Forkopimda Kabupaten Belitung Datang untuk Belajar Pengembangan Pariwisata di Lombok Utara

Bupati Belitung H Sahnan Saleh langsung yang memimpin rombongan Forkopimda

TANJUNG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH didampingi Wakil Ketua II DPRD Mariadi SAg menerima kunjungan kerja (kunker) Forkopimda Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung, di Aula Kantor Bupati setempat (05/04/21).

Hadir pula Kapolres Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah SH, Asisten I Setda Setda KLU Kawit Sasmita SH, Unsur Kepala OPD dan undangan lainnya.

Bupati H Djohan Sjamsu bersama Forkopimda Kabupaten Belitung

Rombongan Forkopimda Kabupaten Belitung dipimpin Bupati Belitung H Sahnan Saleh SSos, diantaranya Ketua DPRD Ansori, Kapolres AKBP Ari Mujiyono SIK, Sekretaris Daerah HMZ Hendra Cata SE MSI, Kaban Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Iskandar Febro, Kaban Kesbangpol Fedy Malonda, Kabid Wasnas-PK Bambang Sustiawan, Kabag Prokopim Zakina.

Rangkaian acara, diawali dengan menampilkan tari penyambutan tradisional Lombok Utara yaitu Tari Mapagin, pemutaran video Selayang Pandang KLU dan Selayang Pandang Kabupaten Belitung.

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH dalam sambutan selamat datangnya, menyampaikan suatu kehormatan dapat menerima Kunker Forkopimda Kabupaten Belitung dengan agenda studi komparasi sinergitas Pemda bersama Forkopimda dalam mendukung dan mengembangkan Ekonomi Kreatif daerah serta membangkitkan kembali sektor pariwisata di tengah Pandemi Covid-19.

“Selamat datang di Kabupaten Lombok Utara, bumi Tioq Tata Tunaq. Kunker ini menjalin silaturahmi dan berbagi informasi pembangunan daerah,” tuturnya.

Bupati Djohan menyampaikan pula potensi sumber daya alam sebagai komoditi andalan aspek pariwisata yaitu Destinasi Wisata Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air), Air Terjun Sendang Gila, Tiu Kelep, Tiu Pupus, Tiu Pituq, Tiu Teja, Tiu Sekeper, Kampung Wisata Kerujuk dan lainnya.

Dikatakannya, destinasi wisata budaya-religi terdiri dari Masjid Kuno Bayan, Balai Adat Segenter, Balai Beleq Gumantar, Masjid Sesait, Tradisi Bisoq Beras, Mandi Safar dan lainnya.

Sedangkan aspek pertanian dan perkebunan meliputi produksi pangan sebesar 160.668,33 ton, produksi hortikultura 2.698,80 ton dan produksi buah-buahan 4.505 ton. Kendati kondisi kini, ekonomi daerah Lombok Utara sedang mengalami penurunan.

Dalam kesempatan tersebut,  Bupati menguraikan potensi kewirausahaan produktif sebagai daya topang dalam mendukung program pembangunan daerah.

Bentuk sinergi dukungan Pemda bersama Forkopimda meningkatkan perekonomian daerah pada masa Pandemi Covid-19 dengan pengembangan ekonomi kreatif melalui sektor UMKM, ekonomi kreatif pola kemitraan dengan lembaga keuangan mikro di desa (BUMDes).

Ada pula pembangunan infrastruktur ekonomi dalam bentuk Pasar UKM, Konsolidasi Forkopimda dan OPD-OPD, mendirikan BUMD PT Tata Tunaq Berkah yang fokus pada bisnis produk UMKM, kerja sama dan kemitraan multipihak.

Menggagas pembakuan produk lokal agar dapat bersaing, dengan mengaktifkan kembali usaha UMKM dan kelompok-kelompok ekonomi produktif. Selain, ada kegiatan Bazar Produk UMKM guna mendorong masyarakat (kaum muda) berbisnis ternak dan pertanian.

“Saya mengapresiasi, Kunker sambung rasa silaturahmi ini seraya berterima kasih yang tulus kepada Bupati Belitung dan jajaran Forkopimda Kabupaten Belitung atas dipilihnya KLU sebagai tujuan Kunker,” imbuhnya.

Studi tiru pengembangan pariwisata

Bupati Belitung H Sahnan Saleh SSos, menyatakan rombongannya menyampaikan rasa prihatin, karena KLU pada tahun 2018 mengalami bencana alam gempa bumi yang dahsyat, Selain bencana non-alam Pandemi Covid-19.

“Lombok Utara sama dengan Belitung, penghasilan terbesar dari pariwisata. Bedanya, Lombok sudah berkembang tetapi kami baru berkembang. Datang ke Lombok Utara untuk studi tiru dalam hal pengembangan pariwisata. Kita beda kultur wilayah, dulu kami masih gabung dengan Provinsi Sumsel, tetapi sekarang menjadi provinsi sendiri yaitu Kepulauan Bangka Belitung. Daerah kami juga sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata yang didukung dengan adanya bandara internasional,” urainya.

Bupati Belitung mengurai pula sekilas tentang Kabupaten Belitung, ada beberapa sektor yang menjadi unggulan yaitu, pertanian, peternakan dan pertambangan.

“Usaha Tambang adalah pertambangan Timah, Coral, Titanium, Pasir Bangunan, Tanah Liat dan lainnya. Insya Allah tahun 2022, kami rencananya ditetapkan sebagai Geopark Global. Menurut hasil penelitian, bebatuan tertua di Indonesia dengan umur sekitar 3,500 tahun ada di Kabupaten Belitung,” katanya.

Rangkaian acara berjalan lancar dan khidmat dengan tetap menerapkan prokotol kesehatan Covid-19.

Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata antara dua Pimpinan Daerah dan Forkopimda, dilanjutkan santap siang bersama serta ramah tamah.

sap




Bupati Djohan Menaruh Harapan pada Semua Elemen Pengelola Pendidikan

Bupati membuka Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas di Kabupaten Lombok Utara

TANJUNG.lombokjournal.com

Kemajuan satu daerah bergantung pada Pendidikan, karena itu Pemda menaruh harapan kepada semua elemen yang mengelola pendidikan di Kabupaten Lombok Utara.

Daerah Lombok Utara yang masyarakat miskinnya masih di angka 26,9 persen, masih menyandang daerah tertinggal di NTB menjadi tantangan tersendiri.

Bupati H Djohan Sjamsu SH

Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu SH mengatakan itu saat membuka acara Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas di Kabupaten Lombok Utara (05/04/21).

Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd, Direktur Eksekutif Perkumpulan Indonesian Overseas Alumni (IOA), Tantu Sugiharti Singgih, Direktur South East Asian Ministers of Education Organizations -Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language (SEAMOE – QITEP) Dr Indrawati MPd, serta unsur Dinas Dikpora KLU, Para Pengawas, dan Para Kepala Kepala Sekolah se-KLU.

“Bagi seluruh masyarakat dan perangkat daerah, sebagai pendidik harus memacu diri guna meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Utara” tandasnya.

Bupati Djohan berterima kasih kepada segenap multipihak yang telah berkiprah meningkatkan mutu kualitas pengawas, kepala sekolah, dan guru yang ada di Lombok Utara.

Segala macam kegiatan pendidikan diuji, untuk menjadi bahan pembelajaran evaluasi pembenahan pembelajaran pada masa Covid-19.

Bupati Djohan menyampaikan, terkait perkembangan Rumah Tahan Gempa (RTG), hampir 60 ribu bangunan rusak berat, hingga kini belum terselesaikan 18 ribu rumah. Kecuali fasilitas pendidikan dan tempat ibadah rampung dalam waktu 2 tahun, berkat bantuan pihak swasta dan lainnya.

“Saya mengutus Wakil Bupati menghadap BNPB, ada dana daerah untuk pembangunan RTG tertahan hampir 300 miliar dan tambahan SK baru 7.164 unit rumah. Ditemukan adanya 25 persen indikasi salah sasaran. Simalakama bagi saya, sehingga melakukan verifikasi penerima RTG, karena ditemukan penerima, ada yang dapat lebih dari satu unit rumah, menjadi persoalan,” tuturnya.

Selanjutnya, terjadinya Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Lombok Utara.

Terhitung sampai dengan hari ini, Senin (05/04/21) jumlah yang terpapar positif Covid-19 berjumlah 218 orang, meninggal 11 orang. Sekitar 189 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan kini sedang isolasi berjumlah 18 orang.

“Sesuai dengan seruan negara kita, tetaplah melaksanakan peraturan kesehatan. Terlebih pengajar dan pengawas tetap menggunakan masker, mendidik anak kita membiasakan diri ikut dalam suasana Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, Lombok Utara sesungguhnya memiliki banyak potensi yang luar biasa. Namun dalam kondisi ini, secara bersama dapat memperbaiki dan membangun daerah Lombok Utara, termasuk pada aspek kependidikan.

“Saya yakin dan percaya dengan peningkatan mutu dan kualitas melalui pelatihan ini, output kepala sekolah dan pengawas menjadi lebih baik. Menyambut baik apa yang dilakukan oleh pihak yang membantu kegiatan ini, menjadi amaliah berkegiatan di Lombok Utara. Dalam rangka melatih sumber daya manusia, guna meningkatkan output pendidikan,” urainya.

Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd, mengungkapkan, perjuangan pada aspek pendidikan cukup berat dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Namun apa pun yang terjadi, pembangunan kependidikan tidak boleh berhenti. Tetap bersemangat, bersama-sama untuk Lombok Utara tercinta.

Visi misi bupati dan wakil bupati bidang pendidikan diejawantahkan di antaranya melalui peningkatan kualitas SDM. Prioritasnya adalah pelatihan untuk guru-guru, magang ke sekolah maju dan favorit, memberikan perhatian pondok pesantren, dan pendidikan luar sekolah.

Melihat berbagai kendala dan kesulitan, Dispora melakukan kerja sama dengan pihak luar, membuat MoU dengan IOA dalam melatih pengawas, Kepala Sekolah, dan guru sesuai bidang masing-masing, dengan mendatangkan tutor kredibel, terbaik, seluruhnya difasilitasi IOA.

“Alhamdulillah visi misi pimpinan daerah, kita laksanakan tanpa memberatkan APBD kita, aktivitas meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok Utara tidak berhenti akibat pengurangan anggaran saat Pandemi Covid-19,” Ikata Fauzan.

Hal lain yang dilakukan Dikpora yaitu pencanangan Program “Simpel Saja” (Sistem Pelayanan Satu Jam), dapat terlaksana dengan baik. Tujuannya agar segala urusan pelayanan diselesaikan secepat mungkin, sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik pada dinasnya.

Setelah acara dibuka Bupati Djohan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan secara bergiliran dari para narasumber yang ada, dengan tetap mengacu prokes Covid-19.

wld




Kata Gubernur,  Keindahan Bangunan Mesjid Tak Berarti Kalau Tak Diramaikan Jamaah

Mesjid yang dikelola degan baik merupakan wujud rasa syukur

MAtARAM.lombokjournal.com

Gubernur DR Zulkieflimansyah meresmikan dan menyerahterimakan Masjid Al-Falah di Dusun Baro, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Senin (05/04/21).

Masjid Al-Falah yang berarsitektur modern dan terletak di atas ketinggian ini merupakan salah satu masjid yang dibangun dari donasi bantuan pasca gempa 2019.

“Mesjid ini indah. Fasilitasnya juga modern tapi jangan lupakan fungsinya sebagai tempat ibadah,” ucap Gubernur.

Dikatakan Gubernur, keindahan bangunan mesjid tidak berarti kalau  tidak diramaikan oleh jamaah setiap saat. Terlebih menjelang Ramadhan, aktivitas ibadah biasanya meningkat dari bulan biasanya dengan tarawih dan tadarus Quran.

Selain itu, Gubernur juga mengingatkan pengelolaan yang baik sebagai bentuk syukur karena warga Dusun Baru akhirnya memiliki masjid yang baik tapi juga indah.

Ta’mir masjid Al Falah yang juga Ketua Panitia Pembangunan, Husni Arif menjelaskan, mesjid seluas 14 x 14 meter ini dibangun dengan anggaran 700 juta. Delapan puluh persen didanai oleh donatur tunggal dan sisanya dari swadaya masyarakat.

Pembangunan mesjid dimulai sejak Januari setelah selama dua tahun pasca gempa, warga masyarakat beribadah di mesjid sementara yang kondisinya tak layak. Dengan arsitektur modern, masjid ini juga dilengkapi fasilitas toilet bergaya hotel.

“Banyak suka duka pembangunan mesjid ini. Saya meminta keikhlasan warga selama proses pembangunan dan bersama sama merawat mesjid ini selanjutnya,” ujar Arif.

Masjid Al Falah dibangun dari donasi perseorangan. Diwakili Hj. Winda, pihak donatur juga berharap pengelolaan terutama kebersihan dan perawatan mesjid menjadi prioritas.

“Masjid ini sumbangan dari Bapak Hengky dan Ibu Dinar, pengusaha dari Jakarta. Pengurus masjid bertanggungjawab agar semua warga dan jamaah bersama merasa memiliki masjid”, tutupnya.

Jm

Diskominfotikntb

 




Wagub: Posko Ketahanan Pangan Terintegrasi dengan Posko PPKM di Jenggala Patut Dicontoh

PPKM Mikro bukan membatasi kegiatan warga, namun tetap bekerja dan produktif dengan tetap mengikuti protokol kesehatan

KLU.lombokjournal.com

Posko Ketahanan Pangan terintegrasi dengan Posko Terpadu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro dengan berbasis Rukun Tetangga (RT), di Desa Jenggala, salah satu inovasi yang patut dicontoh.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Senin (05/04/21), saat meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Lombok Utara.

“Posko terpadu dan terintegrasi ini, merupakan salah satu inovasi yang patut dicontoh,” kata Wagub Ummi Rohmi di hadapan Pemerintah Desa Jenggala.

Menurutnya, dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, posko terintegrasi di tingkat desa diperlukan sebagai sarana pengendalian pandemi Covid-19 agar lebih tepat sasaran.

Diingatkan, sebagai pusat perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi kegiatan penanganan, sistem pelaporan PPKM berbasis mikro ini dapat dilaksanakan dengan baik.

“Jadi harus fokus dengan sistem pelaporan bebasis data yang riil di tingkat RT. Jangan disama ratakan, ketika salahsatu RT di desa tersebut, ada satu warga terkonfirmasi positif, sehingga menjadikan desa zona merah. Itu yang salah, seharusnya hanya di RT itu saja yang berwarna merah, itulah PPKM berbasis RT,” tegasnya.

Selain itu, PPKM Mikro bukan membatasi kegiatan warga. Namun tetap bekerja dan produktif dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Wagub menekankan, agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan seluruh elemen di desa harus terjalin baik.

Nol kasus

Kepala Desa sekaligus Ketua Satgas Covid Desa Jenggala Fakhruddin, S.Pd. mengatakan di desanya memiliki 8 Dusun dan sebanyak 30 RT.

“Desa kami tidak ada yang terkonfirmasi Covid, nol kasus,” tegas Kades.

Untuk menanggulangi Covid, Ada 3 posko utama, termasuk Posko isolasi mandiri. Berbagai fasilitas disediakan di Posko seperti alat kesehatan, media edukasi untuk menerapkan 5 M dan data.

Termasuk Posko  Ketahanan Pangan ini merupakan posko terpadu untuk memotivasi masyarakat memanfaatkan pekarangan dan tanah kosong yang produktif. Sehingga menambah gizi untuk kesehatan keluarga ditengah Covid.

Diakuinya, bersama satgas dan elemen masyarakat terus memberikan edukasi untuk menegakan protokol Covid. Pentinnya vaksinasi guna memperkuat imun dan informasi lain kepada masyarakat.

“Kami bersama dan bersinergi membangun kesadaran masyarakat tentang ketahanan pangan maupun pentinnya menjaga kesehatan ditengah pandemi,”tutup Kades.

Turut serta mendampingi Wakil Gubernur, antara lain Asisten 1, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD Dukcapil, Direktur RSUP, Karo Kesra Setda Provinsi NTB, Sekda KLU, Kadikes KLU,dan perwakilan Kepolisian dan TNI di KLU.

Edy

@diskominfotik_ntb




Apa Gunanya Juara Umum, Tapi Lahirkan Generasi yang Jauh Dari Nilai al-Qur’an

Pesan Gubernur NTB Pada Pembukaan STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Di Indonesia sudah terlampau sering mengadakan perlombaan, yang tanpa disadari anak-anak yang berkompetesi untuk saling mengalahkan.

Di sisi lain, anak anak juga dituntut untuk saling menghargai, menghormati dan bersinergi.

Gubernur H. Zulkieflimansyah

“Dan itu susah kita lakukan karena memang kompetIsi membuat orang menjadi lebih mulia dan lebih hebat dibanding yang lain,” ungkap Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah di Hotel Grend Legi Mataram, Sabtu (03/04/21).

Gubernur membuka Tilawatil Qur’an (STQ) XXVI tingkat Provinsi NTB dengan tema “Meraih Rahmat dan Berkah al-Quran di Tengah Pandemi Covid-19 untuk Ummat Menuju NTB Gemilang” di Hotel Grend Legi Mataram, Sabtu (03/04/21).

Doktor Zul berharap besar kepada terutama kepada dewan hakam untuk mengubah mindset itu. Sehingga anak-anak yang ikut seleksi tilawatil Qur’an bukan semata-mata ingin menang, tidak ada nuansa saling mengalahkan apalagi itu menyisakan dendam di kemudian hari.

Kompetesi ini adalah upaya untuk saling mengenal, saling memahami dan saling membantu sesama sesama untuk membumikan Al-Quran dalam kehidupan.

“Apa gunanya kita jadi juara umum atau Utusan yang banyak pemenangnya tapi kita sedang melahirkan yang rusak karakter dan jauh dari nilai Qur’an itu sendiri,” katanya.

Dr. Zul meminta kepada dewan hakam menanamkan nilai kepada  anak-anak untuk saling menghargai. Sehingga walaupun kalah tapi memiliki rasa cinta kepada sesama untuk sama-sama melantunkan ayat-ayat suci al-Quran di tengah kegelisahan dan dapat menyejukan hati orang lain ditengah pandemi Covid-19.

“Semoga dengan pembukaan STQ ini, rasa cinta dan menghargai sesama akan semakin tinggi. Sehingga kafilah dari kabupaten kota se-NTB dapat menebar senyuman indah saat pulang kampung halaman walaupun belum sempat untuk menang,” harap doktor Zul.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTB, Ahmad Masyhuri mengungkapkan, penyelenggaraan STQ ke-26 tingkat provinsi tahun 2021 sedianya direncanakan akan digelar di Kabupaten Dompu pada tahun lalu.

Namun karena berbagai kendala di tengah pandemi Covid-19 dan kebijakan refocusin anggaran  dari masing-masing kabupaten kota,  sehingga STQ ke-26 tertunda dan dilaksanakan tahun ini.

Ia menjelaskan, sementara peserta STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB kali ini lengkap dari semua kafilah di sepuluh kabupaten kota, walaupun ada yang tidak mengikuti sepenuhnya.

Artinya, jumlah peserta dari masing-masing kabupaten kota ada 16 orang peserta.

“Tapi ada peserta dari beberapa kabupaten kota yang diikuti hanya 14 dan 12 peserta saja. Kekurangan ini terjadi karena ada sebagian peserta yang terkonfirmasi positif sehingga berhalangan dan tidak bisa diganti menurut aturannya,” ungkapnya sekaligus sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.

Pelaksanaan STQ tahun ini, tidak seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, kegiatan STQ tidak dilaksanakan di ruang terbuka karena mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Karena mengingat antusias masyarakat NTB mendengar lantunan pembacaan al-Qur’an sangat tinggi sehingga STQ digelar diruang tertutup.

Tahun ini merupakan yang pertama kali STQ diselenggarakan di hotel tanpa penonton. Meski demikian, masyarakat tetap bisa  menyaksikan livestriming melalui media sosial dan televisi swasta.

“Kami sudah bekerja sama dengan bebera media seperti RRI, Hubbulwathan TV, Akun resmi Pemprov NTB, akun medsos Biro Kesra dan beberapa media lainnya. Sehingga masyarakat bisa menyaksikan dari rumah,” tutupnya.

Tempat dan waktu pelaksaaan STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB akan dimulai dari 03 s.d 08 April 2021 dan kegiatan seleksinya semua dilaksanakan di hotel Grend Legi Mataram.

Dalam pembukaan STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB juga dirangkaikan dengan pemberian hadiah oleh Pemerintah Provinsi NTB kepada 4 Finalis asal NTB pada MTQ Nasional XXVIII dI Kota Padang Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 lalu.

Keempat finalis tersebut di antaranya, Riski Jumiati juara I Cabang Tilawah Al-Quran Golongan Cacat Netra Putri dengan hadiah sebesar Rp 100 juta.

Zaitun yang meraih juara II Cabang Tilawah Al-Quran Golongan Cacat Netra Putra mendapatkan hadiah sebesar Rp 75 juta. Kemudian saudara L. Muhammad Khairurrazzaq AL Hafizi yang meraih juara II pada Cabang Hifzh AL-Quran Golongan 30 Juz Putra sebesar Rp 75 juta.

Dan Sulistiawati yang berhasil meraih pada peringkat III pada Cabang Qiraat Al-Quran Golongan Qiraat Murattal Dewasa Putri mendapatkan hadiah Rp 50 juta.

Tidak hanya keempat finalis, pemerintah juga memberikan hadiah kepada keempat pelatih dari cabang tilawatil, hifzhil dan Qira’at Qur’an dengan nominal masing-masing mendapatkan Rp 25 juta rupiah.

Manikp




‘Lakukan yang Bisa Kita Bantu, Jangan Saling Menyalahkan’ Pesan Gubernur di Bima

Bantuan logistik disalurkan kepada warga terdampak banjir

BIMA.lombokjournal.com

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., bersama Bupati Bima, Indah Damayanti Putri turun langsung keberbagai lokasi bencana banjir di Bima sekaligus menyerahkan bantuan.

“Lakukan apa yang bisa kita bantu dan jangan saling menyalahkan,” ujar Gubernur di Bima, Sabtu (03/04/21).

Saat ini kondisi telah berangsur pulih karena banjir yang mulai surut.

Sejak Kamis (01/04) banjir di Kabupaten Bima terjadi karena curah hujan yang hampir merata dengan intensitas ringan-sedang hingga deras.

Berdasarkan laporan dan data dari Tagana Kabupaten Bima, beberapa lokasi yang terdampak banjir di antaranya:

A. Kecamatan Madapangga

  1. Desa Campa 253 KK 771 Jiwa
  2. Desa Woro 302 KK 906 Jiwa
  3. Desa Tonda 451 KK 1353 jiwa
  4. Desa Dena 296 KK 981 jiwa
  5. Desa Ncandi 112 KK 318 Jiwa
  6. Desa Rade 258 KK 1032 Jiwa

B. Kecamatan Bolo

  1. Desa Tambe 285 KK 895 Jiwa
  2. Desa Rasa Bou 193 KK 587 jiwa
  3. Desa Leu 176 KK 536 Jiwa
  4. Desa Bonto Kape 97 KK 301 Jiwa
  5. Desa Nggembe 221 KK 613 jiwa
  6. Desa Kananga 305 KK 927 Jiwa
  7. Desa Rato 248 KK 753 Jiwa
  8. Desa Timu 237 KK 691 Jiwa

C. Kecamatan Woha

  1. Desa Naru 1005 KK 3015 Jiwa
  2. Desa Nisa 605 KK 2000 Jiwa
  3. Desa Raba Kodo 334 KK 1000 Jiwa
  4. Desa Tenga 167 KK 500 Jiwa
  5. Desa Tente 154 KK 500 Jiwa
  6. Desa Wadu Wani 67 KK 200 Jiwa
  7. Desa Tala Biu 504 KK 1500 Jiwa
  8. Desa Pena Pali 235 KK 705 Jiwa
  9. Desa Donggo Bolo 102 KK 305 Jiwa                                                                                                                                                                                                            D. Kecamatan Monta
  1. Desa Baralau 135 KK 397 Jiwa
  2. Desa Simpasai 152 KK 471 jiwa
  3. Desa Sie 173 KK 518 Jiwa
  4. Desa Sakuru 134 KK 410 Jiwa
  5. Desa Pela 87 KK 253 Jiwa
  6. Desa Tangga 207 KK 609 Jiwa
  7. Desa Monta 103 KK 315 Jiwa

Guna menyiapkan langkah antisipasi dan penanggulangan, BPBD Kabupaten Bima telah melakukan assessment dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak serta menyiapkan bantuan logistik untuk diberikan kepada warga terdampak banjir.

Demikian juga dengan BPBD Provinsi NTB telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima untuk pemberian bantuan logistik lanjutan kepada warga terdampak banjir di antaranya : Selimut, Terpal, Paket sandang, Paket lauk pauk, Paket makanan siap saji, Paket tambahan gizi, Paket perlengkapan bayi, Paket perlengkapan keluarga, Mie instan dan Air minum.

Di Kabupaten Dompu telah terjadi banjir pada Jum’at (02/04) di wilayah Kabupaten Dompu. Intensitas hujan sedang-tinggi yang terjadi pada pukul 12.30 WITA serta luapan air sungai di wilayah Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu,  mengakibatkan banjir dan  terendamnya pemukiman warga serta lahan pertanian.

Total Warga terdampak 50 KK (200 jiwa) dan kurang lebih 70 ha Lahan Pertanian terendam oleh genangan air .

Bantuan logistik lanjutan kepada warga terdampak banjir juga telah didistribusikan melalui paket perlengkapan bayi dan paket perlengkapan keluarga serta selimut.

Masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap bencana bencana yang tiba-tiba terjadi, khususnya di ujung musim penghujan dengan fenomena fenomena La Nina yang masih terjadi.

jm




Safari Jum’at di Lading Lading, Bupati Ajak Masyarakat Bersatu Membangun Lombok Utara

Boleh beda pilihan, tapi pasca Pilkada diajak bersatu mendukung pembangunan daerah

TANJUNG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu SH bersama Wabup Danny Karter Febrianto ST MEng melaksanakan sholat Jumat bersama dalam Program Memaraq di Masjid Jabal Nur Dusun Lading Lading Desa Tanjung, (02/04/21).

Bupat H Djphan Sjamsu

Hadir pula Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Drs Abdul Hamid, Kepala Bapenda Ir Hermanto, Ketua Baznas KLU TGH Sueb Yusuf MPd, Kades Tanjung Budiawan SH serta jama’ah masjid setempat.

“Saya ingin bersilaturahmi dengan sita pada okon Lading Lading ene (anda semua di Lading Lading ini) sekaligus melakukan sholat Jum’at di masjid ini saweq pilkada siq tebin (setelah pilkada kemarin),” kata Bupati Djohan mengawali sambutan.

Lebih lanjut disampaikannya, sesuai dengan jadwal, demokrasi kita telah memilih Kepala Daerah. Tentunya dalam pilkada kita boleh berbeda pilihan, tetapi yang kita inginkan sekarang bagaimana pasca pilkada kita kompak bersatu, mendukung pembangunan daerah tercinta.

“Oleh karena itu, saya mengajak kita semua kompak bersatu dukung pemerintah ini ‘lamun kenaq ntanku mimpin daerah ini dukung kami. Lamun salaq entan kami sejemaq piran’ (kalau benar cara saya mimpin daerah ini dukung kami. Kalau salah cara kami besok atau kapan), harapan kami ingatkan kami, tegur kami, datang ke kantor, silakan datang ke rumah. Silakan sampaikan apa yang menurut ‘epe pada’ (saudara-saudara),” tuturnya.

Bupati juga mengajak patut bersyukur atas kenikmatan yang ada, walaupun Lombok Utara dilanda gempa bumi dan Covid-19.

“Mari kita mengikuti nikmat Allah ini dengan melaksanakan perintah-Nya, jika kita pandai-pandai bersyukur pada nikmat Allah, maka Allah akan memberikan kita hidup dengan kedamaian,” pesan Bupati Djohan.

Menurut orang nomor satu di Lombok Utara ini, kondisi daerah cukup memprihatinkan dan APBD berkurang 300 miliar. Hal ini berdampak besar terhadap pelaksanaan pembangunan daerah.

Pendapatan dari pajak turun 160 miliar lebih. Tentu kondisi tersebut menghambat proses pembangunan.

“Jadi harap saudara-saudara maklum kalau keterlambatan pemerintah membangun daerah ini. Saya ingin kita semua bersama merubah daerah kita menjadi lebih baik. Karena kitalah yang akan merubahnya. Kemajuan daerah ini ada pada kita, karena itu mari kita kompak bersatu,” ajak bupati dua periode ini.

Dalam pada itu, Wabup Danny Karter Febrianto ST MEng menuturkan, pesta demokrasi jangan dijadikan ajang untuk memecah belah, tapi bagaimana hari ini bersatu membangun KLU.

“Berbicara tentang KLU, memang di usia lebih 12 tahun ini kita masih menyisakan banyak permasalahan yang kita hadapi di depan,” terang wabup.

Disampaikannya, pada tahun 2018 kita mengalami gempa bumi, kini sudah 3 tahun, masih menyisakan permasalahan.

Pertama infrastruktur kita masih belum kembali seperti semula, perkantoran kita masih menyisakan PR besar, sarana ibadah, pendidikan juga belum selesai. Terutama RTG masih banyak tersisa. Ada sekitar 18 ribu penerima belum mendapatkan haknya.

“Hari ini kami sudah melakukan verifikasi dan validasi yang tepat sasaran. Mengapa, ini perlu berangkat dari masukan masyarakat, keluhan masyarakat. Karena menjadi acuan kita melakukan verifikasi. Kita ingin mencapai ketepatan sasaran. Oleh karena itu, kami butuh waktu untuk melakukan itu. Kita tidak ingin ada bencana di atas bencana di KLU ini. Kami meminta waktu,” tandasnya.

Masih kata wabup, prahara yang tidak kalah pentingnya bencana Covid-19, membuat kita mengalami penurunan ekonomi yang tidak stabil dan pengangguran meningkat.

“Kendala itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama dan kuncinya kita kompak bersatu, semoga musibah ini cepat berlalu,” harap Wabup.

sap




Bupati dan Wabup Lombok Utara Kunjungi 30 KK Terdampak Banjir

Saluran air yang ternyata sudah tertimbun semua

PEMENANG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu SH Bersama Wakil Bupati Danny Karter Febrianto ST MEng kunjungi 30 KK dan satu unit yang terdampak banjir di Dusun Setangi Desa Malaka Pemenang (02/04/21).

Hadir mendampingi, Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan Drs Abdul Hamid, Kadis Sosial P3A Drs Faisol MSi, Kades Malaka H Akmaludin Ichwan MAP beserta Tim Tagana Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Bupati mengatakan, Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan sementara berupa sembako, alat-alat dapur dan makanan anak-anak. Selain itu juga diukur langkah-langkah penanggulangan agar tidak terjadi banjir lagi di wilayah setempat.

“Alhamdulillah hari ini, saya bisa melihat langsung kondisi warga kita yang terkena bencana banjir di tempat ini. Jumlah warga yang terdampak ada sekitar 30 KK dan 1 bangunan sekolah,” ungkap bupati.

Pemda akan memberikan solusi dengan membangun saluran udara agar tidak terjadi lagi banjir di kemudian hari.

Melihat saluran yang ternyata sudah tertimbun semua, dan Bupati minta Dinas PUPR agar sesuai dengan tata letak wilayah yang memiliki saluran drainase yang baik.

Menurut Bupati Djohan, terkait sekolah yang terendam, perlu segera mengambil langkah-langkah ruang kelas yang digunakan, mengingat Senin tanggal 5 April ujian nasional tingkat SMP dimulai.

“Saya imbau masyarakat tetap waspada jika terjadi hujan susulan segera mencari tempat pengungsian yang aman,” pungkasnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sembako aplikasi dengan kunjungan ke lokasi warga terdampak.

rar




Kunjungan ke NTB. Kapolri Resmikan Sarana Penunjang Mapolda

MATARAM.lombokjournal.com

Kepala Kepolisian Republik Indonsia (Kapolri) Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si didampingi Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc. dan Kapolda Irjen Pol. Muh. Ikbal, S. Ik ,. MH, meresmikan fasilitas dan sarana prasana penunjang Markas Kepolisian Daerah (Mapolda), Sabtu (02/04/21).

Dalam kunjungan kerja ke Provinsi NTB yang pertama itu, Kapolri meresmikan Lapangan Bhara Daksa, Masjid Baitussalam, Gedung Presisi, penjagaan Gerbang Listrik, Lobi Polda NTB dan Polsek Kuta Loteng.

Usai peresmian, Gubernur NTB menyambut baik menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan Kapolri.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meresmikan fasilitas dan sarana prasarana di Mapolda NTB,” kata Doktor Zul.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo merupakan penggagas konsep Presisi, singkatan dari slogan, yakni prediktif, responsibilitas, dan transparansi dan berkeadilan, juga menandatangi prasasti peresmian Lapangan Bhara Daksa dan fasilitas lain.

Kegiatan ini turut dihadiri Danrem 162 / WB Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Suratun, Danlanud Zam Kolonel Pnb Khairun Aslam, pengusaha NTB, dan sejumlah jajaran Polda NTB.

Edy

@diskinfotiknt




Cegah Intoleran di NTB, Mi6 Dorong KPU, Bawaslu dan Pemda Galakkan Civic Education

Menumbuhkan kesadaran akan penghormatan, perlindungan dan penjaminan HAM sebagai sesuatu yang kodrati

MATARAM.lombokjournal.com

Proses demokrasi tanpa dibarengi struktur dan kultur yang demokratis hanya akan menjadikan proses verbal semata tanpa pemahaman yang kuat dan tidak memiliki arah.

Membangun masyarakat demokratis perlu diciptakan prakondisi melalui edukasi dan sosialisasi berkelanjutan untuk membangun struktur sosial dan kultur yang demokratis.

Akhir-akhir ini muncul aksi kekerasan seperti Bom Bunuh diri Makasar maupun di Mabes Polri, serta aksi-aksi tindak intoleran lainnya. Guna mencegah dan meminimalisasi aksi serupa, Mi6 mendorong KPU, Bawaslu dan Pemda di NTB bersinergi menggalakkan kembali pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) bagi warga NTB tanpa terkecuali.

“Secara umum tujuan pendidikan Civic yaitu mendidik warga negara supaya menjadi rakyat yang baik yang dapat dinarasikan sebagai rakyat yang patriotik, setia terhadap bangsa dan negara, toleran dan demokratis,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH, Jumat (02/04/21) di Mataram.

Civic Education, dipahami sebagai wahana pendidikan yang didesain untuk membina dan mengembangkan sikap warganegara yang baik, cerdas, kritis dan partisipatif (smart and good citizen) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik dalam konteks lokal, regional maupun internasional.

Secara lebih sederhana, Civic Education dipahami sebagai wahana pendidikan demokrasi (democracy education) bagi warganegara.

Menurut pria yang akrab disapa Didu ini, Pendidikan Demokrasi secara substantif menyangkut sosialisasi, diseminasi, aktualisasi dan implementasi konsep, sistem, nilai, budaya dan praktik demokrasi melalui sistem pendidikan. Bisa formal ataupun informal.

Dalam praktiknya, Pendidikan Kewargaan (Civic Education) tersebut memiliki peristilahan yang berbeda, seperti Citizenship Education, Humanright Education dan Democracy Education.

Di Inggris misalnya, menyebut Pendidikan Kewargaan (Civic Education) dengan Citizenship Education, yang pada tahun 2002 ini menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Inggris.

Bahkan di negara-negara Arab-seperti Yordania dan Sudan-istilah Civic Education diterjemahkan dengan al-tarbiyah almuwathanah dan altarbiyah al-wathaniyah.
Didu mengungkapkan, Pendidikan Kewargaan yang diidentikkan dengan pendidikan HAM (Humanright Education) mengandung pengertian aktivitas mentransformasikan nilai-nilai HAM kepada masyarakat.

Tujuannya agar tumbuh kesadaran akan penghormatan, perlindungan dan penjaminan HAM sebagai sesuatu yang kodrati dan dimiliki setiap manusia.

Menurut dia, urgensi pendidikan kewarganegaraan untuk warga NTB ini sebagai bentuk komitmen para stakeholder untuk menjaga dan merawat kebhinnekaan suku dan entitas lainnya di wilayah Sunda kecil ini.

“Selain menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), pendidikan Civic diarahkan agar warga NTB dari semua lapisan memiliki civics inteliegence, sosial, emosional dan kecerdasan secara spiritual agar tidak mudah diprovokasi atau diintrik dengan hal-hal yang merugikan keberagaman,” urai Didu.

Untuk itu, lanjutnya, KPU dan Bawaslu memiliki tanggungjawab moral dan politik dalam mendorong sekaligus mengartikulasikan pendidikan civic secara berkala, sistematis dan terukur.

Tidak semata mata menjadi penyelenggara pemilu yang hanya menjalankan regulator dan pengawas demokrasi prosedural saja.

“Mumpung tahun 2021/2022 tidak ada agenda pesta demokrasi, tak ada salahnya KPU/Bawaslu bekerjasama Pemda di NTB maupun stakeholder lainnya menggagas dan menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan secara regular, baik offline maupun online untuk semua lapisan warga NTB,” harap Didu.

Didu menegaskan, mengingat masih dalam situasi pandemi covid 19, maka pendidikan kewarganegaraan bisa dilakukan dengan rule model klas terbatas sesuai protokol kesehatan.

Sementara untuk kelas online pendidikan kewarganegaraan bisa disetting sedemikian rupa agar peserta didik antusias mengikuti civic education ini.

“Kurikulum Pendidikan Civic perlu disesuaikan dengan karakter entitas Suku di NTB agar mudah dan diterima. Selain itu Pengajar/ fasilitator Civic Educations perlu yang komunikatif , familiar dan humble agar peserta didik tidak bosan/ jemu,” ulas Mantan Direktur Walhi NTB dua periode 1996- 2002.

Memanfaatkan Teknologi Animasi

Didu menambahkan, selain melalui metode klas offline dan Online, pendidikan kewarganegaraan ini bisa dilakukan melalui campaign di Medsos dengan aneka tagline singkat tapi mudah diingat agar lekat dipikiran warga NTB yang membacanya.

Karena kecenderungan masyarakat kekinian menyukai hal – hal yang informatif tapi dengan gaya bahasa/ narasi yang to the point agar mudah dipahami. Bahasa yang tertele-tele, selain membosankan juga terkesan menggurui.

“Selain itu kampanye pendidikan civic bisa dilakukan dengan memanfaatkan tehnologi animasi ataupun merangkul komikus di NTB agar membuat konten-konten yang kontekstual terkait kurikulum dan tujuan pendidikan civic tersebut,” paparnya

Ia menambahkan, website atau fanpage stakeholder di NTB perlu memasukkan konten animasi yang berisi ajakan atau pesan mencerahkan dan mencerdaskan warga NTB.

Terakhir Didu mengatakan, letak kekuatan tehnologi Animasi maupun komik yakni pesannya mudah diterima dan mudah diingat atau dicerna oleh seluruh lapisan masyarakat apalagi jika karakter animasi atau kartun menjadi viral, maka makin mudah pesan-pesan tersebut digemari netizen.

“Untuk itu Pemda NTB tidak ada salahnya mulai merangkul dan memanfaatkan potensi besar kreator komikus asal NTB sebagai agen pendidikan dan perubahan untuk menciptakan Generasi NTB yang Gemilang,” pungkasnya.

Me