Akan Dikaji Keamanan Jalur Pendakian, Dan Dampak Pendakian

Akan diberlakukan kuota pengunjung per hari serta pemberlakuan sistem booking online

MATARAM.lombokjournal.com – Seluruh jalur pendakian sejak 29 Juli ditutup untuk kegiatan pendakian,  sampai waktu belum ditentukan.

Pihak Dirjen  Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan penelitian dan pengkajian terhadap keamanan jalur pendakian, jalur pendakian alternatif evakuasi, prediksi pola kegempaan dan letusan serta dampak pendakian.

“Pengkajian itu akan dilakukan oleh tim pakar-praktisi terpadu, hasilnya akan dilaporkan ke publik,” kata Ir  Wiratmo, M.Sc, Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup, Rabu (01/07) melalui siaran persnya.

Dijelaskan,  rencana perbaikan manajemen pendakian ke depan akan dilakukan, dengan memberlakukan sistem booking online. Ini merupakan bagian dari perbaikan manajemen pengunjung, pelaku wisata dan jasa usaha.

Selain itu akan diberlakukan kuota pengunjung per hari.  Dan lebih jauh, dilakukan manajemen sampah melalui system pack in-pack out untuk menuju zero waste atau sampah pendaki.

Untuk melakukan monitoring pendaki akan diberlakukan kembali operasionalisasi  CCTV.

Lebih jauh akan diberlakukan tagging pendaki dengan sistem Radio Frequency Identification agar pergerakan pendaki dapat dimonitor.

Ke depan, dalam mengantisipasi dan menangani bila terjadi bencana pendakian,  dengan merancang jalur evakuasi dan system evakuasi. Dan akan dilakukan koordinasi dengan stakeholder terkait kebencanaan.

BACA JUGA ;

Pasca Gempa 1226 Dievakuasi, Pendaki Asal Makassar Meninggal Tertimpa Batu Longsoran

Lebiih jauh, akan diselenggarakan Diklat SAR bagi petugas dan pelaku wisata (trek Organizer, guide dan porter).

Re