Penghargaan Kinerja Provinsi Terbaik

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih dan menerima penghargaan sebagai enam Provinsi berkinerja baik sebagaimana laporan pembangunan Pemerintah daerah (LPPD) tahun 2016, setelah provinsi Jatim, Jabar, Kaltim, Jateng.

MATARAM.lomb omkjournal.com — Penghargaan itu diterima NTB dalam upacara nasional Hari Otonomi Daerah ke 21, Selasa (25/4) di Sidoarjo, Jawa Timur.

Atas penghargaan itu, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan provinsi dan Kab/Kota se-NTB.

“trima kasih juga disampaikan pada instansi Pemerintah pusat di daerah dan seluruh komponen masyarakat Nusa Tenggara Barat atas terpilihnya provinsi NTB sebagai 6 provinsi berkinerja baik,” kata Karo Humas Pemprov NTB, Yusron Hadi, Selasa (25/4) di Mataram.

Keberhasilan ini berkat kerja keras dan sinergi bersama masyarakat NTB. Diharapkan  menginspirasi untuk terus berkarya mewujudkan NTB lebih gemilang di masa masa yang akan datang.

AYA

 




Di Riyadh,TKW Asal Lombok Yang Akan Diperkosa Anak Majikannya, Loncat Dari Lantai Dua

Muliati Binti Dahri Siatih (21),TKI asal Desa Dasan Baru, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, NTB yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi, lari dengan meloncat  dari lantai diduga rumah majikannya karena melawan akan diperkosa.

MATARAM.lombokjournal.com – memang Muliati berhasil lolos dari upaya perkosaan, namun tak pelak menderita luka berat. Pihak keluarga Muliati berharap pemerintah NTB dan pemerintah pusat mengupayakan kepulangan Muliati.

“Keluarga Muliati, suami dan ibunya sudah melaporkan kronologisnya ke kami. Dan kami akan bersurat ke Gubernur NTB, Kemlu, dan Kemenaker untuk menyelamatkan Muliati,” kata Koordinator Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran Indonesia (PHBMI) NTB, Muhammad Saleh, Senin (24/4) di Mataram.

Kasus ini terungkap setelah suami Muliati mendapat kabar dari rekan kerja Muliati di Riyadh, akhir pekan lalu. Rekan Muliati juga mengunggah cerita dan foto Muliati melalui akun jejaring sosial Putri Dumay, pada Jumat (21/4) malam dengan kutipan, “Minta tolong khususnya pak Gubernur NTB, TGB tolong urus kasus temen seperjuangan ku dia menjatuhkan diri dari lantai 2 karena mau diperkosa sama anak majikan,”.

Menurut Saleh, suami Muliati, Mawardi (28) bersama ibu kandung Muliati, Rohani (46) datang melaporkan kejadian itu ke PHBMI NTB pada Minggu (23/4).

Dari keterangan keluarga Muliati, papar Saleh, Muliati berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi pada Oktober 2016 melalui PPTKIS Putra Timur Mandiri, sebuah PJTKI yang berkantor di Jakarta Timur.

Selama tiga bulan pertama Muliati bekerja di rumah majikan pertama hingga Januari 2017. Kemudian pada Februari ia dipindahkan ke rumah majikan lainnya. Di rumah majikan baru inilah, Muliati nyaris diperkosa oleh anak majikan dan dua temannya.

“Tapi Muliati melawan dan melompat dari lantai dua. Kejadiannya sekitar tiga pekan yang lalu,” katanya.

Akibat meloncat dari lantai dua, Muliati mengalami luka cukup parah di bagian perut dan dada, dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Riyadh.

Saleh mengatakan, Muliati sekarang berada bersama teman-teman sesama TKI di sebuah kantor penampungan di Sarikah Mahara Alwadi Exit 6 Riyadh, Arab Saudi. Saat ini bantuan yang datang hanya dari teman-temannya sesama pekerja di Arab Saudi.

“Pihak keluarga berharap pemerintah membantu pemulangan Muliati. Ini akan kami upayakan, sekaligus mengungkap jaringan penyalurnya,” kata Saleh.

Pada 2015, pemerintah Indonesia melarang pengiriman TKI non formal ke 21 negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.

Saleh menduga, ada modus baru pengiriman pembantu rumah tangga ke Timur Tengah yang dilakukan sindikat. Sebab, larangan itu hanya untuk Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) atau pembokat. Sementara cleaning service, sopir, dan lainnya masih diperbolehkan.

“Celah ini yang digunakan sindikat untuk terus mengirim TKI PLRT ke Timur Tengah. Seperti Muliati yang bisa berangkat karena surat keterangan KTKLN yang dibuat adalah sebagai cleaning servis. Padahal faktanya dia disalurkan menjadi pembantu rumah tangga,” kata Saleh.

Saleh mengatakan, meski pemberangkatan Muliati resmi melalui pemerintah dan PPTKIS, namun PHBMI NTB akan mengadukan masalah ini ke Pemprov NTB dan Kementerian terkait di Jakarta. Sebab, ada dugaan pemalsuan identitas Muliati, ia juga mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dan usaha perkosaan, saat ini dalam keadaan sakit parah dan berada di Riyadh Arab Saudi yang harus secepatnya mendapatkan perawatan.

“Terindikasi juga ada pelanggaran Tindak Pidana Perdagangan Orang, Mal administrasi layanan Penempatan, Pelanggaran sistem kependudukan dan beberapa tindak pidana penipuan,” katanya.

GRA




Orasi Hari Bumi (Earth Day) di Artcoffeelago

Manusia saat ini hidup di era kematian pelan-pelan, karena perlakuannya yang semena-mena terhadap bumi. Perlakuan manusia yang menimbulkan masalah bumi misalnya boros energi, penggunaan plastik berlebihan yang menimbulkan problem lingkungan, atau penebangan hutan tanpa kendali.

Akustik dari Genggelang, Lombok Utara (foto: Rr)

MATARAM.lombokjournal.com —  Peraih hadiah Ramon Magsasay 2011 di bidang lingkungan, TGH Hasanain Juaini, LC mengatakan itu dalam orasi bertepatan peringatan Hari Bumi (Earth Day) ke 47.   “Perlu melakukan aksi nyata, melakukan tindakan nyata meski kecil tapi bisa memberi perubahan besar bagi bumi dan lingkungan hidup,” katanya saat orasi  di Artcoffeelago (tempat minum ngopi), Jalan Amir Hamzah di Mataram, hari Jum’at (22/4) sore.

Hasanain sempat menyinggung tentang perubahan iklim yang mempengaruhi kenaikan harga cabe. Melambungnya harga cabe itu menyebabkan ibu-ibu membawa masalah dapur menjadi problem nasional.

Jingga (kiri) dan Biru (foto: Rr)

Padahal masalah itu bisa diselesaikan dengan tindakan kecil yang nyata.

“Coba masing-masing kita menanam lima bibit cabe di rumah. Itu akan menyelesaikan harga cabe yang kini sedang melambung,” kata Hasanaian, yang pada bulan Mei mendatang akan menerima penghargaan Mongabay ASEAN. Ia menerima penghargaan itu terkait terobosan-terobosan yang dilakukannya untuk meningkatkan minat pelestarian alam dan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan.

Seperti diketahui, Hasanain semula dikenal karena keberhasilannya menghijaukan kembali wilayah Lembah Sepaga, Keru, Lombok Barat yang semula kering meranggas akibat penggundulan hutan ilegal (Illegal loging).

Keberhasilan yang dilakukannya akhirnya diikuti masyarakat setempat yang semula menolak melakukan penghijauan. Selain prestasinya di bidang lingkungan, Hasanain Juaini, juga satu-satunya tokoh agama di Lombok yang menyuarakan kesetaraan perempuan.

Dengan peringatan Hari Bumi, harap Hasanain, bisa meningkatkan kecintaan manusia pada bumi. “Seperti halnya bumi telah memberikan cinta yang tak habis-habisnya pada manusia,” ujar Hasanain.

Artcoffeelago

Artcoffeelago yang dikelola anak-anak muda dari berbagai profesi itu digagas sebagai tempat bertemunya anak-anak muda (sambil minum kopi) dari berbagai kalangan.  Dari  pertemuan tersebut diharapkan bisa berlanjut dialog dan sharing gagasan.

Launching Artcoffeelago sore itu ramai dihadiri mahasiswa, tokoh-tokoh LSM, maupun seniman dan budayawan.  Acara itu makin meriah dengan tampilnya Biru dan Jingga, kakak beradik yang masing-masing masih duduk di bangku kelas 6 dan 3 SD tapi piawai bermain gitar dan biola.

Selain itu, kelompok anak muda dari beberapa desa di Lombok Utara juga bermain musik akustik dengan alat-alat yang unik. Seorang anak muda tampil dengan kepandaian memainkan genggong, jenis musik tradisi rakyat dari Lombok Utara.

Rr.

 




Hari Kartini, Semangat Baru Perempuan NTB

Peringatan Hari Kartini,  hari Jumat (21/4), diharapkan menjadi moment yang terus menerus menumbuhkan semangat kaum perempuan untuk ambil bagian dan berperan serta aktif dalam pembangunan, termasuk di NTB.

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaedah mengatakan itu dalam refleksinya tentang perayaan Hari Kartini, Jumat (21/4) di Mataram . “Hari Kartini diharapkan bisa memberikan semangat baru kepada kaum perempuan-perempuan di NTB,” kata Isvie.

Lebih jauh dikatakan, pemerintah dan segenap pemangku kebijakan di daerah perlu mendorong keterlibatan perempuan dalam kesetaraan gender pada proses pembangunan. Bentuk dorongan juga bisa berupa alokasi anggaran yang lebih baik untuk organisasi-organisasi perempuan.

“Saya kira kita perlu dorong melibatkan perempuan dalam pembangunan NTB. Tentunya tidak hanya kita dorong tapi juga dengan meningkatkan anggarannya untuk seluruh organisasi perempuan,” katanya.

Isvie menekankan, peringatan Hari Kartini jangan dijadikan kegiatan yang sekedar  bersifat seremonial, namun juga menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk mengambangkan diri dalam segala aspek..

“Kita masih jauh dalam segala hal dan masih jauh dari harapan. Karena itu perlu lebih perjuangan,” katanya.

Menurutnya, dari sisi pelayanan publik, perhatian pemerintah daerah sudah cukup bagus bagi masyarakat terutama kaum perempuan.

Hanya saja, sumbangan kaum perempuan bagi persoalan rendahnya pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan juga masih tinggi di daerah ini.

Dengan semangat Kartini, ia berharap masyarakat NTB bisa seluruhnya terdidik sehingga mampu mewujudkan visi NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,serta terus membangun kebersamaan.

“Harapan untuk Hari kartini,Kita harus lebih maju , semangat mari kita tingkatkan kebersamaan dan kesolidaritas kita .maju terus perempuan NTB,”tukasnya.

AYA

 




Fenomena “Gunung Es” Penderita Kanker Serviks

Angka penderita kanker Serviks di Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk masih rendah. Tapi BPJS Kesehatan mengantisipasi, jangan-jangan rendahnya penderita kanker leher rahim di NTB itu merupakan “fenomena gunung es.”

dr Muhammad Ali, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram (foto: Rr)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com —  Dalam percakapan dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali, wanita terjangkit kanker Serviks di NTB bisa dikatakan belum tinggi. Tapi masih perlu ditelaah, apakah para wanita NTB memang sehat. Atau bisa jadi ada kemungkinan lain.

Pihak BPJS Kesehatan Mataram perlu mengantisipasi, apakah angka penderita kanker itu rendah, atau sebab lain misalnya mereka malas memeriksa di puskesmas atau klinik.

“Jangan-jangan seperti fenomena gunung es, jumlah yang sedikit itu merupakan indikasi banyaknya penderita yang belum kita ketahui,” jelas Muhammad Ali kepada Lombok Journal, menjelang pencanangan pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks (leher rahim) di Puskesmas Gunung Sari  melalui IVA/Pap Smear, hari Jum’at (21/4).

Kekhawatiran itu beralasan, karena tak bisa menganggap sepele kanker leher rahim, kanker yang tumbuh dan berkembang di leher rahim wanita. Leher rahim atau serviks adalah bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uter

Kematian akibat kanker Serviks ini menempati posisi ketiga setelah kanker payudara dan kanker kolorektal. Persentase kasusnya 14 persen dan persentase kematian 6,8 persen menunjukkan, jenis kanker ini sangat menakutkan, khususnya bagi wanita.

Di Indonesia, setidaknya muncul 40-45 kasus baru dan 20-25 di antaranya meninggal dunia tiap harinya. Angka kematian yang tinggi karena terlambatnya penanganan. Kanker serviks tidak dapat dikenali, dan tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Dikatakan Ali, berdasarkan Data WHO (World Health Organization) tahun 2014, dari 92 ribu kasus kematian kanker pada wanita Indonesia, sebanyak 10 persen akibat kanker Serviks. “Dari data Yayasan Kanker Indonesia, dari 40 kasus yang terdiagnosa Serviks, sebanyak 20 kasus meninggal dunia,” ungkapnya.

Karena itu, menurutnya, penting melakukan pemeriksaan untuk melakukan deteksi dini. Mestinya tak ada alasan bagi wanita untuk tidak segera memeriksa diri. Sebab era JKN, pemeriksaan gratis peserta JKN melalui program pemeriksaan IVA/Pap Smear.

“Pemeriksaan IVA untuk mendeteksi awal, gejalanya normal atau tidak. Kalau ada gejala tidak normal bisa dirujuk. Pap Smear sebagai pemeriksaan mikrokospik merupakan tindak lanjut,” terang Ali.

Pencanangan yang berlangsung di Puskesmas Gunungsari hanya mengingatkan, tentang perlunya pemeriksaan untuk mendeteksi dini. Tapi pemeriksaan bisa dilakukan sepanjang tahun.

Resiko Daerah Wisata

Drs. Rochman Sahnan Putra, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat (foto: Rr)

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs H Rohman Sahnan Putra membenarkan ‘fenomena gunung es’ penderita kanker Serviks.  Tahun 2016, di Lombok Barat dilakukan pemeriksaan terhadap 584 wanita, ternyata yang terdiagnosa positif sebanyak 7 orang.

Sampai bulan April tahun 2017, dari 17 puskesmas di Lombok Barat yang melakukan pemeriksaan IVA, ternyata hanya ditemukan 2 orang yang positif Serviks.

“Bisa jadi yang disebut fenomena gunung es itu benar, yang ditemukan tu sedikit tapi yang belum sempat ditemukan jangan-jangan memang banyak. Kalau ditemukan 5 orang terdiagnosa HIV, berarti kenyataan sebenarnya bisa lebih banyak,” kata Rochman.

Karena itu upaya melakukan pemeriksaan rutin penting dilakukan. Termasuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, melalui pendidikan reproduksi.

“Sebab kelompok pasangan usia subur termasuk rentan,” jelas Rochman.

Menurutnya, di wilayah-wilayah yang mengembangkan pariwisata, seperti Batulayar dan Gunungsari termasuk rentan Serviks. Tahun 2016, dari 584 wanita yang diperiksa, ternyata bukan hanya terdiagnosa Serviks namun juga ditemukan HIV.

“Dalam pemeriksaan IVA terdiagnosa Infeksi mernular Seksual (IMS),” ungkapnya.

Rr




BPJS Kesehatan Mataram Mencanangkan Deteksi Dini Kanker Serviks

Pemeriksaan deteksi dini kanker Serviks melalui  IVA (Infeksi Visual Asetat) dan Pap Smear  dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Lombok Barat, berlangsung di Puskesmas Gunung Sari, hari Jum’at (21/4).  Kegiatan BPJS Kesehatan untuk deteksi dini kanker Serviks(leher rahim)  itu juga berlangsung serentak di seluruh Indonesia bersamaan perayaan Hari Kartini

kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat.Hj Khaeratun Fauzan Khalid saat melakukan Pencanangan mengatakan, kegiatan tersebut tepat dilakukan di hari kartini sebagai simbol kebangkitan wanita.

“Kegiatan ini merupakan bagian upaya peningkatan kualitas kesehatan wanita,” katanya sebelum melakukan pencanangan dan meninjau ruang pemeriksaan di puskesmas.

Menurutnya, dengan kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi dini itu akan mengetahui penyakit perempuan. “Dengan demikian, bisa kita lakukan pencegahannya,” ujar Hj Khaeratun.

Di tingkat nasional, pada saat yang sama, sebagai perayaan Hari Kartini Organisasi Aksi Solidaritas ERA (OASE) Kabinet kerja bersinergi dengan BPJS Kesehatan juga juga meyelenggarakan pemeriksaan IVA/Pap Smear yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah

OASE Kabinet Kerja merupakan perkumpulan pendamping menteri dan eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Organisasi ini menjalankan serangkaian program tercapainya Nawacita Presiden salah satu programnya adalah peningkkatan pencegahan kanker seerviks

Kegiatan serupa untuk melakukan deteksi dini tersebut merupakan salah satu bentuk preventive promotif bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – KIS untuk menekan jumlah penderita kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun 2015 hingga 2019.

DR Dino Ario, SPOG sebelum acara pencanangan itu pada ibu-ibu pemegang kartu JKN-KIS yang hadir menjelaskan, gejala timbulnya kanker Servik bisa menimpa tiap wanita yang pernah berhubungan intim. Sebab tiap hubungan intim bisa beresiko menimbulkan luka di leher rahim, yang menjadi penyebab awal mula timbulnya kanker Serviks.

Dino menyebutkan salah satu penyebab kanker Serviks yaitu Human Pappiloma Virus (HPV), kelompok yang terdiri dari 150 lebih jenis virus dan ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal maupun oral

“Resiko yang sering terjadi menimpa perempuan yang sudah menikah muda atau sebelum usia 15 tahun,” jelas Dino Ario yang mendapat perhatian antusias dari ibu-ibu yang siap mengikuti pemeriksaan.

Pencanangan Deteksi Dini Kanker Serviks ini, menurut Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali,  untuk mengingatkan kembali (reminding) bahwa saat ini ada program Pap Smear gratis bagi pemegang kartu JKN-KIS, Askes, Jamkesmas atau BPJS Kesehatan Mandiri.

BACA : Fenomena ‘Gunung Es’ Penderita Kanker Serviks

Berbeda dengan sebelum tahun 2015, program IVA/Pap Smear tidak termasuk yang dijamin alias harus membayar saat melakukan pemeriksaan dan pengobatan.

“Sekarang sebagai bagian dari program promotif preventif, program IVA/Pap Smear gratis. Karena itu ini kesempatan bagi masyarakat peserta JKN untuk melakukan pemeriksaan,” kata  Muhammad Ali saat memberi sambutan.

Dalam acara pencanangan itu, selain dihadiri lebih seratus ibu-ibu yang akan melakukan pemeriksaan, juga hadir Dan Ramil Gunung Sari dan Camat  Gunung Sari, Kepala Puskesmas Gunung Sari, Akmal Rosamali S Kep, Ns, serta Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs H Rochman Sahnan Putra, M Kes.

“Setelah acara ini, kita harapkan ibu-ibu segera melakukan pemeriksaan,” kata Rochman,

Rr




Asosiasi General Manager Hotel Bertekad Tingkatkan SDM Pariwisata

Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter Lombok, NTB, bertekad untuk memberikan sumbangsih terbaik demi kemajuan pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Para GM dan Manager sejumlah hotel anggota IHGMA Lombok merayakan HULTAH Pertama (foto: AYA)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Organisasi profesi bagi Manager dan General Manager hotel tersebut, juga akan terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata.

“Kami di IHGMA chapter Lombok, NTB, tentu akan terus bekerja keras membangun citra pariwisata NTB ini, dan pariwisata Indonesia secara umum. Itu tekad kami,”kata Ketua IHGMA Lombok, NTB, Erik Tumbelaka, Kamis malam (20/4), dalam perayaan Hultah pertama IHGMA Lombok di sebuah Villa di pantai Montong, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.

IHGMA merupakan organisasi profesi yang memuliki struktur nasional. Sedikitnya saat ini tercatat ada 25 chapter atau perwakilan IHGMA secara nasional, termasuk di Lombok, NTB.

Erik memaparkan, selama setahun berdiri, IHGMA Lombok, NTB sudah memfasilitasi sejumlah kegiatan peningkatan kapasitas SDM, berupa kegiatan seminar dan workshop manajerial hotelier dan sebagainya.

“Saat ini anggota IHGMA Lombok sudah ada 60 orang dan akan menyusul beberapa lagi yang masih dalam proses registrasi,” kata Erik yang juga GM Hotel Killa Senggigi.

Ia mengatakan kapasitas SDM yang memadai dan mumpuni serta terus bersaing dengan menerapkan standar-standar proporsional dan profesional akan sangat mendukung pembangunan sektor pariwisata secara menyeluruh.

Hultah pertama IHGMA Lombok, NTB, Kamis malam berlangsung sederhana namun penuh keakraban.

Sekretaris IHGMA Lombok, NTB, Wiwit Suprapti menjelaskan, Hultah dilakukan serentak di 25 chapter IHGMA se Indonesia dengan cara potong tumpeng.

“Ini kesepakatan nasional, perayaan Hultah sederhana dengan potong tumpeng dan silahturahmi antar anggota di setiap chapter, termasuk yang kami lakukan di Lombok,” kata Wiwit.

Wiwit yang juga GM Qunci Villa Senggigi, mengatakan chapter Lombok, NTB ini diakui secara nasional sebagai chapter IHGMA yang anggotanya paling kompak dan saling bersinergi.

“IHGMA Lombok juga merupakan chapter dengan anggota terbanyak kedua setelah Bali,” katanya.

Sementara itu, Ketua PHRI NTB, Lalu Hadi Faisal mengatakan, keberadaan IHGMA diharapkan bisa memperkokoh ikhtiar seluruh staeholders pariwisata di NTB untuk memajukan dunia pariwisata ke depan.

“Kita optimistik dengan koordinasi dan kerjasama serta sinergi yang baik antar semua stakeholders, maka pariwisata NTB akan lebih berkembang lagi,” katanya.

AYA




Ratusan KK di Pulau Bajo Merasa Merdeka, Bisa Nikmati Listrik

Lebih dari 120 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Bajo di utara pulau Sumbawa, merasa bahagia karena kini sudah bisa menikmati aliran listrik.

MATARAM.lombokjournal.com —  Sejak pertengahan April ,  PT PLN sudah berhasil membangun jaringan listrik menuju pulau Bajo yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Kwangko, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Desa Kwangko, Syaiful mengatakan, ketersediaan listrik di pulau Bajo memang sangat dibutuhkan, apalagi dengan mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

“Listrik sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warga kami di Bajo. Kami sangat bersyukur dan masyarakat sangat bahagia sudah masuk listrik sekarang. Ya kami merasa merdeka, bukan hanya 100 persen, bahkan 1000 persen,” kata Saiful.

Menurut dia, dengan ketersedian listrik, maka para nelayan bisa menyimpan hasil tangkapannya di lemari pendingin, sebelum menjual ke pembeli. Ini akan membuat ikan hasil tangkapan lebih awet dan tidak rusak.

“Sekarang ikan hasil tangkapan yang tidak bisa langsung dijual, bisa disimpan di lemari es. Kemarin, tahu listrik akan dipasang, masyarakat sini langsung membeli lemari es,” ujar Syaiful.

Kebahagiaan dengan masuknya listrik PLN juga disampaikan Nabil (12), siswa kelas 5 SD Negeri 5 Manggalewa yang berlokasi di Pulau Bajo.

“Senang sekali, malam sudah tidak gelap lagi. Bisa belajar malam, nonton TV juga,” kata Nabil.

Dalam rilis yang diterima Lombok Journal, Kamis (20/4) di Mataram, Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 120 KK di Pulau Bajo yang rumahnya teraliri listrik PLN.

“Saat ini sudah 120 KK, nanti secara bertahap semua KK di pulau Bajo pasti terlistriki, karena kapasitas yang kami sediakan bisa memenuhi semua keluarga di Bajo yag tercatat sekitar 450 KK,” kata Machnizon Masri.

Ia menjelaskan, melistriki Pulau Bajo merupakan program listrik desa yang mulai dikerjakan PLN sejak Oktober 2016.

PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 4,1 kilometer sirkuit (kms) untuk melistriki pulau tersebut, dimana 150 meter sirkuit (ms) diantaranya melintasi perairan Teluk Saleh yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Bajo.

“Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Kami bertekad seluruh masyarakat harus kita listriki,” tegas Machnizon.

Berdasarkan data PLN Wilayah NTB, pada tahun 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi NTB mencapai 77,68 persen dari target 75,90 persen. Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 78,92 persen. PLN menargetkan pada tahun 2020 rasio elektrifikasi dapat mencapai 92,75 persen.

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTB, dalam beberapa tahun ke depan PLN akan membangun beberapa pembangkit baru, antara lain PLTGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing berkapasitas 2×50 MW

Selain itu, pada tahun 2017, PLN juga akan membangun jaringan kabel bawah laut untuk melistriki Gili Gede, Lombok Barat. Pembangunan kabel laut ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017.

“Harapannya pada tahun 2020 rasio elektrifikasi bahkan sudah di atas 95 persen,” kata Machnizon Masri.

GRA




Pap Smear Kanker Serviks, BPJS Kesehatan Lakukan Deteksi Dini

Jarang disadari, kanker leher rahim atau yang dikenal  sebagai kanker Serviks tergolong pembunuh wanita nomor satu. Untuk  merayakan hari Kartini dan sekaligus peduli kesehatan wanita, BPJS Kesehatan se Indonesia menyelenggarakan program Pap Smear mendeteksi dini kanker Serviks di seluruh kabupaten/kota

MATARAM.lombokjournal.com – Pencanangan program pemeriksaan atau mendeteksi dini kanker Serviks oleh BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dilakukan di Puskesmas Gunung Sari, Lombok Barat.  Kegiatan tersebut berlangsung sejak hari Kamis (20/4), dan dilanjutkan tepat saat perayaan Hari Kartini, hari Jum’at (21/4), yang sekaligus dilangsungkan Pencanangan Bulan Deteksi Dini Kanker Srviks.

Menurut Kepala Puskesmas Gunung Sari, Akmal Rosan, SKep,Ns, pada hari Kamis pihaknya sudah melakukan pemeriksaan pada hari Kamis. Dari 150 yang mendaftar, sampai  Kamis siang sudah diperiksa 84 orang pemegang kartus JKIN-KIS.

Pemeriksaan akan dilanjutkan pada hari Jum’at. Dari pemeriksaan hari pertama itu diperoleh keterangan, dua orang positif kena kanker serviks.

Akmal Rosan menjelaskan, di Puskesmas Gunung Sari sendiri pemeriksaan IVA (Infeksi  Visual Asrtat) sudah berlangsung tiap hari. “Sasarannya terutama pasangan usia subur, yang lagi hamil, atau kelompok beresiko,” jelanya.

Tapi beda dengan pemeriksaan IVA yang menggunakan asam asetat untuk mengetahui hasilnya.

Pprogram Pap Smear yang diselenggarakan BPJS Kesehatan untuk kanker Serviks,  merupakan tes skrining mencari sel-sel prakanker di leher rahim wanita. Dokter atau perawat mengambil sampel dari leher rahim serviks, lalu ditaruh ke slide kaca dan slide tersebut dibawa ke laboratorium untuk dikaji dengan mikroskopis

Di Indonesia kanker serviks disebut sebagai penyebab kematian wanita nomor satu. Di dunia, tiap dua menit satu wanita meninggal karena kanker Serviks

Masyarakat pemegang kartu JKN-KIS, Jamkesmas, Askes TNI-Polri maupun BPJS Mandiri, dapat memeriksa tanpa dipungut biaya.

Rr




Gatot “Guru Spiritual” Brajamusti Diganjar 8 Tahun

Gatot Brajamusti (54), yang sebellumnnya dikenal sebagai “guru Spiritual” artis-artis papan atas, divonis dengan hukuman 8 tahun penjara. Bintang film yang juga mantan Ketua Umum Parfi itu, terjerat  kasus kepemilikan narkoba jenis Sabu-Sabu.

MATARAM.lombokjournal.com  — Gatot juga harus membayar denda Rp1 Miliar. Pembacaan putusan itu rlangsung di Pengadilan Negeri Mataram, Kamis (20/4) sore.

Majelis hakim yang dimpimpin Ketua Majelis Hakim, Yapi SH MH, dengan anggota Didiek Jatmiko SH dan Yuli Atmaningsih SH, menilai Gatot Brajamusti telah bersalah memiliki, menguasai, dan menyimpan narkotika golongan 1 jenis sabu-sabu tanpa izin, seperti yang diatur dalam pasal 112 (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Berdasarkan keterangan para saksi, terdakwa, dan alat bukti, maka majelis memutuskan pidana terhadap terdakwa Gatot Brajamusti, berupa delapan tahun penjara, denda Rp1 Miliar subsidair 3 bulan penjara,” kata Ketua Majelis Hakim, Yapi SH MH, saat membacakan amar putusan.

Vonis hakim terhadap Gatot, lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang diketuai Ginung Pratidina yang menuntut Gatot dengan hukuman pidana 12 tahun penjara.

Ketua majelis hakim, Yapi menjelaskan, putusan delapan tahun penjara terhadap Gatot diberikan dengan pertimbangan yang memberatkan bahwa yang bersangkutan adalah publik figur sehingga tindakannya memiliki narkoba akan menjadi pelajaran buruk bagi masyarakat.

“Apalagi saat ini diketahui bersama bahwapemerintah sangat serius memerangi narkoba dan sudah menyatakan negara dalam keadaan darurat narkoba,” kata Yapi.

Terhadap vonis tersebut, Gatot Brajamusti yang hadir dalam persidangan didampingi tim penasehat hukum, menyatakan akan berpikir-pikir untuk menerima, atau melakukan banding.

Kepada wartawan usai sidang, Gatot menyatakan kecewa dengan putusan hakim. Ia menilai pidana penjara delapan tahun sangat berat untuk perbuatan yang dilakukannya.

“Ya jelas kecewa. Saya di Lapas Mataram satu ruangan dengan terdakwa narkoba dalam kasus lain, mereka ada yang dituntut 4 tahun dan vonis 2 tahun, padahal barang buktinya lebih banyak. Ini kan nggak adil juga, saya memang ngaku salah, tapi hukuman ini terlalu berat lah, ada delapan kalender lagi harus saya buka,” kata Gatot.

Namun Gatot mengatakan, akan menyerahkannya ke tim penasehat hukum apakah akan melakukan banding atau menerima putusan. Sebab hakim masih memberi kesempatan untuk mengambil keputusan hingga tujuh hari ke depan.

“Kita pelajari dulu sebelum menerima atau melakukan banding terhadap putusan pak Gatot,”kata penasehat hukum, Irfan Suryadinata.

Sementara itu, istri Gatot, Dewi Aminah (45) yang juga menjalani sidang putusan setelah sidang Gatot di Pengadilan Negeri Mataram.

Majelis hakim memutus Dewi Aminah dengan hukuman 1,5 tahun karena dinilai terbukti melakukan penyalahgunaan narkotika sesuai pasal 127 (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.

Anggota majelis hakim, Yuli Atmaningsih memaparkan, Dewi Aminah tidak terbukti memiliki dan menyimpan narkoba seperti dalam dakwaan primer jaksa.Namun Dewi terbukti menggunakan narkoba jenis Sabu-Sabu sesuai hasil pemeriksaan urinenya.

“Terdakwa Dewi terbukti secara sah dan meyakinkan menyalahgunakan narkoba untuk dirinya sendiri, sehingga majelis hakim memutuskan hukuman 1 tahun enam bulan penjara untuk Dewi Aminah,”kata Yuli.

Gatot Brajamusti ditangkap polisi pada Minggu malam, 28 Agustus 2016, dalam sebuah penggerebekan di kamar nomor 1100 Hotel Golden Tulip Mataram. Polisi menemukan satu poket sabu-sabu seberat 0,6 gram di saku celana Gatot.

Bersama Gatot, polisi juga menangkap istrinya, Dewi Aminah (45), karena kedapatan menimpan satu poket sabu-sabu seberat 0,6 gram di dalam dompetnya.

Penangkapan terjadi sehari setelah Gatot terpilih sebagai Ketua Umum Parfi dalam kongres organisasi artis itu di Lombok.

GRA