Klaster Baru Penyebaran Covid-19, Warga Diimbau Tak Rayakan Tahun Baru

Klaster baru penyebaran Covid-19 harus dicegah, karena itu warga diimbau tidak melakukan sesuatu yang memungkinkan menjadinya kerumunan-kerumunan

MATARAM.lombokjournal.com ~  Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah minta semua pihak tidak menggelar perayaan tahun baru 2021. Warga diminta berdo’a di rumah masing-masing saat moment pergantian tahun.

“Pergantian tahun ini, kita jadikan sebagai momentum untuk bermunajat dan berdo’a bersama, agar Covid-19 ini cepat berakhir,” ungkap Gubernur saat patroli pengamanan Kamis (31/12/20) sore menjelang malam tahun baru dengan rute keliling kota Mataram lanjut ke arah Senggigi Lombok Barat.

Pergantian tahun jangan sampai ada perayaan-perayaan yang menyebabkan kerumunan. Karena menurutnya, ikhtiar masyarakat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 cukup maksimal. Jangan sampai, kasusnya kembali meningkat karena perayaan tahun baru.

“Ini demi kemaslahatan kita bersama, jangan sampai ikhtiar kita selama ini untuk memutus penyebaran Covid-19, kasusnya kembali melonjak karena tahun baru,” tambah Bang Zul.

Bang Zul mengingatkan warga untuk tidak bereuforia dalam perayaan tahun baru. Apalagi saat ini kasus Covid-19 di provinsi NTB masih terus terjadi.

“Oleh karena itu, untuk tahun baru ini kita tidak melakukan sesuatu yang memungkinkan menjadinya kerumunan-kerumunan, (yang menyebabkan) klaster baru terjadi. Dan sekarang, kita berharap masyarakat semakin disiplin terhadap protokol kesehatan,” tambah Bang Zul.

Lebih lanjut Bang Zul juga ucapkan terimakasihnya kepada masyarakat yang sudah taat,  menjaga keamanan dan kenyamanan daerah ini.

“Terima kasih pada seluruh lapisan masyarakat yg membuat daerah kita senantiasa aman, menyenangkan dan penuh rasa kekeluargaan,” katanya.

Rr/HmsNTB




Pasien Covid-19 di NTB, Senin, Bertambah 60 Orang Positif

Pasien Covid-19 bertambah 20 orang yang selesai isolasi dan sembuh

MATARAM.lombokjournal.com ~ Laboratorium PCR RS Universitas Mataram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR dan TCM RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR RSUD Dr. R. Soedjono Selong, Laboratorium PCR Prodia, Laboratorium TCM RS H.L Manambai Abdulkadir Sumbawa, Laboratorium TCM RSUD Dompu, dan Laboratorium TCM RSUD mengkonfirmasi ada tambahan 60 kasus baru terkonfirmasi Covid-19.

Lalu Gita Aryadi

Dalam siaran pers, Kamis (31/12/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, DRS Lalu Gita Aryadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 268 (dua ratus enam puluh delapan) sampel dengan hasil 189 (seratus delapan puluh sembilan) sampel negatif, 19 (sembilan belas) sampel positif ulangan, dan 60 (enam puluh) sampel kasus baru positif Covid-19, pasien sembuh 20 (dua puluh) orang, kasus kematian.4 (empat) orang.

Dengan adanya tambahan 60 (enam puluh) kasus baru terkonfirmasi positif, 20 (dua puluh) tambahan sembuh baru, dan 4 (empat) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (31/12/2020) sebanyak 5.725 (lima ribu tujuh ratus dua puluh lima) orang, dengan perincian 4.724 (empat ribu tujuh ratus dua puluh empat) orang sudah sembuh, 288 (dua ratus delapan puluh delapan) meninggal dunia, serta 713 (tujuh ratus tiga belas) orang masih positif.

“Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata Lalu Gita Aryadi.

TAMBAHAN 60 KASUS POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 20 ORANG, KASUS KEMATIAN 4 (empat) Orang

Pasien Covi-19 berasarkan Kabupate/kota

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 5666, an. SU, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  1. Pasien nomor 5667, an. NFA, perempuan, usia 13 tahun, penduduk Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  1. Pasien nomor 5668, an. NMS, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Punia, KecamatanMataram, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saatini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  2. Pasien nomor 5669, an. DH, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  1. Pasien nomor 5670, an. WK, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  1. Pasien nomor 5671, an. MFA, laki-laki, usia 17 tahun, penduduk Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  1. Pasien nomor 5672, an. SJ, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5673, an. IK, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5674, an. YT, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5675, an. YH, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5676, an. AS, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pasien merupakan pelaku perjalanan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5677, an. DDW, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5678, an. ST, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5679, an. IN, perempuan, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram;
  1. Pasien nomor 5680, an. RAS, perempuan, usia 10 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5349. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae;
  2. Pasien nomor 5681, an. DR, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5646. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Mpunda;
  1. Pasien nomor 5682, an. M, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5646. Pasien meninggal;
  1. Pasien nomor 5683, an. K, perempuan, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Penanae;
  2. Pasien nomor 5684, an. MDY, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Bima;
  1. Pasien nomor 5685, an. NIS, perempuan, usia 3,5 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Bima;
  2. Pasien nomor 5686, an. RY, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Jatibaru Barat, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Bima dan Puskesmas Jatibaru;
  1. Pasien nomor 5687, an. N, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Kelurahan Keruak, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belumteridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Dr. R. Soedjono Selong;
  1. Pasien nomor 5688, an. SH, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Dr. R. Soedjono Selong;
  1. Pasien nomor 5689, an. PP, perempuan, usia 16 tahun, penduduk Kelurahan Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Dr. R. Soedjono Selong;
  1. Pasien nomor 5690, an. AS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  1. Pasien nomor 5691, an. S, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  2. Pasien nomor 5692, an. LA, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Kelurahan Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  1. Pasien nomor 5693, an. LMS, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Kelurahan Pandan Duri, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  1. Pasien nomor 5694, an. BR, perempuan, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Setanggor, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5465. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  1. Pasien nomor 5695, an. MF, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5443. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Lombok Timur Labuhan Haji;
  2. Pasien nomor 5696, an. R, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Baka Jawa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Dompu;
  3. Pasien nomor 5697, an. MJH, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat;
  1. Pasien nomor 5698, an. SM, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5699, an. H, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Labuhan Badas;
  1. Pasien nomor 5700, an. R, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Labuhan Badas;
  1. Pasien nomor 5701, an. S, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Kerato, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5702, an. YK, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5703, an. DEM, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5451. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5704, an. SS, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Brang Biji,Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5705, an. RSZ, perempuan, usia 14 tahun, penduduk Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit II Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5706, an. M, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal;
  1. Pasien nomor 5707, an. R, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Pekat, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5708, an. TK, perempuan, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Samapuin, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5709, an. H, perempuan, usia 53 tahun, penduduk Desa Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5486. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5710, an. TH, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5711, an. ABK, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Samapuin, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5712, an. D, laki-laki, usia 67 tahun, penduduk Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5463. Saat ini dirawat di  ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5713, an. ZAM, laki-laki, usia 71 tahun, penduduk Desa Boak, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5714, an. ARP, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit II Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5715, an. DA, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5422. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  2. Pasien nomor 5716, an. DNA, laki-laki, usia 8 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5422. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5717, an. LCIP, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5422. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5718, an. MN, laki-laki, usia 73 tahun, penduduk Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5422. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5719, an. IM, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 5449. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5720, an. SR, perempuan, usia 8 tahun, penduduk Kelurahan Brang Bara,Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa dan Puskesmas Unit I Sumbawa;
  1. Pasien nomor 5721, an. H, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Sepakat, Kecamatan Lampang, Kabupaten Sumbawa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal;
  1. Pasien nomor 5722, an. R, perempuan, usia 53 tahun, penduduk Kelurahan Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Bima dan Puskesmas Wera;
  2. Pasien nomor 5723, an. EJ, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Bima dan Puskesmas Langgudu;
  1. Pasien nomor 5724, an. TPHK, perempuan, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Harapan Keluarga Mataram;
  2. Pasien nomor 5725, an. DC, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di ruang isolasi RS Harapan Keluarga Mataram;

Pasien Covid-19 bertambah

Hari ini terdapat 20 (dua puluh) penambahan orang yang selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19, yaitu :

  1. Pasien nomor 4873, an. A, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Desa Lenek Pesiraman, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 4954, an. H, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5079, an. NEM, perempuan, usia 34 tahun, penduduk Desa Tumbuh Mulya, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5163, an. FW, laki-laki, usia 29 tahun, penduduk Desa Labuhan Haji, KecamatanLabuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5230, an. M, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5241, an. H, perempuan, usia 47 tahun, penduduk Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5243, an. JAF, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Kota Administrasi Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
  1. Pasien nomor 5254, an. H, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5258, an. MYU, laki-laki, usia 17 tahun, penduduk Kelurahan Selong, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5304, an. R, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5305, an. MG, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5306, an. MFM, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5337, an. MS, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5391, an. S, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5393, an. M, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Desa Suryawangi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5440, an. S, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5453, an. DR, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat;
  2. Pasien nomor 5465, an. LA, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5467, an. S, perempuan, usia 64 tahun, penduduk Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur;
  1. Pasien nomor 5470, an. S, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur.

Hari Kamis ini juga terdapat 4 (empat) penambahan kasus kematian baru, yaitu:

  1. Pasien nomor 5566, an. S, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Desa Juran Alas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki penyakit komorbid;
  1. Pasien nomor 5682, an. M, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien memiliki penyakit komorbid;
  1. Pasien nomor 5706, an. M, perempuan, usia 56 tahun, penduduk Kelurahan Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak memiliki penyakit komorbid;
  1. Pasien nomor 5721, an. H, perempuan, usia 69 tahun, penduduk Kelurahan Sepakat, Kecamatan Lampang, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Rr/Aya

 Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

 Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119.




Beasiswa Ke Sudan, Diharapkan Jadi Pribadi Unggul

Beasiswa dari LAZ Dasi NTB, penerimanya diharapkan menghadirkan keberkahan bukan hanya untuk NTB, tapi juga untuk Republik Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com

“Jangan jadikan Sudan sebagai terminal akhir, tapi jadikan Sudan sebagai pintu masuk untuk mengenal bumi Allah yang lain, yang lebih luas,” pesan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah.

Motivasi itu disampaikan Gubernur saat membuka pembekalan calon mahasiswa International University of Afrika (IUA) Sudan, melalui aplikasi Zoom pada Kamis, (31/12/20) di Pendopo Gubernur NTB.

Penerima Beasiswa ke Sudan,mendapat pembekalan dari Gubernur NTB melalui aplikasi Zoom
Penerima Beasiswa ke Sudan,mendapat pembekalan dari Gubernur NTB melalui aplikasi Zoom

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul itu berharap, agar para penerima beasiswa LAZ Dasi NTB ini nantinya memiliki pemikiran besar yang akan memberi manfaat bagi masyarakat.

Pengalaman yang diperoleh di Sudan harus dijadikan modal untuk menembak belahan dunia yang lain, yang jauh lebih menantang.

Bang Zul  berpesan, agar para penerima beasiswa memanfaatkan kesempatan berharga tersebut dengan baik.

“Tidak Semua orang punya kesempatan untuk studi ke luar daerah, apalagi ini keluar negeri, karena itu bersyukurlah dan gunakanlah waktu sebaik-baiknya,” ujarnya

Diharapkan,  para pemuda penerima beasiswa ini dapat sukses menjadi pribadi-pribadi unggul yang akan menghadirkan keberkahan, bukan hanya untuk NTB, tapi juga untuk Republik Indonesia.

Kepada LAZ Dasi NTB, Gubernur mengucapkan selamat atas apa yang diraih selama ini.

“Selamat kepada LAZ Dasi NTB, terus ditunggu kiprahnya untuk kejayaan NTB, juga Indonesia, bahkan dunia,”  kata Bang Zul di akahir sambutannya.

Direktur LAZ Dasi NTB, Tarsito menjelaskan, beasiswa ini merupakan salah satu program unggulan LAZ Dasi NTB, yakni Bina Insan Cerdas yang mana senantiasa mewujudkan program-program terkait dengan pendidikan.

“Agar anak-anak NTB menjadi anak kebanggaan, dengan kemampuan-kemampuan keilmuan yang ada,” ujarnya.

Sebanyak 15 pemuda/pemudi NTB yang akan menuntut ilmu di Sudan dan akan berangkat pada bulan Februari 2021 mendatang.

“Harapan kami, bahwa tahun depan kita bisa memberangkatkan lebih banyak lagi, sesuai dengan target mungkin 20 orang anak,” ujarnya.

LAZ Dasi NTB mengucapkan rasa terimakasihnya atas dukungan dan bantuan Pemerintah Provinsi dalam mewujudkan beasiswa tersebut.

Acara yang berlangsung secara virtual itu, diikuti pula oleh Kepala Dinas Perindustrian NTB dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.

Rr/HmsNTB




Bupati Lombok Utara Lepas Satgas Zeni Rehab Rekon

Bupati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-Polri yang telah bekerja bahu membahu membantu masyarakat menangani gempa

TANJUNG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar SH MH menghadiri acara pelepasan Satgas Rehabilitasi Rekontruksi (Rehab Rekon) Pascagempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU), di Aula Kantor Bupati setempat (30/12/20).

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan hampir seluruh kantor dan sarana sosial pendidikan sudah terbangun. Begitu pun dengan tempat ibadah. Kantor bupati belum dibangun, karena menyelesaikan semua kantor pelayanan dahulu.

Bupatti Najmul Akhyar bersama anggota Satgas Rehab Rekon Pascagempa di Kabupaten Lombok Utara

Bencana 5 Agustus 2018 meluluhlantakkan KLU sehingga nyaris seluruh infrastruktur rata dengan tanah saat itu.

“Kalau kita hitung sekitar 80 persen bangunan kita hancur, kemudian 471 jiwa saudara-saudara kita yang meninggal dunia, karena bencana gempa. Momen-momen menyedihkan bagi masyarakat KLU. Namun demikian, kedatangan TNI terutama dengan seluruh pasukan lainnya pada kami rasakan,” imbuhnya.

Hari-hari pertama gempa, lanjutnya, awalnya bingung dari mana masyarakat yang di tenda-tenda bisa makan.

Kehadiran TNI sekali lagi, memberi nuansa yang berarti. Mendirikan tempat- tempat pelayanan kesehatan, menerima layanan medis dua kapal induk angkatan laut di Pelabuhan Carik dan di Pelabuhan Bangsal dengan penuh spirit pelayanan kepada masyarakat.

“Masyarakat Lombok Utara akan mengenang ini sebagai sejarah haru yang membanggakan. Pada saat acara pertemuan di Jakarta, saya terharu beberapa relawan dan TNI menyampaikan pengalaman-pengalaman menariknya ketika berada di Lombok Utara,” tuturnya.

Bupati menceritakan keramahan masyarakat yang luar biasa walaupun dalam kondisi bersedih, warga tulus hidup di tenda dengan segala keterbatasan yang ada.

Hal-hal sederhana yang selalu kami ingat, 5 menit saja kami di tenda, kopi sudah keluar, alhamdulillah. Budaya ngopi masyarakat kita dirasakan sebagai keramahtamahan.

“Pilu itu kita hadapi secara bersama-sama, pengalaman saya jam 10 malam sudah ada di rumah sakit dengan melihat korban, ambulans desa dari berbagai sumber berdatangan membawa masyarakat kita yang terkena bencana, menjadi saksi langsung pasukan TNI tidak pernah dibelakang dan selalu di depan membantu masyarakat,” urainya.

Bupati Najmul menambahkan, kisah haru saat masyarakat Lombok Utara masih di tenda dan membutuhkan pertolongan, kemudian terjadi gempa pula di Palu.

Masyarakat beramai-ramai mengumpulkan hasil buminya untuk dijual. Hasil penjualan dikirim ke Palu. Gempa bumi dari segala perspektifnya. Kisah-kisah yang menginspirasi masyarakat Lombok Utara, tidak pernah lupa kepada TNI atas peran dan jasa yang dilakukan.

“Ada satu hal dari TNI yang mungkin tidak saya lupakan yaitu ‘sekata dalam nestapa’. Kata-kata ini, bukan sekadar slogan. Saya merasakan betul sekata dalam nestapa merupakan napas TNI Republik Indonesia,” ungkapnya.

Selaku pimpinan daerah menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI-Polri yang telah bekerja bahu membahu membantu masyarakat menangani gempa.

“Dari hati yang paling dalam, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang tulus sekaligus memohon maaf jika ada keliru dan salah. Mohon jangan lupakan Lombok Utara,” harap bupati kepada personel Satgas Rehab Rekon.

Pasukan spesial untuk kontruksi

Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan SSos MT, mengawali sambutannya mengatakan rencana pergeseran pasukan dari lokasi pembangunan di Lombok Utara ke arah pemberangkatan di Lombok Barat.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan pak bupati yang bisa hadir bersama kami. Danrem juga mengapresiasi pak bupati yang selama ini menerima satgas TNI dengan baik dan semoga kami juga sudah memberikan yang terbaik dalam pembangunan fisik maupun pergaulan dan komunikasi dengan masyarakat. Besar harapan, apa yang sudah kita bangun bersama mendapat keberkahan,” tuturnya.

Ditambahkannya lagi, sebenarnya pasukan yang datang ke Lombok Utara adalah pasukan spesial yang didatangkan untuk kontruksi, tetapi karena kadang adanya keterlambatan material, maka dilakukan pula kegiatan tambahan seperti perbaikan tempat-tempat ibadah.

“Terima kasih kepada para Danton (Komandan Pleton, ed) yang telah mengawasi dan melaksanakan tugas. TNI juga berempati kepada masyarakat yang mengalami bencana, jangan sampai kita membebani dengan hal-hal yang tidak baik,” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon, ed) Satgas Rehab Rekon Mayor Marinir Nofri G Kaluh menyatakan 10  bulan bertugas di Lombok Utara dari berbeda sumber dan asal kesatuan.

Ada yang dari Kodam Siliwangi, ada dari Kodam Diponegoro, Kodam Udayana, Kostrad dan Marinir, semuanya berjumlah 300 personel.

Danyon mengatakan pula, spesifikasi tugas di dua kecamatan yaitu Tanjung 100 personil dan Gangga 200 personel. Landasan TNI adalah 8 wajib TNI yang mana pada poin 8 adalah senantiasa memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat ataupun membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dimanapun berada.

“Saya bisa katakan tugas ini gampang dan juga berat. Kalau tugas tempur musuh yang kita hadapi jelas, tetapi yang kami lakukan di sini adalah membantu kemanusiaan. Memang satuan tugas marinir adalah satuan tugas tempur yang jarang sekali  melakukan tugas profesi pembangunan tetapi marinir harus mampu menjadi pasukan multi. Kami ditempatkan di rumah-rumah warga, sekolah, atau Perumahan Polsek, karena lebih dekat dengan lokasi tempat kerja,” urainya.

Rangkaian acara berlangsung khidmat dalam suasana kekeluargaan. Diakhiri penyerahan cinderamata oleh bupati kepada Komandan SSK Marinir dan Kostrad serta foto bersama. Kemudian dilanjutkan dengan rapat evaluasi dan ramah tamah.

Hadir pula pada kesempatan tersebut di antaranya Penjabat Sekretaris Daerah KLU, Drs H Raden Nurjati, Wakapolres Lombok Utara Kompol Setia Wijatono SH, beberapa Pimpinan OPD, Danramil dan Kapolsek se-KLU, personil Satgas Rehab Rekon serta tamu undangan lainnya.

sas

 




Menekan Pekerja Migran Illegal, Pemprov dan Pemkab se-NTB Tandatangani Nota Kesepahaman

Pemerintah kabupaten/kota diharapkan bisa membuat regulasi terkait pekerja migran

MATARAM.lombokjournal.com

Pemerintah Provinsi NTB membangun dan memperkuat kerjasama dan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota se-NTB melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB, di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Rabu (30/12/20).

Hal ini merupakan upaya menekan angka PMI yang tidak resmi (ilegal).

Wagub NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., usai penandatanganan MOU tersebut  menyatakan, ini bukti bersama bahwa Pemprov NTB dan Pemerintah kabupaten/kota benar-benar memiliki perhatian terhadap nasib pekerja migran.

Menurutnya, Pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota tidak menginginkan terjadinya hal-hal miris bahkan mengenaskan yang menimpa para pekerja migran asal NTB.

“Jangan sampai hal-hal miris yang pernah terjadi terulang kembali dan kita tak bisa berbuat lebih banyak lagi untuk membantu pekerja migran kita, karena memang tidak tercatat saat keberangkatannya sebagai pekerja migran ke luar negeri,” kata Ummi Rohmi.

Wagub juga mengakui tidak mengetahui persis jumlah total pekerja migran asal NTB kyang non procedural, karena tidak tercatat dan terdata secara baik terutama asal desa keberangkatan para pekerja migran tersebut.

Hal ini menjadi catatan Wagub NTB agar ke depan menjadi perhatian bersama, utamanya melakukan pendataan yang lebih slektif terhadap para pekerja migran NTB yang ke luar negeri.

Seperti ketahui, Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah tercagat sebagai daerah asal pekerja migran terbanyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di NTB.

Wagub berharap, agar pemerintah kabupaten/kota se-NTB terus-menerus melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjadi pekerja migran melalui prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah.

Pemerintah kabupaten/kota juga diharapkan bisa membuat atau mengatur regulasi terkait pekerja migran ini dan bisa bersinergi kuat hingga berbasis desa.

Data pekerja migran berbasis desa dimaksud sangatlah strategis artinya untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk bagi pekerja migran yang ada di luar negeri. Selain itu desa juga lebih tahu percis data keluar masuk masyarakatnya baik yang ke luar negeri maupun Kembali dari luar negeri.

“Kita inginkan ke depan agar seluruh masyarakat desa yang menjadi pekerja migran ataupun kembali ke desa asalnya agar terdata dengan baik di desanya sendiri,” ujar Wagub.

Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, melaporkan, maksud dan tujuan MoU ini adalah sebagai landasan semua pihak provinsi maupun kabupaten/kota dalam upaya perlindungan PMI yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se NTB. Baik sebelum penempatan, selama penempatan, sesudah penempatan hingga sampai balik ke daerah asal naker itu sendiri.

MoU ini diharapkan kerjasama atau sinergi yang semakin terbangun dengan baik dari provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat desa.

“Karena hal ini penting dilakukan  karena setiap tahunnya dipulangkan 1052 orang pekerja migran dengan berbagai masalah yang menimpanya. Karena itu dengan MoU ini kalau kita bisa menata ataupun mendata dengan baik bisa kita menekan sekecil mungkin pemberangkatan pekerja migran secara unprosedural,” ujar Wismaningsih.

diskominfotikntb

 




Wabup Lombok Utara Terima Tim Penangulangan Kemiskinan Dari Karangasem

Wabup Lombok Utara menyampaikan terima kasih, KLU dijadikan tempat studi banding penurunkan angka kemiskinan

TANJUNG.lombokjournal.com

Wakil Bupati Lombok Utar,  H Sarifudin SH MH didampingi Sekretaris Bappeda Yuni Kurniati dan Kepala OPD menerima, kunjungan kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Karangasem,  Aula Bupati Lombok Utara, Senin (28/12/20).

Wabup Lombok Utara, H Saripuddin

Rombongan dari Karangasem, Bali itu dipimpin Wakil Bupati Karangasem Dr. I Wayan Artha Dipa SH MH sekaligus sebagai Ketua TKPK.

Kedatangan Wabup Karangasem didampingi Kepala Bapelitbangda Kab. Karangasem I Nyoman Siki Ngurah ST MT, Kabag Umum Ni Made Sri Artini MSi, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Karangasem, Drs Edi Setiadi Dwijantoro, serta Kabid PPM Bapelitbangda, I Made Suadnyana SP MAP.

Wakil Bupati Lombok Utara, H Sarifudin SH MH saat menyampaikan sambutan mengucapkan terima kasih, KLU dijadikan sebagai tempat studi banding dalam menurunkan angka kemiskinan.

Dijabarkan Wabup, KLU terdiri dari lima kecamatan sebagai daerah otonom kabupaten dengan jumlah penduduk kurang lebih 230 ribu jiwa. KLU menjadi kabupaten baru di NTB pada tahun 2008 silam.

Jumlah desa di KLU ada 43 desa, tiga bulan kemarin diresmikan 10 desa definitif pemekaran baru. Adapun pendapatan masyarakat dominan dari aspek pertanian dan perdagangan dengan produk unggulan berupa padi.

“Ke depan, diharapkan menjadi prioritas dan penyangga ketahanan pangan masyarakat KLU,” urainya.

Lebih lanjut dijelaskan, seandainya ada yang bisa dikerjasamakan dengan Kabupaten Karangasem untuk membangkitkan pariwisata supaya cepat pulih normal membaik.

“PAD kami dulu berkisar 200 miliar rupiah, tetapi sekarang tinggal 110 miliar rupiah, 70 persennya dari sektor pariwisata. Semoga pandemi ini, bisa segera mereda sehingga ekonomi masyarakat bisa bangkit. Begitu pun pada sektor jasa, juga mengalami penurunan,” tuturnya.

Wakil Bupati Kabupaten Karangasem Dr. I Wayan Artha Dipa SH MH dalam sambutannya merasa bangga diterima langsung oleh  Wabup dan jajarannya dalam kunjungan kerja kali ini.

Dikatakannya, gambaran atau masukan sungguh berarti, sehingga Kabupaten Karangasem mudah-mudahan bisa menurunkan angka kemiskinan dengan mencontoh cara yang dilakukan oleh Pemda KLU.

“Antara Lombok dan Karangasem sangat dekat, tidak ada salahnya kita saling belajar, saling mengisi untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Disampaikannya, fokus pihaknya menanggulangi penanganan kemiskinan dengan mendapatkan gambaran utuh, apa langkah-langkah yang dilakukan oleh Wakil Bupati sebagai Ketua Tim dalam menangani kemiskinan dan berhasil menurun drastis.

Masukannya terutama yang berkaitan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 dan UU Nomor 9 Tahun 2015.

Wayan Artha Dipa mengaku mendengar banyak terobosan-terobosan yang diambil Pemda KLU dalam menurunkan angka kemiskinan.

“KLU kami lihat ekonomi masyarakatnya cukup bagus. Dari struktur PAD berasal dari sektor pertanian dan pariwisata, galian C dan lain lain. Adapun sumber galian C ini, di Bali adanya di lereng Gunung Agung,” katanya.

Rangkaian acara berlangsung khidmat, sebelum melanjutkan diskusi dilakukan tukar menukar cinderamata dari kedua wabup, kemudian diakhiri dengan foto bersama.

sas




Bupati Najmul Akhyar Hadiri Sidang Paripurna Lima Raperda

Telah disetujui  penetapan lima buah Raperda menjadi Perda

TANJUNG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar SH MH menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) di Ruang Paripurna dprdd Lombok Utara, Senin (28/12/20).

Sidang paripurna dipimpin Wakil Ketua I Mariadi SAg dan Wakil Ketua II H Burhan M Nur SH itu, diawali penyampaian laporan Panitia Khusus (Pansus) Raperda perubahan kedua atas Perda Nomor 4 Tahun 2010 dan pencabutan Perda Nomor 12 Tahun 2012.

Kemudian laporan Pansus II Raperda perubahan status PDAM menjadi Perusahan Daerah (Perumda) Air Minum, dan Raperda Cara Penyelesaian Ganti Rugi serta Pansus Raperda tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, disampaikan oleh masing-masing juru bicara Pansus.

Dalam pandangan akhir fraksi-fraksi dewan, diawali Fraksi Gerindra, PKB dan PDIP oleh Dra Hj Galuh Nurdiyah, pandangan akhir fraksi Demokrat, PBK dan PAN dibacakan Nurhardin SAg serta pandangan akhir Fraksi Golkar yang disampaikan oleh Raden Nyakradi SPd.

Pada prinsipnya gabungan fraksi-fraksi dewan menyetujui 5 Raperda yang diajukan eksekutif kepada legislatif menjadi Perda.

Ucapan Selamat untuk Bupati Terpilih

Di hadapan pimpinan dan anggota DPRD KLU, Bupati Najmul menyampaikan pendapat akhir fraksi-fraksi dewan. Dikatakannya, mengakhiri tahun 2020 melalui momentum Sidang Paripurna DPRD, Bupati Najmul mengucapkan selamat kepada Bupati Terpilih, H Djohan Sjamsu SH dan wakilnya Danny Carter Febrianto Ridawan MT.

“Izinkan kami mengucapkan selamat kepada orang tua kami, bapak H Djohan Sjamsu dan sdr Danny Carter, yang insha Allah melanjutkan kepemimpinan pada tahun 2021 di KLU ini,” kata Najmul Akhyar.

Ia menyampaikan kepada seluruh masyarakat, Lombok Utara pesta demokrasi telah diselesaikan dengan baik.

“Siapa pun yang terpilih menjadi pimpinan kita. Untuk itu, demi kecintaan terhadap masyarakat Lombok Utara, tidak sedikit pun niat untuk melakukan sengketa hukum. Bersatu membangun Lombok Utara jauh lebih penting dari kepentingan apapun,” kata Bupati.

Lebih lanjut Bupati Najmul menyampaikan, pembentukan peraturan perundang-undangan diperlukan berkaitan dengan sistem dan tata cara pemberlakuannya.

UU Nomor 12 tahun 2011 sebagimana telah diubah dengan UU Nomor 15 tahun 2019 tentang Perubahan UU Nomor 11 tentang Pembentukan Perundang-undangan adalah landasan hukum bagi pembentukan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“UU di bentuk untuk menciptakan tertib peraturan perundang-undangan yang konsepsi dan perumusan normatifnya tidak saling bertentangan atau tumpang tindih satu sama lain,” tuturnya.

Dalam pada itu, pimpinan sidang Wakil Ketua I DPRD Lombok Utara, Mariadi SAg menyampaikan, kini telah disetujuinya penetapan lima buah Raperda menjadi Perda.

Maka seluruh rangkaian sidang paripurna dewan telah dapat diselesaikan pengujung tahun 2020.

Hadir dalam Sidang Paripurna Itu, beberapa pimpinan OPD lingkup Pemda KLU, unsur Polres Lombok Utara, unsur PDAM dan tamu undangan lainnya.

sas




Layanan Digital BPJS Kesehatan Beri Kepuasan Kaum Milenial

Dengan aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA, dapat melakukan pelayanan BPJS Kesehatan dimana pun dan kapan pun

MATARAM.lombokjournal.com

Untuk mengoptimalkan pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan memberikan layanan non tatap muka melalui Pelayanan Admistrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) dan aplikasi Mobile JKN.

Pelayanan non tatap muka ini semakin dikenal oleh masyarakat karena program ini memudahkan peserta JKN-KIS dalam mengurus adminitrasi.

Aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA ini tergolong mudah untuk diakses, apalagi bagi anak milenial saat ini tentunya sudah sangat akrab dengan yang namanya gadget.

Aplikasi Mobile JKN ini sangatlah mudah diperoleh, cukup masuk di play store atau app store, langsung dapat diunduh secara gratis, sedangkan PANDAWA sendiri cukup chat melalui whatsapp dari rumah, peserta dapat dilayani langsung oleh petugas BPJS Kesehatan.

Salah satu peserta JKN-KIS Nyanyun (21), warga asal Kota Mataram mengaku sangat akrab dengan aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA. Baginya, ini adalah salah satu terobosan dari BPJS Kesehatan yang sangat menarik untuk masyarakat  saat ini.

“Saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah meluncurkan aplikasi tersebut, segala sesuatunya sudah sangat dipermudah, apalagi masyarakat kita saat ini pun sudah tidak asing lagi dengan yang namanya gadget, maka aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA sangat tepat di era pandemic Covid-19  seperti sekarang ini,” ujar Nyanyun saat bertemu dengan tim Jamkesnews.

Nyanyun pun sudah mencoba sendiri aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA, di samping prosesnya mudah dan cepat, ia pun dapat melakukan pelayanan BPJS Kesehatan dimana pun dan kapan pun.

Tidak berakhir pada dirinya saja, Nyanyun pun ikut serta menginformasikan program ini kepada teman, tetangga dan keluarganya, agar semuanya tidak perlu datang ke Kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan administrasi.

“Saya merasakan layanan ini benar-benar membantu, untuk itu saya harus memberitahukan program ini kepada masyarakat, agar kedepannya mereka dapat merasakan kemudahan melalui apikasi Mobile JKN dan PANDAWA tanpa harus pergi ke Kantor BPJS Kesehatan. Terima kasih BPJS Kesehatan telah mengeluarkan layanan menarik untuk peserta JKN-KIS sehingga peserta JKN-KIS seperti saya ini tidak perlu ke luar rumah di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” tutup Nyanyun.

dh/yn/Jamkesnews

 




Luar Biasa Program JKN-KIS, Mahdin Yang Telah Sakit pun Dapat Menjadi Peserta

Menjadi peserta program JKN-KIS, segala biaya untuk berobat dijamin penuh oleh BPJS Kesehaan

MATARAM.lombokjournal.com

Mahdin Hamid (57) merupakan satu dari ratusan juta orang yang sudah merasakan manfaat dari hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Ia yang diketahui menderita penyakit jantung ini memerlukan penanganan medis serta rutin mengonsumsi obat jantung setiap hari.

Ia tidak pernah menduga akan terserang penyakit jantung sebelumnya dan memerlukan biaya pengobatan yang sangat mahal.

Sejak didiagnosa terserang penyakit jantung, Mahdin langsung melakukan pengobatan secara rutin ke rumah sakit. Parahnya, saat itu, ia belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.

“Setiap berobat saya harus mengeluarkan biaya kurang lebih 2 juta rupiah dan itu saya lakukan 2 minggu sekali. Kalau dihitung-hitung sudah puluhan juta rupiah biaya yang saya keluarkan untuk melakukan pengobatan ini dengan biaya sendiri,” ungkapnya pada tim Jamkesnews.

Melihat biaya pengobatan jantung yang tinggi, ia sempat pasrah dan berkeinginan untuk tidak melanjutkan pengobatan, sampai akhirnya salah seorang temannya menyarankan untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS.

“Saya diberitahu oleh teman untuk mendaftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS, agar biaya pengobatan jantung saya dijamin BPJS Kesehatan. Tetapi saat itu saya tidak langsung percaya anjuran teman saya, karena saya berpikir itu merupkan hal yang tidak mungkin, sebab biaya untuk pengobatan jantung itu sangat mahal. Mana mungkin dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan,” ujar Mahdin.

Mahdin pun tidak langsung mendaftarkan dirinya ke BPJS Kesehatan. Ia mencari tahu kebenarannya dari setiap pasien yang berobat jantung yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dari informasi yang ia dapat, akhirnya Mahdin pun mencoba mendaftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS.

“Ternyata segala biaya pengobatan jantung saya ditanggung sepenuhnya oleh Program JKN-KIS melalui BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

Rasa haru dan senang pun bercampur aduk saat ia mengetahui, segala biaya dijamin penuh dan dirinya pun tidak menyangka jika ada jaminan kesehatan yang menerima masyarakat yang telah sakit menjadi peserta seperti dirinya.

“Saya pikir tidak akan ada jaminan kesehatan mana pun yang menerima saya menjadi peserta dalam kondisi sakit, ternyata Program JKN-KIS dapat menerima, luar biasa program ini,” ujarnya bahagia.

Hingga saat ini pun dirinya masih tidak menyangka bahwa pengobatannya dijamin penuh BPJS Kesehatan.

“Rasanya seperti mimpi, sangat bersyukur telah menjadi peserta JKN-KIS, andai saja saya tahu sejak awal, saya tidak perlu mengeluarkan biaya berpuluh-puluh juta untuk pengobatan ini, tetapi semua ini tidak perlu disesali karena sekarang saya dapat berobat dengan tenang menggunakan KIS tanpa harus mengeluarkan biaya. Terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan program yang sangat mulia ini,” tutup Mahdin.

dh/yn/Jamkesnews




Gubernur Prioritaskan Pengusaha Lokal dalam Pembangunan NTB

Kepala OPD diminta prioritaskan pengusaha NTB untuk mengerjakan semua proyek yang ada di NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Proyek nasional yang banyak di Nusa Tenggara Baat (NTB), semuanya harus dikerjakan oleh pengusaha NTB.

Seluruh Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) diminta memprioritaskan pengusaha NTB untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut.

Gubernur H Zulkiefimansyah

Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah menekankan itu saat menghadiri diskusi refleksi akhir tahun, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) NTB, di Cafe Meekow, Selasa (29/12/20).

Saat hadir dalam acara refleksi akhir tahun itu, Gubernur Zul membawa seluruh Kepala OPD Provinsi NTB.

Acara yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat ini dihajatkan menjadi wadah silaturrahim antara pemerintah dengan pengusaha di NTB.

“Kedatangan kami kesini bersama seluruh kepala OPD agar silaturrahim kita tetap terjaga, saya harapkan pengusaha di NTB ini tetap bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan NTB Gemilang,” ungkap Gubernur yang populer disapa Bang Zul tersebut.

Menurutnya, banyak yang bisa dikerjakan oleh pengusaha kita di NTB.

“Itu semua harus kita akomodir,” kata Bang Zul kepada seluruh Kepala OPD.

Sebelumnya Ketua Kadin NTB, H.Faurani mengucapkan terimakasih kepada Gubernur NTB. Menurutnya, perhatian Gubernur kepada pengusaha yang ada di NTB sangat luar biasa.

“Terimakasih Pak Gubernur, perhatian bapak kepada pengusaha di NTB ini sangat luar biasa,” ungkap H.Faurani.

Di penghujung tahun 2020 ini, tambahnya, menjadi momentum untuk merefleksikan apa yang telah dilaksanakan. Ia mengaku, saatnya menyongsong masa depan yang lebih gemilang pada tahun 2021 mendatang.

“Mari kita songsong bersama, 2021 kita semua harus lebih baik, kita akhiri tahun 2020 ini dengan penuh pembelajaran,” tutupnya.

Rr/HmsNTB