BNN Masifkan Desa Bersinar Untuk Wujudkan NTB Bebas Narkoba

Program BNN yakni Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dapat dimasifkan penyebarannya di seluruh kabupaten dan kota, demi mewujudkan NTB Gemilang bebas dari narkoba.

MATARAM.lombokjournal.com ~ “Desa Bersinar ini dapat mengurangi penyebaran narkoba,” kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, saat menerima audiensi Kepala BNNP NTB yang baru, di Pendopo Gubernur, Kamis (24/06).

BNN Zulkieflimansyah mengapresiasi BNN atas kerja kerasnya memberantas hal–hal yang merusak generasi muda sedini mungkin, sehingga peredaran narkoba dapat ditekan.

“Semoga daerah kita menjadi bersih, terdepan, bersinar dan bebas dari narkoba,” tutur Gubernur.

BACA JUGALiterasi Keuangan di Masyarakat Harus Cepat Dilakukan

Sementara itu, Kepala BNNP NTB, Kombes Pol. Gagas Nugraha, menjelaskan bahwa Desa Bersinar adalah program pusat yang diteruskan oleh BNNP di seluruh Indonesia.

Kepala BNNP NTB akan terus memprioritaskan Desa Bersinar dan menjalankannya di seluruh kabupaten dan kota.

“Kita akan fokus juga dengan Desa Bersinar dan program pemerintah daerah akan kita satukan dan kita akan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder, beserta komponen masyarakat lainnya dalam memberantas narkoba,” jelasnya.

diskominfotikntb




Literasi Keuangan di Masyarakat Harus Cepat Dilakukan

Sosialisasi literasi keuangan kepada masyarakat harus segera dilakukan. OJK bisa berkolaborasi dengan BNN untuk terjun ke masyarakat desa, informasi ini sangat penting.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Zulkieflimansyah mengatakan hal tersebut saat menerima silaturahmi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB yang baru, Rico Rinaldi, dengan didampingi oleh Kepala OJK NTB sebelumnya, Farid Faletehan, yang berlangsung di pendopo Gubernur, Kamis (24/06).

Literasi KeuanganGubernur Zul selanjutnya menyatakan bahwa sosialisasi literasi keuangan bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui edukasi pengelolaan keuangan yang baik.

Selain itu, Gubernur Zul berpesan kepada OJK NTB agar terus melanjutkan program “Mawar Emas” melawan rentenir berbasis masjid di tengah masyarakat.

“Program pencegahan rentenir dari Pak Farid Kepala OJK yang terdahulu itu sangat bagus, kalau bisa terus dilanjutkan lagi,” ujarnya

BACA JUGABNN Masifkan Desa Bersinar Untuk Wujudkan NTB Bebas Narkoba

Sementara itu, Kepala OJK NTB, Rico Rinaldi menyambut baik usulan kolaborasi antara OJK dan BNN dan akan meninjau kembali program-program yang terdahulu.

“Kita akan meninjau program apa saja yang sudah dilakukan oleh kepala OJK terdahulu, seperti “Mawar Emas” yang sudah jalan akan tetap di jalankan,” tuturnya

diskominfotikntb




Bima dan BPOLBF Perkuat Percepatan Pembangunan Pariwisata

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menggelar rapat koordinasi dengan Kelompok Kerja lingkup Pemerintah kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai upaya percepatan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di 11 kawasan koordinatif.

BIMA.lombokjournal.com ~ Rapat Koordinasi Kelompok Kerja tersebut mengusung tema “Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi Pariwisata Kreatif Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang berlangsung selama 2 hari, 21–22 Juni 2021, di Hotel Marina Inn Kota Bima, NTB.

Dalam siaran persnya, Direktur Industri dan Kelembagaan Pariwisata BOPLBF, Neysa Amelia, menjelaskan, peran utama BPOLBF sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi otoritatif dan koordinatif di kawasan Labuan Bajo dan 11 Kabupaten lainnya di Bima, Flores, Lembata, dan Alor, bisa terlaksana jika sinergitas lintas instansi dan lembaga berjalan dengan baik.

“Koordinasi lintas kementerian, lintas kabupaten dan lintas kelembagaan menjadi komitmen BPOLBF, sehingga sinergitas dalam pembangunan pariwisata di Labuan Bajo, Flores dan Bima terlaksana seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” terang Neysa.

Neysa menegaskan, sebagai akselerator pembangunan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing, BPOLBF tentu tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan unsur pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) sangatlah dibutuhkan.

“Sehingga diharapkan melalui sinergitas ini, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bima yang berkelanjutan dan berdaya saing mampu diwujudkan melalui sistem perencanaan, serta monitoring yang baik,” lanjutnya.

BACA JUGAShalat Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban, Ini Edaran Menag

Sementara itu, Bupati Bima melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, H.M. Taufik, memaparkan bagaimana kebijakan Pemerintah Kabupaten Bima dalam menjalankan amanah memperkuat Destinasi Wisata Prioritas di Kabupaten Bima pada 2021 hingga 2025.

Bima“Terdapat 6 kawasan prioritas pengembangan pariwisata di kabupaten Bima di antaranya kawasan SALAWA (Sape, Lambu, Wawo), kawasan Sangiang Api, kawasan Lewa Mori, kawasan Tanjung Langgudu, kawasan Lingkar Tambora dan kawasan Donggo dan sekitarnya. Pengembangan Ke 6 kawasan tersebut tertuang di dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Bima,” kata Taufik.

Pengembangan kawasan prioritas tersebut difokuskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah kecamatan Sape dan kecamatan Lambu dalam memajukan kebudayaan dan mengangkat citra Bima, sebagai destinasi kelas dunia serta menjaga kelestarian lingkungan wilayah kecamatan Sape dan kecamatan Lambu.

Sebagai informasi, Bima sendiri adalah 1 dari 11 kabupaten kawasan koordinatif BPOLBF yang meliputi hanya 2 kecamatan, yaitu kecamatan Sape dan Lambu.

Baik kecamatan Sape maupun Lambu tersebut merupakan Kawasan atau Area Penyangga dan Transisi Cagar Biosfer Komodo yang ada di pesisir timur Sumbawa (NTB), selain kabupaten Manggarai Barat di pesisir barat Flores.

Kawasan Cagar Biosfer Komodo ditetapkan UNESCO pada tahun 1977 sebagai kawasan inti dengan luas 173.300 ha. Sedangkan Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980 dan menjadi situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991.




Inovasi Pengelolaan Sampah Harus Berkelanjutan

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalillah, menegaskan bahwa inovasi pengelolaan sampah harus memastikan sirkulasi dan pemanfaatannya berjalan terus.

LOBAR.lombokjournal.com ~ “Jangan hanya dikenalkan inovasinya kemudian tidak dibumikan dan digunakan oleh masyarakat terus dipelihara dan dijaga keberlanjutannya”, ujar Sitti Rohmo saat kunjungannya ke Laboratorium Sampah Paman Sam (Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah) Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Rabu (23/06).

Wagub menginginkan titik percontohan atau fasilitas yang sudah dibangun itu dapat dimasukkan ke dalam aplikasi Lestari agar memudahkan pemantauan sampai memetakan daerah mana yang cocok dengan inovasi yang akan diterapkan.

inovasiSirkulasi sampah untuk inovasi penanganan dan pengurangan keluarannya menjadi pupuk, pakan, energi dan lain lain yang sudah tersedia fasilitasnya di masyarakat dapat dipantau kebutuhan pemanfaatan hasil inovasinya sekaligus ketersediaan bahan bakunya dengan direktori bank sampah.

BACA JUGALombok Barat Target Posyandu Keluarga 100 Persen Tahun Ini

Umi Ningsih, founder Laboratorium Sampah Paman Sam menjelaskan, biogas yang dihasilkannya disebut bio slurry yang berbahan baku limbah ternak atau sampah organik rumah tangga.

Pemanfaatannya saat ini sudah digunakan oleh 15 rumah tangga di Desa Lembuak sebagai pupuk cair dan bahan bakar pengganti gas.

“Kelebihannya, limbahnya nol persen dan kita kembangkan juga dari bahan baku sampah organik rumah tangga dari yang umumnya menggunakan limbah ternak”, ujar Umi.

Selain itu, instalasi biogas untuk kebutuhan penerangan dan dapur, ini, kelebihannya adalah tidak membahayakan karena tekanan gas rendah, tapi efisien.




Lombok Barat Target Posyandu Keluarga 100 Persen Tahun Ini

Di Lombok Barat terdapat 133 posyandu yang sudah berstatus Posyandu Keluarga dari keseluruhan posyandu yang berjumlah 935 unit. Akhir tahun ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat menargetkan sisanya, yang 802 unit itu menjadi Posyandu Keluarga.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Menanggapi keinginan tersebut, Wakil Gubernur NusaTenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi Pemda Lombok Barat yang konsen mempercepat program revitalisasi posyandu yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi dan menargetkan semua posyandu sudah menjadi posyandu keluarga pada tahun ini.

“Alhamdulillah, semoga kekompakan semua pihak dapat mempercepat revitalisasi posyandu. Sehingga Posyandu Keluarga menjadi layanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,” ujar Sitti Rohmi saat meresmikan 63 Posyandu Keluarga se-kecamatan Kuripan, Rabu (23/06).

Lombok BaratSitti Rohmi juga mengingatkan bahwa posyandu yang sudah melaksanakan pelayanan dasar kesehatan seperti kesehatan ibu dan anak, remaja dan lansia, serta Pos Pelayanan Terpadu tinggal ditambahkan literasi serta konseling remaja, pernikahan dini, narkoba sampai buruh migran. Ditambah pula sedapat mungkin terintegrasi dengan PAUD dan bank sampah.

Mulai 2021, basis penggunaan Dana Desa adalah SDGs atau Sustainable Development Goals Desa dengan 18 indikator, salah satunya adalah pendidikan dan kesehatan.

“Jadi orientasi pemerintah desa bukan lagi infrastruktur fisik tapi kepada membangun sumber daya manusia”, tegasnya.

BACA JUGADasa Wisma Digalakkan Guna Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Halid, mengatakan bahwa pemda menargetkan akhir tahun ini seluruh posyandu menjadi Posyandu Keluarga.

“Kami menganggarkan 5 juta rupiah per-posyandu pada tahun ini agar seluruhnya bisa menyelenggarakan Posyandu Keluarga,” kata Fauzan.

Bupati Lombok Barat mengapresiasi atensi pemerintah provinsi terhadap gerakan masyarakat sehat lahir dan bathin ini.

Sebagai bentuk komitmennya, Pemda akan memastikan Posyandu Keluarga mendapatkan perhatian sebagai keberlanjutan program yang sangat strategis.

diskominfotikntb




Dasa Wisma Digalakkan Guna Ketahanan Keluarga di Masa Pandemi

Di masa pandemi Covid-19,Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggalakkan salah satu programnya yaitu; Dasa Wisma, yang bertujuan untuk mencapai ketahanan keluarga.

DOMPU.lombokjournal.com ~ Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan hal tersebut saat acara silaturrahminya di PKK kabupaten Dompu, Rabu (23/6).

Dasa WismaMenurut Hj Niken, Dasa Wisma yang terdiri dari kelompok ibu dari 10 Kepala Keluarga (KK) yang melakukan aktivitas bermanfaat bagi keluarga diharapkan mampu memberdayakan kelompok PKK hingga ke kelompok terkecil, dengan harapan mampu melahirkan generasi yang tangguh.

Salah satu hal yang menjadi tantangannya adalah bagaimana membudayakan PKK sesuai dengan eksistensinya, sehingga program PKK itu akan sampai kepada kelompok yang terkecil yaitu, Dasa Wisma.

“Diharapkan semua program pokok tersebut bisa menimbulkan ketahanan keluarga yang akan melahirkan keluarga atau anak-anak, generasi muda yang tangguh untuk NTB Gemilang dan Indonesia Maju,” jelas Hj. Niken.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketangguhan masyarakat pada masa pandemi dibutuhkan kerja sama semua pihak agar terjadi sinergitas dalam menjalankan program tersebut.

BACA JUGAMuseum NTB Harus Nyaman dan Indah Agar Pengunjung Betah

diskominfotikntb




Museum NTB Harus Nyaman dan Indah Agar Pengunjung Betah

Selain sebagai tempat edukasi sejarah, jadikan museum itu nyaman dan indah, sehingga masyarakat senang datang dan betah berlama-lama di museum.

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menuturkan hal tersebut saat membuka Pameran Keliling Museum Negeri NTB Tahun 2021, di Aula Birrul Walidain YPH PPD NWDI, Pancor, Lombok Timur, Selasa (22/6/).

MuseumNegeri NTBDalam pameran yang bertema, “Sejarah dan Kepurbakalaan NTB”, Sitti Rohmi meminta Museum Negeri NTB terus berbenah dan berinovasi lebih banyak agar ke depannya semakin menarik dan banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Selain itu, di era digital, ini, museum juga mesti mengikuti perkembangan teknologi dan informatika, dengan cara memanfaatkan media sosial guna mempublikasi hal menarik di museum.

“Pameran seperti ini tidak hanya untuk memenuhi kewajiban saja, tetapi dapat diperkenalkan kepada seluruh masyarakat, sehingga tolak ukur keberhasilannya adalah respon dan antusias masyarakat,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGALomba Bertutur, Sarana Pembentuk Karakter Anak

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, mengatakan bahwa Lombok Timur memiliki banyak benda purbakala, namun sayangnya tidak terarsip dengan baik dan rapi.

“Kedepan kami ingin membangun museum untuk Lombok Timur, sinergi dan kebersamaan dengan pemerintah provinsi agar dapat membantu merealisasikannya,” tutur Sukiman.

diskominfotikntb




Tiket Non Tunai, Upaya Putus Mata Rantai Covid-19

Sistem layanan tiket non tunai merupakan salah satu cara untuk menghindari kontak fisik dalam pembayaran dan transaksi tiket transportasi di era pandemi Covid-19.

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menyampaikan hal tersebut kepada awak media saat kunjungan kerjanya di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, Selasa (22/6).

Saat memasuki area pelabuhan, Sitti Rohmi mempraktekkan penggunaan kartu elektronik sebelum masuk ke dalam kapal feri.

Selama di dalam kapal feri, Sitti Rohmi memeriksa kondisi dalam kapal guna memastikan adanya penerapan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di layanan angkutan laut.

Tiket Non Tunai
Hj. Sitti Rohmi

“Tiket non tunai dengan kartu elektronik ini memudahkan pembayaran bagi penumpang, dan upaya kita agar tidak ada kontak demi memutus mata rantai Covid-19,” ujar Sitti Rohmi.

Sitti Rohmi juga berpesan kepada pemilik kapal feri agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan kapal.

BACA JUGAInovasi Kerekeh, Bakal Jadi Desa Rujukan Industrialisasi

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh. Faozal, lebih lanjut menjelaskan bahwa sistem non tunai ini juga memberikan rasa aman, dengan standar pengisian data diri yang lengkap untuk jaminan asuransi diri.

Selain itu, penggunaan kartu elektronik juga menghindari antrian dan kemacetan saat  kendaraan dan penumpang memasuki pelabuhan.

“Pembayaran jadi mudah dan praktis serta terhindar dari uang palsu,” tutur Faozal.

diskominfotikntb




Inovasi Kerekeh, Bakal Jadi Desa Rujukan Industrialisasi

Desa Kerekeh punya banyak inovasi. Mengolah sampah plastik, daun Kelor jadi teh, hingga Posyandu Keluarga yang dipadukan dengan PAUD-HI (Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif).

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Inovasi yang dilakukan oleh warga desa Kerekeh, kecamatan Unter Iwes, kabupaten Sumbawa, tersebut mendapat apresiasi secara langsung dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkiefliamansyah.

Inovasi Kerekeh, Bakal Jadi Desa Rujukan Industrialisasi“Di desa Kerekeh ini, program industrialisasi semakin nyata, sampah plastik diolah menjadi tas yang cantik, daun kelor menjadi teh kelor yang memiliki cita rasa dan khasiat luar biasa. Insya Allah, desa Kerekeh menjadi desa rujukan di provinsi NTB,” ungkap Hj. Niken, Selasa, (22/6/2021).

Menurut Hj. Niken, desa Kerekeh harus tetap mempertahankan inisiatif serta kreatifitasnya dan seluruh pembangunan desa harus menekankan masyarakat sebagai pelaku utama.

“Membangun desa berarti membangun manusia desa, membangun infrastruktur di desa memang penting dan harus segera dilakukan, tetapi membangun manusia desa jauh lebih penting dan tak boleh salah melakukannya,” tutur Hj. Niken.

BACA JUGAIsu Strategis NTB Diungkap di Hadapan Peserta Lemhanas




Isu Strategis NTB Diungkap di Hadapan Peserta Lemhanas

Di hadapan peserta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah mengungkap tiga isu strategis yang dikembangkan dan sedang diwujudkan pemerintah saat ini.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Isu tersebut adalah pengembangan potensi SDM, penyediaan universitas berbasis teknologi hingga penguatan produk-produk lokal melalui pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) .

Isu Strategis NTB

“Pertama, NTB memiliki Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Ke-dua, pengiriman mahasiswa NTB studi ke luar negeri melalui program 1000 Cendekia. Dan terakhir adalah meningkatkan kapasitas (upgrading capasity) pelaku UKM untuk memproduksi produk-produk lokal yang berkualitas” ungkap Zulkieflimansyah saat acara ramah-tamah di Pendopo Gubernur, Senin (21/6/2021)

Dijelaskan Gubernur bahwa UTS didirikan bagi anak-anak muda di NTB agar mereka lebih mengenal Indonesia secara luas.

“UTS di NTB tepatnya di pulau Sumbawa kami menyebutnya dengan sebutan Indonesia mini, kami memperkenalkan Indonesia di era modern, bahwa sudah saatnya masyarakat NTB mempersiapkan diri akan kebutuhan Indonesia” ungkap Zulkieflimansyah.

BACA JUGAKartu Elektronik Berlaku di Pelabuhan Poto Tano dan Kayangan

Program 1000 cendekia mengirim mahasiswa NTB studi keluar negeri, agar mereka memiliki wawasan luas dan memiliki pengalaman besar. Terutama mendorong mereka agar lebih banyak berkontribusi dan mensukseskan event internasional yang akan digelar di NTB.

“Apa lagi sekarang NTB lagi giat-giatnya untuk sukseskan balapan motorGP. Dengan demikian masyarakat NTB tidak boleh jadi penonton di tanah sendiri” Ujar Zulkieflimansyah

Saai ini NTB sedang giat giatnya meningkatkan kapasitas pelaku UKM untuk memproduksi produk-produk lokal yang berkualitas. Sehingga dari produk lokal itulah, pemerintah NTB telah sukses menggaungkannya dan dikenal dengan JPS Gemilang ala NTB dan menuai banyak pujian termasuk pujian yang datang langsung dari Presiden Jokowi.

“Diera Covid-19 ini, kami berikan bantuan untuk masyarakat NTB, bantuan JPS Gemilang namanya, dan kami pakai bantuan bersumber dari UKM-UMKM yang ada di NTB” tuturnya.