk kopi atau sustainable fishing untuk produk laut). Dukungan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Keempat, penguatan pasar domestik dan digitalisasi. Memperluas pemasaran melalui e-commerce untuk mengurangi ketergantungan ekspor. Program “Belanja Produk Indonesia” bisa mendorong konsumsi dalam negeri.

Dampak Pertumbuhan Ekonomi NTB

Sementara terkait dampak terhadap pertumbuhan ekonomi NTB, Giri memberi high light serius pada empat hal, yaitu:

Pertama, sektor pertanian dan perikanan tertekan. Jika ekspor komoditas utama NTB (seperti rumput laut, kopi, atau ikan) menurun, pendapatan petani dan nelayan berkurang, berpotensi meningkatkan kemiskinan. 

Kedua, pengangguran meningkat. Industri pengolahan yang bergantung pada ekspor mungkin mengurangi tenaga kerja jika permintaan turun.

Ketiga, peluang diversifikasi ekonomi. NTB bisa memanfaatkan situasi ini untuk mengembangkan sektor lain seperti pariwisata (Lombok & Sumbawa) atau energi terbarukan.  Pengembangan ekonomi kreatif (tenun, kerajinan) bisa menjadi  alternatif.

BACA JUGA : Komitmen Gubernur NTB Tingkatkan Ekonomi Umat

Keempat, dukungan pemerintah daerah penting. Pemerintah NTB perlu memperkuat infrastruktur logistic (pelabuhan, jalan) untuk mengurangi biaya distribusi.  Program pelatihan vokasi untuk meningkatkan SDM siap kerja di sektor non-ekspor.

Dengan demikian, simpul Giri  Arnawa, kebijakan tarif AS memang berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi NTB jika tidak diantisipasi. Namun, dengan strategi diversifikasi pasar, peningakatan nilai tambah, dan penguatan pasar domestik, dampak negatif bisa dikurangi. 

“NTB memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian organik, dan energi hijau yang bisa menjadi penggerak ekonomi alternatif. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha sangat penting untuk menciptakan ketahanan ekonomi,” tulisnya.

Ya, dalam catatan ini, kita harus melihat dan membaca secara jernih, apa yang dilakukan Pemerintah AS terhadap mitra-mitranya. Bahwa ini adalah cara baru Donald Trump untuk Making American Great Again (MAGA). Setelah kapitalisme dan liberalisme “ala” AS – yang telah mengglobal -, ternyata menjadi kontradiksi.

Menjadi bumerang ( backfire ) bagi AS sendiri!

#Akuair-Ampenan, 09-04-2025

 

 




ASN Pemprov NTB Antusias Salami Gubernur Baru

Gubernur NTB menyampaikan terimakasih atas dukungan ASN Pemprov NTB saat dirinya mulai memasuki kantor Gubernur sebagai pimpinan baru

MATARAM.LombokJournal.com ~ Meskipun baru sebulan bekerja, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr HL Muhamad Iqbal disambut antusias jajaran pemerintahannya di lingkup Pemprov NTB. 

BACA JUGA : Apel Perdana, Gubernur Fokus Meritokrasi dan Tiga Tata Kelola

“Kita baru berinteraksi sebulan lebih tapi saya yakin ada banyak kekurangan dan kesalahan agar saya dan Umi Wagub dimaafkan,” ujar Gubernur Iqbal di lapangan Sangkareang kantor Gubernur, Selasa (08/04/25). 

Dalam momentum Halal Bi Halal bersama seluruh jajaran ASN Pemprov NTB, Miq Iqbal juga menyampaikan terimakasih atas dukungan saat dirinya mulai memasuki kantor Gubernur sebagai pimpinan baru. 

Ia berharap dapat melaksanakan seluruh visi misi dan program kerja dengan dukungan dan kolaborasi mulai Sekretaris Daerah, pimpinan organisasi perangkat daerah, pejabat, ASN dan Non ASN Pemprov NTB untuk kemajuan setiap orang dalam birokrasi. 

BACA JUGA : Lulusan Kejuruan di Madrasah Diharapkan Mampu Mendunia

Wakil Gubernur, Hj Indah Dhamayanti Putri menambahkan, sosok Gubernur Iqbal adalah orang yang memiliki keinginan besar membangun daerah. 

Oleh karena itu sebagai pribadi yang telah berkiprah di level nasional, Wagub mengajak seluruh jajarannya mendukung jalannya pemerintahan. 

“Saya mengajak kita semua untuk mengimbangi semangat pak Gubernur dan bekerja sepenuh hati agar prestasi menjadi kebanggan dan permasalahan dituntaskan bersama,” urai Umi Dinda. 

BACA JUGA : Bulan Madu, Harapan Baru dan Optimisme pada Maritokrasi

Usai melaksanakan apel perdana pasca libur Lebaran, Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda dan seluruh pejabat bersalam salaman sebagai bentuk memaafkan dalam rangka perayaan Idul Fitri 1446 H. jm

 

 




Apel Perdana Gubernur NTB Fokus Meritokrasi dan Tiga Tata kelola

Dalam apel pagi, Gubernur NTB  mengajak untuk menggunakan cara-cara baru dan meninggalkan cara lama dalam mengelola Nusa Tenggara Barat

MATARAM.LombokJournal.com ~ Selain fokus memperbaiki tata kelola keuangan, perencanaan dan sumber daya manusia, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal meletakkan meritokrasi sebagai dasar dalam menempatkan sesuatu. 

BACA JUGA : ASN Pemprov NTB Antusias Salami Gubernur Baru 

Di tengah kegiatan apel perdana itu Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Damayanti Putri mengajak semua pejabat eselon II dan pejabat fungsional lingkup Provinsi NTB untuk mengimbangi keinginan Gubernur NTB
Gubernur NTB, Wakil Gubernur dan Sekda

Gubernur NTB menegaskan itu saat menjadi pembina apel perdana di Kantor Gubernur NTB. Selasa, (08/04/25). 

Pemerintah Nusa Tenggara Barat di bawah kepemimpinan H. Lalu Muhammad Iqbal dan Umi Indah Damayanti Putri dalam apel perdana itu mengajak untuk menggunakan cara-cara baru dalam mengelola Nusa Tenggara Barat.

“Saya seorang anak rakyat yang mendapatkan jenjang karir karena meritokrasi, dan saya tidak ingin meritokrasi ini saya menikmatinya sendiri,” ujar Lalu Muhammad Iqbal.

Miq Iqbal sapaan akrab gubernur NTB mengajak untuk menggunakan cara-cara baru dan meninggalkan cara lama dalam mengelola Nusa Tenggara Barat. Menurutnya, cara-cara lama tidak akan memberikan perubahan bagi kemajuan Nusa Tenggara Barat 

BACA JUGA : Dubes UEA, Bahas Investasi dan Pengembangan Naker

“Kita perlu cara baru dalam mengelola NTB. Saya yakin bahwa banyak hal baik yang pernah ditinggalkan gubernur-gubernur yang dulu,” kata Miq Iqbal dalam apel perdana itu.

Miq Iqbal juga mengajak semua stakeholder untuk mendukung rencana pembangunan NTB. Bersama semua kepala Organisasi perangkat daerah semua untuk bersama-sama membangun NTB 

Seirama dengan Gubernur, di tengah kekegiatan apel perdana itu Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Damayanti Putri mengajak semua pejabat eselon II dan pejabat fungsional lingkup Provinsi NTB untuk mengimbangi keinginan Gubernur NTB 

BACA JUGA : Komitmen Gubernur NTB Tingkatkan Ekonomi Umat

“Terimakasih atas sambutan baiknya, pastikan kami hadir memimpin Nusa Tenggara Barat bukan mencari kesalahan, tapi pastikan kami ingin memperbaiki tata kelola keuangan, perencanaan dan SDM,” tegas Ummi Dinda menegaskan.jm

 




Event PGAWC 2025 di Skylancing Lombok, Gratis

Asyik, nonton Event PGAWC 2025, pihak panitia Skylancing umumkan tiket gratis 

MATARAM.LombokJournal.com ~  Event PGAWC 2025 (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 bakal digelar di Skylancing Lombok – Indonesia bulan Mei 2025. 

Pihak panitia Event PGAWC 2025 telah melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut event akbar tersebut.

Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mendukung penuh penyelenggaran event PAGWC 2025 yang berlangsung tiap tahun tersebut.

BACA JUGA : Apel Perdana Gubernur NTB Fokus Meritokrasi dan Tiga Tata Kelola

Event PGAWC 2025 tersebut juga masuk ke dalam satu dari 58 Calender of Event yang telah dirilis Pemprov NTB untuk tahun 2025

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Tribudi Prayitno menuturkan bahwa keberadaan Skylancing yang telah banyak dikenal mengukuhkan peran NTB sebagai lokasi yang representatif untuk pengembangan sport tourism.

“Ini sebagai salah satu bukti bahwa NTB khususnya Lombok dan Skylancing telah menjadi lokasi kegiatan spot tourism. PGAWC ini kan event paralayang skala internasional yang punya gengsi di kalangan komunitas paralayang. Dan ini diikuti oleh peserta yang masuk rangking dunia. Ini kali ketiga Skylancing berkesempatan menjadi tuan rumah,” kata Tribudi Prayitno pada Senin (07/04/25).

Kadis yang akrab disapa Yiyit itu terus memantau perkembangan olahraga semacam itu di NTB.

“Informasinya ini (PGAWC) kali terkahir, sebab pihak SkyLancing berencana mencoba menjelajah event lain yang sifatnya lebih banyak kepesertaan. Skylancing sudah tergabung dalam komunitas dan sedang menggagas event yang pesertanya umum. Ini sangat bagus untuk perkembangan sport tourism di NTB. Ini bagus sekali,” urai Yiyit.

Yiyit menerangkan, berdasarkan informasi yang pihaknya peroleh, Skylancing telah dilirik oleh Pengprov FASI (Federasi Aerosport Indonesia) sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang telah menempatkan NTB dan NTT sebagai tuan rumah bersama. 

“SkyLancing juga sudah dilirik oleh Pengprov FASI yang telah melakukan kunjungan pada bulan Februari kemarin. Informasinya, Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 untuk cabor FASI yang terdiri atas enam cabor akan memohon kepada KONI agar venuenya di NTB khususnya Skylancing,” bebernya.

Lebih jauh, terhadap event PGWAC 2025 yang akan digelar bulan Mei mendatang, pihak Pemprov NTB telah menyiapkan sejumlah skema dukungan. Mengingat, event PGAWC 2025 tersebut juga masuk ke dalam satu dari 58 Calender of Event yang telah dirilis Pemprov NTB untuk tahun 2025.

“Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu panitia, kami sedang memfasilitasi agar ada dukungan dari BUMD yang ada di NTB dan sudah saya sampaikan ke Pak Sekda, Pak Sekda juga sudah membuat surat kepada sejumlah BUMD. Semoga nanti mendapat dukungan sebab ini sangat membantu daerah dalam pencitraan sebagai daerah sport tourism,” jelas Mantan Pj Wali Kota Mataram itu.

Secara eksplisit, Yiyit menjelaskan bagi masyarakat yang hendak menonton event PGAWC tidak dipungut biaya apapun alias gratis. 

Hal tersebut diambil guna lebih mendekatkan olahraga paralayang ke masyarakat, khususnya di NTB. Lebih jauh, Yiyit mengaku, event paralayang di SkyLancing telah membawa banyak hal bagi pengembangan daerah, khususnya di bidang olahraga dan pariwisata.

BACA JUGA : Bonus Atlet Diserahkan, Gubernur Iqbal Ingatkan Investasi Olahraga

“Memang jenis cabor ini menurut kebanyakan orang berbiaya tinggi. Tapi sebetulnya ketika ada keinginan atau kegemaran dalam menngemari hobi ini maka ada ruang yang bisa difasilitasi. Sebagai contoh teman-teman dari LANUD ZAM (Rembige) banyak sekali memfasilitasi termasuk komunitas-komunitas,” bebernya.

“Ketika ini sudah beralih kepada selain olahraga misalnya bisnis ini sangat menjanjikan, dan itu larinya (mohon maaf) sudah ke industri olahraga. Sebagai contoh apa yang dilakukan oleh teman-teman di SkyLancing. Banyak hal yang bisa digerakkan dari event di Skylancing ini,” sambungnya.

Ke depan, Pemprov NTB bersama sejumlah stakeholder terkait bakal berupaya lebih mendekatkan olahraga tersebut kepada masyarakat.

“Ke depan, dengan adanya kolaborasi kita harapkan semakin banyak orang yang menggemari olahraga ini. Kita sudah diskusi dengan Pengprov FASI juga dengan pegiat, akan banyak program yang akan dilakukan dalam mensosialisasikan olahraga semacam ini,” bebernya.

Terpisah, Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto menyampaikan antusiasme tinggi dari para atlet paralayang mencanegara untuk mengikuti gelaran PGAWC di Skylancing pada Mei mendatang. Hingga awal April, tercatat sebanyak 95 atlet telah mendaftarkan diri.

95 atlet tersebut tercatat berasal dari sekitar 17 negara. Di antaranya Yang berasal dari : China, Indonesia, Saudi Arabia, Hongkong, Korea Selatan, UAE, Iraq, Prancis, Spanyol, Malaysia, Turki, Mongolia, Serbia, Kosovo, China Taipei, Algeria, dan Nepal. 

Roy menerangkan, saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan acara akbar tersebut. Pihaknya sedang mempersolek lokasi acara untuk kenyamanan atlet dan penonton.

 “Untuk saat ini kita sedang pelebaran area take off untuk lokasi opening dan closing ceremony. Kita ingin tahun ini agar masyarakat bisa ikut menikmati di area take off. Kalau kemarin belum memungkinkan karena luas areal terbatas. Akase ke masyarakat umum masih terbatas,” jelas Roy.

Pihaknya di Skylancing telah membuka areal kawasan baru untuk menunjang event di lokasi tersebut. Hal itu dilakukan semata-mata guna kenyamanan. 

“Kita buka lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. InsyaAllah nyaman, termasuk tempat parkir,” ujarnya.

Pada event kali ini, Roy mengaku mempersilakan masyarakat untuk menonton dan menikmati event PGAWC. Pihak panitia telah mempersiapkan agar masyarakat dapat menonton dengan nyaman. 

“Betul (gratis). Masyarakat tidak dipungut biaya masuk, fasilitas toilet kita siapkan, tanpa membayar. Jadi masyarakat kita buat nyaman. Itu semua free,” bebernya.

Meski demikian, pihaknya tetap membatasi akses masyarakat di lokasi acara. Terutama di areal-areal khusus atlet. Kebijakan ini diambil guna mengedepankan aspek keamanan. 

Lebih jauh, Roy mengaku, hingga saat ini, tercatat sebanyak dua atlet NTB telah mendaftarkan diri berlaga di PGAWC 2025.

Pendaftaran PGAWC 2025 pihaknya akan tutup pada Minggu kedua bulan Mei. 

“Dari NTB sejauh ini seingat saya baru dua (atlet). Ini berkaitan dengan seleksi, yang bisa ikut event ini harus masuk di rangking tertinggi, bukan like and dislike. Kalau mau jujur, sebetulnya belum ada atlet NTB yang layak tampil di PGAWC, berdasarkan standarisasi PGWAC,” bebernya.

BACA JUGA : Kejuaraan Paralayang Tingkat Nasional di Skylancing Lombok

Kendati demikian, pihak panitia diberikan wild card sebanyak lima slot untuk mengggunakan hak istimewa (hak prerogatif) untuk memberikan kesempatan bagi atlet (yang belum memasuki rangking dunia) untuk berlaga di PGWAC. Pihak panitia bakal memberikan slot tersebut kepada atlet asal Indonesia, khususnya NTB.

“Penyelengfaran diberikan wild card untuk lima peserta, yang tidak lolos seleksi maka dia bisa ikut dengan wild card. Tujuan kita kan ingin mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk ikut,” beber Roy.. (*)

 

 




Dubes RI untuk UEA, Bahas Investasi dan Pengembangan Naker

Gubernur NTB kepada Dubes RI untuk UEA menawarkan sejumlah sektor investasi di NTB termasuk pertanian dan peternakan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menerima Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk UEA (Uni Emirat Arab), Husen Bagis, di Pendopo Gubernur, Kamis (03/04/25). 

BACA JUGA : Komitmen Gubernur NTB untuk Tingkatkan Ekonomi Umat 

Dubes RI untuk UEA itu juga menyoroti tingginya permintaan tenaga kesehatan di UEA
Gubernur NTB bersama Dubes RI untuk UEA

Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI untuk UEA, Husen Bagis menyampaikan bahwa pihaknya telah bertemu dengan calon investor yang tertarik mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) di NTB. 

Dubes RI untuk UEA itu  juga menyoroti tingginya permintaan tenaga kesehatan di UEA, khususnya untuk perawat berpengalaman.

Gubernur NTB menyambut baik peluang tersebut dan menegaskan komitmennya untuk menyiapkan tenaga perawat yang memiliki pengalaman kerja.

“Provinsi punya banyak rumah sakit. Nanti kita akan pakai rumah sakit itu untuk menambah pengalaman mereka,” terang gubernur.

Selain membahas pengembangan tenaga kerja, Gubernur NTB kepada Dubes RI untuk UEA menawarkan sejumlah sektor investasi di daerahnya, termasuk pertanian dan peternakan. Namun, ia menekankan pentingnya pengelolaan ekosistem yang terintegrasi agar investasi yang masuk tidak menimbulkan permasalahan baru.

BACA JUGA : Lulusan Kejuruan di Madrasah Diharapkan Mampu Mendunia

Guna memberikan rasa nyaman bagi para investor, gubernur juga merencanakan pembentukan perusahaan daerah yang akan turut serta dalam investasi strategis di NTB.

“Setiap investor yang masuk, kami akan masuk juga sahamnya Pemda minoritas. Tujuannya adalah untuk memberikan assurance kepada investor bahwa pemerintah ada di situ. Jadi kami masuk minoritas. Di semua investasi-investasi yang bagus, yang besar kami akan masuk kecil-kecil. Jadi masalah sosial kami yang ngurus, masalah perizinan kami yang urus. Mereka tinggal berbisnis saja gitu,” jelas gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur NTB memaparkan kepada Dubes RI unuk UEA peluang investasi yang dapat digarap dengan keberadaan smelter di NTB. Ia menyebutkan bahwa produk smelter, seperti tembaga dan asam sulfat, dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi industri, termasuk dalam produksi kabel dan pupuk.

Di sektor pertambangan, gubernur juga menyoroti potensi investasi yang masih terbuka luas. Selain tambang emas baru di Batu Biru, ia menyampaikan bahwa PT Sumbawa Timur Mining masih membutuhkan investasi untuk mempercepat proses eksploitasi sumber daya yang telah dieksplorasi selama satu dekade terakhir.

BACA JUGA : Ekspedisi Mistis akan Dihidupkan Kembali Oleh Mi6

“Kalau itu well manage, kalau pihak Dubai dan Abu Dhabi mau masuk itu sudah siap. Dia di Dompu itu sudah 10 tahun eksplorasi. Tiang sudah meninjau ke sana, tinggal menunggu proses eksploitasinya,” terang gubernur. ***