Dr Zul Yang Bersahaja: Kepergok Mandi di Loang Gali

Dr Zul mengatakan,  pariwisata adalah sektor andalan NTB di masa kepemimpinan TGB pasti akan ia  lanjutkan,  terutama Wisata halal dan  Industri kreatif pendukung Pariwisata

lombokjournal.com —

Lombok Timur

Setelah menjalani rutinitas menemui konstituennya se NTB dalam beberapa bulan ini, Calon Gubernur NNTB, Dr Zul dan  bersama rombongan bisa santai/rileks sejenak  di pemandian tua di Loang Gali, Lenek Daye, Lombok Timur, Kamis (29/03).

Kehadiran Cagub NTB No 3 Ini bukan tirakatan atau semacam mandi ritual yang diduga biasa dilakukan oleh politisi tertentu untuk meraih jabatan tertentu.

“Ini sekaligus upaya memperkenalkan Destinasi Wisata kita yang ternyata memang berlimpah di NTB.  Bayangkan saja tempat se-Indah ini tak tergarap maksimal,” ungkap Dr Zul yang lulusan Universitas ternama di Inggris ini.

Dengan keindahannya  yang natural, pemandian tua Loang Gali Lenek Daye menurut Dr Zul, semestinya  Bupati Lotim  melanjutkan Ikhtiarnya memperbaiki dan menata kawasan pemandian tua ini agar lebih baik.

“Yakin dah banyak manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat sekitar dan Lotim,” katanya sambil mengatakan  Zul  Rohmi  siap bekerjasama memajukan Loang Gali bila  terpilih  melanjutkan Ikhtiar TGB.

Selanjutnya  Dr Zul mengatakan,  pariwisata adalah sektor andalan NTB di masa kepemimpinan TGB pasti akan ia  lanjutkan,  terutama Wisata halal dan  Industri kreatif pendukung Pariwisata.

“Insya Alloh jika Zul Rohmi ditakdirkan menang tetap akan melanjutkan program dan  ikhtiar TGB yang belum sempat dituntaskan,” imbuhnya .

Selain itu Dr Zul bertekad membenahi semua destinasi wisata yang belum dioptimalkan secara penuh. Ia berjanji akan memperbanyak pelatihan untuk masyarakat sekitar destinasi Wisata.

“Untuk pengusaha lokal dibidang pariwisata , saya akan perkuat kemampuan resources melalui skema kerjasama yang produktif. Pesan saya Jangan Gampang Jual Tanah,”  pungkasnya

Me (*)




Sitti Rohmi Tak Kenal Lelah Kunjungi Pedukungnya

Pendukungnya bangga dengan TGB yang sekarang diminta masyarakat Indonesia menjadi pemimpin Nasional sekarang

 lombokjournal.com

LOMBOK BARAT:

Cawagub NTB No 3 Jilbab Ijo,  Sitti Rohmi Djalilah makin tak tertahankan.  Akselerasi gerakan day by day pasangan calon (paslon) yang mengusung Jargon “Lanjutkan Ikhtiar TGB”, sejak Kamis  (29/3)  sambangi kawasan Kabupaten  Lombok Barat

Seolah tak kenal lelah, Sitti Rohmi menjelajah setiap titik wilayah konstituennya yang tersebar di dusun/lingkungan Lombok Barat. Kali ini kawasan Narmada di sambangi oleh pasangan Doktor Zul.

Kehadiran Sitti Rohmi  mendapat sambutan baik dari warga dusun yang dikunjungi. Bukan hanya Ibu-Ibu dan Remaja Putri yang menyambut, para  pemudapun  antusias menyambutnya.

Sementara itu salah satu tokoh pemuda setempat mengharap estafet pembangunan TGB bisa dilanjutkan oleh yang Bajang juga, jangan di Bajang-Bajangin.

“Kami akan berikhtiar dan  bergotong royong memenangkan Zul Rohmi,” ungkap Slamet Riyadi, salah satu tokoh pemuda kreatif asal Narmada ini.

Ia pun  bangga dengan TGB yang sekarang diminta masyarakat Indonesia menjadi pemimpin Nasional sekarang.

“Kita juga meminta NTB dipimpin oleh Pasangan yang Tetap Gubernur Bajang,” ungkap Yadi panggilan akrab Slamet Riyadi.

Selain itu, dalam setiap pertemuan di wilayah  yang dikunjungi tersebut, Sitti Rohmi senantiasa berdoa agar warga yang ia kunjungi tetap diberikan keselamatan dan nikmat kesehatan oleh Alloh SWT.

Sitti Rohmi juga memaparkan secara jelas dan ringkas program, visi dan misi Zul Rohmi dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami warga dusun.

“Mari kita berikhtiar memenangkan Zul Rohmi dengan cara coblos perempuan  yang pakai Jilbab Ijo tanggal 27 Juni 2018,” ajak Sitti Rohmi yang tetap kelihatan bugar dan energik ini.

Me (*)




Imigrasi Mataram Kukuhkan 130 Timpora

Terbentuknya Timpora ini, pihak Imigrasi bisa memantau para orang asing yang ada di NTB, dan menginformasikan kegiatannya

MATARAM.lombokjournal.com — Kantor Imigrasi Mataram menggelar Pengukuhan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) tingkat kabupaten, kota dan kecamatan di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Mataram. Kamis (29/03) di Hotel Aston Inn  Mataram.

Timpora ini dibentuk sampai tingkat kecamatan Hingga tingkat desa, agar orang asing bisa dipantau keberadaannya.

“Beberapa waktu lalu pihak Imigrasi herhasil mengunkap kasus-kasus yang dilakuan oleh para orang asing ,” jelas Kepala kantor Imigrasi mataram, Dudi Iskandar, kepada media hari Kamis.

ia menyatakan dengan terbentuknya timpora ini, pihaknya  bisa memantau para orang asing yang ada di NTB, dan mengimpormasikan kegiatan-kegiatannya

“Biar kita bisa pantau lagi para orang asing yang ada di NTB ini,” cetusnya

Hal ini mengingat banyaknya jumlah para orang asing yang masuk ke NTB Khuausnya Lombok yang mencapi 3.000/hari. Masuk melalui Bali langsung menuju Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.

Sehingga Timpora ini dibuat melibatkan  berbagai elemen di antaranya Resort Kota, Kejaksaan Tinggi, Kecamatan dan Babinkantibmas hingga tingkat pedesaan, agar para Timpora bisa memantau orang asing.

Jumlah Timpora yang dikukuhkan tersebut sebanyak 130 orang di 4 kabupaten dan 18 kecamatan yang ada di NTB.

AYA




TGB Sharing Ke Tokoh Lintas Agama, Tentang Keberhasilan Toleransi Di NTB

TGB diundang tokoh lintas agama untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah

lombokjournal.com–

JAWA TENGAH ;

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang berhasil membangun kehidupan toleransi di Indonesia. Berbagai suku, ras, agama dan golongan hidup rukun dan saling membantu, untuk kepentingan daerah dan bangsa.

Bahkan, NTB merupakan contoh kerukunan hidup antar umat beragama di dunia.

Kesuksesan masyarakat dan pemerintah NTB membangun kerukunan dan toleransi tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang tokoh lintas agama Jawa Tengah untuk berbagi gagasan dan pengalaman membangun kehidupan yang toleran di daerah yang dikenal Bumi Seribu Masjid tersebut.

Acara itu dikemas dalam bentuk Sarasehan, dengan tema “Toleransi Beragama/Berkeyakinan Di Indonesia, Fakta Dan Prosoeknya” di Kampoeng Percik, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/03).

Pada acara yang dihadiri unsur kepolisian, Pemda dan tokoh lintas agama dan dikemas santai itu, Gubernur yang akran disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menjalaskan sejumlah program unggulan pemerintah daerah selama kepemimpinannya, yang memiliki kaitan langsung dengan toleransi kehidupan beragama.

Salah satunya, sektor pariwisata yang selama ini dikembangkan  memiliki dua makna.

Pertama lanjut TGB dari sisi ekonomi, sektor tersebut akan mendorong perekonomian dalam menunjang kesejahteraan masyarakat. Kedua adalah makna yang sangat dalam, jika dilihat dari  toleransi dan kedewasaan beragama.

Makna tersebut dapat terlihat dari Sekian juta turis yang datang ke NTB dan berbaur dengan masyarakat.

“Tidak satupun  insiden yang menimpa para turis yang berbeda keyakinan tersebut,” jelas TGB.

Bahkan TGB mencontohkan saat terjadi event sekelas MTQ Tingkat Nasional yang diselenggarakan di NTB beberapa waktu tahun 2016 lalu, tidak sedikit komunitas yg berbeda agama menawarkan sumbangan moril dan meteriil untuk mensukseskan event tersebut.

“Sebenarnya di dalam masyarakat kita sudah terdapat kedewasaan beragama dengan pondasi yang jauh lebih  kokoh dari yang kita bayangkan,” tegas TGB.

Selain itu, di bawah kepemimpinan TGB, Pemerintah NTB untuk pertama kali dan yang pertama di Indonesia telah mengeluarkan perda BALE MEDIASI. Perda tersebut mengatur, segala masalah yang di tengah masyarakat terkait toleransi diselesaikan secara kekeluargaan.

Terakhir TGB menyampaikan, pluralisme di dunia adalah skenario Tuhan Yang Maha Esa yang kalau dipungkiri maka kita termasuk ingkar terhadap ajaran agama.

AYA/HMS




TGB Disambut Antusias Di Salatiga

Al-Qur’an telah cukup bagi zaman kini dan zaman akan datang, Al-Qur’an juga telah berkecukupan dimana pun kita berada

lombokjournal.com —

SALATIGA ;

Gubernur NTB, Dr. TGH.M. Zainul Majdi memenuhi undangan dari sejumlah elemen masyarakat dan pemerintah daerah serta beberapa institusi perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, di Provinsi Jawa Tengah, Rabu  (28/03).

Mengawali kegiatan tersebut, Gubernur NTB yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) memenuhi undangan IAIN Salatiga sebagai narasumber pada seminar nasional di hadapan ratusan mahasiswa kampus setempat.

Bersama Novelis ternama, Habiburrahman El-Shirazy atau yang lebih akrab disapa Kang Abik itu, TGB disambut antusias jajaran akademika kampus itu.

Bahkan, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Rahmat Hariyadi menyampaikan, kehadiran dua alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi keluarga besar IAIN Salatiga.

“Ini (TGB) bukan gubernur sembarang gubernur, ini gubernur penghafal Alquran,” ujar Rahmat saat sambutan yang disambut tepuk tangan para mahasiswa.

Rahmat berharap, TGB bisa memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa IAIN Salatiga

Kemudian, TGB didaulat untuk mengupas tema “Arah Baru Penafsiran Al-Qur’an di Indonesia” pada seminar tersebut.

TGB menjelaskan, Al-Qur’an telah cukup bagi zaman kini dan zaman yang akan datang. Di samping itu Al-Qur’an juga telah berkecukupan dimana pun kita berada, baik di indonesia maupun di belahan lain di bumi Allah ini.

“Tantangannya adalah bagaimana menemukan kecukupan yang dimaksud dalam Al-Quran itu dapat dibumikan dalam kehidupan kita,” jelas TGB.

Sebab lanjutnya, banyak atribut yang disematkan pada Al-Quran, dan atribut yang paling tinggi adalah Al-Quran sebagai “hudallinnas” (petunjuk bagi manusia) dalam kehidupan.

Pada bagian lain TGB juga berpesan kepada mahasiswa IAIN Salatiga utk terus menggali ilmu Al-Quran. TGB mengatakan bahwa kekuatan suatu bangsa bukan hanya pada pengusaan tentara dan kekuatan militer.

Tetapi juga dari generasi yang dibekali dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berkecukupan terhadap semua bidang dapat dijadikan media sebagai dakwah Islam dimanapun muslim berada.

Terkait pertanyaan beberapa peserta seminar seperti tafsir mana yang paling cocok di Indonesia, dengan piawai TGB menjelaskan, memberi atau menafsirkan Al-Quran dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa ibu (budaya) setempat, namun jangan sampai budaya dijadikan pedoman dalam menafsirkan, itu sangat berbeda dan berbahaya.

AYA/HMS

 

 




Kualitas Layanan Peserta JKN- KIS; 485 Rumah Sakit Kini Terapkan Pendaftaran Online

Berbagai terobosan dan inovasi dalam layanan kesehatan yang sebelumnya belum pernah ada, kini berkembang pesat

lombokjournal.com —

MATARAM;  Sebanyak 485 rumah sakit di Indonesia kini sudah terapkan pendaftaran online baik berbasis website, aplikasi, melalui sms atau WhatsApp juga pendaftaran online melalui sistem yang terkomputerisasi.

Hal ini merupakkan kabar baik,  sebab kini fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, turut berlomba mengembangkan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas layanan khususnya dalam hal mempermudah peserta JKN-KIS saat mendapatkan pelayanan.

“Ini merupakan kabar gembira.  Sesuai dengan amanat dari Presiden Joko Widodo terkait dengan implementasi Program JKN-KIS, kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana meningkatkan pelayanan khususnya di rumah sakit. Berbagai terobosan dan inovasi dalam layanan kesehatan yang sebelumnya belum pernah ada kini berkembang pesat,” ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan, Nopi Hidayat, Selasa (27//03)

Implementasi program JKN-KIS saat ini memasuki tahun ke-5 sejak dimulai 1 Januari 2014. Berbagai tantangan khususnya terkait dengan kualitas layanan, kini menjadi perhatian semua pihak.

Karena faktanya akses finansial masyarakat kini bisa dikatakan sudah teratasi, sekarang yang menjadi pekerjaan rumah adalah bagaimana kualitas layanan makin optimal.

BPJS Kesehatan mencatat, sebanyak 121 Rumah Sakit mengembangkan sistem aplikasi yang dapat diunduh dan pendaftaran melalui website, 135 Rumah sakit membuka pendaftaran melalui SMS dan WhatsApp, dan sebanyak 202 rumah sakit sudah menggunakan sistem antrian terkomputerisasi di loket pendaftaran langsung.

Di wilayah kerja Kantor BPJS Kesehatan Cabang Mataram, yang meliputi Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Utara, telah terdapat 1 Rumah Sakit yg menggunakan sistem pendaftaran online yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.

“Sistem pendaftaran online di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dimulai sejak tahun 2016 untuk mempermudah pasien mendapatkan informasi yang diinginkan dengan terlebih dahulu mendownload aplikasi Daloket RSUD Kota Mataram,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mataram Muhammad Ali.

Sistem antrian ini sebagian besar memuat informasi dan fasilitas untuk pendaftaran rawat jalan, mengecek ketersediaan kamar, jadwal dokter, alamat dan lain-lain. Peserta JKN-KIS khususnya diharapkan tidak perlu repot mengantri langsung dan menunggu di rumah sakit, karena jadwal pelayanan sudah ditetapkan melalui sistem ini.

BPJS Kesehatan juga sejak tahun lalu telah mengembangkan aplikasi pencarian faskes bernama aplicare. Aplikasi berbasis website ini berfungsi mencari lokasi dan informasi tentang faskes yang anda inginkan. Serta memandu anda menuju lokasi yang dipilih.

Paling penting, aplicare bisa digunakan untuk seluruh peserta JKN-KIS melalui website resmi BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id.

Re

 




Pam Pariwisata Dan Pok Darwis Lombok Selatan Siap Menangkan Zul Rohmi

Salah satu syarat yang diajukan, masyarakat sekitar kawasan parwisata harus dilibatkan dalam proses pembangunan

lombokjournal.com —

LOMBOK TENGAH : Kelompok Pam Pariwista dan Pok Darwis Lombok Selatan yang berasal dari berbagai desa dan kecamatan berkumpul di kawasan kute atau dikenal sebagai kawasan Mandalika, Sabtu (24/03).

Kelompok Pam Pariwisata dan Pok Darwis memberikan dukungan kepada pasangan Zul Rohmi dengan syarat :

  1. Lanjutkan Ikhtiar TGB membangun wilayah selatan, setelah Bandara Internasional Lombok berdiri megah sekarang pembangunan Mandalika Resort harus terus di ikhtiarkan oleh pasangan Zul Rohmi
  2. Melibatkan Masyarakat sekitar kawasan parwisata untuk ikut dalam proses pembangunan
  3. Jangan lelah dan bosan mengunjungi masyarakat kecil seperti sekarang, terlebih  setelah terpilih jadi Gubernur dan wakil gubernur NTB periode 2018 – 2023.

Tiga syarat tersebut di sampaikan langsung oleh Ketua Laskar Lombok Sudirman atau Amaq Hul dan Lalu Ibnu Hajar sebagai Ketua PAM Pariwisata di Kute saat silaturrohmi dengan Cawagub NTB,  Siti Rohmi Djalilah.

Sitti Rohmi Djalilah, Senin (26/03),  melanjutkan hunting politik bertemu dan menyapa Masyarakat Lombok Barat yang disambut Hangat  dengan Lagu “Selebung Batu Beleq Sik Bekerudung yak tepiliq” Zul Rohmi Menang

ibu-ibu rumah tangga dan warga masyarakat Labuapi menyambut Sitti Rohmi dalam  kunjungannya  di 15 titik atau  tempat dikawasan Labuapi.

Inilah salah satu bentuk Komitmen Ibu Rohmi untuk terus mendatangi semua tempat-tempat terpencil disetiap kecamatan diseluruh Nusa Tenggara Barat, guna melihat dan menyerap langsung asourasi dan harapan masyrakat untuk kedepannya.

Di hari yang sama,  puluhan titik dikunjungi pula oleh Doktor Zul di kawasan Gunung Sari  dan Batu Layar yang disambut antusias oleh masyarakat yang meneriakan yel-yel Zul –  Rohmi Menang,  Coblos Jilbab Hijau.

Menurut Syawaluddin ketua divisi team kampanye Zul Rohmi,  para relawan tetap berkunjung ke seluruh desa dan dusun di NTB.

“Team relawan dan partai secara mandiri minimal bergerak di 30 titik di setiap kabupaten mengunjungi kampung setiap harinya,” ungkapnya.

Syawaluddin menambahkan Inilah ikhtiar dan komitmen sebagai Partai Pengusung bersama dengan tim pemenangan ingin berbuat yang terbaik untuk Zul – Rohmi.

“Kami tak  pernah bosan dan lelah berkunjung dan menyerap aspirasi Masyarakat didusun – dusun dan Desa demi menyakinkan Konstituen,” tambahnya.

Syawal melanjutkan Pilgub harus mendatangkan manfa’at kepada para pemilih yang biasanya mereka disuruh kumpul di tempat tertentu maka sekarang kamilah yang mengunjungi mereka/masyarakat, dari progres yang kami lakukan ini Allhamdulillah Masyarakat sangat senang dan Bangga di datngi langsung oleh Calon Gubernur.

Sementara itu Muhammad Ali Akbar,  Ketua Divisi Jaringan yang

terkoneksi dengan semua elemen relawan mengatakan para  relawan yang ada di TIM Zul – Rohmi juga melakukan hal yang sama,  meskipun DR Zul dan Sitti Rohmi tidak  mendampinginya, terus bergerak dan mensosialisasikan Zul Rohmi sebagai wujud kekompakan tim dalam mewujudkan Ikhtiar Menuju NTB Gemilang Kedepan.#

Me




Pengusaha Tembakau Asia Bahas Tantangan Global Industri Rokok di Senggigi

Menegaskan komitmen petani tembakau memajukan industri rokok, bertujuan membahas situasi pasar global tembakau saat ini

MATARAM.ombokjournal.com — Puluhan pengusaha tembakau dari berbagai negara ASEAN dan Asia lainnya berkumpul dalam ajang Asia Tobacco Forum (ATF) di Katamaran Resort Senggigi, Selasa (27/3).

Forum yang digelar Internasional Tobacco Growers Association (ITGA) ini membahas tantangan global dan dampaknya pada industri tembakau atau rokok.

Kegiatan forum ini juga untuk menegaskan komitmen petani tembakau dan memajukan industri. CEO ITGA Antonio Abrunhosa mengatakan, rokok dan tembakau banyak dicengkram peraturan dunia. Forum tersebut ditujukan untuk membahas situasi pasar global tembakau saat ini.

“Kaitannya dengan produksi tembakau,” ujarnya dalam sesi konferensi pers bersama media.

Ia menuturkan, dalam forum ini para anggota ITGA akan ditekankan untuk terus memiliki komitmen. Terutama untuk mematuhi penerapan pertanian yang baik di tengah ketatnya regulasi suatu negara dan dunia.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pasar konsumen legal menggunakan produk komoditas tembakau atau rokok.

“Saat ini berjumlah 900 juta konsumen di seluruh dunia,” sambungnya.

Sementara itu, Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) menyampaikan petani tembakau telah melakukan penerapan praktik pertanian yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG. Ketua AMTI Budidoyo menyebutkan, setidaknya ada sejumlah target yang telah dipenuhi.

Dimulai dari  soal penghapusan kemiskinan. Tembakau telah terbukti sebagai komoditas yang sangat menguntungkan dan mendukung stabilitas ekonomi petani dan keluarganya. Kemudian soal penghapusan bahaya kelaparan.

Ia mengatakan, salah satu praktik umum dalam pertanian tembakau yakni petani juga menanam tanaman pangan.

“Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus menjaga kondisi lahan pertanian melalui rotasi tanaman,” jelasnya.

Selanjutnya adalah soal derajat kesehatan dan kesejahteraan yang baik, pendidikan yang bermutu, kesetaraan gender, sarana air bersih dan sanitasi, serta sumber energi bersih dan terjangkau.

Sektor tembakau berkomitmen melaksanakan berbagai program berbeda untuk meningkatkan penerapan cara berkelanjutan serta memperbaiki derajat kehidupan petani dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya percaya petani tembakau sangat yakin akan komitmen mereka,” katanya.

Ia melanjutkan, selain itu pertanian tembakau juga memiliki kesadaran yang baik akan memenuhi prinsip tanggung jawab sosial ekonomi. Berbagai upaya dilakukan setiap tahun untuk memperbaiki penerapan praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Berdasarkan data AMTI, Indonesia merupakan produsen tembakau ke-5 terbesar di dunia.

Hal tersebut dengan jumlah 2 juta orang petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh. Industri hasil tembakau menyerap 600.000 karyawan dan menggerakkan 2 juta ritel di seluruh Indonesia. Dengan demikian, 6,1 juta orang terlibat dalam seluruh rantai pasok tembakau.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian NTB Husnu Fauzi mengatakan, tembakau menjadi salah satu tanaman perkebunan andalan NTB.

Hal ini dikarenakan tembakau memiliki keunggulan komparatif. Selain itu juga menjadi sumber pendapatan masyarakat, terutama pada masa kemarau. Tenaga kerja yang diserap juga cukup banyak sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani.

“Potensi tembakau virginia di NTB sangat bagus,” katanya.

Ia menuturkan, NTB menjadi penghasil tembakau virginia terbaik di Indonesia. Potensi lahan tanam tembakau virginia mencapai luas 42. 302, 85 hektare.

Sedangkan lahan tanam tembakau rakyat hanya sebesar 16.753,00 hektare. NTB juga menghasilkan tembakau rajangan baik rajangan hitam yangada di Ampenan dan rajangan kuning.

“Potensi lahan yang paling luas di Kabupaten Lombok Timur,” tandasnya.

Dalam kegiatan forum tersebut juga dilakukan deklarasi terkait isu yang dibahas dan komitmen semua petani tembakau di dunia.

AYA  (*)




Pendukung Marianto Segel Kantor Desa Sokong

Pemda dianggap melanggar aturannya sendiri dengan tidak menjalankan Perbup yang dibuat

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Puluhan masa pendukung Kepala Desa Sokong terpilih Marianto, mendatangi kantor Desa setempat dan menyegel seluruh ruangan yang ada Selasa (27/03).

Aksi yang berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita, itu merupakan bentuk kekecewaan masa pendukung terhadap pemerintah daerah KLU yang tak kunjung melantik Marianto, yang dinilai telah terpilih secara sah dalam Pilkades, beberapa waktu lalu.

“Kemenangan Marianto, sah secara aturan, tapi kenapa tidak kunjung dilantik. Segel ini tidak akan kami buka sebelum bertemu Bupati dan pihak-pihak terkait,” cetus Korlap aksi, Samsuri.

Dikatakannya, Pemda telah melanggar aturannya sendiri dengan tidak menjalankan Perbup yang dibuat. Sementara penunjukan Pelaksana Tugas (Plt), bisa berdampak pada pelayanan masyarakat di Desa Sokong, karena menurutnya Plt tidak memilki kewenangan penuh dalam setiap kebijakan di Desa.

Camat Tanjung, Syamsudin yang tiba di lokasi beberapa saat setelah penyegelan langsung melakukan upaya mediasi dan meminta warga untuk membuka segel.

“Hasil mediasi, warga sepakat untuk membuka segel. Tuntutan mereka sudah kita sampaikan ke Sekda. Tertkait persoalan Pilkades, Pemda tetap mengacu pada aturan yang ada,”ujarnya.

Sementara, Kabag Op, Polres Lombok Utara, Kompol Sutriyanto, menghimbau agar warga tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan mereka secara peribadi.

“Tetap kita kedepankan upaya preventif dan warga bersedia membuka segel. Kalau sampai besok pagi segel tidak dibuka, maka ada langkah lain yang akan kita ambil,” tegasnya.

Marianto memenangkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas Bupati KLU yang mengeluarkan surat Pemugutan Suara Ulang (PSU) beberapa waktu lalu.

Masa yang mendapat pengawalan dari sejumlah anggota kepolisian akhirnya membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 12. 30 Wita.

DNU




Gerakan Sebar Sedekah Hijab Bagi Muslimah Belum Berhijab

Kegiatan yang lahir dari niat tulus komunitas saling berbagi kepada sesama muslimah, juga dalam rangka mendukung suksesnya program halal tourism

MATARAM.lombokjournal.com — Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB, menginisiasi Gerakan Sebar Sedekah Hijab untuk para muslimah yang belum mengenakan hijab.

Ketua TP PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menyampaikan gerakan tersebut saat bersilaturrahmi dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTB, H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos., M.Si di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTB, Selasa (27/03).

Isteri Gubernur NTB tersebut bertandang ke Dispar bersama rombongan perwakilan komunitas muslimah NTB dari MUI Kota Mataram, Fakultas Kedokteran Unram, ODOJ, Tahajjud Call Community dan Hijabers Mom Lombok.

Erica menceritakan,  beberapa waktu lalu sempat menggelar silaturrahim dengan kumpulan komunitas muslimah NTB, yang terdiri dari MUI Kota Mataram, Fakultas Kedokteran Unram, Odoj, hijabers mom dan Tahajjud Call Community, di Pendopo.

“Gerakan Sebar Sedekah Hijab untuk para muslimah yang belum mengenakan hijab ini, selain merupakan salah satu kegiatan yang lahir dari niat tulus komunitas untuk saling berbagai kepada sesama muslimah di NTB, juga dihajatkan dalam rangka mendukung suksesnya program halal tourism yang saat ini menjadi icon pariwisata di NTB,” jelas Hj. Erica.

Sebelumnya Kepala Dispar Provinsi NTB, H. Lalu Moh. Faozal mengucapkan terima kasih atas kunjungan itu, untuk berdiskusi terkait desa wisata dan produk-produknya.

Faozal kemudian menjelaskan empat perwakilan desa wisata binaan yang coba dihadirkan untuk menjadi pilot project.

“Desa wisata yang sedang dibina dan disiapkan untuk penguatan desa sebagai destinasi wisata ini boleh dikatakan sudah memadai sebagai contoh desa yang  menunjang predikat wisata halal kita,” Jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari komunitas muslimah NTB menyampaikan tujuan kedatangannya, menyampaikan misi dari gerakan sebar sedekah hijab ini adalah misi dakwah untuk menunjang program wisata halal di daerah ini.

“Kami ingin menyampaikan gerakan ini dengan cara yang santun dan dapat diterima oleh masyarakat desa wisata tersebut sehingga target awal gerakan ini bisa terlaksana dengan semaksimal mungkin,” jelasanya.

Berkenaan dengan hal ini, Ia membutuhkan data  yang akurat terkait lokasi desa wisata yang akan dikunjungi.

“Apabila program ini bisa berjalan dengan baik maka ke depannya insya Allah akan ada desa binaan yang bisa menjadi contoh bagi desa-desa binaan selanjutnya,” harapnya.

AYA/Hms