Rajabatu Siap Menangkan Zul-Rohmi Di Lombok Barat

Dr Zul–Rohmi yang berpengalaman dalam pengembangan SDM tentu sudah menyiapkan strategi mengantisipasi dampak perdagangan bebas dunia

Abdul Hafiz

lombokjournal.com —

Barisan Rakyat Jajar Karang Bersatu (RaJaBaTu) Kabupaten Lombok Barat siap menangkan Zul Rohmi di wilayah Lombok Barat. Paslon Zul-Rohmi dinilai paling mumpuni menggantikan TGB-Amin, karea memenuhi harapan untuk melanjutkan ikhtiar TGB.

Penilaian itu disampaikan Ketua Besar RaJaBaTu, Abdul Hafizd, melalui siaran pers yang disampaikan ke Media, Senin (29/01).

“Mereka sama-sama masih muda, namun sudah memiliki pengalaman yang tidak diragukan,” katanya.

Menurut Abdul Hafidz, Dr. Zul adalah sosok yang humble, senang bergaul namun faham sekali kultur dan budaya NTB, baik Lombok maupun Sumbawa. “Dr Zul adalah figur pemimpin muda yang mengerti dan memahami kultur budaya NTB yang heterogen,” kata Hafidz

Hafidz melihat Paslon Zul-Rohmi merupakan refresentatif dari kualitas masyarakat NTB. Mereka memiliki wawasan pendidikan luas, tingkat kecerdasan tinggi dan lahir dari kalangan beragama yang kuat.

Ketua Rajabatu menambahkan, Zul-Rohmi  perpaduan antara Politisi-Akademisi dan mereka mewakili gender dari segi keterwakilan dan mereka sama-sama peduli pada pendidikan.

“Paket Zul Rohmi memiliki atensi dan kepedulian yang kuat untuk memajukan dunia pendidikan di NTB agar sejajar dengan propinsi lain yang sudah maju,” tandasnya .

Multi Talenta

NTB ke depan membutuhkan figur pemimpin seperti Dr. Zul  yang memiliki  berpengalaman dan net working di tingkat nasional maupun  level internasional.

“Dengan relasi dan kemampuan Dr Zul yang multi talenta, bisa diterima berbagai kalangan di dalam.dan luar negri. Ini akan memudahkan NTB menggalang investasi maupun kerjasama strategis lsinnya ,” ujar Hafidz.

Tahun 2020 mendatang perdagangan bebas dunia mulai diberlakukan secara global, termasuk di Indonesia. Implikasi nya persaingan perdagangan barang, Jasa dan SDM makin sengit.

Dr Zul–Rohmi yang berpengalaman dalam pengembangan SDM tentu sudah menyiapkan strategi mengantisipasi dampak perdagangan bebas dunia.

“Kampus Universitas Tehnologi Sumbawa salah satu bukti bahwa Dr Zul menyiapkan pengembangan SDM yang berdaya saing,” lanjutnya Hafidz.

Dikatakan, Dr Zul. tiga  Periode di DPR RI dan  mampu membangun Universitas, merupakan bukti kemampuan sumber dayanya.

Tentang Dr. Rohmi,  Abdul Hafidz yang mantan Ketua Tim Sukses Bung Nuri  menilai, merupakan sosok Srikandi NTB muda dengan segudang pengalaman.

“Peduli pendidikan dan lahir dari keturunan pejuang, beliau cucu dari Maulana Syekh, Pahlawan Nasional dari NTB,” pungkasnya.

Mei

 




Munawir Hilang Terseret Arus Saat Mandi di Sungai

Korban sempat ditolong teman-temannya, namun karena arus yang terlalu deras, korban akhirnya terlepas dan hanyut

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Warga Todo, Desa Bentek Kecamatan Gangga, Munawir (25), dinyatakan hilang terseret arus saat mandi di sungai Lokoq Segara (perbatasan Desa Bentek-Jenggala), Sabtu (27/01).

Kronologi kejadian berwal saat Munawir bersama 8 orang temannya mandi di pinggir sungai sekitar pukul 17.00 Wita. Namun Naas, saat asyik mandi, korban tiba-tiba terseret arus sungai yang saat itu airnya sedang meluap.

“Ada warga hilang terseret arus pak, sampai sekarng blum ditemukan,” kata sejumlah warga yang berkumpul kenyaksikan proses pencarian, Sabtu (27/1) petang.

Kepala BPBD Lombok Utara, M. Iwan Maret Asmara., mengatakan menurut keterangan warga, korban sempat ditolong oleh teman-temannya, namun karena arus yang terlalu deras, korban akhirnya terlepas dan hanyut.

“Laporan warga hanyut kami terima Sabtu sore sekitar pukul 17 : 30 Wita,” paparnya.

Dikatakan Iwan, Proses pencarian terus dilakuan oleh 50 petugas yang dibantu warga hingga Sabtu malam, namun kondisi air yang keruhnya menyebabkan pencarian dihentikan sekitar pukul 22.30 malam.

“Pencarian kembali dilanjutkan pada Minggu siang. Tapi hingga sekarang belum ditemukan,” katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Humas Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wisnunanda, memaparkan, Tim SAR Bangsal Pemenang langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan pada Sabtu sore.

“Ada tambahan Tim SAR yang kembali diturunkan ke lokasi pencarian pada Minggu pagi. Pencarian dilakukan pada radius 4 kilometer dari lokasi kejadian,” terangnya, Minggu (28/1).

Proses pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas Pos Bangsal, Tagana KLU, BPBD KLU, Polsek Gangga, Koramil Gangga, yang dibantu warga sekitar.

DNU

 




Amir Zaman Fiqrah Ranggabarani, Terpilih Sebagai Ketua FAS

Visi dan misinya menjadikan Anak Samawa yang hebat, bermartabat dan berdaya saing tingg

lombokjournal.com

Amir Zaman Fikhra Ranggabarani

Sorot matanya teduh sesekali mengulas senyum ramahnya. Namanya Amir Zaman Fiqra Ranggabarani, putra Nurdin Ranggabarani.

Amir terpilih sebagai Ketua Forum Anak Samawa (FAS) yang baru dalam pemilihan demokratis di Sekretariat Forum Anak Samawa, jalan Setia Budi Sumbawa Besar, Sabtu (27/01), yang dihadiri Dewan Pembina FAS.

Siswa kelas X SMA 2 Sumbawa ini tampil meyakinkan dalam penyampaian Visi Misi selama periode dua tahun ke depan.  Amir yang gemar menggambar ini ingin memajukan Forum Anak Samawa dengan visi Forum Anak Samawa adalah garda terdepan menuju Anak Samawa yang Hebat Bermartabat dan berdaya saing tinggi.

Bersama (mendiang) Marwah Gilang Roshada

Kepemimpinannya akan menjadikan FAS sebagai wadah anak-anak Samawa menyalurkan aspirasi, inspirasi dan ide-ide sehingga bisa unggul dalam mutu dan prestasi dalam pemenuhan hak anak.

Selain itu, Amir akan mempertahankan hak hak anak sesuai konvensi Hak Anak (KHA) yaitu kelangsungan hidup, perlindungan, tumbuh kembang dan partisipasi. “Karena hal ini selaras pula dengan UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak,”tegasnya.

Dalam pemilihan yang demoratis santun dan saling menghargai itu, dipaparkan misinya untuk menguatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dan semua kalangan dalam pengembangan pendidikan, bakat anak serta potensi anak termasuk anak-anak yang tinggal di pelosok pedalaman.

“Kita ingin mendorong agar pemerintah atau siapapun yang berwenang dalam penanganan anak, harus memperhatikan potensi teman teman yang tinggal di remote area atau pedalaman, kita ingin pemerintah memperhatikan kekurangan fasilitas belajar mereka sehingga mereka dapat belajar dengan layak dan wajar,” papar Emir

Penggemar badminton ini ingin mengangkat dan melestarikan tradisi lokal khususnya permainan khas Anak Samawa yang sudah mulai memudar tergantikan tekhnologi canggih atau gadget

Padahal menurut Emil,  produk tekhnologi gadget tidak lebih baik dari permainan anak-anak.

“Saya lihat permainan anak lebih sehat karena memadukan gerakan fisik dan otak sedangkan gadget bisa dikatakan tidak ada gerakan hanya diam ditempat dan memainkan alat alat, tombol belum lagi bahaya radiasi layar screen dan signal wifi,” katanya.

Amir berjanji akan mengembangkan permainan anak Samawa baik skala kecamatan atau nanti kita pertandingkan di tingkat Kabupaten.

Emil yang akan bertugas dalam dua tahun ke depan 2018/2020 ini akan berduet pucuk pimpinan dengan wakilnya Fadly Duransyah siswa kelas 9 SMPN 1 Sumbawa.

Sementara itu ketua Demisioner Salsabila Mistaan (Salsa) dan wakilnya Yosa Amartya Rahmat (Yosa) berharap pada  periode Emil ini,  FAS lebih baik dan semakin banyak prestasi anak Samawa.

Sementara itu Forum Anak Samawa yang sudah terbentuk tingkat kecamatan saat ini Forum Anak Kecamatan Lape, Forum Anak Kecamatan Lopok, Forum Anak Kecamatan Tarano baru Tarano yang sudah dilantik dan diresmikan oleh camatnya.

Terpilihnya Amir Zaman Fiqra Ranggabarani  jadi Ketua FAS Sumbawa tidak lepas dari peran dan motivasi sang kakak mendiang Ocha Matwah Gilang Rosadha Ranggabarani yang berpulang ke Rahmatullah tujuh hari berselang.

“Kakak Ocha yang jadi teman diskusi merumuskan visi misi yang saya sampaikan,” ungkapnyal lirih dan mata meremang sembari mengatakan, mendiang ocha berpesan agar tidak buat malu kakak Ocha kenangnya.

Terakhir dikatakannya, ia ingin mendedikasikan masa baktinya ini  untuk kebahagiaan dan kemulyaan kakak Ocha karena ia juga adalah aktifis di organisasi ini selama hidupnya.

“Saya  sangat terinspirasi dari keaktifan mendiang kakak Ocha,” pungkasnya .

Me

 

 




Lombok Marathon 2017, Amburadul dan Mengecewakan

Soal kekecewaan peserta, pihak KONI NTB menganggap kurang sabar saja, padahal medali sudah ada cuma terlambat dikirim dari Singapura, dan Lombok Marathon diaktakan sebagaqi sport tourism terbaik di Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  – Lomba lari Marathon 2017 yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB bersama Dinas Pariwisata hari Minggu (29/01) 2018 pagi, yang diharapkan menjadi sport tourism  andalan,  berlangsung mengecewakan.

Pelaksanaan kegiatan tersebut meuai keluhan peserta,  sebab tidak mendapatkan baju dan medali sesuai janji panitia.

“Mestinya, KONI harus kerjasama dengan dunia lari supaya tidak amburadul seperti ini. Kalau begini, harus kita dievaluasi lagi, ” ungkap Kepala Dinas Pariwisata NTB, HL Moh Faozal, Minggu (29/1).

Faozal mengatakan, teknis pelaksanaan ada di KONI, Dispar hanya siapkan venue sport tourism kemudian branding wisata NTB, dan tidak ada persoalan yang ditangani Dispar

“Asli, belajar dari berbagai persoalan, malu sekali rasanya. Yang jelas, pasca ini kita akan evaluasi, sungguh memalukan pelaksanaan kegiatan kali ini,” tegasnya terus terang.

Faozal mengaku, tidak terlibat dalam teknis lomba karena yang mengatur pendaftaran adalah KONI dengan dunia lari.

“Kecewa sekali, jika pelaksanaan sperti ini sangat berdampak ke NTB,” cetusnya.

Faozal menambahkan, kegiatan tersebut bermakna untuk mendorong Lombok sebagai venue sport tourism di Indonesia. Karena penyelenggaraan Lombok Marathon merupakan event tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2016.

Sehingga, diharapkan dapat mendorong dan menjadikan Pulau Lombok sebagai daya tarik sport tourism di Indonesia.

“Padahal setelah ajang ini akan ada lagi Rinjani 100, yang akan dilaksanakan Mei 2018,” terangnya.

Untuk diketahui sebanyak 5.000 pelari dari 15 negara dipastikan ikut dalam penyelenggaraan Lombok Marathon yang ikut meriahkan tersebut.

Lima belas negara itu, antara lain Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, China, Francis, Jerman, Jepang, Malaysia, Kenya, Puerto Rico, Singapura, Ukraina, dan tuan rumah Indonesia. Bahkan, jumlah pelari dan negara masih diperkirakan akan bertambah.

“Tapi, pelaksanaan sangat mengecewakan, ini perlu di evaluasi, “terangnya.

Kepada wartawam, Ketua KONI NTB Andy Hadianto, menyampaikan yang bertolak belakang. Andy menyatakan,  Lombok Marathon menjadi sport tourism terbaik di Indonesia. Bahkan, memiliki ciri khas seperti lari marathon di tempat lain.

“Sebenarnya kita ingin happy ending. Agar jadi ciri khas tersendiri. Agar bisa kalahkan event lari di tempat lain,” ucapnya.

Disinggung soal kekecewaan peserta? Andy menegaskan, itu karena kurang sabar saja. Padahal medali sudah ada, cuma terjadi keterlambatan pengiriman dari Singapura sehingga, proses pemasangan tidak langsung saat finish.

Dia mengaku, medali diperuntukkan bagi 500 finisher pertama saja, bukan bagi semua peserta.

“Mungkin peserta lokal juga beranggapan dapat medali semua, itu yang bikin ricuh. Soal baju, lengkap kok, malah tersisa, siapa bilang tidak dapat,” kilahnya.

Yang jelas, semua sudah dijelaskan dari awal terhadap peserta lokal mengenai medali. Tapi karena tidak paham, kalau menginginkan medali supaya kumpulkan nomor lari agar diantarkan ke alamat bersangkutan.

Pantau wartawan di lapangan banyak peserta kecewa bahkan teriak minta medali juga baju. Termasuk, panggung juga jebol akibat.

Salah seorang peserta sempat melontarkan kekecewaan.

“Pak Wagub, kita ini mau diapain, apakah biarkan kami seperti ini. Pimpin daerah kok kayak begini,” tutupnya salah seorang peserta asal Surabaya yang enggan sebut namanya.

AYA




Iuran atau Tarif BPJS Kesehatan Terbaru

Sistem gotong royong, iuran yang dibayarkan akan digunakan untuk membiayai peserta lain yang membutuhkan (sedang sakit).  Ketika anda sakit, biaya di rumah sakit ditanggung BPJS Kesehatan melalui iuran peserta lainnya

BPJS Kesehatan yang semula merupakan Askes (asuransi kesehatan) telah melayani masyarakat sejak 1 Januari 2014. Untuk menjamin layanan kesehatan masyarakat, semua Warga Negara dan anggota keluarganya, diwajibkan mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan baik itu melalui BPJS Kesehatan Mandiri atau PBI.

Pada tanggal 1 Januari 2019,  semua WNI harus sudah mendaftar sebagai peserta BPJA Kesehatan tanpa terkecuali.

Bila tidak mendaftar maka akan dikenakan sanksi, yaitu tidak bisa menggunakan layanan publik seperti mengurus KTP, mengurus SIM, mengurus paspor, mengurus KK atau layanan pemerintah lainnya.

Peserta PBI adalah peserta yang mendapatkan bantuan iuran dari Pemerintah. Artinya iurannya akan ditanggung pemerintah daerah melalui Dinas sosial. Sedangkan untuk peserta BPJS Mandiri harus membayar iuran bpjs sendiri sesuai dengan kelas yang dipilih, ada kelas 1, kelas 2 dan kelas 3.

Berapa Tarif Iuran Peserta Tahun 2018? 

Sebenarnya, sudah berulang kali pihak BPJS Kesehatan menyampaikan informasi kepada seluruh pembaca mengenai program BPJS Kesehatan, tentu saja termasuk besaran iuran yang harus dibayar bagi peserta sesuai pilihan kelasnya.

BPJS Kesehatan telah menetapkan harga atau biaya atau tarif iuran peserta berdasarkan kelas, yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016. Perlu anda ketahui bahwa iuran ini wajib dibayar oleh Peserta BPJS Mandiri tiap bulannya.

Sistem iuran yang dibuat adalah sistem gotong royong, iuran yang dibayarkan akan digunakan untuk membiayai peserta lain yang membutuhkan (sedang sakit). Begitu sebaliknya ketika anda sakit, biaya berobat anda di rumah sakit akan ditanggung BPJS Kesehatan melalui iuran peserta lainnya.

Iuran Kelas 1 Rp80.000

BPJS Kesehatan telah menetapkan biaya iuran untuk peserta kelas 1 sebesar Rp80.000 per orang per bulan, besar iuran peserta telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016. Peserta kelas 1 akan mendapatkan fasilitas ruang rawat inap sesuai dengan kelas yang dipilih, yaitu peserta akan mendapatkan kamar kelas 1 untuk dirawat dan biayanya akan ditanggung BPJS Kesehatan.

Iuran Kelas 2 Rp51.000

Iuran peserta kelas 2 sebesar Rp51.000 per orang perbulan, yang juga telah menjadi ketetapan dalam peraturan yang berlaku. Peserta tidak boleh menunggak, apabila menunggak maka status kartu BPJS Kesehatan akan dihentikan (tidak aktif)  sementara sampai peserta melunasi iuran yang tertunggak.

Fasilitas yang diberikan juga sesuai dengan hak nya, yaitu mendapatkan kamar rawat kelas 2. Peserta boleh mengajukan naik kelas ruang rawat inap kelas 1. Namun peserta akan dikenakan biaya selisih dari yang menjadi tanggung BPJS Kesehatan.

Iuran Kelas 3 Rp25.500

Iuran kelas 3 sebesar Rp25.500, ini kelas yang paling bawah dengan iuran terjangkau. Bagi  yang merasa tidak mampu maka bisa pilih kelas 3. Bila masih tidak mampu juga maka kami sarankan untuk mengajukan bantuan untuk mendaftar menjadi peserta PBI.

Demikian informasi mengenai iuran peserta BPJS berdasarkan kelas. Perlu diketahui, perbedaan tiap-tiap kelas hanya pada kamar nya saja sedangkan untuk obat-obatan yang diberikan kepada pasien tetap sama. Jadi tidak ada perbedaan dari layanan selain kamar rawat inap.

Dian Armaia

(Sumber: Pasien BPJS Kesehatan)




Jangan Lihat ‘Wisata Halal’ Pakai Sedotan

Negara-negara yang minoritas muslim saja seperti London, Tokyo, Korea dll sedang giat-giatnya mengembangkan konsep wisata halal mengejar prestasi kita (NTB

oleh : Dian Sandi Utama
Aliansi Pemuda NTB-Jakarta

Trend wisata halal mulai berkembang seiring dengan meningkatnya populasi Muslim dunia. Meningkatnya populasi Muslim yang berusia muda, berpendidikan dan memiliki jumlah pendapatan yang tinggi, membuat industri pariwisata internasional mulai menargetkan wisatawan Muslim sebagai target pasarnya.

Wisata halal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan wisata umumnya. Wisata halal merupakan konsep wisata yang memudahkan wisatawan Muslim untuk memenuhi kebutuhan berwisata mereka. Kebutuhan itu antara lain : adanya rumah makan bersertifikasi halal, tersedianya masjid/musholla di tempat umum, adanya fasilitas kolam renang terpisah antara pria dan wanita, dan lain-lain.

Adapun wisata syariah mengandung konsep yang lebih luas, yaitu  pariwisata yang keseluruhan aspeknya tidak bertentangan dengan syariah. Itu Point-nya!

Kalau saya membaca pernyataan salah seorang Cagub NTB, yang mengharamkan ‘Wisata Halal’ hanya karena mengartikan wisata sebagai ajang foya-foya, yang kemudian membandingkan dengan; pernah atau tidak itu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, saya rasa itu sangat tidak relevan dengan keadaan kita hari ini. Kondisinya jelas tidak sama sebab hari ini ‘berwisata’ sudah masuk kategori kebutuhan.

Pada jaman dahulu wisata itu sejenis tadabur alam; menikmati keindahan alam sebagai refleksi diri untuk terus mensyukuri keagungan Allah SWT akan alam semesta dan ciptaan-Nya. Namun, kalau yang dibandingkan adalah “Sikap foya-foyanya” dengan jaman dahulu, ya memang wisata pada saat itu tidak menyediakan tempat belanja-belanja seperti hari ini. Lagipula hari ini-pun tidak semua wisatawan bersifat foya-foya.

Sedangkan, kalau beliau kritik kesempurnaan dari konsep-nya, saya sependapat dengan beliau. Oleh karena itu kita harus terus mendorong pihak-pihak terkait dan yang memiliki otoritas untuk memperbaiki sistemnya, agar kemudian apa yang telah kita capai benar-benar menjadi sebuah kebanggaan.

Seperti hal-nya pada tahun 2015, Indonesia meraih penghargaan dari The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Lombok itu terpilih sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia mengalahkan Malaysia, Abu Dhabi, Turki, Qatar, dan beberapa negara nominasi lainnya.

Bahkan negara-negara yang minoritas muslim saja seperti London, Tokyo, Korea dll sedang giat-giatnya mengembangkan konsep wisata halal mengejar prestasi kita (NTB).

Itu jelas sebuah prestasi dan pengakuan Dunia internasional terhadap kita. Makanya saya heran kalau ada tokoh yang mengkritik keras bahkan sampai ‘mengharamkan’ konsep itu.

Jelas itu adalah sebuah ‘dekadensi’ dalam berfikir menurut saya dan bagi saya itu cukup sebagai bukti bahwa selama ini beliau melihat konsep ‘wisata halal’ hanya menggunakan corong sedotan.

Lombok, 26 Januari 2018

 

 

 

 




TGB; Peluncuran Wisata Halal Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Ke NTB

Wisata halal  akan membuka ruang ekonomi baru tidak hanya terbatas bagi umat muslim tapi juga untuk semua kalangan umat

MATARAM.lombokjournal.com –  Peluncuran wisata halal bukan bertujuan mematikan wisata konvensional.  Tapi membuka pasar baru serta memperbanyak pilihan wisata bagi sebagian wisatawan, khusunya wisatawan muslim yang ingin berwisata sesuai dengan tuntunan agama.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi menjelaskan itu, saat menerimA kunjungan silaturrahim Forum Masjid dan Mushollah BSD dan sekitarnya (FMMB)., serta rombongan dari Alumni Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jum’at (26/1/18).

Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu menjelaskan, NTB mendeklarasikan destinasi halal tourisme ata pariwisata halal didasari pertimbangan, pariwisata memiliki nilai potensi pasar sangat besar. Hal itu memberikan kemanfaatan besar bagi umat.

“Setelah peluncuran wisata halal di NTB, alhamdulillah wisatawan yang berkunjung di NTB terus meningkat,’ ujar TGB TGB yang juga Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia.

Membuka dan membangun satu wilayah ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai Islam akan meningkatan kesejahteraan bagi semua.

“Begitu pula halnya dengan wisata halal yang akan membuka ruang ekonomi baru tidak hanya terbatas bagi umat muslim tapi juga untuk semua kalangan umat,” ujar gubernur.

Gubernur menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dipilihnya NTB sebagai lokasi kunjungan. Diharapkannya, pertemuan akan membawa keberkahan yang lebih besar bagi pembangunan ke depan, khususnya bagi kemaslahatan umat.

TGB menekankan, eksperimen menghadirkan satu kebijakan yang mengedepankan nilai-nilai Islam akan menghadirkan banyak kebaikan dalam kehidupan. Saat ini seluruh elemen umat Islam lebih semangat dalam membangun negeri.

“Perjuangan tidak cukup hanya dengan semangat, tapi membutuhkan ilmu dan pemahaman. Karenanya tepat kiranya saat ini kita saling bersilaturrahim dan berdialog dengan FMMB dan alumni UIN Syarifhidayatullah Malang yang di dalamnya ada para kaum cendikiawan yang berilmu,” tutup TGB.

Pimpinan rombongan FMMB, Marta Bachtiar menyampaikan tujuan silaturrahim ke Nusa Tenggara Barat adalah dalam rangka sharing informasi dan berbagi pengalaman terkait wisata halal.

NTB merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan icon wisata halalnya. Begitu pula Dr. Karsa Sukarna sebagai pimpinan rombongan dari alumni UIN Syarifhidayatullah, memiliki tujuan dan maksud yang sama.

AYA/Hms

 




‘Tendangan Kungfu’ Ahyar Abduh Sampai Ke Negeri Cina

Saat penyerahan tongkat komando, Kasat Sat Pol PP minta walikota melakukan apa yang disebut uji kesigapan

MATARAM.lombokjournal.com — Walikota Mataram TGH. Ahyar Abduh angkat bicara terkait pemberitaan tendangan kungfunya kepada salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Mataram, yang kini viral di media sosial (medsos).

Ahyar mengatakan, kejadian itu tidak sedramatis yang dikira, sehingga membuatnya menjadi cukup viral. Bukan saja di Kota Mataram atau NTB, bahkan viral di Nasional bahkan sampai ke negeri Cina.

“Saya kaget, ternyata seorang Walikota itu tendangannya kalah-kalah tendangan kungfu dari negeri Cina,” ujar Ahyar saat jumpa pers di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (26/1).

Ahyar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (17/1) usai melantik dua pejabat di Kota Mataram, yakni Kepala Dinas Sosial dan Kapala Sat Pol PP Kota Mataram.

“Kejadiannya itu di dihalaman Kantor Walikota ” katanya

Khusus untuk Sat Pol PP, secara internal atau satu tradisi dilakukan penyerahan tongkat komando dan pemasangan tanda jabatan yang dilakukan di depan halaman Kantor Walikota.

Di saat penyerahan tersebut, di depan dirinya sudah berbaris siap satu pasukan Sat Pol PP yang menggunakan kaos khusus. Setelah selesai penyerahan, Kasat Sat Pol PP meminta dirinya untuk melakukan apa yang disebut uji kesigapan.

“Saya diminta secara spontan dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, itu suatu permintaan dari anggota maka dengan sendirinya saya lakukan,” jelas Ahyar.

“Saya juga kan seorang pesilat, mungkin kaget melihat saya dengan kejadian itu. Tapi tendangan itu tidak kena, saya hanya menguji kesigapan,”

Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Ahyar mengharapkan masyarakat dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya, seorang Walikota tidak bisa sewenang-wenang terhadap bawahan apalagi melakukan kekerasan.

“Kejadian itu adalah spontanitas dari permintaan bawahan,” tegas Ahyar Abduh.

AYA




Paslon Zul-Rohmi Makin Eksotik, Dan Menolak ‘Tunduk Takluk’

Dengan strategi silent operation, Zul Rohmi ingin memberikan pesan tidak tunduk takluk meskipun rating elektabilitasnya belum di atas 20 persen

MATARAM.lombokjournal.com —  Paska pengumuman Paslon oleh KPU NTB, 12 Februari lalu, paslon Zul-Rohmi makin  melesat  elektabilitasnya.

Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei F, paslon Zul-Rohmi makin intensif membuka jejaring baru di kalangan warga masyarakat dari berbagai strata sosial.

Zul-Rohmi menjaga dan mengamankan jejaring  konstituen yang baru agar tidak ‘dibandrek’ paslon lain. “Caranya  tetap menyambangi pemilihnya door to door, dan menempatkan kontak person di setiap wilayah pemilihnya,” kata Bambang melalui siaran persnya di Mataram, Jum’at (26/01).

Paslon ini  bergerak secara fleksible dan cepat di basis pemilihnya dengan tim yang ramping. “Ibarat das boat, baik Dr Zul dan Siti Rohmi day by day tetap ‘move on’ sambangi pemilihnya rata rata 5 sampai dengan 7 titik per hari,” ujar Bambang yang didampingi Sekretarisnya, Lalu Athari Fathullah, SE.

Dengan strategi silent operation, Zul Rohmi ingin memberikan pesan tidak tunduk takluk meskipun rating elektabilitasnya belum di atas 20 persen. Paket Zul.Rohmi meski dipandang sebelah mata, tapi justru itu menjadi spirit yang kuat untuk membalikkan asumsi tersebut.

“Tidak tertutup kemungkinan Zul Rohmi memenangi PilGub NTB,“ tambah Bambang Mei F yang kerap disapa Didu.

Zul makin Eksotik

Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah menilai, manuver dan gerakan Dr Zul  makin Eksotik dan piawai dalam operasi ke basis dan  konstituen , khususnya di Bima dan Sumbawa.

“Beberapa   media di kota  Bima mengakui, intensitas Dr Zul ke Bima melebihi Paslon lain,” tambah Athar.

Paslon  Zul Rohmi makin leluasa bergerak di kota Bima, karena linier dengan Paslon Pilwakot kota Bima yakni ManuFer yang diusung Demokrat, PKS dan PDIP.

“DPT kota Bima 104 ribuan, Jika Zul-Rohmi dapat suara 50 persen itu sdh bagus karena pilkada kota Bima ada empat Paslon,” lanjut Athar.

Bagi Athar, pasangan ini berani menambrak mainstream yang memasang Dr Zul dari Sumbawa jadi papan satu . Sementara demokrat yg punya 8 kursi parlemen justru memasang Rohmi yang tidak memiliki pengalaman politik sebagai Cawagub ntb.

“Intinya  Zul Rohmi ini  adalah kreasi politik  ekstra ordinary yang berani dan penuh sensasi yang tidak biasa,” imbuhnya.

Menurut Bambang, figur Siti Rohmi merupakan tandem politik yang baik buat Dr Zul karena kharisma dan aura Rohmi yang sejuk,  jauh dari kesan politiking.”Dari sisi gestur, tampilan Rohmi memiliki magnet yang kuat menarik simpati pemilih,” jelasnya.

PilGub NTB 2018 penuh kejutan politik tak terduga, seperti tampil nya paket Anomali,  Zul- Rohmi. Selain itu tampil calon independen Ali-Sakti.

Dalam sejarah PilGub NTB, momentum PilGub NTB kali ini paling mempesona dari aktor aktor yang terlibat pertarungan ‘die hard’. “Pasti akan  ada kejutan politik tak terduga,” tegas Bambang.

Konstruksi empat Paslon PilGub NTB membawa konsekwensi politik tidak mudah dilupakan di akhir konstestasi nanti. “Seandainya Zul Rohmi yang tak diunggulkan menang, bisa dibayangkan bagaimana runtuhnya psykologi politik para jawara petarung tersebut,” ujarnya

Pun demikian sebaliknya, jika Ali Sakti yang menang PilGub NTB, betapa malu dan hancurnya moral politik para pimpinan Parpol di NTB atas realitas tersebut.

“Kemungkinan Ali Sakti memenangi PilGub NTB tetap terbuka, mengingat tren kenaikkan elektabilitas Ali Sakti cukup signifikan,” kata Bambang.

Karena politik itu unpredictable, maka di akhir konstestasi ini akan ada tiga Paslon yang menjadi pecundang.

Re (*)




Perbedaan Fasilitas BPJS Kesehatan; Kelas 1, 2 dan 3

Tidak ada perbedaan antara kelas I, kelas II, kelas III ketika pasien melakukan rawat jalan, namun ketika rawat inap, maka pelayanan perawatan pasien disesuaikan dengan kelas BPJS

lombokjournal.com —

Yang hendak melakukan pendaftaran BPJS Kesehatan, dua hal yang harus ditentukan.  Pertama, menentukan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama; puskesmas/poliklinik/dokter pribadi. Tentang ini, dianjurkan pilih lokasi poliklinik atau puskesmas yang paling dekat dengan kediaman yang bersangkutan.

Kedua, memilih kelas BPJS, khusus untuk kelas BPJS, ada 3 kategori kelas BPJS yang bisa anda pilih, yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3.

Kedua point di atas harus dipertimbangkan dengan baik.  Secara khusus,  terutama ketika memilih kelas BPJS Kesehatan, harus disesuaikan dengan kemampuan finansial.  Menjadi peserta BPJS Kesehatan akan dibebani iuran bulanan yang besar kecilnya disesuaikan dengan ‘kelas BPJS’ yang dipilih. Tentu saja, kelas I iuran bulanannya lebih mahal, diikuti oleh kelas II dan kelas III.

Iuran BPJS sifatnya wajib dan harus terus menerus dibayar selama anda menjadi peserta.Jika satu satu  saja tidak anda bayar, kepesertaan BPJS anda akan dinonaktifkan. Konsekwensinya pada layanan kesehatan yang terhenti, sampai diaktifkan kembali kepesertaannya.

Tidak ada perbedaan anatara kelas I, kelas II, kelas III ketika pasien melakukan rawat jalan, namun ketika pasien di rawat inap, maka pelayanan perawatan akan disesuaikan dengan kelas BPJS yang diambil oleh pasien yang bersangkutan.

Berikut perbedaan kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 pasien BPJS:

  1. Iuran Bulanan

Perbedaan BPJS kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 dilihat dari besar kecilnya iuran bulanan yang harus dibayar

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, iuran BPJS resmi mengalami kenaikan.

Untuk Iuran Peserta BPJS mandiri atau peseta BPJS pekerja bukan penerima upah  (PBPU) adalah sebagai berikut:

  • Kelas 1, iuran bulanan yang harus dibayar awalnya Rp. 59.500 menjadi Rp. 80.000
  • Kelas 2, awalnya Rp. 42.500 menjadi Rp. 51.000
  • Kelas 3, awalnya Rp. 25.500 menjadi Rp. 30.000 (update: khusus kelas 3 kenaikan dibatalkan jadi tetap besarnya Rp. 25.500 sesuai diterbitkannya pp nomor 28 tahun 2016 revisi ketiga atas pp no 12 tahun 2013).

Sedangkan untuk peserta PJS penerima bantuan iuran (PBI) serta penduduk yang didaftarkan pemerintah daerah juga mengalami kenaikan, sebagai berikut;  Iuran bulanan yang harus dibayar awalnya Rp. 19.225 menjadi Rp. 23.000 untuk semua kelas.

  1. Fasilitas Rawat Inap

Perbedaan BPJS kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 berikutnya adalah pada fsilitas kamar perawatan ketika pasien harus di rawat inap.

  • Peserta BPJS kelas 1 akan mendapatkan fasilitas kamar rawat inap kelas 1, biasanya ruangan rawat inap dengan 2 sampai 4 kamar tidur.
  • Peserta BPJS kesehatan kelas 2 akan mendapatkan fasilitas kamar rawat inap kelas 2, ruangan rawat inap yang terdiri dari 3 sampai 5 bed di setiap ruangan.
  • Sedangkan untuk Peserta BPJS kesehatan kelas 3, akan mendapatkan faslitas kamar rawat inap kelas 3, pada umumnya akan memiliki bed dari 4 sampai 6 bed tiap kamar.

kelas BPJS Kesehatan yang memiliki fasilitas ruangan rawat inap paling baik adalah kelas 1, dengan minimal 2 kamar atau ada juga yang 4 bed di setiap ruangan, seperti di RSCM karena memang kelas 1 umumnya memiliki jumlah bed 2 sampai 4 bed di setiap ruangan tergantung rumah sakit. yang memiliki 1 bed di ruangan hanyalah untuk kelas VIP.

  1. Tarif INA – CBGS

Perbedaan BPJS kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 berikutnya adalah pada Tarif INA-CBGS. INA-CBG merupakan singkatan dari Indonesia Case Base Groups, sebuah aplikasi yang digunakan rumah sakit untuk mengajukan klaim pada pemerintah. INA-CBG merupakan sistem pembayaran dengan sistem “paket”, berdasarkan penyakit yang diderita pasien.

Misalnya, pasien menderita demam berdarah. Sistem INA-CBG sudah “menghitung” layanan apa saja yang akan diterima pasien tersebut, berikut pengobatannya, sampai dinyatakan sembuh.

Klaim tarif untuk biaya perawatan atas penyakit tersebut bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, pada umumnya kelas 1 biaya klaim lebih mahal jika dibandingkan dengan kelas 2, dan kelas 3 adalah yang paling murah.

Berdasarkan Permenkes no 59 tahun 2014 tentang standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan, perbedaan tarif terletak pada tarif ruangan rawat inap saja. Untuk obat tidak ada perbedaan.

Ini akan berpengaruh pada pasien yang naik kelas perawatan atas permintaan sendiri (APS), maka pasien akan dikenakan selisih biaya tambahan, dengan perhitungan tarif INA-CBGS kelas perawatan yang diambil dikurangi tarif INA-CBGS kelas perawatan haknya.

4.  Biaya Tambahan Naik kelas Perawatan

  • Peserta BPJS kesehatan kelas 1 bisa naik ke ruang VIP lokal atas keinginan pribadi. Namun harus membayar selisih biaya tambahan (biaya PIV-biaya kelas 1 yang ditanggung BPJS Kesehatan), selisihnya harus ditanggung atau dibayar oleh pribadi. Hati-hati, biaya naik kelas VIP bisa membengkak.
  • Peserta BPJS Kesehatan kelas 2, bisa naik kelas menjadi kelas 1 atau kelas VIP atas keinginan pribadi.  Namun harus membayar selisih biaya oleh pribadi, jika naik ke kelas I maka (biaya kelas I – biaya kelas 2 yang ditanggung BPJS) selisihnya harus ditanggung oleh pribadi. Begitu juga jika naik kelas VIP.
  • Peserta BPJS Kesehatan kelas 3, tidak bisa naik kelas menjadi kelas 2 atau kelas lainnya kecuali ada kondisi-kondisi tertentu,  misalnya karena ruangan kelas 3 penuh maka bisa dipertimbangkan untuk naik kelas.

Rizqia Khoirunisa

(Sumber: Pasien BPJS)