Alokasi Anggaran Pengungsi Menunggu Status Darurat Bencana Melalui SK Gubernur

Dengan ditetapkan status darurat bencana, memudahkan BPBD NTB memenuhi sejumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi para pengungsi Gunung Agung.

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, jika terjadi erupsi Gunung Agung terjadi akan terjadi gelombang pengungsi yang cukup besar. Mereka masuk ke NTB, lewat jalur laut seperti Pelabuhan Lembar maupun Teluk Nara.

Status darurat bencana melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut alokasi anggaran. Dengan status darurat bencana ini, lanjut Rum, memudahkan BPBD NTB dalam mengokohkan sejumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi para pengungsi.

Rum mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait persoalan ini.

Namun, hal ini belum bisa dilakukan lantaran lokasi kejadian bencana berada di Bali.

“Masa Pak Gubernur NTB yang keluarkan status. nanti akan konsultasi ke BNPB. Karena soal status itu merupakan hal penting dalam mengeksekusi anggaran,” kata Rum.

Terlepas dari persoalan tersebut, Rum menyampaikan gelombang pengungsi ke Lombok sudah terjadi, bahkan angkanya diperkirakan telah menyentuh 500 jiwa yang tersebar di sejumlah wilayah di Lombok.

“Terlepas masalah aturan itu, tetap semua yang terlibat dalam kebencanaan memastikan membantu pengungsi yang telah masuk ke Lombok. Bagaimana caranya agar mereka selama di sini dalam kondisi sehat wal afiat,” katanya.

BPBD NTB sendiri telah mendirikan tenda pengungsian di kawasan Batulayar, Lombok Barat. Namun, belum ada pengungsi yang tinggal di tenda tersebut. Para pengungsi lebih memilih tinggal di rumah keluarganya.

Rum menambahkan, para pengungsi juga bisa berobat gratis di RSUD NTB dengan didahului pemeriksaan di puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSUD NTB.

Selain itu, mengingat keluarga penampung pengungsi juga berasal dari kalangan menengah ke bawah, BPBD NTB berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan NTB mengeluarkan cadangan beras untuk diberikan kepada keluarga penampung.

Bantuan sekolah sementara untuk anak-anak pengungsi juga diberikan, lengkap dengan alat perlengkapan sekolah berupa tas, buku, dan lain-lain.

“Kita juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan NTB untuk memberikan penyeberangan gratis bagi pengungsi yang mau kembali ke Bali,” tegas Rum

AYA

BACA JUGA : Pemprov Gelar Rakor Antisipasi Pengungsi Gunung Agung