Kapolda NTB Targetkan 41 Ribu Vaksin per Hari

Agar World Superbike jadi terseenggara di Mandalika tahun ini, Kapolda NTB kejar target vaksin 41 ribu per hari di Lombok Tengah (Loteng)

MATARAM.lombokjournal.com ~ Dalam percepatan program vaksinasi, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ditargetkan 41 ribu per hari.

Terget ini dikejar guna mencapai 70 persen masyarakat Loteng harus sudah divaksin. Sebab ini jadi syarat agar World Superbike (WSBK) bisa digelar di Sirkuit Mandalika November tahun ini.

Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan itu, saat rapat percepatan vaksinasi bersama Gubernur dan Wagub NTB di Ruang Rapat Utama, Senin (20/09/21).

“Untuk mencapai target itu semua elemen masyarakat, pemerintah dan TNI Polri harus bergerak,” kata Kapolda.

Kapolda menuturkan, mulai hari Sabtu dan Minggu kemarin ia bersama Danrem mulai mencapai target itu, bayangkan saja selama sebulan terakhir, Loteng hanya mampu 7000 mencapai target.

BACA JUGA: Vaksinasi Digencakan Guna Hindari Kluster Baru Jelang WSBK

“Tapi setelah kami dorong sehingga vaksin bisa mencapai 15 ribu vaksin. Ini menjadi bukti bahwa semua harus bergerak,” ungkap Kapolda.

Untuk mengejar target itu, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi NTB sudah membentuk 150 tim paramedis yang terdiri dari petugas screening, vaksinator, dan observasi.

Dari ratusan tim tersebut semua disebar di 139 desa di 12 kecamatan di seluruh Kabupaten Lombok Tengah.

BACA JUGA: Bupati Minta Agar Naskah Kuno di Lombok Utara Diperbanyak

“Kalau sampai 15 Oktober target ini selesai di Loteng, maka manajemen percepat vaksinasi akan kita geser ke Lombok Barat, Lombok Timur dan seterusnya. Sekaligus kami akan berikan kado kepada hari ulang tahun TNI pada 5 Oktober dari Kabupaten Lombok Tengah jika tercapai 70 persen,” katanya.

man

diskominfotikntb




Vaksinasi Digencarkan Guna Hindari Kluster Baru Jelang WSBK

Sebagai tuan rumah WSBK, pemprov NTB dituntut memberikan vaksinasi secara menyeluruh pada masyarakat agar tidak terjadi kluster baru.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Menyambut gelaran World Superbike (WSBK) yang akan berlangsung tanggal 12 – 14 November 2021 mendatang, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dituntut memberikan vaksinasi secara menyeluruh kepada masyarakat sehingga menghindari terjadinya kluster baru.

Vaksinasi“Kita dituntut agar menjadi tuan rumah yang baik karena ada syaratnya, yakni vaksinasi yang harus masif sehingga tidak adanya kluster baru atau masalah,” tutur Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Provinsi NTB, di ruang rapat utama kantor gubernur, Senin (20/9).

Karena itu, sinergitas bersama seluruh OPD dan Forkopimda Provinsi dibutuhkan agar dapat mensukseskan vaksinasi secara menyeluruh. Apabila vaksinasi masif sukses hingga penyelenggaraan WSBK maka ini akan menjadi berita baik, bukan hanya untuk kita tetapi juga seluruh Indonesia.

“Kesiapan kita untuk melakukan vaksinasi sudah sangat baik, yang menjadi kendala adalah ketersediaan vaksinnya,” ujar Zulkieflimansyah.

ser@diskominfotikntb




Bupati Minta Naskah Kuno di Lombok Utara Diperbanyak

Dinas Dispurarsip KLU diminta Bupati Djohan Sjamsu memperbanyak naskah kuno yang syarat nilai sejarah, dan dibagikan kepada masyarakat

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara (Dispurarsip KLU) menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) “Pemeliharaan dan Pelestarian Naskah Kuno Kabupaten Lombok Utara” di Lesehan Sasak Narmada Tanjung, Senin (20/09/21).

Kegiatan Bimtek yang rencananya akan dilangsungkan selama tiga hari itu (20 – 22 September) dibuka Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH.

Pada kesempatan itu, H. Djohan dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan semacam ini perlu digalakkan. Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, generasi milenial makin terkikis minatnya untuk mengenal lebih jauh tentang histori budaya yang dimiliki

“Saya melihat saudara-saudara sekalian, anak-anak kita sekarang ini seperti tidak berminat. Nah ini yang perlu digalakkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, supaya adalah perhatian anak-anak kita terhadap naskah-naskah kuno,” kata Bupati Djohan

Peserta bimtek di Dinas Perpustakaan dan Arsip yang dibuka Bupati Djohan

Bupati minta kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispurarsip), agar naskah yang masih ada diperbanyak. Kemudian disimpan di Perpustakaan Daerah dan sebagian lagi dibagikan ke kelompok-kelompok masyarakat adat di Kabupaten Lombok Utara.

BACA JUGA:

Talkshow Karang Taruna di Sesait Mengupas Budaya Lokal

“Harapan saya, supaya naskah-naskah kuno, naskah-naskah adat kita bisa di copy atau diperbanyak kemudian disimpan. Sebagian disimpan di perpustakaan dan sebagian ada di kelompok-kelompok adat, kelompok masyarakat. Karena itu sejarah, kita tidak boleh meninggalkan sejarah,” ujar Bupati H. Djohan Sjamsu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dispurarsip KLU Ir. Lalu Mustain, MM. melaporkan, sejauh ini jumlah naskah kuno yang ada di Kabupaten Lombok Utara sekitar 37 naskah, 4 di antaranya sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

Ditambahkan L. Mustain, melihat kandungan isi yang beragam pada naskah kuno tersebut, mendorong pihak Dispurarsip KLU untuk menginisiasi perlunya dilaksanakan kegiatan Bimtek bagi para tokoh yang memegang dan menyimpan beberapa naskah-naskah kuno di tiap kecamatan di Lombok Utara.

“Isinya beragam, mulai dari budaya, hukum, adat-istiadat, agama menyangkut syariat, tarekat bahkan. Jadi sangat detail dan beragam isi dari naskah kuno tersebut sehingga kami anggap sangat perlu dilestarikan,” jelasnya.

Mustain berharap kepada para peserta yang memegang naskah kuno baik dalam bentuk kertas atau lontar, agar bisa menjaga dan menyimpan dengan baik aset budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Lombok Utara itu.

Merespon kegiatan bimtek tersebut, Ahmad Subhan Hadi salah satu peserta dari Desa Sesait sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan itu, yang dinilai penting dalam menjaga kelestarian naskah kuno.

Menurutnya, perlu ada tindaklanjut dari pihak dinas untuk menjalin kolaborasi dengan para tokoh adat, untuk memberikan edukasi kepada anak-anak muda melalui sebuah kelompok yang dibentuk di setiap dusun.

Diharapkan ada perhatian di anggaran perubahan, agar para tokoh adat mengajarkan di tiap dusun sekaligus. Mungkin di setiap kelompok ada 10 orang disitu untuk menumbuhkan minat bacanya.

BACA JUGA: Berwisata ke Desa Wisata Senaru di Lombok Utara

“Bahkan di Sesait sudah dilakukan tetapi hanya beberapa kelompok dan ada di Desa Pendua. Mohon harapan kami jangan sampai kita hanya bimtek disini saja,” kata Ahmad.

@ng




Talkshow Karang Taruna di Desa Sesait Mengupas Budaya Lokal

Anggota Karang Taruna dari empat desa di Kecamatan Kayangan menyelenggarakan talkshow mengupas sejarah, budaya dan adat Lombok Utara

KAYANGAN.lombokjournal.com ~ Talkshow dengan tajuk “Desa Sesait Dalam Sesaat”, diselenggarakan atas kolaborasi Karang Taruna dari empat desa di Kecamatan Kayangan, Kabupten Lombok Utara.

Talkshow Karang Taruna di Desa Sesait

Keempat Karang Taruna itu masing-masing Desa Santong, Desa Pendua, Desa Sesait dan Desa Santong Mulia, yang berlokasi di “Bale Sangkep Adat Sesait”, Minggu (19/09/21).

Agenda talk show itu berangkat dari  kegelisahan para pengurus Karang Taruna atas minimnya pengetahuan generasi milenial terkait sejarah, adat dan budaya yang ada di kabupaten Lombok Utara, khususnya di Kecamatan kayangan.

Pengurus Karang Taruna lintas dan tiap element kepemudaan yang terlibat dalam giat itu diharapkan menjadi pemantik semangat generasi milenial dalam melestarikan adat dan budaya di kabupaten Lombok Utara.

Tema talk show budaya itu mengangkat sejarah adat dan budaya Desa Sesait sebagai langkah awal. Kemudian dihadirkan narasumber yang memang kompeten di bidang sejarah adat dan budaya Desa Sesait.

Hadir sebagai narasumber, H. Djekat selaku tokoh adat, Susianto, M.Pd selaku pemusungan Desa Sesait, dan TGH. Sukarman Azahar Ali selaku tokoh agama.

Para narasumber memaparkan penjelasan beragam terkait adat dan budaya desa Sesait dari berbagai sudut pandang.

“Hasil riset terbaru pada tahun 2008 bahwa tulisan tangan dari Alqur’an yang ada di desa Sesait berumur 600 tahun, yang menunjukkan bahwa agama Islam di KLU yang pertama kali itu dari Desa Sesait. Tapi itu versi kami dan tanpa menyalahkan versi yang lain.” ujar Susianto

Penjelasan Pemusungan Desa Sesait terkait sejarah islam di KLU itu,  menjadi refrensi baru bagi para pemuda dalam mengkaji sejarah terkait desa Sesait.

BACA JUGA: Berwisata ke Desa Wisata Senaru di Lombok Utara

Kemudian dijelaskan, beberapa posisi pengurus adat di Desa Sesait haruslah sesuai keturunan, dan tidak bisa dirubah oleh siapapun karena sidah menjadi aturan adat.

Pada kesempatan tersebut, H. Djekat selaku narasumber menjelaskan bahwa tiap hal yang merupakan peninggalan nenek moyang haruslah dijaga nilai-nilainya.

Generasi muda diminta memahami apa saja yang menjadi tanggung jawabnya dalam melestarikan nilai-nilai dari adat dan budaya yang ada di desa Sesait.

“Kita jangan sampai hanya mengatakan berbagai hal tentang adat, tapi tidak mengerti nilai-nilai yang tertanam di dalamnya. Adat dan budaya penting untuk dilestarikan tapi lebih penting juga untuk mengkaji dan memahami nilai-nilai yamg terkandung didalamnya.” jelsa Djekat

Kemudian pada penghujug acara, TGH. Sukarman selaku narasumber menjelaskan terkait adat dan budaya dalam perspektif agama.

Setiap ajaran yang ditinggalkan oleh para leluhur tentunya sudah melalui proses panjang dalam penanaman nilai-nilai islam di tiap aspeknya.

BACA JUGA: Setelah Vaksin Harus Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

“Kita harus bangga menunjukan adat dan budaya kita dan tentunya harus sesuai syariat islam. Setiap apa yang diwariskan sudah mengikuti syariat islam, hanya saja kita perlu memahami lebih dalam agar tidak salah faham dengan segala hal yang berhubungan dengan adat dan budaya di desa Sesait ini, mulai dari masjid, pakaian, hingga gamelannya.” ujar TGH. Sukarman.

Han




Perkemahan Sabtu Minggu, Semarakkan ToT Kwarda NTB

Penyelenggaraan Perkemahan Sabtu Minggu berlangsung di tengah giat Training of Trainers (TOT) agar para peserta bersemangat mengikuti  materi yang diberikan

MATARAM.lombokjournal.com ~  Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dilaksanakan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka NTB, agar para peserta Training of Trainers (TOT)  bersemangat.

Puslitda Kwarda NTB menyelenggarakan ToT sejak tanggal hari Jum’at tanggal 17 hingga hari Minggu 19 September 2021 di Bumi Perkemahan Jakamandala, Mataram.

Ketua Kwarda NTB Drs. H. Fathul Gani, M. Si berharap dengan diselenggarakan kegiatan ini, para peserta TOT dapat semakin bersemangat dalam mengikuti berbagai materi yang diberikan.

Selain itu kegiatan Persami kali ini juga tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang tertib.

“Alhamdulillah kegiatan persami ini bisa terlaksana dengan prokes yang baik. Semoga dengan kegiatan ini para peserta ToT makin bersemangat,” ujar Kak Fathul sapaan akrabnya.

Menurut Kak Fathul, TOT ini sangat penting dilakukan, khususnya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para pelatih sehingga terbentuk tim pelatih Puslitda NTB yang tangguh dan mantap.

“Selain untuk upgrading capacity, kegiatan Ini juga kami hajatkan dalam rangka percepatan peningkatan jumlah Pramuka Garuda di masing masing Kwartir Cabang,” jelas Kak Fathul sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Berwisata ke Desa Wisata Senaru di Lombok Utara

Pramuka Garuda sendiri merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka. Pramuka Garuda diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda.

Kegiatan TOT ini sendiri diselenggarakan atas amanat Jukran No.048 th 2018 tentang Sistem Pendidikan Pelatihan dan Materi kegiatan antara lain Growth Main set, andragogi, Best Practise, Pendidikan Abad 21, pembelajaran digital, metode kepramukaan dan lain-lain.

Dalam kegiatan tersebut diampu oleh Nara sumber dari Pusdikltada Kwarda NTB antaran lain Kak Agus Fathurrahman, Kak Sutikno, Kak Aminullah dan Pelatih lainnya.

Turut hadir beberapa Andalan serta Waka Binawasa, Waka Abdimasgana, Kapusdiklatda, Kapuslitbangda dan jajaran Humas Kwarda NTB.

nn




Berwisata Ke Desa Wisata Senaru di Lombok Utara

Salah satu desa yang menarik sebagai tujuan berwisata di Pulau Lombok yaitu Desa Senaru, berada di kaki Rinjani, yang menyimpan keindahan alam dan kekayaan budaya

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Pulau Lombok merupakan salah satu pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang memiliki beragam budaya dan keindahan alam yang menakjubkan.

Di Lombok Adat budaya dan keindahan alam yang dibalut rapi dan terjaga.

Cermin perpaduan dan keindahan tersebut dapat dilihat di salah satu Desa yang sangat populer di mancanegara yakni Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten  Lombok Utara.

Salah satu tempat berwisata di Desa Senaru

Penuturan Kepala Desa Senaru Kecamatan Bayan, Raden Akria Buana, yang merupakan salah satu keturunan pemangku adat, Desa Wisata Senaru masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Kemenparekraf.

Desa wisata lainnya di Pulau Lombok adalah Bonjeruk Lombok Tengah, Sesaot Lombok Barat, dan lainnya.

“Dari 99 desa wisata yang terdaftar, Senaru termasuk yang lolos. Keunggulan yang kita miliki adalah kebudayaan, alam, serta ritual-ritual yang masuk dalam kearifan lokal,” katanya.

Desa Senaru juga memiliki aktivitas nempadi, padi bulu yang yang tersimpan di geleng atau lumbung secara turun temurun. Ada juga tarian mendewa, (bodaya) kesenian sakral yang pernah ditampilkan beberapa tahun silam di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Wisatawan lokal yang berwisata di Desa Senaru

BACA JUGA: Pemda dan DPRD KLU Tandatangani Nota Kesepakatan

Kesenian ini dutampilkan sebagai rasa syukur terhadap alam serta atas segala karunia alam yang dilimpahkan oleh Sang Pencipta untuk kehidupan makluk di bumi ini.

Dalam tarian ini berperan perempuan sebagai pengiring lagu, selain kesenian Rudat, juga terdapat teater tradisi Cupak Gurantang yang menceriterakan tentang kehidupan sebelum islam masuk.

“Kegiatan-kegiatan itu diselenggarakan setiap usai panen warga Bayan dan perayaan syukuran setelah lulus akademi atau sembuh dari sakit,” terangnya.

Kegiatan adat lain milik Desa Senaru yang bisa dinikmati wisatawan adalah gegeroq, upacara goible (khitanan, perkawinan) yang diadakan pada waktu tertentu, baca lontar, minangin atau proses penerimaan tamu.

“Masyarakat Bayan di Desa Senaru tetap melestarikan budaya sebagai daya tarik bagi wisatawan dan rasa syukur warga sekitar terhadap kepercayaan masing-masing,” jelasnya.

Desa Senaru juga memiliki meloka yang bertugas menjaga gunung, hutan, dan satwa di Taman Nasional Rinjani.

Ada juga Unan Ai (Prumbakdaya) penjaga mata air air terjung Sendang Gile (singang gila sebutan lokal) yang tinggal di hutan dan air terjun yang merupakan aset Desa Senaru warga Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Desa Senaru memiliki BUMDES dan PAMDes, dan kini dibantu KemenDes 1,5 hektare dalam bentuk (homestay). Desa ini berpenduduk 8.555 jiwa dengan potensi alam seperti air terjun Gendang Gile mengairi 3 desa sekitar untuk Irigasi.

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Yusron Hadi mengatakan, pandemi membuat pihaknya memutar strategi untuk menghadirkan wisatawan.

Namun berbeda dengan Kepala Desa Senaru, Yusron Hadi sekarang lebih fokus pada wisatawan lokal.

“Kita buat spot-spot baru yang kekinian, seperti spot selfie, arung jeram. Selain itu, ada homestay 10 yang masih aktif,” katanya.

Dijelaskan Yusron, daya tarik Senaru, dan Lombok pada khususnya, adalah Taman Nasional Rinjani (TNR).

BACA JUGA: NTB Masih Teratas Lomba Inovasi Daerah Kemendagri 

“Oleh karena itu, kita buat wisata terintegrasi antara TNR dengan Gili, jadi satu paket. Ada 35 guide perempuan di Desa senaru mendukung kesetaraan gender, pelaku wisata dari masyarakat setempat dan desa sekitarnya. Total ada 75 guide, dan beberapa porter,” katanya.

Dalam kondisi normal, menurut Yusron, Juli-September merupakan high season.

Untuk bisa menikmati Sendang Gile, wisatawan cukup membayar tiket Rp 10.000 untuk wisman dan Rp 5.000 lokal.

Sedangkan biaya tour guide Rp 15.000, sampai Rp 35.000 tergantung jumlah air terjun yang akan di kunjungi.

Selain sebagai titik awal puncak pendakian, Desa Wisata Senaru ternyata juga menyimpan kekayaan alam yang patut untuk dieksplorasi.

Yaitu Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Tiu Kelep, Bayan Beleq, Rumah Adat Gubuk Karang Bajo, Rebound Desa Wisata Senaru, Akomodasi Traveling.

@ng




Setelah Vaksin Harus Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Setelah vaksin harus tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan terapkan pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, mengingatkan siswa-siswi dan seluruh guru serta masyarakat yang turut dalam vaksinasi massal di SMA 1 Sembalun agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan (prokes) kendatipun telah divaksin. Pesan tersebut disampaikan Sitti Rohmi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi sekolah di SMAN 1 Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (18/9).

Setelah Vaksin“Yang paling penting, jangan sampai kita jumawa, usai divaksin tidak taat prokes,” tegas Sitti Rohmi.

Sitti Rohmi mengatakan bahwa penerapan 3M; memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, harus dijadikan sebagai gaya hidup di era tatanan baru ini. Sedangkan vaksinasi adalah upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan karenanya jangan takut divaksin.

“Tidak usah percaya hoak dan informasi yang tidak jelas, karena pemerintah ingin masyarakatnya tetap sehat dan produktif,” ujarnya.

Mengakhiri kunjungannya memantau kegiatan vaksinasi, Wagub menyerahkan secara simbolis bantuan masker medis kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun, serta membeli black garlic dan beras merah yang merupakan produk wirausaha siswa.

edy




Laporan Vaksin Dipercepat agar Droping Vaksin Lancar ke NTB

Laporan vaksin harus segera dilakukan usai vaksinasi agar pemerintah pusat mengetahui serapannya sehingga droping vaksin lancar ke NTB.

LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, meminta agar pelaporan vaksinasi dipercepat guna memenuhi target dan percepatan pendistribusian. Selama ini keterlambatan pasokan vaksin ke daerah diakibatkan juga oleh lambatnya pemda memberikan laporan.

Jika pemerintah pusat bisa segera mengetahui serapan vaksin maka droping vaksin ke NTB lancar dan terus bertambah.

Laporan Vaksin

“Kalau sudah disuntikan dosis vaksinnya, segera laporkan dan input ke aplikasi Kemensos RI,” ujar Sitti Rohmi saat memantau penyelenggaraan vaksinasi massal di kantor desa Tete Batu, Lombok Timur, Sabtu (18/09/21).

Sitti Rohmi menyatakan bahwa pemprov terus mendorong percepatan vaksinasi di seluruh wilayah NTB, khususnya daerah yang menjadi tujuan wisata, seperti Sembalun serta Tete Batu, dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang sirkuitnya menjadi lokasi gelaran World Super Bike (WSBK) di bulan November tahun ini. Oleh sebab itu serapan vaksinasinya harus mencapai target 70 persen supaya masuk dalam zona hijau.

“Apalagi desa Tete Batu merupakan nominator desa wisata dunia yang ditetapkan WHO,”ujarnya.

Sitti Rohmi juga mengapresiasi gelaran vaksinasi Dharma Satya Nagara Bhakti, inisiasi Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) NTB, ini yang mengintegrasikannya dengan pelayanan Kependudukan, berupa pelayanan perbaikan E-KTP oleh Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten.

BACA JUGASetelah Vaksin Harus Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Sementara itu, Sekretariat Daerah (Sekda) Lombok Timur, M. Juani Taufik, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten terus menggenjot gelaran vaksinasi. Seperti hari ini, terdapat 6 titik lokasi penyelenggaraan seribu vaksinasi di kecamatan Sikur, yaitu kantor desa Tete Batu, Mushalla Nurul Yaqin dusun Kembang Sari Lauq, lingkungan baru BLK YPP Annasiria, kantor desa Tete Batu Selatan dan gelanggang kantor desa Kota Raja.

edy




Pemda dan DPRD KLU Tandatangani Nota Kesepakatan

Pihak Pemda atau eksekutif melakukan pembahasan KUA-PPAS APBDP 2021 yang berangsung alot dan dinamis, meski akhirnya mencapai solusi

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Rapat Paripurna Laporan Banggar DPRD KLU yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD KLU, H. Burhan M. Nur, SH dilanjutkan penandatanganan naskah Nota Kesepakatan KUA-PPAS APBDP Tahun Anggaran 2021.

Penandatanganan dilakukan oleh Ketua DPRD KLU Nasrudin, SH.I, bersama Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH. di Ruang Aula Paripurna, Jum’at (17/09/21).

Anggota DPRD KLU menyaksikan Pemda dan DPRD KLU melakukan penandatanganan nota kesepakatan Pemda atau eksekutif bersama DPRD KLU atau legislatif tandatangani nota kesepakatan

Dalam paripurna hadir pula Wakil Bupati Danny Karter Febrianto Ridawan, ST. M.Eng, Wakil Ketua II DPRD KLU Mariadi, S.Ag, Pj Sekda KLU Drs H Raden Nurjati, Sekwan DPRD KLU Kartady Haris SH. Juga hadir dari unsur Polres Lotara, unsur pimpinan OPD beserta Anggota DPRD KLU.

Pimpinan Rapat Paripurna H. Burhan M.Nur, SH menyatakan, agenda rapat meliputi Laporan Badan Anggaran terhadap Perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Perubahan.

BACA JUGA: NTB Peringkat Teratas Lomba Inovasi Daerah Kemendagri 

Selain itu dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan perubahan APBD Tahun Anggaran 2021, antara DPRD dengan Kepala daerah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kelembagaan.

DPRD dan Eksekuitf telah melakukan pengkajian dan pembahasan terhadap rancangan perubahan, baik internal maupun bersama eksekutif telah berlangsung alot dan dinamis.

Meski akhirnya pembahasan itu bisa mencapai solusi. Ini semua dilakukan semata-mata demi kesempurnaan dari KUA-PPAS APBDP.

Juru Bicara Banggar DPRD KLU, I Made Kariasa, SH pada laporan yang menyatakan, dampak Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, nasional, dan daerah yang terjadi sejak awal tahun 2020, masih dirasakan sampai saat ini.

Hal itu berdampak pada gambaran KUA-PPAS APBDP di Lombok Utara.

“Tentunya ini menjadi tantangan yang berat, tidak hanya buat Kabupaten Lombok Utara, namun seluruh dunia yang mencurahkan energi dan sumber dayanya untuk mengatasi pandemi. Dampak perekonomian dan pembangunan diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan sehingga perlu dilakukan antisipasi guna meminimalkan dampak negatif ekonomi dan keuangan daerah,” urai Made Kariasa.

Dikatakannya, secara umum Kabupaten Lombok Utara mengalami pengurangan pendapatan dan pembiayaan program serta kegiatan pembangunan.

Diharapkan dalam penyusunan RAPBD tahun 2021, diupayakan pengaturan pola pembelanjaan yang akuntabel, proporsional, efisien, dan efektif sebagai instrumen yang dijadikan acuan dalam menyusun RAPBD perubahan tahun 2021.

Banggar DRD KLU telah menyelesaikan pembahasan perubahan KUA-PPAS yang menghasilkan 13 poin yang menjadi sorotan dan menjadi pembahasan bersama.

Selanjutnya, telah direspons secara tertulis oleh pihak eksekutif serta dilakukan pembahasan bersama, yang menghasilkan berbagai catatan dan kesepakatan.

Di antaranya Pendapatan Asli Daerah pada perubahan APBD tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 4,8 miliar rupiah lebih yang semula diasumsikan sebesar 117 miliar rupiah lebih naik menjadi 121 miliar rupiah lebih.

Hal ini disebabkan adanya kenaikan asumsi pendapatan yang bersumber dari lain-lain pendapatan daerah. Semula sebesar 59 miliar rupiah lebih menjadi sebesar 84 miliar rupiah lebih, atau naik sebesar 25 miliar rupiah lebih dari asumsi awal.

Di sisi lain, dana perimbangan dan beberapa poin lainnya mengalami penurunan.

Di akhir rapat itu dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan terhadap KUA-PPAS APBDP Tahun Anggaran 2021, antara Pimpinan DPRD KLU dengan Kepala Daerah.

BACA JUGA: PMI KLU Ke-76, Bupati Harap Lahirkan Jiwa Kemanusiaan

Pembahasan selanjutnya, akan dilakukan kembali Rapat Paripurna RAPBDP.

ags/dprdklu

 

 




Akun Medsos, Menjawab Aduan Masyarakat secara Cepat

Seluruh kepala perangkat daerah lingkup pemprov agar aktif merespon aduan masyarakat dengan memanfaatkan akun media sosial.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB),  Zulkieflimansyah telah menandatangani surat yang ditujukan kepada seluruh kepala perangkat daerah lingkup pemprov agar aktif merespon aduan masyarakat dengan memanfaatkan akun media sosial. Respon cepat terhadap aduan masyarakat sebagai salah satu bentuk pelayanan publik di era digital ini.

“Surat itu sudah ditandatangani oleh gubernur hari ini. Dan kami di Dinas Kominfotik sudah menerima daftar akun Facebook, Instagram, dan Twiter Bapak/Ibu Kepala OPD, selanjutnya akan kami fasilitasi melalui Admin PPIDnya membuat akun officialnya,” kata Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy, Jumat (17/9).

Najamuddin mengatakan, surat tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan aparatur negara terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan berkembang di tengah masyarakat. Sehingga diperlukan sinergitas dari seluruh unsur pemprov agar masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat, tepat dan tuntas.

Dalam surat itu ada enam penekanan, yang pertama, seluruh pejabat eselon II dan III pada seluruh perangkat daerah agar secara aktif bermedia sosial pada platform Facebook, Instagram dan Twiter. Yang ke-2, setiap perangkat daerah mempublikasikan akun media sosial (Official) seluruh pejabat eselon II dan III pada media publikasi yang dimiliki.

Perintah ke-3, memberikan tanggapan atau respon dan langkah-langkah yang memadai terhadap keluhan dan permasalahan yang disampaikan masyarakat pada akun media sosial masing-masing. Yang ke-4, melakukan sinergitas lintas sektor dalam memberikan solusi dan tindak lanjut pemasalahan yang diadukan atau disampaikan masyarakat.

Ke-5, para kepala perangkat daerah agar melakukan pemantauan dan pengawasan secara terus menerus terhadap aktifitas media sosial pada jajaran masing-masing. Dan yang terakhir adalah pejabat eselon II dan III melaporkan secara berkala kepada gubernur dan wakilnya melalui dinas kominfotik atas seluruh tindak lanjut yang telah dilakukan.

diskominfotikntb