Bentuk CSIRT, NTB Prioritaskan Keamanan Jaringan Dan Kontens

“Kecenderungan serangan – serangan siber mengarah ke pemerintah karena yang paling lemah dan rentan yakni kebanyakan pemerintah daerah. Disinilah BSSN membantu dibentuknya CISRT di daerah”

MATARAM.lombokjournal.com — Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaksanakan kegiatan Persiapan Pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Provinsi NTB, Rabu (05/02/2020).

Sebagai satu dari 10 Provinsi se-indonesia yang dijadikan pilot project pembentukan CSIRT, Provinsi NTB telah memenuhi tahapan-tahapan pembentukan CSIRT sesuai arahan BSSN.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB  Gde Putu Aryadi, S,Sos., M.H mengungkapkan, penanganan urusan Keamanan Siber  di Diskominfotik Provinsi NTB berada di Bidang Persandian dan Keamanan Informasi bersama Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (PTIK).

Ia menjelaskan,  keamanan siber tidak hanya pada sIstem atau jaringan saja. Tetapi konten informasi juga sangat penting diautentikasi agar aman.

“Kalau kontennya tidak benar maka dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat”, tegasnya.

Karena itu, ia mengajak seluruh jajarannya untuk memperhatikan kedua sisi keamanan siber tersebut, baik jaringan maupun isi informasinya.

Agustinus Toad, Kepala Sub Direktorat Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Daerah Wilayah II BSSN menyatakan bahwa berdasarkan data BSSN, selama kurun waktu 2018, wilayah kedaulatan Indonesia mengalami sekitar 232 juta percobaan serangan siber.

Di antaranya sebanyak 122 juta serangan malware dan 16.000 jenis serangan inside dan outside. Ditambahkannya, bahwa serangan siber lebih banyak diarahkan kepada web-web pemerintahan.

“Kecenderungan serangan – serangan siber mengarah ke pemerintah karena yang paling lemah dan rentan yakni kebanyakan pemerintah daerah. Disinilah BSSN membantu dibentuknya CISRT di daerah” tuturnya.

Dijelaskan lagi bahwa pembentukan CISRT itu memiliki standarisasi sehingga BSSN akan proaktif melakukan penilaian dibeberapa lokus untuk mengecek kesiapan provinisi-provinsi yang menjadi pilot project CSIRT.

Tahun lalu, BSSN sudah berkunjung ke NTB untuk menilai kesiapan NTB sebagai pilot project, dan NTB dinilai telah siap.

“Saat ini kita mengecek kelengkapannya, seperti validasi dokumen pendaftaran CSIRT, pendataan SDM penyelenggara CSIRT, pengecekan dan kesiapan dokumen dan lain-lain, uajar laki-laki yang ramah ini.

Agus juga menuturkan bahwa masyarakat juga harus sadar akan pentingnya keamanan informasi untuk melindungi diri dari aksi kejahatan didunia maya.

“NTB diharapkan dapat menjadi provinsi yang penduduknya sadar akan kemanan informasi dan NTB mampu untuk meminimalkan  serangan – serangan siber, ” katanya.

AYA




Kampung Unggas Desa Teruwai, Jadi Satelit Ayam Kampung Tahun 2020

“Peternakannya sukses, maju tetapi kampungnya sehat. Itu yang akan kita tata ke depan bagaimana agar lingkungan ini sehat, utamanya adalah pengelolaan sampahnya”

LOTENG.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi pengembangan ternak di Kampung Unggas, Desa Teruwai Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (05/02/2020).

Kunjungan wagub didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Budi Septiani, Kepala Dinas PMPD Dukcapil Provinsi NTB, Dr. Ashari serta perwakilan OPD lingkup Pemprov NTB.

Selain itu, wakil dari Pemda Lombok Tengah meninjau perkembangan ternak unggas di Desa Teruwai.

Pengembangan ternak di Desa Teruwai bertujuan untuk menciptakan kemandirian serta pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam bagi masyarakat NTB.

Satu persatu lokasi peternakan dikunjungi wagub, dimulai dari tempat pembibitan ayam arab, penetasan, pembesaran, produksi telur hingga ke pemotongan ayam untuk dikonsumsi.

Wagub Hj Rohmi mengaku senang dengan kemajuan serta pola pikir masyarakat Desa Teruwai.

“Saya melihat, hampir di setiap rumah tangga itu sudah menginisiasi untuk beternak, dan hasilnya luar biasa,” ucap Wagub.

Wagub meminta masyarakat Desa Teruwai  tidak cepat berpuas diri dan harus bisa lebih baik lagi.

Menurutnya, masih perlu perbaikan di beberapa aspek demi menyempurnakan Kampung Unggas ini. Pemprov bersama Pemda juga akan memberikan perhatian untuk kemajuan dan suksesnya Kampung Unggas tersebut.

“Kita akan perhatikan ini, jadikan ini bukan menjadi kampung unggas tapi satelit, artinya dipusatkan disini, dijadikan ini contoh. Nah, kalau kita mau jadikan ini contoh harus banyak penyempurnaan, harus banyak perbaikan-perbaikan,” sambungnya.

Selain dalam hal produktivitas, wagub juga kembali mengajak masyarakat untuk tetap memperhatikan lingkungan. Kebersihan lingkungan harus dijaga betul agar produk yang dihasilkan pun bersih dan juga sehat.

“Peternakannya sukses, maju tetapi kampungnya sehat. Itu yang akan kita tata ke depan bagaimana agar lingkungan ini sehat, utamanya adalah pengelolaan sampahnya,” ujarnya.

Wagub juga menyanjung Desa Teruwai dengan Kampung Unggasnya yang tetap konsisten dari tahun 2014 lalu. Ia juga mengajak masyarakat agar terus bersinergi dalam memanfaatkan potensi desa.

“Mari kita berjuang bersama untuk mewujudkan satelit unggas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, supaya NTB mandiri, mandiri ayam, mandiri telur kemudian juga seperti yang disampaikan oleh ibu Kadis tadi bisa mensuplai ke Provinsi-provinsi lain,” ajaknya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Budi Septiani, dalam laporannya menyampaikan, pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam di NTB masih kurang.

Dengan adanya Kampung Unggas Desa Teruwai diharapkan akan meningkatkan produktivitas telur dan daging ayam tersebut.

“Karena kita ketahui bahwa kebutuhan telur untuk Nusa Tenggara Barat itu perhari satu juta tiga ratus butir, dimana kita hanya mampu memproduksi enam ratus ribu butir, jadi peluang untuk itu sangat besar,” ungkapnya.

Dalam menyukseskan Kampung Unggas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB turut menggandeng BPP untuk mendampingi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dalam pengelolaan hasil pertanian dan peternakan’

Kemudian kerjasama dengan Fakultas Peternakan dalam membuat kajian potensi serta dukungan dari SKPD baik lingkup Pemprov dan juga Pemda Lombok Tengah.

Untuk tahun ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB menargetkan untuk menaikkan kelas Kampung Unggas Desa Teruwai menjadi Satelit Ayam Kampung.

“Satelit ayam kampung yang di Desa Teruwai ini bisa Insya Allah terealisasi di 2020,” kata Budi Septiani.

AYA/HmsNTB




Babinsa Koramil Alas dan Masyarakat Petani Bersihkan Saluran Irigasi

Program swasembada pangan merupakan program pemerintah yang tertuang dalam program Nawacita, sehingga harus didukung bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Provinsi NTB

SUMBAWA.lombokjournal.com —  Gotong royong membersihkan saluran irigasi sepanjang 3 km di Desa Juran Alas Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, Kamis (06/02/20) dipimpin Babinsa Jura Alas Koramil 1607-04/Alas, Sersan Dua Musa’

Babinsa bersama kelompok tani Orong Rea dan GP3A (Gabungan Perkumpulan Pemakai Air) serta DAS (Daerah Aliran Sungai) Marente kompleks,  terlihat semangat dan bahu membahu membersihkan saluran air dari tumpukan sampah maupun sedimentasi tanah dipinggir saluran irigasi.

Saluran iringasi Orong Rea ini akan mengairi lahan pertanian milik 18 Poktan seluas 248 hektar dan seluruh wilayah Kecamatan Alas yang dieprkirakan seluas 500 hektar.

Musim hujan merupakan musim tanam bagi para petani, hal ini kemudian dimanfaatkan untuk bergotong royong.

Komandan Kodim 1607/Sumbawa Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, SE. M.Sc., memberikan apresiasi kepada anggota jajarannya bersama kelompok tani maupun masyarakat dan instansi terkait yang bersinergi membersihkan saluran irigasi untuk pertanian.

“Ini upaya yang bagus untuk mendukung peningkatan produk pertanian, apalagi sekarang musim hujan, air akan berlimpah,” ujar Dandim.

Dijelaskannya, program swasembada pangan merupakan program pemerintah yang tertuang dalam program Nawacita, sehingga harus didukung bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia khususnya di Provinsi NTB.

“Mari kita bangun sinergitas yang baik untuk mewujudkan swasembada pangan menuju ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Gotong royong pembersihan saluran irigasi sekunder juga dihadiri Staf Desa Juran Alas, Dinas PU pengairan wilayah Kecamatan Alas dan para petani Orong Rea.

AYA




Kepala Dinas Menjabat Lebih 5 Tahun, Akan Digeser

Pemprov mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarakat, termasuk dari anggota dewan Udayana sendiri yang belum lama ini keras bicara terkait komposisi pembantu gubernur yang disebut tidak sesuai dengan kompetensinya

MATARAM.lombokjournal.com –

Kepala Dinas (Kepala Dinas) lingkup Pemerintah Provinsi NTB yang menjabat melebihi dari lima tahun di satu Instansi dipastikan akan digeser, dalam mutasi yang persiapannya tengah digodok Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjagat) Pemprov NTB.

Hal ini disampaikan Plt Kepala Badan kepegawaian daerah (BKD) Provinsi NTB H. Adam pada Rabu (05/02)

“Kepala Dinas yang sudah lama ada yang lebih dari lima tahun jadi pertimbangan khusus untuk di rotasi,” ujar Adam.

H Adam menjelaskan, Tim Baperjagat telah melakukan beberapa kali rapat persiapan terutama mengkaji sejumlah posisi lowong.

Tidak hanya itu tim yang diketuai oleh Sekda NTB tersebut, juga melihat tingkat kompetensi setiap pejabat sehingga menjadi dasar untuk diajukan ke Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) yaitu gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

“Kita sudah ada data data kompetensi mereka,” katanya.

Untuk posisi eselon II saat ini yang sedang lowong ada lima jabatan yaitu Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, BKD dan Biro Pemerintahan Setda NTB.

BKD mengatakan, penempatan posisi tersebut tidak mesti dilakukan melalui Jalur Panitia Seleksi (Pansel). Tapi bisa saja Kepala OPD nanti digeser,  sehingga setelah mutasi baru bisa diketahui mana jabatan yang terisi dan mana yang masih tersisa.

“Setelah mutasi baru kita tahu mana yang nantinya akan di-Pansel,” ungkap pria yang juga Kabid Pengembangan Kepegawaian BKD NTB itu.

Dalam menempatkan posisi pejabat Pemprov juga tentunya mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarakat, termasuk dari anggota dewan Udayana sendiri yang belum lama ini keras bicara terkait komposisi pembantu gubernur yang disebut tidak sesuai dengan kompetensinya.

“Semua masukan itu kita dengar terutama dari anggota DPRD (NTB),” katanya.

Adam juga menyampaikan ada posisi lain yang juga lowong yaitu eselon III sebanyak 26 posisi dan eselon IV sebanyak 65 posisi.

Dalam mutasi yang akan berlangsung nanti dikatakannya akan berlangsung serentak.

“Baik eselon II, III dan IV,” terangnya.

Adam membantah mutasi yang tinggal menghitung tanggal itu bukan bersifat besar besaran. Mutasi itu, lanjutnya hanya mengisi kekosongan posisi yang masih ada saat ini.

Meski tim Baperjagat telah bekerja namun tentunya kembali lagi kepada PPK sendiri. Mutasi itu tergantung di PPK.

“(Meski) Tim Baperjagat bekerja. Terakhir ada di PPK,” katanya.

“Masukan dari masyarat tetap didengar untuk menjadi bahan pertimbangan melakukan pergeseran tetapi tetap ending terakhir di PPK,” kata Adam.

AYA




Melambungnya Harga Cabai, Disdag Datangkan Cabai Jawa

Penanaman cabai di pekarangan rumah akan sangat membantu ibu rumah tangga ketika harga cabai melambung tinggi

MATARAM.lombokjournal.com  —  Harga cabai di Nusa Tenggara Barat melambung yang saat ini mencapai 60 ribu rupiah per kg akibat produksi terbatas.

Program kawasan rumah pangan lestari kontribusinya hanya 0,5 persen dari total kebutuhan konsumsi cabai dalam daerah, belum mampu bisa banyak berperan menstabilkan harga cabai.

Kepala Dinas Perdagangan provinsi NTB, Hj.Putu Selly Andayani mengatakan, akibat harga cabai yang melambung di NTB saat ini sudah didatangkan cabai dari pulau Jawa, jenis cabai Bhaskara.

“Tujuan didatangkan cabai dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan stok cabai dalam daerah. Akibat pengaruh cuaca atau kemarau panjang  banyak petani cabai di NTB yang gagal tanam dan gagal panen,” ujar Selly, Rabu (05/02/2020).

Cabai produksi petani NTB akan mulai panen sekitar akhir Februari atau awal Maret mendatang.

Selain itu luas lahan tanaman cabai di Lombok Timur yang akan panen pada bulan tersebut seluas 6500 hektar.

Menurutnya, penanaman cabai di pekarangan rumah program KRPL perlu digencarkan kembali. Karena penanaman cabai di pekarangan rumah akan sangat membantu ibu rumah tangga ketika harga cabai melambung tinggi.

Pada musim panen cabai bulan Maret harga cabai diperkirakan akan normal kembali.

Harga kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan, yakni beras, minyak goreng, gula, tepung, telur. Harga daging ayam dan daging sapi tidak mengalami kenaikan.

AYA




NTB Kembangkan 4 Strategi Atasi Stunting

Salah satu penyebab stunting adalah anemia saat masa kehamilan

Angka prevalensi stunting di NTB saat ini masih tercatat 33,5 persen, jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun angka tersebut masih di atas angka nasional yang sebesar 29,6 pesen.

Mengatasi itu NTB mengembangkan 4 strategi dan sejumlah program aksi penanganan stunting secara terintegrasi.

Yakni  peningkatan SDM, peningkatan Kualitas PMBA, peningkatan Edukasi gizi, dan penguatan intervensi gizi di Puskesmas dan Posyandu.

NTB fokus melakukan penguatan gizi dengan pendekatan siklus hidup 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan remaja.

Kabid Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya, L. Hasbulwadi  mewakili Kepala Bappeda Provinsi NTB, Wedha Magma Ardi, mengungkapkannya saat Konsultasi Publik penyusunan RAD-PG N di Kantor Bappeda NTB, Selasa (14/02/2020).

Keempat strategi tersebut dibarengi dengan program promosi konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), promosi dan konseling menyusui serta pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak.

Termasuk pemberian suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) ibu Hamil dan remaja serta pemberian vitamin A dan makanan tambahan lainnya bagi ibu hamil dan balita.

Tingkat kepatuhan

Sejatinya program- program tersebut telah berjalan cukup lama.

Namun terkendala tingkat kepatuhan masyarakat yang masih rendah, kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan NTB, Dra. Panca Yuniarti, Apt.

Cakupan pemberian TTD  di NTB sudah cukup tinggi (92,4 perse, namun angka tersebut masih kontras dengan tingkat kepatuhannya masih di angka 33 persen.

Ia juga menjelaskan, pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan balita serigkali terkendala dengan kejenuhan terhadap biskuit yang dibagikan.

Meski begitu, kata bu Panca, pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan terus memberikan edukasi baik terhadap masyarakat maupun terhadap petugas kesehatan yang ada.

Pemprov NTB juga dibantu oleh generasi milenial, yang  tak hanya menjadi subjek dalam program ini. Melainkan juga sebagai partner yang siapdiajak kerjasama menuntaskan masalah gizi dan stunting di NTB.

Seperti Kaum Milenial Sadar Gizi bentukan Baiq Fitria Rahmiati, runner up SEMETHON NTB 2019 (Sosial Enterpreneur Model Innovathon), yang membantu penyuluhan hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat dengan melakukan berbagai penyuluhan.

Seperti penyuluhan pemberian MPASI yang baik dan benar, penyuluhan pentingnya tablet tambah darah, serta penyuluhan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

Baiq Rahmiati yang tergabung dalam Nutriology Team, juga memperkenalkan Mie Clarias, mie siap saji dengan daging lele asli yang tinggi kandungan zat besinya.

Menurut perempuan yang menuntut ilmu gizi di Universitas Bumi Gora tersebut, salah satu penyebab stunting adalah anemia saat masa kehamilan.

Dan makanan olahan lele dapat menjadi jawabannya karena mengandung zat besi hingga 5,3 g/100 gram, lebih tinggi dari daging sapi, kerbau, ayam, dan kambing.

Tak heran, produk Baiq Rahmiati dan teamnya ini mengantarkannya menjadi runner up Semethon 2019.

“Milenial memiliki kemauan, kemampuan, dan daya. Kami bisa jika kami dilibatkan!” serunya saat mengisi salah satu sesi dalam rakor RAD-PG tersebut.

Sementara itu, Yuni Setianingsih, selaku perwakilan SNV Netherland Development menuturkan draft final RAD PG NTB direncanakan akan selesai paling lambat bulan April mendatang.

Diadakannya rapat Koordinasi lanjutan dengan agenda Konsultasi Publik ini adalah untuk menampung aspirasi berbagai pihak, termasuk generasi milenial, untuk penyempurnaan substansi dokumen RAD-PG.

Selain itu, untuk menyamakan persepsi program, kegiatan, indikator kinerja, serta target tahunan selama periode RAD-PG pada tiap pilar.

Meningkatkan pemahaman, serta penguatan peran dan komitmen pemangku kepentinganpangan dan gizi di Provinsi NTB.

Serta memberikan panduan bagi pemerintah dsn OPD Lingkup Provinsi dalam melaksanakan rencana aksi pangan dan gizi dengan menggunakan pendekatan multisektor, pemantauan, dan evaluasi berkelanjutan.

“RAD PG Provinsi NTB ini nantinya juga akan menjadi acuan bagi Kabupaten dan Kota dalam membuat RAD PG” tandasnya.

@kominfo




Peduli Yatim Merupakan Refleksi Cinta Rasul

Pembangunan Rumah Yatim oleh Yayasan “Mi’raajus Shibyan” di atas tanah 1,5 are, merupakan wujud dari kepedulian pemerintah, para dermawan, terutama masyarakat di Ampenan Selatan

MATARAM.lombokjournal.com —   Mencintai Anak Yatim piatu berarti mencintai Rasulullah SAW, karena rasulullah sangat mencintai anak yatim.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mnyamapaikan itu, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Yatim “Mi’raajus Shibyan” di Lingkungan Karang Panas, Ampenan Selatan, Selasa (04/02/2020).

Gubernur Zu mengingatkan, peduli anak yatim piatu merupakan kewajiban. Ia mengajak semua elemen, bukan hanya pemerintah namun juga para dermawan untuk peduli, karena peduli kepada anak yatim merupakan refleksi dari kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Pemerintah Provinsi dan dirinya akan memberikan bantuan maksimal, agar proses pembangunan Rumah Yatim dapat berjalan baik dan cepat diselesaikan.

“Pembangunan ini adalah hal yang harus kita segerakan, tidak perlu kita tunda. Semoga dengan kepedulian dan bantuan ini Allah meringankan beban kita semua,” ujar gubernur.

Dihapkan proses pembangunan itu tidak hanya dapat ia lakukan saat peletakan batu pertama, namun juga segera meresmikan gedungnya.

Ketua Yayasan H. Muhamad Zaini mengatakan, pembangunan Rumah Yatim oleh Yayasan “Mi’raajus Shibyan” di atas tanah 1,5 are itu, merupakan wujud dari kepedulian semua pihak. Baik pemerintah, para dermawan, terutama masyarakat di Ampenan Selatan.

Ia berterimakasih atas kehadiran gubernur untuk melakukan  peletakan batu pertama Rumah Yatim tersebut.

Ia berharap dengan kehadiran  Gubernur Z ul akan menjadi penyemangat bagi dirinya dan masyarakat, agar ke depan dapat membangun yayasan dengan baik untuk anak Yatim Piatu.

“Harapan kami kepada pemerintah, dan para dermawan untuk dapat membantu pembangunan agar dapat selesai dengan cepat dan baik,” ujarnya.

AYA/HmsNTB

 




Pendeta Seluruh Indonesia Diajak Nikmati Keindahan Alam NTB

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Gubernur dan Forkopimda atas sambutannya bagi kami para peserta MPL-PGI di Pulau yang dikenal dengan julukan pulau seribu masjid ini”

LOBAR.lombokjournal.com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengajak para pendeta yang hadir dalam acara pembukaan Sidang Majelis Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MLP-PGI) MPL-PGI tahun 2020 di Hotel Aruna Senggigi, Senin (03/02/2020), untuk mengunjungi daerah wisata di NTB.

Keindahan alam yang dimiliki oleh NTB memukau semua orang yang pernah berkunjung ke provinsi ini. Datang ke NTB tidak lengkap jika tidak menikmati indahnya alam di NTB.

“Saran saya anda tidak mungkin menulis keindahan Indonesia kalau anda duduk dalam ruangan, tugas para pendeta di zaman sekarang adalah datang mengunjungi lautan, melihat keindahan eksotisme alam, kemudian mendistribusikan harapan yang indah kepada seluruh umat dan masyarakat kita di Indonesia,” tutur Gubernur Bang Zul.

Bang Zul berterimakasih kepada PGI karena telah mempercayakan NTB sebagai tuan rumah pada acara Sidang MPL-PGI tahun ini.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Nusa Tenggara Barat untuk menjadi host dalam acara ini,” tutupnya.

Ketua PGI, Pdt. Dr. Bambang Widjaja mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas keramahtamahan yang diberikan pada peserta Sidang ini.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Gubernur dan Forkopimda atas sambutannya bagi kami para peserta MPL-PGI di Pulau yang dikenal dengan julukan pulau seribu masjid ini,” kata Pdt. Bambang.

Ia mengungkapkan , sidang ini akan menegaskan tentang kesatuan dalam keragaman.

Melalui sidang ini, perbedaan suku, ras, budaya dan perbedaan agama tidak boleh menjadi pemisah sebagai sesama anak bangsa.

Acara pembukaan Sidang MPL-PGI yang bertemakan ‘Bersama Seluruh Warga Bangsa, Gereja, Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil, dan Sejahtera  Bagi Semua Ciptaan Barlandaskan Pancasila dan UUD1945, ditandai dengan pemukulan gendang beleq.

Acara tersebut juga menampilkan kesenian tarian kontemporer medley nusantara, yaitu tarian-tarian dari berbagai macam daerah, mulai dari tarian Bali, Betawi, Aceh, Papua dan lain-lain.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi dalam melestarikan budaya Indonesia.

AYA/HmsNTB




Wagub; Masyarakat Perlu Ubah Pola Pikir Masalah Kebersihan

“Justru pola kebiasaan masyarakatnya dahulu yang harus diubah, barulah kebersihan lingkungan bisa kita jaga”

LOBAR.lombokjournal.com  —  Masyarakat perlu merubah pola pikIr terkait masalah kebersihan, agar kondisi lingkungan yang bersih dapat tercipta dan terwujud.

Sebab, kebersihan tidak lepas dari kebiasaan dari masyarakat itu sendiri.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat membuka kegiatan Aksi Bersih di kawasan pantai Senggigi, Selasa (04/02/2020).

Aksi bersih pantai tersebut diselenggarakan oleh Peserta Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL-PGI) Tahun 2020.

Ummi Rohmi, sapaan Akrab Wagub, mengatakan persoalan kebersihan juga melibatkan kebiasaan. Sebab, kebiasaan masyarakat harus sudah mulai diubah untuk menjaga lingkungan.

“Menjaga kebersihan lingkungan ini tidak cukup jika hanya menggalakkan bersih-bersih setiap pekan. Namun, setelah sampah diangkut, nanti akan bertambah lagi. Justru pola kebiasaan masyarakatnya dahulu yang harus diubah, barulah kebersihan lingkungan bisa kita jaga,” ujarnya.

Ummi Rohmi mengaku bersyukur, NTB menjadi tuan rumah MPL-PGI.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah memilih menjaga kebersihan sebagai salah satu agenda persidangan tersebut.

“Sampah harus ditempatkan di tempatnya, supaya menjadi berkah. Jika tidak, sampah tersebut akan menjadi musibah,” ujarnya.

Di NTB ini aksi bersih-bersih dimulai dari desa dan dusun. Dengan demikian, bukan hanya pemerintah saja yang bergerak. Seluruh elemen harus kompak dan ikhtiar bersama dalam menjaga lingkungan yang bersih.

“Ayo peduli terhadap lingkungan. Gerakan menjaga kebersihan lingkungan harus dimulai dari kita,” katanya.

Sementara itu Maureen Grace Wenas, selaku Ketua Panitia, Peserta sidang MPL – PGI tersebut mengungkapkan, pembahasan dalam sidang tersebut adalah tentang ekologi.

“Salah satu agenda kegiatan kami adalah bersih-bersih pantai sebagai wujud kami semua untuk bersinergi dalam mewujudkan NTB yang bersih (Zero Waste),” ujarnya.

Hadir pula Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

AYA/HmsNTB




Antisipasi Virus Corona, Bandara Lombok Tingkatkan Pemeriksaan Kesehatan Penumpang  

Selanjutnya, Bandara Internasional Lombok akan berkoordinasi dengan KKP terkait simulasi penanganan penumpang suspect virus Corona sesuai dengan SOP yang telah disepakati

LOTENG.lombokjornal.com  –  Bandar Udara (bandara) sebagai pintu masuk utama penumpang dari luar negeri  meningkatkan kewaspadaan untuk mengatisipasi penyebaran virus corona.

15 bandara yang dikelola Angkasa Pura I di Indonesia, termasuk Lombok, meningkatkan pemeriksaan kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona dari Wuhan, Tiongkok.

Humas Bandara Internasional Lombok, I Nyoman Siang, mengatakan BIL bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang.

“Bandara Internasional Lombok bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terus meningkatkan pemeriksaan kesehatan penumpang baik penumpang domestik maupun penumpang internasional,” katanya, Senin (03/02/2020).

Pemeriksaan menggunakan alat pengukur suhu tubuh atau thermal scanner yang telah terpasang di area kedatangan domestik maupun area kedatangan internasional.

Jika penumpang yang tiba memiliki suhu tubuh 38 derajat Celsius, maka akan dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan.

“Alat thermal scanner berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang, jika terdapat penumpang yang terdeteksi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih maka penumpang tersebut akan diperiksa kesehatannya lebih lanjut oleh KKP,” katanya.

Dia juga menjelaskan, meskipun penumpang memiliki suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih, tidak berarti mereka terpapar virus Corona.

“Namun, bukan berarti penumpang yang memiliki suhu tubuh 38 derajat Celsius atau lebih pasti terjangkit virus Corona. Penumpang tersebut masih berstatus suspect yang akan diperiksa kesehatannya lebih lanjut,” katanya.

Selain penggunaan thermal scanner, petugas frontliner bandara juga telah diwajibkan untuk memakai masker, kacamata, dan sarung tangan saat bertugas.

Monitoring juga dilakukan terkait kesiapan dan pelayanan personil KKP untuk memeriksa kesehatan penumpang.

Selanjutnya, Bandara Internasional Lombok akan berkoordinasi dengan KKP terkait simulasi penanganan penumpang suspect virus Corona sesuai dengan SOP yang telah disepakati.

AYA