Perancang Papan Atas, Hentikan Pemakaian Bulu Binatang
lombokjournal
Mulai akhir pekan ini, perancang Giorgio Armani, mengambil langkah besar. Setelah bertahun-tahun perusahaannya menghadapi kritik, kini memastikan bahwa tidak ada lagi praktik kejam untuk binatang. Baru-baru ini Giorgio Armani mengumumkan bahwa Armani dan semua jaringannya menghindari pemakaian bulu binatang, mulai dengan koleksi musim gugur/semi 2016
Desainer papan atas ini bekerjasama dengan Humane Society International (HSI) dan The Fur Free Alliance (Aliansi Bebas Bulu Binatang), berkomitmen mengakhiri perdagangan bulu. Mereka yang terkait Armani, termasuk jaringan papan atas Giorgio Armani, Armani Prive, dan AX | Armani Exchange.
Armani mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Dengan senang hati saya umumkan bahwa Group Armani membuat komitmen kuat untuk menghapuskan penggunaan bulu binatang untuk semua koleksinya. Kemajuan teknologi memungkinkan kami memiliki alternatif untuk menghindari perlakuan kejam yang tidak perlu sebagai penyayang binatang. Menjalani proses positif di masa lalu, sekarang perusahaan saya mengambil langkah besar ke depan, yang mencerminkan perhatian kami pada isu-isu kritis guna melindungi dan merawat lingkungan dan binatang.”
Meskipun Armani bukanlah desainer pertama meninggalkan perlakuan kejam itu, komitmennya mendorong desainer papan atas lainnya melakukan hal sama. Desainer lain yang tak lagi menggunakan bahan bulu binatang adalah Hugo Boss, yang melarang bulu dan wol Angora di semua jaringannya, Calvin Klein, Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, dan Stella McCartney, yang tidak lagi menggunakan kulit dan bulu binatang.
Perubahan ini bisa menurunkan permintaan bulu binatang. Pasokan bulu binatang akan berkurang serta usaha peternakannya yang didominasi Cina menyadari bahwa orang mulai tidak suka terlibat perdagangan bulu binatang. Saat ini diperkirakan 75 juta hewan di peternakan yang diekspolitasi untuk menghasilkan bulu. Sangat banyak jumlah kelinci, rubah, anjing rakun, musang tiap hari menderita dan akhirnya mati secara brutal hanya untuk kepentingan aksesori busana mahal.
HSI (Humane Society Internasional) baru-baru mengekspos praktik di peternakan hewan untuk diambil bulunya. Binatang kecil itu hidup di kandang kawat tandus dan kehilangan perilaku liar bawaannya. Rekaman video yang diambil dengan menyamar sebagai pekerja, menyaksikan bagaimana hewa-hewan itu dibunuh secara brutal: hewan-hewan itu disengat listrik, dipukuli sampai mati dengan batang logam, atau dikuliti hidup-hidup.
Direktur eksekutif dari divisi HSI United Kingdom, Claire Bass menjelaskan, Armani merupakan yang pertama di kalangan mode mewah yang menghapus bulu binatang dari semua koleksi barunya. Ini berpengaruh sangat signifikan bagi industri mode global.
ni bagus untuk disimak bahwa fashion modern menyadari, bagaimana praktik kekejaman yang terjadi di peternakan hewan liar hanya untuk mensuplai bulu untuk asesori mode mereka. Mudah-mudahan Armani bukan satu-satunya dari kalangan dunia fashion mewah yang mengecam praktek ini.
Silaturahmi Dengan Dubes Malaysia, Gubernur Minta TKI Diperlakukan Seperti Keluarga
Dubes Malaysia Akan Bawa Investor ke Lombok
MATARAM – lombokjournal
Gubernur NTB Dr. TGH M. Zainul Majdi berharap TKI yang bekerja di Malaysia diberi haknya dan diperlakukan seperti keluarga sendiri. Sebaliknya, TKI diminta jadi Duta NTB yang baik. Dan Malaysia pun tertarik berinvestasi di NTB.
Silaturahmi antara Gubernur TGH Zainul Majdi dengan Executive Officer and President Felda Global Ventures (FGV), Dato’ Moh.Emir Mavani Abdullah Felda Global Ventures, (FGV), BUMN Malaysia yang membidangi usaha kelapa sawit, bersama keluarga Tenaga Kerja Indonesia asal NTB yang bekerja di Malaysia, di Gedung Graha Bhakti Praja (Kamis, (24/3) itu juga dihadiri Duta Besar Malaysia untuk RI, Dato’ Seri Zahrain Mohammed Hashim. Tampak hadir juga Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno.
TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit yang dikelola BUMN Malayasia itu jumlahnya mencapai 15 ribu tenaga kerja. Jumlah TKI yang cukup besar itu, menurut gubernur, berkontribusi secara baik bagi Malaysia maupun Indonesia. Selain itu, para TKI itu juga berkontribusi mempererat hubungan kedua negara tetangga serumpun.
“Saling memberi kebaikan adalah kewajiban kita sebagai tetangga. Apa yang sudah dilakukan FGV adalah contoh sebagai tetangga yang baik. Semoga hubungan ini terus terjalin dengan baik,” kata TGH M ZaInul Majdi.
Boyong Investor
Duta besar Malaysia, Dato’ Seri Zahrain Mohammed Hashim, menilai NTB sangat menjanjikan untuk berinvestasi. Kepemimpinan Gubernur TGH M Zainul Majdi dikatakannya telah membawa banyak kemajuan bagi NTB. “Lombok seperti kampong saya di Pulau penang,” kata Dato’ Seri Zahrain.
Ia berjanji membawa investor Malaysia untuk berinvestasi di Lombok. Sebab Lombok dianggapnya sebagai kawasan yang menguntungkan untuk berinvestasi. “Insyaalllah, dengan kerjaama dengan Bapak Gubernur dan duta Besar Indonesia untuk Malaysia, akan mendorong korporat di Malaysia untuk berinvestasi di Lombok,” kata Seri Zahrain.
Silaturahmi antara para keluarga TKI dan BUMN Malaysia yang mengurusi kelapa sawit itu dinilai Dato’ Seri Zahrain Mohammed Hashim sangat penting untuk mempererat hubungan Malaysia dan Indonesia. Para TKI Lombok juga dianggap berkontribusi dalam membangun perekonomian Malaysia.
(Rayne Qu)
Pergi Tanpa Kabar, Dirut RSU Provinsi Jadi Orang Hilang
MATARAM – lombokjournal
Dr. Mawardi Hamri, Direktur RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga menjabat Ketua IV Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, Jumat malam (25/3) dilaporkan ke Polda NTB. Karena pergi tanpa kabar berita, yang bersangkutan dilaporkan sebagai orang hilang
Figur penting di birokrasi NTB itu menghilang dari rumahnya, tanpa sepengetahuan keluarganya. Dan hingga Sabtu sore belum diketahui keberadaannya. Hal itu yang membuat organisasi pendidikan dan dakwah terbesar di NTB itu, diwakili Sekretaris Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (NW) NTB Irzani, melaporkan ke polisi. Sejak menerima laporan itu polisi sudah bergerak mencari keberadaan Mawardi.
“Ya saya berharap ini hanya hilang kontak, dan kami berharap beliau segera ditemukan keberadaannya,” kata Irzani, yang sehari-hari mengajar di IAIN Mataram. melalui telpon selulernya, Sabtu.
Ketidakjelasan keberadaan Mawardi Hamri itu semula diketahui dari Sri Darmanto, satpam rumah dinasnya di di Jalan Langko 31 Mataram. Mawardi dikabarkan diijemput kendaraan warna hitam. Dan yang bersangkutan memang diketahuin tidak bisa mengemudikan mobil. Satpam itu juga sudah membuat laporan ke Polres Mataram.
Memang mengherankan, sebelum menghilang, tidak ada pesan untuk keluarganya. Biasanya kemana pun pergi, selalu memberitahu terlebih dahulu. Keluarga Mawardi Hamri di Kotaraja Lombok Timur dikabarkan sedang panik, sebab yang bersangkutan biasanya tiap hari Sabtu merupakan jadwal wajib berkumpul bersama keluarga di Lombok Timur.
“Mungkin tidak hilang, mungkin ini semata-mata hilang kontak saja. ‘ kata Irzani.
(Rayne Qu)
Pariwisata NTB Belum Kembangkan Potensi Pertanian
MATARAM – lombokjournal
Orientasi pengembangan pariwisata NTB berpaling dari masyarakat NTB yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Sektor paling tinggi menyerap tenaga kerja ini, seharusnya mendapat prioritas dalam konsep pembangunan pariwisata di NTB, khususnya di Lombok.
Hal itu mengemuka dalam seminar “Pemberdayaan sumber Daya Alam Guna Menunjang Pariwisata Berkelanjutan Menyongsong Pesona Lombok Sumbawa 2016”, di gedung Sangkareang Kantor gubernur NTB di Mataram, Kamis (23/03). “Kita berkali-kali mewacanakan wisata agro, tapi sampai sekarang belum terealisasi,” kata Ketua PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra.
Beberapa daerah, seperti Jawa Barat atau Yogyakarya, sukses mengembangkan pertaniannya melalui konsep wisata agro. Jawa Barat berhasil mengembangkan ikon strawberi dalam wisata agronya. Yogya yang dikenal dengan wisata budayanya, wisata terbaik yang diunggulkan termasuk wisata agro. Di daeah ini setidaknya terdapat 6 lokasi agro wisata yang sangat populer.
Sebab jenis wisata alam yang satu ini menjanjikan pengalaman-pengalaman baru bagi wisatawan. Wisatawan bisa langsung memetik buah atau sayuran di lokasi. Ada 6 lokasi agrowisata di Yogyakarta yang cukup populer.
Bagaimana di NTB?
Sayangnya, komoditas pertanian NTB sudah mengalami surplus kurang mendapat perhatian dalam konsep pengembangan pariwisatanya. “Potensi yang kita miliki sangat besar, sebab kita punya area perkebunan durian, rambutan, jeruk atau manggis. Sayangnya, kita belum tergerak mengelolanya,” ujar Lanang.
Menurut Lanang, sejauh ini kepariwisataan NTB belum jelas menentukan ‘positioning’-nya sebagai modal berjualan ke pasaran wisata. Pengembangan wisata agro, mestinya menjadi salah satu modal mengembangkan kekhasan yang dimiliki NTB, khususnya Lombok yang mempunyai potensi besar di pertanian
“Kita harus memulai membangun major project untuk mengembangkan wisata agro,” kata Lanang.
Sebagai catatan, meski hasil pertaian NTB menggembirakan, output yang diharapkan terutama untuk peningkatan kesejahteraan petani masih jauh dari harapan. Di sisi peningkatan produksi menggembirakan tapi soal pemasaran masih kesulitan. Salah satu yang bisa segera dikonsolidasikan dan diimplementasikan, yaitu melalui program pariwisata.
Hasobul, peserta seminar yang mengaku dari Sembalun, Lombok Timur mengungkapkan, di daerahnya berpotensi besar sebagai destinasi wisata agro. Kerjasama Dompet Dhuafa (DD) dengan Badan Pemerintah Daerah (Bapedda) Lombok Timur, mengembangkan kawasan Sembalun di Lombok sebagai kawasan pemberdayaan Agrowisata.
Potensi yang ada di Sembalun dapat menjadi penggerak perekonomian petani. Apalagi potensi Gunung Rinjani yang sekarang dalam proses usulan sebagai Geopark Dunia di Unesco. Kalau disinergikan dengan program pariwisata provinsi, sangat menarik bagi para wisatawan.
“Sayangnya, pemerintah provinsi terlalu terpaku memburu investasi besar di Kawasan Pantai Mandalika di Lombok Tengah. Program wisata agro yang di depan mata kurang diperhatikan,” kata Hasobul. (Suk)
Tata Ruang Resort Wisata di Lombok Masih Semrawut
MATARAM – lombokjournal
Di tengah-tengah gencarnnya upaya mengejar target kunjungan wisatawan, ternyata tata ruang resort wisata di Lombok tak dikelola dengan baik. Tiadanya pengendalian dan kejelasan konsep, muncul bangunan tempat usaha yang melanggar wilayah peruntukan. Akibatnya, wajah resort wisata makin semrawut.
“Harus ada pengendalian (tata ruanng) dari pembuat kebijakan,” kata Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restroran Indonesia) NTB, I Gusti Lanang Patra.
Lanang mengatakan itu saat bicara dalam seminar “Pemberdayaan sumber Daya Alam Guna Menunjang Pariwisata Berkelanjutan Menyongsong Pesona Lombok Summbawa 2016”, diselenggarakan Forum Pemuda Peduii Bangsa di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Kamis (24/03).
Situasi ini sempat marak saat banyaknya pihak swasta tertarik dengan resort Gili Trawangan dan menanamkan investasinya untuk usaha akomodasi. Banyaknya minat pihak swasta berinvestasi di Gili Trawangan disambut Pemda setempat. Tapi pertimbangan akan menambah income daerah itu menyebabkan pelanggaran zonasi peruntukkan.
Hal yang sama, kasus pelanggaran zonasi peruntukan itu terjadi di resort wisata Senggigi. “Tata ruang di senggigi tidak ada pengendalian,” kata Lanang yang bicara bersama Kepala Bidang Penelitian Badan Lingkungan Hidup Provinsi (BLHP) NTB, Retno Kuntari.
Pengembangan penataan di Senggigi diharapkan didasari konsep yang jelas. Termasuk ‘style’ bangunan ruko sebagai sarana penunjang. Mestinya harus ada kekhasa arsitektur ruko di resort wisata yang harusnya berbeda dengan yang ada di kawasan bisnis di Cakranegara.
Selain Senggigi, banyak resort wisata di beberapa tempat lain di Lombok tak dikelola dengan baik. “Ada pantai indah yang namanya pantai Surga, tapi menuju kesana kita melewati jalan neraka,” kata Lanang tentang buruknya penanganan infrastruktur pariwisata dari pemda.
Sampah
Masalah sampah dan kurangnya fasiiitas sanitasi di resort wisata masih banyak mendapat sorotan peserta seminar. Di Senggigi masih minim penanganan sampah dari pemerintah setempat. Apalagi di musim hujan, sampah dari pemukiman yang terbawa aliran air yang mengotori hotel, tak ditangani dengan cepat. “Kami di Gili Air, selain kebersihan belum baik, juga tak ada pembangunan MCK umum,” kata seorang pemilik penginapan.
“Pemda yang memperoleh PAD cukup besar dari pajak hotel dan restoran, harusnya bisa mengembalikan sebagian kecil anggaran untuk pengelolaan kebersihan dan lingkungan,” harap Lanang. (Ka-eS)
Carut Marut Rekruitmen Pendamping Desa di NTB
MATARAM – lombokjournal
Perekrutan tenaga pendamping desa kisruh di berbagai tempat. Setelah perwakilan aksi Aliansi Pendamping Profesional Desa Jawa Barat di kawasan Monas diterima Sekretaris Kabinet Pramono Anung (Rebu, 23/3), muncul suara sumbang dari daerah. “Di Nusa Tenggara Barat (NTB), ada yang sudah berusia 50 lolos sebagai tenaga pendamping desa. Ada tenaga ahli yang tidak punya pengalaman apa-apa,” kata Leny.
Leny, 35 th, sudah berpengalaman sebagai pendamping di lapangan, karena termasuk petugas eks PNPM. Tapi Leny bukan nama sebenarnya, sebab kalau disebut namanya takut kena ‘hukuman’. “Orang politik yang ikut campur merekrut itu sedikit-sedikit ngancam mau pindahin kita ke luar daerah…sialan…saya jengkel banget,” ceritanya.
Carut marut pendamping desa NTB hasil perekrutan baru-baru ini dinilai sarat kolusi dan berbau politisasi. Proses perekrutannya tidak sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. “Yang diperjuangkan orang-orang dari Jawa Barat itu persis seperti yang terjadi di NTB,. Makasar dan beberapa provinsi lainnya,” ujar Leny
Pendamping Desa Gelisah
Di semua kabupaten di NTB saat ini para pendamping desa eks PNPM gelisah. Pasalnya, pada awal tahun, petugas eks PNPM diperpanjang kontraknya selama 3 bulan sebagai pendamping desa. Seelanjutnya, untuk bulan April hingga Desember akan dilanjutkan dengan cara mengevaluasi kinerja.
“Jika dinilai kinerjanya baik, otomatis akan dilanjutkan,” kata seorang pendamping desa di Kabupaten Lombok Timur. Namun, saat ini beredar kabar perwakilan Kementrian Desa bahwa tidak ada perpanjangan kontrak. Pendamping desa diambil dari hasil rekruitmen baru, dan fasilitator eks PNPM juga harus melamar.
Para pendamping maupun fasilitator eks PNPM tidak memasalahkan rekrutmen baru, asal caranya benar, transparan dan adil serta tidak berbau kolusi. Di kalangan pendamping lama, sudah menemukan bukti perekrutan yang tidak fair.
Seperti hasil rekrutmen bulan Nopember tahun lalu. Mereka yang tidak lulus administratif malah lulus wawancara. “Yang tidak memenuhi standar administratif, contohnya untuk menjadi pendamping desa ada batas umur maksimal 45 tahun. Tapi ada yang berumur 50 tahun bisa lolos,” cerita seorang pendamping.
Dalam persyaratan administrasi minimal 3 tahun pengalamn kerja d bidang pemberdayaan,. “Ternyata banyak yang tidak memenuhi syarat itu,” kata seorang pendamping. Di Lombok Timur.
“Ada contoh lain yang mencolok, yaitu syarat minimal 6 tahun pengalaman untuk bisa mencapai posisi tertentu, tapi yg lulus ada yang baru tamat kuliah. Terus syarat pengalamannya tidak dipakai?” tanyanya.
Kasus lainnya, di posisi tenaga ahli (pendamping TK BUPTN), banyak melamar tidak lulus, tapi
ada yang tidak melamar malah lulus. Ada tenaga ahli yang diharapkan membantu pendamping desa di kecamatan dengan support ilmu atau pengetahuan fasilitasi UU Desa, tapi justru tidak memahami tupoksinya (tugas pokok).
Selama tiga bulan terakhir, hampir di seluruh kabupaten terjadi ‘ketegangan’ tim kerja, antara pendamping desa hasil rekrutmen baru dan eks PNPM. “Sepertinya masing-masing saling mencari kesalahan orang lain,” tutur seorang pendamping di Lombok Utara.
Hasil rekruitmen baru yang ditengarai sarat kolusi dan berbau politisasi itu, baru tiga bulan diterima, sudah tidak betah di desa. Mereka ingin pindah (relokasi) lokasi kerja agar disesuaikan dengan alamat KTP. Di Bima 2 orang mendapat surat peringatan karena tak pernah berkantor di Bima tapi lebih banyak di Lombok.
Sudah Benar dan Profesional
Sebelum terjadi akdi demo di kawasan Mona, pertengahan maret lalu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, membantah adanya politisasi dalam perekrutan pendamping desa. Rekrutmennya dikatakannya terang benderang, seterang bulan purnama.
Menurutnya, seseorang yang direkrut menjadi pendamping desa harus mengikuti beberapa tahapan seleksi. Tahapan-tahapan yang diikuti berlangsung transparan dan akuntabel.
Mantan Ketua Fraksi PKB DPR ini menegaskan, penyelenggara seleksi provinsi harus mengumumkan selama 7 hari di media massa lokal di website. “Banyak aturan main kita buat termasuk nanti ketika seleksi untuk masing-masing pendamping,” katanya sambil menambahkan, sejak awal pihaknya sudah memberikan peringatan agar proses rekrutmen pendamping desa dijalankan dengan benar dan profesional..
(Ka-eS)
Puisi, Cara Perempuan Nigeria Mengubah Hidup
Caelainn Hogan|
lombokjournal.com
Ia mematut dirinya dengan setelan celana panjang morif biru, berdiri tegak. Saat giliran tampil ke panggung, dia melepaskan sepatu, maju bertelanjang kaki.”Kue negara, segelintir orang mendapat bagian paling banyak, dan banyak lainnya tidak mendapat apa-apa,” teriaknya memprotes kasus korupsi dan ketidakadilan di negaranya. Satu tangannya diangkat tinggi-tinggi.
“Kue negara dibagi dengan cara tidak pantas. Segelintir mendapat 99, banyak orang mendapat sisanya,” teriaknya.
Oyinkansola Adesewa Oyeyiola-Ourias, yang dipanggil Oyinkansola, sudah menulis puisi sejak berumur 5 tahun. Ia tampil dalam lomba deklamasi di Lagos, dan bersaing dengan seniman perempuan lainnya.
Titi Mabogunje, penyair perempuan muda lainnya mengatakan, pertunjukan deklamasi membuatnya “berani”, dan ia memenangkan lomba deklamasi yang pertama. Sekarang ia menjadi mentor cara berdeklamasi untuk remaja di Lagos.
Tahun lalu, seorang gadis 14 tahun bernama Ibukun Ajagbe menjadi pemenang lomba, dan penonton mengapresiasinya dengan ‘standing ovation’.
“Puisi menjadi media menyuarakan semua beban pikiran kami tentang ketidakadilan,” kata Oyinkansola, yang didukung sejumlah perempuan ketia ia berdeklamasi. “Kami menggunakan puisi untuk mengubah hidup, untuk menyampaikan pesan.”
Mestinya Negara Kami Tidak Seperti Ini
Seniman muda yang bersemangat itu tinggal di rumah dengan jalan masuk yang terjaga keamanannya, di lingkungan yang jauh dari tetangga di.Lagos, dekat stasiun bensin yang kerap kekurangan stok bahan bakar.
Di ruang tamu, ia membanggakan karyanya: lukisannya, ia telah menerbitkan buku puisi pertamanya ketika ia masih berusia delapan tahun. Dia meletakkan motif kain berwarna-warni, yang baru dicelupkan lilin. Beberapa pakaiannya didesain dan dijahit oleh penjahit lokal
Ia mengaku terinspirasi penyair Nigeria Wole Soyinka dan John Lada Clark.
Melalui internet ia bisa berhubungan dengan penyair lainnya, dan membuatnya punya ide-ide penelitian. Di teleponnya, yang selalu mengikuri seri terbaru, ia membuat video pertunjukan puisinya yang diperlukannya untuk memasuki kompetisi berikutnya. Melalui Facebook dan Whatsapp, ia terus berkonsultasi dengan mentornya dan berhubungan dengan komunitas seniman muda lainnya.
“Saya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya,” katanya ketika ditanya bagaimana dia berhasil mengejar bermacam-macam minatnya
Dia mendaftar semua targetnya; menjadi perancang busana, memiliki program TV sendiri, untuk menggapai sukses sebagai seorang penyair. “Saya diberitahu harus menunggu sampai aku dewasa,” kata dia
.”Negara kami mestinya tidak seperti ini.negara kami mestinya lebih maju. Jadi saya tidak berpikir mereka yang memerintah kami itu baik. Kami harus pergi ke internet untuk mendapatkan pendidikan, belajar bagi diri kami sendiri,” katanya.
Setelah berusia 18, ia berencana serius memasuki kancah politik, dan mungkin maju sebagai calon dalam pemilihan lokal.
“Aku belum berkuasa,” katanya. “Namun berkuasa atas diri kami. Kami tidak mengharapkan terjadi keajaiban, tapi harus melakukan sesuatu untuk mewujudkan keajaiban. Saya berharap bahwa presiden baru dan pemerintah dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, terutama bagi orang-orang muda. ”
Dalam pemilu terakhir Nigeria, orang-orang muda dikerahkan di seluruh negeri, itu sebabnya ia berpikir untuk terjun ke kancah politik sendiri.
‘Mimpi Yang Terbunuh’
Berita utama internasional tentang Nigeria sering membatasi cerita hanya tentang korban atau kontak senjata. Tapi mengesampingkan nasib perempuan dan anak-anak yang diculik dari Chibok, mereka menjadi korban mutilasi dan perdagangan manusia.
Penculikan anak perempuan di Nigeria utara banyak dipengaruhi Boko Haram. Dan Oyinkansola, bermukim di metropolitan Lagos. Dia menunjukkan lukisan catnya, penafsiran surealis dari hutan Sambisa, tempat persembunyian Boko Haram. Disana didengarnya berita tentang tiga orang dalam jubah berkerudung yang diculik.
“Bagaimana andai aku di posisi mereka, “katanya.”Aku merasa mereka sebagai saudara saya, sedarah dengan saya. Saya yakin mereka juga memiliki talenta kreatif. Tapi mimpi mereka telah terbunuh. ”
Kekerasan terhadap perempuan,diskriminasi pendidikan perempuan, merupakan masalah bagi penyair perempuan. Tapi perempuan dikecam karena kalau banyak bicara tentang segala sesuatu, mulai kuatnya pengaruh keluarga hingga stres karena pacar, dari korupsi politik hingga tren media sosial.
Oyinkansola mengkritik bagaimana TV mencitrakan perempuan. Ia justru terinspirasi perempuan yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari, perempuan kantor yang berangkat kerja dengan kemeja seragamnya, juga para wanita pasar dengan tangan yang kuat.
“Perempuan sebenarnya mempunyai visi,” katanya. “Mereka memiliki visi.”
Ia berjalan meninjau beberapa sekolah umum yang atapnya hampir runtuh. Dan ia mendengar sejumlah sekolah tak punya buku pelajaran. Di sekolahnya sendiri, dia adalah satu-satunya gadis yang memilih jurusan seni. Teman-teman sebayanya sering mengoloknya tentang itu. Tapi seni merupakan mata pelajaran yang dicintainya
Puisi Memberi Banyak Informasi
Ibunya, Lola Olayinka, seorang ‘single parent’ yang tutur katanya lembut, sehari-hari bekerja jual beli jam tangan, tas dan sandal. Ayah Oyinkansola menganggur selama bertahun-tahun. Dia kasar, kadang-kadang memukuli ibunya, bahkan juga neneknya.
“Sejak saya kecil, ayah tidak selalu ada untuk kami, dia tidak mendukung kami,” kata nya “Ibulah yang membiayai sekolah saya,” kenang Olayinka
Ibunya mendukung Oyinkansola berkesenian sepenuh hati, sebagaimana ia pernah menjadi gadis yang kreatif. Dia masih menulis puisi sampai sekarang. “Tapi dia menyembunyikan nya!” Oyinkansola tertawa.
“Saya seorang mahasiswa yang punya ilmu, tapi saya tak punya motivasi. Aku memberikannya semua yang diberikan orang tua saya sendiri,” kata Lola. “Saya punya peluang tapi saya mandeg di tengah jalan.”
Ketika Oyinkansola pulang sekolah dengan banyak cerita di notebooknnya, Lola mengakui, semula ia mengkhawatirkan putrinya mengabaikan pelajaran di kelas.
“Tapi saya pikir, saya tidak harus mengulang kesalahan sama yang dibuat orang tua kita ,” katanya. “Saya melihat puisi memberi banyak informasi, membawa pesan pendidikan, bukan hanya menghibur.”
“Ketika hidup bukanlah sebuah lagu, aku masih ikut bernyanyi ‘
Kebiasaan mengambil sepatunya sebelum Oyinkansola melakukan sesuatu, ditirunya dari seniman perempuan lain, Wome Uyeye, mentornya. Keduanya bertemu melalui teman ibu Oyinkansola. Dari awal, Uyeye mengatakan, ia menyaksikan gadis kecil itu, Oyinkasola, sangan penuh minat dan bersemangat bila tampil di berbagai kesempatan.
Suatu hari, Oyinkansola yang masih 10 tahun tiba-tiba berani meletakkan tangannya di rambut Uyeye dan menyatakan, “Banyak lagi yang bisa kulakukan dengan rambutmu!”
Anak itu kemudian memilin rambutnya menyerupai kepang, dan Uyeye terkesan dengan kepercayaan diri anak perempuan itu. “Itu mencairkan kekakuan di antara kami,” kenangnya. “Dulu saya akan disebut anak kurang ajar kalau berani seperti itu.”
Uyeye memberi saran penyair muda itu bagaimana mestinya tampil, dan bercerita tentang bagaimana seniman lain menyimaknya. “Kukatakan padanya bisa googling itu. Tanpa menunggu lagi, dia langsung mengerjakan saranku,”kata Uyeye. “Aku bilang, kamu dapat melakukan apa pun yang kamu ingin inginkan.”
Bulan lalu, suatu hari di tahun kabisat, beredar berita tentang perempuan yang meraih kesempatan yangsemula hanya dimiliki laki-laki. Dia kelelahan setelah maraton seminggu melakukan pertunjukan non-stop, acara pers dan perayaan mempromosikan kota nya yang disebutnya sebagai rumah, Ledakan tertawa di saluran smartphonenya.
“Lebih dari gila,” katanya terengah-engah. “Aku makin tambah tua, karena aku tidak pernah merasa kelelahan seperti ini. Tapi aku tidak cemas.”
Kurang sebulan menjelang ulang tahunnya ke-40 , ia masih melenggang dengan energi layaknya anak muda yang sedang tumbuh. Dengan berbagai pengalamannya menjadi juru potret dokumenter, jurnalis siaran dan radio MC, “Media-preneur” merupakan keahliannya Tapi salah satu paling lama digelutinya adalah puisi. Sejak berumur delapan tahun ia telah menulis puisi.
Di tengah masyarakat, perempuan belum diterima kalau terlalu agresif. Dengan kemajuan teknologi, mestinya orang lebih membuka diri. “Jaman sudah berubah,” kata Uyeye. “Dulu ketika perempuan sangat aktif, pria akan menganggap Anda agresif, tidak patuh, bukan istri yang baik. Mereka tidak akan menyukai perempuan yang mengenakan celana panjang.”
Salah satu pertunjukan pertamanya di depan khalayak Festival Buku dan Seni tahun 2013 yang berlangsung di Freedom Park di Lagos. Sebuah ruang terbuka hijau yang dibangun galeri, museum, bilik internet, dan selalu dipadati dikunjungi. Tempat terbuka itu juga menjadi pertunjukan musik.
“Ketika hidup bukan lagi sebuah lagu, aku masih ikut bernyanyi,” katanya.
“Aku Mencoba Memberi Pengertian”
“Sejak dini saya mencoba menanamkan seni, sebab banyak cinta di dalamnya,” katanya. “Tapi orang-orang mengatakan, hidup ini untuk mendapatkan uang cepat, tidak ada waktu untuk kesembronoan seperti puisi atau sejenisnya. Tapi secara bertahap, orang tua melihat ini bisa menjaga anak-anak mengatasi masalahnya. ”
Uyeye mengakui, media profesional dari inovasi seniman perempuan di Lagos masih didominasi laki-laki. “Ketika perempuan tampil di panggung, ketika ia mengambil mic, ketika dia menangani kamera, mereka siap untuk diremehkan laki-laki,” jelasnya.
Ketika memenangkan penghargaan fotografi pertamanya, ia ingat berjalan ke panggung saat upacara penerimaan hadiah, mengenakan gaun cetak Ankara tradisional. Presenter laki-laki, kelihatan kaget setelah mengetahui bahwa ia seorang perempuan: “Oh, Anda seorang perempuan!”
Sebagai wanita dalam industri kreatif, hal yang membuatnya tertekan, banyak yang memintanya segera menikah dan mempunyai anak.”Mereka mendesakku segera menikah, punya beberapa anak-anak. Saya hanya tertawa, tapi kadang itu menyakitkan ,” katanya. “Saya mencoba memberi pengertian beberapa kesalahan itu, tapi mereka tetap bertanya mengapa saya suka sendirian.”
Anak-anak muda tetangganya dari lingkungan Ajegunle berkumpul di ruang tamu. Ia mengajari mereka bernyanyi, ia juga mendorong mereka untuk menulis puisi atau cerita. Gadis-gadis muda di daerahnya terjerumus ke prostitusi, banyak di antaranya yang hamil di usia remaja. Kadang-kadang, mengajak mereka bernyanyi atau menulis syair bisa memberi mereka sesuatu yang positif, agar mereka fokus membangun rasa percaya diri.
“Aku tidak tahu bagaimana berpura- pura ‘
Seniman Populer Nigeria Donna Ogunnaike, dikenal dengan nama panggung Donna K, mengungkapkan harapannya tentang kedudukan sosial perempuan. Suatu kali saat tampil di gerejanya, dia mengatakan kepada massa bahwa seorang pria tua mendatanginya dan berkata “Semakin tinggi peringkat kedudukanmu, membuatmu sulit menikah”.
“Predikat perawan tua, seperti potongan jaket yang bagus,,kutempel di atas label desainer, Gucci, masih sendiri,” katanya di puisinya. “Saya merasakan kuatnya kesepian perempuan kulit hitam yang bebas. Saya tidak tahu bagaimana harus berpura-pura, jadi aku berpura-pura sebagai pejuang dan memperbaik tenunan Brasil di kepala saya. Apa yang Anda kenakan?”
Dalam video penampilannya, kamera zoom mengarah seorang wanita muda di tengah massa, menahan napas, selanjutnya berkata, “Kukenakan aksen asing dan memiliki sertifikat gelar asing, masih di malam hari aku pergi tidur malam ini tanpa listrik.”
Ogunnaike percaya, posisi perempuan di masyarakat akan berubah, dan Nigeria “perlu mendefinisikan kembali jati diri ‘perempuan'”. Menurutnya, “penemuan kembali” kekuatan puisi dalam beberapa tahun terakhir adalah tepat waktu. Apalagi munculnya media sosial yang makin memberikan penguatan, sehingga suara seorang penyair menjadi “menggema di ruang yang lebih luas”.
“Ini secara signifikan meningkatkan peluang perempuan untuk didengar,” katanya memberitahu saya melalui obrolan Facebook.
Ogunnaike adalah Seorang pengacara 38 tahun yang bekerja di firma hokum. Ia mengaku tidak mampu untuk mencurahkan banyak waktunya dalam seninya.”Saya terus berusaha untuk menyeimbangkan apa yang saya RASA diperlukan masyarakat dengan gairah hidup saya,” jelasnya.
Dengan dorongan dari rekan-rekan, keluarga, dan sekarang suaminya, dia bertahan dan menemukan cara untuk melakukan keduanya. Dia melihat wanita muda lainnya, seperti Oyinkansola, menemukan sikap pemberdayaan melalui media yang membuat komunitasnya termotivasi, dan banyak mendapat dukungan.
Sebagai juri di Lomba Deklamasi kritik di Lagos mengatakan, Oyinkansola meski tersingkir di semi-final, tetapi mempersiapkan puisi untuk kompetisi berikutnya. Perempuan muda seperti dia adalah masa depan, katanya..
Roman Emsyair
(Sumber: Al Jazeera)
Insiden penangkapan Nelayan Cina, akan Dibawa ke Mahkamah Internasional Hukum Laut
JAKARTA – lombokjournal
Bantahan Cina bahwa para nelayan mereka tidak memasuki perairan Indonesia, benar-benar membuat Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti kesal. Susi mengancam akan membawa Cina ke Mahkamah Internasional hukum laut.
Menyusul insiden penangkapan nelayan Cina yang memancing ikan secara ilegal di teritori Indonesia, Indonesia merasa ‘disabotase’ dalam upaya mempertahankan perdamaian di wilayah Laut Cina Selatan. Delapan awak ditahan namun kapal penjaga pantai Cina mengagalkan penahanan itu.
“Kami mungkin membawa ini ke Mahkamah Internasional hukum laut,” katanya seperti dikutip BBC Indonesia. Bantahan Cina itu disampaikan melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying, Senin (21/03),
Hingga saat ini, upaya meredam penangkapan ikan secara ilegal, Indonesia telah menangkap sekitar 40 kapal dan 32 di antaranya telah diledakkan. Dampak peledakan kapal ikan asing illegal itu berdampak pada peningkatan suplai ikan meningkat di pasar dalam negeri.
Menurut Susi, suplai pasar lokal naik 240 persen. Selama tahun 2015 ikan yang dijual di pasar lokal hasil tangkap itu bertambah 8,5 juta ton. Peningkapan suplai itu membuat harga ikan lebih murah.
Moratorium Reklamasi
Dalam wawancara dengan BBC Indonesia, Menteri Susi sempat berkomentar tentang reklamasi yang banyak jadi kontroversi belakangan. Salah satu yang banyak ditentang khususnya reklamasi Teluk Benoa di Bali, selain mendapat protes masyarakat Bali juga mendapat protes di Lombok karena proyek reklamasi itu akan mengeruk pasir di Selat Alas, NTB.
Reklamasi Teluk Benoa masih dalam proses AMDAL. Masyarakat mencegah agar AMDAL di teluk Benoa jangan sampai keluar, karena masyarak menolak pembuatan pulau di Teluk Benoa.
Menurut Menteri Susi, Teluk Benoa sudah dangkal, bakaunya juga sudah banyak dirambah masyarakat. Ada atau tidak ada proyek di situ, Benoa tetap harus diselamatkan, katanya.
“Saya menganjurkan pemerintah harus berani buat moratorium untuk menyelesaikan kisruhnya masalah reklamasi ini,” kata Menteri Susi.
Kalau moratorium diberlakukan pemerintah, khususnya Teuk Benoa, saah satu yang terselamatkan adalah laut di Selat Alas. Karena, untuk kepentingan reklamasi itu pemda di NTB mengijinkan pengerukan pasir yang jumlahnya mencapai 40 juta m3.
(Ka-eS)
Cina Minta Indonesia Lepaskan Nelayannya Yang Ditangkap
JAKARTA – lombokjournal
Pemerintah Cina membantah nelayannya memasuki wilayah Indonesia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina (Kemenlu) Cina, Hua Cunying mengatakan, nelayannya diserang kapal bersenjata Indonesia. “Cina minta Indonesia segera melepaskan nelayannya dan menjaga keselamatannya,” kata Hua.
Bantahan Kemenlu Cina ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, pada Senin (21/03). Menlu RI Retno Marsudi memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Cina di Jakarta sekaligus menyampaikan nota protes terkait aksi kapal penjaga pantai Cina di Laut Natuna, hari Sabtu.
Juru bicara Kemenlu Cina, Hua Chunying, mengatakan kapal nelayan Cina menangkap ikan di tempat yang secara tradisi biasa dikunjungi nelayan-nelayan Cina. “Lokasi yang Anda sebutkan, tempat insiden berlangsung, merupakan kawasan penangkapan ikan tradisional Cina dan kapal nelayan Cina saat itu menjalankan aktivitas penangkapan seperti biasa di dalam area tersebut,” kata Hua dikutip kantor berita Reuters.
Soal keberadaan kapal penjaga pantai Cina, Hua menyebut kapal itu muncul untuk menyelamatkan kapal nelayan Cina tanpa memasuki teritorial Indonesia. Cina dan Indonesia tidak mempermasalahkan kedaulatan Kepulauan Natuna dan perairan di sekitar kepulauan tersebut.
“Indonesia tidak mengungkit klaim teritorial ke Cina terkait Kepulauan Spratly. Kedaulatan Natuna ialah milik Indonesia. Cina tidak keberatan mengenai ini. Kami menjunjung penyelesaian perselisihan maritim melalui negosiasi bilateral,” kata Hua.
Kapal patroli Indonesia sempat menangkap sebuah kapal Cina yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (19/03).
Tiga Kesalahan Cina
Menlu RI Retno Marsudi memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Cina di Jakarta untuk menyampaikan nota protes, terkait aksi kapal penjaga pantai Cina di Laut Natuna, pada Sabtu (19/03) lalu.
Isi nota protes sebagaimana dijelaskan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, menekankan tiga kesalahan yang dilakukan kapal penjaga pantai Cina.
Kesalahan pertama, kapal penjaga pantai melanggar hak berdaulat dan yurisdiksi Indonesia di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan landas kontinen Indonesia.
Kesalahan kedua, kapal penjaga pantai Cina melanggar penegakan hukum yang sedang dilakukan aparat Indonesia di wilayah ZEE dan landas kontinen Indonesia. Terakhir, kapal penjaga pantai Cina melanggar kedaulatan laut teritorial Indonesia.
Sikap Menlu Retno dengan memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar Cina, Sun Weide, ke kantor Kemenlu RI ditambah penyampaian nota protes, merupakan bentuk protes keras. “Dalam konteks diplomatik, apabila seorang dubes dipanggil dan diberikan nota protes, sudah cukup keras,” katanya. Duta Besar Cina sendiri sedang berada di negerinya, sehingga yang dipanggil adalah Kuasa Usaha.
Rayne Qu
Sumber: reuter/BBC Indnesia
Penangkapan Kapal Nelayan Cina Berbuntut Insiden
JAKARTA – lombokjournal
Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menangkap sebuah kapal Cina yang melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu,19/03. Di daerah laut yang sama, juga dilaporkan beberapa kali terjadi penangkapan ikan kapal Cina dengan pengawalan dari kapal penjaga pantai Cina
Kapal Cina bernama KM Kway Fey 10078 itu berusaha melarikan diri, walau kemudian kapal patroli Hiu 11 sempat melepaskan tembakan peringatan. Tiga personel kapal patroli sempat melompat ke dalam kapal ikan Cina itu untuk mengawal.
Namun ketika kapal patroli melakukan pengawalan terhadap kapal ikan Cina, muncul kapal penjaga pantai Cina yang mengejar dan menabrak kapal ikan. “Maksudnya agar rusak sehingga tak dapat ditarik.” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membeberkannya kepada wartawan, Minggu (20/03).
Untuk menghindari insiden lebih lanjut, kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan memutuskan meninggalkan KM Kway Fey 10078.
“Pemerintah Tiongkok tidak berkenan kapalnya ditenggelamkan, tapi ini sebenarnya tidak boleh seperti itu, karena pemerintah seharusnya tidak berdiri di belakang IUU fishing (penangkapan ikan ilegal dan tak diatur),” ujar Susi.