Dengan demikian di nomor Lari 100 meter Putra, yang digelar di Sport Center, Deli Serdang, Sumut, Minggu (15/09/24), Muhammad Zohri menyumbangkan medali emas ke enam untuk Nusa Tenggara Barat. Di nomor yang sama di final cabang olahraga Atletik, Sudirman Hadi di urutan ketiga dengan medali perunggu.
Catatan waktu Zohri (10,19) membanggakan di PON XXI Aceh Sumut, mengalahkan rekor Mardi Lestari di PON Jakarta 1989. Rekor nasional Zohri sendiri (10,03 detik) belum terkalahkan saat berlaga di Seiko Golden GrandPrix, Osaka, Jepang 2019 silam.
Sudah diduga sebelumnya, Muhammad Zohri sudah diperkirakan akan mempersembahkan hasil terbaik bagi NTB. Ia siap membela nama daerah tercinta yang akan menjadi tuan rumah di PON berikutnya.
“Zohri masih yang terbaik di Indonesia dan supremasinya sangat kita butuhkan menyongsong NTB sebagai tuan rumah PON berikutnya”, terang Mori.
Dengan perolehan ini, Atletik juga masih membuktikan sebagai cabang olahraga unggulan dan berharap target enam emas dapat tercapai. jm
Doa 1000 Anak Yatim Untuk Kemaslahatan indonesia
Doa 1000 Anak Yatim bertujuan untuk mendukung gerakan kemanusiaan dan dukungan kesejahteraan bagi anak yatim
Mataram, LombokJournal.com – Pj Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, melalui Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, menghadiri acara Doa 1.000 Anak Yatimyang digelar di Teras Udayana, pada Minggu (15/09/24).
Acara Doa 1000 Anak Yatim bertujuan untuk mendoakan kemaslahatan Indonesia, perdamaian dunia, serta mengkampanyekan perlindungan terhadap anak dan perempuan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. H. Ahsanul Khalik, S.Sos., MH, berpesan agar para anak yatim tidak menikah di usia dini. Ia menekankan pentingnya kesiapan mental dan kedewasaan sebelum memasuki jenjang pernikahan.
“Anak-anakku, kalian adalah generasi emas NTB di masa depan. Yakinlah, di antara kalian akan lahir pemimpin hebat yang akan memajukan NTB dan bahkan Indonesia. Masa depan kalian sangat cerah,” ujar Ahsanul Khalik. Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB, bersama Islamic Relief, berkomitmen untuk membentuk generasi muda yang berprestasi dan berkontribusi besar.
Sementara itu, Dr. Hany El-Banna, pendiri Islamic Relief Worldwide dan Humanitarian Forum, menegaskan bahwa kehadirannya di acara Doa 1000 Anak Yatim bertujuan untuk mendukung gerakan kemanusiaan yang mulia.
Kegiatan Doa 1.000 Anak Yatim mengajak menghentikan penderitaan akibat konflik bersenjata, bencana alam, dan perubahan iklimyang terjadi di berbagai belahan dunia.
Di Provinsi NTB, Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) sedang menjalankan berbagai program sosial, termasuk mitigasi perubahan iklim, pembangunan rumah bagi keluarga yatim dan dhuafa, pengentasan kemiskinan dengan pendekatan graduasi, serta dukungan kesejahteraan bagi anak yatim.
Melalui program Orphan Sponsorship Program (OSP), bertujuan untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak yatim, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan.
Saat ini, program OSP telah memberikan manfaat kepada 1.272 anak yatim yang tersebar di Lombok Barat dan Mataram.
Dari jumlah tersebut, 322 anak telah menyelesaikan pendidikan di tingkat SLTA, sementara 950 anak lainnya masih mendapat dukungan karena sedang bersekolah atau kuliah. ***
500 Pelajar di Sumbawa Deklarasi Anti Kekerasan pada Anak
Sebanyak 500 pelajar di Kabupaten Sumbawa yang membacakan deklarasi anti kekerasan itu, mengimplementasikannya yang dideklarasikan dalam kehidupan
SUMBAWA.LombokJournal.com ~Deklarasi Anti Kekerasan terhadap Anak dilakukan 500 pelajar tingkat SMA/SMK/SLB di Kabupaten Sumbawa bersama Pj Gubernur NTB Hassanudin yang didampingi Pj Ketua TP PKK NTB Dessy Hassanudin, Sabtu (14/09/24) di SMA 3 Sumbawa.
Acara Deklarasi Anti Kekerasan tersebut, juga melibatkan Kepala OPD lingkup Provinsi NTB dan lingkup Kabupaten Sumbawa,
Pj Gubernur dalam kesempatan itu berpesan, agar 500 pelajar yang menghadiri deklarasi anti kekerasan itu, bisa mengimplementasikan isi yang dideklarasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi, yang dideklarasikan 500 pelajar itu tak hanya sekedar kata-kata yang diucapkan bersama-sama saja,” pesan Pj Gubernur.
Dijelaskannya, sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak harus dijaga, dilindungi, dihargai, diberikan pendidikan yang layak dan dijauhkan dari tindak kekerasan.
Dalam hal ini, pemerintah daerah baik pusat, provinsi, dan kabupaten/kota harus sama-sama berkomitmen untuk terus menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal tersebut, dapat diwujudkan melalui berbagai kebijakan, regulasi dan pembentukan badan-badan yang memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Pada akhir sambutannya, Pj Gubernur Hassanudin mengingatkan seluruh masyarakat khususnya para pelajar, agar jangan sampai terjerumus pada narkoba dan judi online. Baik narkoba dan judi online perusak perusak generasi masa depan. nov/dyd
Pelindungan pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas
Perlindungan pada anak menjadi modal investasi generasi dalam menyiongsong Indonesia emas 2045
SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Deklarasi antikekerasan terhadap anak sebagai tekad melakukan perlindungan pada anak, bukan hanya kegiatan seremonial, namun harus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu ditekankan Pj Gubernur Gubernur NTB, Hassanudin saat melakukan kunjungan kerja(kunker) ke Kabupaten Sumbawa
Salah satu kegiatan Kunker Pj Gubernur mendatangi SMA Negeri 3 Sumbawa, didampingi beberapa pimpinan dinas, di antaranya Kepala Dikbud NTB, Kominfotik NTB, dan DP3AP2KB NTB, Sabtu (14/09/24)
Mengingat pencegahan tindakan kekerasan dan perlindungan pada anak menjadi modal investasi generasi dalam menyambut bonus demografi atau Indonesia emas.
“Pencegahan tindakan kekerasan dan perlindungan pada anak adalah modal investasi terhadap generasi menyongsong Indonesia emas,” ungkapnya.
Pj Gubernur menitipkan pesan kepada guru-guru dan wali murid yang hadir untuk melindungi anak-anak terbebas dari kekerasan, bullying, bahkan pernikahan usia anak yang menjadi poin penyumbang angka stunting di NTB.
Untuk itu dirinya menguatkan pesan, sekolah menjadi institusi pendidikan memiliki peran yang vital dalam merealisasikan pencegahan kekerasanterhadap anak. Sekolahharus benar-benar memperhatikan aktivitas dan perilaku anak didik saat di sekolah.
Anak anugerah terbesar yang diberikan sang maha kuasa yang harus dijaga, dilindungi, dan disiapkan masa depannya menjadi generasi yang kuat.
“Bapak/Ibu Guru, betapa pentingnya pendidikan dalam melindungi anak-anak kita untuk terbebas dari kekerasan. Membangun generasi yang kuat. Anak adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT,” urainya.
Pj Gubernur berharap pendidikan yang diberikan bukan hanya pendidikan untuk menguatkan kapasitas di bidang akademik saja, namun diimbangi dengan program pendidikan yang mendukung pendidikan karakter dan kreativitas. Tentunya perlindungan anak terus dikembangkan di Kabupaten Sumbawa.
“Saya berharap pendidikan karakter dan kreativitas terus dikembangkan. Perlindungan pada anak terus digencarkan di Kabupaten Sumbawa,” tegasnya. pnd/dyd
Kuliah Umum Masa Depan Seni Pertunjukan
Dalam kuliah umum ini terungkap rencana Fakultas Seni dan Desan merencanakan gedung pertunjukan yang representatif di NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Kuliah umum ‘Masa Depan Seni dan Industri Kreatif NTB di Era Global’ diselenggarakan Program Studi Seni PertunjukanUniversitas Bumigora (UBG) berlangsung, Kamis (12/09/24) di Kampus Universitas Bumi Gora di Mataram.
Kegiatan kuliah umum itu menghadirkan Dr. Salman Alfarisi yang saat ini bertugas sebagai dosen di Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia mewakili pembacaan dari ruang akademis. Dan Majas Pribadi salah seorang praktisi seni di Mataram.
Rektor Universitas Bumigora Dr. Ir. Anthony Anggrawan,MT.,Ph.D. yang membuka kuliah umum itu menyambut baik kegiatan itu, sebagai proses pengembangan diri bagi civitas akademik Universitas Bumigora khususnya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Dr. Salman, yang sudah jauh-jauh dari Malaysia hadir di sini. Dan juga pak Majas yang mau untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya dengan kami yang ada di sini. Saya berharap bapak ibu dan seluruh civitas akademik Universitas Bumigora memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya,” ungkap Anthony Anggrawan saat membuka kuliah umum.
Kegiatan kuliah umum ini juga merupakan salah satu keseriusan kampus untuk terus berkontribusi dalam pengembangan seni budaya yang ada di NTB melalui Fakultas Seni dan Desain. Selain melalui diskusi itu, keseriusan itu juga disampaikan melalui rencana Pembangunan Gedung pertunjukan di Mataram.
“Kami serius dengan apa yang sudah kami rencanakan. Untuk seni pertunjukan nanti, dalam waktu dekat kami akan membangun sebuah Gedung pertunjukan yang baik dan berkelas di Mataram. Gedung itu nantinya tidak hanya menjadi tempat untuk mahasiswa berlatih, tetapi juga melaksanakan pertunjukan. Pertunjukan yang dapat dinikmati banyak orang, jadi wisatawan yang datang ke Lombok ini dapat menjadikan Gedung itu sebagai salah satu tujuan wisatanya.” jelasnya
Upaya dan keseriusan Universitas Bumigora itu ditangkap dengan baik oleh kedua pemateri, Dengan prodi seni pertunjukan, Universitas Bumi Gora memiliki tantangan tersendiri. Dengan tantangan yang ada Universitas Bumigora harus mampu menunjukkan posisinya di antara kampus-kampus dengan jurusan seni lainnya.
“Dengan membuka prodi Seni Pertunjukan murni, tentu ini memiliki tantangan tersendiri terlebih di NTB ini. Dengan apa yang disampaikan pak rektor tadi, paling tidak orang tidak akan berpikir atau kebingungan lagi kalau mereka kuliah di jurusan seni ini nanti mau jadi apa,” ungkap Majas Pribadi.
Seni dan industri kreatif di Lombok atau di NTB ini memiliki tantangan yang cukup besar saat ini. Pengembangan pariwisata memang belum terlihat memberikan dampak signifikan. Persoalan ini harus menjadi tantangan yang harus diselesaikan melalui ruang akademis.
“Seni dan industri kreatif ini sudah ada dan berjalan di NTB. Tapi kembali lagi hasilnya masih belum memperlihatkan dampak signifikan. Kalau ngomongin industry kreatif in ikan ukurannya kesejahteraan masyarakat meningkat. Nah ini PR untuk Universitas Bumigora ke depan untuk dapat menyelesaikannya melalui ruang akademis ini,” jelas Majas.
Salman dalam konteks seni dan industri kreatif berpandangan bahwa seorang seniman agar tidak terpaku dengan keberadaan tradisi. Masyarakat akademis di Universitas Bumigora ini harus bisa membedakan antara tradisi dan kreasi.
Jika sudah bermain di wilayah industri kreatif, maka seorang seniman tidak seharusnya terikat dengan aturan-aturan tradisi. Meski mereka harus mempelajari tradisi agar memiliki pengetahuan cukup dalam menciptakan kreasi.
“Kalau masuk ke industri kreatif jangan lagi terbelenggu oleh tradisi,: kara Salman.
Menurutnya, yang perlu kita pikirkan adalah kebutuhan, apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Karena kreasi dan tradisi itu jelas dua hal yang berbeda. Kalau ngomongin tradisi ya cukup di masyarakat kita saja. Tapi kalau ngomongin industri kreatif, jangan ditarik lagi ke tradisi. Meskipun kita wajib untuk mempelajari tradisi sebagai modal untuk kita berkreasi,” ungkap Salman.
Salman memberikan catatan untuk membedakan proses dari kedua ruang yaitu tradisi dan industri. Di mana keduanya tidak perlu untuk saling dibenturkan atau dicampur-adukkan. Karena keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
“Tidak bisa dicampur-adukkan atau dibenturkan, tradisi dan Industri itu dua hal yang berbeda. Kalau kita berbicara seni yang digunakan untuk pariwisata misalnya, jangan lagi berfikir apa yang disukai masyarakat kita saat ini. Tapi apa yang dibutuhkan dan disukai oleh wisatawan yang datang kesini,” jelas Salman.
Prodi Seni Pertunjukan Universitas Bumigora merupakan prodi baru dan satu-satunya di NTB. Dalam perjalanannya prodi ini dituntut untuk dapat memberikan gambaran masa depan yang baik bagi mahasiswanya. Membangun optimisme dan peluang bagi lulusannya di bidang yang relevan.***
Roadshow Episode 6 Digelar Mi6 di Kota Bima
Saat roadshow episode 6 di Kota Bima, Mi6 menyakini anak muda NU Bima militan akan all out menjadi avant garde Rohmi-Firin di Pilgub NTB 2024
BIMA.LombokJournal.com ~ Mi6 bersama Anak Muda NU Bima mengadakan gelaran Roadshow episode 6 di Pantai Lawata Kota Bima, Kamis (12/09/24).
Kegiatan roadshow episode 6 menindak lanjuti kegiatan serupa sebelumnya bersama PKL kota Bima, bulan Juni 2024.
Pada Roadshow episode 6 di Kota Bima, Mi6 bersama tokoh dan Anak Muda NU kota Bima tercapai kesepakatan politik dan strategis untuk membangun sinergi gerakan memenangkan Rohmi Firin dalam gelaran Pilgub NTB 27 November 2024 mendatang.
“Road Show Mi6 Episode 6 sengaja mengajak tokoh dan Anak Muda NU Bima untuk bersinergi dalam memback up dan memenangkan Jilbab Ijo Rohmi Firin dalam Pilgub NTB,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah dan dua tokoh muda NU kota Bima, Raffi’in M. Rum dan Rusdiono.
Di hadapan sekitar 50 puluh orang tokoh dan anak muda NU Kota Bima yg memadati Pantai Lawata, Direktur Mi6 menekan bahwa Militansi dan Loyalitas Perjuangan Tokoh dan Anak Muda NU kota Bima tidak perlu diragukan dalam memenangkan Rohmi Firin dalam Pilgub NTB.
“Pilgub NTB 2024 ini tokoh dan Anak Muda NU Bima akan menjadi Avant Garde dan All Out Adu Kuat berjibaku memenangkan Rohmi Firin di setiap Front Perjuangan,” ujar didu panggilan karib Direktur Mi6.
Didu Menambahkan Mi6 tidak pernah menyangsikan daya juang dan militansi anak muda NU dalam memenangkan Rohmi Firin.
“Mi6 siap bersinergi dengan anak muda untuk merancang strategi taktis dalam meraih simpati dan dukungan dari rakyat,” kata Didu.
Menurutnya, dalam waktu perlu dilakukan konsolidasilanjutan untuk merancang strategi dan taktiknya.
Salah satu tokoh anak muda NU kota Bima, Rusdiono menambahkan bahwa saat ini di kota Bima sudah terbentuk organ relawan Rohmi-Firin yang diinisiasi oleh Aktivis Muda NU untuk memperkuat posisi elektoral.
“Yang hadir sore ini adalah tokoh dan aktivis muda NU yang siap bergerak ditingkat basis karena sebagian besar memiliki gerbong besar dibelakangnya,” kata Rusdiono berapi-rapi yang juga mantan Ketua Ansor kota Bima.
Terpisah Tokoh militan Anak Muda Kota NU kota Bima, Rafi’in M. Rum memaparkan soal loyalitas dan dedikasi perjuangan Anak Muda NU yang hadir sore ini tidak perlu diragukan lagi. Namun yang perlu dicatat, persoalan kita hari tantangannya cuman satu karena ada satu paslon dari daerah Bima mungkin ada sedikit tantangannya dilapangan.
“Tapi Insya Allah masivitas gerakan kita, kita siap diuji. Itu yang pertama, karena persoalan pilihan tidak boleh dianggap main-main karena pilihan kita sudah diketahui,” kata Rafi’in M.Rum.
Rafi’in menambahkan soal pilihan politik ini tidak boleh main-main , kalau pasang APK pasang yang benar.
“Itu karakterdi Bima , tidak bisa main abu-abu seperti didaerah lain. Kalau sudah pilihan politik, dia akan terang-terangan. Makan semuanya akan dipertaruhkan,” imbuh Rafik panggilan akrab, Rafi’in M.Rum.
Di akhir acara roadshow episode 6 ini, Mi6 membagikan 50 puluh spanduk dan Banner Rohmi Firin cetakan terbaru dengan penambahan kata Coblos Jilbab Ijo plus ratusan stiker Rohmi Firin edisi terbaru juga.
“Nanti setiap peserta yang hadir akan mendapat satu spanduk dan banner Rohmi Firin untuk dipasang di rumah atau lingkungan masing-masing. Sementara stikernya dibagikan atau ditempelkan dilokasi yang strategis,” imbuh Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah. adv
Leader dan Manajemen di Tengah Turbulensi Bisnis
Seorang leader bahkan berani menawarkan “salam tempel” (golden shake hand), demi memangkas biaya hingga membentuk laba yang significant?
Catatan Manajemen : Agus K Saputra
MATARAM.LombokJournal.com ~Kemarin (Senin, 10/09/24) Dua kali Saya bertemu senior saat di Smansa Mataram, mas Anas Amrullah. Pembicaraan yang terjadi terkait peran leader di tengah turbulensi bisnis. Bahkan dalam menghadapi krisis.
Ini perbincangan yang menarik. Ketika pisau bedah mengarah ke biaya pegawai. Suatu tindakan strategis tapi sangat tidak populis. Mengapa?
Dalam persamaan akuntansi. Bisnis dibangun untuk mereguk laba. Laba ini merupakan resultante pertemuan antara pendapatan yang harus di atas biaya. Bukankah gaji atau upah merupakan bagian dari biaya?
Bahkan untuk itu terkadang seorang leader berani menawarkan “salam tempel” (golden shake hand). Demi memangkas biaya hingga membentuk laba yang significant?
Nah, diobrolan kali ini, justru leader para pekerja dikumpulkan. Seperti rapat akbar. Untuk ditanyai, mau ngapain sekarang.
Ketika disodori data diagnosa tubuh perusahaan. Harapannya, jiwa korsa dan spirit mereka kembali berkobar. Bukankah mereka itu adalah aktor utama di dalam perusahaan?
Dari titik ini, secara fundamental ada pergeseran makna mendalam. Jika sebelumnya orang (Sumber Daya Manusia) dianggap pekerja an sich –pembentuk biaya– saat malih rupa sebagai aktor utama, maka sebutannya pun berubah: orang sebagai aset perusahaan(human capital). Penambah nilai perusahaan.
Selanjutnya apa? Kembali ke formula awal. Pemupuk laba, dimana pendapatan harus di atas biaya. Maka kita harus membongkar sisi pendapatan. Yaitu dengan melihat kembali core business adalah panduan utamanya. Back to basic!
Core business (bisnis inti) sesungguhnya ladang utama pendapatan. Keahlian kita di sini. Sepanjang usia perusahaan. Pengembangan bisnis seharusnya lahir dari benih bisnis inti. Dia beranak pinak dalam rahim yang sama.
Memang terkesan konservatif. Bahkan sangat prudent: berhati-hati. Tapi ingat, kita dalam posisi turbulensi bisnis yang menghadapi krisis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konservatifberarti kolot, bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Secara sederhana, konservatif adalah perilaku manusia yang cenderung mempertahankan kebiasaan dan keadaan tertentu untuk mempedulikan perubahan di sekitarnya.
Dalam bidang akuntansi lain lagi. Konservatif adalah perilaku hati-hati yang dilakukan seorang akuntan saat dihadapkan dengan situasi penuh ketidakpastian.
Pengertian dari sisi akuntansi bagi saya sangat prinsip. Karena secara akuntansi pun kita dituntun kepada tujuan: agar manipulasi terhadap arus kas atau laporan keuangan dapat diminimalisasi. Dengan demikian, perusahaan takkan merugi karenanya (detik.com: 17-11-2022)
Pengalaman bisnis membuktikan. Ketika kita tergiur menjalankan bisnis di luar bisnis inti. Dengan dalih untuk menghasilkan pendapatan lain. Apa lagi dalam tahap belajar –kata lain belum berpengalaman–
Maka sumber biaya pengurang laba yang terjadi. Alih-alih menghasilkan pendapatan. Biaya pemulihannya besar sekali.
Di ujung pembicaraan, ada dua simpulan yang saya dapatkan.
Pertama, seorang leader lebih mengutamakan heart (hati). sementara manager “terjebak” di head (logika).
Kepemimpinan (leadership) fokus pada bagaimana memotivasi karyawan. Sementara manajemen lebih fokus ke soal bagaimana memecahkan masalah. Lead by the heart, manage by the head.
Saya setuju dengan pendapat Cak Fadhiel Ma’shum (dulu aktif di Teater Putih FKIP Unram, kini Ketua TDA (Tangan Di Atas) Prov. NTB) ini –yang turut serta dalam pertemuan ini selalu selain Lalu Arie Cahyadi: Ketua TDA Mataram–
Mengapa? Menurut saya, dalam pementasan teater, dominansi Sutradara dengan Para Aktornya –sesuai peran masing-masing– sangat kental sekali. Sehingga naskah yang dipentaskan menjadi tersampaikan kepada penontonnya/costomer.
Oleh karena itu, mengutif Arief Yahya (dalam SWA, 14-12-2021), “Kepemimpinan (leader) membutuhkan imajinasi yang luar biasa. Sementara manajemen membutuhkan rasionalitas, persistensi, dan ketaatan (complience). Kepemimpinan lebih tepat dijalankan dengan pendekatan seni dan perasaan.
Sementara manajemen lebih tepat dijalankan dengan pendekatan sains karena melibatkan rasio dan objektivitas yang sangat disiplin.”
Maka tidak heran, jika pemimpin bisnis passionnya berkesenian. Dari menulis puisi, mengarang cerita pendek, bernyanyi, bermain teater bahkan melukis. Eranya kini! ***
#akuAIR – Perumnas Ampenan, 11-09-2024: 08.27
Gerakan Pangan Murah Jelang Perayaan Maulid
Gerakan Pangan Murah sebagai salah satu cara membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau
MATARAM.LombokJournal.com ~Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang Hari Besar KeagamaanNasional (HBKN) Maulid Nabi Muhammad SAW, bertempat di halaman kantor Lurah Pejeruk Ampenan, Rabu (12/09/24).
Gerakan Pangan Murah yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan NTB guna memastikan akses pangan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat NTB.
“Gerakan Pangan Murah ini merupakan bagian dari komitmenpemerintah untuk memastikan akses pangan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat NTB,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. A. Aziz. .
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini sebagai salah satu cara mendekatkan pelayanan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau.
“Kami berupaya menjaga stabilitas harga pangan dan secara ekonomi mampu menekan inflasi daerah melalui kegiatan ini,” jelasnya.
GPM menyediakan berbagai bahan pokok seperti beras, daging ayam, minyak goreng, gula, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam serta bahan pokok lainnya dengan harga yang disubsidi.
Program GPM melibatkan berbagai mitra seperti Bulog, Bank Indoensia, Dinas pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan.
“Termasuk UMKM Lokal dan distributor pangan, yang turut berperan dalam menyediakan stok barang berkualitas dengan harga lebih rendah dan terjangkau,” katanya.
Abdul Aziz mengajak kepada masyarakat dalam membeli kebutuhan pokok itu yang dengan cara yang bijak. Walaupun pihaknya tidak membatasi penjualan, tapi ia mengingatkan jangan membeli dengan jumlah banyak kemudian disimpan dengan alasan bahan pangan terbatas.
Sementara itu, Lurah Pejeruk Ampenan, Lalu Bagus Afriady menyambut baik dan menyampaikan terimakasih kepada Dinas Ketahanan Pangan memilih kelurahan Pejeruk sebagai tempat kegiatan.
Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat dalam memperoleh sembako yang lebih murah.
“Dengan gerakan GPM bisa memudahkan masyarakat mendapatkan harga terjangkau yang bahan sembakonya dibawah harga pasar, terlebih jelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Salah seorang warga Pejeruk Malisah, menyampaikan terimakasih kepada pemerintah telah mengadakan GPM. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok yang terjangkau.
“Disini saya membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga terjangkau,” ungkapnya. Ican/her
Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 untuk Pj Gubernur NTB
Penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 Kategori Kesehatan Masyarakat diberikan atas peran Kepala Daerah sebagai garda terdepan terhadap problem di daerah
JAKARTA.LombokJournal.com ~Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin sukses meraih penghargaan bergengsitingkat nasional pada malam Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 oleh Tempo Inti Media, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta (10/10/24)
Pj Gubernur NTB Hassanudin menjadi salah satu tokoh nominasi apresiasi Tempo dalam kategori Kesehatan Masyarakat, atas kiprahnya mendorong terwujudnya kesehatan masyarakat baik sebagai pribadi maupun sebagai pemimpin dalam merealisasikangenerasi emas 2045.
Dalam kesempatan tersebut, Hassanudin mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantunya dan bekerjasama berkontribusi dalam pembangunan masyarakat Indonesia.
“Saya sungguh tersanjung dan bahagia, karena Tempo memberikan penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024, Kategori Kesehatan Masyarakat kepada saya. Terima kasih Tempo. Terima kasih juga kepada semua pihak yang selama ini senantiasa ikhlas membantu dan bekerja bersama-sama sebagai kontribusi dan karya nyata bagi pembangunan masyarakat dan Indonesia,” ungkapnya.
Apresiasi diserahkan langsung oleh Sekjen Kemendagri Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw yang mewakili Mendagri Muhammad Tito Karnavian.
Dalam sambutannya Tomsi Tohir berharap penghargaan ini bukan hanya ritual tahunan tapi tentu sebagai sarana saling sharing knowledge dan pengalamannya dalam bertugas.
Lebih lanjut dikatakan kegiatan ini menjadi penting karena memberikan pengakuan terhadap individu-individu yang secara nyata berkontribusi kepada bangsa.
Tomsi Tohir juga berpesan, mereka yang mendapatkan penghargaan ini agar menjadikannya Inspirasiyang mesti diteruskan kepada para penerusnya dengan lebih rinci dan mendalam.
Direktur Utama PT Tempo Inti Media Arif Zulkifli mengatakan pemberian apresiasi tokoh Indonesia 2024 kepada Kepala Daerah yang berkontribusi nyata kepada masyarakat telah berjalan sekitar 10 tahun yang lalu. Apresiasi ini didasarkan atas peran kepala daerah sebagai garda terdepan terhadap problem di daerah.
Kementerian Dalam Negeri berkolaborasi dengan Tempo menggelar apresiasi kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024. ***
Penghargaan IMDI Early Adopter Award 2024 untuk NTB
Penghargaan IMDI yang diraih Provinsi NTB itu sebagai bukti bahwa NTB memiliki respons cepat dan progresiv dalam memproduksi indeks masyarakat digital
JAKARTA.LombokJournal.com ~ Penghargaan IMDI Early Adopter Award diraih Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang ‘Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2024’ (IMDI 2024) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI di Hotel Westin Jakarta, Selasa (10/09/24).
Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM. menerima penghargaan IMDI tersebut.
Acara tersebut mengangkat tema “Membangun Masyarakat Digital Berbasis Kewilayahan” dan turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan daerah se-Indonesia.
Dalam kesempatan tesebut Najam mengungkapkan, penghargaan IMDI tersebut diraih sebagai bukti bahwa Provinsi NTB memiliki respons cepat dan progresif dalam memproduksi indeks masyarakat digital.
“Saya hadir di sini sebagai salah satu dari tiga provinsi yang memiliki respons cepat dan progresivitas dalam memproduksi indeks masyarakat digital. Ini merupakan upaya yang sudah berlangsung selama dua tahun,” jelas Najam.
Selain itu Najam juga menjelaskan NTB telah mengintegrasikan Pusat Komando (command center) Pemerintah Provinsi dengan tim survei yang terjun langsung ke lapangan.
Dijelaskannya, hal tersebut melibatkan seluruh Dinas Kominfo kabupaten/kota beserta jajaran tim IT dan admin, sehingga implementasi digitalisasi dapat dilakukan secara menyeluruh.
Ditambahkan, Pemprov NTB juga mengupayakan agar indeks masyarakat digital dapat menjadi tolok ukur dari perencanaan hingga pelaksanaan.
“Ini penting bagi NTB, yang memiliki kondisi geografis berupa pegunungan tinggi. Evaluasi ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah pusat, khususnya BAKTI, untuk memperbaiki infrastruktur internet, terutama di Pulau Sumbawa,” katanya.
Dengan pencapaian ini, dijelaskan Doktor Najam semakin memperkuat Pemprov NTB sebagai salah satu provinsi yang inovatif dan siap menghadapi tantangan era digital.
“Seperti yang disampaikan oleh Menteri Kominfo, kami terus berupaya beradaptasi agar tidak tertinggal dalam era digitalisasi. Tujuannya tentu untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendukung kemajuan pembangunan di NTB,” tandasnya. novita