DPRD KLU Proses Dua Raperda Masa Sidang III Tahun 2021

Rapat Paripurna DPRD KLU kali ini merupakan Laporan Panitia Khusus terhadap dua Raperda

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Wakil Ketua I  DPRD KLU, H. Burhan M. Nur, SH., memimpin Rapat Paripurna Laporan Pansus terhadap Dua buah Raperda, Senin (01/11/21).

Acara dihadiri Ketua DPRD KLU Nasrudin, S.HI, Penjabat Sekda KLU Anding Dwi Cahyadi MM, Sekretaris DPRD KLU Kartady Haris, SH, Para Anggota DPRD KLU, Direktur BUMD, Unsur Pimpinan OPD se-KLU, di Aula Paripurna DPRD KLU.

Acara Rapat Paipurna DPRD KLU

Wakil Ketua I DPRD KLU mengatakan acara pokok Rapat Paripurna kali ini adalah pemaparan Laporan Panitia Khusus terhadap Dua Raperda, yaitu Raperda Pencabutan Perda Nomor 1 Tahun 2013 tentang Bantuan Keuangan Partai Politik, dan Raperda Desa Wisata.

“Untuk dimaklumi bahwa Pansus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya telah mengkaji dan meneliti serta melakukan berbagai macam kegiatan seperti studi komparatif serta konsultasi ke berbagai pihak,” tuturnya.

Disamping itu, Pansus telah melakukan pembahasan secara internal maupun eksternal, demi kesempurnaan Raperda dimaksud.

BACA JUGA: Strategi Mewujudkan NTB Gemilang, Ini Kata Wagub

Diharapkan, hal ini akan dapat memberikan perubahan dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di segala bidang untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lombok Utara di masa mendatang.

Juru Bicara Pansus, Debi Ariawan menyatakan, dalam perkembangannya, regulasi Peraturan Pemerintah terkait Raperda telah mengalami beberapa kali perubahan.

Terakhir Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

Sehingga disesuaikan dengan dinamika realita peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan untuk Raperda Desa Wisata, telah dilakukan peningkatan dan pendalaman literatur serta regulasi regulasi yang berkaitan dengan peraturan ini sebagai fokus analisis pertimbangan Pansus.

Menurutnya, penyamaan persepsi di internal Pansus dengan eksekutif untuk eksplorasi Raperda, telah melakukan studi banding ke daerah yang sudah memiliki Perda tentang Desa Wisata di Kabupaten Gianyar Bali.

BACA JUGA; Khitan Massal, Tradisi Yang Warnai Perayaan Maulid di Lekok

Hasil dari studi banding itu kemudian disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Lombok Utara.

Acara berlangsung lancar dan khidmat. Paripurna Pendapat Akhir Fraksi terhadap Dua Raperda tersebut, direncanakan hari Selasa (02/11/21)

ags

 

 




Strategi Mewujudkan NTB Gemilang, Ini Kata Wagub

Kunci mewujudkan NTB Gemilang, yakni dengan strategi mengimplementasi pogram Desa Gemilang

MATARAM.lombokjournal.com ~ Program Desa Gemilang adalah kunci dan strategi mewujudkan visi NTB Gemilang yang selama ini terus digaungkan pemprov NTB.

“Desa Gemilang merupakan strategi kunci dalam mewujudkan NTB Gemilang, sehingga sinergi seluruh pihak terkait sangatlah dibutuhkan untuk mensukseskan program tersebut,” Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M. Pd.

Ummi Rohmi jelaskan strategi capai NTB Gemilang

Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB mengatakan itu saat membuka Forum Group Discussion di Bappeda Provinsi NTB, Senin (01/11/21).

Wagub menjelaskan, beberapa program yang termasuk dalam Desa Gemilang antara lain, Posyandu Keluarga, Bumdes Maju, Industrialisasi, Digitalisasi, Zero Waste, Kehutanan, Pertanian, Perikanan, Ekraf, PAUD HI, Perpustakaan Desa, Desa Wisata, Desa Bersinar dan Desa Tangguh Bencana.

BACA JUGA: Wabup Danny Resmikan Rumah Layak Huni untuk Lasia Terlantar

Ummi Rohmi juga memaparkan, terdapat beberapa strategi yang harus diimplementasikan untuk mensukseskan program Desa Gemilang, yaitu Menguatkan Kolaborasi, Meningkatkan Sinergi dengan Pemerintah, Meningkatkan Jejaring Kerjasama, Melakukan Aksi Nyata, serta Menyusun Program Lintas Sektor.

“Lima hal tersebut harus benar-benar kita implementasikan untuk mencapai target 1005 Desa pada tahun 2022 mendatang,” jelas Ketua DPRD Lombok Timur periode 2009- 2013 tersebut.

Adapun target pemerintah pada tahun 2022 adalah membangun 1005 desa dengan cara terus mendorong program industrialisasi agar nantinya pada tahun 2023, NTB akan Go Public karena masyarakatnya telah mampu mandiri secara ekonomi melalui investasi yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Tokoh ‘WET Adat Sesait’ Lakukan ‘Meriri Bale Makam BAYAN’

Ummi Rohmi berharap, adanya  kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak untuk mensukseskan program-program Desa Gemilang, masyarakat akan merasakan dan menyadari manfaat positif dari visi misi yang dibangun Pemerintah adalah untuk kebaikan masyarakat NTB sendiri.

Turut hadir pada kesempatan tersebut beberapa Kepala Dinas dan stakeholders terkait.

Diskominfotikntb

 

 




Khitan Massal, Tradisi Yang Warnai Perayaan Maulid Di Lekok

Khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung 25 Rabi’ul Awal 1443 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Oktober 2021, segenap Jama’ah Masjid “Darul Al Istiqomah” Dusun Lekok, Desa Gondang, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara diwarnai acara nikah dan khitanan Massal.

seorang bocah sedang hitan

Khitan secara bahasa artinya memotong. Secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki (penis).

Dalam bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin lelaki dan perempuan seperti dalam hadist yang mengatakan “Apabila terjadi pertemuan dua khitan, maka telah wajib mandi” (H.R. Muslim, Tirmidzi dll..

BACA JUGA: Wabup Danny Resmkan Rumah Layak Huni untuk Lansia Terlantar 

Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:”Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku” (H.R. Bukhari Muslim).

‘’Peserta khitanan massal sebanyak 34 anak dari empat Dusun yaitu, Dusun Lekok Utara, Lekok Selatan, Lekok Tenggara dan Lekok Timur.

Petugas kesehatan di datangkan sebanyak 8 orang dari Puskesmas Gondang Kecamatan Gangga lengkap dengan alat dan obat Obat2an. Mereka datang sekitar Jam 6.30 wita dan diterima panitia di Masjid “Darul Al Istiqomah” Lekok.

“Khitanan masal seperti yang diselenggarakan saat ini merupakan kebiasaan warga Dusun Lekok sejak lama, kata Ketua Panitia, Abdullah,S.Pd.

Pada tahun 2020 lalu sebanyak 42 anak yang di hitan, tuturnya pada wartawan media ini.

Khitan massal selain kewajiban ummat muslim, juga perwujudan kebersamaan dan sosial dalam rangka membantu sesama warga yang kurang mampu.

‘’Dengan adanya kegiatan tersebut harapannya untuk merangkul seluruh masyarakat khususnya di empat dusun Lekok ini untuk tetap budayawan berdarma bakti kepada masyarakat yang kurang mampu, terlebih lagi disaat masyarakat terhimpit ekonomi akibat pandemi Covid 19 yang masih berlangsung.

Faedah khitan, seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran, mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.

Air kencing mengandung semua unsur tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut.

BACA JUGA: Tokoh ‘Wet Adat Sesait’ Lakukan ‘Meriri Bale Makam Bayan’

Semakin lama endapan tersebut semakin banyak. Bisa dibayangkan berapa lama seseorang melakukan kencing dalam sehari dan berapa banyak endapan yang disimpan oleh kulit penutup kelamin dalam setahun.

Beberapa penelitian medis membuktikan , penderita penyakit kelamin lebih banyak dari kelangan yang tidak dikhitan.

Begitu juga penderita penyakit berbahaya aids, kanker alat kelamin dan bahkan kanker rahim juga lebih banyak diderita oleh pasangan yang tidak dikhitan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan.

Biaya Khitan bersumber dari swadaya masyarakat setempat dan sebagian sumbangan sukarela keluarga PNS asal Lekok yang tinggal di luar dusun Lekok,berjumlah kurang lebih Rp 13 Juta, dan Rp7,5 sumbnagan dari Basnas KLU.

Selanjutnya digunakan untuk biaya administerasi/ATK, Obat obatan, tenaga kesehatan dan hadiah berupa jajan, mainan dan sarung.

Mudah mudahan kegiatan serupa bisa di tiru oleh warga yang lain, Amin.

@ng




Wabup Danny Resmikan Rumah Layak Huni Untuk Lansia Terlantar

Resmikan rumah layak huni unntuk Inak Kar, Wabup Danny harap jadi penggerak jiwa masyarakat saling membantu

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Wabup Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan ST.MEng resmikan rumah layak huni untuk lansia terlantar di Dusun Tebanyak, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Jum’at (29/10/21).

Salah satu warga yang akan jadi penghuni rumah layak huni ditemui Wabup Danny Wabup Danny dengan warga yag dapat rumah layak huni

Hadir pada acara tersebut PLT Kadinsos P3A KLU Fathurrahman, Babinsa Desa Tegal Maja Serka Ali, para pendamping PKH dan tamu undangan lainnya.

Peresmian rumah layak huni untuk Inak Kar ini diharapkan menjadi penggerak jiwa solidaritas masyarakat KLU untuk saling membantu, bahu membahu untuk menuntas kemiskinan.

Hal ini di sampaikan Wabup Danny dalam diskusinya di dusun terbanyak desa Tegal maja.

“Dengan saling membantu untuk mbangun rumah layak huni, gotong royong juga disamping mengurangi biaya juga dapat meningkatkan tali persaudaraan, oleh karena itu melalui momen ini semoga dapat menggugah rasa solidaritas kita bersama untuk sama-sama saling membantu meretas kemiskinan,” jelasnya.

Di sela diskusinya dengan beberapa pendamping PKH Wabup Danny juga membahas banyak hal terkait kesejahteraan sosial. Pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Pendamping PKH yang telah menemukan lansia terlantar (Inak Kar).

“Tanpa kerjasama dan kepedulian dari teman-teman PKH kami tidak bisa melacak keberadaan masyarakat yang membutuhkan sampe ke plosok-plosok, oleh karena itu peran dari PKH sangat dibutuhkan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama PLT Kadinsos P3A Fathurrahman menambahkan, pihaknya telah merencanakan pembangunan rumah layak huni untuk lansia di Kecamatan Kayangan yang menjadi sasaran selanjutnya.

Dengan koordinasi bersama Pendamping PKH PLT kadinsos juga percaya hal itu akan efektif untuk meretas kemiskinan.

“Untuk selanjutnya kami akan membangun rumah yang sama juga di Kecamatan Kayangan, untuk salah seorang masyarakat yang memenuhi kriteria,” sambungnya.

Disamping itu Inak Kar bersyukur Telah di bantu dan dibuatkan rumah layak huni. Dirinya mengaku seumur hidupnya.

@ng




Bupati Djohan Terima KKN Tematik Mahasiswa STP Mataram

Sebanyak 77 mahasiswa STP Mataram yang melakukan KKN tematik di enam desa diterima Bupati Djohan Sjamsu dan diminta meihat potensi lokasi KKN

TANJUNG.lombokjournal.com  ~ Sebanyak 77 Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lombok Utara diterima  langsung oleh Bupati H. Djohan Sjamsu SH, bertempat di Aula Bupati, Jum.at (29/10/21).

Hadir dalam penerimaan itu Ketua STP Dr. Halus Mandala MHum, Plt Kadis Parawisata KLU Drs.Ainal Yakin, Keordinator Kompak KLU, Camat Bayan Denda Peniwarni SE, Kepala Desa Malaka H. Akmaludin Ichwan MAP, serta undangan lainnya.

77 mahasiswa STP Mataram diterima bupati

Bupati terima 77 mahasiswa STP Mataram
Bupati H. Djohan Sjamsu

Bupati Djohan menyambut baik hadirnya 77 mahasiswa STP Mataram yang melaksanakan KKN tematik di enam desa wisata di Lombok Utara. KKN tematik merupakan tindak lanjut kerjasama antara Pemda KLU dengan STP Mataram Tahun 2020 yang lalu.

BACA JUGA: Tokoh ‘Wet Adat Sesait’ Lakukan ‘Meriri Bale Makam Bayan’ 

“Harapan saya pada mahasiswa sebagai agen pembaharuan niscaya mampu memposisikan dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan masyarakat yang ada di Lombok Utara,” harap Bupati Djohan.

Peran mahasiswa sebagai pemberi informasi, motivator dan penghubung serta fasilitator tentu peran ini tidak mudah, karena permasalahan di masyarakat sangat kompleks dan beragam, sebagai dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lombok Utara hampir semua memiliki tempat wisata unggulan dan menjadi daya tarik tersendiri dengan keindahan yang dimiliki.

“Semoga anak-anak saya dari mahasiswa bisa melihat potensi yang dimiliki di lokasi KKN agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan selama 2 bulan ini dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan diri mahasiswa sendiri dan bagi desa tempat KKN,” tuturnya.

Mahasiswa diminta mampu melakukan pemberdayaan potensi masyarakat desa menuju peningkatan kesejahteraan yang lebih baik, dengan meningkatkan kepedulian dan empati atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Mahasiswa bisa mendorong perubahan perilaku sebagai proses perubahan masyarakat untuk menjadi lebih baik.

“Manfaatkan sebaik-baiknya untuk belajar di tengah-tengah masyarakat bukan hanya belajar teori seperti yang dilakukan sekarang, tapi belajar praktik dalam melihat dan memahami kondisi Masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Lombok Utara ini,” tutupnya

Ketua STP Mataram, Dr. Halus Mandala menyampaikan KKN tematik khususnya untuk membangun Desa Wisata.

Jadi pekerjaannya tidak biasa-biasa saja, tapi khususnya membuat desa wisata itu yang awalnya dari rintisan upayakan untuk menjadi desa wisata maju dan mandiri.

“Sebanyak 77 mahasiswa yang melakukan KKN untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tempat KKN masing-masing. Anggaplah rumah sendiri dan bangunlah desa tempat KKN seperti membangun Dasa anda sendiri,” ungkapnya.

Komitmen dalam membantu Desa Wisata serta membangun tempat wisata,

Kegiatan ini atas kerjasama dengan Pemda serta Kompak yang memberikan dukungannya, sehingga segala bentuk pelaksanaan kegiatan tidak ada hambatan yang berarti.

BACA JUGA: Peresmian Homestay dan Bimtek Pelaku Pariwisata di Senaru

“Kerjasama luar biasa ini patut kita teruskan dan ditingkatkan agar terus bersinergi lebih baik bisa membangun desa wisata dengan pola desa tematik kemudian dengan desa binaan,” tuturya.

Lokasi KKN di enam Desa wisata yaitu Desa Senaru, Bayan, Karang Bajo, Genggelang, Medana dan Malaka.

@ng




Tokoh ‘Wet Adat Sesait’ Lakukan ‘Meriri Bale Makam Bayan’

Para tokoh yang mewakii desa yang secara geografis ruang lingkup daerah “Wet Adat Sesait” gelar prosesi ‘Meriri Bale Makam Bayan’

KAYANGAN,KLU.lombokjournal.com ~ Para tokoh adat Desa Sesait yang disebut “Tau Lokaq Empat”, yakni Pemusungan (Kepala Desa), Mangku Gumi, Jintaka, dan Penghulu Adat Sesait, menggelar prosesi “Meriri Bale Makam Bayan” berlangsung hari Kamis (28/10/21).

Para tokoh melakukan 'meriri makam' untuk menjaga peninggalan leluhurnya

Selain itu juga melibatkan perwakilan dari semua desa yang secara geografis tercatat sebagai ruang lingkup daerah “Wet Adat Sesait”.

Adapun desa yang termasuk desa “Wet Adat Sesait” antara lain Desa Sesait, Desa Pendua, Desa Santong Mulia, Desa Kayangan, dan Desa Santong.

Aswadin selaku penghulu adat Sesait menjelaskan,  seluruh desa yang termasuk dari “Wet Adat Sesait” tersebut memiliki tanggung jawab dalam pelestarian setiap adat dan budaya yang ada di Sesait, termasuk juga prosesi “Meriri Bale Makam Bayan”.

BACA JUGA: Peresmian Homestay dan Bimtek Pelaku Pariwisata di Senaru

“Desa yang termasuk wet adat sesait itu ada lima desa yakni, desa Sesait, Pendua, Santong Mulia, Kayangan, dan Desa Santong, lima desa inilah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan bale makam Bayan ini,” terang Aswadin.

Proses “Meriri Bale Makam Bayan” dilaksanakan secara berkala tiap delapan tahun sekali. Tujuannya menjaga keutuhan peninggalan para leluhur desa Sesait yang ada di desa Bayan.

Tahapan prosesi “Meriri Bale Makam Bayan” dimulai dari musyawarah “Tau Lokaq Empat” dalam menentukan hari dan waktu dilaksanakannya prosesi tersebut.

Setelah “Tau Lokaq Empat” melakukan musyawarah, kemudian dilanjutkan dengan prosesi ritual adat hingga proses renovasi makam tersebut, dengan komando atau dipimpin langsung oleh penghulu adat desa Sesait.

Setelah proses renovasi selesai, kemudian dilanjutkan dengan agenda “Selametan” sebagai penanda bahwa “Meriri Bale Makam Bayan” telah selesai dilaksanakan.

Pelaksanaan renovasi makam tersebut memiliki aturan, yakni semua yang terlibat haruslah menggunakan pakaian adat dan khusus untuk laki-laki harus telanjang dada atau tanpa baju dan alas kaki.

Kecuali penghulu adat yang boleh menggunakan baju, tapi tetap harus melepas alas kaki ketika memasuki areal makam.

“Semua yang mengikuti prosesi ini harus melepas alas kaki dan baju mereka, kecuali penghulu adat yang bertugas sebagai komando prosesi meriri bale makam Bayan ini”. jelas Aswadin.

Kemudian dijelaskan, “Bale Makam Bayan” merupakan bagian dari situs peninggalan para sesepuh Desa Sesait yang terletak di Desa Bayan.

BACA JUGA: Program Desa Wisata di NTB, Ini Dukungan Mendes PDTT

Makam tersebut merupakan milik dari masyarakat adat Sesait secara historis. Karena makam tersebut menjadi saksi bisu dari eksistensi para leluhur masyarakat adat Desa Sesait yang pernah mendatangi Desa Bayan.

“Makam ini aslinya adalah makam orang tua kami atau sesepuh Sesait, tapi letaknya di Desa Bayan, itulah kenapa namanya “Bale Makam Bayan,” tutur Aswadin.

Han




Peresmian Homestay dan Bimtek Pelaku Wisata di Senaru

Kegiatan pengembangan objek Wisata Desa Tahun 2021, yang dilakukan Dirjen PDP yaitu peresmian homestay dan Bimtek pelaku pariwisata di Senaru

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dirjen PDP Kemendes PDTT RI, Sugito SSos MH meresmikan Homestay Desa Senaru serta membuka kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) peningkatan kapasitas pelaku wisata dalam pengembangan hospitality homestay, di halaman Homestay Desa Senaru (28/10/21).

Bupati dan Dirjen usai peresmian homestay

Kegiatan tersebut merupakan pengembangan objek Wisata Desa Tahun 2021, yang dihadiri Bupati Lombok Utara. H Djohan Sjamsu SH.

Tampak hadir juga Plt. Direktur Pengembangan Sarana dan Prasarana Desa dan Pedesaan Kemendes PDTT Muh.Fahri SSTP MSi, Ketua DPRD KLU Nasrudin SHi, Kepala Dinas PMPD Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTB Dr. H Azhari SH MH,Plt.

Selain itu juga hadir Kadis P2KBMPMD KLU Drs.Rusdianto, Ketua PKK KLU Hj.Galuh Nurdyiah Djohan Sjamsu, Camat Bayan Denda Peniwarni SE, Kepala Desa Senaru Raden Akria Buana,serta undangan lainnya.

BACA JUGA: Program Desa Wisata di NTB, Ini Dukungan Kemendes PDTT

Bupati Djohan menyampaikan, dengan masuknya Desa Senaru menjadi salah satu dari 50 Desa Wisata terbaik di Indonesia,  tugas mendesak ke depan bagaimana mengelola Desa Wisata Senaru menjadi lebih baik mulai dari kebersihan, keamanan serta laiNnya.

“Terimakasih kepada Kemendes PDTT yang telah memberikan perhatian pada KLU dengan pembangunan homestay dalam upaya bangkitnya Pariwisata,” ungkapnya

KLU saat ini masih menjadi satu-satunya daerah tertinggal di Provinsi NTB, tentu hal tersebut menjadi tantangan bagaimana kita keluar dari daerah tertinggal.

“Dengan membangun desa-desa wisata agar bisa nikmati indahnya Parawisata oleh masyarakat dan wisatawan dimana desa juga memiliki peran dalam percepatan pembangunan daerah,” tuturnya

Lombok Utara memiliki tempat wisata komplit hampir semua kecamatan punya tempat wisata unggulan yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi.

“Harapan saya dengan dengan fokusnya Kemendes dalam pembangunan pedesaan ini, ada hal-hal spresifik yang bisa dilakukan dalam upaya percepatan pembangunan dan pemulihan daerah ini,” harapnya

Dirjen PDP Kemendes PDTT RI, Sugito mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas pelaku wisata dan pengembangan hospitality homestay merupakan konsistensi kita dalam menjaga kuantitas dan pelayan pada pengunjung.

Khususnya dalam perilaku menghadapi para wisatawan yang datang ke lokasi, dan membangun kesan positif pada wisatawan.

“Industri pariwisata ialah industri dinamis, kreatif dan inovatif,” kata Sugito.

NTB menjadi destinasi super prioritas dengan adanya Mandalika tinggal bagaimana kita mengambil peran dengan potensi yang dimiliki.

BACA JUGA: Menguatkan Tetebatu, Nominasi Desa Wisata Terbaik

Kegiatan diakhiri dengan Penyerahan Plakat dari Dirjen PDP kepada Bupati Djohan, sekaligus  pemotongan pita sebagai tanda diresmikan Homestay Senaru, serta dilanjutkan dengan peninjauan stan UMKM masyarakat.

@ng




Bunda Niken Ingin Pastikan Lokasi UMKM Lokal

Bunda Niken igin pastikan berapa luas lokasi dan jumlah UMKM yang dapat menempati lokasi di KEK Mandalika

LOTENG.lombokjournal.com ~ Even internasional World Superbike (WSBK) dan MotoGP yang erlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika diharapkan mampu menggerakan sektor ekonomi terutama geliat dan kehadiran UMKM Lokal di sekitar kawasan itu.

Buunda Niken sedang meninjau lokasi UMKM Lokal

“Kunjungan kerja Dekranasda NTB di KEK Mandalika, untuk melihat lokasi dan tempat yang akan ditempati oleh UMKM Lokal saat pelaksanaan nanti,” kata Ketua Dekranasda Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc., saat mengunjungi Sirkuit Balap dan Bazar Mandalika Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (28/10/21).

Bunda Niken ingin memastikan berapa luas lokasi dan jumlah UMKM yang dapat menempati lokasi di KEK Mandalika. Sementara di Bazar Mandalika, sangat terbatas, karena sebagian besar sudah ada UMKM lokal yang menempati.

BACA JUGA: Menguatkan Tetebatu, Nominasi Desa Wisata Terbaik

“Lokasi KEK ini luas, titik fokus dan lokusnya harus dipastikam berapa UMKM yang bisa menempati lokasi itu,” terang Bunda Niken.

Misalnya, di titik Parkir Timur 1 (PT 1) ada space ukuran 20×60 meter hingga 40×60 meter, yang mampu menampung hingga 50 stand UMKM.

Lokasinya berdekatan dengan Batu Kotak berdekatan dengan Bukit Merese.

Jadi pengunjung yang datang ke Sirkuit tidak sulit mencari oleh-oleh atau souvenir produk UMKM Lokal NTB sebagai kenang-kenangan.

“ini yang lebih utama kita pastikan,” tegas Ketua TP. PKK NTB.

Ditambahkannya, kunjungan ke Mandalika ini juga sekaligus melihat progress pengerjaan sirkuit Mandalalika.

Selain di KEK Mandalika, Bunda Niken juga mengunjungi dan melihat Stand Pameran WSBK di Bizam.

BACA JUGA: Program Desa Wisata di NTB, Ini Dukungan Mendes PDTT

“Di terminal kedatangan dan keberangkatan bandara Bizam sudah disiapkan space dengan ukuran 9×3 meter untuk UMKM lokal, namun sistemnya parsial,” ungkap istri Gubernur NTB ini.

Karena akan banyak kunjungan dan keberangkatan orang yang berkunjung ke NTB saat gelaran WSBK dan MotoGP.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Ahmad Mashuri, SH., menyampaikan,  keberadaan UMKM Lokal di hajatan dunia tersebut menjadi prioritas.

“Sudah ada lokasinya dimana letak dan posisi UMKM tersebut,”kata Kadis.

Tempat dan lokasinya juga berada pada titik keramian seperti area parkir, bazar, pantai hingga fasilitas umum.

Senada dengan Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Pariwisata NTB Yusron Hadi, mengaku telah berkoordinasi dengan pihak bandara.

“Kita akan memastikan desain standnya agar menarik,” kata Yusron

Sehingga saat kedatangan tamu, keberadaan stand ini menarik untuk dikunjungi, karena produk UMKM lokal hadir dengan kemasan dan kualitas yang menarik.

Turut hadir mendampingi Bunda Niken, Kadis Dishub, Sekdis Perdagangan, Pengurus Dekranasda dan ibu-ibu istri Forkopimda NTB.

Diskominfotik




Kepala OPD Diminta Respon Cepat Aduan Melalui NTB Care

Kepala OPD yang tidak cepat merespon keluhan dan aduan masyarakat melalui aplikasi NTB Care bisa saja direkomendasikan untuk diganti

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi diminta lebih responsif terhadap laporan dan aduan masyarakat yang disampaikan melalui NTB Care.

Penegasan itu disampaikan Gubernur Zulkieflimansyah saat menerima audiensi tim pengelolah NTB Care yang dipimpin kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy bersama Kepala Dinas Sosial, Ahsanul Kholik, Kepala Biro Kesra, di ruang kerjanya, pendopo gubernur NTB, Kamis (28/10/21).

Layanan aplikasi NTB care merupakan salah satu program yang tetap eksis di tengah banyaknya harapan masyarakat yang membutuhkan perhatian pemerintah.

BACA JUGA: Program Desa Wisata di NTB, Ini Dukungan Mendes PDTT

Menurut Bang Zul sapaan akrab gubernur, ekspektasi masyarakat untuk menyampaikan aduan dan keluhan kepada pemerintah terus meningkat.

Karena itu, aplikasi NTB care merupakan mata telinga pemerintah yang membutuhkan respon cepat dari Kepala OPD terkait.

Bahkan Bang Zul menilai, NTB Care bisa merekomendasikan Kepala Dinas mana yang perlu diganti.

“Kita harus lebih serius melayani masyarakat. Bahkan Kepala OPD yang lambat merespon aduan masyarakat melalui NTB care akan kita ganti. Kalau nggak respon-respon kita gantilah,” tegas Bang Zul.

Bang Zul minta, dalam menanggapi aduan maupun aspirasi masyarakat melalui layanan aplikasi dan fanpage NTB Care, harus dibarengi dengan hati yang benar-benar senang dan ikhlas.

Sehingga masyarakat merasa bahwa pemerintah benar-benar hadir memberi layanan terbaik kepada masyarakat.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy menjelaskan, layanan NTB care akan terus ditingkatkan dan dibenahi, baik dari sisi fasilitas pendukung maupun SDM-nya.

Termasuk mendorong semua kabupaten/kota untuk mereplikasikan NTB Care ke semua daerah.

BACA JUGA: Tersangka Dugaan Korupsi di RSUD KLU, Mulai Diperiksa

“Sebagai penanggung jawab layanan NTB Care, kami akan terus tingkatkan responnya. Dalam upaya mempercepat respon terhadap keluhan masyarakat, kami juga langsung menelpon Kepala OPD nya, Karena eksekusi aduan masyarakat ada di masing-masing OPD terkait,” jelas Doktor Najam.

Menurut mantan Karo Humas itu, ke depan sosialisasi NTB care ke semua kabupaten/kota akan terus ditingkatkan.

Sehingga semua aduan masyarkat yang masuk melalui NTB Care dapat diakomodir dengan baik oleh seluruh Pemerintah Provinsi maupun seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Diskominfotik




Program Desa Wisata di NTB, Ini Dukungan Mendes PDTT

Bantuan berupa sarana dan prasaran diberikan Kementerian Desa PDTT untuk program Desa Wisata. Pesannya, pembangunan desa tidak keluar dari akar budaya setempat

LOTIM.lombokjournal.com ~  Program unggulan Desa Wisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat dukungan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Dr. Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd

Dukungan itu berupa bantuan berupa sarana dan prasarana (Sarpras) Pengembangan objek wisata Desa NTB.

Mendes PDTT beri bantuan program Desa Wisata

Didampingi Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Mendes memberikan bantuan sarpras kepada 19 desa.

Dari jumlah tersebut, 9 desa telah selesai 100 persen pembangunannya, di antaranya Desa Senaru, Sembalun, Tete Batu, Pringgasela, Kembang Kuning, Desa Seruni Mumbul, Desa Malaka, Desa Sekotong dan Desa Sesaot.

Bantuan Mendes PDTT tersebut direncanakan untuk pembangunan home stay, balai kesenian, jalan menuju destinasi wisata, pengembangan ekonomi, hingga stan kuliner yang salah satunya telah dibangun, yaitu pendopo di Sembalun Bumbung.

BACA JUGA: Kapal Cargo Tenggelam di Perairan Utara Bali

Sambil bergurau, Gubernur Zukiefimansyah mengatakan, semoga makin banyak bantuan untuk NTB

“Terima kasih dan semoga makin banyak bantuan untuk NTB di masa yang akan datang,” ujar Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (27/10/21).

Dalam kesempatan sama, Menteri Iskandar meminta agar ke depan, perencanaan pembangunan desa tidak keluar dari akar budaya desa setempat.

“Dengan demikian budaya pembagunan berbasis data desa, akan berbasis masalah, bukan berbasis keinginan,” ujar Menteri Iskandar.

Sebelumnya, Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy yang hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan penghargaan dan penghormatan setulusnya atas bantuan sarana prasarana bagi desa wisata di wilayahnya.

Pengembangan program unggulan Desa Wisata dilakukan di sepuluh kabupaten/kota se NTB, yakni Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Sumbawa Barat.

BACA JUGA: Menguatkan Tetebatu, Nominasi Desa Wisata Terbaik

Selanjutnya Kota Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Utara.

Nn

diskominfotik