Bekraf Seleksi 100 Pengusaha Startup Kuliner Indonesia Untuk Ikuti FSI

Bekraf menggelar sosialisasi FSI 2018 di sepuluh kota untuk menyebarluaskan informasi serta memberikan peluang yang sama kepada talenta-talenta startup kuliner daerah

MATARAM.lombokjournal.com – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan Food Startup Indonesia (FSI) untuk menyatukan ekosistem kuliner Indonesia. Sekaligus juga meningkatkan kontribusi kuliner pada PDB ekraf.

Bekraf menyeleksi 100 pengusaha rintisan (startup) kuliner Indonesia untuk mengikuti FSI 2018 secara langsung pada demoday.

“Kami menyempurnakan kegiatan ini supaya lebih baik dari dua tahun sebelumnya,” tutur Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo dalam pembukaan sosialisasi FSI Bekraf di Hotel Santika Mataram, Jumat( 23/3)

Tahun 2016 lalu, kuliner menyumbang 41,40 persen pada PDB ekonomi kreatif (ekraf), atau sebesar sebesar Rp 382 triliun dari total Rp 922,59 triliun berdasarkan data statistik ekraf oleh BPS.

Bekraf menggelar sosialisasi FSI 2018 di sepuluh kota untuk menyebarluaskan informasi serta memberikan peluang yang sama kepada talenta-talenta startup kuliner daerah. Mataram menjadi kota kesembilan penyelenggaraan sosialisasi tersebut.

Fadjar Hutomo menuturkan,  Startup kuliner Indonesia bisa mengikuti demoday FSI dengan mendaftar online pada www.foodstartupindonesia.com yang ditutup 26 Juni mendatang.

Ia mengatakan, startup kuliner bisa mendaftar demoday FSI untuk mendapatkan fasilitas expo, mentoring, dan pitching di hadapan investor.  Sedangkan bagi yang belum terpilih, masih tetap bisa tergabung pada ekosistem startup kuliner melalui platform foodstartupindonesia.com.

Demoday FSI 2018 diselenggarakan di Surabaya pada akhir Juli mendatang. 100 startup kuliner Indonesia terpilih berkesempatan memperlihatkan produk mereka pada masyarakat luas saat expo.

Selain itu juga mendapatkan ilmu peningkatan produk dan pitch desk saat mentoring dengan mentor ahli di bidang kuliner.

Sementara 30 startup kuliner terpilih dari 100 startup berhak pitching di depan investor. Mereka juga berpeluang menjadi top three FSI 2018. Bekraf memfasilitasi 30 startup kuliner ini mendapatkan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Top three FSI 2018 mendapatkan dukungan penuh Bekraf untuk pameran di dalam dan luar negeri

“Menjadi pemenang bukan satu-satunya hal yang bisa diraih oleh startup kuliner yang mengikuti demoday FSI. Tetapi, mereka juga berpeluang meningkatkan network dan berkolaborasi dengan startup kuliner lainnya,” jelasnya.

Dalam sosialisasi tersebut, ia menekankan era ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, inovasi dan kreativitas SDM. Ia berharap ekraf menjadi tulang punggung perekonomian nasional masa depan.

“Tulang punggung ekonomi yang tidak bertumpu pada SDA yang bisa habis,” katanya.

Sementara itu, Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah, didampingi oleh Kasubdit Dana Masyarakat Bekraf Hanifah Makarim, memberikan penjelasan FSI, demoday, dan pitch desk. Bekraf memberikan mini class mentoring bertema food safety dengan menghadirkan Chef Hugo dari Universitas Ciputra.

Selain itu, Perwakilan Foodlab Indonesia, Bonnie Susilo, juga diundang Bekraf untuk memberikan materi bertema investasi.

Bekraf melengkapi sosialisasi dengan menghadirkan perwakilan top three FSI 2017. Di antaranya founder produk Matchamu Lintang Wuriantari untuk menceritakan pengalamannya mengikuti FSI 2017.

AYA (*)