Maskapai Penerbangan Baru Pelita Air Resmi Dibuka

Hadirnya maskapai penerbangan baru Perlita Air di Bizam diharapkan akan membuka rute-rute baru 

LITENG.LombokJournal.com ~ Sekda NTB Drs. H. L. Gita Ariadi M.Si menghadiri Seremoni Maskapai Penerbangan  PT. Pelita Air Service (”Pelita Air”) yang melakukan penerbangan perdana Rute Jakarta-Lombok P.P. yang digelar di Bale Telkom Group-at Bukit 360 Mandalika Pertamina Mandalika International Street Circuit Kuta Lombok Tengah. 

BACA JUGA : Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

Hadirnya maskapai penerbangan Pelita Air Goes To Mandalika ini tentu akan banyak masyarakat domestik akan banyak datang ke Lombok dari Jakarta P.P
Lalu Gita Ariadi

Dalam kesempatan tersebut, Miq Gite sapaan Sekda, mengungkapkan hadirnya anak perusahaan Pertamina Persero ini dapat mendongkrak ekonomi NTB. Dimulai dari Pelaksanaan Moto GP, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE), dan kunjungan-kunjungan destinasi wisata Lombok Sumbawa lainnya. 

“Hadirnya maskapai penerbangan Pelita Air Goes To Mandalika ini yang merupakan anak perusahaan  dari Maskapai Pertamina Persero ini, tentu akan mendongkrak ekonomi NTB, masyarakat domestik akan banyak datang ke Lombok dari Jakarta  P.P,” jelas Miq Gita 

BACA JUGA : TVRI NTB Bantu Sebarluaskan Keunggulan NTB

Lebih lanjut Miq Gita menyampaikan  adanya kemudahan transportasi ini diharapkan maspakai penerbangan  Pelita Air akan buka Rute-rute baru seperti Lombok Australia dan Connecting kota secara nasional juga diperluas, perpanjangan runway 2,7KM menjadi 3,3KM Bizam akan segera terealisasi yang akan meramaikan Mandalika NTB dengan 164 penerbangan tersedia 11 Pesawat. 

Acara ini dikemas santai dengan talk show yang diakhiri dengan games dimenangkan 3 peserta, yakni Eka dari Protokol Gubernur, Diki Ajudan Sekda NTB dan Dian dari RRI Mataram dengan hadiah tiket gratis  P.P Jakarta Lombok.

BACA JUGA : West Indonesia Yacht Rally 2024 si Sumbawa Diikuti 30 Negara

Pada moment Pendaratan Perdana Pelita Air secara live streaming hadir Asar Perkasa dari Pelita Air, Letkol Eka dari Bizam, Bapak Troy dari ITDC, Barata dari Angkasa Pura, Kepada Biro Administrasi Pimpinan drh. H. Khairul Akbar M.Si, Ka. Dinas Perhubungan NTB Drs. H. Fauzal M.Si dan undangan lainnya termasuk puluhan awak media baik lokal nasional ikut meliput kegiatan ini. nov/her

 




Yayasan HBK Peduli Gelar Sunatan Massal Gratis di Lombok Timur

Ketua Yatasan HBK Peduli, Rannya Agustyra Kristiono melepas Rindu dengan Masyarakat Lombok Timur, dengan menggelar pengobatan dan sunatan Massal Gratis 

LOTUM.LombokJournal.com ~ Yayasan HBK Peduli terus konsisten melakukan gerakan sosial bagi masyarakat Pulau Lombok. Kali ini, yayasan yang dibentuk oleh Almarhum H. Bambang Kristiono (HBK) itu memberikan pelayanan kesehatan dan sunatan massal gratis bagi masyarakat Pulau Lombok pada Rabu, Rabu (18/09/24). 

BACA JUGA : Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

Ketua Yayasan HBK Peduli, Rannya bersama tokoh masyarakat di Lotim

Kali ini, Yayasan HBK Peduli menggandeng Kesira (Kesehatan Indonesia Raya) yang merupakan sayap Partai Gerindra. Pelayanan pengobatan dan sunatan masal gratis itu dilakukan di Dusun Pelepok, Desa Lepak, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur.

Hadir dalam kesempatan tersebut hadir langsung Ketua Yayasan HBK Peduli Rannya Agustyra Kristiono. 

Rannya didampingi Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Timur,  Haerul Warisin (Haji Iron) dan Anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) II Lombok Timur fraksi Partai Gerindra Khairil Anwar. 

Setibanya di lokasi acara, Rannya langsung disambut emak-emak serta anak-anak yang memang telah menunggu kedatangannya. 

Rannya menyalami satu persatu masyarakat sembari melempar senyum. Warga tampak antusias ketika Putri Almarhum H. Bambang Kristiono itu tiba di lokasi. 

Dalam sambutannya, Rannya mengaku terharu atas ramainya sambutan masyarakat. Acara itu menurutnya menjadi momen melepas kerinduan bersama masyarakat.

BACA JUGA : Tim Pemenangan Luthfi-Wahid Dikukuhkan

“Bapak/Ibu terima kasih ya atas sambutannya. Saya merasa sangat senang bisa bertemu kembali dengan Bapak/Ibu dan adik-adik semua. Saya ingin bertemu dengan masyarakat. Mudah-mudahan kita terus bisa menyambung tali silaturrahim ke depan,” ujar Rannya.

Ketua Yayasan HBK Peduli itu berharap, pelayanan pengobatan dan sunatan massal gratis itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama bagi para lansia dan anak-anak yang dikhitan. Pihaknya berkomitmen untuk terus berbuat bagi masyarakat, apapun kondisi dan situasinya. Hal itu, kata Rannya merupakan salah satu pesan Ayahandanya.

“Yayasan HBK Peduli ini akan terus menyapa masyarakat dengan berbagai macam kegiatan sosial. Sekarang ini pengobatan dan sunatan massal gratis. Kemudian penyaluran air bersih masih kita lakukan, nanti kita kita akan mencari kegiatan-kegiatan lain,” tuturnya.

“Yayasan HBK Peduli akan tetap berkomitmen membantu masyarakat sesuai dengan tujuan pendiriannya,” sambungnya. 

Menurut Rannya, selain urusan pendidikan dan infrastruktur, kesehatan masyarakat terutama lansia dan anak-anak juga mesti menjadi perhatian bersama semua pihak. 

Usai memberi sambutan, Rannya juga turut menyaksikan pemberian pelayanan kesehatan dan sunatan massal gratis.

Sesekali, Rannya tampak berdialog dengan masyarakat dan anak-anak yang hadir di lokasi acara. Rannya tak bisa menyembunyikan rasa harusnya ketika melihat satu persatu masyarakat diberikan pelayanan kesehatan gratis. 

Dalam kesempatan tersebut, Yayasan HBK Peduli juga membagikan telur gratis kepada masyarakat. 

“Sektor kesehatan dan gizi masyarakat ini juga tentu akan diberikan perhatian serius oleh Presiden terpilih yang juga Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto,” kata Rannya.

Di tempat yang sama, Calon Bupati Lombok Timur Haerul Warisin berharap kegiatan tersebut dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan keberkahan.

Dalam kesempatan tersebut, Hairul Warisin menyampaikan gagasannya untuk membangun Lombok Timur. Ia juga berdialog dengan masyatakat. 

BACA JUGA : Atlet Karate Menambah Medali Emas untuk NTB

Selain itu, Anggota DPRD Lombok Timur Fraksi Partai Gerindra Khairil Anwar menyampaikan terima kasih kepada Rannya yang tidak lelah memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Mewakili masyarakat kami mengucapkan terima kasih kepada Mba Rannya dan Yayasan HBK Peduli. Partai Gerindra berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat,” jelasnya.

Perwakilan Masyarakat Rizal Iskandar mengucapkan terima kasih kepada Rannya. Menurutnya, masyarakat bahagia atas pelayanan pengobatan dan sunatan massal gratis. 

“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada Mba Rannya yang tekah membantu masyarakat. Masyarakat kita bahagia. Ini bukan kali pertama, tapi sudah sering. 

Ke depan kami haral Mba Rannya dan Yayasan HBK Peduli terus konsisten membantu masyarakat,” katanya. (adv)

 




Tim Pemenangan Luthfi-Wahid Dikukuhkan

Pasangan Lutfi-Wahid berpesan, agar tim dan relawan, untuk tidak terpaku dengan struktur formal tim pemenangan yang dikukuhkan

LOTIM.LombokJournal.com ~ Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, H. M. Syamsul Luthfi – H. Abdul Wahid atau yang dikenal dengan Luthfi-Wahid mengukuhkan tim pemenangan, baik tim kabupaten, koordinator wilayah (Korwil), koordinator kecamatan (Korcam) dan relawan di Gedung Birrul Walidain NWDI Pancor, Rabu (18/09/24)

BACA JUGA :  Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

Pasangan Luthfi-Wahid bersama tim pemenangan dan relawan

Syamsul Luthfi berpesan agar tim dan relawan menghindari sikap dan ungkapan yang bisa menimbulkan kebencian.

Pengukuhan tim pemenangan tersebut sekaligus mengamanahkan kepada tim untuk berusaha merangkul dengan cara-cara elegan dan menghindari hoaks.

Bersimpati kepada masyarakat, menurut Syamsul Luthfi, merupakan cara-cara terpuji untuk meraih dukungan. 

‘’Kita tidak dapat memberikan janji apapun kepada masyarakat, kecuali masa depan yang lebih baik,’’ kata cucu pahlawan nasional Almagfurulahu Maulana Syeikh TGKHM. Zainuddin Abdul Madjid itu.

Kepada tim dan relawan, Syamsul Luthfi yang juga mantan Ketua DPRD Lotim dan Wakil Bupati Lotim itu mengharapkan para relawan untuk tidak terpaku dengan struktur formal tim pemenangan yang dikukuhkan. 

BACA JUGA : 500 Pelajar di Sumbawa Deklarasi Anti Kekerasan pada Anak

‘’Silakan mereka yang memiliki kesempatan untuk turun, turun dan dekati masyarakat, tidak perlu saling tunggu. Utamakan fungsi, bukan struktur,’’ katanya.

Dia mengatakan, keinginannya agar Lombok Timur maju dan masyarakat menjadi sejahtera. Berangkat dari ‘nawaitu’ itu dia memberanikan diri masuk gelanggang pertarungan politik Lombok Timur.

‘’Kita ingin Lotim maju dan berkembang. Potensi Lotim sangat banyak yang harus digali dan dikembangkan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat,’’ tuturnya.

Menurut Anggota DPR RI dua periode ini, tak ada waktu bagi tim untuk berleha-leha. 

‘’Tak ada waktu untuk bermalas-malasan, meski hasil survey pasangan Luthfi – Wahid nomor satu dibandingkan paslon lain,’’ katanya. 

Sebagai legislator NTB di Senayan, demikian Luthfi, dia memahami dinamika pengambilan kebijakan pemerintah pusat untuk dialokasikan ke daerah.

Luthfi – Wahid berniat menjadikan Lotim sebagai daerah percontohan di NTB, berkembang dan tumbuh dalam berbagai sektor peningkatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan. 

‘’Karena itu tidak ada yang bisa dijanjikan, selain masa depan Lotim yang lebih baik,’’ katanya.

Luthfi berpesan untuk tidak menjelekkan paslon lain. 

‘’Sebab kita belum tentu lebih baik dari mereka,’’ katanya. 

Tak lupa Syamsul Luthfi berharap agar masyarakat Lombok Timur juga nantinya memilih calon gubernur NTB dari Lotim. 

BACA JUGA : PON XXII Nusa Tenggara, NTB dan NTT Jadi Tuan Rumah

Sementara Ketua Umum Pemenangan Luthfi – Wahid, TGH. Yahya Ibrahim Al Madani menyemangati para tim pemenangan dan relawan dengan semangat optimisme untuk menang. 

‘’Karena terus terang, kalau kita kalah, sungguh sangat jelek, malu sekali,’’ katanya. 

Jadi, bagi Tuan Guru Moyot, apa pun yang terjadi, tim harus memenangkan Luthfi – Wahid. adv

 




Cerita Pendek ; JAZZ, TROTOAR DAN POLISI-POLISI ITU

Gun menganggap cerita Tse Un tak penting untuk didengarkan. Ia malah sibuk memeriksa pesan-pesan masuk di handphone yang selalu digenggamnya

lombokjournal.com ~ 

GUN TERPERANJAT sejenak, namun ia merasa bisa menangkap seluruh peristiwa yang jadi cerita itu dengan pikiran yang terang. Siang itu peluru-peluru mendesing kemudian membentur dan menembus kaca restoran. Tentu saja peluru-peluru melesat sangat cepat, tapi Gun masih sempat menghitungnya, jumlahnya tak lebih delapan belas butir. Begitu cepat, menembus kaca-kaca pintu restoran itu, tapi tidak pecah meski berlubang. Hanya di sekeliling lubang kaca itu tampak rengat.

Dan sama sekali sulit diduga, tiap peluru menerbangkan satu tubuh. Wow. Peluru-peluru melesat menuju restoran, tapi singkat cerita tubuh-tubuh itu berjatuhan di jalan raya di tengah lalu lalang kendaraan yang melaju kencang. Seketika pengendara menginjak pedal rem dalam-dalam sehingga suara rem kendaraan terdengar berdenyit susul menyusul. Peristiwa ini menyebabkan kekacauan di jalan raya. Semula timbul suara memaki dari pengendara. Setelah itu lebih mengerikan, susul menyusul suara keras benturan besi, pengendara kendaraan di belakang yang tak sempat mengerem menabrak yang ada di depannya. Disana sini mulai terdengar suara menjerit. Suara tabrakan itu susul menyusul. depan restoran yang berderet dengan toko-toko dan hotel. Orang-orang di dalam restoran, toko-toko dan hotel berhamburan keluar.

Gun menceritakan peristiwa Itu pada Tse Un, istrinya. Tapi Un mukanya tampak datar. Tak ada tanda-tanda Un tertarik untuk tahu lebih jauh, apalagi terperanjat. Tse Un sedikit pun tak bereaksi. Semula Gun menduga telah menyampaikan kabar yang dasyat. Sesaat kemudian ia jadi terperangah. Bahkan, sambil matanya menatap datar pada Gun, mulut Tse Un seperti mengumamkan irama musik. Bahkan tubuhnya bergerak perlahan, sambil matanya setengah terpejam, ia menggigit bibirnya. Tubuhnya bergerak memutar perlahan seperti terbawa irama musik.

Kalau sudah demikian, biasanya Gun memilih keluar menuju halaman depan, menarik nafas dalam-dalam, menulis status di akun medsosnya.

Tse Un pikirannya hanya tergoda spaghetti. Ia pernah menceritakan kelezatan spaghetti pada Gun dengan antusias
“Spaghetti paling klasik di Italia adalah aglio olio, yang dibuat hanya dengan bawang putih dan minyak zaitun.Walau aglio olio tidak punya saus sungguhan, kelezatannya justru bergantung dari kesederhanaannya,” kata Tse Un dengan antusias.
Ia mengucapkan itu mengutip apa yang diucapkan seorang Chef yang pernah dibacanya di sebuah media. Sebaliknya Gun menganggap cerita Tse Un tak penting untuk didengarkan. Ia malah sibuk memeriksa pesan-pesan masuk di handphone yang selalu digenggamnya.

Tse Un memesan semangkuk spaghetti dan sebotol kecil air mineral di kedai langganannya. Nyaris tiap malam ia mengunjungi kedai itu, dan ia betah duduk hingga berlangsung sampai larut malam.

Tse Un menikmati suara penyanyi tua yang menyanyikan lagu lama, bolehlah itu disebut sebagai jazz balada, jenis musik balada yang terpadu dengan unsur-unsur musik jazz. Tse Un terlena dominasi alunan piano yang mendayu-dayu. Selera itu mungkin diwarisi dari ayahnya, seperti yang sering ia dengar dari ibunya. Ayahnya baru beranjak saat pemilik kedai itu memberitahu tak ada lagi pengunjung datang.
Tse Un tak menjelaskan, apa hubungan lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi tua itu dengan spaghetti. Sering ia mengatakan dengan ketus, banyak orang selalu ingin mengaitkan sesuatu agar semua hal bisa dihubung-hubungkan secara logis.

“Kalau kita jadi pergi, numpang kereta milik tetangga saja,” kata Tse Un kepada Gun.
.
Siapa yang memuntahkan peluru itu tidak penting. Gun waktu itu hanya berjarak tak lebih sepuluh atau lima belas meter dari restoran itu. Gun menyaksikan seluruh kejadian itu sangat dekat dengan matanya sendiri. Ia sempat terperanjat menyaksikan peristiwa yang pernah diceritakan pada isterinya, Tse Un. Saat peristiwa itu terjadi Gun sempat gugup dan menoleh sejenak. Namun di tengah suara hiruk pikuk, suara teriakan, suara orang mengerang kesakitan, dan orang yang berusaha memadamkan percikan api dari mobil yang mengepulkan asap hitam, Gun hanya menoleh sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya.

Mobil polisi, jumlahnya sembilan, suara sirinenya meraung-raung, tapi kesulitan untuk mendekat ke restoran hotel itu. Polisi-polisi itu dengan cepat membuka pintu mobil dan membentuk barisan seperti siap menyergap dengan senjata laras panjang. Beberapa polisi dari dalam mobil itu berloncatan keluar sambil mengacungkan pistol yang digenggamnya. Gun sendiri tak mengerti, entah kenapa polisi-polisi itu menyasar restoran hotel itu.

Gun melemparkan kertas-kertas itu ke udara. Baginya polisi-polisi itu juga tidak penting. Sebenarnya ia ingin kertas-kertas itu dibawa angin dan terus terbang meninggi, menutupi awan. Sebenarnya ia tahu kertas-kertas itu akan kembali berhamburan di trotoar. Kertas-kertas itu akan disapu petugas kebersihan kota. O ya perihal kertas-kertas di trotoar itu Gun pernah mendiskusikan dengan Tse Un, sebab ia selalu menanyakan kenapa tidak ada hewan pemakan kertas. Atau lebih baik kertas-kertas diserahkan saja ke resepsionis hotel. Mereka bisa membagikannya pada tiap tamu hotel yang datang silih berganti.

Tse Un sempat menanyakan soal ini ke resepsionis hotel, tapi resepsionis berwajah pucat dan bertubuh gendut itu justru balik bertanya kenapa harus diberikan ke tamu-tamu hotel. Menurutnya, biasanya tiap tamu sudah sibuk membaca apa pun, pesan-pesan dari handphone, resep-resep tentang makanan lokal atau berita-berita kota, dari telpon selular yang digenggamnya.

“Gun, kalau kita bermimpi rumah besar, rasanya masih lama. Aku lebih suka meja makan yang bersih. Dapur dengan peralatan-peralatan masak yang praktis, supaya kamu mudah membuat sarapan, atau kalau sedang ingin kopi. Apalagi kalau suatu saat teman-temanmu mampir. Kita nikmati yang kita ingin. Sori, kadang-kadang aku sampai larut. Sebenarnya yang kuiinginkan hanya mendengar suara orang tua itu menyanyi,” kata Tse Yun.
Seperti biasa Gun membalas pesan atau menjulis status dari handphone yang digenggamnya.

Bayangkan kalau hampr seluruh sudut kotamu penuh dengan gambar-gambar iklan, Gun. mulai menulis status. Seharusnya kota ini hanya perlu pengurus, bukan walikota. Agar tak perlu banyak mengeluarkan biaya terlalu besar, belum lagi akibat buruk yang mengikuti. Tanpa walikota tetap saja warga kota itu bisa mengatur dirinya sendiri. Walikota dan jajarannya hanya menghabisi anggaran besar yang sebenarnya bisa untuk mengatasi pengangguran. Sebab walikota dan aparatnya itu membuat warga menderita kekurangan gizi dan hidupnya dihalangi banyak aturan. Padahal pasar tradisional yang tiba-tiba kebakaran atau rumah warga di kampung yang dimakan api, nyatanya petugas pemadam kebakaran selalu terlambat datang. Itu kesalahan walikota dan birokrasi di kota yang rakus.
Gun meloncat kesenangan membaca statusnya di medsos yang disukai banyak orang.

Ternyata polisi-polisi itu justru mabuk di restoran, dan melupakan apa yang mesti segera diurusnya.
“Jangan mempercayai siapa-siapa, termasuk polisi-polisi itu. Kamu mengerti yang kumaksud?” kata Gun pada Tse Un.
“Bukan, bukan itu yang kumaksud, Gun,” kata istrinya.
“Menurut kamu bagaimana,” kata Gun. “Menurutku kita tak harus masuk restoran atau menginap di hotel.”
“Siapa yang akan masuk ke restoran, siapa yang akan menginap di hotel…”sergah Tse Un.
“Dengar dulu Un aku tak pernah mengajak makan di restoran atau menginap di hotel.… Aku hanya mengajak siapa tahu bisa merubah pikiranmu, aku bercerita tentang kebenaran.”
“Gun, kau hanya tak pernah mau memahami orang, termasuk aku isterimu.”
“Kita hanya bicara untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain…”
Tse Un ingin membantah. Tapi tertahan karena terdengar dering panggilan dari handphone. Gun bergerak menjauh untuk menjawab panggilan. Tapi panggilan itu tampaknya terputus.
“Nanti kita lanjutkan Un….” kata Gun selintas, ia mengambil jaket yang menggeletak di kursi, kemudian ngeloyor pergi.

Tse Un melongo, mencoba berpikir tapi tak menemukan apa-apa.

Gun mencoba menghindar waktu sampai di tikungan, tapi mereka mengajaknya salaman. Jumlahnya empat orang, mereka memakai baju gamis, kalau tidak salah itu baju tradisional orang Pakistan. Gun merasa terkepung dan akhirnya mendengar salah satu dari mereka yang mengingatkan pentingnya sholat berjamaah. Gun menilai kepala mereka suka menganggap Tuhan terlalu membebani banyak tugas. Kadang-kadang jalan yang lengang dan senyap justru sering memberi banyak pelajaran.

Tapi bagaimana dengan Tse Un yang menghabiskan waktunya hanya untuk makan spaghetti, itu berlangsung lama. Bagaimana Tse Un menganggap bagian paling romantis dalam kehidupan mereka, ketika suatu malam ia membuka kamar dan berteriak pada Gun,”aku dataaannnggggg…..membawa ole-ole spaghetiiiii….”

Suatu malam dalam satu kesempatan Tse Un menemui Gun di trotoar itu.

“Begini saja Un, beri aku waktu sedikit lebih lama menunggu di trotoar ini. Bisa lama tapi mungkin saja hanya membutuhkan beberapa saat. Tapi kuharap kamu mengerti bahwa ini soal sangat penting. ini menyangkut pencurahan pikiran-pikiran untuk kepentingan yang sulit kujelaskan padamu. Sebab tujuanku agar orang-orang banyak mengetahui apa sebenarnya misi yang sedang kujalankan. Maaf, kamu agak sulit memahaminya, kira-kira seperti ini……,” Gun menjelaskan panjang lebar. Tse Un berkali-kali menggaruk kepalanya.

Tiba-tiba Gun tak bisa menahan kemarahannya.

“Ini soal pergaulan hidup yang memisahkan jaman lama dengan jaman yang membuat orang bisa saling sepakat untuk saling percaya. Sudahlah, waktu seseorang melarikan mobilnya dengan kecepatan yang tidak kau inginkan, kau selalu ingin ikut mengendalikan,” katanya setengah berteriak.
Gun merasa Tse Un tak pernah mempercayainya. Bahkan saat ia bercerita orang-orang itu berloncatan dari gedung-gedung bertingkat. Tubuh mereka melayang seperti boneka dari gabus. Bahkan waktu kaki mereka menyentuh aspal jalan, sedikitpun tidak lecet. Mereka meluncur, dan mendaratkan kakinya seperti kucing yang pandai memposisikan keseimbangan tubuhnya. Dan sekarang semua orang dari kamar hotel di lantai tinggi itu meloncat dari kamarnya. Dari tiap kamar bisa dua sampai tiga orang. Gun tak pernah mengetahui kenapa mereka melakukan itu.

“Itu tidak mudah, Un. Aku hampir tidak percaya, tapi apa yang akan kau katakan kalau itu benar-benar bisa dilihat dari jarak paling jauh empat meter. Kupikir tidak aneh, hanya kita belum mempunyai pengalaman sebelumnya, sehingga terasa tidak lazim. Kamu suka memotret kan, itu akan menjadi gambar yang indah. Orang-orang berloncatan dari lantai atas hotel. Kini aku mulai belajar untuk menerima kenyataan. Pengalaman baru memang mengejutkan, kau pasti juga terkejut,” kata Gun kepada Tse Yun.

Baru malam itu Tse Yun menangis. Ia sesenggukan disebabkan dadanya sesak seperti beban yang tak tertanggungkan. Bibirnya tergetar hebat, seolah hendak mengatakan sesuatu namun masih ditahannya. Sesaat kedua telapak tangannya berusaha menutupi wajah muram itu.

Baru malam itu Gun terharu. Tapi ia tak mengira situasi seperti itu terus berulang lagi di malam berikutnya. Tapi tetap saja Tse Un bungkam kenapa harus menangis tidak wajar. Berkali-kali ia menatap Gun dan ingin mengatakan sesuatu, sejenak ia membalikkan badan dan berlari ke kursi pojok dan meneruskan tangisnya sambil menundukkan kepala.

Malam berikutnya Gun menunggu, Tse Yun siap mengatakan sesuatu. .
“Seandainya ada tangga. Ya tangga yang tinggi sekali, aku akan segera memanjatnya,” kata Tse Un menggumam.
Tse Yun masih menangis.
“Aku akan menaiki tangga itu menuju ke bulan. Tak perlu persetujuanmu. Tidak sukar bagiku memulai di tempat baru, mungkin sendirian, tapi lebih baik daripada aku jadi kapiran seperti ini. Cerita tentang peristiwa atau kejadian akan bersusulan, kalau aku selamat akan banyak melewati cerita yang panjang. Bermalam-malam, berbulan-bulan, bisa jadi bertahun-tahun. Habis, untuk apa lagi kalau aku masih terus menghadapi ketidakpastian.”
Tse Un sesenggukan makin keras.
“Sejak kecil aku sering mendengar cerita tentang kuncup yang sedang mekar, binatang-binatang yang membuang kulit lamanya menggantikan dengan kulit baru yang lebih segar. Kekurangan manusia karena ia tidak memiliki kelebihan seperti tumbuhan atau binatang. Manusia hanya bisa berpikir meski itu membuatnya makin terjerumus. Seperti waktu kita masih kecil dan mengungkapkan cita-cita, seolah-olah semua peristiwa hidup bisa dirangkainya untuk sampai apa yang diinginkannya…..”

Tse Un tiba-tiba berhenti menangis. Mendung yang berhari-hari menutupi wajahnya tersingkir dalam sekejap. Gun hampir tak percaya, ia segera mendekat dan ingin membujuk Un. Pikirnya, ini kesempatan mengembalikan waktu seperti hari-hari sebelumnya. Sesuatu yang semula tak memberi harapan sekarang seperti memanggil dengan tangan terbuka. Selama berhari-hari Tse Yun menangis dan terus bungkam, kini ia seperti hendak menyampaikan sesuatu. Gun menunggu.
Waktu Tse Un mulai melangkah mendekatinya, Gun masih menunggu.
“Bagus Un. Ini sudah waktunya,” kata Gun pelan, ia sangat berharap..
Tanpa diduga, tiba-tiba Tse Yun berteriak. Suaranya keras sekali,
“Bajingaaaaannnnnnnn……!!!!!”

Gun tidak menduga kalau polisi-polisi itu masih ada di restoran. Jumlahnya ada tujuh orang, tidak seperti waktu datang, sekarang badan polisi itu tampak makin gemuk, semua kelihatan berperut tambun. Sementara yang lain tampak mengantuk, hanya dua orang kelihatan waspada sambil memainkan pistolnya. Mereka berada di sebuah restoran tanpa pengunjung, malah hanya ada satu orang mungkin pelayan, karena bajunya seperti umumnya dikenakan para pelayan restoran. Pelayan itu hanya duduk dengan wajah murung tapi tak bisa menyembunyikan raut ketegangan. Pandangannya yang tampak ketakutan ditujukan kepada ketujuh polisi itu, seolah-olah ia tak boleh terlambat menerima perintah. Memang dua polisi yang berjaga itu ekor matanya selalu mengawasi gerak-gerik pelayan.

Gun sudah tak sabar lagi. Kekesalannya tak bisa dbendung dengan alasan-alasan masuk akal. Ia ingin mengakhirinya. Ia melangkah masuk menuju polisi-polisi gendut itu, ia sudah memasang bom di sekujur tubuhnya. Tinggal memantik, bom itu bisa menghancurkan isi seluruh kota.

Mataram, 12 September 2016




PON XXII Nusa Tenggara, NTB dan NTT Jadi Tuan Rumah

Penyelenggaraan PON XXII Nusa Tenggara belajar dari pelaksanaan PON XXI yang berlangsung di Aceh Sumatra Utara

MEDAN.LombokJournal.com ~ Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, H Mori Hanafi mengatakan, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) bersama Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2028, yakni PON XXII Nusa Tenggara.

BACA JUGA : Atlet Karate Menambah Medali Emas untuk NTB

Tuan rumah PON XXII Nusa Tenggara akan menyiapkan SDM untuk memastikan profesionalisme
Konferensi pers Ketua KONI NTB

Penyelenggaraan event olahraga empat tahunan yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028 mendatang diberikan nama ‘PON XXII Nusa Tenggara. Persiapan sebagai tuan rumah telah dilakukan lama oleh NTB maupun NTT.

“Kami jauh lebih progresif dalam mempersiapkan misalnya penentuan cabang olahraga bisa diselesaikan dalam tiga jam bersama KONI Pusat,” jelasnya.

Konferensi pers yang digelar KONI NTB berlangsung di Media Center PON XXI Aceh Sumut di Hotel Santika, Medan, Selasa (17/09/24).

Beberapa hal krusial seperti kesiapan venue dan lainnya, Mori menjelaskan bahwa belajar dari pelaksanaan PON XXI Aceh, NTB tidak hanya merevitalisasi atau renovasi gedung yang ada. Namun memikirkan pemanfaatan jangka panjang jika harus membangun fasilitas baru. 

Dalam proses persiapan PON XXII Nusa Tenggara, dilakukan identifikasi dan evaluasi kebutuhan untuk pengayaan perencanaan dimulai sejak satu bulan pasca  PON XXI Aceh Sumut. 

BACA JUGA : Muhammad Zohri Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

Terkait penganggaran, KONI NTB terus melakukan koordinasi dalam penggunaan anggaran belanja daerah provinsi maupun kabupaten/kota dalam kekurangan dan keterbatasan yang ada. Hal ini sebagai bentuk partisipasi karena venue yang menyebar di tiap kabupaten/ kota. 

“Namun Insya Alloh persiapannya akan jauh lebih baik dari PON XXI Aceh Sumut”, tutupnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Yosef Adrianus yang juga Ketua KONI NTT mengatakan, belajar dari penyelenggaraan PON XXI Aceh Sumut, terutama beberapa peristiwa terkait pertandingan, NTT akan menyiapkan sumberdaya manusia dan memastikan profesionalisme

“Karena olahraga bukan soal kalah menang dan mengejar medali namun persaudaraan, persahabatan dan persatuan”, sebutnya.

BACA JUGA : Mahasiswa Gunung Rinjani Diminta Melek Politik

Hadir pula dalam konferensi pers Sekjen KONI Pusat, PB PON dan puluhan wartawan media nasional. jm

 




Prestasi NTB di Ajang MTQ Nasional XXX 2024 Cukup Baik

Prestasi Kafilah NTB pada MTQ Nasional XXX 2024 harus disyukuri, karena kita mendapat capaian yang cukup baik, dan masuk 10 besar nasional

KALTIM.LombokJournal.com ~ Provinsi NTB berhasil menorehkan beberapa prestasi  di ajang MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda Kalimatan Timur yang dinilai cukup baik. 

Prestasi yang diraih Provinsi NTB harus disyukuri. Beberapa di antaranya bahkan masuk ke dalam 10 besar nasional.

BACA JUGA : West Indonesia Yacht Rally 2024 di Sumbawa Diikuti 30 Negara

Hal itu diungkapkan Karo Kesra Setda NTB, Drs. H. Sahnan, M.Pd, Selasa (17/09/24).

Di antaranya, Provinsi NTB berhasil meraih juara 2 golongan Tafsir Bahasa Arab Putra atas nama Ahmad Masyhun, Ahlul Ulum Abdau HS juga menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan 2 dalam golongan Tafsir Bahasa Inggris Putra. 

Di kategori Tilawah Anak-Anak Putra, Ridhwan Rasyid berhasil meraih juara harapan 3. Sementara itu, M. Zaitun Ridwan juga memperoleh juara harapan 3 dalam golongan Tilawah Tuna Netra Putra. 

“Prestasi Kafilah NTB, Pada MTQ Nasional XXX 2024 harus disyukuri, karena kita mendapat capaian yang cukup baik. Beberapa Cabang Masuk 10 Besar Nasional,” jelas H. Sahnan 

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program Menyasar

Karo Kesra Setda NTB juga memaparkan Kafilah NTB berada pada Posisi 18 besar  dari 35 Provinsi Peserta MTQ Se- Indonesia. Prestasi ini dinilai cukup baik, karena Provinsi NTB mengungguli 17 Provinsi lainnya.

Sahnan berharap capaian di tahun 2024 ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kedepannya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin, Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi, dan seluruh pihak yang telah mendukung kontingen NTB dalam MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda. 

BACA JUGA : Doa 1000 Anak Yatim untuk Kemaslahatan Indonesia

“Capaian tahun 2024 ini, juga sebagai bahan evaluasi kita untuk perbaikan kedepan dan kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pj. Gubernur, Bapak Sekda dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan. Semoga Allah SWT memberikan balasan dengan kebaikan yang berlipat ganda, Aamiinn!” katanya. nov/opik

 

 




West Indonesia Yacht Rally 2024 di Sumbawa diikuti 30 Negara

Penyelenggaraan West Indonesia Yacht Rally 2024 memungkinkan masyarakat mempromosikan potensi pariwisata dan budaya yang beragam

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Sail to Indonesia, West Indonesia Yacht Rally 2024 diikuti 30 Negara, berlangsung di Pantai Gelora, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Sabtu (14/09/24).

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program itu Disasar

Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah diharapkan ditingkatkan, sehingga kegiatan West Indonesia Yacht Rally 2024 tetap bisa dilaksanakan
Fahri Hamzah dan Pj Gubernur NTB, Hassanudin

Sail to Indonesia dinilai sebagai ajang yang sangat strategis untuk mempromosikan Potensi Daerah, seperti keindahan berbagi destinasi wisata di Indonesia, khususnya di Pulau Sumbawa dan Lombok di kancah Internasional.

Penjabat Gubernur NTB Hassanudin yang hadir bersama Istri Ibu Dessy Hassanudin dan sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menginisiasi kegiatan sail to Indonesia tersebut, sehingga berjalan sukses dan meriah.

Ke depan Hassanudin berharap Pantai Gelora akan menjadi inspirasi kita dan memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya.

BACA JUGA : Atlet Karate Menambah Medali Emas untuk NTB

Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk menyambut tamu-tamu di berbagai negara, berinteraksi secara positif, mempromosikan potensi pariwisata dan budaya yang beragam.

Kegiatan Sail to Indonesia sejalan dengan program yang dijalankan pemerintah pusat untuk menjaga ekosistem laut. Sebelumnya telah dilakukan pembersihan Pantai dan penanaman Mangrove di Pantai Gelora.

BACA JUGA : Muhammad Zohri Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

Ke depan kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah diharapkan semakin terus ditingkatkan, sehingga kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tempat-tempat lainnya di Indonesia khususnya di Provinsi NTB. ***

 

 




Atlet Karate Menambah Medali Emas untuk NTB

Ahmad Zigi, atlet karate asal Lobar, berhasil meraih mimpi yang diidamkannya sejak PON Papua lalu

KALTIM.LombokJournal.com ~ Atlet Karate dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmad Zigi Zaresta Yuda, yang juga peraih tiga medali Sea Games, menang melawan atlet Jawa Barat, Hazel Ramadhan di nomor Kata Perorangan Putra. 

BACA JUGA : Muhammad Zohri Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

Kemenangan atlet karate Ahmad Zigi, membuat NTB, memperoleh tambahan medali emas
Atlet Karate NTB, Ahmad Zigi Zaresta Yuda

Kemenangan atlet karate Ahmad Zigi, membuat NTB, memperoleh tambahan medali emas lagi dalam pertandingan cabang olahraga karate yang digelar di Gedung Serbaguna Unimed, Medan, Sumut, Senin (16/09/24) dalam Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh Sumut 2024.

Atlet karate yang berasal dari Lombok Barat ini memenangkan pertandingan dengan penuh haru, karena berhasil meraih mimpi yang diidamkannya sejak PON Papua lalu. 

“Saya berhasil membuktikan bahwa saya pantas juara PON. Di PON Papua kemarin saya juara PraPON tapi hanya main sekali di PON Papua. PON ini adalah mimpi saya,” ucap Zigi dengan terharu. 

BACA JUGA : Program Kerja Memandu Kemana Program Disasar

Pelatih Karate, Ridi Okwar bahkan menambahkan sejak PON 2016 sampai 2021, atlet karate ini belum lagi meraih hasil. Sehingga kemenangannya domor Kata Perorangan ini membuat Ahmad Zigi sangat mensyukurinya. 

“Selain mendapatkan emas, kemenangan PON tahun ini juga seleksi Sea Games 2025. Jadi proses panjang ini semoga akan membuahkan hasil lebih baik di PON 2028 nanti sebagai tuan rumah penyelenggara,” jelasnya. 

H Mori Hanafi, Ketua KONI NTB yang mendampingi sejak pagi terlihat gembira dan langsung menyusul Ahmad Zigi ke ruang atlet. 

BACA JUGA : Perlindungan pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga,  Drs Tribudi Prayitno dan beberapa ofisial serta pengurus KONI NTB merayakan kemenangan ini dalam suasana haru. jm

 

 




MTQ Nasional XXX di Samarinda Kaltim Ditutup

Dalam penutupan MTQ Nasional XXX, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy mengingatkan pentingnya mengamalkan ajaran Al Quran.

KALTIM.LombokJournal.com ~ Pada penutupan MTQN XXX Tahun 2024, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy bahwa MTQ merupakan upaya strategis dalam membangun karakter dan moral bangsa, khususnya di kalangan generasi muda, Minggu (15/09/24).

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program itu Disasar

Ahmad Masyhun dalam MTQ Nasional XXX di Kaltim meraih juara 2 golongan Tafsir Bahasa Arab
Ahmad Masyhun

“Melalui MTQ ini, kita menyiapkan dan mendidik generasi muda untuk mencintai Al Quran serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Muhajir Effendy. 

Ia juga mengingatkan pesan Presiden Jokowi tentang pentingnya memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al Quran.

Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, menyampaikan apresiasi atas kelancaran acara berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak. 

“Inovasi digital yang diterapkan dalam proses pendaftaran dan pelaksanaan perlombaan telah meningkatkan akuntabilitas, akurasi, dan profesionalisme, sehingga acara berjalan efektif dan efisien,” kata Saiful Rahmat Dasuki. 

Ia menambahkan bahwa MTQ merupakan langkah penting untuk meningkatkan literasi Al Quran di masyarakat.

Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan bahwa MTQ adalah momen refleksi dan muhasabah yang mengingatkan kita pada kebesaran Allah. 

BACA JUGA : 500 Pelajar Sumbawa Deklarasi Anti Kekerasan terhadap Anak 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan berharap agar jalinan silaturahmi yang terjalin selama MTQ dapat terus dipupuk,” ujar Akmal Malik.

Ketua LPTQ Nasional dan Ketua Badan Wakaf Indonesia, Komaruddin Amin, dalam laporannya menyampaikan harapan agar semua lembaga pengembangan tilawatil Quran terus meningkatkan kualitas pelaksanaan MTQ di masa depan. 

“Kami berharap LPTQ di semua tingkatan meningkatkan sinergi dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung program pembinaan Al Quran,” kata Komaruddin Amin. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. H. Lalu Git Ariadi, M.Si ikut menghadiri acara penutupan MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda Kaltim.  

Provinsi NTB dalam MTQ Nasional XXX di Kaltim ini berhasil meraih juara 2 golongan Tafsir Bahasa Arab Putra atas nama Ahmad Masyhun, Ahlul Ulum Abdau HS juga menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan 2 dalam golongan Tafsir Bahasa Inggris Putra. 

Di kategori Tilawah Anak-Anak Putra, Ridhwan Rasyid berhasil meraih juara harapan 3. Sementara itu, M. Zaitun Ridwan juga memperoleh juara harapan 3 dalam golongan Tilawah Tuna Netra Putra. 

BACA JUGA : Muhammad Zohri Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

“Pencapaian ini menegaskan keunggulannya dalam memahami dan menginterpretasikan teks berbahasa Arab,” tuturnya. ***

 

 




Program Kerja itu Memandu Kemana Progam Disasar

Program kerja bisa dimulai dari hasil riset kecil-kecilan, dan menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan

Kepemimpinan (leader) fokus pada bagaimana memotivasi karyawan
Catatan Manajemen : Agus K Saputra

lombokjournal.com ~ Kawula muda era tahun 84/85 menjadi saksi, bagaimana radio menjadi kawan keseharian. Sembari beraktivitas mendengar musik-musiknya.

BACA JUGA : Manajemen Di Tengah Turbulensi Bisnis

Saya adalah bagiannya, dan mengenang Dimas Valentino salah satu sosok pembawa program stasiun radio swasta yang populer saat itu

Belajar malam dengan menyimak musik melalui Public Service Program (PSP). Tentu saja setelah membeli kupon request lagunya. Di Program ini kita pun saling memanggil kawan. Bahkan pilihan lagu terkadang khusus ditujukan ke seseorang yang sedang kita incar. Pedekate!

Program ini memang sangat digemari. Terkadang saya datang nongkrong di Studio. Menemani penyiar mengudara. Tentu saja ditemani kopi hitam.

Untuk menambah engagement, dilaksanakan Jumpa Penggemar. Di sini kita saling mengenalkan diri. Lucunya, nama asli satu sama lain jadi ketahuan. Nama udaranya saya Agus Congank alias Agus Ompong.

Indikator lain dari banyaknya peminat PSP adalah iklan. Idiom-idiom lokal terselip dalam narasi. Mungkin ini pula yang membuat pengiklan “terkejut”. Ada unsur “wow” yang mempermudah pesan produk sampai ke pemirsa.

BACA JUGA : Perlindungan pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas

Dari sisi penggemar, jika mau jujur. Banyaknya iklan ini “sedikit” menganggu “durasi” Program. Apa daya tidak ada hak veto dari penggemar. Mengingat keberhasilan dari Program menjadi sumber penghasilan perusahaan radio.

Bisa dibayangkan. Di menit-menit tertentu. Tarif iklan mungkin saja bervariasi. Awal, tengah, dan penutup. Plus durasi iklan pun bisa jadi tarifnya berbeda-beda.

“Apa rahasia suksesnya bang Dimas,” tanya saya.

Pertama, harus ada program kerja. Public Service Program adalah program kerja. Hasil riset kecil-kecilan: ke mana Progam ini disasar. Begitu pula pilihan lagu Tequila-nya Larry Carlton sebagai backsound PSP. (Nyatanya jadi lekat dalam benak. Seolah Tequila itu PSP. Pun sebaliknya: PSP itu Tequila)

Program kerja menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai apa yang menjadi tujuan. Dalam hal ini menambah jumlah penggemar (kupon request) dan tentu saja menjadi sumber penghasilan radio (iklan). Kupon dan iklan adalah dua sumber penghasilan.

Kedua, eksekusi program kerja. Ini sangat penting. Eksekusi berarti menerjemahkan strategi atau program kerja menjadi tindakan konkret. Boleh dikata, eksekusi program kerja sebagai perwujudan bahwa kita ada. Mewujud dan hadir di sana.

BACA JUGA : Muhammad Zohri, Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

“Lha, pokoknya kita peneng (pusing) dibuatnya, kang. Bagaimana tidak. Kita yang buat program. Kita sendiri yang eksekusi program,” derai bang Dimas Valentino membagi kisah suksesnya. ***

 

#akuAIR – Perumnas Ampenan, 16-09-2024.