Presiden Joko Widodo Akan Hadiri Konferensi Al Azhar di Lombok

Konferensi Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar akan dihadiri 400 alumni Al-Azhar dari 15 negara.

MATARAM.lombokjoural.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan menghadiri Konferensi Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar di Islamic Center Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (19/10).

Kehadiran Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi dengan para alumni Al Azhar itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, Irnadi.

“Pak Presiden direncanakan hadir di acara itu. Beliau akan bersilaturahmi (dengan alumni Al Azhar),” ujar di Mataram, NTB, Selasa (17/10).

Selain menghadiri acara konferensi Al Azhar, Presiden  Jokowi juga akan meresmikan Masjid Nurul Bilad di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, dan juga peletakan batu pertama PLTMGU/PLTGU Lombok Peaker 150 MW di Tanjung Karang, Mataram.

Konferensi Al Azhar akan dihadiri 400 peserta dari 15 negara. Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi berharap, konferensi ini menjadi sarana memperkenalkan citra Islam yang sesungguhnya, yakni Islam yang rahmatan lil alamin

“Islam bisa diterima semua bangsa, supaya tidak ada kesan bahwa Islam identik dengan kekerasan, hal-hal yang tradisional, dan tidak bisa menerima modernisasi. Dalam konferensi ini bertujuan menyampaikan Islam adalah rahmatan lil alamin,” ungkap Irnadi.

Irnadi melanjutkan, konferensi yang dihadiri ratusan peserta ini juga menjadi momentum yang baik bagi promosi Lombok sebagai destinasi wisata halal di Indonesia.

“Ini sekalian promosi, sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui,” lanjut Irnadi.

Konferensi Al Azhar akan mulai berlangsung pada Selasa (17/10) malam, dengan makan malam bersama antara peserta konferensi bersama Gubernur NTB di Hotel Lombok Raya. Pembukaan konferensi sendiri akan digelar pada Rabu (18/10) di Kompleks Islamic Center NTB.

AYA

BACA JUGA :




TGB Tinjau Kesiapan Konferensi Internasional Alumni Al-Azhar Mesir

400 Alumni Al-Azhar yang datang dari 25 negara akan hadiri Konferensi Internasional  “Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi” di Mataram

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) memimpin rapat persiapan sekaligus melakukan peninjauan lapangan, untuk memastikan kesiapan Kompleks Islamic Center NTB sebagai lokasi Konferensi Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar, Mesir, Senin (16/10).

Konferensi internasional  “Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi” tersebut diselenggarakan atas kerjasama organisasi International Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama empat hari, 17 hingga 20 Oktober,   di Islamic Center Nusa Tenggara Barat di Mataram.

Sedikitnya 400 Alumni Al-Azhar yang datang dari 25 negara akan menghadiri konferensi ini. Rencananya, konferensi ini juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam rapat persiapan yang langsung dilaksanakan di lokasi acara, TGB memberikan arahan kepada panitia dan pejabat instansi terkait untuk memaksimalkan penataan arena dan semua venue konferensi, termasuk keamanan dan kenyamanan lokasi serta akses peliputan oleh media massa.

Saat itu, Gubernur didampingi Wakil Gubernur, H. Muh Amin dan Sekda, Ir.H. Rosiady bersama Kepala OPD terkait mengecek dan meninjau satu persatu venue yang akan digunakan di area Islamic Centre dan sekitarnya. Kepada Panitya  penyelenggara Gubernur meminta  agar menyiapkan lokasi dan acara dengan sebaik baiknya serta berupaya memberikan pelayanan atau menjamu tamu dengan semaksimal mungkin.

AYA




Media Gathering; Peserta Program JKN Dapat Diskon Dari Hotel Santika

Jumlah peserta BPJS Kesehatan di NTB yang mencapai 65 persen dari seluruh jumlah penduduk merupakan target pasar hotel yang bagus

MATARAM.lombokjournal.com —  BPJS Kesehatan Cabang Mataram membuat terobosan dengan memberi manfaat tambahan bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Manfaat tambahan yang diperoleh dari pemegang kartu BPJS Kesehatan yaitu mendapat diskon dari Hotel Santika sekitar 40 hingga 50 persen dari rate yang berlaku umum.

Hal itu dikatakan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dr Muhammad Ali, menjelang acara ”Penandatanganan Kerjasama Customer Royalty Program dan Media Gathering BPJS Kesehatan Cabang Mataram”, yang berlangsung di Hotel Santika di Mataram, Senin (16/10).

“Sinergi BPJS Kesehatan dan Hotel Santika ini untuk memberi manfaat tambahan bagi peserta program JKN yang masih aktif,” kata Muhammad Ali yang berdampingan dengan GM Hotel Santika Mataram, Reza Bovier.

Menurut Ali, sinergi antara BPJS Kesehatan dan perhotelan bisa memberi memberi manfaat kedua belah pihak. Sebab peserta BPJS Kesehatan di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah mencapai 65 persen dari seluruh jumlah penduduknya merupakan target pasar hotel yang baik.

Sedang di Mataram, peserta BPJS Kesehatan yang mencakup wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat dan Kota Mataram, sudah mencapai 71 persen dari  jumlah penduduk 1,3 juta. “Sekitar 28 persen yang belum jadi peserta BPJS Kesehatan,” jelas Ali.

Dalam kesempatan itu, GM Hotel Santika, Reza Bovier mengatakan, kerjasama pihaknya dengan BPJS Kesehatan merupakan hari bersejarah. Diharapkannya, kerjasama ini akan memperkuas kepesertaan BPJS Kesehatan dengan benefit yang diberikan pada kliennya, khususnnya yang masih aktif. Sekarang jamannya klien yang menentukan, ungkapnya.

Selain itu, kerjasama dengan BPJS Kesehatan itu dianggap penting. “Karena ini program nasional,” katanya.

BPJS Kesehatan mempunyai jaringan nasional, dengan jumlah peserta yang besar jumlahnya.

“Ini jadi brand image bagi Santika,” kata Reza.

KS

 

 




Pembangunan Infrastruktur Harus Didukung Informasi Badan Meteorologi

Sebagian besar wilayah Indonesia rawan gempa bumi, tsunami dan freuensi petir

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Pusat Gempabumi dan Potensi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhammad Riyadi mengatakan, kebutuhan data dan Informasi terkait gempabumi dan tsunami akan mengalami peningkatkan di masa mendatang.

Kata Riyadi,  Pemerintah Indonesia kini gencar membangun infrastuktur di hampir seluruh wilayah di Tanah Air. Riyadi menjelaskan, sebagian besar daerah di Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi rawan bencana gempabumi dan tsunami.

“Sebagian besar wilayah Indonesia rawan gempabumi, tsunami, dan frekuensi petir yang cukup tinggi. Makanya pembangunan harus juga melihat kondisi informasi dari BMKG,” katanya, Senin (16/10) di Mataram

Tiap pembangunan infrastruktur wajib memperhitungkan aspek kebencanaan di lokasi setempat. Ini untuk meminimalisir korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Sebagai institusi yang menyediakan layanan data gempabumi dan tsunami, BMKG memiliki tantangan yang cukup berat di masa mendatang lantaran tuntutan publik akan layanan data dan informasi terkait gempa bumi dan tsunami agar lebih cepat, akurat, dan mudah dipahami.

“Pelayanan data dan informasi yang prima akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap BMKG,” tegasnya

Hal ini juga diungkapkan Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Rianto.

Menurut Agus, data dan informasi terkait kebencanaan merupakan hal yang penting dalam mewujudkan pembangunan di NTB. Kantor Stasiun Geofisika sendiri baru berdiri pada 2016, di mana sebelumnya masih menginduk ke Bali.

Kehadiran Geofisika Mataram pada 2016 itu merupakan relokasi dari Bali, karena di pulau dewata itu sudah punya tiga padahal NTB belum ada.

“Karena NTB termasuk tinggi akan potensi gempabumi dan tsunami, sedangkan di Bali sudah ada tiga (kantor stasiun geofisika) maka didirikan juga di NTB,” katanya.

AYA




Musim Hujan Di NTB, Diprediksi Akhir Oktober

Meski sudah turun hujan, menurut Srasiun Metereologi NTB belum musim hujan

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok Oral Sem Wilar mengatakan, musim penghujan diperkirakan baru akan memasuki wilayah NTB pada akhir Oktober.

Wilar menyampaikan, hujan yang terjadi di sejumlah wilayah di NTB akhir-akhir ini bukan lantaran sudah memasuki musim penghujan. Pasalnya, BMKG memiliki kriteria tertentu dalam memutuskan musim hujan.

Meski cuaca di NTB akhir-akhir ini sudah mulai hujan, namun pihak BMKG NTB menyebutnya bukan sebagai tanda masuknya musimhujan.

“Perkiraaan masih belum masuk musim penghujan. Ini masih kemarau,” ujar Wilar di Kantor Geofisika, BMKG NTB, Jalan Adi Sucipto, Mataram, NTB, Senin (16/10).

Wilar menjelaskan, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di NTB lantaran adanya pengaruh tekanan rendah di Australia. Dengan demikian, kata dia, hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di NTB hingga saat ini masih dalam kategori hujan lokal.

“2-3 hari belakangan itu memang hujan, tapi hujan lokal,” kata Wilar menambahkan.

AYA




Open Tournament Kejuaraan Silat Rektor Cup Unram 2017, Diikuti 260 Pesilat Se Lombok

Open Tournament ini merupakan ajang mengukur kemampuan dan prestasi pesilat pemula, yang nantinya akan lahir bibit-bibit pencak silat yang bagus di NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Turnamen terbuka pencak silat kembali digelar dalam Kejuaraan Pencak Silat Lombok Rektor Cup Universitas Negeri Mataram 2017.

Kejuaraan itu berlangsung di Auditorium Unram selama  empat hari tersebut, diikuti sebanyak 260 peserta dari 32  perguruan silat yang ada di Pulau Lombok.

Kegiatan memperebutkan piala bergilir tersebut akan berlangsung hingga hari Minggu (15/10) mendatang, mempertandingkan kelas usia dini, remaja dan seni tunggal baku.

Diharapkan melalui kegiatan tersebut, IPSI dapat melakukan pembinaan untuk generasi pesilat NTB.

Menurut Ketua IPSI Kota Mataram, yang juga Ketua Pengurus Daerah perguruan pencak silat Merpati Putih NTB, H. Agus Hidayatullah, kegiatan ini untuk mengembangkan budaya bangsa. Diharapkan akan motivasi lebih banyak yang tertarik belajar silat, ssebab silat membangun karakter kepribadian  yang positif.

“Menurut saya ajang ini merupakan ruang untuk mengukur kemampuan dan prestasi untuk pesilat pemula. Dari sini nantinya akan lahir bibit-bibit pencak silat yang bagus di NTB,” tuturnya.

Antusiasme para pesilat pemula terlihat dari banyaknya peserta dan sporter yang datang menyemarakkan acara.

“Banyak yang hadir ya dari peserta maupun sporter, itu artinya kegiatan ini diminati,” tutur Agus

Pertandingan yang di selenggarakan dari pagi hingga malam tersebut, tidak menyurutkan semangat mereka. Walau terlihat dari beberapa pertandingan para peserta tidak sedikit  yang keseleo dan memar.

Namun hal tersebut tidak mematahkan harapan para pesilat untuk bertanding menjadi juara di kelas yang di ikuti.

AYA

 




Anak-anak Butuh Keteladanan Orang Tua dan Lingkungan Yang Ramah

Penggunaan gadget dapat menciderai perilaku dan saraf anak

BIMA.lombokjournal.com — Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menegaskan, proses pendidikan dan penanaman nilai nilai karakter yang baik pada anak, penting teladan dari orang tua dan lingkungan yang ramah serta masyarakat yang perduli,

“Sangatlah diperlukan dalam mendukung tumbuh kembangnya anak,” ajak Hj. Erica saat acara  silaturrahim dengan jajaran pemerintah Kota Bima dan seluruh kader PKK serta para tokoh masyarakat, pemuda dan remaja kota Bima, di Aula Kantor Walikota Bima di Raba, Jumat (13/10).

Bunda PAUD itu mengajak masyarakat dan para orang tua lebih perduli dan selalu memperhatikan kesehatan, kecerdasan, pergaulan dan kebutuhan  anak.

“Dampingi anak anak kita, dengan siapa mereka bergaul kita harus cari tahu. Jangan kendorkan perhatian kita pada anak,” jelasnya.

Pesannya, para orang tua memberikan teladan dan contoh yang baik pada anak. “Beri Satu teladan, lebih baik dari seribu nasehat,” ungkap istri Gubernur NTB itu menyampaikan satu ungkapan bijak.

Hj. Erica  yang hadir didampingi Wakil Ketua I, Hj Syamsiah Muh. Amin dan rombongan roadshow Tim Penggerak PKK Provinsi NTB di Pulau Sumbawa, diterima penuh hangat oleh Walikota Bima, H. M. Quraish H. Abidin, SE  didampingi istri dan segenap Pengurus Tim Penggerak PKK Kota Bima.

Di hadapan ratusan undangan yang hadir, Erica  menekankan pentingnya pola asuh dalam mewujudkan generasi emas NTB.

Ditegaskannya, sesuai dengan program  PKK Kota Bima yang menitikberatkan pada pola asuh anak, diharapkannya pemerintah kota dan seluruh Masyarakat Kota Bima untuk terus meningkatkan kepedulian dan perhatian pada kesehatan dan pendidikan  anak.

Yakni dengan melibatkan semua unsur. Termasuk dengan merencanakan program PKK ke dalam anggaran desa atau kelurahan. “Percayalah pada ibu ibu PKK,” harapnya.

“Insya Allah dana itu akan dimanfaatkan ke hal hal yang baik bagi masyarakat,” ungkap Hj. Erica di hadapan puluhan lurah dan kader PKK.

Dengan kepedulian itu berarti peduli dengan kesehatan, kecerdasan dan masa depan anak, lebih-lebih masa depan Kota Bima, tegasnya.

Termasuk pemanfaatan gadget yang akhir akhir ini sangat digandrungi anak anak dan orang tua, Bunda PAUD itu tidak bosan-bosannya mengingatkan agar lebih selektif. Karena, penggunaan alat tersebut, menurutnya dapat menciderai perilaku dan saraf anak.

Apalagi disajikan konten-konten di gedget itu merupakan konten  yang tidak patut untuk anak anak, seperti konten pornografi dan pornoaksi. Kalau anak sudah terpapar dengan itu, maka mereka menjadi anak qyang lemah, malas dan tidak bisa merencanakan masa depan. Serta tidak mampu mengabdikan diri pada bangsa dan negara, tuturnya.

Di tempat itu, Hj. Erica  juga menyerahkan sejumlah bantuan pemerintah provinsi kepada masyarakat Kota Bima. Yakni berupa peralatan masak, peralatan bengkel dan removal implan. Kemudian, Hj. Erica melakukan kunjungan ke Puskemas Kecamatan Mpunda, yang tidak jauh dari Kantor Walikota Bima.

Sebelumnya, Ketua TP PKK Kota Bima, Hj. Yani Marlina M. Qurais melaporkan, kader PKK telah melaksanakan  berbagai program PKK dengan baik dan sukses. Seperti Pelayanan KB yang diselenggarakan dengan tujuan mengendalikan angka kelahiran.

Juga telah dilaksanakan sosialisasi bahaya narkoba, hatinya PPK serta kegiatan lain yang mendukung program PKK. Ia berharap ketua PKK NTB terus melakukan melakukan pembinaan.

Sedangkan Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, dalam sambutannya menegaskan PKK telah aktif mendukung pemerintah Kota Bima dalam segala hal. Sehingga banyak program program pemerintah yang sukses dilaksanakan berkat dukungan dan kerjasama dengan PKK.

Termasuk penghargaan Upakarti dari Kemenko Perekonomian RI yang diraih Pemkot Bima, berkat kerja keras ibu ibu PKK. Penghargaan itu diraih atas pembinaan PKK terhadap pelaku industri kreatif Tenun Ikat Bima.

Ke depan, Pemkot akan mengembangkan industri Pariwisata, dengan memoles pantai pink yang dimiliki.

AYA/Hms




TGB Tinjau KEK Mandalika di Loteng, Untuk Pastikan Progres Pembangunannya

Di Masjid Nurul Bilad di kawasan KEK MANDALIKA, yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk sholat Jum’at sejak dibangun oleh ITDC sejak tahun 2016 lalu, TGB menjadi Imam sekaligus khotib.

LOTENG.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)  berkunjung ke kawasan pembangunan destinasi wisata berkelas dunia, di KEK MANDALIKA Resort  Lombok Tengah, Jum’at (13/10-).

TGB  didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM&PTSP), Drs.H.L. Gita Aryadi, M.Si dan Karo Humas Protokol Setda NTB, H. Irnadi Kusuma, S.STp. ME.

Selain melihat langsung progress pembangunan berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan kawasan wisata termegah di Bumi Seribu Madjid ini, dalam kunjungan TGB menunaikan Sholat Jum’at di Masjid Nurul Bilad yang baru pertama kali dimanfaatkan untuk sholat Jum’at sejak dibangun oleh ITDC sejak tahun 2016 lalu.

Sebelum waktu sholat tiba, Gubernur TGB didampingi sejumlah pejabat ITDC, diantaranya Direktur Operasi, Indah Juanita, direktur Konstruksi ITDC, Agus Setiawan dan Kepala PTSP Lombok Tengah, Winarno dengan berjalan kaki meninjau sejumlah lokasi di area KEK MANDALIKA Resort tersebut.

Diawali dengan meninjau fasilitas  di area Masjid yang bangun diatas lahan seluas 8 hektar, dan alokasi biaya pembangunan yang disediakan sekitar Rp. 38 Milyar, Gubernur TGB tampak serius memperhatikan kualitas konstruksi serta berbagai fasilitas interior maupun fasilitas pendukung lainnya.

Dari areal Masjid yang tepat dibangun di pintu masuk KEK MANDALIKA, sekaligus sebagai etalase dan simbol pengembangan destinasi Lombok Sumbawa sebagai “Muslim Friendly Tourism”.

Dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer Gubernur TGB menyusuri  jalan sepanjang pantai Seger Kuta guna melihat dari dekat berbagai fasilitas yang dibangun di lokasi sekitarnya.

Sambil terus berjalan kaki,  saat yang sama Gubernur secara detail menanyakan kepada Kepala Divisi operasisional dan Divisi Konstruksi ITDC. Pertanyaan menyasar berbagai aspek pembangunan berbagai infastruktur dasar, seperti akses jalan, saluran drainase, listrik air, area parkir dan akses pengamanan.

Hal yang paling penting ditanyakan Gubernur adalah fasilitas publik  apa saja yang disediakan untuk  dapat diakses dan dimanfaatkan masyarakat secara gratis, serta lokasinya di mana saja.

Setelah mendapat penjelasan dari petugas ITDC yang mendampingi,  kemudian Gubernur menyarankan kepada ITDC agar akses jalan, khususnya yang berada di dalam kawasan wisata MANDALIKA ke depannya, bebas dari kendaraan bermotor atau  alat transportasi bermesin.

Yakni bebas dari kendaraan umum, kendaraan berat dan lain- lain. Tapi kendaraan para tamu dan wisatawan  cukup sampai diarea parkir di luar, dan  di dalam kawasan, cukup dengan jalan kaki atau menggunakan alat angkut tanpa  kendaraan  bermotor, seperti sepeda gunung, mobil listrik dan lain-lain.

Hal itu selain untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, juga untuk menghindari polusi dan kesemrawutan.

Usai sholat Jum’at, gubernur kembali melakukan peninjauan ke seluruh area  kawasan Mandalika, terutama nelihat progress pembangunan jalan sepanjang 8 Km serta saluran drainase. Peninjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan kendaraan.

AYA

BACA JUGA :

TGB Mengawali Penggunaan Masjid ‘Nurul Bilad’ di KEK MANDALIKA Untuk Sholat Jum’atan

 

 




TGB Mengawali Penggunaan Masjid ‘Nurul Bilad’ di KEK MANDALIKA Untuk Sholat Jum’at

Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri-negeri diharapkan menjadi penerang semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika

LOTENG.lombokjournal.com — Jum’at Tanggal 13 Oktober 2017 merupakan salah satu momen bersejarah terutama bagi masyarakat Desa Kuta, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.  Untuk pertama kalinya masjid “Nurul Bilad”, masjid yang berdiri megah dalam kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK) digunakan untuk sholat Jum’at.

Momen itu terasa berkesan bagi masyarakat setempat, karena Sholat Jum’at di masjid yang sesuai dengan namanya yaitu “Cahaya Negeri-negeri” tersebut, dihadiri Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang dan langsung menjadi Khotib sekaligus menjadi imam Sholat Jum’at.

Sholat Jumat perdana di masjid tersebut dihadiri tidak kurang dari 200 jamaah, nampak diantara jamaah sholat Jum’at yaitu kepala Desa Kuta dan warga desa setempat. Beberapa wisatawan muslim yang kebetulan sedang berwisata ditempat tersebut berbaur dengan warga setempat.

Dalam khutbahnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga seorang Hafidz Qur’an ini menyampaikan pesan kepada jamaah untuk senantiasa meningkatkan iman dan Taqwa. Karena begitu pentingnya iman dan taqwa dalam menjalin kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama bagi masyarakat Kuta dan sekitarnya yang berada disekitar kawasan KEK Mandalika.

Salah satu pertimbangan Mengapa masjid yang ada di kawasan  Mandalika tersebut dinamakan “Nurul Bilad”, karena diharapkan dengan nama Nurul Bilad yang berarti Cahaya Negeri-negeri akan menjadi penerang tidak hanya bagi warga dan jamaah masjid. “Tatapi juga menerangi semua aspek yang ada di kawasan KEK Mandalika,” kata TGB.

Dengan tetap berpegang teguh pada Iman dan Taqwa,  sehingga sekuat apa pun pengaruh perkembangan zaman termasuk berkembangnya kawasan KEK Mandalika ke depannya, warga akan tetap merasakan keberkahan.

“Sebab ada orang yang memiliki harta berlimpah tetapi tidak bahagia. Ada juga orang yang diberi pangkat dan Jabatan yang tinggi  namun justru membawanya kepada kemaksiatan,” ujarnya.

Itu bisa menjadi pertanda bahwa tidak ada keberkahan dalam hidup. Karena itu yang diharapkan, bagaimana hidup ini berkah dan ada keberkahan di dalamnya,” kata TGB dalam khotbahnya.

TGB mengingatkan, kalau ingin menjalani hidup dan kehidupan khususnya ketika bersentuhan dengan pariwisata di KEK Mandalika yang diliputi oleh  rasa kedamaian, maka keberkahan harus dijaga.

Dalam menjaga keberkahan itu, semaksimal mungkin satu sama lain untuk selalu saling ingat mengingatkan,” tutur Tuan Guru Bajang.

Terkadang ada orang yang tidak peduli dengan orang lain, padahal dirinya tahu yang dilakukan orang lain itu salah. “Namun tidak pernah diingatkan bahkan didiamkan saja. Disinilah pentingnya ada upaya untuk menegakkan Amar ma’ruf dan Nahi Mungkar, “pesan TGB.

Mengakhiri Khutbah Jumat, TGB mengajak kepada para Jamaah ikut mengawali sholat jumat di Masjid Nurul Bilad tersebut, untuk turut memakmurkan masjid.

“Mulai dari hari ini dan seterusnya, masjid Nurul Bilad digunakan sebagai tempat untuk sholat Jumat,” ujar Gubernur.

AYA

BACA JUGA :

TGB Tinjau KEK Mandalika di Loteng,  Untuk Pastikan Progres Pembangunannya




60 WNA Dideportasi Sepanjang Tahun 2017

Warga Negara Cina paling banyak dideportasikan

MATARAM.lombokjournal.com — Kantor Imigrasi Kelas I Mataram telah mendeportasi 60 warga Negara asing (WNA) selama 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Mataram Ramdhani menjellaskan, kebanyakan kasus deportasi disebabkan penyalahgunaan dokumen ijin keimigrasian.

“WNA yang dideportasi didominasi dari Cina sebanyak 18 orang,” ujar Ramdhani di Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Jumat (13/10).

Selanjutnya, ada Malaysia sebanyak 11 orang, Australia (6 orang), Timor Leste (5), Perancis (4), Inggris (3), Korsel (2), dan Belgia, Jepang, Kanada, Swiss, Hungaria, Bulgaria, Jerman, Rusia, Bangladesh, Italia, serta Turki masing-masing satu orang.

Baru-baru ini, Kantor Imigrasi Kelas I Mataram juga berhasil mengamankan tiga WNA yang menyalahi dokumen keimigrasian. Dua warga Spanyol dan seorang warga Australia, menggunakan visa wisata ke Lombok, namun justru berbisnis di bidang properti di Senggigi, Lombok Barat dan jasa penginapan di Gili Air, Lombok Utara.

Tiga WNA ini terciduk tim pengawasan orang asing (timpora) yang berisikan Imigrasi Kelas I Mataram dan Polda NTB dalam operasi gabungan (opgab) terhadap orang asing di wilayah Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat pada Kamis (12/10).

Kepala Kasubid Ijin Tinggal dan Status Keimigrasian, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB Sayid Zulkifli mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat atau mendapatkan informasi terkait adanya dugaan penyalahgunaan ijin keimigrasian.

“Kami imbau warga yang dapatkan informasi untuk jangan ragu melaporkan ke kita,” kata Sayid.

AYA