Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menempati indek kerawanan nomor satu secara nasional namun hal tersebut tidak sampai terjadi
MATARAM.lombokjournal.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI susun Indek Kerawanan Pemilu (IKP) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 ini.
Dari Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tersebut satu dari tujuh kabupaten/ Kota yang akan melaksanakan pilkada di Provinsi NTB diketahui memiliki nilai indek kerawanan cukup tinggi secarah nasional.
Ketua Bawaslu NTB,M.Khualid,mengatakan bahwa pada indek kerawanan pemilu yang disusun oleh Bawaslu RI pada pilkada 2020 kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memiliki indek kerawaan yang tinggi.
“Berdasarkan indek kerawanan pemilu yang disusun oleh Bawaslu RI,Kabupaten Lombok Tengah menempati nomor empat secara nasional,”ucapnya dalam acara sosialisasi bersama unsur masyarakat dalam rangka pelantikan pemgurus DPW dan DPC Media Online Indonesia (MOI) Se -NTB, Jum’at (13/03/2020) pagi.
Menurutnya bahwa IKP disusun sebagai langkah untuk melakukan antisipasi dengan baik sehingga apa yang diprediksikan dalam indek tersebut tidak sampai terjadi.
“Dari IKP itu sebetulkannya bisa melakukan pencegahan dini, ini sebetulnya dalam penyusunan IKP ini agar kita lebih siap,”terangnya.
Bahkan pada kesempatan tersebut, Khuailid juga menyampaikan kalau melihat dari pilkada sebelumnya Kabupaten Bima tempati urutan kedua IKP nya, namun sejarah pilkada tahun 2015 ternyata apa yang diprediksikan tidak terjadi atau tanpa chaos.
Hal serupa juga pada Pemilu 2019, dimana Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menempati indek kerawanan nomor satu secara nasional namun hal tersebut tidak sampai terjadi.
“Tapi alhamdulilah kemaren Lotim dalam proses pemilu kita bisa melakukan antisifasi dengan baik sehingga apa yang diprediksikan dalam indek tersebut tidak terjadi,”pungkasnya.
Dalam sosialisasi hadir juga sebagai pembicara dari Wakil Ketua DPP MOI,Ihsan Kholid dan Kasubdit I Ditreskrimum Polda NTB.
AYA
Cegah Stunting Sejak Dini, TP PKK NTB Turun Ke Desa-desa
LOTENG.lombokjournal.com — Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE M. Sc langsung turun ke desa dan dusun untuk mengedukasi dan mengampanyekan pola hidup sehat.
Terutama edukasi pencegahan stunting bagi para orang tua, anak dan remaja.
Hari Jumat (13/03/2020) ini, istri Gubernur NTB itu bertandang ke Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Di halaman kantor desa setempat, Hj. Niken bersama sejumlah pengurus Tim Penggerak PKK dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, memberikan motivasi serta mengajak masyarakat untuk mencegah stunting sejak dini.
Gerarakan TP PKK NTB merupakan bukti Pemerintah Provinsi NTB yang sedang giat-giatnya mengedukasi masyarakat guna sama-sama mencegah stunting, tidak sendiri.
Berbagai program untuk menurunkan angka stunting itu telah digagas. Di antaranya Posyandu Keluarga, Minum TTD dalam Kegiatan Aksi Bergizi, sarapan bersama, Generasi Emas NTB, Gerakan Buang Air Sembarangan Nol dan Da’i Kesehatan.
“Anak gadis yang masih muda-muda, yang akan menjadi calon ibu juga harus diperhatikan asupan gizinya dan kesehatannya. Mereka harus dididik menjadi calon ibu yang baik, bertanggung jawab.
Sehingga anak-anak pun nanti bisa terhindar dari masalah stunting, karena masalah stanting itu dimulai sejak dalam kondisi ibu hamil,” katanya di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Kalau anak-anak perempuan itu tidak dididik dan tidak diberikan pemahaman untuk menjadi calon ibu yang baik serta tidak sehat, maka potensi untuk melahirkan anak yang tidak sehat bisa terjadi.
Karena itu katanya, pencegahan stunting, di samping menerapkan pola hidup sehat, juga perlu dukungan dan kerjasama semua pihak.
“Tidak mungkin Pak Kades dan aparat saja pak camat dan PKK saja yang melakukan. Perlu dukungan semua yang ada di sini. Tidak akan berhasil tanpa dukungan semua,” tegasnya.
Hj.Niken juga mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan. Karena ikan memiliki sumber protein yang tinggi. Setidaknya sekali dalam sehari.
Kepala Desa Mertak, Satria melaporkan, jumlah stunting di desanya sebanyak 105 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2019 lalu yang mencapai 117 orang.
“Masalah stunting itu bukan hanya masalah makanan. Bisa saja dari gangguan psikologisnya, karena ditinggal meninggal dunia oleh orang tuanya. Atau karena orang tuanya ke luar daerah. Jadi, bukan hanya kekurangan makanan semata,” ungkpanya.
Ia berharap, semua komponen masyarakat dan pemerintah dapat bergotong royong menanggulangi masalah stunting tersebut. Mulai dari pemerintah provinsi, hingga dusun dan RT.
Pada kesempatan tersebut, Hj. Niken menyerahkan bibit tanaman sayur-sayuran kepada masyarakat.
Tidak hanya bibit, Ketua Forikan NTB itu juga menyerahkan makanan asupan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak.
AYA/HmsNTB
PKK Diminta Mengedukasi Masyarakat Terkait Wabah Corona
PKK diminta menjadi salah satu instrumen pencegahan wabah virus ini, karena PKK adalah kelompok yang sangat dekat dengan keluarga dan masyarakat sehingga mampu melakukan sosialisasi secara intensif
LOTENG.lombokjournal.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah membuka acara Jambore dan HKG PKK di Mandalika, Jumat (13/03/20).
Dalam acara tersebut, Gubernur NTB meminta PKK NTB berpartisipasi dalam pencegahan wabah virus Corona agar tidak sampai ke NTB.
Ia menerangkan, wabah virus Corona yang sekarang ini tengah menggemparkan dunia diindikasi telah masuk ke Indonesia.
Peran PKK dalam memberikan edukasi terhadap keluarga sangatlah penting untuk menghadapi masalah ini.
“NTB ini bukan satu provinsi yang khawatir berlebihan terhadap virus ini, mudah-mudahan di ajang ini, bukan panik bukan takut, tapi kita harus mengantisipasi dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan,” terangnya.
Salah satu alasan dimintanya PKK menjadi salah satu instrumen pencegahan wabah virus ini, karena PKK adalah kelompok yang sangat dekat dengan keluarga dan masyarakat sehingga mampu melakukan sosialisasi secara intensif.
“Setiap pimpinan PKK sepulang dari jambore ini, kembali menularkan semangat optimisme untuk hidup sehat, tetap berolahraga, mengecek semua warga kita sehingga semua siap ketika kalau virus itu, ada yang menyapa warga kita, kita tidak panik tapi sangat siap memberikan penyembuhan,” jelasnya.
Bang Zul, sapaan akrabnya menambahkan bahwa jika hal yang terburuk terjadi, maka NTB bersama kabupaten/kota hingga tingkat desa siap mengahadapi itu.
Ia meminta agar PKK melakukan simulasi pencegahan dalam jambore ini.
Selain itu, Bang Zul juga meminta kepada PKK agar terus berperan aktif dalam segala program-program yang ada di pemerintah.
“Selain membuka acara ini, kami juga meminta tolong, karena menurut kami, banyak program-program berat di NTB ini tidak mungkin akan terlaksana tanpa campur tangan dan bantuan dari ibu-ibu PKK,” tutur Bang Zul.
Orang nomor satu di NTB ini bahkan mengatakan, PKK merupakan salah satu penentu maju atau tidaknya daerah ini.
Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan PKK Provinsi NTB dengan PKK Pusat telah sejalan.
“Pesan dari Ketua Umum PKK Pusat yaitu kegiatan PKK harus dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat dan harus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, hal itu telah dilakukan oleh PKK Provinsi NTB,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa bangga dan bahagianya karena telah menandatangani kesepakatan bersama dengan tiga belas ormas perempuan yang ada di provinsi ini untuk melancarkan program revitalisasi dasawisma.
Ia berharap langkah-langkah PKK ini dapat membantu Pemerintah Provinsi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi NTB Gemilang.
AYA/HmsNTB
Ketua Dekranasda NTB Ajak Milenial Promosikan Pariwisata
Para milenial untuk berpartisipasi dengan aktif memposting berbagai hal positif, khususnya program-program Pemerintah untuk mempromosikan Mandalika agar mendunia
MATARAM.lombokjournal.com — Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu surga wisata alam yang mengagumkan di Indonesia.
Selain hadir dengan keindahan alamnya, NTB juga memiliki kawasan Mandalika yang menyimpan sejuta pesona wisata.
Dengan luas mencapai 1,035 hektar, Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan Mandalika di Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional yang diistilahkan dengan 10 Bali Baru.
Dari 10 destinasi prioritas nasional ini, diturunkan kembali menjadi 5 destinasi yang disebut sebagai destinasi Super Prioritas. Termasuk KEK Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi perhelatan balap motor paling bergengsi di dunia, yakni event MotoGP 2021.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat menjadi narasumber pada Workshop Gen Posting (Generasi Positif Thinking) dengan tema “Konten Kreatif Promosi Pariwisata Destinasi Super Prioritas”, hari Kamis (12/03/20) di Cafe Soetjipto 1.0, Mataram.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini dihadiri oleh para milenial, blogger, dan warga NTB.
Hj. Niken mengajak para milenial untuk berpartisipasi dengan aktif memposting berbagai hal positif, khususnya program-program Pemerintah untuk mempromosikan Mandalika agar mendunia.
“Alhamdulillah, NTB mendapatkan kepercayaan menjadi salah satu 5 destinasi super prioritas di Indonesia. Masih banyak lagi yang harus kita lakukan untuk menggaungkan nama mandalika. Mari kita semua mempromosikan kepada dunia tentang Mandalika,” ajak Hj. Niken.
Hj. Niken juga memaparkan Peran Dekranasda Provinsi NTB dalam mendukung Destinasi Super Prioritas Mandalika.
“Dekranasda Provinsi NTB adalah organisasi wadah para pengrajin yang berdomisili di NTB. Dalam mendukung Mandalika, Dekranasda melakukan banyak hal. Mulai dari membiasakan nama Mandalika dalam event-event besar nasional, seperti Moslem Fashion Festival (MUFFEST 2020) beberapa pekan lalu, kami juga memberi akses permodalan dan membina UMKM, serta mempromosikan produk tenun NTB dengan menggunakannya dalam berbagai kesempatan,” jelas Hj. Niken.
Dekranasda mengangkat tenun Sukarara, dan membuat fashion show di Jakarta dengan tema mandalika. Ini adalah bagian dari kita mengakrabkan nama Mandalika di nasional.
“Kami juga terus menggali potensi daerah, melakukan expo dan pameran nasional dan internasional,” tambah Bunda Niken, sapaan akrabnya.
Bunda Niken juga menyampaikan harapannya kepada para milenial agar bersama-sama mendukung dan berkontribusi dalam memajukan pariwisata di NTB.
“Kita punya alam yang luar biasa, makanan yang enak-enak. Dekranasda tidak bisa sendirian, pemerintah tidak bisa sendirian, kita semua punya peran dan kontribusi masing-masing. Mari kita semua memposting yang baik-baik tentang NTB agar wisatawan mau datang berulang ke NTB, bukan sekali datang lalu tidak kembali,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur Perekonomian dan maritim Kemenkominfo RI, Septriana Tangkary SE, MM yang hadir mewakili Menkominfo menyampaikan rasa bangganya bahwa NTB sudah mendunia.
“Kami bangga bisa hadir disini karena NTB adalah destinasi prioritas Pemerintah. Bangsa kita banyak sekali destinasi setelah Bali. NTB bukan saja untuk Indonesia, namun NTB juga adalah untuk Dunia,” jelas Septa.
Septriana Tangkary mengatakan, sebagai negara yang memiliki potensi wisata yang besar, Indonesia berpeluang untuk memaksimalkan peluang sektor pariwisata.
Saat ini, Pemerintah tengah membangun lima destinasi pariwisata super prioritas, salah satunya ialah Mandalika yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata.
Lebih lanjut, Septriana Tangkary mengimbau, generasi muda yang memiliki berbagai skill dan kemampuan di berbagai bidang, untuk lebih gencar untuk menulis berbagai konten baik untuk mengajak orang berwisata ke NTB.
Kegiatan turut dihadiri oleh Asisten 1 Kota Mataram, Lalu Martawang, Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia Nasional, Siti Chatijah, S.IP, Ma, serta pakar media sosial, M. Cholis.
AYA/HmsNTB
Capai Target 4,5 Juta Wisatawan, Penambahan Penerbangan Penting
Penambahan direct flight sudah diusahakan di beberapa negara yang menjadi penyumbang wisatawan untuk NTB
MATARAM.lombokjournal.com – Direct flight sangat penting untuk mewujudkan target 4,5 juta wisatawan di tahun 2020 ini.
“Misalnya Australia, dari Perth ke sini peningkatannya sudah 1.200 persen apalagi ada yang lain, jadi jika target mancanegara dua juta atau tiga juta, direct flight adalah solusinya,” kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah, saat membuka acara Rapat Koordinasi Pariwisata untuk mencapai target 4,5 juta wisatawan, di Golden Palace, Kamis (12/03/2020).
Terkait target 4,5 juta wisatawan Dinas Pariwisata dapat mendata dengan baik, agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai target tersebut.
“4,5 juta ini harus detail dari mana, misalnya dari Malaysia, apa yang harus kita lakukan (untuk mendatangkan wisatawan),” kata Gubernur Zul.
Gubernur menyarankan agar seluruh stakeholder harus sering bertemu, agar sinergi tetap terjaga dengan baik agar target tersebut dapat tercapai.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, H. L. Moh. Faozal mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pelaku pariwisata di NTB.
“Kegiatan koordinasi kita pada pagi hari ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa 2020 untuk merencanakan target 4,5 juta wisatawan, target 4,5 juta wisatawan tentu tidak mudah, perlu kerja bersama, oleh karena itu, tema kita ini adalah sinergitas kita bersama untuk mencapai 4,5 juta wisatawan,” terang Faozal.
Rakor ini dilakukan dua sesi. Pertama adalah sesi penguatan manajemen destinasi, penguatan 99 desa wisata, sebagai bagian dari tugas RPJMD tahun 2018-2023.
Dalam target 4,5 juta wisatawan, Faozal menyatakan, target tersebut terbagi menjadi dua yaitu wisatawan mancanegara, dan domestik. Untuk mancanegara ditargetkan 2 juta wisatawan dan domestik ditargetkan 2,5 juta wisatawan.
Senada dengan Gubernur, Faozal menyampaikan, penambahan direct flight sudah diusahakan di beberapa negara yang menjadi penyumbang wisatawan untuk NTB.
“Asia menjadi prioritas, salah satunya adalah Malaysia, direct flight sekarang dua kali, kita akan dorong menjadi tiga kali. Empat puluh persen dari dua juta target mancanegara dari Malaysia. Setelah itu Australia kita perluas, tidak hanya Perth, tetapi di Melbourne dan Sidney sedang kita fasilitasi,” jelasnya.
Hadir dalam acara ini sebagai narasumber adalah Ditjen PDT, Syamsul Widodo, Perwakilan ITDC untuk persiapan MotoGP, Perwakilan Media, H. Agus Talino, yang menyampaikan peran media untuk pariwisata, dari akademisi, Pelaku Pariwisata.
AYA/HmsNTB
Kasum TNI Apresiasi Akselerasi Rehab Rekon NTB
Banten pun yang kena tsunami atau korbannya lebih sedikit dibandingkan NTB harus belajar dari NTB karena akselerasi pembangunan rumah di daerah ini terbilang pesat
MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letnan Jenderal TNI, Joni Supriyanto mengapresiasi langkah cepat jajaran Pemerintah Provinsi NTB terkait proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di NTB.
Hal itu diungkapkan Kasat saat paparan progres rehab-rekon NTB, di Posko Terpadu Rehab Rekon, di Kota Mataram, Kamis (12/03/20). Pemaparan tersebut disampaikan Danrem 162/WB, Kolonel. Zci, Ahmad Rizal Ramdhani.
Joni Supriyanto beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke NTB hari ini dalam rangka melihat proses rehab rekon di sejumlah wilayah di NTB.
Tiba di daerah yang dikenal Bumi Gora ini, Kasat Umum TNI itu disambut Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Kapolda, Irjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, MM.
Di posko terpadu itu, Joni Supriyanto menyampaikan kehadirannya di NTB hanya ingin meyakinkan dan memastikan bahwa TNI dapat bekerja dengan baik, sesuai dengan keinginan dan target dari pemerintah.
Sehingga bisa tercapai sesuai dengan yang telah disiapkan.
“Saya yakin faktor tuan rumah menjadi sangat menentukan. Jadi kalau tuan rumahnya welcome, ya pasti bisa cepat. Tapi kalau mereka pura-pura, ya cepatnya juga pura-pura,” katanya.
Sementara itu, Gubernur NTB, yang akrab disapa Bang Zul mengucapkan selamat datang kepada Kasat dan rombongan di NTB. Ia berharap ini bukan ke kunjungan yang pertama dan terakhir.
“Dari kami terima kasih, mudah-mudahan silaturahmi ini betul-betul menautkan hati kita antara kami di NTB dengan bapak-bapak yang berasal dari pusat di Jakarta dan kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan banyak terima kasih,” ungkap Bang Zul.
Bang Zul menjelaskan 200.000 rumah, kalau dibandingkan daerah yang lain, itu tentu tidak mudah. Bahkan, katanya masih belum maksimal.
Bahkan, Banten pun yang kena tsunami atau korbannya lebih sedikit dibandingkan NTB harus belajar dari NTB karena akselerasi pembangunan rumah di daerah ini terbilang pesat.
“Kita mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari Pak Jokowi, Pak JK waktu itu dan juga Pak Ma’ruf Amin sekarang,” tuturnya.
Orang nomor satu di NTB itu juga menegaskan bahwa tidak mungkin Pemerintah Provinsi melakukannya sendiri. Tanpa bantuan dari TNI dan Polri, proses rehab rekon ini tidak akan maksimal.
“Oleh karena itu sekali lagi atas nama pemerintah daerah NTB kami berterima kasih, memberikan apresiasi, juga mohon maaf kalau selama teman-teman dari TNI ada hal-hal yang kurang berkenan atau perlakuan penyambutan kami ada kelemahan kekurangan, mohon dimaafkan,” tegasnya.
Data per Maret 2020, jumlah rumah yang sudah dibangun sebanyak 167.873 unit. terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 52.854 unit. Sedang kategori rumah rusak sedang yang sudah selesai dibangun sebanyak 26.143 unit dan rusak ringan sebanyak 88.876 unit.
Untuk rumah yang masih dalam pengerjaan sebanyak 41.390 unit, terdiri dari 19.902 rusak berat, 5.435 rusak sedang dan 16.053 unit.
Sedangkan Pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 11.502 Pokmas, terdiri dari 5.964 Pokmas rumah rusak berat, 1.580 Pokmas rumah rusak sedang dan 3.958 Pokmas rumah rusak ringan.
Untuk tenaga fasilitator, sejauh ini tersedia. 2.330 personel, terdiri dari TNI 590 personel, Polri 590 personel dan masyarakat sipil sebanyak 1.150 personel. Tenaga bantuann Satuan Zeni TNI sebanyak 1.000 personel.
AYA/HmsNTB
Masih Zero Kasus Covid-19, Tapi NTB Tetap Waspada
Sejauh ini Provinsi NTB telah memiliki 4 Rumah Sakit yang menjadi rujukan resmi terkait virus corona yakni, RSUD Provinsi NTB, RSUD Selong Lombok Timur, RSUD Bima, dan RSUD Manambai Sumbawa
MATARAM.lombokjournal.com — Provinsi Nusa Tenggara Barat belum ada yang positif terjangkit virus Corona atau positif Covid-19, sampai hari Kamis (12/03/20).
Sebanyak 109 Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, 85 di antaranya dinyatakan negatif.
Sisanya 24 ODP masih dalam pemantauan di rumah sakit masing-masing Graha Mandalika, maupun RSUD NTB.
Sebanyak 8 orang yang dinyatakan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) seluruhnya negatif. Ruang isolasi covid-19 di NTB saat ini kosong.
“Baik ODP maupun PDP berada di rumah masing-masing ataupun di Rumah Sakit tetapi belum ada yang positif covid-19,” jelas dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dinas Kesehatan NTB saat memberi keterangan pada wartawan , di Posko Kewaspadaan Corona NTB, Kamis (12/03/20).
Menurut Dr. Eka, panggilan akrab Kepala Dikes NTB, orang yang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit.
Namun, orang pada kategori ini sempat bepergian ke negara episentrum corona atau sempat melakukan kontak dengan orang diduga positif corona sehingga harus dilakukan pemantauan.
Sementara, PDP merupakan orang yang sudah menunjukan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sehingga dilakukan pengawasan ketat.
Merujuk semakin meningkatnya kasus corona di Indonesia, dr. Eka menghimbau masyarakat NTB agar tetap tenang namun waspada.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan berbagai tindakan pencegahan dan persiapan penanganan yang tepat terkait covid-19.
Sejauh ini Provinsi NTB telah memiliki 4 Rumah Sakit yang menjadi rujukan resmi terkait virus corona yakni, RSUD Provinsi NTB, RSUD Selong Lombok Timur, RSUD Bima, dan RSUD Manambai Sumbawa.
RSUD Praya sendiri tengah melakukan persiapan untuk menjadi rumah sakit ke-lima di Provinsi NTB yang menjadi rumah sakit resmi rujukan covid-19.
Dikatakan dr Eka, Ke-5 rumah sakit tersebut telah siap untuk menangani covid-19.
Terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (ADP) dan Ruang isolasi, telah dimiliki ke-lima rumah sakit tersebut meskipun jumlahnya terbatas.
“Masing-masing rumah sakit memiliki satu sampai dua set ADP Corona. Satu set bisa untuk 2-4 orang,” jelas dr. Eka.
Dinas Kesehatan NTB sendiri telah mengirim surat ke Kementrian Kesehatan RI terkait APD. Dikes meminta500 biji per-rumah sakit yang menjadi RS rujukan corona, dimana Dikes NTB yang akan mendistribusikan sesuai kebutuhan.
Untuk SOP pencegahan virus korona sendiri di sekolah, Dikes NTB secepatnya akan membahas pada Rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan NTBdan stake holder terkait.
Menyusul bahasan serupa akan dilakukan bersama Kantor Perwakilan Kemenag NTB untuk santri madrasah dan pesanten.
Di akhir Konfrensi Pers, Dr. eka kembali menghimbau kepada seluruh sekolah di NTB untuk memulangkan dan melarang siswa dan siswi yang sakit, terlebih untuk penyakit yang menular melalui droplet atau cairan.
“Dan jangan segan untuk melapor jika ada yang baru pulang dari Luar Negeri maupun yang memiliki gejala covid-19. Masyarakat NTB bisa melapor melalui social media maupun webside RSUD dan Dinas Kesehatan NTB!” tandasnya.
AYA
PKK NTB Ikut Berperan Aktif Program Banggakencana
“PKK dalam Program Banggakencana melakukan langkah keswadayaan, yaitu ikut dalam proses perencanaan pelaksanaan, dan kegiatan program, ikut dalam pemantauan, dan pengendalian terhadap proses kegiatan, serta melestarikan kegiatan Banggakencana”
MATARAM.lombokjournal.com – “PKK dan BKKBN itu teman seiring sejalan, secara mendasar, kita ini sama-sama berjuang di jalan yang sama,” kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah ,M.Sc.
Hj Niken mengatakan itu saat menjadi narasumber dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) tingkat Provinsi NTB, di Hotel Golden Palace, Rabu (11/03/2020).
Dalam acara yang mengusung tema “Banggakencana dalam Era Milenial untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan” itu, PKK memiliki kedekatan yang baik sebagai mitra kerja BKKBN.
Banyak sekali program yang dilakukan bersama, salah satunya adalah Program Banggakencana yang dimiliki oleh BKKBN ini.
Menurut Hj.Niken, PKK memiliki banyak peran dalam pelaksanaan program BKKBN, tidak terkecuali program Banggakencana.
Dalam program ini, PKK memiliki beberapa tugas yang dilaksanakan di lapangan.
“PKK dalam Program Banggakencana melakukan langkah keswadayaan, yaitu ikut dalam proses perencanaan pelaksanaan, dan kegiatan program, ikut dalam pemantauan, dan pengendalian terhadap proses kegiatan, serta melestarikan kegiatan Banggakencana,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam menyukseskan program Banggakencana, PKK mempunyai beberapa kelompok kerja atau Pokja yang turut bergerak dalam melaksanakan program tersebut.
“PKK itu memiliki Pokja-pokja yang terdiri dari empat Pokja, Pokja I membentuk perilaku mental spiritual keluarga, Pokja II bertugas dalam peningkatan ekonomi keluarga, Pokja III tentang ketahanan pangan keluarga, dan Pokja IV tentang perencanaan sehat keluarga,” tambahnya.
PKK melakukan langkah awal berupa pendataan di setiap dusun. Sehingga program-program selanjutnya dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan data yang telah dihimpun tersebut.
Pendataan yang dilakukan oleh PKK melalui program Dasawisma sangat detail, mulai dari nama, usia, jumlah anak, hingga kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh keluarga.
PKK dianggap sangat penting menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan programnya.
Hal ini diakui oleh pemerintah pusat melalui Perpres Nomor 99 tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
“Bapak Presiden Joko Widodo mengakui pentingnya peran PKK dalam mendukung pembangunan terutama dalam pembangunan keluarga dan sumberdaya manusia di seluruh pelosok Indonesia,” ungkapnya.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Drs. Sama’an.,M.Si menyampaikan, program ini dilaksanakan sebagai salah satu wujud keseriusan BKKBN dalam mendukung Visi-Misi Presiden RI terutama yang berkaitan dengan tugas dan fungsi BKKBN.
“Tema ini diambil bertujuan untuk menyegarkan komitmen dan peran serta, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun seluruh mitra kerja BKKBN dalam peningkatan akses dan kualitas program Banggakencana bagi seluruh masyarakat,” terangnya.
Rakerda tahun ini diikuti oleh 230 peserta yang terdiri dari lintas sektor, pemerintah daerah serta seluruh mitra kerja BKKBN. Kegiatan ini diisi oleh beberapa narasumber, baik itu dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan beberapa narasumber lainnya.
AYA/HmsNTB
BNN NTB Amankan Pelaku Yang Sembunyikan Sabu Dalam Dubur
“Angkasa Pura I dan Kanwil Bea Cukai Mataram ikut bersinergi dengan kita untuk mengungkap jaringan narkota Nasional maupun Internasional”
LOTENG.lombokjournal.com — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB yang dibantu Kanwil Bea Cukai Mataram dan Avsec Angkasa Pura I, mengamankan 2 orang masing masing berinisial IR (37) dan MR (41) yang tertangkap membawa sabu yang disembunyikan di dalam dubur.
Hasil Pengungkapan ke 2, BNNP NTB kembali mengamankan ZW (22) dan AH (24) di bandara Internasional Lombok.
Hasil itu merupakan operasi gabungan secara terpadu selama 9 hari yang didukung Kanwil Bea Cukai Mataram dan Avsec Angkasa Pura I , sejak 3-11 Maret 2020, dalam melindungi dan menyelamatkan SDM NTB dari ancaman Narkoba.
Digelarnya kegiatan ini guna mengungkap jaringan sindikat Narkotika Nasional maupun Internasional.
Lebih lanjut, Kepala BNNP NTB Brigjen Pol Gde Sugianyar saat press rilis menjelaskan, Bea Cukai pada tahun 2019 telah menggagalkan pengiriman narkoba jenis sabu dari Batam ke bandara Internasional Lombok.
“Angkasa Pura I dan Kanwil Bea Cukai Mataram ikut bersinergi dengan kita untuk mengungkap jaringan narkota Nasional maupun Internasional,”ujarnya.
Dari tangan para tersangka telah diamankan barang bukti berupa Narkotika jenis sabu yang dibungkus karet dengan berat bruto 150 gram, 1 unit mobil grand max warna hitam, dan 3 buah telepon genggam.
Terhadap para tersangka akan di lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peredaran Narkotika di wilayah NTB.
Sugianyar juga menjelaskan tujuan digelarnya press rilis di bandara Internasional Lombok untuk mempromosikan NTB khususnya Lombok akan kegiatan event MotoGP di Mandalika.
AYA
Wagub Ajak BKKBN Dalam Revitalisasi Posyandu NTB
Selain mengajak BKKBN berkolaborasi, wagub juga mengundang langsung untuk hadir rapat di Ruang kerjanya untuk membahas berbagai persoalan
MATARAM.lombokjournal.com — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB diharapkan bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya Tim Penggerak PKK.
“Bersama kita harus sudah selangkah, seayun, jika kita berbicara NTB, ” kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (BanggaKencana) Tahun 2020.
Rakerda yang digelar oleh Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB ini diselenggarakan, di Hotel Golden Palace, Mataram (11/03/2020).
Wagub mengapresiasi BKKBN yang menurutnya sudah banyak berbenah, khususnya dalam mengemas program-programnya. BKKBN sudah berusaha agar program – programnya terlihat menarik.
“Saya sangat mengapresiasi, jika kita pandai mengemasnya seperti ini, tentu akan menarik dan tidak akan ditolak begitu saja oleh masyarakat,” katanya.
Karena program BKKBN menarik, anak-anak muda menjadi tertarik dan peduli, manajemennya juga kini lebih tertata. Ia optimis jika BKKBN menjaga sinergitas, akan diikuti oleh kesuksesan.
Umi Rohmi sapaan akrab Wagub mengingatkan, pekerjaan rumah di NTB masih sangat banyak. Untuk itulah pemerintah terus berikhtiar, salah satunya melalui Revitalisasi Posyandu.
“Akan tetapi karena beban kita masih sangat banyak, kita butuh butuh effort yang luar biasa. Entah itu laju kepadatan penduduk, masalah remaja, pernikahan usia anak, dan sebagainya. Untuk itu NTB harus bisa mengintervensi khususnya pada sistem, sehingga kami meluncur program Unggulan Revitalisasi Posyandu yang berbasis posyandu keluarga” jelasnya.
Posyandu keluarga saat ini menjadi ujung tombak terdepan di seluruh dusun dalam memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan, baik untuk bayi, remaja hingga lansia.
Awalnya dari 7.300 Posyandu yang ada di NTB, hanya 87 saja yang sudah berbasis Posyandu Keluarga, namun saat ini sudah mencapai 1.300 Posyandu Keluarga.
“Kini di Dompu, Lombok Barat, Bima dan seluruh Kabupaten lain ingin juga seluruh posyandunya menjadi 100 persen Posyandu Keluarga. Tepuk tangan untuk seluruh kab/kota se NTB, untuk seluruh desa dan dusun SE-NTB,” lanjut Wagub di iringi tepuk tangan seluruh hadirin.
Wagub sangat yakin, Posyandu Keluarga bisa menjadi solusi permasalahan kesehatan dan sosial di NTB mulai dari gizi buruk, pernikahan usia anak, narkoba, buruh migran ilegal, pasung, dan permasalahanan lingkungan lainnya bisa ditangani setahap demi setahap.
Selain mengajak BKKBN berkolaborasi, wagub juga mengundang langsung untuk hadir rapat di Ruang kerjanya untuk membahas berbagai persoalan tersebut.
“Posisi BKKBN sangat strategis. Saya harap bisa mengambil peran dalam Posyandu Keluarga di NTB ini. Mari kita bersinergi bersama. Kami tunggu dari BKKBN, jam 1.30 ada rapat bersama. Saya undang agar kita bisa berkolaborasi ” tutup Wagub.
Kegiatan Rakerda diikuti secara aktif oleh ratusan peserta yang terdiri dari peserta Pra Rakerda dan mitra kerja provinsi dan kabupaten/kota di seluruh NTB.