Harga Cabai dan Bawang Hancur, HBK Arahkan ke Pengolahan Produk

Tidak ada jalan lain bagi petani saat kondisi harga komoditi jatuh, selain dengan pengolahan hasil hortikultura. Hasil tanam diolah menjadi aneka produk

lombokjournal.com —

MATARAM — Calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Lombok nomor urut 1 dari Partai Gerindra, H Bambang Kristiono (HBK) prihatin dengan jatuhnya harga cabai dan bawang merah.

HBK bertandang ke Kelompok Tani (Poktan) Bijaksari di Kelurahan Cakranegara Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. HBK datang bersama istri Hj Dian BK untuk melihat pertanian hortikultura.

“Saya ingin mendengar langsung seperti apa kondisi harga cabai dan bawang merah,” katanya, Rabu (10/10).

Dijelaskan, dari cerita Ketua Poktan Bijaksari Muzaidi, kondisi panen cabai dan bawang merah harganya memprihatinkan. Cabai tidak dipanen, disebabkan harga cabai yang hancur, satu kilo hanya Rp 3.000. Sedangkan ongkos panen satu kilogram Rp 2.000.

“Saya putuskan, tidak usah dipanen biarkan saja sudah,” kata Muzaidi pada HBK.

HBK pun meminta Muzaidi menunjukkan lahan pertanian cabai miliknya. Di lahan seluas lima hektare HBK memperhatikan cabai merah nan ranum. Namun, sudah keriput karena tidak dipanen. Padahal seharusnya cabe ini menyejahterakan petani.

“Bagus-bagus padahal ini cabainya,” ujar HBK.

Cerita Muzaidi berlanjut, pada soal bawang merah. Harganya juga hancur lebur. Ada stok digudang hingga 9 ton.

Problemnya, bila bawang merah dijual harganya tidak menguntungkan. Ia bermimpi bhwa hasil produksi hortikultura ini bisa diolah.

Tentu untuk mengolahnya butuh alat. Serius HBK mendengarkan cerita Muzaidi.

“Dalam kondisi seperti ini memang harus ada langkah lanjutan Pak. Tidak bisa kalau harga jatuh, cabai dan bawang dibiarkan,” ucap HBK.

HBK melanjutkan, tidak ada jalan lain bagi petani saat kondisi harga komoditi jatuh, selain dengan pengolahan hasil hortikultura. Hasil tanam diolah menjadi aneka produk.

“Cabai ini kan bisa diolah jadi bubuk cabai. Sementara bawang dibuat bawang goreng,” ungkapnya sambil menambahkan, harga yang sudah diolah itu akan lebih tinggi.

Pengolahan ini, akan meningkatkan nilai penjualan. Tentu saja, petani harus diberi bekal yang benar bagaimana pengolahan hasil hortikultura ini.

“Harus diolah yang baik tidak asal-asalan,” tandasnya.

Sementara untuk pasar, suami Hj Dian ini menyebut, era saat ini sudah sangat maju. Untuk penjualan bisa menggunakan strategi online, baik di media sosial maupun toko online.

“Nanti kalau butuh pengetahuan soal jual beli online, kami akan bantu,” imbuhnya

Mengenai alat pengolahan untuk bawang merah, HBK berjanji akan membantu. Alat tersebut segera dikirim ke Kota Mataram dalam waktu dekat.

“Ya, kita ingin poktan ini jadi pilot project pengolahan hasil,” tukasnya.

Me




Pasca Gempa, Pengangguran Bertambah Di Lotim

Untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinakertrans) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di Lotim di tahun 2018.

Tahun 2017, jumlah pengangguran di Lotim sebanyak 20 ribu orang. Dengan adanya bencana gempa bumi di Lombok, mau tidak mau tetap berpengaruh terhadap jumlah pengangguran.

Diindikasikan kenaikan angka pengangguran di Lombok Timur sekitar 30 persen.

Kepala Disnakertran Kabupaten Lombok Timur, Drs. Andika Istujaya, M.Si., kepada lombokjournal.com, di ruang kerjanya, Selong, Rabu (10/10) siang, mencontohkan pekerjaan penggalian pasir. .

“Misalnya di tempat penggalian pasir saja. Karena permintaan kurang, otomatis produksi akan berkurang maka pekerja pun akan dikurangi,” ucapnya.

Namun secara umum, penyumbang pengangguran di Lombok Timur lebih banyak dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Menurutnya, karena sistem pendidikan secara umum dan di SMK khusisnya, lebih banyak pada teori ketimbang prakteknya.

“Sehingga pada saat anak-anak ini tamat kemudia dia tidak maksimal terbekali dengan keterampilan,” ujarnya.

“Seharusnya, kalau tidak melanjutkan pendidikan, dia sudah bisa menciptakan pekerjaan sendiri. Tapi nyatanya, malah menunggu dan mencari pekerjaan,” tambah Andika.

Andika menjelaskan, bahwa untuk menekan atau mengatasi pengangguran, Disnakertrans Lotim setiap tahun mengucurkan anggaran di tujuh jenis program keterampilan. Yang kemudian diaplikasikan di Lokal Latihan Kerja (LLK).

Diantaranya, keteramlilan menjahit, perbengkelan, bangunan, kemudian otomotif dan lain-lain.

“Administrasi perkantoran, disitu ada komputer dan bahasa Inggris. Bengkelnya juga termasuk ada keterampilan mengelas,” sebutnya.

Razak




Cegah Meluasnya HIV & AIDS, Ini Yang Dilakukan Pemkab Lobar

Fauzan kuatir akan perkembangan Kelompok LGBT yang telah berani menampakkan keberadaaanya secara terang-terangan dan tanpa malu-malu

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com -– Meningkatnya kasus HIV-AIDS di Lombok Barat  (Lobar) dari tahun 2008 sampai 2017 lalu, tidak hanya terjadi pada kelompok resiko tinggi, seperti Pengguna Narkoba, Penjaja Seks Komersial (PSK), dan Waria.

Saat ini ditemukan juga telah meluas ke kalangan Ibu Rumah Tangga dan Balita.

Untuk mencegah dan menanggulangi kasus yang semakin besar lagi, Pemkab Lobar melalui Komisi Penanggulangan AIDS  (KPAI) Lobar menggelar sosialisasi program pencegahan dan penanggulangan Virus HIV & AIDS.

Sosialisasi yang dihadiri oleh unsur dari SKPD,  LSM, KPAI Provinsi NTB, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lobar. Rabu (10/10).

Meluasnya segmentasi pada kelompok resiko rendah seperti Ibu Rumah Tangga dan Balita membuat semua pihak merasa semakin kuatir, mengingat institusi ini dianggap sebagai pertaruhan dan benteng terakhir dalam upaya mencegah meluasnya kasus HIV AIDS di Kabupaten Lombok Barat.

Langkah pun diambil dengan mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS sebagai upaya menahan laju pertumbuhan kasus.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid Selaku Ketua KPAI Lobar mengibaratkan Kasus HIV AIDS sebagai fenomena gunung es di mana perkembangannya semakin membesar.

“Meski perkembangan kasus di Lobar tidak terlalu signifikan, akan tetapi upaya Pencegahan dan Penanggulangan harus semakin dinamis,” pintanya.

Fauzan kuatir akan perkembangan Kelompok LGBT yang telah berani menampakkan keberadaaanya secara terang-terangan dan tanpa malu-malu. Kelompok ini merupakan salah satu  penyebab kasus HIV AIDS terbanyak juga.

Terakhir Fauzan meminta agar semua pihak bersama – sama mensosialisasikan program dengan cara memperkuat rumah tangga namun sekolah dengan tidak mendiskriminasi para pengidap HIV AIDS.

Dari  data kumulatif kasus HIV AIDS Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dari Tahun 1992 sampai Bulan Mei 2018, Kab Lobar berada pada urutan ke -3 di bawah Kota Mataram dan Lombok Timur. Jumlah penderita di Lobar untuk HIV adalah sebanyak 126 orang dan penderita AIDS sebanyak 114 orang.

“Berdasarkan data ini, kami KPAI Lobar melakukan koordinasi dan merumuskan kebijakan, strategi, dan langkah – langkah melalui program nyata dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Tujuan program ini sendiri untuk menurunkan jumlah kasus baru HIV AIDS, menurunkan angka kematian dan menurunkan stigma dan diskriminasi,” terang Sekertaris KPAI Lobar H. Junaedi.

Adapun Strategi Operasional yang dilaksanakan, tambah Junaedi, yaitu dengan menggalakkan “STOP”, yaitu Suluh,Temukan/Tes HIV, Obati, dan Pertahankan pengobatan. Harry

 




Dinsos Antisipasi Kekeringan di NTB Dengan Distribusi Air Bersih

Sepekan ini Dinsos NTB telah mendistribusikan air bersih ke wilayah Sembalun di Lombok Timur yang juga menjadi wilayah terdampak gempa

MATARAM.lombokjournal.com — Kepala Dinas Sosial (Dinsos)  NTB, Ahsaanul Khalik memperkirakan wilayah yang terancam kekeringan di NTB lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Musibah bencana gempa yang melanda sejumlah wilayah di NTB menjadi salah satu alasannya.

“Sekarang lebih banyak lagi karena dampak gempa, kan ada beberapa wilayah yang sumur masyarakat tertimbun (akibat gempa),” ujar Ahsanul Rabu (10/10) di Kantor Gubernur NTB.

Dikatakan, kekeringan bukan hal baru di NTB,  selalu terjadi setiap tahun. Untuk tahun ini, kekeringan diperkirakan terjadi pada Oktober hingga akhir Desember di sejumlah wilayah seperti Jerowaru dan Sakra Timur dan sejumlah wilayah di Lombok Tengah, dan juga Lombok Barat.

Dinsos NTB telah melakukan upaya antisipasi dengan mengatur jadwal distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan.

“Kita punya kekuaran tangki air di Dinas Sosial ada lima, kemudian juga ada di BPBD dan (pemerintah) kabupaten setempat,” ucapnya.

Selama sepekan ini, Dinsos NTB telah mendistribusikan air bersih ke wilayah Sembalun di Lombok Timur yang juga menjadi wilayah terdampak gempa. Dari Sembalun, distribusi air bersih dilakukan di wilayah selatan Lombok, yakni Jerowaru dan Sakra Timur di Lombok Timur.

BACA JUGA;

“Setelah ini, geser ke Lombok Tengah dan Lombok Barat, ada satu tangki di kantor untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendadak yang memang terdampak kekeringan,” katanya.

AYA




Pemprov NTB Fokus Pembangunan Hunian Tetap Dan Sementara

Masyarakat didorong kembali ke halaman rumah dan bergotong royong membersihkan sisa puing yamg sudah dibersihkan TNI dan Polri

MATARAM .lombokjournal.com  —  Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) fokus pada pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi korban terdampak gempa.

Huntap tetap menjadi kewenangan pemerintah pusat dari segi alokasi anggaran hingga mekanisme pembangunan dalam struktur bangunan yang tahan gempa. Sementara untuk huntara, merupakan inisiatif dari Pemprov, Pemkab, Pemkot, lembaga kemanusiaan, dan swasta sebagai tempat tinggal sementara bagi warga terdampak gempa sembari menunggu proses huntap terealisasi.

Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik mengatakan, Pemprov NTB bersama Pemkab dam Pemkot terdampak gempa terus mengkampanyekan gerakan kembali ke rumah.

Masyarakat didorong kembali ke halaman rumah dan bergotong royong membersihkan sisa puing yamg sudah dibersihkan TNI dan Polri.

“Persoalan kita saat in bagaimana menyiapkan huntara dan huntap. Kita fokus saja pada itu,” kata Ahsanul Khalik di Mataram, Rabu (10/10).

Ahsanul menyebutkan, rekapitulasi kesiapan lembaga kemanusiaan untuk membangun huntara tercatat sekira 50 ribu huntara,  tersebar di sejumlah wilayah terdampak gempa. Pemprov,Pemkab, dan Pemkot  sedang menyiapkan anggaran pembangunan huntara pada APBD perubahan.

BACA JUGA;

“Yang sudah terbangun sampai laporan kemarin siang, 12 ribu (huntara) dari NGO (lembaga nonpemerintah) dan beberapa pemkab dan pemkot, tersebar di semua daerah (terdampak),” katanya.

AYA




Penanganan Bencana NTB Dipastikan Tetap Berjalan Baik

Pemprov NTB terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan, meski  saat ini lembaga kemanusiaan membagi relawannya untuk membantu penanganan bencana di NTB dan Sulteng

MATARAM,lombokjournal.com —  Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) diperintahkan Gubernur NTB, Zulkifliemansyah agar bekerja sama dengan seluruh pihak, termasuk dengan lembaga kemanusiaan, TNI, dan Polri.

Maksudnya, agar proses penanganan bencana di NTB tetap berjalan baik.

Kepala Dinas Sosial (NTB) Ahsanul Khalik mengatakan, fokus pemerintah pusat dan juga para relawan memang terbagi ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Namun hal itu tidak menjadi persoalan yang berarti.

“Perhatian pemerintah pusat dan relawan juga terbagi ke Palu dan Donggala. Dengan itu, kekuatan yang kita miliki di daerah, termasuk logistik dan lainnya, kita betul-betul maksimalkan,” katanya, Rabu (10/10)

Dijelaskan, Pemprov NTB terus berkoordinasi dengan lembaga kemanusiaan, meski  saat ini lembaga kemanusiaan membagi relawannya untuk membantu penanganan bencana di NTB dan Sulteng.

BACA JUGA ;

“Artinya dengan kondisi seperti ini, insyaAllah kita tidak terlalu berpengaruh secara luar biasa, walau pun ada pengaruhnya. Kita masih siap dan sigap menangani persoalan di NTB karena TNI dan Polri juga masih ada,” kata Ashamul Khalik.

AYA




Pendatang Dari NTB Di Johor Baru Banyak Overstay dan Menyalahi Ijin Tinggal

Saat ini masih ada sekitar 400an lebih WNI yang menunggu untuk dilakukan deportasi karena masalah Overstay dan Ijin tinggal yang salah penggunannya

MATARAM.lombokjournal.com — Kantor imigrasi kelas 1 Mataram Memerima kunjungan kerja dari Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI )Johor Baru pada, Selasa (09/10 ).

Dalam kunjunganya, I Gusti Bagus Muhammad Ibrahim selaku Konsulat imigrasi KJRI Johor Baru  memaparkan, banyaknya masalah keimigrasian di Johor baru lebih dominan yang overstay dan pendatang yang menyalahi ijin tinggal.

“Dari Januari – September 2018 sudah ada 2.500 warga indonesia yang dideportasi karena menyalahi ijin tinggal dan Overstay, dari 2.500 orang  NTB sebanyak 10 persen overstay,” ujarnya

Ia menjelaskan,  kebanyakan dari pelanggaran tersebut dilakukan karena para pendatang tidak memiliki dokumen yang lengkap.

“Banyak pendatang yang tidak melalui sisitem prosedural, sehingga tidak memiliki dokumen yang lengkap,” tegasnya

Pihak KBRI di Johor Baru mencari solusi dari permaslah itu, dengan cara berkordinasi dengan pemerintah Malasya dalam hal ini Imigrasi Malasya untuk memberikan perlindungan Warga negara indonesia sebelum di pulangkan ke Tanah Air.

“Di  Malasya kita komunikasikan dulu dengan pemerintah disana, kiTa mengikuti proses jika dokumen sudah lengkap baru bisa kita pulangkan,” kata Gusti

Gusti tak menampik,  jika saat ini masih ada sekitar 400an lebih WNI yang menunggu untuk dilakukan deportasi karena masalah Overstay dan Ijin tinggal yang salah penggunannya,  karena di setiap pendataan selalu ada Warga NTB yang termasuk di dalamnya.

“Kita belum lakukan verifikasi, yang jelas selalu ada warga NTB. Kan seperti diketahui NTB merupakan kota urutan ke dua  setelah Jawa timur yang mengirimkan tenaga kerja ke Malasya,” tegasnya

Meskipun banyak yang melakukan pelanggaran akan tetapi perlindungan hukum tetap di lakukan oleh KBRI Johor baru.

“Bantuan hukum tetap kita berikan ke setiap warga indonesia yg berhadpan dgn hukum karena kita sudah sediakan pengacara,” katanya.

Sementara itu PLH Imigrasi Kelas 1  Mataram, Wilopo menyatakan akan, terus meningkatkan Kinerjanya memberikan pengawasan yang lebih ketat agar tidak ada pelanggaran Yang dilakukan oleh Warganegara terlebih Masyarakat NTB.

AYA

 




Gubernur Ajak Masyarakat Salurkan Zakat Melalui IZI

Rhoma Irama menyampaikan santunan didampingi Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar dan Direktur IZI Wildan Dewayana untuk 100 Anak Yatim

MATARAM.lombokjournal.com — Masyarakat NTB diajak menunaikan lebih banyak kewajiban zakatnya melalui Inisiasi Zakat Indonesia (IZI).

Hal itu disampaikan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, saat menghadiri Tabligh Akbar sekaligus launching Inisiatif Zakat Indonesia di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa, (09/10).

Doktor Zul berharap dengan kehadiran sang Raja Dangdut di tengah masyarakat yang baru saja dilanda musibah, memberikan sedikit hiburan sekaligus mengurangi rasa duka masyarakat yang terdampak bencana di Lombok Utara.

Gubernur memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, dan berharap keberadaan IZI di NTB akan dapat memberikan manfaat besar dan keberkahan bagi masyarakat, terutama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di NTB.

Direktur IZI Wildan Dewayana, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kepercayaan masyarakat kepada Inisiatif Zakat Indonesia, dalam menyalurkan amanah untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di NTB.

Saat ini IZI  banyak melakukan banyak kegiatan dari amanah masyarakat yang disalurkan. Kepedulian ini telah banyak memberikan manfaat besar bagi pemulihan pasca gempa, seperti pembangunan Sekolah, Musholla dan Hunian Sementara bagi para korban gempa di Lombok dan Sumbawa.

Acara tersebut juga dilakukan penyerahan santunan langsung dari H. Rhoma Irama didampingi Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar dan Direktur IZI Wildan Dewayana untuk 100 Anak Yatim.

AYA/Hms




Pelamar CPNS di Lombok Timur Sebanyak 3.295 , Formasi CPNS 2018 Hanya 225

Formasi CPNS 2018 untuk Kabupaten Lombok Timur hanya 225, yakni formasi umum dan guru

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com —  Jumlah pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 pada portal SSCN di daerah Kabupaten Lombok Timur sebanyak 3. 295 orang, per 8 Oktober 2018.

Hal itu dikatakan Baharudin, Kepala Seksi (Kasi) Formasi dan Pengadaan Pegawai, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lombok Timur, tentang banyaknya minat pencari kerja untuk menjadi pegawai pemerintah.

“Sampai hari Senin, 8 Oktober 2018 itu sudah ada 3.295 pendaftar. Ini yang sudah mendaftar masuk di SSCN,” ujarnya, kepada lombokjournal.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (09/10) siang.

Jumlah pelamar pada SSCN tersebut terdiri dari pelamar umum dan pelamar tenaga honorer kategori 2 (THK-II). Masing-masing sebanyak 3.281 orang dan 14 orang.

“Pelamar umum 3.281, dan pelamar dari HK dua atau Tenaga Honorer Kategori Dua sebanyak 14,” sebut Baharudin.

Namun dikatakannya, baru 605 orang yang sudah mengirim berkas ke BKPSDM Lotim, melalui kantor Pos.

“Berkas yang kami terima sampai kemarin, Senin (08/10) itu adalah 605 dari Pos. memang ketentuannya harus dikirim lewat Pos,” terangnya.

“Yang diantar tadi itu ada seratusan. Jadi, bertambah menjadi sekitar 700,” tambahnya.

Baharudin menjelaskan, portal SSCN sempat mengalami kendala jaringan alias lelet. Salah satu sebabnya, karena terlalu banyak yang mengakses.

“Sekarang sudah dibenahi oleh BKN karena banyaknya laporan. Sudah diantisipasi oleh pusat. Sekarang sudah lancar,” akunya.

Diungkapnya, sebelum Admin saja sulit juga masuk portal SSCN. Mungkin jaringan sedang maintenance. Tapi sekarang sudah mulai lancer. .

Baharudin kembali menegaskan, formasi CPNS 2018 untuk Kabupaten Lombok Timur hanya 225, yakni formasi umum dan guru.

“Formasi umum 146. Formasi dari eks kategori dua adalah 79, khusus untuk tenaga guru,” tutupnya.

Razak




Najmul Akhyar Puji Masyarakat Lombok Utara Tak Berwatak Pengemis

Tangis tak bisa menyelesaikan masalah, tapi yang dibutuhkan  adalah kemauan dan semangat agar mampu membangkitkan diri ditri sendiri, bangkit dari keterpurukan

LOMBOK UTARA.lombokjournal.com — Bupati Lombok Utara,H  Najmul Akhyar, saat berdialog dengan warga Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Senin (08/10), memuji karakter masyarakat Lombok Utara yang tidak bermental pengemis.

“Karakter paling berharga dari masyarakat KLU, yaitu tak adanya fenomena pengemis, ” kata bupati.

Ia mengakui, presentasi kemiskinan di Lombok Utara tertinggi di NTB.

“Tapi nyaris tak ada masyarakat KLU yang menjadi pengemis,” ungkapnya  bangga.

Sebelumnya, di tengah-tengah dialog dengan warga Pendua, Bupati Najmul  menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para relawan yang telah membantu penanganan warga yang terdampak gempa, khususnya di Lombok Utara.

Pemda KLU tak bisa membalas, kecuali dengan mendoakan hal-hal yang terbaik bagi para relawan dan lembaga yang berdonasi.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bangkit dari kesedihan. Seruan berupaya bangkit dari keterpurukan menjadi bagian dari solusi.

“Kesedihan tak pernah bisa membantu kita menyesaikan masalah. Ada pun yang mampu menyelesaikannya adalah dengan bangkit beraktivitas kembali seperti dulu. Memanfaatkan puing bangunan yang masih tersisa, untuk membangun kembali hunian,” tutur bupati.

Dikatakannya, tangis tak bisa menyelesaikan masalah. Paling dibutuhkan  adalah kemauan dan semangat agar mampu membangkitkan diri ditri sendiri, bangkit dari keterpurukan.

“Pendua Bangun Kembali, Pendua Bangkit, ” katanya memberi semangat.

Najmul Akhyar saat itu didampingi Camat Kayangan M. Thohir, Kepala Desa Pendua, Agus Salim, tokoh masyarakat, dan para relawan mendeklarasikan Desa Pendua Bangkit

Kades Pendua, Agus Salim, dalam sambutannya menyampaikan deklarasi Desa Pendua Bangkit adalah langkah awal untuk membangun kembali masyarakat, khususnya di Desa Pendua untuk bangkit setelah bencana melanda.

Menurutnya, Deklarasi Desa Pendua Bangkit disuarakan, agar terpatri jiwa semangat untuk peduli membangun desa dan masyarakat.

“Ada beberapa hal yang perlu kita tanamkan khususnya bagi masyarakat yang ada di Pendua. Pertama, bersyukur karena kita masih diberikan keselamatan hingga saat ini. Kedua, sabar menghadapi bencana. Ketiga, percaya diri dengan kemampuan untuk mandiri. Keempat, tetap jaga kekompakan dan yang terakhir  kembali ke jati diri kita sendiri,” katanya.

Pada masa darurat, Pemdes Pendua cukup banyak menerima bantuan, baik dari pemerintah maupun relawan.

Kini, telah mulai didirikan huntara pada beberapa dusun, sebagai pemicu semangat untuk bangkit dan bangun kembali di Desa Pendua.

Harry