“Posyandu Keluarga”, Pusat Penanganan Masalah Penduduk & Kesejahteraan Rakyat

Kader juga harus memahami setiap dusun memiliki permasalahan sosial yang berbeda

MATARAM.lombokjournal.com — Program revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga bukan sekedar melaksanakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.

Lebih dri itu, posyandu merupakan pusat pelayanan yang terintegrasi. Termasuk penangaban berbagai permasalahan kependudukan dan kesejahteraan keluarga.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah  menegaskan, kegiatan posyandu keluarga Mulai dari penanganan masalah ibu dan anak dan Posbindu hingga  Posyandu Lansia dan remaja/melinial, termasuk untuk percepatan pencapaian Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Penanganan Stunting.

“Serta mendeteksi berbagai  permasalahan sosial lainnya,” kata Umi Rohmi .

Wagub yang lebih akrab disapa Umi Rohmi, menyampaikan hal itu saat didaulat menjadi  keynote speaker pada kegiatan Review Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi NTB Tahun 2019 di Hotel Grand Legi, Kamis (03/10) 2019.

Permasalahan yang bisa dideteksi di posyandu keluarga, tidak hanya soal kesehatan. Melainkan juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk berkonsultasi dan mendapatkan edukasi tentang semua hal di  masyarakat.

“Misalnya  masalah lingkungan hidup,” kata Umi Rohmi.

Menjadi tugas para kader posyandu untuk ikut secara intens mensosislisasikan dan menanamkan budaya hidup bersih dan sehat  melalui program NTB bebas sampah (Zero Waste).

Yakni membiasakan  memilah sampah dari tingkat rumah tangga.  Juga membangun mindset masyarakat, dengan memilih dan memilah sampah, kemudian sampah dapat dijual ke bank sampah untuk diolah menjadi berbagai produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi, ujarnya.

Karena itu,  pengelolaan Posyandu Keluarga ke depan dapat diintegrasikan dengan BumDes yang mengelola Bank Sampah.

Sehingga Masyarakat dapat menggunakan sampah untuk datang konsultasi ke Posyandu. Atau dapat menabung di bank sampah, sebagian hasil dari tabungan warga dipergunakan untuk operasional bank sampah dan Posyandu,  tegasnya.

Kader juga harus memahami setiap dusun memiliki permasalahan sosial yang berbeda. Permasalahan tentang bahaya narkoba, human  trafiking atau perdagangan manusia untuk TKI atau TKW, menjaga hutan dan permasalahan lainnya.

Untuk dapat menjalankan peran tersebut, Wagub Umi Rohmi berjanji akan terus memperkuat kapasitas pengetahuan, keterampilan dan updating informasi melalui bentuk kegiatan penguatan kader posyandu.

Baik melalui pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikat keahlian maupun aspek organisasi dan pemenuhan fasilitas pelayanan yang dibutuhkannya.

Kepala BKKBN RI, Dr. Hasto Wardoyo, SpOg (k), menegaskan bahwa struktur penduduk dari sisi kuantitas menentukan langkah arah pembangunan suatu daerah.

Mengenai program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, Hasto berharap KB jangan hanya diterjemahkan khusus membatasi anak. Tapi lebih kepada menyiapkan generasi berkualitas dan generasi unggul.

Menurutnya, banyak hal yang terkait kesehatan reproduksi ini, sudah harus diajarkan dan diketahui oleh anak-anak usia SMP, sehingga dapat mencegah terjadinya resiko kesehatan reproduksi yang berakibat vatal, ujarnya.

Sebagai contoh,  sirkumsisi (sunat), ternyata setelah dijelaskan, sirkumsisi itu mencegah istri dari kanker mulut rahim, kesehatan reproduksi itu penting untuk disampaikan, jelasnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Dr. Drs Lalu Makripuddin M. Si, mengajak semua unsur dan Lembaga agar menjadikan momentum ini untuk menyatukan tekad dan semangat juang program BKKBN, karena program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

Makin baiknya program kependudukan  merupakan kontribusi dalam peningkatan IPM NTB. Oleh karena itu segera dirumuskan secara komprehensif melalui diskusi kelompok upaya-upaya strategis untuk meningkatkan IPM tersebut.

“Keberhasilan Program kependudukan dan program lainnya seperti  KKBPK di Provinsi NTB merupakan hasil kerja gotong royong dan kerja sama dari segenap potensi aparatur Pemerintah dan semua unsur,” kata Lalu Makripuddin

Acara tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan, antara Universitas Mataram dengan BKKBN Pusat, untuk pengembangan SDM dengan mendorong  Pendidikan S2  kependudukan, FK. Unizar dan Unram dengan Perwakilan BKKBN Prov. NTB.

Juga Mou tentang pre service training, antara DPMPD Dukcapil NTB dengan Perwakilan BKKBN Prov. NTB meliputi akses data penduduk online dan pengembangan posyandu, dan kampong KB.

Selain itu, juga akan dilakukan Peluncuran Buku Pendidikan Kependudukan bermuatan kearifan Lokal yang disusun oleh Bidang Dalduk BKKBN Provinsi NTB.

AYA




 Garbi dan M16 Pertanyakan Klaim Wisatawa Melonjak di NTB  

Kalau sampai sekarang tahun ini, kok belum ada perbaikan yang signifikan, malah menurun”

lombokjournal.com —

MATARAM   ;  Klaim peningkatan jumlah kunjungan wisata yang meningkat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dipertanyakan sejumlah pihak.

Bermula dari rilis Biro Humas Pemprov NTB dalam keterangan pers “Kunjungan Wisman Melonjak, Gubernur Ajak Warga NTB Persiapkan Diri”, Kamis (3/10) 2019,

Mengutip status facebook Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, is menyebutkan angka kunjungan wisatawan asing meningkat di wilayah NTB.

Klaim pemerintah itu dipertanyakan Garbi NTB dan M16.

Ketua Garbi NTB, Lalu Pahrulrozi mengatakan, klaim peningkatan wisatawan yang juga disebar lewat infografis jika disimak baik justru bertolak belakang.

“Secara keseluruhan, di infografis yang beredar, data kunjungan wisatawan asing berkurang 10,4 persen atau sekitar 22.970  wisatawan. Yakni dari sebanyak 220.003 wisatawan di tahun 2018 menjadi 197.033 wisatawan di periode yang sama 2019,” kata Pahrulrozi, Kamis (3/10) di Mataram.

Dari 7 negara yang ditampilkan infografisnya, kunjungan 5 negara berkurang, dan 2 negara meningkat.

Ia menilai sedikit peningkatan terjadi karena Kementrian Pariwisata memberikan “subsidi” bagi pariwisata NTB melalui penerbangan AirAsia. Jumlahnya pun cukup lumayan.

Menurutnya, klaim meningkayt juga terbantah dengan berita resmi statistik yang diterbitkan 1 Oktober 2019.

BPS menyebutkan jumlah penumpang pesawat yang datang ke NTB, baik domestik maupun internasional pada periode Januari-Agustus 2019 dibanding Januari-Agustus 2018, berkurang 27,82 persen atau berkurang dari 1,4 juta penumpang menjadi 1 juta penumpang.

“Positifnya, jumlah penumpang Juli menuju Agustus meningkat sebanyak 5,26 persen  dibanding tahun lalu periode yang sama,” katanya.

Ia menyarankan agar pemerintah daerah bisa mengurangi kebiasaan memframe informasi.

“Itu mengelabuhi tuan. Orang pun maklum, NTB habis gempa, jadi ada tekanan pada industri pariwisata,” katanya.

Ia menambahkan, yang mesti diajukan pertanyaan, mengapa Australia-Jerman bisa meningkat sementara yang lainnya tidak? Mengapa kunjungan dua negara itu meningkat pasca gempa?.

“Jawaban pertanyaan ini bisa menjadi terobosan kebijakan,” tukasnya.

Tapi, ia menekankan, jangan menyederhanakan,  direct flight menjadi alasan utama peningkatan wisatawan. Sebab Jerman yang tidak ada direct flight ke Lombok, juga tercatat tumbuh positif.

“Emangnya semua negara mau dibikinkan direct flight juga? Apa ke Korea juga mau dibuat direct flight, biar beasiswanya lancar?,” katanya.

Menurutnya, Pemda NTB juga jangan mengesampingkan fakta bahwa sejauh ini  masih banyak korban gempa bumi 2018 yang belum memiliki kepastian.

Bahkan berdasarkan surat BNPB, apabila sampai 25 Desember 2019, masih ada kekurangan dana stimulan, maka itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

“Mari menatap lebih optimis, tanpa framing yang overdosis dan simplifikasi persoalan,” kritiknya.

Sementara itu, Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, arah pengembangan pariwisata NTB perlu mendapat sorotan.

Menurutnya, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Lombok melalui Bandara Internasional Lombok pada Januari-Agustus 2019 hanya sebanyak 80.232 penumpang atau turun 27,94 persen dibandingkan Januari-Agustus 2018 yang sebanyak 111.342 penumpang.

“Memang masih ada pintu masuk lain bagi turis asing seperti jalur laut. Tapi penurunan kedatangan wisman yang menggunakan moda pesawat menjadi indikator belum benar-benar pulihnya sektor pariwisata NTB,” katanya.

BACA JUGA  ;  Pascagempa Kunjungan Wisatawan Melonjak, Warga NTB Diajak Persiapkan Diri

Bambang Mei menekankan, jika kondisi rute udara sepi di tahun lalu mungkin masih wajar ada penurunan wisman. Sebab saat itu sedang ada musibah gempa bumi.

“Kalau sampai sekarang tahun ini, kok belum ada perbaikan yang signifikan, malah menurun,” tandas Didu, sapaan akrabnya.

Me




Trash Hero Pamerkan Karya Zero Waste Di Locofest 2019

Komunitas ini juga langsung mengedukasi masyarakat sekitar terkait masalah sampah dan pengelolaannya

MATARAM.lombokjoournal.com —  Lombok Clothing Festival (Locofest) setiap tahunnya memiliki warna tersendiri. Di tahun 2019, Locofest diadakan di area parkir Lombok Epicentrum Mall, Kamis (3/10) 2019.

Hal unik terlihat di salah satu stand Locofest dengan nama Trush Hero yang menyajikan berbagai karya dari bahan sampah.

Pemilik stand Trash Hero, Haji Omet mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program unggulan pemerintah yaitu Zero Waste.

“Kami memang bukan bagian dari pemerintah, tapi kami tetap mendukung penuh program Zero Waste yang dilakukan pemerintah dengan karya kami dari bahan sampah ini,” kata H. Omet.

Ia menuturkan,  kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 2017 yang dimulai dari Gili Meno dan kemudian terus ia kembangkan hingga  sampai di Mataram ini.

“Kami memulainya sejak 2017 lalu yang dimulai dari Gili Meno, dengan kepedulian kami terhadap kebersihan di NTB ini, Alhamdulillah kami bisa mengembangkan Trush Hero ini walaupun masih merangkak,” tuturnya.

Trash Hero di Mataram melaksanakan kegiatan rutinitas berburu sampah keliling Kota, selain berburu sampah.

Komunitas ini juga langsung mengedukasi masyarakat sekitar terkait masalah sampah dan pengelolaannya.

“Kami rutin melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah sekali seminggu, baik itu di pantai, jalan, maupun di dalam lingkungan. Selain itu, jika ada even-even besar yang berpotensi menghasilkan sampah dalam jumlah banyak, kami berinisiatif terjun langsung untuk membersihkan sampah yang ada di tempat tersebut,” terang H. Omet.

Salah satu hasil yang terlihat adalah di Rembiga tempat tinggal H. Omat, dulunya sebelum terjun, daerah Rembiga masuk dalam kategori merah untuk penyakit DBD.

Namun setelah bergerak membersihkan sampah dengan komunitas, Rembiga sekarang bisa dibilang bebas dari DBD.

“Harapan kami pemerintah lebih memperhatikan lagi komunitas-komunitas penggiat pengelola sampah,” tutupnya.

Di tempat berbeda, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos., MM, mengapresiasi komunitas Trash Hero ini atas kepeduliannya terhadap lingkungan dan masalah sampah.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Trash Hero karena telah peduli terhadap permasalahan sampah yang dihadapi oleh pemerintah, kami berharap banyak komunitas-komunitas semacam ini agar impian NTB bebas dari sampah bisa terwujud dengan cepat,” ujarnya.

AYA/HmsNTB




Wagub Tegaskan Keseriusan NTB Di Bidang Kependudukan

“Bila program KKB berhasil kita sukseskan maka IPM NTB tidak lagi akan terpuruk”

MATARAM.lombokjournal.com —  Melalui intervensi kegiatan secara reguler dan berkelanjutan, Wagub optimis kita bisa melakukan banyak hal untuk mendeteksi permasalahan di masyarakat.

Karena itu, pentingnya Posyandu. kegiatan yang wajib dilakukan di setiap dusun dalam suatu daerah.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menekankaan itu saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Review Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi NTB Tahun 2019 di Hotel Grand Legi, Kamis (3/10/2019).

Disampaikan  sejumlah penekanan program unggulan yang membuktikan keseriusan NTB dalam bidang kependudukan.

Melalui Posyanddu, permasalahan yang bisa dideteksi tidak hanya soal kesehatan. Melainkan juga permasalahan sosial lainnya.

Wagub juga menambahkan, tujuan revitalisasi Posyandu adalah dapat menjadi Posyandu keluarga.

Posyandu keluarga adalah Posyandu yang terintegrasi, ada Posyandu ibu dan anak, Posbindu, dan Posyandu Lansia.

Dengan demikian, yang bisa datang ke Posyandu tidak lagi hanya balita atau anak-anak saja, tapi satu keluarga bisa datang ke Posyandu.

Namun, fenomena saat ini adalah, setiap pergantian Kepala Desa, maka kader Posyandu pun ikut diganti. Sehingga, pola yang sudah ada, akan dimulai lagi dari nol.

Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini berharap, nantinya para kader Posyandu akan diberikan sertifikat sebagai kader, sehingga sumber daya manusia dan kader harus diperkuat, supaya ilmu yang diterima terus diperbarui.

Dalam kesempatan tersebut, Umi Rohmi juga berharap dengan revitalisasi Posyandu ini pengetahuan yang dibagikan ke masyarakat itu sesuai dan juga masalah sosial di tiap dusun dapat sesuai sasaran.

“Tugas kabupaten dan provinsi adalah penguatan, dan memberikan sertifikasi kader training pembinaan, semoga revitalisasi Posyandu ini bisa berhasil,” tegasnya.

Selain itu, Umi Rohmi menambahkan NTB saat ini sedang menggalakkan Zero Waste.

“Sampah itu sumber daya. Jika dipilah dan dikelola dengan baik, sampah bisa jadi berkah. Sampah bisa bikin kita naik haji dan beli emas,” ungkap Wagub Hj Rohmi.

Kepala BKKBN RI, Dr. Hasto Wardoyo, SpOg (k), menyampaikan, tugas BKKBN adalah tugas tentang kependudukan, menjamin pertumbuhan penduduk seimbang.

Dengan adanya isu bonus demografi, yang paling menarik adalah adanya disparitas antara provinsi yang satu dan lainnya.

“NTB ini punya optimisme yang besar untuk masalah bonus demografi,” ungkapnya.

Masalah kependudukan menjadi masalah yang benar-benar serius untuk diperhatikan. Tokoh yang dua kali terpilih sebagai Bupati Kulonprogo ini juga mengatakan, tema kependudukan ini menjadi hal yang penting.

Struktur penduduk dari sisi kuantitas menentukan langkah arah pembangunan suatu daerah.

Mengenai program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, Hasto berharap KB jangan hanya diterjemahkan khusus membatasi anak. Tapi lebih kepada menyiapkan generasi berkualitas dan generasi unggul.

“Kesehatan reproduksi ini sebetulnya anak SMP harus sudah tahu, karena banyak hal penting yang tidak diketahui anak remaja, sebagai contoh sirkumsisi (sunat), ternyata setelah dijelaskan, sirkumsisi itu mencegah istri dari kanker mulut rahim, kesehatan reproduksi itu penting untuk disampaikan,” jelasnya.

Hasto Wardoyo menambahkan, anak-anak harus tahu pentingnya kesehatan reproduksi. Sebab tidak semata-mata tentang seks melainkan banyak hal.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Dr. Drs Lalu Makripuddin M. Si, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Kepala BKKBN RI.

“Ini merupakan kunjungan pertama sejak beliau dilantik menjadi Kepala BKKBN RI,” ungkapnya.

Kepala BKKBN NTB juga mengajak agar menjadikan momentum ini untuk menyatukan tekad dan semangat juang program BKKBN.

Karena program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan pada akhirnya dapat meningkatkan IPM NTB yang masih memprihatinkan.

“Bila program KKB berhasil kita sukseskan maka IPM NTB tidak lagi akan terpuruk,” tutup Lalu Makripuddin.

AYA/HmsNTB

 




200 Mahasiswa NTB Akan Dapat Beasiswa Di Institut Agama Islam Tazkia

200 mahasiwa yang akan mendapatkan beasiswa ini, wajib untuk kembali ke daerah

Penandatanganan MoU

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Rektor Institut Agama Islam Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc,  menandatangani  kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) beasiswa, di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid (ZAM), Kamis (03/10) 2019 siang.

Penandatanganan MoU terkait Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat itu, sebagai upaya pemberantasan kemiskinan di NTB. Sebanyak 200 Mahasiswa NTB yang akan mendapatkan beasiswa tersebut.

“Insyaallah, Pemprov NTB akan menyeleksi 200 mahasiswa NTB untuk belajar di Tazkia Institut,” ujar Dr. H. Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul.

Bang Zul mengatakan, MoU ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa NTB yang ingin melanjutkan studinya.

Ia berharap kesempatan baik ini, harus dimanfaatkan terlebih oleh Pondok Pesantren yang ada di NTB, untuk bisa mengirimkan anak didiknya, kuliah di Institut Agama Islam Tazkia untuk belajar ekonomi syariah berbasis industri hala. Serta, belajar ekonomi syariah berbasiskan pengembangan teknologi dan industri.

“NTB ini banyak sekali pondok pesantrennya, banyak juga hafiz Qur’an. Ke depan, kami berharap, anak muda NTB tidak hanya Hafiz Qur’an, tapi harus ahli juga di bidang accounting,” ujarnya.

Gubernur meminta anak-anak muda NTB yang ingin melanjutkan kuliah di jenjang S1 maupun S2 ilmu accounting di Tazkia Institut untuk menyiapkan diri dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Murniati menyampaikan,  200 mahasiwa yang akan mendapatkan beasiswa ini, wajib untuk kembali ke daerah.

Dr. Murniati juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap potensi ekonomi yang dimiliki oleh NTB.

“Barusan saja kita telah meninjau pembangunan KEK Mandalika, saya sangat terkagum-kagum dengan perkembangannya yang begitu pesat dimana kita telah mendeklarasikannya sebagai destinasi halal bagi dunia,” tutur Dr. Murniati.

Terakhirdiharapkan  adanya pusat destinasi halal ini, menjadikan pembangunan di Mandalika dan juga pembangunan di NTB makin baik lagi dan  kesejahteraannya berlimpah kepada masyarakatnya.

AYA/HmsNTB




Pasca Gempa Kunjungan Wisman Melonjak, Warga NTB Diajak Persiapkan Diri

“Ayo optimis kita songsong masa depan sambil terus menyiapkan diri untuk tak jadi penonton”

MATARAM.lombokjournal.com — Pasca dilanda Gempa Bumi tahun 2018, pariwisata di NTB mulai pulih. Angka kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke NTB makin meningat.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mdngungkpkan kebanggaannya, dalam akun media sosialnya, Kamis (3/10/2019).

Data yang dihimpun Imigrasi Bandara Internasional Lombok, terlihat peningkatan jumlah wisatawan asal Australia yang sangat mengesankan.

“Senang melihat laporan bahwa pariwisata kita, alhamdulillah sudah menggeliat on the right track.” ungkapnya.

Mengutip data imigrasi tersebut, Gubernur Zul menyampaikan, pada bulan Agustus – September 2019, angka kunjungan wistawan ke NTB sudah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan angka kunjungan pada bulan Agustus – September 2018.

“Agustus September 2019 ini sdh lebih banyak dari Agustus September tahun 2018,” ungkapnya.

Angka kujungan wisatawan yang paling melonjak tajam dari Australia, yang mencapai 425 persen.

Dengan perbandingan angka kunjungan wisatawan Australia pada tahun 2018 (Januari – September) sebesar 2.633 orang, sedangkan pada tahun 2019 sebesar 13.814 orang.

“Wisatawan dari Australia bahkan melonjak sampai 425 persen!” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, persoalan memajukan industri pariwisata, tidak hanya semata menata atau mendandani destinasi wisata saja.

Namun persoalan yang lebih mendasar, yakni infrastruktur sebagai akses untuk menuju lokasi sangat penting untuk dibangun

Karena seindah apa pun destinasi yang kita miliki, kalau akses untuk menuju kesana susah, maka wisatawan enggan untuk mengunjunginya.

“Ini menjelaskan bahwa masalah memajukan pariwisata itu bukan semata persoalan mendandani pantai dan Gunung..tapi akses dan kemudahan menuju lokasi sangat penting! Untuk tak menyebutkannya paling penting,” jelasnya.

Salah satu contoh kongkretnya dengan adanya Direct Flight dari Perth, Australia ke Lombok, telah membuat lonjakan angka kunjungan dari Australia ke NTB.

Hanya dengan satu Direct Flight saja, sudah memiliki dampak yang sangat luar biasa terhadap industri pariwisata di NTB.

Ia membayangkan jika infrastruktur dan Direct Flight ke NTB terus ditingkatkan, maka akan begitu besar dampaknya terhadap peningkatan kunjungan Wisman ke NTB.

“Direct Flight dari Perth Australia ke Lombok membuat lonjakan pariwisata dari Australia ke Lombok jadi luar biasa! Bayangkan kalau ada Direct Flight dari Melbourne dan Sydney ke Lombok akan lebih ramai lagi daerah kita ini,” ujarnya.

BACA JUGA ; GARBI dan M16 Pertanyakan Klaim Wisatawan Melonjak Di NTB

Gubernur mengajak masyarakat NTB untuk tetap optimis, dan mempersiapkan diri dalam menyongsong kemajuan industri pariwasata.

Tentunya, dengan peningkatan SDM generasi muda yang ada di NTB, agar tidak jadi penonton di daerah sendiri.

“Ayo optimis kita songsong masa depan sambil terus menyiapkan diri untuk tak jadi penonton,” pintanya.

AYA/HmsNTB




Sekda Lepas Kontingen KLU, Ikuti MTQ XXVIII Provinsi NTB 2019

“Maka kita harus punya mental juara,  karena ketika kita tidak mempunyai mental juara maka kita akan lemah sebelum berjuang. Bahasa laimnya mati sebelum berperang”

Drs. H. Suardi, MH

TANJUNG.lombokjournal.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Drs. H. Suardi, MH melepas 72 kontingen KLU untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2019, di Aula Bupati Lombok Utara, Rabu (02/10) 2019.

Hadir mendampingi Sekda di antaranya Para asisten dan Kepala OPD di lingkungan Pemda KLU.

Sebelum melepas para kafilah Sekda H. Suardi mewakili Bupati Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, mengajak seluruh kafilah bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan sehingga para kafilah dapat menghadiri acara pelepasan kontingen KLU untuk mengikuti MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB tahun 2019 di Kabupaten Lombok Barat.

“Visi kita dalam kehidupan ini adalah visi akhirat. Tentu kita ingin surga, maka semua kegiatan kita terutama MTQ ini bertujuan mengharapkan ridho dari Allah SWT,” pesan Sekda.

Menurut H. Suardi, menyongsong pelaksanaan MTQ XXVIII 2019, Pemda KLU telah melaksanakan seleksi di tingkat kabupaten dengan cukup selektif.

Para peserta yang berhasil menjadi jawara dari proses seleksi itulah yang menjadi kafilah untuk mewakili Lombok Utara di ajang MTQ tingkat Provinsi NTB 2019.

Ia berpesan, agar seluruh kontingen KLU mempunyai mental juara, lantaran ketika seseorang tidak punya mental tersebut sama saja dengan lemah sebelum berjuang.

Mental juara itu terlihat saat  para kafilah tetap berlatih dengan giat, tidak merasa cepat puas, dan senantiasa mengitlkuti apa yang disampaikan guru.

Pemda KLU berharap, pada MTQ Provinsi NTB tahun 2019 semua cabang mata lomba bisa dijuarai oleh para kafilah dari KLU, dan sekaligus dapat mewakili NTB di tingkat Nasional

“Maka kita harus punya mental juara,  karena ketika kita tidak mempunyai mental juara maka kita akan lemah sebelum berjuang. Bahasa laimnya mati sebelum berperang,” kata  Suardi.

Ketua Kafilah yang juga  Asisten Bidang Pemerintahan Setda KLU, Kawit Sasmita, SH melaporkan cabang mata lomba yang diikuti oleh KLU.

Secara rinci dilaporkannya, peserta yang mengikuti MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB 2019 berjumlah 52 orang dan pelatih 27 orang dengan jumlah total 79 orang.

Seluruh peserta berasal dari setiap kecamatan di KLU. Cabang mata lomba yang dikompetisikan sebanyak 8 cabang lomba, terdiri dari tilawah dengan peserta 10 orang, qiro’ah 8 orang, tahfiz qur’an 9 orang, tafsir 3 orang, fahmil qur’an 6 orang, syarhil qur’an 6 orang, khatil qur’an 8 orang, serta cabang makalah karya tulis qur’an 2 orang.

“Pendaftaran peserta melalui online sehingga hari ini peserta harus daftar ulang dengan membawa KTP dan KK. Pembukaannya hari Kamis malam Jumat,” urai mantan Kadiskominfo ini.

Pelepasan kafilah ini diakhiri dengan pemberian ucapan selamat berkompetisi sebagai bentuk motivasi kepada kafilah Kabupaten Lombok Utara oleh Sekda diikuti tamu undangan yang hadir.

sta/humaspro

“Maka kita harus punya mental juara,  karena ketika kita tidak mempunyai mental juara maka kita akan lemah sebelum berjuang. Bahasa laimnya mati sebelum berperang”

TANJUNG.lombokjournal.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU) Drs. H. Suardi, MH melepas 72 kontingen KLU untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2019, di Aula Bupati Lombok Utara, Rabu (02/10) 2019.

Hadir mendampingi Sekda di antaranya Para asisten dan Kepala OPD di lingkungan Pemda KLU.

Sebelum melepas para kafilah Sekda H. Suardi mewakili Bupati Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, mengajak seluruh kafilah bersyukur atas nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan sehingga para kafilah dapat menghadiri acara pelepasan kontingen KLU untuk mengikuti MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB tahun 2019 di Kabupaten Lombok Barat.

“Visi kita dalam kehidupan ini adalah visi akhirat. Tentu kita ingin surga, maka semua kegiatan kita terutama MTQ ini bertujuan mengharapkan ridho dari Allah SWT,” pesan Sekda.

Menurut H. Suardi, menyongsong pelaksanaan MTQ XXVIII 2019, Pemda KLU telah melaksanakan seleksi di tingkat kabupaten dengan cukup selektif.

Para peserta yang berhasil menjadi jawara dari proses seleksi itulah yang menjadi kafilah untuk mewakili Lombok Utara di ajang MTQ tingkat Provinsi NTB 2019.

Ia berpesan, agar seluruh kontingen KLU mempunyai mental juara, lantaran ketika seseorang tidak punya mental tersebut sama saja dengan lemah sebelum berjuang.

Mental juara itu terlihat saat  para kafilah tetap berlatih dengan giat, tidak merasa cepat puas, dan senantiasa mengitlkuti apa yang disampaikan guru.

Pemda KLU berharap, pada MTQ Provinsi NTB tahun 2019 semua cabang mata lomba bisa dijuarai oleh para kafilah dari KLU, dan sekaligus dapat mewakili NTB di tingkat Nasional

“Maka kita harus punya mental juara,  karena ketika kita tidak mempunyai mental juara maka kita akan lemah sebelum berjuang. Bahasa laimnya mati sebelum berperang,” kata  Suardi.

Ketua Kafilah yang juga  Asisten Bidang Pemerintahan Setda KLU, Kawit Sasmita, SH melaporkan cabang mata lomba yang diikuti oleh KLU.

Secara rinci dilaporkannya, peserta yang mengikuti MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB 2019 berjumlah 52 orang dan pelatih 27 orang dengan jumlah total 79 orang.

Seluruh peserta berasal dari setiap kecamatan di KLU. Cabang mata lomba yang dikompetisikan sebanyak 8 cabang lomba, terdiri dari tilawah dengan peserta 10 orang, qiro’ah 8 orang, tahfiz qur’an 9 orang, tafsir 3 orang, fahmil qur’an 6 orang, syarhil qur’an 6 orang, khatil qur’an 8 orang, serta cabang makalah karya tulis qur’an 2 orang.

“Pendaftaran peserta melalui online sehingga hari ini peserta harus daftar ulang dengan membawa KTP dan KK. Pembukaannya hari Kamis malam Jumat,” urai mantan Kadiskominfo ini.

Pelepasan kafilah ini diakhiri dengan pemberian ucapan selamat berkompetisi sebagai bentuk motivasi kepada kafilah Kabupaten Lombok Utara oleh Sekda diikuti tamu undangan yang hadir.

sta/humaspro




Gubernur Dukung Suhaili Bangun Kereta Gantung

Investor yang sudah siap untuk membangun kereta gantung ini di antaranya, investor Cina,  Bali dan Jakarta

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi NTB sangat mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membuat Kereta Gantung dari arah Lombok Tengah menuju Gunung Rinjani.

Dengan adanya kereta gantung, nantinya para wisatawan yang akan menikmati keindahan alam pulau Lombok, sekaligus menikmati keindahan Rinjani, bisa melalui kereta gantung.

Rencananya wisatawan akan naik kereta gantung dari hutan rakyat Desa Aik Berik Batu Keliang Utara, langsung menuju Gunung Rinjani.

“Kita dukung apalagi itu ide baik pak Suhaili,” tegas gubernur pada Rabu (02/10) 2019.

Gubernur Zul meminta Investor yang kabarnya sudah ada agar mulai bekerja. Sebab kereta gantung dinilainya menajdi salah satu kebutuhan penting bagi NTB untuk memfasilitasi para wisatawan yang akan menikmati Rinjani.

Yang menguntungkan,, kereta gantung akan memudahkan wisman yang tua yang tak mampu  mendaki bisa dengan gampang menikmati panorama Rinjani.

“Harus setuju kalau sudah investor tinggal dikerjakan aja. Kita butuh juga hal hal gitu (kereta gantung),” katanya.

Disinggung dengan dampaknya bagi para guide atau poter, gubernur mengaku semua pekerjaan punya dampak bermacam macam baik positif maupun negative. Namun jika itu baik maka tentu harus didukung.

Gubernur Zul justru melihat  keberadaan kereta gantung bukan berarti akan menghilangkan pekerjaan mereka. Justru menurutnya para guide bisa akan tetap bekerja sebagai guide di atas kereta.

“Suruh aja guide itu nanti jadi guide kereta gantung,” pungkasnya.

Sebelumnya Bupati Loteng, H Moh Suhaili FT menegaskan, pembangunan kereta gantung dari kawasan BKU menuju gunung Rinjani bakal tetap dilakukan. Sebab, banyak investor yang sudah tertarik untuk melakukan pembangunan kreta gantung itu.

Suhaili menegaskan, rencana pembangunan kereta gantung tidak hanya didukung oleh pemerintah daerah saja.  Namun pemerintah pusat dan TNGR juga sangat mendukung rencana pembangunan kereta gantung ini.

Sebab dengan keberadaan kereta gantung tersebut selain untuk melestarikan hutan, tapi peluang untuk wisata memancing. Atau menarik wisatawan yang tak mampu lagi mendaki bisa tertarik mengunnjungi Rinjani.

Dan lagi, wisatawan yang datang dengan kereta gantung akan menjaga kebersihan kawasan setempat.

“Kereta gantung ini akan dibangun sepanjang 9 kilometer,” kata Suhaeli.

Suhaeli  menyebutkan, investor yang sudah siap untuk membangun kereta gantung ini dicantaranya, investor Cina,  Bali dan Jakarta.

Bahkan, para investor rela mengeluarkan ratusan miliar untuk pembangunanya.   Sehingga, dalam rangka pembangunan kereta gantung tersebut, saat ini sudah dalam tahap izin pembangunannya.

AYA




Dies Natalis Unram Ke-57, Undang Dirut BPJS Kesehatan Orasi Ilmiah Jamkesnas

Saat ini BPJS Kesehatan juga sudah melaksanakan kompetisi hackathon untuk mendapatkan masukan inovasi dari publik

lombokjournal.com —

MATARAM   ;  Universitas Mataram dalam peringatan Dies Natalisnya ke-57, menggelar acara Orasi Ilmiah dengan tema Jaminan Kesehatan Nasional di Era Revolusi Industri 4.0, dengan mengundang pembicara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris, Rabu (02/10) 2019.

Kegiatan yang diselenggarakan di Universitas Mataram dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga sebagai Dewan Pertimbangan Universitas Mataram, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., dan dihadiri oleh Rektor Universitas Mataram, Senat Universitas dan Guru Besar, unsur pimpinan daerah, dan seluruh Dosen Universitas Mataram serta Direktur Rumah Sakit se-Pulau Lombok.

Rektor Universitas Mataram, Lalu Husni dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini merupakan peringatan perjalanan Universitas Mataram yang sampai saat ini telah melahirkan para ilmuwan akademisi yang berkualitas.

“Semoga ke depannya Universitas Mataram dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih dan melakukan perbaikan untuk menjadi lebih baik dalam hal peningkatan mutu akademisi sehingga terus menorehkan prestasi di kancah pendidikan baik nasional maupun internasional,” ujar Husni.

Dalam orasi ilmiahnya, Fachmi Idris memberikan gambaran perkembangan jaminan kesehatan nasional yang dilakukan BPJS Kesehatan di era revolusi industri 4.0 yaitu pengembangan ekosistem digital Jaminan Kesehatan Nasional, meliputi digitalisasi sistem pelayanan JKN, digitalisasi pengelolaan klaim, pengembangan metode dan saluran pembayaran, pengembangan aplikasi dan metode pendaftaran peserta, inovasi aplikasi Mobile JKN, dan banyak lagi.

Fachmi juga mengajak para mahasiswa untuk dapat Bersama-sama membuat inovasi baru yang applicable dan adaptive dalam bidang kesehatan. Saat ini BPJS Kesehatan juga sudah melaksanakan kompetisi hackathon untuk mendapatkan masukan inovasi dari publik.

Fachmi menekankan perlunya dukungan seluruh stakeholder agar program JKN-KIS terus berjalan.

Bentuk dukungan dari universitas dapat berupa pendaftaran kepesertaan mahasiswa dan civitas akademika ke dalam program JKN-KIS, melakukan edukasi kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, aktif memberikan masukan dan kajian untuk perbaikan program Jaminan Sosial, dan sebagainya.

Pada kesempatan yang sama, bentuk komitmen dukungan Universitas Mataram terhadap penyelenggaraan program JKN-KIS diwujudkan dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Optimalisasi Pendaftaran Peserta dalam Program Jaminan Kesehatan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh Kepala Cabang Mataram, Sarman Palipadang dengan Rektor Universitas Mataram, Lalu Husni.

Tak hanya itu, penandatangan perjanjian kerja sama juga dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Mataram dengan Klinik Pratama Universitas Mataram tentang Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta Program Jaminan Kesehatan yang disaksikan oleh Gubernur NTB dan Direktur Utama BPJS Kesehatan.

“Dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama dan kerja sama pelayanan kesehatan ini diharapkan dapat memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal bagi peserta JKN-KIS, khususnya di Provinsi NTB,” tutup Sarman.

ay/yn/kamkesnews

 




Pejabat Pemprov NTB Pantau Langsung Nasib Warga NTB Di Papua

Pemprov NTB tetap melakukan koordinasi baik dengan pemerintah pusat hingga pemerintah kabupaten Bima terkait nasib warga NTB di Papua

MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur Zulkifliemansyah  memerintahkan staf ahli dan Dinas Sosial untuk memantau langsung warga NTB di di Wamena (Papua), menyusul kerusuhan yang terjadi disana yang dikhawatirkan mengancam keselamatan warga NTB.

“Kita sudah memerintahkan staf ahli dan dari Dinas sosial NTB untung mengecek langsung bagaiman kondisi Warga NTB yang ada di Papua,” ujar Gubernur, Rabu (02/10) 2019 usai menghadiri acara dies natalis di Universitas Mataram.

Dikatakannyan, kedatangan staf ahli dan pejabat lainnya ke Papua disebut sudah mewakili Pemprov NTB untuk melihat kondisi warganya.

Karena jika dirinya datang langsung untuk memantau masyarakat NTB disana, dikhawatirkan ada ketersinggungan dari pemerintah Papua.

“Kehadiran mereka disana sudah cukup mewakili kita di NTB, mereka disana kan memantau terus warga kita yang disana,” tegasnya

Keputusan ini juga berdasarkan dari koordinasi yang dilakukan dengan aparat keamanan. Selain itu, pemerintah pusat juga memastikan bahwa kirsuh yang terjadi di sana bisa ditangani.

Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Papua cukup sensitif. Sehingga, pimpinan daerah baik bupati hingga Gubernur tidak bisa melakukan tindakan sendiri tanpa harus melakukan koordinasi.

Karena hal ini dinilai akan mengganggu kondisitifas.

Terkait dengan kepulangan ratusan warga NTB di Papua, Pemda akan tetap berusaha untuk memulangkannya.

Namun Pemprov NTB masih menjaga agar tidak terjadi kegaduhan di daerah. Pemda tetap melakukan koordinasi baik dengan pemerintah pusat hingga pemerintah kabupaten Bima.

Sementara itu Wakil rektor III Unram, Prof Muhammad Natsir menjamin mahasiswa Papua di Mataram khususnya yang mengenyam pendidikan kuliah di Unram aman.

“Kami jamin kemanan mereka disini,” ungkapnya.

AYA