NTB Minta Telkom Percepat Penuntasan Area Blank Spot

LOTENG.lombokjournal.com ~ Dalam rangka mendukung program transformasi digital yang telah dicanangkan oleh Presiden RI, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui surat Gubernur NTB, No. 492/461/I/KOMINFOTIK, mengusulkan kerja sama percepatan penuntasan beberapa area blank spot dan lemah sinyal kepada PT. Telkom Indonesia.

Seperti diketahui, tercatat hingga bulan Mei 2021 masih terdapat 42 titik lokasi blank spot dan 63 titik area yang masih lemah sinyal, yang tersebar di sepuluh kabupaten kota.

BACA JUGA: Addendum, Momen yang Ditunggu-tunggu Setelah 25 Tahun

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy, mengatakan bahwa NTB terdiri dari dua pulau besar, yaitu Lombok dan Sumbawa yang rata-rata topografinya berbukit. Kondisi daerah yang didominasi daerah-daerah pegunungan dan pelosok, ini, sangat rentan terjadinya lemah sinyal dan blank spot.

Selain itu, pemerintah NTB juga meminta dukungan smart village Nusantara untuk mempercepat transformasi digital dalam rangka percepatan pembangunan peningkatan pelayanan sistem digital bagi masyarakat di perdesaan.

Saat ini, jumlah desa di Provinsi NTB mencapai 1005 desa yang tersebar di sepuluh kabupaten kota se-NTB. Sehingga transformasi digital sangat dibutuhkan baik oleh pemerintah desa maupun masyarakat desa.

BACA JUGAFiber Optik di Mandalika Tuntas September 2021

Sementara itu, dalam kunjungannya ke KEK Mandalika, Lombok Tengah, Kamis (10/06/2021), Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko, mengatakan bahwa pihaknya berharap infrastruktur jaringan telekomunikasi di NTB segera terwujud, terutama dalam mengatasi area blank spot dan lemah sinyal untuk mempercepat transformasi digital, sehingga program pembangunan dapat berjalan dengan baik.

diskominfotikntb




Addendum, Momen yang Ditunggu-tunggu Setelah 25 Tahun

MATARAM.lombokjournal.com ~ PT Gili Trawangan Indah (GTI) menyatakan siap meneruskan investasi di lahan seluas 65 Ha, aset Pemprov NTB di Gili Trawangan, usai menyepakati dan menandatangani pokok-pokok addendum, perjanjian kontrak produksi, di Kantor Kajati NTB, Kamis (10/6/2021).

Perwakilan PT GTI, Winoto menyebut, pihaknya tetap berkomitmen melanjutkan investasi hingga 2026 dan meminta dukungan serta jaminan keamanan. Pihak PT GTI sendiri tak menyebut masalah yang dialami pihaknya terkait investasi mereka selama 25 tahun ke belakang.

“Ini adalah moment yang ditunggu kami setelah 25 tahun. Kami tetap berkomitmen melanjutkan investasi di NTB, khususnya di Gili Trawangan,” ujar Winoto.

Sementara itu, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mengatakan komitmen PT GTI untuk meneruskan investasinya di Gili Trawangan selain karena kontrak kerja sama kedua belah pihak baru akan berakhir pada 2026, juga sebagai upaya mendapatkan kepastian hukum atas investasi.

Addendum, Momen yang Ditunggu-tunggu Setelah 25 Tahun
H. Zulkieflimansyah

“Salah satu cara menjaga iklim investasi adalah dengan memberikan kepastian hukum. Kita memuliakan kontrak yang sudah dibuat agar iklim investasi tetap terjaga dan PT GTI mendapatkan kesempatan diluar upaya pemutusan kontrak yang berujung ke pengadilan”, jelas Gubernur.

Oleh sebab itu, upaya addendum ditempuh agar kontrak kerjasama dapat diperbaiki dan tidak merugikan pihak manapun. Ia mengapresiasi PT GTI yang telah menandatangani pokok-pokok kesepakatan yang akan dituangkan menjadi addendum sembari mengingatkan komitmen investasi PT GTI yang telah berjalan selama ini dan rencana hingga 2026.

BACA JUGAAddendum Pengelolaan Gili Trawangan Ditandatangani

Sekretaris Daerah, H. Lalu Gita Ariadi, menyebut sembilan pokok kesepakatan tersebut terkait bentuk perjanjian kerjasama, maksud dan tujuan, jangka waktu kerja sama termasuk masa transisi bagi pengusaha yang menempati lahan PT GTI, pendapatan daerah, sanksi terkait peluang wanprestasi dan bagaimana mengakhiri kerja sama nantinya.

“Pemprov akan mengkaji ini dengan tim terkait konten kontrak produksi, masterplan investasi dan dampak dari addendum jika sudah disepakati kedua pihak nantinya”, urai Sekda.

diskominfotikntb




Vaksinasi Covid-19 NTB Capai 100 Persen

MATARAM.lombokjournal.com ~ Penyerapan Vaksinasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat baik dan tidak ditemui penolakan yang dilakukan oleh masyarakat, bahkan berdasarkan sasaran sudah mencapai angka 100 persen.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, usai rapat kesiapan untuk mengantisipasi eskalasi outbreak dan potensi transmisi Covid-19 saat kunjungan skala Nasional dan International dengan Metode TFG (tactical Floor Game), di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Kamis (10/6/2021).

Vaksinasi Covid-19 NTB Capai 100 Persen
Hj. Sitti Rohmi Djalilah

Menurut Wagub, ketersediaan vaksin masih aman, pemerintah terus mendorong agar vaksin yang disalurkan di kabupaten/kota cepat terserap.

“Malahan kita minta kepada pemerintah pusat, agar jatah vaksin di NTB ditambah,” jelas Sitti Rohmi.

Keberhasilan ini diakui Sitti Rohmi sebab tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, jajaran TNI, Polri, serta kerja sama seluruh masyarakat.

BACA JUGAPasien Covid-19 di NTB, Kamis, Bertambah 21 Orang Positif

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTB, Irjen. Pol. M. Iqbal, pada kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa jajaran Polda NTB terus berkoordinasi dengan pemerintah guna mendorong percepatan vaksinasi bagi umum maupun lansia.

“Alhamdulillah langkah kita bahkan over prestasi hingga 100 persen lebih sasaran target tercapai,” kata Iqbal.

Menurut Iqbal, vaksin untuk lansia diakui Kapolda memiliki karakter yang agak unik, tidak boleh dipaksa dalam menghadapinya.

Malahan di lapangan ada lansia yang digendong, diberikan hadiah agar mau divaksin. Dengan kepiawaiannya, Polri dan TNI bersinergi melakukan pendekatan secara humanis dan stimulisasi.

Bahkan akibat terkendalinya vaksinasi, Kemenkes RI mendroping vaksinasi tanpa ragu ke NTB. Polri dan TNI selalu menjadi tulang punggung Pemprov dalam memasifkan vaksinasi.

“Kapolri sudah memerintahkan agar seluruh Polda maksimal dalam melaksanakan suporting sistem untuk menekan transmisi Covid-19,” tegas Iqbal.

diskominfotikntb




Fiber Optik di Mandalika Tuntas September 2021

LOTENG.lombokjournal.com ~ PT Telekomunikasi (Telkom) Indonesia memastikan infrastruktur telekomunikasi di KEK Mandalika akan diperkuat dengan fiber optik atau Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

Pemasangan fiber optik yang ditargetkan rampung September tahun ini, untuk menunjang kelancaran akses internet menjelang World Superbike pada November 2021 mendatang dan event MotoGP pada Maret 2022.

Fiber Optik di MandalikaDirektur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko, menjelaskan, bahwa Telkom juga akan membangun akses fiber optik transport ke arah Mandalika dengan dua kaki yang diambil dari dua Sentral Telepon Otomat (STO).

Yaitu, dari arah Selong Lombok Timur dan Gerung, sehingga kemungkinan black out nya sangat kecil. Langkah ini untuk menjamin kebutuhan jaringan internet di kawasan Mandalika.

“Sekarang kita sudah mulai membangun SKKL dari Mandalika ke Bali. Jadi nanti ke arah Bali ada dua kaki kabel fiber optik. Kemudian kita perbaiki konektiviti Lombok ke arah luar sehingga peluang Lombok untuk black out sangat kecil,” ungkapnya saat mengunjungi sirkuit MotoGP Mandalika, di Lombok Tengah, Kamis (10/06).

Dengan begitu maka akses jaringan internet fiber optik, di dalam kawasan maupun diluar, sangat cepat. Aksesnya juga bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar, baik untuk perumahan dan lain-lain.

“Sehingga Telkom memastikan kebutuhan internet dapat terwujud untuk mensukseskan program pembangunan di kawasan Mandalika,” jelas Herlan.

BACA JUGA:

Dalam kunjungan tersebut, PT Telkom Indonesia juga mengunjungi Credit Limit Supervision (CLS) atau kantor layanan monitoring terhadap batasan penggunaan pemakaian pascabayar/Kartu Halo baik di dalam negeri dan di luar negeri.

Termasuk melihat kabel landing station fiber optik dari laut ke darat di sekitar dermaga nelayan di pantai Kuta Mandalika.

diskominfotikntb




Addendum Pengelolaan Gili Trawangan Ditandatangani

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan PT. Gili Trawangan Indah (GTI) menandatangani berita acara kesepakatan pokok-pokok addendum perjanjian kontrak produksi.

Sedikitnya sembilan kesepakatan dalam addendum kontrak produksi pengelolaan aset lahan seluas 65 Ha di Gili Trawangan akan dibahas berkelanjutan antara tim Pemprov NTB yang diketuai oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) sebagai pengacara negara bersama pengusaha Winoto dan direksi PT. GTI.

Beberapa diantaranya adalah perubahan kontrak kerjasama dan besaran retribusi PT GTI selama 25 tahun beroperasi.

addendum
Gubernur NTB dan PT GTI saat menandatangani addendum

“Pemerintah memutuskan upaya addendum dengan komitmen PT GTI siap membangun dan mengelola izin investasi yang sudah diberikan”, tegas Gubernur H. Zulkieflimansyah, di Aula Kantor Kejati, Kamis (20/06).

Gubernur mengatakan, komitmen melanjutkan pengelolaan aset dalam kontrak kerjasama sampai dengan 2026 itu menjadi salah satu kesepakatan yang akan dibahas dan dituangkan dalam addendum.

BACA JUGA:

Sekretaris Daerah, H. Lalu Gita Ariadi menjelaskan, pembahasan direncanakan selesai pada Agustus mendatang, termasuk ketentuan mengenai hak dan kewajiban terkait komitmen investasi.

Adapun mengenai retribusi juga akan disepakati sesuai aturan hukum yang berlaku serta kesepakatan mengenai pengusaha maupun pengusaha yang saat ini menempati lahan PT. GTI untuk diberikan masa transisi penghentian usaha mereka.

“Bahkan kalau diperlukan, kontrak kerjasama bisa diperbaharui jika klausul lama dianggap tidak lagi sesuai dengan kesepakatan dua pihak”, jelasnya.

diskominfotikntb




Polda NTB Antisipasi Transmisi Covid-19 dengan Metode TFG

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengapresiasi langkah dan gagasan Polda NTB untuk melakukan penanganan penyebaran Covid-19 yang tersistem dengan Metode TFG (Tactical Floor Game).

Polda NTB
Hj. Sitti Rohmi Djalilah

“Apalagi adanya informasi bermunculan pandemi Covid-19 yang bermutasi dengan varian yang baru, harus menjadi atensi bersama,” kata Wagub saat rapat kesiapan antisipasi Eskalasi Outbreak dan potensi transmisi Covid-19, kunjungan skala Nasional dan International di NTB, Kamis (10/6/2021) di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB.

Untuk itu, langkah dan strategis yang dilakukan Polda NTB dengan TFG, harus dibangun dengan sebuah sistem yang terstruktur rapi. Agar bila terjadi melonjaknya Covid-19 secara tidak terkendali, dapat teratasi secara sistematis dan terstruktur.

“Kami kira ini langkah yang bagus, dalam upaya tindakan promotif dan preventif sangat dibutuhkan dalam pengendalian Covid,” ungkap Sitti Rohmi.

BACA JUGAAddendum Pengelolaan Gili Trawangan Ditandatangani

Sementara itu, Kepala Polda NTB, Irjen. Pol. M. Iqbal, mengatakan bahwa Polda menginisiasi dilaksanakannya TFG (Tactical Floor Game) merupakan langkah untuk melaksanakan kegiatan antisipasi Outbreak penularan Covid-19.

Upaya proaktif dan prefentif harus dilaksanakan untuk menghadapi jika terjadi lonjakan penderita Covid-19, dengan menghadirkan steakholder untuk duduk bersama, dengan tujuan memastikan kesiapan tugas masing-masing.

Sehingga jika terjadi hal terburuk, sistem sudah terbentuk dan semua stakeholder sudah tahu apa yang harus dilakukan.

“Sampai menejemen kuburan pun harus sudah siap,” ujar Kapolda.

Begitupun anggaran, tenaga kesehatan, fasilitas seperti tempat tidur, puskesmas dan bahkan hotel harus siap apabila dibutuhkan sebagai tempat isolasi.

Artinya, negara harus sedini mungkin mempersiapkan sistem untuk masyarakatnya.

diskominfotikntb




UMKM Didorong Naik Kelas dan Semakin Profesional

MATARAM.lombokjournal.com ~ UMKM terus menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dalam berkontribusi demi pengembangan ekonomi masyarakat di daerah, salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan bahwa UMKM termasuk salah satu tulang punggung perekonomian daerah.

“Apabila kita dorong UMKM naik kelas, dan semakin profesional, maka tentunya akses keuangan, inkuisi juga menjadi faktor penting,” kata Rosmaya saat membuka kegiatan Webinar Trasnformasi Bali Nusra bertajuk ”Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah” yang berlangsung secara virtual, Rabu (09/06/2021).

Rosmaya mengungkapkan bahwa BI dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menggunakan instrumen bauran kebijakan BI, di antaranya stabilitas dan pelonggaran kebijakan moniter, relaksasi kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran dan mengembangkan UMKM, ekonomi serta keuangan Syariah, dan pendalaman pasar keuangan, dengan berkoordinasi bersama pemerintah dan institusi lain.

“Upaya pemulihan ekonomi nasional dilakukan dengan berkoordinasi bersama pemerintah dan komite stabilitas sistem keuangan,” jelasnya.

BACA JUGANTB Perkuat Fondasi Ekonomi Melalui Industrialisasi

Sementara itu, Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, mengapresiasi sinergitas bersama BI. Kegiatan pengembangan UMKM oleh BI difokuskan pada 3 aspek yaitu; pengendalian inflasi, peningkatan ekspor serta penguatan pertumbuhan ekonomi daerah.

UMKM didorong Naik Kelas
H. Zulkieflimansyah

Selain itu, BI memiliki 3 pilar utama yang menjadi landasan yaitu; penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan. Dukungan BI terhadap pengembangan UMKM yang dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian.

“Alhamdulillah, bantuan BI NTB yang sangat luar biasa membantu, salah satunya mendesain produk-produk BUMDES kami, sehingga BUMDES mampu menampung produk-produk yang akan menjadi produk UKM kami dan kemudian didistribusikan ke desa-desa,” kata Gubernur.

Selanjutnya Gubernur menjelaskan bahwa Pemda terus hadir di tengah UMKM, salah satunya melalui program yang digagas dengan BI, yaitu Mahadesa. Program ini selain memperkuat infrastruktur perekonomian di desa, juga diharapkan mampu mengangkat berbagai produk IKM/UKM lokal untuk bisa bersaing, tidak hanya menjadi tuan di negerinya sendiri, tetapi juga di pasar nasional dan global.

“Apabila BUMDES dapat menjalankan sistem Mahadesa yang digagas dengan Bank Indonesia maka ekonomi dari desa akan menggeliat sehingga secara makro agregat ini akan punya implikasi yang luar biasa,” ucap Zulkieflimansyah.

Diskominfotikntb




NTB Perkuat Fondasi Ekonomi Melalui Industrialisasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berupaya menguatkan fondasi perekonomian melalui industrialisasi. Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah menjelaskan, bahwa masyarakat mampu mewujudkan industrialisasi jika diberikan apresiasi dan ruang untuk berekspresi.

Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam kegiatan Bank Indonesia Webinar Transformasi Bali Nusa Tenggara bertajuk ”Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Daerah” yang berlangsung secara virtual, Rabu (09/06/2021).

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah

“Hadirnya industrialisasi menjadi solusinya dan memberikan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat, mengurang pengangguran dan mengentaskan kemiskinan,” katanya

Gubernur Zul menjelaskan, terkait perkembangan industrialisasi yang ada di NTB, ruang dan apresiasi yang telah diberikan dapat menghasilkan berbagai produk-produk yang telah dibuat para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).

“Industrialisasi yang kami maksud saat ini adalah NTB mampu membuat berbagai produk-produk yang sederhana, seperti membuat masker, pabrik pakan, alat pelindung kesehatan, antigen, motor listrik dan lain sebagainya,” paparnya.

Selain itu, konsep industrialisasi di Provinsi NTB bukan hanya pada perubahan kontribusi dari masing-masing sektor ekonomi, tetapi Industrialisasi mampu menghadirkan pendalaman struktur industri.

BACA JUGACSGS UI: Masyarakat NTB Relatif Siap Hadapi KEK Mandalika

Ser@diskominfotik




CSGS UI: Masyarakat NTB Relatif Siap Hadapi KEK Mandalika

MATARAM.lombokjournal.com

Peneliti dari Unit Kerja Khusus Center for Strategic and Global Studies (CSGS) Universitas Indonesia (UI), Kurniawati, memaparkan bahwa masyarakat NTB sudah relatif siap menghadapi berkembangnya KEK Mandalika. Hal tersebut berdasarkan penelitian SDM yang dilakukannya bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) RI di kawasan wisata KEK Mandalika.

“Kita berharap dengan adanya studi ataupun penelitian terkait kesiapan SDM sebagai pendukung pengembangan wisata di KEK Mandalika ini bisa dijadikan rekomendasi bagi perumusan kebijakan Kemenparkeraf RI untuk bisa mendorong pengembangan SDM di destinasi wisata super prioritas KEK Mandalika,” kata Gubernur NTB saat menerima audiensi CSGS (UI), di ruang kerjanya, Rabu (9/6/2021).

“Dari sisi SDM, masyarakat NTB sudah siap mengingat di sini sudah ada SMK jurusan pariwisata, Perguruan Tinggi Pariwisata dan sebagainya. Dari pelaku pariwisata juga sudah menyatakan kesiapannya menghadapi event-event strategis dalam pengembangan patriwisata di NTB,” ujar Kurniawati.

BACA JUGA:

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Yusron Hadi, menambahkan bahwa berbagai program penguatan SDM yang sebelumnya sudah dilaksanakan Pemprov di sejumlah kawasan wisata, termasuk di KEK Mandalika, nantinya akan banyak berkontribusi dalam menghadapi perkembangan pariwisata NTB ke depan. Terlebih dengan akan digelarnya berbagai event internasional seperti, MotoGP tahun 2022 mendatang.

“Studi yang dilakukan UI ini juga bisa memberikan nilai tambah ataupun masukan dan saran untuk dilakukan pembenahan ke depan menjadi lebih baik, khususnya dalam penguatan kapasitas SDM pelaku pariwisata ataupun dampak ikutan yang pasti ditimbulkan oleh berkembanganya suatu industri pariwisata itu sendiri,” ujar Yusron.

Menurutnya, pengembangan wisata KEK Mandalika dengan akan dilaksanakannya MotoGP tidak hanya kesiapan dari sisi infrastruktur tetapi juga yang lebih penting adalah kesiapan SDM agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari perhelatan pariwisata nanti.

diskominfotikntb




GPLI Gencarkan NTB Sebagai Pusat Budidaya Lobster Nasional

MATARAM.lombokjournal.com

Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, didampingi oleh Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah, mencanangkan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai pusat budidaya Lobster Nasional, .

Untuk itu, Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) hadir untuk menjadi mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan. Demi bersama-sama mendorong terciptanya pembudidayaan lobster yang baik dan lestari di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

“Termasuk budidaya lobster di NTB,” kata Gunawan, usai penandatangan MoU antara Bank NTB Syariah dengan GPLI yang disaksikan Gubernur, di ruang kerjanya, Rabu (9/6/2021) .

GPLI akan membangkitkan gairah masyarakat membudidayakan lobster. Membantu masyarakat, agar mengerti tentang cara budidaya lobster. Supaya tidak dijual atau diekspor.

Menurut Gunawan, lobster yang dimiliki NTB sangat bagus dengan 3 jenis segmentasi lobster. Segmentasi benih atau benur 0 – 5 gram, 5 – 30 gram, dan 30 gram ke atas. 3 jenis segmen inilah yang akan dibudidayakan oleh masyarakat, sebab sudah berbentuk plasma dan dipelihara hingga ukuran 200 – 250 gram.

“Budidayanya selama 6 bulan, kalau sudah mencapai ukuran 200 – 250 gram dapat kita panen,” tandasnya.

NTB merupakan wilayah yang cocok untuk melakukan budidaya lobster. Apalagi alamnya sejuk dan beberapa teluk yang memiliki air laut yang bersih dan bagus untuk pembibitan. Dan yang paling utama, atau awal ditemukannya bibit lobster adalah di NTB.

BACA JUGA:

Sementara itu, Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo mengatakan, pemerintah juga terus mendorong petani atau nelayan dan pengusaha lokal di NTB dapat menghasilkan bibit lobster.

“Baik yang ukurannya 0-5 gram hingga 30 gram, untuk memenuhi kebutuhan lobster di daerah,” ucap Dirut Bank NTB Syariah. (diskominfotik_ntb)