Juragan Lalapan Gemar Metal

syafaat 4
Ahmad Syafaat

lombokjournal.com

Ahmad Syafaat, 40 tahun, berharap perbedaan genre musik tak membuat pelakunya bermusuhan. Ia juga tak ingin ada stigma yang menciptakan strata jenis musik. “Ada yang mengatakan, jenis jazz sebagai musik elit, sedang dangdut digolongkan musik rakyat, musik metal malah disebut musik setan. Itu harus diluruskan,” katanya.

Tapi ‘meluruskan’ itu bukan dengan berdebat. Mempertemukan pandangan kesenian dengan berdebat, hasilnya malah melebarkan perbedaan. Musik atau kesenian, menurut Syafaat, mestinya jadi sarana menggalang persaudaraan.syafaat7

Bermusik bukan berdebat tapi memainkan musik. Ia pun mengajak para seniman Mataram, khususnya yang kerap bertandang ke Warung Jack di Taman Budaya NTB, bergembira bermain musik. Ia mengajak Agus Wintarno alias Winsa Prayitno (teater), Zaeni Muhammad (perupa), Arief Firmansah (facebooker), Dodi Subiantoro (musisi), Muzakir (vokalis lagu-lagu Koes Ploes), Lukman Blader (musisi jalanan), Ake Surya Panji (musisi tradisi) dan Wing Sentot Irawan (musisi balada dan pengelana bersepeda yang pernah berkeliling ke Asia Tenggara), membuat kelompok Kule-Kule (asalnya dari nama alat musik Ukulele).

“Daripada berdebat yang tak jelas juntrungannya, lebih baik main musik. Musik untuk menyampaikan rasa gembira, dan mengajak orang lain bergembira. Ini cara menghidupkan musik. Juga membangun kesetaraan dalam bermusik,” ujar Syafaat bersemangat. Dengan cara itu para seniman berbagai aliran menikmati sama rasa dalam bermusik.

Saat ini, REPUBLIK SABLENG Musik Rakyat, ungkapan mengembalikan musik untuk publik, mendominasi repertoar tiap Selasa di Warjack Taman Budaya NTB. Itulah semangat “sama rasa” yang didengungkan Ahmad Syafaat. Bersama seniman lainnya, ia menggagas menambah jadwal di Warjack pada hari Jum’at, bulan April mendatang.

Musik Cadas
Surabaya dikenal sebagai kota cikal bakal menjamurnya musik keras. Ahmad Syafaat yang lahir tahun 1976 di Kampung Kolombo kawasan Tanjung Perak di Surabaya, juga menggeluti musik cadas. Ibunya yang berasal dari desa Sunge Geneng, Kecamatan Sekaran, Lamongan adalah vokalis musik gambus. “Saya sejak di kandungan sudah mendengar musik,” ujar Syafaat tanpa bercanda. Ayahnya yang berasal dari Jombang, menanamkan sikap religius.

Meski saat itu hanya berbekal kursus gitar di YASMI (Yayasan Musik Indonesia), tapi lingkungan kampung Kolombo yang bisa dibilang kampung para musisi, mengasah ketrampilan dan kepekaan musiknya. Minatnya pada musik keras, ternyata alasannya ada hubungan dengan semangat di keluarganya. “Saya suka Metalica, karena lagu-lagu James Harvield sangat religius,” cerita Syafaat.

Sebagian besar lagu-lagu rock ternyata syair-syairnya bernuansa religius yang bisa menjadi renungan. Misalnya lagu Unforgiven, yang mengungkapkan rasa bersalah seorang anak pada ibunya. Atau Sad But True bicara tentang kesedihan yang membawa kebenaran. Itu lebih baik daripada gembira tapi salah. Lagu Master of Puppet juga penuh renungan.syafaat 1

“Hampir semua lagu Metalica nadanya religius. Pesan-pesan moralnya mempengaruhi saya,” katanya.

Membuka Warung Lalapan
Bahkan waktu Syafaat harus berhijrah dari Surabaya ke Mataram (Lombok), ia juga iangat lagu Metalica. Ada sebuah lagu yang berkisah tentang kerinduan akan kebebasan, dimana pun berada.

Tahun 2010, Syafaat memutuskan meninggalkan Surabaya menuju Lombok, daerah yang belum pernah didatanginya. Meninggalkan dua anaknya yang masih kecil. Ia berangkat bersama istrinya dengan menumpang sepeda motor, hanya berbekal uang Rp1 juta, untuk memulai kehidupan baru di Lombok.

Selama 6 bulan di Lombok berjualan ‘tahu tek tek’, mengalami banyak peristiwa yang menyedihkan. “Saya pernah diusir orang yang melarang saya berjualan di depan tokonya,” kisahnya. Ia kemudian beralih menjual ayam goreng lalapan. Kelihatan ia jodoh dengan lalapan.

Syafaat meyakini, dengan modal 4 T (Telaten, Teliti, Temen/sungguh-sungguh, Tinemu/menemukan), akan mencapai keberhasilan. Usaha merupakan syariat yang harus dijalani manusia, hasilnya semua tergantung Tuhan. Yang penting, sebagai muslim, dalam menjalani hidup, ingat pesan Rasul ,”ightanim chomtsa qobla chomtsi”, “jagalah lima sebelum datangnya lima”. Menjaga lima yang dimaksud, menjaga kesempatan sebelum datang kesempitan, menjaga sehat sebelum datang sakit, menjaga kekayaan sebekum datangnya miskin, menjaga muda sebelum tua, serta menjaga hidup sebelum mati.

Sekarang Syafaat sudah mempunyai beberapa lapak kaki lima lalapan ayam dengan merek Sableng (sambel ngebleng alias pedas banget). Tiap hari lalapan ayamnya bisa menghabiskan 250 ekor ayam. Tapi ia tak pernah ‘ngoyo’ untuk menjadi kaya.

Berbeda saat datang ke Lombok dengan harapan tak menentu, Kini ia bisa merencanakan sekolah kedokteran anaknya di perguruan tinggi yang baik. Selain itu, sedikit banyak, ia mendukung anak-anak muda main musik dengan menyediakan alat-alat musik yang dimilikinya.

Sebab, bagi Syafaat, “choirunnas amfa ulum linnas”. “Sebaik-baik hidup adalah yang bermanfaat bagi orang lain…,” kata Syafaat mengutip hadits.

(Ka-eS)




Islamic Center, Ikon Destinasi Wisata Halal

mesjid IC NTB
Islamic Center NTB akan dilengkapi dengan lighting system

MATARAM – loumbokjournal

Kementerian Pariwisata makin menguatkan brand halal, setelah Lombok meraih penghargaan destinasi wisata halal terbaik dunia (The World Halal Tourisme Destination). Bagaimana menggambarkan dalam atraksi untuk menguatkan brand itu? Salah satunya dengan penataan Lighting System (sistem pencahayaan) bagunan Masjid Islamic Center NTB, yang tahun ini menjadi tempat penyelenggaraan MTQ Nasional 2016.

Lighting system atau sistem pencahayaan, yakni pengaturan pencahayaan digunakan selain fungsi menerangi interior atau eksterior bangunan, juga meningkatkan  kualitas dan kegunaan ruang interior maupun eksterior.

mesjid Nabawi
Mesjid Nabawi di Mekkah yang memiliki teknologi pencahayaan canggih

Kementerian Pariwisata telah menyiapkan anggarannya. Bahkan Menteri Arief Yahya minta disiapkan tiga masjid lagi untuk dibiayai lighting serupa. Arief Yahya yang dikenal berpikir global, akan sistem pencahayaan di Islamic Center NTB memiliki teknologi seperti Mesjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Pantai Ampenan Malam Hari
Selain ikon Islamic Center, di sebagian kawasan pantai Senggigi akan dikembangkan konsep Moslem Friendly Beach. Konsep ini saat ini sedang ngetrend di berbagai negara muslim yang mengembangkan pariwisataya, yakni mengembangkan pantai khusus perempuan. Bahkan Negara non muslim pun mulai mengembangkan destinasi pantai khusus perempuan.

Sebagai Kota Tua, wilayah Ampenan juga dinilai layak dikembangkan menjadi ikon destinasi wisata halal. Arief Yahya rupanya terinspirasi satu tempat di Malaysia yang dikunjungi banyak
Wisatawan.

“Banyak wisatawan ingin menikmati suasana petang di pantai kota tua,” kata Menteri Arief saat menjadi pembacara kunci dalam seminar Daya Tarik Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia, di Mataram (17/03). Seminar yang antara lain dihadiri Mantan Dirjen Pemasaran Pariwisata, Sapta Nirwanda serta Gubernur NTB itu merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata, surat kabar Kompas dan Pemprov NTB. #pesonalomboksumbawa

(Ka-eS)




Tekad Indonesia, Menjadi “World Best Halal Tourism Destination”

IMG_8139
Menteri Arief Yahya bicara sebagai keynote speaker dalam seminar Daya Tarik Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia di Mataram

MATARAM – lombokjournal.com

Keberhasilan Lombok meraih predikat “The World’s Best Halal Tourism Destination” dan “The World’s Best Honeymoon Destination,” di Abu Dhabi, Emirat Arab tahun 2016 bukanlah pekerjaan mudah. Berbagai upaya dilakukan, termasuk strategi menggalang opini publik di social media.

“Mulai menteri, dirjen bersama gubernur bekerja mati-matian. Tidak sedikit biayanya, milyaran uang kita keluarkan. Jadi meraih award destinasi halal itu by design,” kata Menteri Pariwisata, DR Ir Arief Yahya,M.Sc saat memaparkan Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal di Indonesia. Menteri bicara sebagai keynote speaker (pembicara kunci) dalam seminar Daya Tarik Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia, di Mataram (17/03).

Menurut menteri, sebagai Negara yang berpenduduk mayoritas muslim Indonesia bertekad menjadi “The World Best Halal Tourism Destination”. Kesungguhan dan kerja keras itu itu sudah dimulai ketika mampu menyingkirkan Malaysia yang lebih dulu memiliki branding destinasi wisata halal. Bahkan kategori The World’Best Family Friendly Hotel, dimenangkan Sofyan Hotel. Indonesia menyabet ketiga award dalam forum World Halal Travel Award itu.

“Yang membanggakan, Malaysia tidak memperoleh apa- apa,” kata menteri bergurau yang disambut tertawa peserta seminar..

Dalam percepatan mengembangkan destinasi, Kementerian Pariwisata menyusun strategi prioritas menciptakan “10 Bali Baru”. Mandalika Resort di Lombok yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata halal, bersama dengan Tanjung Kalayang, Borobudur, Bromo, Tengger Demeru, danau Tobsa, Morotai, Wakatobi, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung dan Labuhan Bajo. Kesepuluh daerah ini dikembangkan friendly destination.

Sedang untuk percepatan pengembangan destinasi halal, juga ada sepuluh daerah. Sedain Lombok, daerah lainnya yang diharapkan menjadi destinasi halal adalah Aeeh, Sumatera Barat,Kepulauan Riau, Jabar, DKI Jakarta Jateng, Jogjakarta, Jatim dan Sulawesi Selatan.

Strategi Wisata Halal
Kementerian Pariwisata telah menyiapkan strategi pengembangkan Wisata Halal di Indonesia, khsusnya di Lombok. Menyangkut promosi pemesaran, pengembangan promosi diarahkan untuk menguatkan branding World Best Halal Tourism Destination. Menurut Menteri, branding itu mencerminkan value yang melandasi penciptaan produk. “Branding itu janji produk kepada customer. Kalau janji itu tidak direalisasikan, akan hancur,” katanya.

Selain menciptakan branding, dalam promosi itu diperlukan atraksi yang menjadi advertising dengan menciptakan berbagai event. Di Lombok ada tiga event telah diprogramkan, yaitu event Pesona Tambora yang akan berlangsung tanggal 11-16 April 2016, Festival Muharram 12 Oktober 2016, dan Bulan Budaya Lombok-Sumbawa, bulan November hingga Desember 2016.

Sementara itu, juga dilakukan selling dengan menciptakan event bisnis World Halal Travel Mart 2016, dan Sales Mission dan Fam Trip yang menyasar pasar Asia Tenggara, Timur Tengah dan Tiongkok.

Dalam Pengembangan Destinasi, untuk menggambarkan citra destinasi halal di Lombok melalui atraksi seperti Moslem Friendly Beach di kawasan Senggigi, Kota Tua Ampenan, dan lighting system untuk bangunan nesjid Islamic Center.

Kementerian Pariwisata akan meningkatkan aksesibilitas ke Lombok, dengan membuka Direct Flight dari Pasar Utama (Singapura, Malaysia) ke Lombok Internasional Airport (LIA) , Moslem Friendly Signage, serta Tourism Information Center (TIC) Moslem Friendly di Bandara LIA.

Menyangkut pengembangan SDM dan industri pariwisata, sudah disiapkan program Sertifikasi Tour Guide dan Tour Planner Berbahasa Arab (Hospitality) 100 Orang. Kemudian Sertifikasi Usaha Hotel dan Auditor MUI 100 Hotel dan 3 Paket Pelatihan. Serta Edukasi Sadar Wisata Halal pada masyarakat 5 Paket/Lokasi.#pesonalomboksumbawa

(Ka-eS)




Menangkap Peluang Wisata Halal

Gubernur Zainul Majdi saat bicara dalam seminar Destinasi halal di Mataram, Kamis 17 Maret
Gubernur NTB, Zainul Majdi saat bicara di seminar Destinasi Pariwisata Halal di Mataram

 

MATARAM – lombokjournal.com

 

Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mayoritas Islam, mempunyai potensi besar mengembangkan destinasi wisata halal. Apalagi sejak dikukuhkannya Lombok sebagai  Destination dan World Best Halal Honeymoon Destinantion di ajang The World Halal Travel Summit/Exibition yang berlangsung di Uni Emirat Arab, bulan Februari 2015.

“Kalau punya potensi itu, kenapa tidak kita kembangkan (menjadi branding) pariwisata kita,” kata Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi, waktu membuka seminar ‘Daya Tarik Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia’ di Hotel Lombok Raya Mataram,Kamis (17/03).
Meski branding destinasi halal itu baru pada level Award Abu Dhabi, tapi sudah menarik kunjungan wisatawan dari negara yang penduduknya muslim. Terbukti, Lombok saat ini mulai menarik minat kunjungan wisatawan Malaysia. Gubernur berharap semua pihak bekerjasama mengembangkan pariwisata halal.

Gubernur menghimbau, semua pihak bersama-sama memulai aksi yang konkrit. “Kita harus memulai aksi, jangan terlalu banyak diskusi,” katanya.

Pariwisata, menurut gubernur, banyak manfaatnya sedikit mudaratnya. Sebab pembangunan mendorong semua orang menciptakan hidup damai, aman dan nyaman. Perjumpaan orang baik secara alami atau melalui perjalanan yang direncanakan, memungkinkan persinggungan antar orang yang berbeda. “Pengalaman itu menciptakan cara pandang lebih baik tentang keberagaman,” ungkap gubernur. Memahami keberagaman itu sebagai peluang meningkatkan kualitas hidup, tambahnya.

Hal itu sesuai visi NTB yang bertujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Kualitas manusia bukan ditentukan banyaknya infrastruktur yang dibangun, atau bukan banyaknya para sarjanan dan doktor yang ada. “Bagaimana seluruh warga NTB memahami keragaman untuk meningkatkan kualitas kemanusiaannya,” tegas gubernur.
Pembangunan pariwisata, langsung atau tidak, menjadikan generasi muda NTB siap mengadopsin nilai-nilai perubahan. “Karena itu hentikan perdebatan tentang mudaratnya pariwisata,” himbaunya.

Malu Soal Kebersihan
Di tengah berlangsungnya seminar, Gubernur Zainul Majdi mengaku malu saat disinggung masih sedikitnya fasilitas sanitasi di resort wisata. Ini bermula dari pertanyaan seorang pelajar, tentang resort wisata yang belum menyiapkan toilet yang layak.

Menteri Pariwisata, Arif Yahya, sempat menyinggung suatu daerah yang penduduknya mayoritas muslim mestinya peduli kebersihan lingkungannya. Sebab Islam mengajarkan “kebersihan sebagian dari iman.” “Kementerian Pariwisata siap membangun 10 toilet percontohan yang dikelola UMKM,” kata Menteri Pariwisata, Arif Yahya.

Saat diberi kesempatan bicara oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya, terus terang gubernur mengaku malu. Di satu pihak NTB bicara besar tentang pembangunan pariwisata tapi di sisi lain soal penyediaan toilet di resort wisata.saja belum beres. “Saya tadi menunduk karena saya malu, kalau sampai seorang menteri bicara soal toilet (di resor wisata) di Lombok,” kata gubernur.

Menurutnya, soal-soal kecil itu tak akan terjadi kalau kebijakan provinsi didukung pihak kabupaten/kota. Sebab yang menikmati manfaat kemajuan pariwisata adalah kabupaten kota.

“Dari bermilyar-milyar pemasukan dari pariwisata, sedikit pun tidak masuk dalam APBD provinsi. Mestinya soal toilet atau sampah itu tanggung jawab kabupaten/kota,” kata gubernur, sambil menyayangkan pernyataan seorang bupati bahwa pariwisata tak ada gunanya. Pernyataan itu meremehkan pekerjaan warganya, tambah gubernur.
“Tak usahlah pak menteri memikirkan soal toilet. Lebih baik ngurus yang besar-besar. Sebab soal pembenahan resort wisata itu sudah menjadi komitmen kami,” kata gubernur.
(Ka-eS)




Mendagri Buka Rakornas Dukcapil : Tugas Aparatur Memfasilitasi Masyarakat

 

???????????????????????????????
Mendagri Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakornas Dukcapil

MATARAM – lombokjournal.com

Pendataan warga negara memberi pelajaran yang sangat baik bagi para Aparatur Sipil Negara. Tugas tersebut merupakan bagian melindungi masyarakat. “Tugas aparatur pemerintah memberi kemudahan dan memfasilitasi masyarakat,” kata Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo

Mendagri mengatakan itu, saat membuka Rapat Kerja Nasional Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Rakornas Dukcapil) 16-18 Maret, yang diselenggarakan Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, di Mataram , Rabu (16/3) malam.

Sesuai tema Rakornas “Dengan Rakornas Kita tuntaskan Penerbitan Identitas Penduduk di Seluruh Indonesia,” maka Kemendagri akan menuntaskan program penerbitan KTP dan Kartu Idehntitas sampai tahun 2017. Progran kependudukan akan memberikan data penduduk dan pemilih, mendesak untuk membangun tata kelola pemerintahan pusat dan daerah yang lebih baik.

“Ini bagian penting percepatan reformasi birokrasi, “ kata Mendagri. Reformasi yang di lingkungan birokrasi mempengaruhi sikap mental masyarakat.

Memangkas Perda
Pada bagian lain, Mendagri menyinggung banyaknya berbagai regulasi atau aturan baik yang dibuat Pemerintah pusat maupun Perda di daerah. “Semua tingkatan pemerintahan bersemangat membuat Undang-undang,” kata Mendagri yang menyebutkan hingga saat ini terdapat lebih dari 35 ribu pertaruran mulai dari Perpres, Inpres, Kepmen hingga Perda.

Mendagri Tjahjo Kumolo saat di tanya wartawan usai Rakornas
Usai memberikan sambutan, Mendagri Tjahjo Kumolo menjawab pertanyaan wartawan terkait kasus Bupati Ogan Ilir Nofiadi Mawardi yang tertangkap tangan menggunakan narkoba

Menurut Mendagri, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan semua aturan yang menghambat pelayanan masyarakat, setidaknya 50 persen harus dipangkas. Target Kemendagri, memangkas 3300 Perda yang bertentangan dengan aturan yang di atasnya. Khususnya Perda yang menghambat investasi, membuat birokrasi baru, serta menghambat pelayanan masyarakat.

“Di Indonesia ini paling mudah membuat Badan,” ujar Mendagri. Contohnya untuk mengurus Borobudur, Jembatan Suromadu atau Batam dibuatlah Badan yang jumlahnya cukup banyak.

Di akhir sambutannya, Mendagri mengutip kata-kata bijak pernah yang diucapkan Jendral Sudirman. “Orang jahat bisa merajalela, kalau orang baik tak berbuat apa-apa,” ujar Mendagri yang seperti menganalogikan ‘pemerintahan yang buruk’ ibarat pemerintah yang dipenuhi orang-orang jahat.

Rakornas itu diikuti peserta di lingkungan Dinas Dukcapil seluruh Indonesia. Selain Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, malam itu tampak hadir Walikota Mataram, H Ahyar Abduh. Bahkan malam itu Ahyar Abduh malam itu sempat maju ke depan. Walikota menjadi relawan untuk menguji keakuratan Aplikasi Data Kependudukan Dengan Sistem Informasi Geografi Kependudukan.
(Ka-eS)




Mencegah Akal-akalan Bulog

Wagub M Amin
Wagub NTB, H Muhammad Amin

lombokjournal

Awal Maret, aekitar 50 ribu hektar sawah padi panen raya. Berarti ada sekitar 178 ribu ton di tingkat petani di NTB. Tak heran bila Wagub NTB, H Muammad Amin, berkeras mencegah rencana Perum Bulog Divisi Regional (Divre) NTB tetap memasok 7 ribu ton beras dari luar daerah. Benarkah Bulog Divre NTB tetap menjalankan ‘akal bulus’nya?

“NTB tetap tidak akan menerima beras luar masuk,” tegas Wagub NTB, H Muhammad Amin. Senin (14/3). Tidak mengijinkan beras luas masuk, maksudnya agar Bulog Divre NTB memanfaatkan panen raya padi untuk turun langsung membeli beras petani.

Memang stok beras saat ini di Bulog Divre NTB sedang kosong, Tapi kabar itu sudah sejak Januari lalu,Bulog Divre NTB bersikeras memasok beras dari Jatim sebanyak 7 ribu ton sebagai stok antisipasi suplai beras Raskin. “Beras dari Jatim 7 ribu ton itu bisa masuk NTB, karena stok beras PSO terbatas hanya sampai Februari,” kata Kepala Perum Bulog Divre NTB, W Kuswinhartomo waktu itu saat itu (Kamis,21/1). Kebijakan itu dari Bulog Pusat mengingat keterbatasan stok yang tersedia di NTB.

W Kuswinhartono
Kepala Bulog Divre NTB W. Kusminhartomo

Wagub NTB pernah menggapi isu pasokan beras dari Jatim itu dengan menggelar rapat bersama Kepala Bulog Divre NTB, para Asisten dan Kepala SKPD terkait (22/1). Saat itu Kepala bulog Divre NTB W. Kusminhartomo menyatakan, rencana pasokan dari Jawa Timur itu dilakukan mengingat tiipisnya stok bulog karena adanya move out beras dari Divre NTB ke NTT dan Jakarta.

Tapi Kepala Dinas Pertanian saat itu menyarankan membeli beras pada petani NTB, dan pihak Distan siap turun ke lapangan membantu satgas bulog agar stok Bulog terpenuhi
Dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (TPH) Provinsi NTB diperoleh informasi, produksi gabah petani masa panen Oktober – Desember 2015 lalu mencapai 96 ribu ton setara beras masih masih di tingkat petani. Beras di petani masih banyak dan bisa kebutuhan selama tiga bulan, yaitu Januari – Maret 2016. Mestinya, Perum Bulog Divre NTB sudah mulai menggenjot serapan pembelian gabah petani

Sementara dariData Badan Ketahanan Pangan (BKP) tahun 2015 jumlah beras asal NTB yang keluar daerah mencapai 600 ribu ton. Produksi padi di NTB tahun 2015, berdasarkan data Distan dan TPH NTB pada tahun 2015, realisasinya mencapai 2,3 juta ton dari target 2,1 juta ton. Jadi terdapat surplus produksi mencapai 200 ribu ton. Mestinya Bulog membeli gabah petani sebanyak-banyaknya untuk mengamankan stok, baru mengirim keluar daerah.

Serapan Rendah, Stok Kritis
Hanya saja, Bulog NTB menyerap di bawah 60 persen untuk pengadaan Upsus dari target 100 ribu ton. Tidak tercapainya target serapan 100 ribu ton, dalihnya harga lebih mahal di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Ternyata gabah petani yang ditolak Bulog NTB justru dibeli Bulog Jatim dan Bulog Bali. Jadi krisis stok beras NTB kritis justru disebabkan rendahnya serapan Bulog NTB .

Soal ini mendapat sorotan dari Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Menurut gubernur, Bulog harus dibenahi karena tidak pernah bisa menyerap beras 100 persen di daerah. Ketidakmampuan menyerap beras di daerah itu sengaja dilakukan, agar bisa menyerap beras dari luar daerah (termasuk beras impor). “Waktu panen raya tidak menyerap secara maksimal. Kita punya akal sehat jadi modus-modus seperti ini hars ditinggalkan dan tidak dilakukan,” ujarnya, pertengahan Januari lalu.

Waktu itu gubernur menyatakan akan menyuirati Menteri Pertanian mendorong Bulog bisa menyerap beras 100 persen. Selain itu, pemerintah harus mampu menjaga agar harga beras di petani tidak anjlok. Sebab. modus yang biasa dilakukan Bulog tiapdiberikan target penyerapan selalu berdalih tidak mampu menyerap maksimal. Sehingga, mereka akan mengajukan kepada pemerintah pusat untuk meminta dikirimkan beras impor.

“Itu modus soal tidak bisa menyerap beras dan itu akal-akalan bulog saja agar bisa menyerap beras dari luar,” katanya saat itu.

Turun ke Lapangan
Tak ada alasan lain, Bulog Divre NTB harus turun ke lapangan. Itu seperti anjuran Wagub untuk mendorong Bulog turun mendatangi petani agar bisa mencapai target menyerap 100 persen gabah petani. Bukan lewat tengkulak atau pedagang.

Melalui pihak ketiga jelas akan melambungkan harga. Hal itu akan menjadi dalih Bulog NTB tak mampu membeli gabah petani karena harganya di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Bulog NTB harus langsung mendapat harga dari petani.

Kali ini akal bulus Bulog harus dicegah.

(Rayne Q – Ka-eS)




Gadis Buta Huruf itu Jadi Novelis Terkenal di Nigeria

Kisah Balaraba Ramat Yakubu,
Novelis Yang Suarakan Jeritan Perempuan Muslim Nigeria Dalam Fiksinya

Femke van Zeijl
jounalis

Yakubu1
Balaraba Ramat Yakubu berjuang mendapatkan hak atas kehidupannya dan suaranya yang vokal menuntut hak-hak perempuan. [Femke van Zeijl / Al Jazeera]

Dia dipaksa keluar dari sekolah dasar pada usia 12, dan dinikahkan dengan pria berusia 40-an yang belum pernah ditemuinya. Pada awalnya, Balaraba Ramat Yakubu menikmati hadiah yang diterimanya di pesta pernikahan, dan ia senang dengan ornamen emas dekorasi rumah barunya. Tapi ia tidak tahu apa pun tentang pernikahan

Gadis buta huruf itu bahkan tidak tahu bagaimana cara merebus air. Setelah satu tahun lebih delapan bulan usia pernikahannya, ia dikembalikan ke rumah ayahnya dengan menanggung malu. Tapi, Balaraba Ramat Yakubu, kini menjadi salah satu penulis Nigeria utara paling terkenal. Ia merupakan penulis perempuan bahasa Hausa pertama, yang karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

“Jika Anda tahu di mana saya berasal, Anda akan menyadari betapa keras aku harus berjuang,” kata penulis 57 tahun dari sembilan novel. Nada suaranya getir ketika berbicara tentang akhir pernikahan pertamanya.

“Ini masih menyakitkan saya,” katanya. “Suami saya tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa dia mencintai saya, bahwa dia menginginkan saya. Dan kemudian suatu hari seseorang datang dan membawa saya kembali ke orang tua saya. Dia bilang aku masih terlalu muda. Apakah dia tidak tahu kalau ia menikahi seorang anak?”

Yakubu menuliskan pengalaman traumatis itu dalam novelnya Wa Zai Auri Jahila? (Siapa yang Akan Menikah Dengan Perempuan bodoh?), yang terbit tahun 1990. Novel itu mengisahkan tokoh Abu, 13 tahun, dipaksa berhenti dari sekolahnya, untuk menikah dengan seorang pria yang berusia tiga kali dari usianya.

Menurut Survey Keaksaraan Nasional dari tahun 2010, hampir setengah dari wanita di Nigeria Utara tidak dapat membaca atau menulis dalam bahasa apa pun. Yakubu Aiyegbeni bisa masuk di sekolah dasar hanya karena ibunya mengirimnya ke sana dengan sembunyi-sembunyi. Pada saat itu, kenangnya, dia adalah satu-satunya gadis di antara 80 cucu perempuan kakeknya yang bisa ber sekolah. Kalau ayahnya memergokinya, akan dijawab bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang laki-laki.

Tapi seperti Yakubu, tokoh Abu akhirnya menemukan kehidupan lebih baik melalui pendidikan. Buku ini memprotes pernikahan yang dipaksakan bagi anak-anak, serta tuntutan hak memperoleh pendidikan bagianak perempuan. Menuntut pendidikan bukanlah norma yang berlaku selama masa kanak-kanak Yakubu di Kano, kota terbesar di Nigeria utara yang mayoritasnya warga Muslim. Anak perempuan di keluarga ayahnya tidak diizinkan mengikuti pendidikan Barat. Mereka dikirim ke sekolah-sekolah Al-Quran sampai mereka siap untuk menikah. Bahkan banyak anak-anak yang menikah sebelum menstruasi.

Yakubu2
Kebiasaan Balaraba Ramat Yakubu menulis buku-bukunya [Femke van Zeijl/Al Jazeera]
Kakaknya, Murtala, dengan tegas menentang pernikahannya. Tapi tidak bisa menghentikannya. Dia mendorong ibunya untuk mengirim adiknya ke sekolah. “Kakakku sangat memperhatikan masa depanku,” kata Yakubu Aiyegbeni, tapi ia tidak ingin bicara kematian kakaknya.

Empat puluh tahun yang lalu, kakaknya, yang menduduki posisi penting di militer Nigeria, dibunuh dalam mobilnya dalam perjalanan ke Dodan Barracks di Lagos. Yakubu Aiyegbeni berusia 17 tahun ketika kakaknya meninggal. Sampai saat ini, ia menolak membaca apa pun tentang pembunuhan Murtala Muhammed, dan dia tidak pernah mengunjungi Museum Nasional Lagos, yang memamerkan Mercedes tempat kakaknya ditembak, yang. penuh bekas berondongan peluiru. Tapi dia merindukan kakaknya tiap hari.

Dukungan Ibunya
Setelah perceraian pertamanya, ibunya tetap memberi dukungan. Yakubu memohon ayahnya agar mengijinkannya kursus merajut dan menjahit. Tapi ketika dia pergi keluar dengan mesin jahitnya, ia pergunakan kesempatan itu untuk belajar membaca dan menulis Hausa, bahasa kelompok etnis terbesar dan lingua franca di utara Nigeria. “Hanya ibu saya tahu,” kenang Yakubu. “Dia selalu membuat alasan ketika ayah bertanya di mana saya.” Yakubu menjahit banyak gaun bayi, kalau mungkin akan dijualnya, tapi yang utama adalah alibi karena ia menghabiskan banyak waktunya jauh dari rumah.

Suatu hari ayahnya menemukan ijazah sekolah dasarnya di tasnya. Ayahnya hanya bereaksi, bahwa dia akan menikahkannya dengan seorang pria. Waktu itu Yakubu berusia 15, dengan senang hati menerima pernikahan. Dia senang telah menyelesaikan pendidikan dasar, dan sekarang dan merasa cukup dewasa untuk menghadapi pernikahan.

Seharusnya dia belajar banyak untuk menjalani perannya sebagai istri yang taat. Namun dia mempunyai kebiasaan membaca koran dan menanyakan ini itu pada suaminya. Dalam keseharian ia sering mengatakan “tidak tahu” pada suaminya. Rupanya dia “terlalu bebas” untuk menyukai pasangannya.

Dalam pernikahan kedua ini, Yakubu mempunyai anak laki-laki. Tapi setelah tiga tahun, ia dipulangkan ke orangtuanya. Ketika ia sudah kembali ke kehidupan keluarganya, ia memberitahu ayahnya terus terang, ia bersikeras akan melanjutkan pendidikannya. Kali ini ayanya setuju. “Mungkin karena ia makin tua, jadi jauh lebih lembut. Saya sangat mensyukurinya,” katanya tetang ayahnya. yakubu3

Pada umur 18, ia mulai menempuh pendidikan di Badan Negara Kano untuk Pendidikan Masyarakat. Setelah selesai, dia kemudian mengajar Hausa untuk perempuan lain.

Berhasil hidup mandiri dengan karir yang memuaskan, Yakubu Aiyegbeni masih belum kapok untuk menjalani perkawinan. Dalam masyarakat Hausa, seorang wanita dewasa lajang tidak dihormati. Dan dia pun mencoba menikah dua kali lebih banyak dan total memiliki lima anak.
Pernikahan keempat dan terakhir, ia gambarkan paling membahagiakannya. Tapi pernikaan itu kandas ketika suaminya memutuskan mengambil istri kedua. “Saya tahu apa yang saya inginkan sekarang, dan saya menolak dilecehkan seperti dalam perkawinan sebelumnya,” jelasnya.

Sekarang, dia tidak membutuhkan seorang pria, meskipun dia tahu bagaimana masyarakat memandang dirinya. “Seorang janda dipandang curiga. Orang-orang menggambarkan saya keras kepala. Tapi aku tak membutuhkan seorang pria,” katanya.

Novel Cinta

Sembilan novel karyanya yang berjajar di rak buku bungalow dua kamar tidur tempat tinggalnya, semuanya termausuk novel yang banyak dibaca di Nigeria. Beberapa di antaranya tercatat dalam kurikulum sekolah menengah. “Hari-hari ini, aku beruntung. Ketika orang melihat nama saya dan mereka ingin membacanya,” kata Yakubu Aiyegbeni, bersandar di sofa di ruang duduk dan menata ulang jilbab putihnya.

Popularitasnya tidak datang dalam semalam. Setelah ia menerbitkan novel pertamanya pada tahun 1987, para pemimpin agama berkhotbah melawannya. Dia menerima surat ancaman, mencerca dirinya dan anak-anaknya, yang ia digambarkan sebagai “hal yang paling menyakitkan yang dapat Anda lakukan sebagai ibu”.

Sebagai penulis perempuan dalam bahasa Hausa, Yakubu Aiyegbeni dipandang sebagai salah satu pelopor dari genre “soyayya”. Novel ini (soyayya berarti cinta) yang ditulis oleh wanita Nigeria utara, telah menjadi sangat populer di kalangan pembaca perempuan. Di setiap pasar di Kano, di toko yang menjual buku-bukunya, pembaca perempuan – dari siswi berjilbab hingga nenek-nenek – antusias membaca bukunya. Novel-novelnya menceritakan kisah sehari-hari kehidupan perempuan utara, dan Yakubu menulis isu-isu seperti pemerkosaan, poligami dan kekerasan dalam rumah tangga.

Novel genre “soyayya” yang ditulisnya sangat saleh bahasanya, dan menggambarkan pernikahan sebagai tujuan penting dalam kehidupan seorang wanita. Di Nigeria utara umumnya masyarakatnya adalah pemeluk Islam yang ketat; para wakil rakyat justru getol membela hak untuk menikah bagi gadis berusia 13 tahun, dan di pedesaan berpenghasilan rendah, masih berlaku norma bahwa perempuan agar tetap di rumah. Buku-buku Yakubu – yang menghibur dan terjangkau – menyuarakan perlawanan terhadap segala hal yang tabu dan mengekang upaya pemberdayaan perempuan.

Yakubu4
Novel cinta berbahasa Hausa yang populer di kalangan wanita di Nigeria Utara [Femke van Zeijl / Al Jazeera]
Cerita-cerita soyayya bahkan disiarkan di radio, yang membuat Yakubu layaknya selebritis di masyarakat. Padahal di Nigeria utara, perempuan secara tradisional tidak memperoleh kesempatan memainkan peran publik.

Yakubu menjelaskan pengalamannya menulis topik pemberdayaan perempuan. Dia menjelaskan dalam bahasa Inggris, tapi tiap kali merasa “tak sampai” dalam bahasa asing ia kembali menjelaskan dalam bahasa Hausa. “Ketika saya menulis, cerita saya seolah-olah di rumah Anda, atau di tetangga Anda. Saya bicara dengan perempuan yang saya kenal. saya merasa memiliki kewajiban untuk masyarakat, menceritakan kisah-kisah yang sebelumnya mereka tidak mengetahuinya.”

Yakubu mulai menulis di mana-mana, bisa di dapur, di mobil, dan bahkan di telepon genggamnya ketika tidak ada pena di dekatnya. Anaknya yang sudah dewasa, Muhammad, mengetahui kebiasaan ibunya kalau menulis. Ia menemukan tulisan-tulisan ibunya di atas tikar ruang tamu, di atas bantal. Kalau tidak selamatkan, cerita-cerita itu akan hilang.

Dengan tersenyum, Yakubu menceritakan bagaimana dia melibatkan anak-anaknya dalam proses penulisan. “Tulisan tangan saya buruk, seperti dokter tua. Jadi saya membiarkan anak-anak saya menyalin apa yang kutulis. Itu sebabnya saya yakin, saya tidak melakukan sesuatu yang salah, Apakah Anda pikir saya akan menulis apa pun yang tidak layak dibaca anak-anak saya? ”

Gaya Yakubu ini, oleh para kritisi sastra, digolonglkan sebagai cerita fiksi populer namun melampaui novel soyayya umum. Untuk waktu yang lama, hanya pembaca Hausa bisa menikmati cerita-ceritanya.

Hal ini berubah pada 2012, ketika penerbit India Blaft diterjemahkan buku keduanya. Yakubu menjadi penulis perempuan berbahasa Hausa pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sejak itu, tak terhitung jumlah wartawan dan peneliti yang datang menemuinya untuk membahas literatur Hausa.

Buku pertamanya dibuat diangkat ke film. Kano memiliki industri film bahasa Hausa..
Yakubu terlibat dalam proses produksi film buku-bukunya. Belakangan dia mulai memproduksi proyek filnya sendiri. Baru-baru ini, ia pergi ke lokasi film barunya, sebuah epik tentang kerajaan Hausa abad yang lalu. “Saya mengajak orang tahu sejarah Kano Saya ingin semua orang tahu, tanpa pengetahuan masa lalu Anda tidak tahu akar Anda, dan Anda tidak bisa berdiri membela hak-hak Anda, ” katanya.

Konseling Trauma
Prestasi Yakubu ini melampaui industri hiburan, ketika Anda mengunjungi kantornya di Murtala Muhammed Foundation, di mana bertindak sebagai ‘program officer’ yang mengkoordinasi konseling trauma. Selama beberapa tahun terakhir, dengan munculnya Boko Haram, seluruh pekerjaannya mendukung para korban ledakan bom.

Dengan timnya, Yakubu mengunjungi rumah sakit untuk melihat orang yang terluka dan mengidentifikasi siapa yang harus dirujuk ke konselor. Itu tidak mudah karena sebagian besar dari korban itu menolak bicara. “Mereka sering berkata, ‘Apa gunanya berbicara? Anda tidak bisa membawa kembali orang mati atau mengembalikan bagian tubuh saya,” kisahnya tentang para korban.

Tapi Yakubu bisa memahami. Karena pengalaman traumatisnya sendiri membuatnya lebih mudah berkomunikasi dengan korban. “Aku tahu bagaimana mereka merasa tidak berdaya dan tidak mampu berbicara,” katanya.

Perjuangannya untuk mendapatkan hak mengatur hidupnya sendiri membuat Yakubu menjadi lantang menyuarakan hak-hak perempuan. Kini dia melihat perempuan Nigeria utara semakin berperan di wilayah publik. Dulu dia adalah satu-satunya penulis perempuan di Kano, sekarang asosiasi lokal untuk penulis perempuan yang ia didirikan pada tahun 2005 memiliki anggota lebih dari 200 anggota.

“Hari-hari ini, kami memiliki perempuan dalam politik, bisnis dan militer. Kami bahkan memiliki pilot wanita. Untuk Barat, itu mungkin tidak banyak. Tapi untuk perempuan di sini, itu adalah kemajuan,” kata Yakubu

Anak perempuan di Nigeria utara kini banyak yang mulai masuk di sekolah-sekolah dan universitas. Dia optimis posisi perempuan akan akan terus meningkat. Generasi berikutnya dari perempuan akan melanjutkan perjuangannya. “Ketika saya berjuang, saya melakukannya dengan semangat karena saya tidak memiliki pendidikan. Tapi wanita muda saat ini akan bertarung dengan pengetahuan,” katanya.

Roman Emsyair
Sumber : Al Jazeera

 

 




Bom Mobil Memukul Turki, Tewaskan 37 Orang

lombokjournal.com

Setidaknya 37 orang tewas dan sedikitnya 71 orang dirawat di rumah sakit setelah sebuah bom mobil menghantam tempat ibukota Turki, Ankara. Sebuah mobil bermuatan bom meledak pada hari Minggu (13/3) malam di lingkungan Kizilay yang terletak dekat pusat transportasi utama.

Sampai Senin pagi, jumla korban yang meninggal terus bertambah. Saksi mata mengatakan ledakan itu kemudian diikuti kendaraan serta beberapa bus terbakar dan rusak berat. Ledakan itu diceritakan, bisa didengar beberapa kilometer jauhnya. Puing-puing ledakan yang terbakar bertebaran beberapa ratus meter dan mencapai bekas kantor Perdana Menteri.

“Serangan ini mengancam integritas, persatuan dan solidaritas bangsa kita dan negara kita. Tapi itu tidak melemahkan tekad kita memerangi terorisme, justru malah meningkatkan tekad kami,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan. Wartawan Al Jazeera, Mohammed Jamjoom, melaporkan dari Istanbul, sampai sekarang belum ada klaim tanggung jawab.

bom mobil2
Ledakan Minggu adalah serangan paling maut kedua untuk menyerang Ankara dalam rentang satu bulan (Reuters)

Ledakan ini menimbulkan kecemasan pemerinta dan rakyat Turki. Sebab ledakan itu terjadi di ibukota, dan merupakan ledakan ketiga di Ankara sejak Oktober. Media lokal melaporkan, pengadilan Ankara memerintahkan larangan akses ke Facebook, Twitter dan situs lainnya di Turki pada Minggu, setelah gambar dari bom mobil dibagikan di media sosial.

Jelang Pertemuan Puncak Uni Eropa
Fadi Hakura, seorang ahli Turki di Chatham House, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kerawanan baru mulai merebak di di negara itu. Ketidakamanan dan ketidakstabilan menandai dinamika politik Turki dan maupun di masyarakat.

“Kedua dua serangan terakhir terjadi sebelum pertemuan puncak antara Uni Eropa dan Turki, jadi saya menduga bahwa kelompok yang melakukan serangan ini sedang mencari publisitas bukan hanya di Turki tapi di dunia luar. Pesannya jelas, Turki tidak aman dan tempat yang tidak stabil,” katanya.

Serangan hari Minggu terjadi hanya tiga minggu setelah mobil bom bunuh diri di Ankara, dengan target bus yang membawa personil militer, menewaskan 29 orang.

“Kita tahu bagaimana dan kapan kami akan merespon,” Ahmet Davutoglu, Perdana Menteri Turki, mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara, mengacu serangan yang terjadi pada Februari lalu.

“Mereka melakukan serangan terhadap rakyat kami. Harus ada harga yang dibayar. Bagaimana dan kapan, kami akan memutuskan. Dan ketika itu terjadi, semua orang akan melihat bahwa Turki dapat merespon [untuk] setiap tantangan, setiap serangan, menentangnya,” katanya.

Sebuah kelompok bersenjata Kurdi, Kurdistan Freedom Hawks (TAK), yang merupakan cabang dari Partai Pekerja Kurdistan ‘yang dilarang (PKK), mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. TAK mengatakan telah memisahkan diri dari PKK.
Peringatan AS

Serangan hari Minggu juga terjadi dua hari setelah kedutaan besar AS mengeluarkan peringatan keamanan, tentang kemungkinan serangan pada gedung-gedung pemerintah dan perumahan di lingkungan Ankara Bahcelievler. Kedutaan AS meminta warganya untuk menghindari daerah tersebut.

Sebagai bagian dari koalisi pimpinan AS, Turki sedang berjuang melawan Negara Islam Irak dan kelompok Levant (ISIL), yang telah merebut wilayah di negara tetangga Suriah dan Irak. Negara ini juga memerangi PKK di tenggara, di mana gencatan senjata dua-dan-a-setengah tahun runtuh Juli lalu, mendorong kekerasan terburuk sejak 1990-an.

Turki melihat kerusuhan di tenggara, yang sebagian besar terdiri dari suku Kurdi, sangat terkait dengan peristiwa di Suriah utara. Milisi YPG Kurdi telah merebut wilayah kedua setelah terjadi pertempuran dengan ISIL yang sama-sama memberontak mengadapi Presiden Bashar al-Assad. Turki takut mereka memperoleh kemenangan yang akan menggerakkan ambisi separatis Kurdi sendiri, dan Turki berpendapat antara YPG dan PKK memiliki kedekatan ikatan ideologis dan operasional.

Dalam kampanye bersenjata di Turki, PKK menyerang pasukan keamanan dan tidak menargetkan warga sipil. Sedang ISIL setidaknya telah melakukan empat serangan bom di Turki sejak Juni 2015, termasuk bom bunuh diri yang menewaskan 10 turis Jerman di pusat Istanbul pada bulan Januari.

Roman Emsyair (sumber : Al Jazeera)




Awas, Di Amerika Banyak Orang Rasis

lombokjournal.com

Disatukan oleh Negara, Dipecah oleh Kebencian – inilah realitas hari ini yang tampak muncul di beberapa Negara Bagian di Amerika.

Bukannya para politisi yang melembagakan rasisme dan prasangka buruk itu. Justru warga biasa, 99 persen di antara beberapa komunitas masyarakat Amerika yang memiliki kebencian terhadap warna kulit, jenis kelamin, ras, orientasi seksual, dan penampilan fisik. Kalangan ini tidak takut mengumumkan rasisme dan prasangka buruk itu di media sosial.

Sebuah analisis lebih dari 12 juta tweets, mulai Juni 2014 sampai Desember 2015 yang dilakukan Abodo, sebuah “online apartemen-finder” mengungkapkan tempat-tempat yang paling rasis di Amerika.

Penelitian itu dilakukan meliputi tingginya penggunaan bahasa penghinaan yang berasal dari negara-negara bagian. Penggunaan bahasa yang mengungkapkan penghinaan rasial, prasangka serta istilah melecekan lainnya terhadap orang kulit hitam; Hispanik/Latino; perempuan; gay dan lesbian; transgender orang; penyandang cacat bahkan terhadap orang yang mempunyai kelebihan berat badan.

Di Louisiana adalah tempat orang-orang yang paling banyak men-tweet penghinaan dengan frekuensi 1.155 tweet yang mengandung cercaan dari setiap 100.000. Nevada di tempat kedua dengan 929, sementara Texas menempati urutan ketiga dengan 925 tweet tersebut per 100.000.

Roman Emsyair
(AnonHQ.com)




Wagub NTB, DUTA GERAKAN AYO KE MASJID

Wagub NTB saat dinobatkan sebagai Duta Ayo ke Mesjid
Wagub NTB, Muhammad Amin saat dinobatkan menjadi Duta Gerakan Ayo ke Mesjid

lombokjournal.com

Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Wilayah NTB menobatkan Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, SH.M.Si. menjadi Duta Gerakan Ayo ke Masjid.

Penobatan itu dilakukan Ketua JPRMI NTB, TGH.L. Pattimura Farhan, M.Hi, bersamaan dengan Deklarasi JPRMI di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Minggu (13/03).

Penobatan tersebut ditandai Pengalungan Sorban oleh Ketua JPRMI NTB, yang disaksikan Ketua JPRMI Pusat, Ayatullah dan Ketua JPRMI Regional V Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur, Suhaedi, SE.

Memakmurkan Mesjid
Gerakan Ayo ke Masjid dicetuskan di Kota Bandung, bertempat di Aula Masjid Agung Trans Studio Mall Jl. Gatsu Bandung, Sabtu (27/2/2016) lalu, ole Jaringan Pemuda Remaja Masjid se Indonesia. Gerakan ini merupakan ajakan memakmurkan masjid, baik dalam konteks melaksanakan sholat maupun kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut hajat masyarakat luas.

“Peranan pemuda dan remaja masjid tidak boleh jauh dari nilai keislaman, kultur dan budaya yang kita miliki,” kata Wagub Muammad Amin, usai penobatan.

Muhammad Amin mengatakan, Gerakan Ayo ke masjid merupakan gerakan mulia yang harus digalakkan ke seluruh lapisan masyarakat. Gerakan ini bertujuan mendukung program pemerintah dan identitas masyarakat NTB, khususnya Pulau Lombok yang terkenal dengan Pulau Seribu Masjid.

Wagub minta pengurus menyusun program yang sejalan dengan program pemerintah. Sehingga, semua organisasi yang terbentuk di Wilayah NTB dapat bersinergi membangun daerah.

[ysa/Biro Humas Prov NTB)