Operasi ‘Pembebasan Sandera’ TNI-Polri Saat Upacara HUT TNI ke 73

Selain belajar dan berlatih sesuai dengan tugas pokok satuan, TNI Polri juga tetap konsisten menjaga dan melestarikan budaya masyarakat NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Pasukan anti teror gabungan TNI-Polri melakukan operasi ‘pembebasan sandera’ di Kantor Gubernur NTB, Jumat (05/10).

Dalam operasi itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, disandera kelompok teroris. Bukan saja dijadikan sandera, kelompok teroris juga memasang rangkaian bom di badan Faozal, sehingga menambah perhatian para penonton.

Taktik pertempuran dan perang kota yang dilatih secara terus menerus, tim pasukan anti teror gabungan TNI Polri merangsek masuk ke sasaran dan berhasil melumpuhkan penyandera, dan sukses  membebaskan sandera  dengan aman.

Rangkaian bom yang dipasang di badan tersandera berhasil dijinakKan anggota penjinak bom yang tergabung dalam unit anti teror tersebut.

Peristiwa tersebut merupakan simulasi Operasi pembebasan sandera yang berhasil menarik perhatian para peserta Upacara Peringatan HUT TNI ke 73 yang berlangsung di Kantor Gubernur NTB di Mataram,

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.di lokasi menjelaskan, simulasi operasi pembebasan sandera oleh tim pasukan anti teror gabungan TNI Polri ini merupakan membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang super ketat untuk memastikan keselamatan para sandera.

“Simulasi pembebasan sandera ini sebagai rangakaian kegiatan HUT TNI ke 73 untuk menguji hasil latihan dan kemampuan personel jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Rizal.

Dilanjutkannya, dalam penanganan seperti ini dibutuhkan informasi yang betul-betul valid tentang jumlah sandera, jumlah pelaku, senjata yang akan digunakan, titik-titik yang dikuasai para pelaku maupun lokasi para sandera lengkap dengan peta atau denah bangunan tempat penyanderaan.

Hal itu terkait dengan jumlah personel maupun alat peralatan yang dibutuhkan dalam penanganannya, termasuk taktik dan strategi yang akan diterapkan untuk menyelesaikan misi tersebut.

“Jadi memang harus profesional dalam penanganan sandera seperti ini dengan mengedepankan keselamatan dan keamanan sandera,” pungkasnya.

Selain belajar dan berlatih sesuai dengan tugas pokok satuan, TNI Polri juga tetap konsisten menjaga dan melestarikan budaya masyarakat NTB.

Salah satunya Tarian Gendang Beleq milik masyarakat Lombok yang dimainkan dengan sempurna usai Upacara Peringatan HUT TNI ke 73, dan juga sebelumnya pernah tampil beberapa kali di hadapan Presiden maupun Panglima TNI dan Kapolri.

AYA




20 Siswa SMKN 2 Sumbawa Melanjutkan Pendidikan Di Nanjing Polytechnic Institute, Cina

Program beasiswa pendidikan ke luar negeri seperti yang diprakarsai SMKN 2 Sumbawa, bisa diadopsi sekolah-sekolah lain yang ada di NTB

lombokjournal.com —

SUMBAWA ; Sebanyak 20 siswa SMKN 2 Sumbawa mendapatkan program beasiswa pendidikan ke Cina. Mereka akan melanjutkan pendidikan di Nanjing Polytechnic Institute.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc , melepas keberangkatan 20 siswa  tersebut dalam sebuah acara yang digelar di Aula SMKN 2 Sumbawa, Kamis (04/10).

Gubernur NTB mengaku bangga atas prestasi para siswa dari Sumbawa. Ia juga mengapresiasi jajaran SMKN 2 Sumbawa yang memiliki program kerjasama beasiswa pendidikan ke Cina bagi siswa-siswinya.

“Terima kasih, program kerja SMKN 2 Sumbawa sangat luar biasa,” ujar Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Meski mampu mendapatkan beasiswa ke luar negeri, namun para calon mahasiswa itu diingatkan hidup di luar negeri tidak selamanya enak dan nyaman. Semua butuh perjuangan dan keuletan.

Gubernur Zulkieflimansyah berpesan, agar sukses mengenyam pendidikan di luar negeri mereka harus tekun dan rajin belajar. Tidak boleh bermalas-malasan dan tetap semangat meski jauh dari kampung halaman.

Namun ia yakin, kalau anak-anak NTB tersebut mampu menaklukan tantangan kehidupan di luar negeri, dan meraih masa depan yang luar biasa.

Gubernur berharap, program beasiswa pendidikan ke luar negeri seperti yang diprakarsai SMKN 2 Sumbawa, bisa diadopsi sekolah-sekolah lain yang ada di NTB.

Menurutnya, hal itu sangat mendukung salah satu program Pemprov NTB untuk mengirimkan 1000 mahasiswa ke luar negeri setiap tahunnya.

Kepala sekolah SMKN 2 Sumbawa, Yuyun Mardiana, S.Pd, menyampaikan, program beasiswa pendidikan ke Cina merupakan bentuk tanggung jawab pihak sekolah atas masa depan anak didiknya.

“Ini merupakan tahun keempat pengiriman siswa yang telah dilaksanakan oleh SMKN 2 Sumbawa Besar untuk seluruh pelajar di Sumbawa,” jelasnya kepada Gubernur NTB.

jumlah siswa/siswi yang sudah dikirim sejak angkatan pertama pada tahun 2015 sebanyak 3 orang, di tahun 2016 sebanyak 14 org ( 9 SMK dan 6 SMA), untuk tahun selanjutnya sebanyak 16 orang,.

Pada tahun 2017 18 orang (11 SMK  dan 7 SMA) dan untuk tahun 2018 ini akan diberangkatkan sejumlah 20 orang (13 SMK dan 7 SMA).

Yuyun  berharap, program beasiswa seperti ini ke depan bisa lebih ditingkatkan dan diterapkan di sekolah-sekolah lain.

Dukungan dari pemerintah daerah, baik itu  provinsi maupun kabupaten sangat diharapkan agar Visi mewujudkan NTB Gemilang dapat cepat diwujudkan.

Hadir dalam pelepasan Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah, pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa , Anggota komisi XI DPR RI Ecky Awal Muharram, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB H. Muh Suruji, seluruh Kepala Sekolah sep ulau Sumbawa dan para orang tua siswa.

AYA/hms

 

 




Rakor KPID, Mensinergikan Lembaga Radio Dan TV Dengan Pemerintah

Media radio, tv atau lembaga penyiaran lainnya, bisa disusun strategi agar bisa mengantasipasi jika memang berita yang tidak jelas sumbernya

MATARAM.lombokjournal.com –  Rakor Komisi Penyiaran Indonesia daerah (KPID) NTB bertema “Menyatukan langkah mewujudkan penyiaran sehat untuk NTB Gemilang”, berlangsung di Pendopo Gubernur NTB Kamis (04/10),

Dalam rakor itu difokuskan membahas permasalahan yang dihadapi KPID dengan lembaga penyiaran yang ada di NTB, yakni media Radio Dan Televisi.

Selain itu, juga dimaksutkan menyatukan visi dn misi dari lembaga penyiaran dengan KPID, serta bagaimana agar lembaga penyiaran bis memberikan informasi yang tidak melanggar aturan..

Ketua KPID NTB, Yusron Hadi menjelaskan, di NTB terdapat 67 lembaga Penyiaran. Jumlah itu terdiri   dari Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) sebanyak 6,  Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) sebanyak 13, Lembaga penyiaran Publik (LPP) Sebanyak 2, Lembaga Penyiaran Swasta (LPS ) Radio sebanyak 36,Lembaga Penyiaran Komunitas ( LPK )sebanyak 6, serta Lembaga Penyiaran Berlangann (LPB) berjumlah 1.

Sekertaris Daerah (Sekda ) NTB, Rosiady Sayuti saat membuka rakor menyatakan menyambut baik kegiatan Rakor

“Saya menyambut positif kegiatan rapat koordinasi ini,  karena keberadaan meraka (KPID ) sangat starategis jika dikaitkan dengan pemerintahan,” ujarnya.

Menurutnya, lembaga radio dan  televisi  harus bisa bersinergi dengan pemerintah supaya  apa yg ada di pemerintah  bisa disampaikan atau dikomunikasikan  dengan baik.

“Catatan untuk para lembaga penyiaran, yang paling penting adalah sinergitas apalagi sekarang  banyak berita yg bersifat hoax,” katanya

Melalui media radio, tv atau lembaga penyiaran lainnya, bisa disusun strategi agar bisa mengantasipasi jika memang berita yang tidak jelas sumbernya..

AYA




Tradisi Bebadak Pengkayak, Ungkapan Rasa Syukur Warga Desa Sapit 

Rasa  syukur kepada Sang Pencipta atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pertanian

LOMBOK TIMUR.lombokjiurnal.com — Warga Desa Sapit  di Lombok Timur hingga saat ini masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat dan budaya warisan leluhurnya, di tengah arus perubahan zaman yang semakin modern.

Budaya tersebut salah satunya adalah tradisi Bebadak Pengkayak dalam ritual Bebubus Batu. Tradisi ini dilakukan setiap tahun pasca panen hasil pertanian.

Tujuannya, yakni melaporkan hasil panen sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pertanian.

Acara tradisi Bebadak Pengkayak ini kembali digelar masyarakat, Rabu (03/10) pukul 14.00 Wita, di Dusun Batu Pandang Desa Sapit Kecamatan Suela, Lombok Timur.

Tradisi tersebut berlangsung di tempat khusus, yang dinamakan Kampu, begitu masyarakat menyebutnya.

Pantauan lombokjournal.com, ritual dipimpin oleh Pemangku, yang diiringi oleh Kiyai, Penghulu, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat menggunakan pakaian khas Desa Sapit.

Di tempat itu sesaji pun mulai dijejerkan. Di antaranya, buah pisang dan jenis makanan tradisional lainnya.

Ada juga berupa dulang nare kayu, yakni wadah yang dihiasi beberapa jenis makanan. Kemudian warga dan tamu undangan menempati ruang kosong, duduk rapi mengelilingin sesaji.

Selain itu, dilakukan pemotongan sepasang ayam kampung oleh kiyai dan tokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya sesaji tersebut disebar oleh pemuda setempat keempat titik yang sering disebut dengan sesampang.

“Sesampang di pasang di empat titik, yaitu di Batu pajeng, Pancoran, Batu Pangan dan di Kampu,” kata Jannatan, pemerhati budaya Desa Sapit, Rabu (03/10).

Pertama, sesampang atau sesaji ditaruh sekitar 200 meter dari kampu. Lokasi itu sering disebut dengan batu Pajeng atau Payung.

“Lokasi batu payung ini sebenarnya sejenis batu dolmen yang pada zaman megalitikum dijadikan tempat suci,” ungkap Jannatan, disela-sela acara.

Lokasi kedua ditaruh di tengah sawah, di tengah tanaman padi, sebagai bentuk simbol ritual keselamatan tanaman. Sementara sesampang terakhir, ditempatkan di depan kampu bebubus batu sebagai tugu kampung.

“Di kampu ini ada sebuah menhir, semacam tugu batu,” tuturnya.

Selang beberapa menit saat setelah sesaji disebar, diambil kembali dan kemudian disantap secara bersama-sama dari segala macam jenis makanan. Tentunya, dimulai dengan zikir yang dipimpin oleh seorang Kiyai.

Sebagai gambaran, sebelum menuju kampu, yang paling depan dan iringan langkah pertama kali dilakukan oleh pemangku adat sambil membawa bokor. Kemudian diikuti oleh barisan perempuan dan laki-laki dengan berjalan kaki.

Tak seorang pun yang boleh mendahului langkah pemangku adat sepanjang perjalanan, kecuali sesudah mencapai kampu.

Razak




HBK Dorong Perbankan Dukung Modal Pertanian

Lombok menjadi salah satu daerah yang punya potensi pertanian, karena itu perlu didukung oleh permodalan yang memadai

lombokjournal.com —

LOMBOK BARAT — Otoritas Jasa Keuangan NTB kemarin, Rabu (3/10)  menggelar diskusi publik. Terkait peranan OJK dalam mendorong perkembangan lembaga keuangan pembiayaan syariah di Lombok Barat umumnya di NTB.

Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Makan Ujung Landasan Gerung ini bekerja sama dengan sejumlah pengurus DPP dan DPD Partai Gerindra.

Hadir pula Ketua Badan Pengawas dan Penegak Disiplin DPP Gerindra yang juga menjadi Calon Legislatif Dapil Lombok H Bambang Kristiono (HBK).

HBK mengaku, DPP Gerindra terus mendukung pertumbuhan ekonomi Lombok. Khususnya di sektor pertanian. Lombok menjadi salah satu daerah yang punya potensi pertanian. Dengan catatan harus didukung oleh permodalan yang memadai.

“Disinilah peran anggota legislatif di DPR RI bisa membantu masyarakat petani yang ada di Lombok. Mulai dari akses permodalan, pendidikan keterampilan, perlindungan produksi dan pemasaran,” paparnya.

Bank Syariah dijelaskannya, akan menjalankan fungsinya dengan baik. Jika pemerintah memberdayakan bank syariah untuk memberi modal bagi pertanian di Lombok.

“Lombok butuh orang yang punya jaringan di pusat. Tidak hanya membutuhkan orang yang piawai mengelola daerah lokal tapi punya akses di pusat untuk membuat kebijakan yang berpihak pada masyarakat di Lombok,” jelasnya.

Pria yang dekat dengan Calon Presiden Prabowo Subianto itu berjanji, jika mendapat amanah, ia akan memperjuangkan masyarakat Lombok di DPR RI Senayan. HBK optimis, banyak program pusat yang bisa dibawa ke Pulau Lombok.

Sebelumnya, Kepala OJK NTB Farid Faleteha mengatakan, pihak OJK terus berupaya mendorong agar lembaga keuangan daerah berbasis syariah terus tumbuh. Karena pertumbuhan lembaga syariah saat ini masih minim.

Di NTB, Farid menjelaskan keberadaan lembaga keuangan syariah berada di angka 9 persen. Sementara secara nasional jumlahnya baru menyentuh angka 5 persen. Padahal jika dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, keberadaan lembaga keuangan syariah berada pada angka 30 persen.

Dengan keberadaan lembaga keuangan syariah bisa membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat. Karena bisa menghindarkan masyarakat dari pinjaman terhadap rentenir atau lembaga keuangan yang memasang bunga tinggi.

Dengan catatan masyarakat juga tidak hanya berpikir jangka pendek atau mau mudahnya saja.

“Ini sangat penting disosialisasikan di Lombok Barat mengingat saat ini masih banyak lembaga keuangan yang mencekik masyarakat kecil,” ucapnya.

Me




Fatahillah; Memaafkan Ratna Sarumpaet Lebih Mulia

Kalau selama ini beredar di medsos wajah Ratna tampak lebam-lebam ternyata bukan akibat penganiayaan, melainkan akibat operasi sedot lemak

MATARAM.lombokjournal.com —  Kebohongan Ratna Sarumpaet, salah satu anggota tim sukses Prabowo, yang menyebarkan kabar penganiayaan dirinya diduga bertujuan menjatuhkan citra pemerintahan Jokowi – JK.

Karena polisi mencium kebohongannya, pemain teater yang belakangan aktif di kubu oposisi itu segera menarik pernyataannya,. Kemudian Ratna mengakui kebohongannya, dan sambil tersedu-sedu ia minta maaf.

Atas permintaan maaf Ratna, Sekretariat Nasional Jokowi (SEKNAS) Jokowi Nusa Tenggara Barat (NTB),  mengajak seluruh masyarakat NTB, dan masyarakat Indonesia  umumnya untuk memaafkan terkait informasi hoax yang telah disebarkan nenek tua itu.

“Kita harus memaafkan Ratna Sarumpaet. Memaafkan itu lebih mulia. Walaupun akhir-akhir ini, Ia telah memberikan informasi hoax,” ujar Fattahillah Prawiranegara, Ketua DPW SEKNAS Jokowi NTB, Rabu (03/10).

Memberi maaf orang yang mengaku bersalah dan menyampaikan permintaaf, merupakan cerminan aklak mulia. Meski informasi hoax yang disebarkan oleh Ratna Sarumpaet telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia.

“Sebagai masyarakat yang baik, Kita harus bisa saling memaafkan satu sama lainnya, ” kata Fattah..

Isu soal Ratna Sarumpaet dianiaya pertama kali diungkap oleh kubu Prabowo-Sandiaga. Polisi pun lalu melakukan penyelidikan, dan menemukan bukti isu penganiayaan merupakan kabar bohong atau hoax.

Akhirnya, melalui siaran TV Nasional, Net.TV, Rabu (03/10) Ratna mengakui bahwa ia telah berbohong tentang penganiayaan itu. Kalau selama ini beredar di medsos wajah Ratna tampak lebam-lebam ternyata bukan akibat penganiayaan, melainkan akibat operasi sedot lemak.

“Saya mengajak masyarakat serta Relawan Jokowi maupun simpatisan Jokowi di NTB, Indonesia secara umumnya, Kita tetap tunjukan pada masyarakat Politik yang sehat. Tanpa sebarkan berita hoax, ” tegas Fatahillah.

Dikatakan Fattah, tahun politik seperti sekarang, diharapkan terwujud demokrasi yang baik, sehat, jujur, tanpa menyebarkan berita hoax ke khalayak.

Pemberitaan hoax yang disebar ke tengah-tengah masyarakat, hanya  akan menimbulkan  kekacauan dan keresahan masyarakat.

“Tunjukan kepada masyarakat Indonesia, bahkan Dunia, bahwa demokrasi yang diselenggarakan di Indonesia baik dan sehat, sehingga demokrasi kita bisa menjadi contoh, ” katanya.

Me

 




Massa HMI Lotim Minta Aparat Penegak Hukum Usut Proyek Bantuan Sapi

Bendera  HMI, mereka meminta  Bupati segera meresufle para pejabat Dinas Peternakan yang melakukan proyek gelap

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com —  Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Selong Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menggelar aksi unjuk rasa, di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Lotim, Selong,

Mereka mendesak aparat penegak hukum (APH) agar mengusut peroyek bantuan sapi yang diberikan Dinas Pertenakan kepada anggota kelompok ternak sapi yang ada di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB

“Mahasiswa minta kejelasan tentang kontrak antara Kabid PPK Dinas Peternakan dengan CV. Bintang Selatan, terkait pengadaan bibit ternak sapi. Tetapi mereka tidak pernah mau memberikannya,” ungkap M. Khaerul Wardi, selaku koordinator lapangan (korlap), Rabu (3/10).

Khaerul mengatakan, hingga saat ini Dinas Peternakan belum memberikan keterangan tentang kontrak tersebut.

“Yang ingin kami tau kejelasannya, kelompok ternak sapi yang mendapat bantuan itu harus jelas, siapa yang memberi dan menerima,” terangnya.

Dipertanyakan, apakah bantuan itu tepat sasaran atau hanya sekedar kelompok fiktif yang dimanipulasi untuk menggelapkan anggaran yang ada.

Sambil membawa spanduk dan bendera  HMI, mereka meminta  Bupati segera meresufle para pejabat Dinas Peternakan yang melakukan proyek gelap.

“Mereka tidak pernah transparan dalam menjalankan amanah masyarakat,” jelas Khaerul lagi.

Pantaun di lapangan, unjuk rasa berlangsung aman dan lancar.

Tuntutan massa aksi HMI Lotim dalam unjuk rasa itu, pengusutan proyek di Dinas Peternakan Kabupaten. Khususnya  pengadaan ternak sapi bibit pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan pengadaan ternak sapi eksotik pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim

Polda dan Kejaksaan juga didesak mengusut dokumen kontrak antara PPK dan CV. Bintang Selatan terkait pengadaan ternak sapi bibit pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim.

Lebih jauh, dokumen kontrak antara PPK dan CV. MJ Mandiri terkait pengadaan ternak sapi eksotik pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lotim juga segera diselidiki.

Razak




HBK : Perlu Dikembangkan Varietas Unggul Produk Pertanian

HBK mengapresiasi apa yang telah dilakukan Gubernur NTB Dr Zulkifliemansyah, di kaki Bukit Olat Maras yang tadinya tandus dan gersang ditanami Kurma, Zaitun dan Tin

lombokjournal.com —

LOMBOK TENGAH — Haji Bambang K (HBK) adalah sosok yang dikenal sebagai orang dekat Prabowo Subianto itu, mengaku lahir sebagai prajurit yang orang tuanya adalah seorang petani.

Terkait tekadnya menjadikan Lombok sebagai lumbung pangan nasional, dalam percakapan dengan media HBK mengungkapkan strateginya menuju lumbung pangan nasional, Rabu (03/10)

HBK menjelaskan panjang lebar tentang intensifikasi maupun ekstensifikasi pengolahan lahan pertanian. Di Lombok, penting melakukan usaha peningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada.

HBK pernah bicara dengan pengusaha luar negeri yang menawarkan bibit unggul mangga. Lahan yang dibutuhkan di Lombok cukup luas, yakni 5 ribu hektare lahan.

“Ini mangga bibit unggul, usia tanamnya lebih singkat. Dalam usia tanam 2 tahun sudah bisa panen. Ini salah satu contoh cara intensifikasi pengolahan lahan, ” jelasnya.

Dalam penanaman mangga varietas unggul tersebut tiap hektar lahan butuh delapan tenaga kerja. HBK melanjutkan, jika  proyek ini terlaksana maka dibutuhkan  lahan kurang produktif 5 ribu hektar ditanami mangga.

“Bisa dibayangkan berapa tenaga kerja lokal bisa terserap. Dampak ikutan lainnya perputaran ekonomi dikawasan tersebut akan tumbuh pesat ,” tambahnya .

Lebih lanjut, selain pemilihan bibit varietas unggul, intensifikasi juga mencakup pengolahan tanah yang baik, mengatur perbaikan irigasi, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Tentu hal ini perlu diajarkan kepada para petani.

“Tapi jangan dilupakan, yang tak kalah pentingnya adalah penanganan pasca panen, dan soal pemasaran hasil pertanian,” jelasnya.

HBK sambil menambahkan, Lombok pernah berhasil meningkatkan panen padi dengan sistem Gogo Rancah pertengahan dekade 80 an

Karena itu, sekarang pun Lombok perlu memanfaatkan hasil-hasil riset pertanian yang menemukan bibit unggul untuk memperpendek masa panen dan meningkatkan hasil.

HBK juga sempat menyinggung kangkung Lombok yang perlu terus dikembangkan hasilnya. TapI itu butuh goodwill pemda, lahan-ahan produktif jangan dihabiskan untuk pembangunan kompleks perumahan.

Dalam perbincangan itu, HBK mengapresiasi apa yang telah dilakukan Gubernur NTB Dr Zulkifliemansyah, di kaki Bukit Olat Maras yang tadinya tandus dan gersang ditanami Kurma, Zaitun dan Tin.

“Suatu terobosan luar biasa, kalau diprediksi tiga tahun ke depan, Kabupaten Sumbawa memiliki kebun Kurma yang berbuah ranum, juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat, juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat, ” tegasnya.

Dikatakannya, inovasi yang memanfaatkan riset dan teknologi pertanian ini harus dimulai. Kalau pertanian digarap degan serius pasti berhasil, dan itu akan memakmurkan masyarakat NTB.

“Ini contoh ekstensifikasi pertanian. Lahan kering, lahan yang semula tidak produktif diubah jadi lahan yang menghasilkan. Selama ini, lahan produktif justru dihabiskan untuk perumahan, ” ujar HBK.

Hampir dua tahun ini, HBK kerap bolak-balik ke Pulau Lombok untuk melaksanakan konsolidasi internal, dan penguatan di DPD Partai Gerindra NTB. Waktu senggangnya banyak dimanfaatkan untuk keliling turun kebawah, menyapa kader-kader partai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sambil melihat potensi-potensi unggulan apa saja yang bisa dikembangkan daerah ini.

HBK sangat percaya, sektor pertanian bisa menjadi jalan keluar bagi kesulitan masyarakat Lombok yang baru saja terkena gempa.

AYA




Hunian Tetap Mulai Dibangun Di Mataram

Jumlah kerusakan rumah di Mataram akibat gempa mencapai 7 ribu rumah yang tersebar di sejumlah titik

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mulai melalukan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak gempa di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (03/10).

Prosesi tahap pertama pembangunan rumah dilakukan di Lingkungan Pengempel Indah, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram, yang menjadi salah satu wilayah dengan dampak terparah akibat gempa.

Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan, warga diberikan dua opsi pilihan dalam model rumah, yakni rumah instan sederhana sehat (Risha) atau rumah instan konvensional (Riko).

Masing-masing Risha dan Riko yang menjadi proyek awal dibangun di Pengempel Indah, dan  sudah memiliki kelompok masyarakat (pokmas) yang terdiri atas 12 warga terdampak gempa, sebagai salah satu syarat pencairan bantuan.

“Saya minta ini jangan hanya seremonial saja, ini hari yang kita tunggu, semoga pembangungan rumah bisa berjalan lancar dan warga bisa tinggal di tempat yang layak kembali,” ujar wali kota.

Ahyar mengatakan, pemerintah memberikan kebebasan penuh kepada warga untuk memilih model Risha atau Riko. Kata dia, meski berbentuk konvensional, warga yang hendak membangun Riko tetap harus mengedepankan unsur struktur yang tahan gempa.

“Semua harus dengan standar tahan gempa, di lapangan ada dibantu pendamping, Rekompak yang inisiasi, validasi, data, dan perencanaan di lapangan,” jelasnya.

Ahyar memiliki harapan agar rumah, baik Risha maupun Riko, segera dapat terbangun mengingat masih banyaknya warga yang tinggal di pengungsian. Jumlah kerusakan rumah di Mataram akibat gempa mencapai 7 ribu rumah yang tersebar di sejumlah titik.

“Kita mulai (pembangunan rumah), tentu bergiliran sesuai keadaan, karena dari bahan bahan butuh sekian waktu, tapi kita akan usahakan secara maksimal untuk mengantisipasi musim hujan,” katanya.

AYA




Kafilah MTQ Diminta Pertahankan Prestasi  Tahun Lalu

Musabaqoh ini harus diikuti dengan rasa ikhlas dan tidak terbebani, semua hasilnya serahkan kepada Allah SWT yang maha adil dan bijaksana

MATARAM.lombokjournal.com – Kafilah NTB yang dilepas untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an XXVII Tingkat Nasional di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018, diminta mempertahankan posisi ke – 4 Nasional seperti tahun lalu.

Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Ir. H. Rosiady H. Sayuti, MSc.,Phd. yang mewakili Gubernur Nusa Tenggara Barat meepas kafilah NTB menyampaikan harapan itu, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (03/10).

“Sebagai tuan Rumah MTQ Nasional Tahun lalu NTB berada di posisi ke – 4 Nasional, prestasi itu minimal dapat dipertahankan”, pesan Pak Rosiady.

Dikatakan Sekda, musabaqoh ini harus diikuti dengan rasa ikhlas dan tidak terbebani, semua hasilnya serahkan kepada Allah SWT yang maha adil dan bijaksana.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Adm. Kesejahteraan Rakyat Prov. NTB, Ahmad Masyhuri, SH. Melaporkan,  jumlah peserta MTQ tahun ini adalah sebanyak 50 orang dan 2 orang pendamping, serta 11 orang pelatih yang akan mendampingi sampai lomba berakhir.

Kafilah NTB akan mengikuti 7 cabang lomba dari 8 cabang lomba yang diadakan dan akan diberangkatkan menuju medan Sumatera Utara tanggal 4 oktober 2018.

AYA/Hms