Perempuan Pesisir di KLU Diberdayakan dalam Budidaya Udang Vaname

Budi daya udang itu memang dikhususkan untuk dikelola seratus persen perempuan

KLU.lombokjournal.com

Perempuan di kawasan pesisir di Kabupaten Lombok Utara dilibatkan dalam budidaya udang Vaname di KLU. Para perempuan itu tengah menjadi perhatian publik, karena semua pembudidaya yang tergabung di 10 kelompok itu merupakan kelommpok ibu-ibu yang tinggal di daerah pesisir.

Dipilihnya perempuan yang tinggal di pesisir sebagai pembudidaya,  karena tujuan dari program tersebut yang salah satunya menjadikan perempuan pesisir sebagai penggerak ekonomi keluarga.

Kepada wartawan, Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (Dishublutkan) Iwan Maret Asmara mengatakan, program tersebut dikhususkan untuk dikelola seratus persen perempuan.

Dijelaskan, lelaki pesisir secara historis memiliki kemampuan mencari ikan di laut lepas, hal yang jarang dilakukan perempuan karena bertugas menjaga rumah.

“Semua laut sampai samudera itu wilayah laki-laki. Perempuan kita siapkan yang di dekat rumah,” ungkap Iwan, beberapa waktu lalu.

Rasinten, salah seorang pembudidaya asal Dusun Lingkok Kengkang Desa Sukadana Kecamatan Bayan mengaku senang dengan adanya program pembudidayaan udang vaname di lingkungannya.

Dari kegiatan tersebut, ia bersama anggota kelompoknya bisa menambah penghasilan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan tambahan biaya sekolah anak.

“Bangga, senang, bisa dapat bantuan dari pemerintah. Hasilnya bagus,” katanya.

Hal senada disampaikan salah seorang anggota kelompok Rasinten yang mengaku bisa menambah sumber pendapatan dari hasil panen udang vaname guna membantu suami.

Isin paon lah koto. Arak sik tulung tau mama, (Mengisi dapur lah gitu. Ada untuk membantu suami),” ungkap salah seorang anggota dalam Bahasa Sasak.

Terkait dengan tantangan pemerintah agar kedepan, kelompoknya harus mandiri dalam menjalankan kegiatan budidaya, mereka mengaku siap.

Setiap panen, mereka selalu menyisihkan sejumlah keuntungan guna dijadikan kas kelompok yang nantinya dipakai untuk pengadaan benih dan penyediaan pakan.

Saat ini, para pembudidaya udang Vaname KLU telah memasuki musim panen tahap dua. Untuk selanjutnya, semua kelompok pembudidaya akan dilepas Dishublutkan guna menjadi kelompok mandiri.

Sebelum dilepas, beberapa aspek penunjang seperti sumber pembiayaan dan pasar udang vaname akan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Harapan kita, siklus yang terakhir (tahap tiga) adalah mandiri. Ini sudah kita siapkan masyarakat untuk mandiri. Mereka juga sudah dilirik oleh mitra,” terang Iwan.

Ast.