Juniatun Aena, Produsen Kopi ALAMANDA Santong, Lombok Utara

MATARAM.lombokjurnal.com

JUNIATUN, 49, dari Dusun Suka Damai, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, semula adalah seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bangsa yang dirintis dan dikelolanya. Menjadi guru PAUD dijalaninya selepas menempuh pelatihan guru di Tadhika Puri. Sekarang ia lebih banyak dikenal sebagai pengusaha UKM (Usaha Kecil dan Menengah),  dengan produk pisang sale dan kopi dengan merek ALAMANDA

Junniatun Aena

Kalau sekarang Juniatun Aena dikenal sebagai produsen kopi ALAMANDA, itu juga bermula dari lingkungan PAUD. Tahun 2013,  ia berkumpul dan berembug dengan orang tua murid di PAUD, yang jumlahnya sebanyak 10 orang. Umumnya mereka tak punya pekerjaan tetap.

Akhirnya, mereka sepakat membuat kelompok usaha. Karena di Desa Santong punya potensi kopi, maka usaha dimulai dengan memproduksi kemasan kopi bubuk.

Kemasan kopi bubuk yang sederhana itu diberi nama ALAMANDA. Nama itu merupakan singkatan dari ‘alam para janda’. Sebab 10 orang yang berkumpul dan sepakat membuat kelompok usaha itu merupakan single parents, alias orang tua tunggal karena mengasuh anak sendiri tanpa didampingi suami.

Tapi mereka punya tekad, para perempuan yang menjadi orang tua tunggal tak harus mengeluh, dan perempuan yang berpisah dengan suami harus tegar termasuk bisa mandiri menghidupi keluarganya.

“Dan untuk bisa menghidupi keluarga tidak selalu harus menjadi TKW (tenaga kerja wanita, red) ke luar negeri,” kata Juniatun.

Ia menceritakan banyak perempuan yang menjanda di desanya, memutuskan menjadi TKW ke Malaysia, Arab Saudi atau ke negara lainnya, tentu harus melepas kewajiban mengasuh anaknya.

Tapi memulai usaha membutuhkan modal? Juniatun menjelaskan, merintis usaha kecil-kecilan dengan kelompoknya itu hanya dengan modal Rp150 rb. Caranya, masing-masing anggota kelompok mengeluarkan Rp15 rb.

Uang sebanyak itu digunakan untuk beli bahan baku kopi, dengan alat sederhana kemudian mengerjakan bersama. Mulai dari menggoreng hingga mengemas kopi siap jual. Untuk memasarkan produk mereka bekerja keras. Menawarkan kopi bubuk kemasan ke warung-warung dan ke kantor-kantor.

“Kami terus promosi , termasuk mempromosikan pada mahasiswa yang kebetulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Santong,” tutur Juniatun.

Seperti kata pepatah, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.  Dengan banyak hambatan yang dihadapi, para janda itu pantang menyerah. Seiring perjalanan waktu, produksi mereka terus meningkat dan makin diminati konsumen.

“Sat itu kami sempat bingung, karena sempat mendapat pesanan jumlah besar,” cerita Juniatun tentang awal usahanya.

Dengan bekerja keras, akhirnya kopi ALAMANDA makin dikenal. Sejak itu tiap Pemerintah Daerah Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi NTB berpromosi tetang produk lokal ke luar daerah, sealu melibatkan kopi ALAMANDA. Misalnya promosi ke Batam, Joga dan ke daerah lain.

Juga dilibatkan tiap even di daerah, misalnya Expo NTB yang berlangsung tiap tahun. Festival Kopi Senja di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, di hotel kawasan Malimbu, termasuk even yang sering berlangsung Gili Air, Lombok Utara, serta even promosi produk lokal lainnya.

Pesanan JPS Gemilang

Juniatun menuturkan, penjualan kopi kemasan ALAMANDA dari Desa Santong makin meningkat. Tentu saja, usahanya belum tergolong besar, namun peningkatan omzet cukup lumayan. Kalau semula hanya 10 kg per bulan, saat ini melalui pemasaran outlet rumah makan, kafe, pasar swalayan, mall dan pasar lainya di luar pemerintah, omzetnya bisa lebih dari 10 kg seminggu.

Tak lupa, Juniatun menyebut Ibu Wiwik Satip, Kepala Bidang Agrio di Dinas Perindustrian Provinsi NTB, yang membuka jalan untuk bantuan alat produksi pada tahun 2018. Bantuan itu membuat usaha yang dikelola bersama kelompoknya makin menanjak.

“Sekarang kami tidak bingung kalau melayani pesanan dalam jumlah besar,” kata Juniatun.

Karena itu Juniatun bersyukur dengan adanya program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang di masa pandemi Covid-19 dari Pemerintah Provinsi NTB, yang memberdayakan  pengusaha UKM/UMKM lokal.

Pada JPS Gemilang Tahap II dan III, kopi ALAMANDA mendapat pesanan masing-masing 1000 bungkus. Itu berarti masing-masing menghabiskan 1,5 kwt kopi.  Jumlah itu tentu saja banyak melibatkan tenaga kerja di desanya.

Dari pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, untuk program bantuan saat pandemi Covid-1 ini, kopi ALAMANDA mendapat pesanan 2001 bungkus untuk tahap II.

“Mudahan untuk tahap berikutnya kami juga dilibatkan,” harap Juniatun.

Ia menceritakan, di Lombok Utara para pelaku dilibatkan dalam rembug tentang produk yang dipesan, baik soal kapasitas produk, kualitas, harga dan sebagainya.

“Kami berharap, pemerintah daerah memperhatikan ibu-ibu yang menjadi kepala rumah tangga,” harapnya.

Ketika mendengar kabar bahwa Pemerintah Provinsi akan membuka pemasaran poduk lokal ke luar daerah, Juniatun sangat gembira.  Ini akan sangat membantu kesejahteraan dan mendukung gerakan kemandirian perempuan di desanya.

“Siap untuk keluar daerah, sangat berharap sekali. Itu tujuan. Pemerintah Provinsi akan membantu pemasaran lebih luas lagi,” kaa Juniatun.

Selama ini Juniatun tidak semata-mata bicara bisnis, tapi juga gerakan penguatan perempuan sebagai kepala rumah tangga.

“Perempuan sebagai single parent perlu dapat dukungan pemda. Usaha yang kami rintis ingin membuktikan, bahwa single parent di desa punya kreativitas. Dengan potensi yang ada kami bisa menyekolahkan anak dan membiayai keluarga,” tutur Juniatun yang saat ini mulai membina kelompok perempuan melalui kegiatan menjahit dan pemanfaatan pekarangan.

Rr    

 




UPDATE Covid-19: Hari Minggu, 02 Agutus 2020, Bertambah 35 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 9 (Sembilan)  Orang, Kasus Kematian 2 (dua) Orang

Dihimbau, agar masyarakat untuk mulai membudayakan pola hidup “Nurut Tatanan Baru”, yakni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam setiap aktifitas, agar tetap aman dan produktif ditengah pandemi Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Universitas Mataram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR RSUD R. Soedjono Selong, Laboratorium TCM RSUD Provinsi NTB, Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, dan Laboratorium TCM RSUD Praya mengkonfirmasi, ada tambahan 35pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 9 (sembilan) orang.

Lalu Gita Aryadi

Siaran pers hari Minggu (02/08/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 178 sampel dengan hasil 122 sampel negatif, 21 sampel positif ulangan, dan 35 sampel kasus baru positif Covid-19, sembuh 9 (sembian) orang, kasus kematian 2 (dua) orang.

Dijelaskan,  adanya tambahan 35 kasus baru terkonfirmasi positif, 9 (sembilan) tambahan sembuh baru, dan 2 (dua) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Minggu  (02/08/20) sebanyak 2.150 orang, dengan perincian 1.325 orang sudah sembuh, 119 meninggal dunia, serta 706 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

TAMBAHAN 35 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 9 (SEMBILAN) ORANG, KASUS KEMATIAN 2 (DUA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 2116, an. RY, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  2. Pasien nomor 2117, an. MAL, perempuan, usia 16 tahun, penduduk wilayah kerja Puskesmas Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  3. Pasien nomor 2118, an. NA, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  4. Pasien nomor 2119, an. M, perempuan, usia 49 tahun, penduduk Desa Jeringo, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  5. Pasien nomor 2120, an. F, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Desa Mambalan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  6. Pasien nomor 2121, an. W, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Nyiur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda Narmada;
  7. Pasien nomor 2122, an. HM, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Awet Muda Narmada;
  8. Pasien nomor 2123, an. H, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  9. Pasien nomor 2124, an. SN, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  10. Pasien nomor 2125, an. LHA, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Tanjung;
  11. Pasien nomor 2126, an. NMS, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  12. Pasien nomor 2127, an. IKS, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  13. Pasien nomor 2128, an. WW, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Kesit, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong;
  14. Pasien nomor 2129, an. A, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong;
  15. Pasien nomor 2130, an. YW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong;
  16. Pasien nomor 2131, an. R, perempuan, usia 51 tahun, penduduk Desa Wanasaba Lauq, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas Karang Baru;
  17. Pasien nomor 2132, an. NKA, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  18. Pasien nomor 2133, an. INS, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Siloam Mataram;
  19. Pasien nomor 2134, an. NS, perempuan, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  20. Pasien nomor 2135, an. W, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  21. Pasien nomor 2136, an. BR, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  22. Pasien nomor 2137, an. S, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju;
  23. Pasien nomor 2138, an. MJ, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju;
  24. Pasien nomor 2139, an. M, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju;
  25. Pasien nomor 2140, an. I, perempuan, usia 30 tahun, penduduk Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Patut Patuh Patju;
  26. Pasien nomor 2141, an. IBP, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1839. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  27. Pasien nomor 2142, an. AB, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Desa Presak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1866. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  28. Pasien nomor 2143, an. W, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Doromelo, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  29. Pasien nomor 2144, an. I, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Desa Daha, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  30. Pasien nomor 2145, an. S, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Marada, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  31. Pasien nomor 2146, an. I, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Rasabou, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  32. Pasien nomor 2147, an. H, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Desa Marada, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  33. Pasien nomor 2148, an. S, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Desa Jala, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  34. Pasien nomor 2149, an. Y, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Daha, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu;
  35. Pasien nomor 2150, an. I, laki-laki, usia 22 tahun, penduduk Desa Huu, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Dompu.

Dipermaklumkan, berdasarkan hasil klarifikasi terhadap pasien Covid-19 nomor 2096 yang semula diumumkan berjenis kelamin perempuan, bahwa pasien sesungguhnya berjenis kelamin laki-laki.

Hari Minggu terdapat penambahan 9 (sembilan) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 1180, an. LBR, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 1357, an. SBU, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  3. Pasien nomor 1362, an. FDN, perempuan, usia 40 tahun, penduduk ber-KTP Denpasar, Bali. Saat ini berdomisili di Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 1469, an. DKM, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Desa Dasan Tapen, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat;
  5. Pasien nomor 1501, an. N, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Lelede, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat;
  6. Pasien nomor 1605, an. SR, laki-laki, usia 64 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 1632, an. NY, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat;
  8. Pasien nomor 1656, an. F, perempuan, usia 60 tahun, penduduk Desa Kelayu, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur;
  9. Pasien nomor 1685, an. W, perempuan, usia 61 tahun, penduduk Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Hari Minggu ini juga terdapat penambahan 2 (dua) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 1983, an. S, laki-laki, usia 69 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid;
  2. Pasien nomor 2123, an. H, perempuan, usia 44 tahun, penduduk Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Sekda sebagai Ketua Pelaksana Haria Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Aryadi menghimbau, agar masyarakat untuk mulai membudayakan pola hidup “Nurut Tatanan Baru”, yakni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam setiap aktifitas, agar tetap aman dan produktif ditengah pandemi Covid-19.

Dikatakan, lebih baik mencegah dari pada mengobati, terlebih hingga saat ini vaksin dan obat untuk Covid-19 belum ditemukan dan masih dalam proses uji coba.

Karena itu, mari kita disiplin menggunakan masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, rajin cuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Protokol kesehatan ini merupakan langkah pencegahan yang paling efektif untuk menghindari resiko terpapar Covid-19.

AYA/HmsNTB

 Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

 Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119




Pilkada KLU: Djohan-Danny Targetkan Dukungan Koalisi Besar

Kendati belum terbit SK, Sudirsah memastikan jika dukungan PDI-P sudah menjadi milik Joda Akbar

MATARAM.lombokjounal.com — Pasangan Djohan Sjamsu-Danny Carter Febrianto Ridwan (Djohan-Dani) atau yang akrab disebut Joda Akbar dipastikan mengantongi Surat Keputusan (SK) dukungan tiga partai politik (Parpol), yakni PKS, PKB dan Partai Gerindra.

Belum puas dengan dukungan tiga partai tersebut, paket Joda Akbar targetkan koalisi besar dengan menanti Surat Keputusan (SK) dari partai Golkar dan Nasdem.

Momentum terbitnya SK dari dua partai terakhir ditunggu Joda Akbar sebelum mereka melakukan deklarasi.

“Ya Joda Akbar akan deklarasi setelah ada kepastian dukungan dari Golkar dan Nasdem,” ungkap ketua DPC Partai Gerindra, Sudirsah Sujanto.

Disampaikan, pihaknya tengah mengintensifkan lobi-lobi politik terhadap dua Parpol tersebut. Sudirsah pun optimis bahwa arah dukungan partai Golkar dan Nasdem akan tertuju kepada pasangan Joda Akbar.

Hal tersebut disampaikan Sudirsah berdasarkan komunikasi politik yang telah dibangun dengan dua partai tersebut.

Ia menilai, telah ada kesepahaman dan kecocokan antara paket Joda Akbar dan dua parpol itu terkait kepentingan bersama di Pilkada KLU.

Dengan bergabungnya dua parpol itu ke gerbong koalisi pendukung Joda Akbar, maka semakin menegaskan besarnya peluang menang.

“Target kita bangun koalisi besar,” terang anggota DPRD NTB Dapil Lobar-KLU tersebut.

Ditegaskan, sebenarnya saat ini paket Joda Akbar sudah final diusung koalisi empat Parpol. Yakni PKS, PKB, Gerindra dan PDI-P.

Terkait PDI-P, kendati belum terbit SK, Sudirsah memastikan jika dukungan sudah menjadi milik Joda Akbar.

“Pak Djohan dan Danny saat ini sedang di DPP PDI-P. Mereka diundang terkait rencana penerbitan SK dukungan di Pilkada KLU,” paparnya.

Anggota desk Pilkada DPD PDI-P NTB, Raden Nuna Abriadi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan,  DPP PDI-P sedang memangil kandidat Bakal Calon (Balon) Pilkada yang berpeluang didukung dan diusung di lima Pilkada Kabupaten/Kota di NTB.

Lima Pilkada Kabupaten/Kota itu, yakni Pilkada KLU paket Joda Akbar, Pilkada Loteng paket Dwi-Normal, Pilkada Sumbawa paket Haji Mo-Novi, Pilkada Dompu paket Ruslan-Nasaruddin dan Pilkada Bima paket Irfan-Herman Edison.

Arah dukungan PDI-P di lima pilkada itu kemungkinan besar akan diumumkan pada pengumuman tahap ketiga.

Terkait kapan pengumuman dilakukan, Nuna mengaku belum bisa memastikan.

“Soal kapan diumumkan, kita masih tunggu kepastian dari DPP,” pungkasnya.

Ast




Dari Sumbawa, Gubernur Zul Langsung ke Kediaman Almarhum H. Lalu Mudjitahid

Bang Zul berharap, ke depan akan ada orang yang seperti Mik Mudji yang sangat peduli terhadap daerah dan terus berkarya demi masa depan bangsa

LOBAR.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang didampingi istri, dari Puau Sumbawa langsung menuju kediaman almarhum Drs. H. Lalu Mudjitahid, Minggu (02/08/20).

Di kediaman almarhum, Gubernur Zul langsung melaksanakan salat jenazah di Masjid Hidayatul Mukhtar, Kuripan, Lombok Barat.

Setelah salat jenazah, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini menemui keluarga almarhum yang tidak terlalu jauh dari masjid dengan berjalan kaki.

Tak banyak bercakap-cakap, Bang Zul hanya memuji kebaikan almarhum selama hayatnya.

“Beliau orang baik,” tutur Bang Zul ini.

Bertemu dengan sanak dan keluarga almarhum, hanya kata pujian tersebut yang terdengar dari Gubernur ini.

Ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya almarhum yang biasa disapa Mik Mudji.

“Kami merasa kehilangan, beliau orang baik,” tegasnya lagi.

Bang Zul berharap, ke depan akan ada orang yang seperti Mik Mudji yang sangat peduli terhadap daerah dan terus berkarya demi masa depan bangsa.

Tak lama disana, Gubernur langsung pamit untuk melaksanakan tugas berikutnya di Mataram.

Terlihat beberapa pejabat dari kabupaten kota yang berbeda-beda dan tokoh-tokoh agama maupun masyarakat di NTB hadir di kediaman almarhum.

AYA/HmsNTB




Gubernur Zulkieflimansyah Jemput Langsung Aspirasi Masyarakat

Gubernur mempersilahkan seluruh Kades yang hadir dalam pertemuan itu untuk mencari Kadis atau kepala OPD yang sesuai dengan kebutuhan

DOMPU.lombokjournal.com —  Selama kegiatan kunjungan kerja di Pulau Sumbawa, Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah selalu  bersilaturahim dengan para Kepala  Desa (Kades) dan masyarakat.

Setelah melakukan silaturrahim dengan Kades dan masyarakat di Kabupaten Bima, Gubernur melanjutkan kegiatan silaturahimnya ke Kabupaten Dompu.

Acara pertemuan dengan masyarakat dikemas dengan santai sambil duduk lesehan. Suasana pun penuh keakraban.

Untuk menjemput aspirasi masyarakat di Pulau Sumbawa, tak tanggung-tanggung, sebanyak 37 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diboyong oleh Gubernur.

Di Kabupaten Dompu, Gubernur menggelar pertemuan di Aula Pendopo Bupati Dompu pada Jum’at (31/07/20).

Seperti biasa, setelah memberikan sambutan, Gubernur mempersilahkan seluruh Kades yang hadir dalam pertemuan itu untuk mencari Kadis atau kepala OPD yang sesuai dengan kebutuhan.

Gubernur meminta seluruh Kades menyampaikan keluhan ataupun masalah desanya kepada Kadis terkait.

“Silahkan cari Kadis yang sesuai dengan permasalahan di desa. Jangan tegang-tegang, sodorkan saja proposal desa masing-masing, setelah itu, pijit kaki beliau,” ujar Gubernur disambut riuh tawa dari para Kades dan tamu undangan lainnya.

Tanpa menunggu lama, sejumlah Kades langsung berdiri dan mencari Kepala OPD yang sesuai dengan permasalahan di desanya. Terlihat, beberapa kepala OPD yang banyak ditemui seperti Kadis PUPR dan Karo Kesra.

“Rata- rata aspirasi masyarakat masalah jalan dan pembangunan tempat ibadah,” ujar Fadly, salah seorang Kades di Dompu.

Fadly mengatakan, tradisi baru Gubernur NTB tersebut sangat mempermudah masyarakat, terutama para Kades yang berada di Pulau Sumbawa.

Karena, mereka bisa langsung bertemu dengan para kepala OPD dan berdiskusi terkait dengan program pembangunan daerah.

“Kalau harus ke Mataram, kita butuh biaya, butuh waktu, butuh tenaga banyak. Alhamdulillah Pak Gubernur langsung bawakan kami para kepala OPD ke sini, jadi sangat terbantu,” ujarnya.

AYA/HmsNTB




UPDATE Covid-19: Hari Sabtu, 01 Agutus  2020, Bertambah 50 Pasien Positif Covid-19, Pasien Sembuh 26 Orang, Kasus Kematian 5 (lima) Orang

Penularan virus Covid-19 ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik

 MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, Laboratorium PCR RSUD Kota Mataram, Laboratorium PCR RSUD R. Soedjono Selong, Laboratorium PCR Prodia, Laboratorium TCM RSUD Provinsi NTB, dan Laboratorium TCM RSUD R. Soedjono Selongmengkonfirmasi, ada tambahan 50 pasien positif Covid-19, dan pasien yang dinyatakan sembuh 26 orang.

Lalu Gita Aryadi

Siaran pers hari Sabtu (01/08/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 565 sampel dengan hasil 481 sampel negatif, 34sampel positif ulangan, dan 50 sampel kasus baru positif Covid-19, sembuh 26 orang, kasus kematian 5 (lima) orang.

Dijelaskan, adanya tambahan 50 kasus baru terkonfirmasi positif, 26 tambahan sembuh baru, dan 5 (lima) kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (01/8/20) sebanyak 2.115 orang, dengan perincian 1.316 orang sudah sembuh, 117 meninggal dunia, serta 682 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Petugas kesehatan di kabupaten/kota diharapkan melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19,” kata Lalu Gita Aryadi.

TAMBAHAN 50 PASIEN POSITIF COVID-19, PASIEN SEMBUH 26 ORANG, KASUS KEMATIAN 5 (LIMA) ORANG

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 2066, an. Tn. SA, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RS Unram;
  2. Pasien nomor 2067, an. Tn. HT, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  3. Pasien nomor 2068, an. Ny. W, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB;
  4. Pasien nomor 2069, an. Ny. N, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 2070, an. Tn. BDP, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk ber-KTP di Malang. Pasien berdomisili di Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 2071, an. Tn. HS, laki-laki, usia 67 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Harapan Keluarga;
  7. Pasien nomor 2072, an. Ny. NKPL, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  8. Pasien nomor 2073, an. An. LEAA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Gerung Utara, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara Mataram;
  9. Pasien nomor 2074, an. Tn. INB, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma;
  10. Pasien nomor 2075, an. Tn. PW, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong;
  11. Pasien nomor 2076, an. Ny. IH, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Presak, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong;
  12. Pasien nomor 2077, an. Tn. KP, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  13. Pasien nomor 2078, an. Ny. S, perempuan, usia 65 tahun, penduduk Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  14. Pasien nomor 2079, an. Tn. HPP, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  15. Pasien nomor 2080, an. Ny. RPA, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  16. Pasien nomor 2081, an. Tn. DWA, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  17. Pasien nomor 2082, an. Tn. Z, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  18. Pasien nomor 2083, an. Tn. ESB, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Pasien meninggal dan dilakukan tatalaksana Covid-19;
  19. Pasien nomor 2084, an. Tn. AWNW, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk ber-KTP di Brang Biji, Kabupaten Sumbawa. Pasien berdomisili di Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  20. Pasien nomor 2085, an. Ny. DA, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  21. Pasien nomor 2086, an. Tn. IKS, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB;
  22. Pasien nomor 2087, an. Ny. TS, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji;
  23. Pasien nomor 2088, an. Ny. IR, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Kebun Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1921. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  24. Pasien nomor 2089, an. Tn. KAAN, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1883. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Patut Patuh Patju;
  25. Pasien nomor 2090, an. Ny. CU, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  26. Pasien nomor 2091, an. Ny. K, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  27. Pasien nomor 2092, an. Ny. N, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  28. Pasien nomor 2093, an. Ny. EM, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  29. Pasien nomor 2094, an. Ny. R, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  30. Pasien nomor 2095, an. Tn. B, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  31. Pasien nomor 2096, an. Ny. H, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  32. Pasien nomor 2097, an. Ny. N, perempuan, usia 39 tahun, penduduk Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  33. Pasien nomor 2098, an. Ny. M, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  34. Pasien nomor 2099, an. Ny. YDA, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  35. Pasien nomor 2100, an. Ny. YI, perempuan, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  36. Pasien nomor 2101, an. Ny. TA, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  37. Pasien nomor 2102, an. Ny. YS, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  38. Pasien nomor 2103, an. Ny. NI, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  39. Pasien nomor 2104, an. Ny. D, perempuan, usia 26 tahun, penduduk ber-KTP di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Pasien berdomisili di Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang tanpa gejala Covid-19. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  40. Pasien nomor 2105, an. Tn. AA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Monggonao, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Bima;
  41. Pasien nomor 2106, an. Ny. WBF, perempuan, usia 65 tahun, penduduk Desa Seteluk Tengah, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Asyifa Sumbawa Barat;
  42. Pasien nomor 2107, an. Ny. YP, perempuan, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat;
  43. Pasien nomor 2108, an. Tn. A, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Kota Mataram;
  44. Pasien nomor 2109, an. Ny. NW, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Selatan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  45. Pasien nomor 2110, an. Tn. IMS, laki-laki, usia 47 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi terpusat di Kota Mataram;
  46. Pasien nomor 2111, an. Ny. SR, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Labuan Sumbawa, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD H.L. Manambai Abdulkadir;
  47. Pasien nomor 2112, an. Tn. MFH, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Labuan Sumbawa, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan RSUD Sumbawa;
  48. Pasien nomor 2113, an. An. IM, perempuan, usia 17 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1562. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas Plampang;
  49. Pasien nomor 2114, an. An. ID, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 1562. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas Plampang;
  50. Pasien nomor 2115, an. Ny. AF, perempuan, usia 21 tahun, penduduk Desa Pungkit, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 belum teridentifikasi. Saat ini menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas Moyo Utara.

Hari Sabtu terdapat penambahan 26 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 1010, an. Tn. BIM, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  2. Pasien nomor 1131, an. Tn. S, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat;
  3. Pasien nomor 1219, an. Ny. SH, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  4. Pasien nomor 1254, an. Ny. R, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Kelurahan Mataram Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 1292, an. Ny. WM, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 1453, an. Tn. MA, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk ber-KTP Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien berdomisili di Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 1518, an. Tn. BSP, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Kelurahan Pringgarata, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah;
  8. Pasien nomor 1526, an. Ny. FDP, perempuan, usia 24 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  9. Pasien nomor 1587, an. Ny. M, perempuan, usia 66 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Timur, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  10. Pasien nomor 1598, an. Ny. NW, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat;
  11. Pasien nomor 1654, an. Tn. MM, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  12. Pasien nomor 1724, an. Tn. I, laki-laki, usia 35 tahun, penduduk Sleman, Yogyakarta;
  13. Pasien nomor 1730, an. Tn. DPTS, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram;
  14. Pasien nomor 1762, an. An. MAS, perempuan, usia 3 tahun, penduduk Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima;
  15. Pasien nomor 1792, an. Ny. NR, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima;
  16. Pasien nomor 1795, an. Ny. B, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa;
  17. Pasien nomor 1796, an. Ny. M, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Dalam, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa;
  18. Pasien nomor 1797, an. Tn. AA, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  19. Pasien nomor 1798, an. Tn. A, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  20. Pasien nomor 1800, an. Tn. I, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  21. Pasien nomor 1802, an. Ny. KH, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  22. Pasien nomor 1803, an. Ny. M, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  23. Pasien nomor 1804, an. Ny. M, perempuan, usia 55 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  24. Pasien nomor 1808, an. Ny. N, perempuan, usia 49 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  25. Pasien nomor 1810, an. Ny. S, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Desa Brang Kolong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa;
  26. Pasien nomor 1976, an. Ny. RYLW, perempuan, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.

Hari Minggu  ini juga terdapat penambahan 5 (lima) kasus kematian baru, yaitu :

  1. Pasien nomor 1905, an. Tn. LM, laki-laki, usia 82 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien memiliki penyakit komorbid;
  2. Pasien nomor 2077, an. Tn. KP, laki-laki, usia 26 tahun, penduduk Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memilki penyakit komorbid;
  3. Pasien nomor 2078, an. Ny. S, perempuan, usia 65 tahun, penduduk Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memilki penyakit komorbid;
  4. Pasien nomor 2082, an. Tn. Z, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid;
  5. Pasien nomor 2083, an. Tn. ESB, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariyadi mengingatkan,  hingga kini  penularan Covid-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa penularan virus ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik.

“Masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,” katanya.

Masyaakat harus selalu menggunakan masker ketika beraktiftas di  luar rumah, menjaga jarak (physical distancing), menjauhi kerumunan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan berolahraga, senantiasa mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, mengkonsumsi makanan bergizi serta menjahi stress.

Lalu Gita minta seluruh petugas, baik dari jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-NTB juga kepada aparat TNI dan Polri serta seluruh petugas kesehatan dan aparat terkait lainnya, mari kita terus memperkuat kolaborasi.

“Kerja sama dan tetap semangat untuk melakukan pembinaan, sosialisasi dan edukasi secara humanis dan persuasif untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat Covid-19,” kata Lalu Gita Aryadi.

AYA/Rr

 Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

 Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 08180211 8119




Pilbup Loteng 2020, PKS dan PKB Resmi Berkoalisi

PKS dan PKB dalam seleksinya nanti akan tetap mengutamakan figur yang paling diinginkan masyarakat Lombok Tengah untuk dijadikan Calon Bupati dan Wakil Bupati

MATARAM.lombokjournal.com — Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Lombok Tengah melakukan pertemuan bersama, guna meresmikan koalisi PKS-PKB jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah  bulan Desember 2020 di Hotel Aston Mataram, Sabtu, (01/08/2020).

“Penanda tanganan kerjasama koalisi PKS-PKB untuk Pilkada Loteng di hotel Aston sore ini,” terang Ketua Bidang Pembinaan Pejabat Publik, sekaligus anggota Tim Pemenangan Pemilu Wilayah (TPPW) PKS NTB Yek Agil kepada LombokJournal.com. Sabtu, (01/08/20).

Disampaikan, PKS dan PKB yang masing-masing memiliki enam kursi di DPRD Kabupaten Lombok Tengah sudah memenuhi syarat pengajuan calon.

Untuk tahapan selanjutnya, PKS dan PKB tinggal melakukan seleksi di internal masing-masing guna menentukan siapa yang nantinya mewakili koalisi PKS-PKB maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati.

“PKS dan PKB masing-masing enam kursi, total dua belas kursi, sudah lebih dari cukup untuk mengusung calon Bupati/wakil (Bupati). Tahapan selanjutnya adalah seleksi bersama calon yang akan diusung,” katanya.

Terkait apakah kader PKS atau PKB yang akan menempati posisi calon bupati, Yek Agil mengaku optimis jika Calon Bupati akan menjadi milik kader PKS.

Terlepas dari itu, PKS dan PKB dalam seleksinya nanti akan tetap mengutamakan figur yang paling diinginkan masyarakat Lombok Tengah untuk dijadikan Calon Bupati dan Wakil Bupati.

“Insyaallah. Dengan dipastikan koalisi parpol sudah fix, maka koalisi ini akan lebih mudah mendapatkan calon bupati yang berkualitas, sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat lombok tengah, dan juga lebih berpeluang menang,” terangnya.

Untuk diketahui penandatanganan kerjasama koalisi tersebut selain dihadiri oleh pengurus partai di tingkat kabupaten Lombok Tengah, turut hadir beberapa pengurus PKS dan PKB di tingkat provinsi NTB.

Hal yang menurut Yek Agil menjadi bukti kesungguhan PKS dan PKB untuk memenangkan pemilihan bupati dan wakil bupati Lombok Tengah 2020.

“Di samping pengurus DPD PKS Lombok Tengah dan DPC PKB Lombok tengah, penanda tanganan juga dihadiri oleh pengurus wilayah masing-masing partai. Ini menunjukkan keseriusan dari koalisi yang dibangun ini,” jelasnya.

Ast




Hj. Niken: Bangun Desa Melalui Peningkatan Kualitas PAUD dan PKK

Para Kades di seluruh NTB dapat memberikan perhatian dan dukungan yang optimal kepada TP PKK dan PAUD di daerah masing-masing

SUMBAWA. lombokjournal.com —  Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah,SE, M.Sc mengajak para Kepala Desa (Kades) untuk memberikan perhatian kepada TP PKK dan PAUD yang ada di desa masing-masing.

Menurutnya, dengan memperhatikan dua poin tersebut, pembangunan manusia di desa akan semakin meningkat dan berkualitas.

Hal itu disampaikan Hj. Niken saat mendampingi Gubernur NTB berkunjung dan silaturahmi dengan para Kades dan tokoh masyarakat di Taman Mangga  Kabupaten Sumbawa, Sabtu (01/08/20).

“Membangun desa bukan hanya membangun jembatan, membangun jalan dan membangun infrastuktur, tetapi juga membangun manusianya,” ungkap Bunda Niken.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak para Kades untuk memberikan perhatian kepada TP PKK di desa dengan membantu program yang dijalankan.

“Saya meminta dukungan kepada bapak semua untuk memberikan perhatian, memberikan alokasi dana desa dan memberikan dukungan kepada kegiatan TP PKK di desa masing-masing, ”ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua TP PKK Provinsi NTB menyampaikan bahwa Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten yang cukup baik dalam pembangunan PAUD, namun yang juga perlu ditingkatkan adalah bagaimana agar PAUD ini berkualitas.

“Jadi tidak hanya ada PAUD, tetapi juga berkualitas karena anak-anak kita ini yang akan menggantikan kita, dan tentu saja mereka berhak mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” lanjutnya.

Di akhir arahannya Bunda Niken berharap para Kades di seluruh NTB dapat memberikan perhatian dan dukungan yang optimal kepada TP PKK dan PAUD di daerah masing-masing.

AYA/HmsNTB




Kades dan Toma Sumbawa Besar, Apresiasi Sikap Bersahaja Gubernur NTB

Orang nomor satu di provinsi NTB sampai di lokasi, beliau langsung duduk bersila di terpal dan berbaur bersama masyarakat

SUMBAWA BESAR.lombokjournal.com — Tradisi Gubernur NTB berbaur langsung dengan masyarakat mendapat banyak apresiasi.

Salah satunya dari Kades Orong Bawak, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa Besar.

Menurutnya, tradisi yang dilakukan Gubernur NTB ini merupakan momen langka dan harus dihadiri.

“Saya kaget, tiba-tiba datang undangan silaturrahim bersama gubernur, biasanya camat yang undang, sekarang gubernur, hebat pokoknya,” ujar Rosihan saat menghadiri acara silaturrahim Gubernur NTB bersama tokoh agama, tokoh masyarakat serta kepala desa di Taman Mangga, Kabupaten Sumbawa Besar pada Sabtu (01/08/20).

Dituturkan, sampai di lokasi, tak henti-hentinya dia kaget. Karena, saat sampai di lokasi, hanya ada satu terop biasa beserta terpal dan karpet, tempatnya biasa-biasa saja.

“Pas sampai di taman mangga, saya ragu kalo gubernur hadir, masak gubernur duduk bersila di terpal,” ujar Rosihan keheranan.

Kedatangan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimanysah ke lokasi acara membayar rasa penasaran dan keraguannya.

Bagaimana tidak, orang nomor satu di provinsi NTB sampai di lokasi, beliau langsung duduk bersila di terpal dan berbaur bersama masyarakat.

“Ternyata benar pak gubernur hadir, saya sempat ragu, acaranya seperti kita zikiran di kampung-kampung, pakai terpal dan karpet biasa,” ujarnya sambil senyum bahagia.

Rosihan berharap, kegiatan seprti ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Dengan begitu, rasa saling memiliki, rasa kekeluargaan sangat terasa antara masyarakat dan pemimpin.

“Mudah-mudahan kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun,” tutupnya.

Lain lagi, H. Rahman, Tokoh Agama Kabupaten Sumbawa Besar.

Dia datang khusus ingin melihat langsung Gubernur NTB beserta 37 Kepala OPD lainnya. Katanya, momentum Idul Adha menjadi momen yang baik untuk bersilaturrahim dengan pemimpin.

“Alhamdulillah ini momen yang baik, saya datang bersama camat, ingin sampaikan masalah masjid,” ungkapnya.

Ia bersyukur bisa berbicara langsung dengan gubernur NTB. Seluruh keluhan ia sampaikan. Ia tiidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Saya langsung diarahkan ke Biro Kesra Provinsi NTB, Alhamdulillah langsung ditindaklanjuti,” tutupnya penuh semangat.

AYA/HmsNTB




NTB Berbelasungkawa, Gubernur Ajak Masyarakat Teladani Sosok H.Lalu Mudjitahid

Setelah tidak lagi menjadi Kepala Daerah pun, almarhum tetap beraktifitas untuk masyarakat dan menjadi inspirasi

MATARAM.lombokjournal.com — Innalillahi Wainna llaihi Roojiun. Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah atas nama Pemprov NTB dan seluruh masyarakat NTB ikut berbelasungkawa yang mendalam atas berpulangnya salah seorang putra terbaik NTB, Drs.H.Lalu Mudjitahid.

Almarhum meninggal dunia di RSUD NTB hari Ini pukul 14.57 Wita setelah sempat menjalani beberapa hari perawatan.

Gubernur Zul menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan mengucapkan terimakasih atas jasa dan pengabdian alm sepanjang hayat mengabdi bagi masyarakat NTB.

Almarhum disebut sebagai sosok yang memiliki kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat, selama hidupnya selalu didedikasikan untuk memajukan daerah ini.

Sebagai pemimpin, pengalamannya sangat komplit. Pada usia yang masih sangat muda misalnya, ia sudah menjadi Camat Tanjung, yang kini menjadi ibukota Kabupaten Lombok Utara.

“Hari ini kita kehilangan orang tua kita, sosok yang memiliki dedikasi tinggi dalam membanguan daerah dan kaya dengan keteladanan. Marilah kita meneladani beliau karena spiritnya tak pernah padam hingga akhir hayat,” katanya.

Dalam riwayat hidupnya, H. L. Mudjitahid dilantik menjadi Walikota Mataram pertama oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat, H.R. Wasitakusumah sesaat setelah peresmian pembentukan Kota Administratif Mataram oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud pada tanggal 29 Agustus 1978.

L. Mudjitahid menjadi Walikota Mataram dari tahun 1978 – 1989. Selanjutnya almarhum pernah menjadi Bupati Lombok Barat selama dua priode yaitu dari 1989 – 1999.

Sejumlah program unggulan dan legendaris lahir dari tangan dingin H.Lalu Mudjitahid.

Setelah tidak lagi menjadi Kepala Daerah pun, almarhum tetap beraktifitas untuk masyarakat dan menjadi inspirasi. Ia berjasa di PT Gerbang Emas, Dewan Masjid Indonesia, Majelis Adat Sasak, Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme NTB, hingga sejumlah perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di Kota Mataram.

Menurut informasi, pemakaman almarhum akan digelar pada hari Ahad 2 Agustus 2020. Sholat Jenazah akan digelar dari pukul 7.30 – 9.00 Wita di Masjid Hidayatul Mukhtar Kuripan dan Pemakaman akan digelar di Pemakaman keluarga Kuripan, Lobar.

AYA/HmsNTB