Wirausaha Muda Langkah Awal Wujudkan Industrialisasi NTB

Terus melahirkan wirausaha muda merupakan langkah awal untuk mewujudkan program industrialisasi demi NTB Sejahtera dan Mandiri.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Untuk itu, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia (DPP LBM WI) siap membantu pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan target melahirkan minimal 100 wirausahawan muda setiap bulannya.

Hal tersebut diutarakan Ketua Umum DPP LBM WI, Samsul Hidayah, saat menemui Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, di pendopo, Jumat (25/6).

Gubernur, didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Wirajaya Kusuma dan Sekretaris Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti, menyambut baik hal tersebut, sekaligus mengamini permintaan Samsul Hidayah untuk menjadi pembina DPP LBM WI.

“Pemprov NTB akan selalu mendukung wirausaha-wirausaha muda, dan lebih fokus pada produk olahan,” tegas Gubernur.

BACA JUGAKreatif Mengolah Bahan Baku, Agar Industrialisasi Terwujud

Ketua Umum DPP LBM WI, Samsul Hidayah, menuturkan organisasi yang dinahkodainya merupakan organisasi internasional, dengan jaringan yang terdapat di dalam dan luar negeri dapat memberikan sumbangsih dalam menggerakkan para wirausahawan di NTB.

“DPP LBM WI sudah terbentuk di 34 provinsi 200 Kota Kabupaten dan 164 negara,” jelasnya.

Samsul Hidayah menargetkan DPP LBM WI di NTB mampu melahirkan 100 Wirausahawan setiap bulannya.

Kadis Koperasi dan UMKM NTB berharap DPP LBM WI dapat membangun hubungan simbiosismutualisme dengan Pemrov NTB.

“Coba bantu yang ada di NTB dengan memanfaatkan jaringan DPP LBM WI. 1300 orang wirausahawan juga ditargetkan Dinas Koperasi. Kita bisa berkolaborasi dan berkerjasama,” ajak Kadis.

novita@diskominfotikntb




Kreatif Mengolah Bahan Baku, Agar Industrialisasi Terwujud

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, mendukung wirausahawan daerah lebih kreatif mengolah bahan baku lokal.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kreatifitas pengolahan bahan baku yang tersedia di daerah bisa adalah dukungan terwujudnya program unggulan, yaitu industrialisasi,dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur, saat menerima kunjungan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia (DPP LBM WI), Samsul Hidayah, di Pendopo, Jum’at (25/6).

“Jangan sampai komoditas kita begitu kembali ke kita dalam wujud yang sudah diolah. Sudah saatnya, kita harus menjual yang sudah diolah,” pesan Zulkieflimansyah.

Gubernur berpesan kepada Ketua DPP LBM WI untuk membantu menggembleng pengusaha muda agar bisa fokus mengembangkan dan memasarkan produk olahan daerah.

Pasalnya, seringkali bahan baku dijual dengan harga murah oleh masyarakat, diolah oleh daerah lain dan kembali dengan harga yang lebih mahal dalam bentuk produk jadi.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Wirajaya Kusuma, yang turut hadir, mengatakan, akan siap berkolaborasi dengan DPP LBM WI dalam membantu menciptakan wirausaha-wirausaha muda di NTB, dengan memanfaatkan jaringan DPP LBM WI.

Sementara itu, Samsul Hidayah, menyatakan akan mendukung penuh program-program NTB khususnya terkait bidang kewirausahaan dan industrialisasi. Karena hal tersebut,  merupakan bagian dari semangat organisasinya.

novita@diskominfotikntb




Data Covid 19 Harus Sinkron dan Satu Pintu Untuk Publikasi

Bidang humas dan pemberitaan perlu duduk bersama untuk menyamakan alur data Covid 19, sebelum dipublikasikan kepada publik.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Data ini berperan penting untuk memberikan pencerahan dan membangun kepercayaan masyarakat kepada daerah, sehingga kabar baik dari data dapat memberikan imun dan semangat membangun NTB Gemilang.

Data Covid 19
Najamuddin Amy

Hal inilah yang disampaikan Kepala Dinas Kominfotik Nusa Tenggara Barat (NTB), Najamuddin Amy, saat memimpin rapat koordinasi (rakor) untuk menyatukan persepsi tentang publikasi data Covid-19, di ruang rapat kantor Diskominfotik, Jum’at (25/6).

“Hal ini penting, agar masyarakat mendapatkan informasi sederhana, update dan bagus,” tegas Najamuddin Amy.

Senada dengan hal itu, Kepala Bidang Humas Polda NTB, Artanto mengatakan bahwa sinkronisasi data menjadi satu pintu sangat penting sebagai media publikasi, apalagi NTB merupakan daerah wisata dan akan menjadi tuan rumah event bergengsi dunia pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

“Jangan sampai image daerah jadi jelek akibat data covid yang terus bertambah dan kita termasuk zona merah,” ungkapnya.

Padahal sesuai data, angka kesembuhan juga cukup tinggi, sehingga dengan data ini dapat membuat NTB berada di zona orange atau hijau.

BACA JUGAKreatif Mengolah Bahan Baku, Agar Industrialisasi Terwujud

Sementara itu, Kepala Seksi Survellan Bidang Pengendalian dan Penyegahan Penyakit Dinas Kesehatan NTB, I Made Utama, mengakui bahwa data Covid yang dilaporkan pihaknya selama ini berbasis data Kabupaten/Kota.

“Kami terus berbenah, untuk memperbaiki dan mensikronkan data Covid agar mudah dipahami publik,” tuturnya.

EI




Islamic Centre adalah Warisan Luar Biasa Bagi Masyarakat NTB

Islamic Centre (IC) yang sekarang menjadi destinasi wisata unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat menjadi daya tarik dan destinasi khas dalam rencana tur para wisatawan.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, menjelaskan di hadapan pengurus baru IC periode 2021-2026, Jumat, (25/06), bahwa IC adalah warisan luar biasa bagi masyarakat NTB, sehingga diharapkan pengurus baru dapat mengembangkan ikon pusat peradaban Islam itu.

Islamic Center
H. Zulkieflimansyah

“Memelihara memang tidak gampang tapi kalau fokus dikelola dan digarap dengan keseriusan, artinya pengurus IC yang baru ikut mewariskan pengembangan yang akan dilakukan”, ujar Gubernur di Gedung Graha Bhakti Praja.

Sementara itu, Sekretaris Daerah yang juga Ketua Dewan Pengurus IC, H.L. Gita Ariadi mengatakan, penataan dan pengembangan tiga fungsi utama IC segera akan dipetakan sebagai prioritas. Berbagai fasilitas dan kegiatan pendukung langsung dikoordinasikan, terlebih dengan adanya Unit Pengelola Teknis (UPT) Dinas Pariwisata sebagai destinasi wisata unggulan.

“Untuk pengelolaan fungsi tempat ibadah dan pemberdayaan umat, kita bisa belajar dari pengelolaan masjid-masjid besar di Indonesia. Penekanannya kita harus segera menyelesaikan fasilitas pendidikan dan budaya Islam,” ujar Lalu Gita.

BACA JUGAIslamic Center Sebagai Representasi Wajah Islam

Kepengurusan sekarang berbeda karena mengurusi tiga fasilitas, yakni Mesjid Hubbul Wathan, fasilitas pendidikan dan Masjid Raya At-Taqwa. Perbaikan dan pemeliharaan fasilitas akan langsung ditangani oleh pengurus ex-officio dari OPD terkait, begitupula dengan kegiatan keagamaan dan budaya dalam rangka memakmurkan mesjid.

Selain itu, menurut Lalu Gita, ada pula perubahan alih fungsi semula seperti ballroom dan kegiatan ibadah lain yang dipindahkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung Islam Center.

jm




Islamic Center Sebagai Representasi Wajah Islam

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap pengurus yang baru dilantik mulai memikirkan pengelolaan Islamic Center sebagai representasi wajah Islam.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Selain mengajarkan agama dan keikhlasan, para pengunjung Islamic Centre juga bisa mendapatkan pengetahuan umum, seperti tentang teori filosofi, rumus Matematika, dan berbagai ilmu terapan lainnya, dengan begitu, Islamic Center kian menunjukkan wajah Islam bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Islamic Center
H. Zulkieflimansyah

“Karena orang yang menguasai Matematika di negara-negara maju ternyata banyak mempengaruhi karakter dan sikapnya dalam kehidupan”, ungkap Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, saat melantik pengurus baru Islamic Center di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur, Jumat (25/06).

Gubernur mencontohkan salah satu rumus percepatan atau akselerasi yang mengkalikan velocity (kecepatan) dengan time (waktu), ini, menyelesaikan banyak urusan besar dalam aktifitas sehari hari. Oleh karena itu, ia berharap pengurus yang baru dilantik dapat mulai memikirkan pengelolaan Islamic Center sebagai representasi wajah Islam selain peribadahan.

“Guru Matematika di IC harus bisa mengajarkan Matematika dengan menyenangkan agar menjadi pelajaran penting untuk semua ilmu,” tutur Gubernur.

BACA JUGAIslamic Centre adalah Warisan Luar Biasa Bagi Masyarakat NTB

jm




Posyandu Keluarga Indikator Sustainable Development Goals

Revitalisasi posyandu menjadi Posyandu Keluarga, harus diurus dan dikelola dengan baik, karena menjadi indikator Sustainable Development Goals (SDGs) untuk kelanjutan pembangunan di desa.

KLU.lombokjournal.com ~ Inilah pesan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah, pada kunjungan lapangan Posyandu Keluarga, di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamis (24/6/).

“Aktifkan posyandu keluarga, maka target SDGs akan tercapai,”kata Sitti Rohmi.

Karena semua persoalan seperti cakupan indikator untuk menuju SDGs akan mudah diatasi, seperti persoalan pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan lainnya.

“Jadi, kalau 995 desa se-NTB serius membangun Posyandu Keluarga maka semua persoalan di desa akan teratasi dan pembangunan berjalan sesuai rencana,” ujar Sitti Rohmi.

BACA JUGAMadu Trigona, Bakal Ekowisata Baru di Pulau Sumbawa

Sementara itu, Kepala Desa Gumantar, kecamatan Kayangan, Japarti, mengatakan ikhtiar untuk merevitalisasi posyandu telah direalisasikan.

Keberadaan posyandu keluarga sangat dirasakan manfaatnya, karena selain untuk pelayanan KIA, remaja dan lansia juga menjadi alternatif warga, karena jauh dari puskesmas.

“Betul semua hal mulai dari lingkungan, kesehatan, pendidikan, pangan dan sebagainya kita dapatkan informasi dan solusi di pelayanan posyandu keluarga,” tuturnya.

Hal yang sama dinyatakan oleh Kepala Desa Santong, H. Muhammad Zaeni Anshori, mengakui Posyandu Keluarga di desanya sedang terus disegerakan keberadaannya.

edy@diskiminfotikntb




Madu Trigona, Bakal Jadi Ekowisata Baru di Pulau Sumbawa

Sentra Budidaya Madu Trigona, desa Pelat, kecamatan Unter Iwes dan kecamatan Batulanteh di kabupaten Sumbawa direncanakan menjadi ekowisata, dengan tujuan memaksimalkan fungsi hutan dan alam, serta memajukan ekonomi masyarakat.

MATARAM.lombokjournal.com ~ “Sentra Madu Trigona ini bisa jadi bagian dari ekowisata,” seru Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, saat menerima Audiensi Tim Center for International Forestry Research (CIFOR), Tim Peneliti Penelitian Aksi Partisipatif (PAR) KANOPPI, dan General Manager Geopark Tambora, terkait Pengelolaan Agroforestri Berbasis Bentang Alam untuk Peningkatan Ekonomi Petani dan UMKM, di Pendopo Gubernur, Kamis (24/6).

Madu TrigonaSentra Madu Trigona di Sumbawa yang dikembangkan menjadi ekowisata dapat menjadi contoh jika hutan dan alam bisa dimaksimalkan fungsinya.

Membudidayakan Madu Trigona berarti harus menjaga kelestarian ekosistem sekitarnya, begitu juga dengan menjadikannya sebagai ekowisata.

“Yang ada di mindset masyarakat kan seringkali hutan tidak boleh diapa-apakan. Padahal sangat bisa dimaksimalkan fungsinya dengan tetap menjaga keaslian ekosistemnya,” jelas Gubernur.

BACA JUGAKesehatan Keluarga Berkualitas dengan Turut dan Aktif KB

Sementara itu, Ani S. Adiwinata, Phd, selaku Socioeconomist and Policy Analist dari CIFOR menjelaskan, pengembangan Sentra Madu Trigona di Pulau Sumbawa menjadi pusat ekowisata pengerjaannya tengah dalam bproses bekerjasama dengan Geopark Tambora.

“Namun karena pandemi ini, kami juga sedang mengembangkan Virtual Tour bekerjasama dengan Geopark Tambora,” jelas Ani.

Ani menambahkam, Ecowisata yang akan dibentuk selain bekerjasama dengan pihak Geopark Tambora nantinya akan bekerjasama dengan pihak desa setempat.

Desa Batulanteh sendiri merupakan salah satu dari 99 desa wisata milik NTB. Ia dan timnya tengah mendorong adanya peraturan desa yang memungkinkan adanya bantuan dana desa untuk mendukung terwujudnya ekowisata.

Sementara ini budidaya madu trigona masih dipusatkan di learning center, namun tak sedikit juga dikembangkam di rumah warga. Menurut Ani, tidak perlu lahan besar yang penting penyediaan pakannya, seperti bunga-bungaan yang dapat ditanam dengan mudah oleh masyarakat.

“Dengan begitu diharapkan dapat terjadi peningkatan pendapatan masyarakat lokal, khususnya di masa pandemi ini,” jelasnya.

novita@diskominfotikntb




Kesehatan Keluarga Berkualitas dengan Turut dan Aktif KB

Di tengah pandemi, kesehatan keluarga menjadi yang utama. Gerakan Sejuta Akseptor KB adalah salah satu upaya menjaga kualitas kesehatan keluarga.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Hal itu dikatakan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (TP-PKK), Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, saat berkunjung ke Pos Kesehatan Desa Golong dalam rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional ke 28 dan HUT Ikatan Bidan Indonesia, di kecamatan Narmada, Kamis, (24/06).

Kesehatan KeluargaHj. Niken mengatakan, tugas keluarga memastikan anggota mendapatkan kesehatannya karena berdampak langsung pada kesejahteraan dan sosial. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak di kabupaten Lombok Barat mendukung gerakan sejuta akseptor KB provinsi NTB yang ditargetkan tahun ini sebanyak 32 ribu akseptor.

“Bagi yang masih usia subur dan produktif jangan ragu mengecek kesehatan dan kontrasepsinya agar menjadi keluarga Bangga Kencana atau Bangun Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana”, tutur Hj. Niken.

BACA JUGAPernikahan Dini Berpengaruh Pada Kesejahteraan Keluarga

Sementara itu, Ketua TP-PKK Lombok Barat, Hj. Khaeratun Fauzan Halid, mengatakan, layanan KB serentak ini menyasar 2.531 akseptor di semua titik untuk semua jenis akseptor.

Desa Golong sendiri terdata 60 akseptor. Capaian KB aktif Lobar sampai Juni 2021 sebanyak 1.152.579, sedangkan capaian PKK dalam mendorong Posyandu Keluarga terdapat 464 posyandu yang sudah mempunyai layanan tapi belum berstatus Posyandu Keluarga.

“Semoga tahun ini bisa seratus persen Posyandu Keluarga”, ujar Hj. Khaeratun.

jm




Pernikahan Dini Berpengaruh Pada Kesejahteraan Keluarga

Pelayanan Terpadu Sidang Keliling Itsbat Nikah selain menyelesaikan persoalan sosial dan administrasi masyarakat juga upaya mencegah pernikahan dini.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Kematangan usia pernikahan ini jelas berpengaruh pada kesejahteraan keluarga nantinya. Oleh sebab itu, program pokok PKK dalam keluarga tertib administrasi mengapresiasi bentuk sinergi yang baik antar lembaga. Informasi ini harus tersampaikan dengan baik dan dipahami oleh masyarakat.

Pernikahan Dini
Hj. Niken

“Bentuk perlindungan pada anak dan wanita adalah dengan mendaftarkan pernikahan secara resmi. Karena dampaknya tidak hanya soal administrasi untuk mendapatkan hak seperti program sosial dari pemerintah atau membantu masyarakat yang tidak punya biaya nikah tapi juga masalah kesehatan karena ada undang undang batasan usia pernikahan yang dibolehkan secara kesehatan”, ujar Ketua TP-PKK Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken, di Kantor Desa Keru, kecamatan Narmada, Kamis (24/06).

BACA JUGAMadu Trigona Bakal Jadi Primadona Industrialisasi di Sumbawa

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H Fauzan Halid, mengatakan, administrasi pernikahan bukan saja hak dan kewajiban sebagai warga negara tapi juga umat beragama karena banyak kewajiban agama semisal haji terkendala karena tak memiliki kelengkapan administrasi.

“Begitu pula dengan masyarakat yang tak memiliki biaya atau sedang berselisih harus diperhatikan benar warganya oleh kepala dusun dan kepala desa”, ujar Fauzan.

Bupati mengapresiasi pelaksanaan Isbat Nikah 48 pasangan di Desa Keru oleh Pengadilan Agama, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan pemerintah desa.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan PKK dalam rangka menciptakan keluarga sejahtera melalui pernikahan yang sehat, tertib administrasi dan menjadi warga masyarakat dalam interaksi sosial yang baik.

Fauzan juga mengingatkan Perda Pemkab Lobar tahun 2019 tentang pencegahan pernikahan usia dini agar keluarga NTB menjadi sejahtera.

Ditambahkan Kepala Pengadilan Agama Giri Menang, Marwan, bagi keluarga yang telah menikah tapi tidak mampu cukup membawa Kartu Tanda Miskin (SKTM) agar dapat mengikuti layanan terpadu Isbat Nikah yang sudah dilakukan di 90 tempat sepanjang 2021 sampai Juni.

“Harapannya, kalau ada Kampung Sehat, Kampung Bebas Narkoba dan lain lain maka harus ada Kampung Bebas Surat Nikah. Artinya di kampung itu tak ada warga yang tak memiliki buku nikah”, sebut Marwan.

jm




Madu Trigona Bakal Jadi Primadona Industrialisasi di Sumbawa

Pengembangan Lebah Madu Trigona di seluruh wilayah Pulau Sumbawa berpotensi membuka peluang industrialisasi madu.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, mendukung penuh desa Pelat, kecamatan Unter Iwes, dan kecamatan Batulanteh di kabupaten Sumbawa dijadikan percontohan sentra pengembangan dan pembelajaran Lebah Madu Trigona.

Pasalnya, Budidaya madu  tersebut melibatkan langsung masyarakat setempat dan berdampak signifikan terhadap kesejahteran masyarakat di sana.

Hal tersebut disampaikan Zulkieflimansyah, saat menerima Audiensi Tim Center for International Forestry Research (CIFOR), Tim Peneliti Penelitian Aksi Partisipatif (PAR) KANOPPI, serta Geopark Tambora, terkait Pengelolaan Agroforestri Berbasis Bentang Alam untuk Peningkatan Ekonomi Petani dan UMKM, di Pendopo Gubernur, Kamis (24/6).

“Industrialisasi tidak harus dengan pabrik besar. Selama ini kita terlena dengan menghasilkan produk mentah, sudah saatnya kita juga bisa mengolahnya melalui industrialisasi,” jelas gubernur.

Proses industralisasi tersebut bukan merupakan proses sederhana tapi harus melibatkan sains dan teknologi untuk meningkatan kapasitas masyarakat.

Ini dapat didukung dengan berbagai program unggulan NTB, salah satunya adalah Beasiswa NTB, dengan cara mengirim anak daerah untuk mempelajari sektor kehutanan ataupun jika perlu membuka jurusan teknologi pertanian yang mumpuni.

“Kirim anak terbaik untuk mempelajari sektor kehutanan. Buka jurusan tehnologi pertanian, untuk dapat mengolah Madu Trigona dan sektor sektor lainnya,” tandasnya.

BACA JUGABNN Masifkan Desa Bersinar Untuk Wujudkan NTB Bebas Narkoba

diskominfotikntb