Wujudkan NTB Hijau, Gubernur dan Wagub Ikut Tanam 56 Ribu Pohon

Penanaman pohon HUT NTB ke-63 merupakan ikhtiar mewujudkan NTB Hijau yang asri dan lestari, dan  penanaman pohon juga akan dimasifkan di hutan-hutan yang ada di pulau Sumbawa

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sebanyak 56 ribu batang pohon mulai ditanam di sepanjang Jalan Nasional dan Jalan Provinsi di seluruh wilayah NTB.

Gubernur jeaskan petingnya tanam pohon wujudkan NTB Hijau     Tanam pohon wujudkan NTB Hijau

Penanaman pohon ini merupakan rangkaian HUT NTB ke-63, yang melibatkan seluruh stakeholder mulai dari BUMN, siswa hingga masyarakat di sepanjang jalan-jalan tersebut.

BACA JUGA: Penanaman Pohon Sepanjang Jalan Provinsi di Lombok Utara

Jenis pohon yang ditanam seperti pohon Ketapang Kencana, Kayu Putih dan berbagai jenis pohon lainnya. Penanaman serentak dilakukan mulai dari Jalan Nasional dan Provinsi dari Mataram ke KLU, Mataram hingga KEK Mandalika.

Kemudian Jalan Nasional Sumbawa Lunyuk, Sepanjang jalan di kawasan Tambora hingga Jalan Nasional menuju Kecamatan Sape.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, penanaman pohon di sepanjang Jalan Nasional dan Provinsi merupakan ikhtiar mewujudkan NTB Hijau yang asri dan lestari. Selain itu, penanaman pohon juga akan dimasifkan di hutan-hutan yang ada di pulau Sumbawa.

Khusus untuk jalan bypass dari Mataram menuju Bandara dan KEK Mandalika juga dilakukan penanaman pohon dan dibuatkan taman-tamannya.

“Karena sepanjang jalan bypass sampai ke bandara adalah jalan yang sering dilalui tamu-tamu. Jika pohon sudah ditanam  agar dirawat sebaik mungkin. Percuma kita banyak menanam tapi tidak ada yang merawat,” ujar gubernur.

Gubernur Zul menympaikannya saat ikut menanam pohon bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di bundara bypass Labulia Kecataman Jonggat Lombok Tengah, Kamis (16/12/21).

Bang Zul menjelaskan, penanaman pohon dan pembuatan taman di sepanjang jalan bypass menuju sirkuit agar dipercepat, paling lambat di awal Januari. Karena pada 19 February Sirkuit Mandalika akan dilakukan uji coba oleh pembalap-pembalap MotoGP.

“Saya minta Dinas LHK berkoordinasi dengan LHK Kabupaten Lombon Barat dan Lombok Tengah bersama stakeholder terkait untuk terus merawat pohon-pohonnya dan mengirim orang-orang yang paham tentang pertamanan,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan, satu bulan sebelumnya diselenggarakannya event MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret tahun 2022, penanaman pohon dan pembuatan taman di sepanjang jalan bypass dari Mataram hingga sirkuit harus benar-benar diwujudkan dengan baik.

“Semua stakeholder dan masyarakat sekitar untuk terus bekerja sama untuk mewujudkan jalan kita yang indah dan asri. Terutama jangan lagi ada sampah di sepanjang jalan bypass,” ujar Ummi Rohmi.

BACA JUGA: Wagub NTB Ajak Tanam Pohon, Memulihkan Hutan yang Tergradasi

Dalam kegiatan penanaman pohon ini dihadiri Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, Kepala Dinas LHK NTB, Madani Mukarom, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, Kepala Desa setempat, gabungan TNI Polri serta siswa SMK, SMA dan SD yang berada di sekitar lokasi penanaman pohon.

Ikp

 




Penghijauan Sepanjang Jalan Provinsi di Lombok Utara

Kegiatan penghijauan untuk peringatan HUT Provinsi ke 63 yang berlangsung di Lombok Utara, melibatkan banyak pihak bertujuan melestarikan lingkungan

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Penanaman Turus Jalan Nasional/Provinsi memperingati HUT NTB Ke-63 dilakukan di Lombok Utara, Rabu (16/12/21).

Dalam peghijauan itu, Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan – BKPH Rinjani Barat NTB, Mustara Hadi, S. HUT. M.Si, mengatakan, pihaknya melibatkan Kesatuan Pengelolaan Hutan Rinjani Barat (KKPH Rinbar). Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLH KLU), Kasi PHKSDAE, Kasi P2HPM,Tim Resort Malimbu, Tim Resort Meninting,Tim Pabrik Rinbar.

Penghijauan untuk mengatasi pencemaran

Bersama-sama melakuka penghijauan

Tidak ketinggalan ikut  berparsipisati aktif Resort Monggal, menurunkan semua anggotanya.

BACA JUGA: Wabup Lombok Utara Serahkan Pataka NTB ke Pemkot Mataram

Rencana Penanaman secara serentak juga memperingai HUT NTB Ke-63 dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2021, yang di pusatkan di Dusun Nipah Desa Malaka Kecamatan Pemenang.

Sebelumnya, pihak BKPH Provinsi Nusa Tenggara Barat telah dilakukan koordinasi dengan MUSPIKA dan Pemda KLU melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara.

Pihak yang memberi sumbangan untuk penanaman serentak itu diungkapkan Mustara Hadi, yakni BNI nyumbang 30 tanaman Bougenville dalam polibak.

Dari BCA dan Pegadaian untuk Tahap I mendistribusikan Bibit Ketapang Kencana, masing masing 30 Batang dengan spek ketinggian minimal 1,5 meter.

PLN, untuk tahap I mendistribusikan bibit ketapang kencana sebanyak 200 Batang.

Penghijauan merupakan upaya mengembalikan dan meningkatkan efektivitas lahan, agar dapat berfungsi dengan baik dan optimal.

Sebagai pengatur tata air mencegah banjir maupun untuk melindungi lingkungan, yaitu mencegah timbulnya pencemaran.

Penghijauan merupakan sarana untuk melestarikan lingkungan, agar lingkungan kembali asri dan sehat tanpa adanya pencemaran dan lain sebagainya.

Asisten 2, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, KLU, H.Rusdi, ST, MM, mengatakan, penghijauan akan menurunkan suhu suatu tempat.

Banyaknya oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan akan membuat ligkungan lebih segar, teduh, nyaman, dan asri, kata Rusdi, Kamis (16/12/21).

Adanya penghijauan akan memberikan perlindungan. Pohon-pohon besar akan melindungi kita dari paparan sinar matahari.

Dapat juga sebagai peredam suara dan penahan debu, melindungi angin kencang dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Pembangunan KEK Mandalika, Bikin NTB Dilirik Dunia

Senada dengan Plt. Sekdis KLH KLU, H. Husnul Ahadi, SKM, mengatakan, penghijauan dapat mengurangi pencemaran.

“Terutama pencemaran yang diakibatkan karbondioksida yang berasal dari kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat diserap oleh daun-daun pepohonan hijau tersebut,” ujar Husul.

Pohon mengubah karbondioksida menjadi oksigen, yang dibutuhkan manusia untuk bernafas, kata H. Husnul Abadi.

“Penghijauan sebagai saran pencegah terjadinya bencana banjir dan erosi tanah,” kata Husnul.

Dengan banyaknya pohon besar dan tinggi, air hujan akan diserap oleh akar tumbuhan.

Kemudian air hujan tersebut diubah menjadi air tanah yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya.

@ng

 




Wabup Lombok Utara Serahkan Pataka NTB Ke Pemkot Mataram

Dalam peringatan Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pataka Lambang Daerah NTB berkeliling ke 10 Kabupaten/Kota seluruh NTB

MATARAM,lombokjournal.com ~ Upacara Serah Terima Pataka Lambang Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2021 dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara kepada Pemerintah Kota Mataram dalam rangka peringatan HUT NTB ke-63, berlangsung di Depan Pintu Masuk Taman Sangkareang Rabu (15/12/21).

BACA JUGA: Perlu Sarapan Tidak, Ini yang Terjadi Jika Tidak Makan Pagi

Perjalanan Pataka NTB

Pataka diserahkan Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R ST MEng didampingi Kepala OPD.

Pataka NTB diterima langsung oleh Sekda Kota Mataram Ir. H. Effendi Eko Saswito, MM.

Selain itu, juga berlangsung serah terima lambang bendera 10 kabupaten/kota dan diakhiri penandatanganan berita acara serah terima pataka Provinsi NTB.

BACA JUGA: Pelajaran Setelah Banjir, Masyarakat Harus Sadar Potensi Bencana

Sebelumnya, pada pagi hari Pataka NTB tiba di Kabupaten Lombok Utara, yang diterima langsung oleh Pj.Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi SSTP MM dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, di Halaman Kantor Bupati Setempat.

@ang

 




Wagub NTB Ajak Tanam Pohon, Memulihkan Hutan yang Tergradasi

Memulihkan hutan yang terdegradasi nntuk mengembalikan ekosistem seperti semula dan menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengajak masyarakat  menghijaukan dan melestarikan serta mengembalikan fungsi hutan.

Salahsatu cara adalah dengan melakukan penanaman kembali pohon di kawasan hutan yang terdegradasi.

“Ayo, terus menanam, merestorasi hutan-hutan kita,”ajak Ummi Rohmi sapaan Wagub.

Upaya memulihkan hutan harus melibatkan seluruh komponen masyarakat     Wagub ajak peduli memulihkan hutan

Ajakan itu diungkapkannya saat  mengikuti pelaksanaan reboisasi di kawasan hutan Sekaroh, dalam rangkian kegiatan HUT ke-63 Provinsi NTB, Rabu (15/12/21) di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.

Menurut Wagub, Kawasan hutan yang terdegradasi harus dipulihkan guna mengembalikan ekosistem seperti semula dan menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati di dalamnya.

BACA JUGA: Kado untuk NTB, Wagub Apresiasi Lobar Deklarasi ODF dan CTPS

“Menjaga dan lestarikan hutan sangat penting untuk masa depan kita, jangan sampai ada perambahan liar maupun eksploitasi hutan,” tambah Wagub.

Menurutnya, langkah seperti pengadaan bibit dan pemeliharaan persemaian, penanaman pohon dikawasan penghijauan hingga tumbuh besar, harus menjadi perhatian seluruh stakeholder dan komponen masyarakat.

Selain itu, penghijauan di kawasan hutan Sekaroh, harus terus didorong sebagai salah satu langkah penegakan hukum dan mendukung percepatan investasi hijau di kawasan hutan

“Kami bersama Pemda Lombok Timur, Dinas LHK Provinsi NTB dan Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi NTB, mengawal dan terus mensuport penghijauan dikawasan hutan,” tegas alumni Doktor Universitas Negeri Jakarta.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Ir. H. Madani Mukarom, mengatakan, upaya melakukan reboisasi adalah ikhtiar mewujudkan NTB Hijau.

Dikatakannya, hutan lindung kawasan Sekaroh seluah 2.834 Hektar tersebut, memiliki fungsi ekologis dan klimatologis yang sangat penting untuk NTB.

Menurutnya, hutan sangat berperan sebagai penyimpan air tanah, mengatur tata air tanah, mencegah intrusi air laut, serta menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.

Selain itu, keanekaragaman hayati yang ada dalam hutan, merupakan  penyangga kesimbangan, perlindungan kehidupan, memelihara kesuburan tanah, proteksi daerah aliran sungai, pengendali erosi, penyimpang cadangan, penyerap Co2, dan pengendali oksigen (O2).

BACA JUGA:  Perokok Jadi Beban Negara, Cukai Rokok Naik 12 Persen

“Betapa pentingnya hutan ini, maka harus kita jaga dan rawat betul,” tuturnya.

Turut mendampingi Wagub, Asisten 1 Setda dan Kadis PMPTSP Provinsi NTB. Hadir pula pada kegiatan tersebut jajaran Pemkab Lotim, TNI/Polri dan sejumlah komunitas pecinta lingkungan.

Nano

 




Kado Untuk NTB, Wagub Apresiasi Lobar Deklarasi ODF dan CTPS

Kabupaten Lombok Barat memberi kado Ultah NTB ke 63 dengan melakukan deklarasi ODF dan CTPS, diharapkan Kabupaten Lombok Barat dapat melaksanakan tiga pilar dari lima pilar STBM

LOBAR.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi capaian Kabupaten Lombok Barat yang telah mendeklarasikan ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).

Hal ini dapat tercapai tentunya jika ada komitmen kuat antara pemerintah daerah dan masyarakatnya.

Di tengah acara Deklarasi unntuk Kado NTB

“Saya mewakili Pemerintah Daerah Provinsi NTB, bangga atas kinerja Kabupaten Lombok Barat yang benar-benar sigap dalam memanfaatkan momen pandemi covid-19 dengan mendeklarasikan ODF dan CPTS,” terang Wagub NTB.

Ia mengatakannya saat membuka Acara Deklarasi Kabupaten Lombok Barat ODF (Open Defecation Free) Stop Buang Air Besar Sembarangan dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), Rabu (15/12/21) di Aula Bupati Lombok Barat.

Ummi Rohmi panggilan akrabnya berharap, Kabupaten Lombok Barat dapat melaksanakan tiga pilar dari lima pilar STBM yang ada.

STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan.

BACA JUGA: Perokok Jadi Beban Negara, Cukai Rokok Naik 12 Persen

Diharapkan, Lombok Barat dapat melaksanakan tiga pilar STBM lainnya, yang pertama pengelolaan air minum/makanan rumah tangga, kedua pengelolaan sampah rumah tangga dan terakhir pengelolaan limbah cair rumah tangga.

“Agar nantinya Lombok Barat dapat menjadi contoh bagi Kabupaten/Kota lainnya di NTB,” harap Ummi Rohmi, yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009-2013.

Deklrasi ODF dan CTPS ini sebelumnya telah dideklrasikan oleh Kabupaten Sumbawa Barat, dan Lombok Barat menjadi kabupaten/kota yang kedua.

Kolaborasi antara Provinsi dengan Kabuapten/Kota diperlukan untuk kemajuan daerah dalam mewujudkan NTB Gemilang.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan,  Deklarasi ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) merupakan kado Lombok Barat untuk Provinsi NTB yang akan berulang tahun pada 17 Desember nanti.

BACA JUGA: Hidup yang Lebih Baik, Mulailah Melakukan 5 Kebiasaan Pagi

“Kegiatan deklarasi ini adalah kado kami untuk Provinsi NTB yang akan berulang tahun yang ke 63 semoga kegiatan atau program yang digagas oleh Kabupaten Lombok Barat dapat bermanfaat bagi Provinsi NTB,” harap mantan Ketua KPU Provinsi NTB ini.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Asisiten 1 Provinsi NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Kadis LHK Provinsi NTB, beberapa kepala perangkat daerah Lombok Barat, Camat Lombok Barat dan Kepala Desa Lombok Barat.

Nano

 




Road Show TP PKK NTB di KLU, Angkat Tema PAUD Holistik Integratif

Dalam road show di Lombok Utara, Ketua TP PKK NTB, Hj Niken Saptarini mengapresiasi TP PKK KLU yang melibatkan berbagai stekholder

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Ketua TP PKK KLU, Hj.Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu dan Ketua GOW KLU, Yunita Aplina Danny Karter Febrianto ST MEng, menyambut Road Show Ketua TP PKK NTB  Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE MSc di Lombok Utara, Selasa (14/12/21).

Road show TP PKK NTB disambut Ketua TP PKK KLU

Road show di KLU mengangkat tema PAUD Holistik Integratif

Road Show TP PKK NTB dimulai dengan kunjungan ke salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Cahaya Asta, Dusun Orong Ramput dan Kebun Gizi di Dusun Gol.

Hadir dalam kegiatan itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTB Dr. H Aidy Furqon MPd,Kabid PAUD KLU, dan Kepala Desa Medana.

Ketua TP PKK KLU dalam laporannya menyampaikan, beberapa kegiatan yang sudah atau yang akan dilakukan oleh PKK dan Bunda PAUD KLU.

BACA JUGA: Hidup yang Lebih Baik, Mulailah Melakukan 5 Kebiasaan Pagi

Dalam mematangkan program antara PKK dengan OPD pada awalnya melakukan Rapat Keordinasi  degan mensinergikan program.

“PKK KLU juga melakukan kerjasama dengan beberapa NGO dalam berbagai hal seperti pemenuhan gizi keluarga serta keterlibatan dalam berbagai kegiatan,” tutur Hj.Galuh.

Selain itu, ada beberapa program pendampingan yang dilakukan oleh PKK kepada Kelompok Masyarakat dengan melibatkan OPD .

Salah satunya melakukan pendampingan kepada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang ada di beberapa Kecamatan di Lombok Utara.

“Saat ini juga PKK memiliki program, dusun-dusun di KLU harus terintegrasi dengan 10 program PKK,” tuturnya.

Sementara itu Ketua TP PKK NTB, Hj.Niken Saptarini menyampaikan, Lombok Utara menjadi titik terakhir Road Show yang dilakukan, setelah mengunjungi 10 Kabupaten dan Kota di NTB Tahun 2021.

“Adapun tema yang kami angkat pada road show ini yaitu  PAUD Holistik Integratif,” ucapnya

KLU memiliki jumlah PAUD sangat banyak, tentu tantangan kita bersama bagaimana menjadikan PAUD itu berkualitas dan tingkat partisipasi dari anak-anak yang mengikuti pendidikan terus meningkat.

BACA JUGA:  Perokok Jadi Beban Negara, Cukai Rokok Naik 12 Persen

“Kami mengapresiasi  kegiatan yang dilakukan oleh PKK KLU  hari ini yang begitu banyak dan beraneka ragam, melibatkan berbagai stekholder dalam menjalin kolaborasi dan sinergi disetiap program,” katanya

PAUD HI sebagai salah satu program utama memerlukan peran semua pihak.

@ng

 




BPBD Terus Update Laporan Bencana Banjir Bima dan Dompu

Pemerinta Provinsi (Pemprov) NTB serius segera melakukan pemulihan pasca bencana banjir di Bima dan Dompu, dengan langkah cepat semua instansi terkait di lingkup Pemprov

MATARAM.lombokjournal.com ~ Update laporan pendataan bencana alam di sejumlah wilayah NTB, termasuk banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, terus dilakukan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dibantu TNI/Polri bersama instansi lainnya berupaya melakukan pemulihan pasca bencana banjir bandang tersebut.

BACA JUGA: Pembangunan KEK Mandalika, Bikin NTB Dilirik Dunia

Jembatan putus akibat bencana baanjir

Langkah cepat yang dilakukan semua instansi terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB merupakan keseriusan pemerintah untuk segera melakukan pemulihan pasca bencana banjir.

Pemerintah Provinsi NTB menyalurkan berbagai bantuan serta memberikan berbagai solusi menyelesaikan masalah dengan cepat, demikian rilis yang dikeluarkan BPBD NTB, Selasa (14/12/21).

 

Berikut update laporan yang dikeluarkan BPBD Provinsi NTB terkait kejadian bencana banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu hingga Selasa 14 Desember 2021.

  1. Kota Bima (Banjir). Kecamatan terdampak sebanyak 4 (Raba, Mpunda, Rasane Barat, Rasane Timur). KK terdampak 1930 KK dan mengakibatkan berbagai kerusakan fasilitas, seperti Jembatan Putus, Aspal Jalan Terkelupas, Tanggul dan talud Jebol, serta 2 unit tiang listrik roboh.
  2. Kabupaten Bima (Banjir). Kecamatan terdampak sebanyak 1 (Sanggar) yang mengakibatkan akses jalan tergenang.
  3. Kabupaten Dompu (Banjir). Kecamatan terdampak 1 (Woja) yang menyebabkan akses jalan tergenang. KK terdampak sebanyak 161 KK
  4. Kabupaten Sumbawa Barat (Banjir dan Tanah Longsor). Kecamatan terdampak yaitu Maluk dan Sekongkang. Total KK terdampak yaitu 155 KK. 1 jembatan peghubung putus dan Longsor yang terjadi di 4 titik juga menyebabkan terputusnya akses jalan.

Upaya yang sudah dilakukan antara lain, melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota, melakukan Koordinasi dengan BMKG terkait perkembangan cuaca, melakukan penyebaran informasi melalui Media Sosial, dan BPBD juga telah melakukan kaji cepat terkait bencana yang terjadi.

BACA JUGA: Desa Tangguh Bencana, Dorong Masyarakat Gotong Royong Antisipasi Bencana

Bencana banjir belum surut di beberapa kampng di Bima dan Dompu

Kondisi mutakhir saat ini di Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa dapat dikatakan kondusif berdasarkan press release yang dikeluarkan oleh BPBD.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Sahdan, S.T, M.T, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem.

“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem (Fenomena La Nina) berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Puting Beliung serta Gelombang Pasang,” nyatanya tertulis dalam rilis.

Nn

 




Pembangunan KEK Mandalika, Bikin NTB Dilirik Dunia

Dibagunnya KEK Mandalika, jajaran Pemerintah Daerah, para alim ulama, dan seluruh masyarakat Lombok Tengah berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Wabil khusus kepada Presiden Indonesia ke-5 Ibu Hj Megawati Soekarnoputri

MATARAM.lombokjournal.com ~ PERISTIWA 9 April 2015 itu tak akan pernah bisa dilupakan Bupati Lombok Tengah dua periode (2010-2020), H Suhaili FT, tiap kali mengingatnya, batinnya trenyuh kemudian matanya sembab.

Ia sedang bertutur saat pertemuan  para tokoh Lombok Tengah untuk pelurusan sejarah tentang KeK Mandalika, Senin (13/12/21),  suara  mantan Ketua DPRD NTB tersebut tersendat, tangannya menyapu matanya yang berkaca-kaca.

Meeeuruskan sejarah dibangunnya KEK Mandalika Para tokoh menelusuri sejarah KEK Mandalika

Ini tentang Mandalika. Suhaili tengah bertutur tentang hal yang tak banyak diketahui khalayak.

Pada Kamis, 9 April 2015, Presiden Joko Widodo sedang melakukan kunjungan kerja ke NTB. Ini adalah kunjungan kerja Presiden untuk kali pertama ke Bumi Gora, setelah mengucap sumpah jabatan 20 Oktober 2014.

BACA JUGA: Desa Tangguh Bencana Dorong Masyarakat Gotong Royong Antisipasi Bencana

Kedatangan Kepala Negara disambut suka cita. Sebagai Kepala Daerah, Suhaili turut menyambut kedatangan Presiden Jokowi sejak di bandara.

Sebagai penanggung jawab wilayah, Bupati Suhaili punya kebanggaan tersendiri atas kunjungan Presiden. Hatinya membuncah.

Tentu pula, ia memiliki harapan besar. Terutama untuk perhatian besar Pemerintah Pusat terhadap pengembangan Kawasan Mandalika yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2014.

Di ruang VIP Bandara Internasional Lombok, Presiden diagendakan mendapat penjelasan dan pemaparan dari Gubernur NTB kala itu,  TGB HM Zainul Majdi,  KEK Mandalika salah satu yang telah dihimpun sebelumnya untuk dipaparkan di hadapan Presiden Jokowi.

Namun, rupanya dalam pemaparan itu, Pemprov NTB “menepikan” Mandalika. Pemprov NTB rupanya punya mimpi yang lain. Yakni pengembangan Global Hub di Kayangan, Lombok Utara.

Sebuah bandar baru yang akan terdiri dari pelabuhan besar, kawasan industri, dan fasilitas-fasilitas terintegrasi di dalamnya. Butuh Rp 150 triliun paling sedikit, untuk mewujudkan hal tersebut.

Di hadapan Presiden, pemaparan tentang Global Hub itu sedemikian lengkap dan detil. Pendek kata, Global Hub dipaparkan sebagai masa depan Pulau Lombok dan Bumi Gora.

“Foto Mandalika ditampilkan satu. Kecil saja,” ungkap Suhaili mengenang.

Kecewa sudah pasti. Tapi ia memendam dalam-dalam hal tersebut. Tak hendak pula ia menunjukkannya pada siapa pun. Suhaili sempat keluar sejenak dari ruang VIP Bandara, menenangkan hati, sebelum kemudian masuk kembali.

Usai presentasi Global Hub, Presiden Jokowi dan rombongan kemudian menuju Mataram. Presiden bermalam di Pulau Seribu Masjid. Agenda esoknya Presiden meresmikan Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Praya, Lombok Tengah.

Kemudian diagendakan ke Lombok Utara lokasi dibangunnya Global Hub, dan selanjutnya ke Doroncanga di Dompu untuk meresmikan Festival Pesona Tambora.

Malam harinya, telepon seluler Suhaili berdering. Di ujung telepon, Paspampres dan Protokol Presiden menyampaikan bahwa Presiden Jokowi membulatkan hati untuk berkunjung ke Mandalika usai meresmikan Kampus IPDN.

Presiden bahkan ingin menunaikan Salat Jumat bersama-sama dengan masyarakat Gumi Tatas Tuhu Trasna di sana.

Suhaili mengucap rasa syukur mendapat kabar tersebut. Ia haqqulyakin, doa seluruh masyarakat Lombok Tengah telah diijabah.

Sungguh tak dinyana, Presiden Jokowi memutuskan sendiri, akan berkunjung ke Mandalika.

Dalam kunjungan ke Mandalika saat itu, Presiden memastikan menyiapkan anggaran Rp 1,8 triliun dari anggaran Pemerintah Pusat untuk pembangunan Mandalika.

Dan sejak itu, sejarah mencatat, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini terus berderap kencang. Beberapa kali semenjak kunjungan tahun 2015 tersebut, Presiden Jokowi kembali beranjangsana ke Mandalika.

Yang terbaru, tentu saja saat meresmikan Sirkuit Mandalika, tanggal 12 November lalu. Sepekan setelahnya, digelar ajang balap internasional kelas dunia World Superbike (WSBK) yang telah absen dari Indonesia selama 27 tahun.

Miliaran pandangan mata dari seluruh dunia pun tertuju ke Mandalika. Tertuju ke Indonesia. Menjadikan country branding Indonesia pun kini sejajar dengan negara-negara yang telah lebih dulu mengecap kemajuan.

“Perhatian Bapak Presiden sungguh luar biasa. Ini membuktikan ketulusan beliau memimpin bangsa,” kata Suhaili.

Dia menegaskan, komitmen, keberpihakan Presiden yang ditindaklanjuti dengan sokongan anggaran yang besar dari Pemerintah Pusat, telah menjadikan Mandalika seperti saat ini. Sebab, keuangan daerah, baik Lombok Tengah maupun Pemprov NTB, tak akan mampu.

Mantan Kedua DPD Partai Golkar NTB tersebut menuturkan segala cerita ini di hadapan para alim ulama dari Lombok Tengah yang diundang secara khusus oleh Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri dalam pertemuan di Kantor Bupati Loteng, Senin (13/12/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT dan juga dari lubuk hati yang paling dalam, menghaturkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan juga Presiden ke-5 RI Ibu Hj Megawati Soekarnoputri. Pemkab Lombok Tengah ingin membuka mata khalayak di Bumi Gora, bahkan Indonesia, betapa sumbangsih yang besar dari Presiden Jokowi dan juga kontribusi nyata dari Ibu Mega, Mandalika bisa seperti sekarang.

Secara khusus, Bupati Loteng mengundang Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat untuk hadir. Rachmat diharapkan bisa menyampaikan pula ucapan terima kasih Pemerintah Daerah, para alim ulama, dan seluruh masyarakat Gumi Tatas Tuhu Trasna kepada Presiden Jokowi dan juga ke Ibu Mega.

BACA JUGA : Memanfaatkan Limbah Batubara PLTU Jadi Batako

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah, dan juga Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid yang juga menyampaikan harapan serupa.

Berproses Lama

Tentu saja, perhatian Presiden Jokowi pada Mandalika bukanlah datang tiba-tiba. Melainkan melalui sebuah proses yang perlu juga diketahui khalayak.

Presiden Jokowi tahu persis, bahwa lahan-lahan di KEK Mandalika telah dibebaskan semenjak 1987 silam. Namun semenjak itu, tak banyak kemajuan yang didapat Mandalika. Meski pemerintahan pun berganti-ganti kemudian.

Beginilah semuanya bermula. Dimulai dari langkah DPRD NTB Periode tahun 1999-2004. Dalam pertemuan kemarin, hal tersebut pun mengemuka.

Kala itu, DPRD NTB yang dipimpin HL Serinata mengambil inisiatif membentuk Panitia Khusus tentang tanah Mandalika. Pansus diketuai Wakil Ketua DPRD NTB kala itu H Abdurrahim dengan pimpinan DPRD NTB lainnya sebagai Wakil Ketua Pansus.

Program utama DPRD dengan membentuk Pansus kala itu adalah bagaimana mengembalikan tanah Mandalika yang saat itu dikuasai oleh LTDC, anak usaha Group Rajawali, perusahaan milik Peter Sondakh.

Totalnya 1.250 hektare. Tanah itu dibeli melalui pinjaman berupa sindikasi perbankkan. Namun, menjadi kredit macet, yang kemudian asetnya lantas diserahkan ke Badan Penyehatan Perbankkan Nasional, dan HPL nya menjadi milik negara. Pinjaman tidak bisa dibayar. Sisa utangnya Rp 771 miliar.

Kepada Ibu Mega yang kemudian menjadi Presiden menggantikan H Abdurrahman Wahid, diusulkan agar sertifikat HPL kawasan eks LTDC tersebut diberikan kepada Pemprov NTB.

Dalam pertemuan dengan Ibu Mega, selain pimpinan DPRD NTB, juga hadir Gubernur NTB kala itu H Harun Al Rasyid. Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Presiden Megawati.

Dalam prosesnya kemudian, pada 2003, terjadi suksesi kepemimpinan di NTB. Ketua DPRD NTB kala itu, HL Serinata kemudian terpilih menjadi Gubernur NTB menggantikan Gubernur Harun. Saat itu, sertifikat HPL lahan Mandalika secara resmi telah diserahkan negara kepada NTB.

Namun begitu, dalam lima tahun periode kepemimpinan Gubernur NTB HL Serinata, pembangunan Mandalika belum sempat terealisasi. Meski kala itu, sudah ada rencana kerja sama dengan Badan Usaha Milik Uni Emirat Arab untuk pengembangannya.

Sampai kemudian kembali terjadi suksesi kepemimpinan di NTB. Di mana Gubernur NTB kemudian dijabat TGB HM Zainul Majdi. Kemudian Presiden kala itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono.

Dan kemudian, sertifikat HPL tersebut malah kembali kepada Pemerintah Pusat dari Pemerintah NTB seiring dengan kerja sama pembangunan Mandalika dengan Badan Usaha dari Uni Emirat Arab.

Lalu pada tahun 2008, Menteri Pariwisata saat itudijabat Jero Wacik, digelar pertemuan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Parwisata. HPL Mandalika diminta dikembalikan ke Pemprov NTB, karena belum juga terbangun.

Tapi, sampai tahun 2014, hal tersebut tidak terwujud. Sampai kemudian Joko Widodo terpilih menjadi Presiden.

Pada awal tahun 2015, seluruh Ketua DPD PDI Perjuangan dikumpulkan oleh Ketua Umum Hj Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka dan menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Saat itu, hadir pula Menko PMK Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kala itu, PDI Perjuangan memang sedang menggelar Rapat Kerja Nasional.

Seluruh Ketua DPD PDI Perjuangan diminta menyampaikan usulan pembangunan dan seluruh uneg-uneg di daerahnya masing-masing ke pada Presiden Joko Widodo. Bu Mega kemudian mempersilakan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB untuk menyampaikan usulan pertama kali.

Usulan tentang pentingnya pembangunan Mandalika pun mengemuka. Di mana, kawasan ini telah dicita-citakan sejak lama pengembanganya oleh Bu Mega kala menjabat Presiden. Sebuah kawasan wisata yang indah tiada tara. Memiliki pasir putih yang khas, berbulir seperti merica.

Kepada Kepala Negara disampaikan, pembangunan kawasan Mandalika akan menjadi mercusuar bagi Indonesia. Dan disampaikan pula, di dalam kawasan seluas 1.250 hektare tersebut di dalamnya masih ada lahan milik masyarakat yang belum dibebaskan.

Presiden pun menyampaikan, Mandalika akan menjadi prioritas untuk ditangani Pemerintah Pusat. Semenjak itu, gerak cepat dimulai. Presiden Jokowi mengunjungi Mandalika.

Presiden Jokowi pun ingat betul bagaimana di tengah lahan tersebut masih ada tanah milik masyarakat yang belum dibayar.

Masyarakat pemilik lahan hanya sempat diberikan dana tali asih yang sepenuhnya diprakarsai Ketua DPRD NTB kala itu HL Serinata, yang kemudian menjadi Gubernur NTB.

Dinamika yang Lumrah

Dalam perkembangannya, tentu banyak dinamika yang terjadi dalam perkembangan Mandalika. Sebuah dinamika yang disebut sangat wajar dalam hal mencapai tujuan pembangunan daerah yang diharapkan.

Bupati Pathul Bahri menjelaskan, dirinya tahu persis, bagaimana komitmen pendahulunya Bupati Suhaili FT dalam memprioritaskan pembangunan Mandalika.

Pathul yang di periode kedua Suhaili FT memimpin Lombok Tengah menjabat Wakil Bupati menjelaskan, bagaimana Bupati Suhaili kala itu selalu mengerahkan aparat sipil negara di Pemkab Loteng untuk melakukan aksi-aksi bersih setiap Jumat di kawasan Mandalika.

Pada saat yang sama, Pemkab Loteng juga membangun jalan. Membagun pula pasar seni di dalam kawasan Mandalika. Meski hal tersebut diketahui bukanlah kewenangan Pemkab Loteng.

Semuanya karena komitmen yang kuat dari Bupati Suhaili waktu itu untuk membangun Mandalika.

Karena itu, sejarah yang dituturkan Bupati Suhaili adalah hal yang tak boleh dilupakan sedikitpun oleh setiap warga Gumi Tatas Tuhu Trasna. Betapa sumbangsih Presiden Jokowi dan juga Ibu Mega sedemikian luar biasa untuk Lombok Tengah.

Doa dari seluruh alim ulama dan masyarakat Lombok Tengah pun dimunajatkan kehadirat Allah SWT. Semoga Presiden Jokowi dan Ibu Mega, selalu diberkahi. Selalu mendapat kesehatan dan keafiatan dalam memimpin derap kemajuan negara. Dan semoga seluruh apa yang telah dilakukan untuk Mandalika, untuk Lombok, untuk NTB, dan untuk Indonesia, sepenuhnya tercatat sebagai ibadah di sisi Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid menegaskan ucapan terima kasih yang sama untuk Presiden Jokowi dan Ibu Mega. Apa yang dilakukan kedua pemimpin Indonesia ini telah menjadikan mimpi masyarakat Lombok Tengah menjadi nyata.

Dream comes true,” katanya.

Keberadaan Mandalika sungguh kata Tauhid telah memberi sumbangsih besar untuk pembangunan Lombok Tengah. Dia memberi contoh.

Dengan keberadaan Mandalika, Pendapatan Asli Daerah Lombok Tengah kini melonjak. Jika sebelumnya hanya berkutat pada Rp 219 miliar. Maka mulai tahun depan, Pemkab Loteng bisa menargetkan PAD menjadi Rp 315 miliar dengan penambahan yang didapat dari keberadaan Mandalika.

Sementara itu, TGH Maarif Makmun Dirase yang mewakili para alim ulama yang hadir menegaskan, sungguh masyarakat Lombok Tengah, dan juga masyarakat Bumi Gora akan kufur nikmat manakala tidak mensyukuri perhatian yang telah diberikan Presiden Jokowi dan juga Ibu Mega.

TGH Maarif mengemukakan, para alim ulama di Pulau Seribu Masjid tahu persis, Presiden Jokowi tidak menerima dukungan signifikan dari masyrakat NTB dalam dua kali penyelenggaraan Pilpres. Namun, hal tersebut rupanya tidak pernah mengecilkan perhatian Presiden kepada NTB.

Karena itu, kata TGH Maarif, apa yang ditunjukkan Presiden dalam perhatiannya untuk NTB, menunjukkan Kepala Negara menjalankan betul apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Nilai lebih untuk Presiden Jokowi, karena memperlakukan begitu baik masyarakat NTB, padahal di satu sisi, dukungan dalam kontestasi politik tidak berasal dari masyarakat NTB.

“Jazakumullah khairan kami sampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Hj Megawati,” kata TGH Maarif.

Me




LFC Akan Fokus Benahi Infrastruktur dan Fasilitas Klub

Setelah gelaran Liga 3 usai, yang akan dilakukan LFC yakni benahi Infrastruktur dan fasilitas Klub dan menempa diri menjadi klub kecintaan dan sekaligus kebanggaan masyarakat Pulau Lombok

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lombok Football Club atau LFC akan fokus memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas klub begitu Liga 3 usai.

Langkah tersebut sebagai ikhtiar untuk memastikan klub dengan julukan Kijang Rinjani ini siap untuk liga di musim berikutnya.

HBK dan juru Bicara LFC akan benahi infrastruktur klub

“Terima kasih atas segala bahasan, ulasan, kritik, saran, ataupun masukan-masukan buat LFC,” kata Presiden LFC H. Bambang Kristiono, SE (HBK), Minggu (12/12/21).

LFC masih menyisakan tiga pertandingan di Grup A Liga 3 PSSI NTB.

HBK pun atas nama pemilik dan juga pengurus klub menyampaikan permohonan ma’af yang sebesar-besarnya, bila kiprahnya di musim pertama di Liga 3 NTB tahun 2021 ini, LFC belum bisa tampil sebagaimana ekspektasi para pencinta sepakbola Bumi Gora.

BACA JUGA: Gubernur NTB Serius Siapkan Blapan Formula-1

HBK menekankan, secara pribadi, dirinya sangat bangga dengan tim pelatih dan para pemain LFC.

Bayangkan, hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, LFC sudah menjelma menjadi klub sepakbola yang diperhitungkan di NTB.

Bahkan, dari skuad LFC yang disiapkan untuk mengarungi Liga 3 NTB, ada di antaranya yang baru bergabung dengan klub hanya beberapa hari sebelum kick off Liga 3 NTB dimulai.

HBK menekankan, apapun posisi akhir LFC di klasemen akhir grup A Liga 3 NTB, dirinya dan seluruh manajemen klub akan legowo, dan mempersilahkan klub manapun yang berhasil menjuarai Liga 3 NTB tahun ini untuk bertarung ke level Liga 3 di tingkat Nasional.

“Saya bersama manajemen sudah menyiapkan skenario-skenario yang terbaik untuk kiprah LFC ke depan,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, yang pasti, setelah gelaran Liga 3 usai, LFC tidak akan berhenti berkegiatan dan akan terus menempa diri untuk menjadi klub kecintaan dan sekaligus kebanggaan masyarakat Pulau Lombok. Sejumlah program pun telah disiapkan.

HBK menjelaskan, di antara program-program tersebut adalah fokus LFC untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas pendukung klub.

Saat ini, LFC sedang membangun markas yang akan menjadi home base bagi para pemain LFC melakukan training center (TC). Akan disiapkan pula, lapangan sendiri di markas tersebut untuk training taktik dan tehnik skuad LFC nantinya.

LFC ke depan akan melakukan restrukturisasi manajemen. Antara lain dengan menghire para profesional yang lebih paham tentang pengelolaan klub sepakbola.

Selain itu, tentu juga akan dilakukan evaluasi terhadap para tim pelatih dan juga para tim pemain yang mengisi skuad LFC saat ini.

“Khusus buat pemain, LFC akan berusaha memanggil pulang para pemain NTB yang saat ini bermain di klub-klub Liga 2 Nasional, dan yang sudah confirm diantaranya Rossi dan Ari Marin yang sekarang ini main di klub Liga 2 Sulud United,” kata HBK.

Sementara itu, untuk melanjutkan pembinaan, LFC juga akan tetap melakukan latihan terpusat (TC), maupun melakukan pertandingan-pertandingan persahabatan dengan klub-klub dari dalam maupun dari luar Pulau Lombok.

BACA JUGA: Pelajaran Setelah Banjir, Masyarakat Harus Sadar Potensi Becana

Laga-laga persehabatan tersebut akan menempa skuad LFC menjadi lebih matang dalam menghadapi kompetisi yang sangat ketat dan melelahkan.

“Pada intinya, saya ingin menyampaikan, bahwa perjuangan LFC untuk menjadi klub kecintaan dan sekaligus kebanggaan masyarakat Pulau Lombok tidak akan berhenti andai LFC belum berhasil menjadi juara Liga 3 di tahun ini,” tandas HBK.

Sementara itu, Juru Bicara LFC Ranny Agustyra Kristiono menegaskan, evaluasi terhadap perjalanan LFC di Liga 3 terus dilakukan untuk memastikan LFC bisa tampil maksimal di sisa pertandingan yang ada.

Sejauh ini, sejumlah pemain-pemain LFC, kata Rannya, telah tampil menonjol secara individu tapi belum padu dalam permainan tim. Karenanya, LFC sadar sepenuhnya, sepakbola adalah soal kerja sama tim, bukan sekedar aksi-aksi one man show.

Suply dan aliran bola dari lini belakang ke depan tentu juga menjadi salah satu fokus perhatian untuk dibenahi. LFC ingin tampil atraktif dengan meminimalisir blunder dan kesalahan-kesalahan elementer dalam distribusi bola, termasuk dalam transisi dari bertahan ke menyerang maupun sebaliknya.

“Dengan begitu, skuad LFC bisa tampil menekan dengan variasi serangan yang beragam dalam setiap pertandingan,” imbuh Rannya.

Me

 




Gubernur NTB Fokus Bantu Korban Banjir, Urungkan ke Abu Dhabi

Kehadiran langsung Gubernur Zul menemui  korban banjir, bisa memastikan solusi serta kebijakan riil agar bencana banjir tertangani dengan baik.

KLU.lombokjournal.com ~ Agenda pertemuan penting dengan Stefano Domenicali, President and CEO of Formula 1  di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi, Jumat (10/12/21) harus dibatalkan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah.

Psalnya, Gubernur Zul punya agenda yang lebih penting, yaitu mengunjungi masyarakat NTB, khususnya mereka yang terdampak musibah banjir.

Karena itu, untuk meyakinkan bahwa ia bersungguh-sungguh akan menggelar Formula-1 di Sirkuit Mandalika, ia tetap memenuhi janjainya tapi diwakilkan pada Kadis PUPR Provinsi NTB, Ir. Ridwansyah dan Kadis Perhubungan, Faozal.

BACA JUGA: Gubernur NTB Serius Siapkan Balapan Formula-1

Paket bantuan yang disiapkan untuk korban banjir

Kehadiran langsung Gubernur Zul bertemu korban banjir, tidak saja memastikan bantuan dan penanganan, namun solusi serta kebijakan rill agar bencana banjir bisa tertangani dengan baik.

Hari Minggu (12/12/21) Gubernur Zul kembali turun ke lapangan melihat langsung korban terdampak banjir di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Banjir tersebut akibat guyuran lebat hujan dan pasangnya air laut.

Gubernur bersama anggota DPD RI dapil NTB Evi Apita Maya, S.H., dan Kepala Perangkat Daerah terkait hadir dan memberikan sejumlah paket bantuan.

Pada saat itu sekaligus memotivasi warga di tengah musibah banjir di Teluk Kombal dan Muara Putat Lombok Utara.

“Banjir di sini akibat air laut yang meluap tinggi masuk ke perkampungan masyarakat. Kejadian seperti sering kali terjadi setiap tahun,” kata Gubernur Zul.

Dalam kunjungan itu didampingi oleh Ketua TP. PKK NTB Hj. Niken Saptarini.

Selain keadaan cuaca yang buruk, meluapnya air banjir di sejumlah pemukiman masyarakat akibat sungai yang mulai dangkal.

Menurut Gubernur, solusi yang diberikan adalah segera melakukan perbaikan tanggul dan melakukan penanaman Manggrove di sekitar areal pantai.

BACA JUGA: Promosikan Heritage Tourism, BPPD NTB Beri Pilihan Destinasi

Bahkan, relokasi bisa jadi pilihan bagi masyarakat di sekitar kawasan pantai dan sungai.

“Normalisasi dan pelebaran sungai jadi solusi yang akan ditindaklanjuti dan dikoordinasikan oleh Kepala BPBD KLU dan Provinsi NTB,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Zul juga sempat mengunjungi dan menyambangi langsung wilayah dan korban banjir di Lombok Barat, Kabupaten dan Kota Bima dan Kabupaten Dompu.

Aff