Akun Palsu Mengatasnamakan Pejabat Tertentu Kian Meresahkan
Masyarakat NTB harus waspada saat berselancar di media sosial, sebab akhir-akhir ini banyak akun palsu yang mengatasnamakan para pejabat tertentu.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Himbauan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Najamuddin Amy, Selasa (2/8).
Najamuddin menjelaskan bahwa kebanyakan hacker-hacker tersebut memanfaatkan nama pejabat seperti gubernur dan wakil gubernur untuk mengelabui para korban sebagai modus untuk meminta uang, pulsa dan berbagai kejahatan lainnya. Mengatasnamakan pejabat tertentu merupakan salah satu startegi jitu bagi pelaku kejahatan untuk mendapatkan perhatian lebih dari para korbannya.
“Untuk itu, diminta kepada seluruh masyarakat NTB untuk tetap waspada jika mendapatkan pesan-pesan yang mencurigakan saat berselancar di media sosial. Apalagi pesannya mengatasnamakan gubernur, wakil gubenur dan pejabat tinggi lainnya,” himbaunya.
Najamuddin mengingatkan, dibalik perkembangan teknologi informasi saat ini tentu dibarengi dengan berbagai jenis kejahatan yang dilakukan oleh para hacker. Modus-modus tindak kriminalnya pun juga sangat beragam.
Mulai dari percakapan menanyakan kabar hingga meminta bantuan isiin pulsa serta meminta transfer uang dengan berbagai macam alasan yang membuat para korban lengah dan merasa empati. Sehingga tidak sedikit para korban yang merasa tertipu dengan beragam modus-modus yang dimainkan oleh para peretas tersebut.
“Jika kita berpikir secara akal sehat, tidak mungkin seorang pejabat apalagi gubernur meminta uang dengan cara seperti itu. Anehnya lagi, mengatasnamakan gubernur tapi dengan nama akun lembaga instansi pemerintah tertentu,” tegasnya.
Misalnya seperti kejadian baru-baru ini yang membuat akun palsu mengatasnamakan instansi pemerintah. Dalam hal ini, hacker membuat akun palsu atas nama Biro Organisasi NTB kemudian melalui inbox nya mereka mengaku sebagai gubernur NTB lalu menanyakan kabar dan meminta nomor WhatsApp korban.
“Nah, hal-hal seperti itu yang harus kita tingkatkan kewaspadaan. Jangan sampai kita lengah dan tetap waspada saat bermedia sosial,” tutur Najamuddin.
Oleh sebab itu, Najamuddin meminta kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak lagi bermedia sosial. Utamakan sikat cross check sebelum menanggapi hal-hal yang semacam itu, supaya masyarakat tidak terjebak dalam hasutan dan modus para hacker.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Pengendaliannya Juga Butuh Aspek Spiritual
manikp@kominfo