Sitti Rohmi, Maknai Pilkada Jadi Ibadah

Gunakan hak pilih sesuai hati nurani, cek trek rekor para calon, baca bismillah sebelum mencoblos, doakan untuk kemajuan, kan ibadah jadinya

MATARAM.lombokjournal.com —  Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, masyarakat NTB harus memaknai Pemilihan Umum Kepala Daerah dalam konteks ibadah.

Cawagub yang berpasangan dengan Cagub Zulkieflimansyah menyebut, masyarakat pemilih harus benar-benar mempelajari trek rekor para pasasangan calon. Setelah itu menentukan pilihan sesuai hati nurani, barulah kemudian mencoblos di bilik suara dengan membaca basmalah.

“Kemajuan provinsi kita ada di tangan kita semua. Gunakan hak pilih sesuai hati nurani, cek trek rekor para calon, baca bismillah sebelum mencoblos, doakan untuk kemajuan, kan ibadah jadinya,” kata Rohmi di Lingkungan Karang Buyuk, Kecamatan Ampenan Selatan, Kota Mataram, Rabu (28/02).

Rohmi mengaku bersama Zulkieflimansyah bertekad mengikuti proses Pilkada sesuai aturan. Mereka ingin menjadikan masa kampanye ini sebagai masa untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang misi, misi serta gagasan dan ide yang ia bawa untuk menjadi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Pihaknya sangat tidak menginginkan masa kampanye ini menjadi ajang gontok-gontokan dengan paslon lain. Sudah saatnya NTB matang berdemokrasi, dimana masing-masing paslon lebih mengutamakan adu ide dan gagasan ketimbang gontok-gontokan untuk saling menjatuhkan.

“Masyarakat harus tenang dan tentram selama kampanye ini. Ingat, tujuan kita baik, mari kita lakukan dengan cara yang baik. Jangan ada permusuhan,” tegasnya.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB sejak 15 Februari lalu sudah memulai kampanye secara resmi. Ada empat paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada NTB 2018.

Zul Rohmi merupakan paslon nomor urut tiga yang diusung PKS dan Partai Demokrat, tiga paslon lain adalah pasangan nomor satu, yakni Moh Suhaili dan Muhammad Amin yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Nomor dua merupakan Ahyar Abduh dan Mori Hanafi yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PAN, PDIP, PBB dan Hanura. Sedangkan untuk nomor empat menjadi milik pasangan yang maju lewat jalur independent Ali Bin Dachlan dan Lalu Gede Sakti.

Me




Didatangi Doktor Zul, Pedagang Pasar Plampang Heboh

Doktor Zul menyambangi masyarakat di sejumlah desa wilayah kecamatan bagian timur Sumbawa ini. Seperti Sepayung, Sepakat, Selanteh dan beberapa desa dan dusun lainnya yang diakhiri di Labuan Jontal Desa Teluk Santong

 lombokjournal.com

SUMBAWA BESAR — Kehadiran Calon Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc membuat heboh para pedagang di Pasar Plampang, Rabu (28/02) pagi.  Para pedagang dari berbagai suku di NTB ini langsung berebutan menyalami dan foto bersama dengan Calon Gubernur satu-satunya dari Pulau Sumbawa.

Antusias para pedagang dan pengunjung pasar, karena selama ini mereka baru pertamakali didatangi langsung Calon Gubernur yang akan berlaga pada 27 Juni 2018 mendatang.

Selain itu, mereka hanya melihat Doktor Zul, Cagub Nomor 3 ini dari pajangan kalender dan baliho. Apalagi dari empat pasangan calon, hanya Cagub yang didukung Partai Demokrat dan PKS ini yang didampingi wanita anggun berjilbab hijau, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, yang kebetulan kakak kandung Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi MA.

Selain menyapa para pedagang, Doktor Zul yang didampingi Ketua Relawan Zul—Rohmi, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si, Ketua Sahabat Rengga Edy “Rio” Mochtar, para Relawan Jilbab Hijau dan tim sukses lainnya, secara tak terduga bertemu Ny. Ming—teman sekelasnya ketika mengeyam pendidikan di SMP Negeri 1 Sumbawa puluhan tahun lalu.

Keduanya sempat bercengkrama dan sedikit larut pada nostalgia masa silam. Ny Ming adalah pengusaha yang juga adik kandung Arifin (Boss Ipin) Ketua DPC Perindo Sumbawa.

Selepas dari Pasar Plampang, Doktor Zul menyambangi masyarakat di sejumlah desa wilayah kecamatan bagian timur Sumbawa ini. Seperti Sepayung, Sepakat, Selanteh dan beberapa desa dan dusun lainnya yang diakhiri di Labuan Jontal Desa Teluk Santong.

Sebelumnya Doktor Zul sempat bertatap muka di Posko Pemenangan Zul-Rohmi, Desa Muer. Kedatangan Doktor Zul pada Selasa malam itu sedikit terlambat karena menjelang larut malam dari jadwal seharusnya pukul 20.00 Wita.

Keterlambatan ini tidak disengaja, sebab pagi harinya menghadiri Rakercab Demokrat Sumbawa lalu diskusi dengan Persatuan Guru PAUD, lanjut ke Kabupaten Sumbawa Barat juga menghadiri Rakercab Demokrat di daerah setempat.

Dari Taliwang KSB tanpa jeda, Doktor Zul langsung meluncur ke Kecamatan Plampang.

Meski demikian masyarakat setempat dengan sabar menunggu kehadiran orang yang akan diperjuangkan menjadi Gubernur NTB Periode 2018—2023 ini. Berbagai aspirasi yang disampaikan warga, namun paling dominan masalah pertanian.

Misalnya embung, pupuk, dan harga gabah. Warga juga berharap dapat menyambangi mereka ketika ditakdirkan menjadi Gubernur mendatang.

Warga pun bertekad untuk berjuang bersama memenangkan Zul-Rohmi. Menurut mereka, kesempatan orang Sumbawa menjadi Gubernur NTB tidak datang dua kali. Apalagi Doktor Zul adalah calon Gubernur NTB pilihan Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi—gubernur saat ini.

Cagub Zulkieflimansyah mengatakan, menyapa dan bersilaturrahim dengan masyarakat terus dilakukan mulai dari ujung Sape, Bima hingga Ampenan Lombok karena memang NTB ini sangat luas. Setiap hari ia harus bangun subuh dan tidur menjelang tengah malam. Memang lelah, namun kondisi itu tergantikan karena merasa bahagia bertemu dengan masyarakat.

Ternyata menjadi pemimpin NTB ini membutuhkan calon gubernur yang kuat dan sehat secara fisik. Karena memang permintaan masyarakat tidak muluk-muluk, hanya ingin didatangi pemimpinnya.

Ia tidak bisa membayangkan jika tidak kuat dan sehat, bagaimana bisa menyapa rakyatnya yang tersebar di beberapa tempat dengan jangkauan yang jauh dan luas.

“Masyarakat itu tidak perlu dikasih uang banyak, tidak perlu janji-janji yang besar, cukup didatangi calon pemimpinnya walaupun hanya sebentar, dipeluk bahunya, dijabat tangannya dengan erat, ditatap matanya dengan lembut, itu menghadirkan sensasi luar biasa di masyarakat,” ucap Doktor Zul.Keberaniannya menyapa masyarakat secara langsung diakui Doktor Zul bukan tanpa risiko.

Namun dengan cara ini, mengajar masyarakat tentang kepemimpinan yang baru, sehingga masyarakat mengetahui siapa pemimpinnya, apa pikiran, gagasan, dan narasinya yang akan dibangun.

Ini penting agar masyarakat tidak membeli kucing dalam karung dan membeli karung dalam perut kucing.

Di bagian lain Doktor Zul menyinggung sikap pesimis sebagian masyarakat, tidak mungkin orang Sumbawa menjadi Gubernur. Indikatornya adalah populasi penduduk di Pulau Sumbawa kalah jauh Lotim, Lobar, dan Loteng.

Dengan rasa pesimis ini, banyak putra-putra terbaik Sumbawa yang lebih memilih menjadi Calon Wakil Gubernur yang nantinya bisa menjadi Gubernur ketika Gubernurnya meninggal dunia dan ditangkap KPK.

Doktor Zul mengakui Sumbawa lebih kecil dari Lotim, Loteng, dan Lobar. Tapi mereka lupa, ketika hati masyarakat Sumbawa ditautkan dengan KSB, Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima, maka basis elektoralnya tidak kalah besarnya dibandingkan dengan daerah-daerah di Pulau Lombok.

Karena itu dengan keberaniannya menjadi Calon Gubernur NTB, dapat memberikan semangat baru bagi anak-anak muda dan orang tua.

Mereka tadinya yang tidak memiliki semangat karena mengetahui ada putra Pulau Sumbawa yang maju menjadi Calon Gubernur, kembali bersemangat dalam mentap kehidupan ini.

“Semoga kehadiran bapak ibu ini menjadi saksi sebuah perjalanan panjang yang kita mulai dari langkah pertama. Kami mohon doa restu bapak dan ibu semoga dengan doa dan dorongannya, insya Allah tanggal 27 Juni kita akan bikin sejarah baru, putra dari Pulau Sumbawa akan menjadi Gubernur di propinsi yang kita cintai ini,” pintanya.

Me




Demokrat-PKS Bersama Relawan, Siap Menangkan Zul- Rohmi

Pengusungan Zul-Rohmi dengan empat kursi demokrat dan PKS tiga kursi, tidak akan berhasil jika tidak adanya dukungan semua pihak serta sinergitas dari para relawan

SUMBAWA BESAR — Pernyataan tersebut disampaikan langsung Ketua DPC Partai Demokrat Sumbawa, Syamsul Fikri AR, S.Ag., M.Si dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Selasa (27/02) di Aula Hotel Sernu.

Dijelaskan Fikri, selain membahas  program kerja Partai Demokrat, juga membahas beberapa agenda penting  yang harus dilaksanakan pada 2018 dan pemilu 2019. Hal ini penting dilakukan untuk merebut dan mempertahankan kepemimpinan daerah seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

“Alhamdulillah Demokrat sudah mengantarkan kadernya menjadi Wakil Bupati di Kabupaten Sumbawa bersama Bupati.dan InsyaAllah momentum yang sama juga akan kembali terjadi dimana Demokrat bersama PKS partai koalisi kembali mengulang memontum tersebut dengan mengantarkan paket Zul-Rohmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di NTB,” Tegasnya.

Dijelaskannya, pengusungan Zul-Rohmi dengan empat kursi demokrat dan PKS tiga kursi tidak akan berhasil hingga menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, jika tidak adanya dukungan semua pihak serta sinergitas dari para relawan-relawan Zul-Rohmi.

Demikian juga dengan partai koalisi, agar tetap melakukan konsolidasi yang baik, terukur dan terkoordinir maka apa yang kita harapkan dan cita-citakan tersebut dapat tercapai.

Dalam hal ini Partai Demokrat memberikan kepercayaan dengan memilih putra terbaik dari pulau Sumbawa untuk menjadi calon gubernur.

“Dalam hal ini saya sebagai ketua partai Demokrat di kabupaten Sumbawa dan sebagai ketua koalisi bersama dengan PKS bersama-sama dengan relawan siap memenangkan Zul-Rohmi,” tegasnya.

Sementara itu, Cagub NTB yang diusung Partai Demokrat dan PKS, Dr Dr.Zulkieflimansyah, M.Sc dalam kesempatan tersebut menjelaskan, dirinya maju bersama Siti Rohmi Jalilah bukan karena letupan emosi semata. Namun sudah melalui beberapa pertimbangan dan perhitungan secara matang. Dimana salah satu motivasi yang meyakinkan dirinya maju adalah didukung oleh Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.

“Propinsi NTB dengan dua pulau besar memiliki kualitas di segala bidang. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang sanggup mengendalikan, mengatur, dan mengembangkan semua itu.Kita maju di Pilgub ini bukan mau perang ataupun mencari musuh. Jadi partai boleh berbeda calon gubernur dan calon wakil gubernur akan tetapi jangan sampai persaudaraan kita terganggu karena berbada calon dan beda partai,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B,Sc yang hadir dalam Rakercab tersebut mengatakan,  Rakercab Partai Demokrat merupakan suatu langkah yang tepat dalam merumuskan langkah dan program yang baik dalam meraih kemenangan dalam pilkada serentak 2018 dan pemilu 2019, tentu dengan cara yang santun tanpa harus saling mencaci maki dan saling menjelek jelekkan.

Dalam hal ini Bupati berpesan,  agar rakercab partai Demokrat menghasilkan rumusan-rumusan program kerja yang baik dan serta ciptakanlah Pilkada yang jujur aman adil dan damai di dukung oleh kinerja KPU dan Panwaslu yang independen dan berkompeten.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga berpesan kepada seluruh ASN mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa agar tidak terlibat politik praktis. Demikian juga kepada seluruh masyarakat sumbawa yang memiliki wajib pilih agar memilih pemimpin yang hebat dengan cara yang rasional sehingga terpilih pemimpin yang betul-betul hebat dan dapat memajukan daerah dan bangsa.

Semenara itu, Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH Mahally Fikri dalam sambutannya mengatakan, kesempatan pengusungan putra terbaik sumbawa menjadi Gubernur tidak pernah datang dua kali dan partai demokrat kali ini akan memberikan kesempatan itu. Hal ini didasari secara populasi penduduk NTB, dimana sumbawa jauh lebih sedikit di bandingkan dengan populasi penduduk di pulau lombok yang menurut kebanyakan orang tidak mungkin bisa menang.

Namun dengan proses diskusi yang panjang dan berbagai pertimbangan dan pertemuan, maka paratai demokrat yakin dan akan membuktikan bahwa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.  Dan hari ini Demokrat membuktikannya dengan melakukan Rakerda untuk merumuskan langkah-langkah dalam memenangkan dan memperjuangkan kemenangan Zul-Rohmi.

“ Pada kesempatan ini Saya berpesan kepada seluruh kader Demokrat dan Ormas Nahdatul Watan (NW) agar jangan sampai ada yang menyimpang dari garis perjuangan partai Demokrat dan Ormas NW demi kemaslahatan NTB,” ujarnya.

Ditegaskan, saat ini Provinsi NTB harus di pimpin oleh orang yang ahli dan berkompeten serta baik dalam sikap dan prilaku di dalam memperjuangkan kemaslahatan masyarakat NTB yang gemilang.

Partai demokrat menawarkan calon pemimpin yang mampu berkompeten dan berakhlak baik untuk memimpin NTB kedepan agar menjadi NTB yang gemilang dan semua itu ada di paket Zul-Rohmi.Jelasnya

Me




Survey Olat Maras Institute (OMI), Zul-Rohmi Pemenangnya

Suara untuk pasangan Zul—Rohmi cukup tinggi, jauh dibandingkan dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Namun karena jumlah opsi tidak menjawab juga tinggi, posisi seluruh calon masih berada di zona merah (berbahaya)

SUMBAWA BESAR —

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB masih beberapa bulan lagi. Namun jika digelar pada Bulan Februari 2018 ini, dapat dipastikan pasangan Dr. H. Zulkiflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zul—Rohmi), menjadi pemenang dengan meraih suara terbanyak.

Hal ini berdasarkan hasil survey Olat Maras Institute (OMI) terhadap elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta prilaku pemilih masyarakat NTB di Pilkada serentak 2018.

Metodologi Survei dilaksanakan pada tanggal 15-24 Februari 2018 untuk periode Februari—April ini menggunakan Multy Stage Random Sampling dengan populasi dan sampel 3.522.679 juta jiwa/sampel 1200 responden. Tingkat kepercayaan 95% dan Margin of Error 2,6%. Jumlah pemilih opsi tidak menjawab atau belum menentukan sikap cukup tinggi, mencapai 44,20 persen.

Menurut OMI, ini disebabkan karena sampai saat ini beberapa calon belum turun menyambangi masyarakat. Kemudian kecendrungan responden belum mengenal calon atau wajah baru dalam Pilkada NTB. Masyarakat berharap didatangi dan disapa calon-calon. Alasan lain, waktu pemilihan masih 4 bulan lagi yang dirasakan masih cukup lama.

Meski demikian persentasi suara untuk pasangan Zul—Rohmi cukup tinggi, jauh dibandingkan dengan pasangan-pasangan calon lainnya. Namun karena jumlah opsi tidak menjawab juga tinggi, posisi seluruh calon masih berada di zona merah (berbahaya).

Selain pasangan Zul-Rohmi, tiga paslon lainnya memiliki persentase suara yang berdekatan. Dalam survey itu pasangan Zul—Rohmi meraih 32,80%, Suhaili—Amin 24,60%, disusul Ali—Sakti 21,60% yang tidak terpaut jauh dengan Ahyar—Mori 21,00 %.

OMI yang bekerjasama dan disupervisi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini juga merilis survey elektabilitas per Kabupaten. Untuk Kabupaten Lombok Timur, Ali-Sakti meraih 33,56%, disusul Zul—Rohmi 20,50%, Suhaili—Amin 10,25% dan paling buntut Ahyar—Mori 4,24%. Tidak menjawab 31,45%.

Kabupaten Lombok Tengah 44,13%, Ali—Sakti 6,89%, Zul—Rohmi 5,66%, dan Ahyar—Mori 4,86%, dengan tidak menjawab 38,46%. Lombok Utara, Ahyar—Mori 27,77%, Ali-Sakti 11,11%, Zul—Rohmi 9,25% dan Suhaili—Amin 0,20% (tidak menjawab 51,85%).

Kota Mataram, Ahyar—Mori 51,51%,  Zul—Rohmi 9,10%, Suhaili—Amin 6,60%, dan Ali—Sakti 5,05% (tidak menjawab 28,28%). Kabupaten Lombok Barat, Ahyar—Mori 19,13%, Zul—Rohmi 13,58%, Ali-Sakti 6,80% dan Suhaili—Amin 4,32 % serta 56,17% tidak menjawab.

Zul—Rohmi Merajai Pulau Sumbawa

Sementara untuk Pulau Sumbawa elektabilitas pasangan Zul—Rohmi tak tertandingi. Untuk Kabupaten Sumbawa Barat Zul—Rohmi 25,80%, Suhaili Amin 3,20%, Ahyar-Mori 1,70%, Ali-Sakti 1,30% dan tidak menjawab 68,00%. Kabupaten Sumbawa, Zul—Rohmi 45,10%, Suhaili—Amin 5,30%, Ahyar—Mori dan Ali—Sakti sama-sama 2,70%, tidak menjawab 44,20%. Kabupaten Dompu Zul—Rohmi 22,20%, tiga pasangan calon lainnya masing-masing 7,40% dan tidak menjawab 55,60 %. Kabupaten Bima, Zul—Rohmi 27,30%, Ahyar Mori 5,00%, Ali-Sakti 2,50% dan Suhaili—Amin 1,70% serta tidak menjawab 63,60%. Kota Bima Zul—Rohmi 22,20%, Ahyar-Mori 16,70%, Suhaili Amin dan Ali Sakti sama-sama 2,80%, tidak menjawab 55,60%.

Secara umum dari survey ini dapat dilihat, setiap Cagub menang di basisnya masing-masing. Tapi Zul-Rohmi berpeluang menyalip paslon lain di Pulau Lombok karena saat ini TGB belum turun dan gerakan NW Pancor belum begitu masif.

Di bagian lain surveynya, OMI meliris hasil survey pemilih dilihat dari umur, suku, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Untuk Umur, rata-rata pemilih masing-masing calon tersebar di pemilih muda 17-30 tahun dan 31-45 tahun, terkecuali pemilih Ali Sakti yaitu 31,72% pada umur 46-65 tahun. Sedangkan pemilih yang banyak memilih opsi tidak menjawab rata-rata umur 17-45 tahun.

Artinya potensi untuk menarik minat pemilih umur 17—45 tahun masih besar. Kemudian Suku, ini menjadi salah satu daya tarik pemilih.

Berdasarkan survei, Suhaili, Rohmi dan Ali BD merebut pemilih dari Suku Sasak. Sedangkan H.M Amin, SH., M.Si (Suku Samawa) tidak terlalu banyak pemilihnya dibandingkan Dr. H. Zulkieflimansyah di Kabupaten Sumbawa yang juga dari Suku Samawa.

Begitu juga dengan H. Mori Hanafi yang pemilihnya di Suku Mbojo hanya 12,85%, sedangkan Dr. H. Zulkieflimansyah mencapai 24,54%. Salah satu alasannya karena suku Mbojo dengan Samawa berada dalam satu Pulau dan responden beranggapan masih satu rumpun suku.

Terlebih jika dikaitkan dengan sejarah kerajaan di Sumbawa dengan Bima serta Dompu, sehingga keterwakilan Suku Mbojo sama dengan Suku Samawa.

Selanjutnya dilihat dari latar belakang pendidikan ini tidak terlalu signifikan berpengaruh. Persebaran pemilih dengan latar belakang pendidikan merata di seluruh kandidat atau tidak ada yang terlalu menonjol. Zul Rohmi dan Ahyar Mori rata-rata pemilihnya dari kalangan tamatan SMA/MA dan D4/S1. Sedangkan Suhaili Amin dan Ali Sakti rata-rata tamatan SD, SMP dan SMA.

Untuk profesi, dari hasil survei yang dilaksanakan ini, mayoritas pemilih berprofesi sebagai Petani, wiraswasta dan ibu rumah tangga.

Sedangkan pemilih seluruh calon merata dari berbagai profesi tersebut. Terakhir, dari jenis kelamin pemilih dalam survei ini juga merata. Pemilih Suhaili Amin, Ahyar Mori dan Ali Sakti rata-rata laki-laki. Sedangkan pemilih Zul Rohmi mayoritas perempuan.

Ini membuktikan bahwa keterwakilan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi D, M.Pd menarik perhatian kaum perempuan dalam Pilkada NTB 2018 ini.

Dimintai tanggapannya, Selasa (27/2), Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc dari Cagub Zul—Rohmi, mengatakan dilihat dari metodologinya, jumlah responden, dan validitasnya, hasil survey tersebut cukup obyektif.

Karena bagaimanapun Ia selaku calon di lapangan bisa merasakan seperti apa respon masyarakat di setiap kabupaten/kota yang dikunjungi. Hasil survey ini juga tidak terkesan mengada-ada. Ini juga menunjukkan bahwa persaingan sangat terbuka bagi semua calon dengan peluang yang cukup besar.

“Tinggal bagaimana di sisa waktu ini setiap calon mengoptimalkan peluang yang ada untuk meraih kemenangan,” ujar Doktor Zul—sapaan calon kelahiran Sumbawa ini.

Doktor Zul tetap berharap masyarakat dihidangkan demokrasi yang fair dan sehat karena hampir semua kandidat ini adalah sahabat.

Terkadang yang memperuncing keadaan dan membuat gaduh, adalah tim sukses. “Semoga dengan politik dan demokrasi yang sehat inilah hadiah kita buat demokrasi di Indonesia,” pungkasnya.

Me




Doktor Zul Blusukan Di Pasar dan Terminal

Pedagang, sopir dan penumpang bus yang sudah mengenal DR Zul siap memilih dan memenangkan pasangan Zul-Rohmi

SUMBAWA BESAR.lombokjournl.com —

Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc, Calon Gubernur NTB, disambut antusias para pedagang dan pengunjung di Pasar Labuan Sumbawa, Selasa (27/2) pagi.

Para pedatang Hal bersemangat berswa foto (selfi) dengan Calon Gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Mereka juga menyampaikan berbagai harapan untuk memanfaatkan kehadiran Cagub bernomor urut 3 ini.

Mereka berharap, psangan Zul—Rohmi yang melanjutkan ikhtiar TGB, mengangkat perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumbawa berkembang ke taraf kesejahteraan.

Doktor Zul yang didampingi Ketua Tim Relawan Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si dan Ketua Sareng (Sahabat Rengga) Edy “Rio’ Mochtar serta anggota tim lainnya, sempat berbelanja ikan, sayur dan bumbu sepat. Bahkan Mbok Mariyam, penjual jamu, menyuguhkan segelas jamu yang sudah diracik khusus.

Wanita paruh baya ini mengaku jamu tersebut untuk menghilangkan pegal linu, rasa lelah dan mengembalikan kebugaran. Harapannya agar Doktor Zul diberikan kesehatan untuk selalu dan terus menyapa masyarakat.

Doktor Zul juga menyempatkan diri ke Terminal Sumer Payung. Di sana, Cagub pasangan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi)—kakak kandung Tuang Guru Bajang (TGB) — disambut sopir, pedagang kaki lima dan penumpang bus dari berbagai daerah di NTB. Ada dari Lombok Tengah, Lotim, Lobar, Lombok Utara, Bima, Dompu dan KSB termasuk Sumbawa.

Mereka sudah mengenal lama Doktor Zul, dan siap memilih pada Pilkada Juni mendatang. Bahkan para pedagang mengajak Doktor Zul ke warung, yang di sana sudah lama tertempel kalender Zul—Rohmi. Mereka juga menyempatkan untuk berfoto sambil memperlihatkan salam tiga jari.

Selepas dari Terminal Sumer Payung, Doktor Zul bertolak ke Hotel Sernu Raya untuk menghadiri Rakercab Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa. Seperti Rakercab di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, hasilnya bertekad mewujudkan Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018—2023.

Untuk diketahui, pada hari yang sama, Cagub NTB Dr. Zulkiflimansyah berdiskusi dengan Persatuan Guru PAUD.  Kemudian bertatap muka dengan masyarakat Kecamatan Plampang dan Labangka.

Me




Suhaili-Amin Ingin Menjadi “Pembantu Masyarakat”

janji pertama Suhaili-Amin adalah menjadi pelayan masyarakat, karena pada hakekatnya pemimpin itu adalah pelayan

MATARAM.lombokjournal.com — Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023, H Moh Suhaili FT – H Muh Amin menegaskan, jika pasangan calon (paslon) nomor menjadi mudhorat, jangan dukung Suhaili-Amin.

Penegasan itu disampaikan Suhaili, pada kampanye terbatas yang ke 4 di gedung Al-Ikhsan Pelembak, Ampenan, Kota Mataram (27/02)

Suhaili mengatakan, jabatan itu tidak lah penting. Karena, yang terpenting adalah menjalin silaturrahim, perkuat rasa persaudaraan, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Bahkan kata Suhaili, dirinya bersama Amin, ingin menjadikan diri pelayan (anak akon, red) kata lain abdi masyarakat atau pembantu.

Di hadapan ratusan simpatisan, Suhaili sanjung semua calon, mulai dari Ahyar Abduh merupakan Walikota Mataram dua periode, anggota DPRD Kota Mataram, seorang tuan guru, kata lain tokoh NTB.

Begitu juga dengan calon wakil, Mori Hanafi adalah pemuda yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam membangun NTB. Untuk Zul-Rohmi sama-sama doktor dan ilmuan yang memiliki kemampuan dan ide memajukan daerah ini.

Terakhir, Ali-Sakti salah satu pasangan yang senior dalam ilmu pembangunan daerah. Untuk Gede Sakti sendiri merupakan tuan guru memiliki organisasi massa. Bisa dikatakan semua calon itu hebat , sehingga mari saling menghormati, jangan membuat perpecahan.

“Jangan pernah menjelekkan siapa pun, apalagi menjelekkan partai Golkar, yang pernah memberikan rejeki, ” kata dia.

Dia menambahkan, janji pertama adalah sebagai pelayan, karena pada hakekatnya pemimpin itu adalah pelayan. Untuk diketahui, begitu kampanye dimulai, Suhaili menyapa masyarakat dengan sebuah lagu ciptaan Rhoma Irama.

Kesempatan yang sama, calon Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin menegaskan, kampanye terbatas merupakan ke empat kali setelah di Lobar, Lotim, KLU. Sehingga, dirinya tidak henti mengajak masyarakat menjaga suasana yang kondusif, pasangan ini bertekad memenangkan, spirit bangun NTB lebih baik.

“Andai Allah SWT, tidak mengizinkan saya nanti. Namun, jabatan sebagai wakil gubernur masih sampai tanggal 17 September 2018. Perlu dijaga kondusifitas, ” ujarnya.

Amin memaparkan alasan berkomitmen berpasangan dengan Suhaili yakni, ingin bangun NTB lebih baik kedepan. Terlebih, berbagai pertumbuhan mulai terlihat, seperti pertumbuhan ekonomi diangka 5,2 persen sudah biasa mendekati angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Setelah melakukan orasi kampanye, Suhaili kembali mengajak simpatisan bergoyang dengan persembahkan lagu ciptaan Rhoma Irama berjudul Taqwa.

AYA




Doktor Zul Blusukan Di Pasar dan Terminal

Pedagang, sopir dan penumpang bus yang sudah mengenal DR Zul, siap memilih dan memenangkan pasangan Zul-Rohmi

SUMBAWA BESAR.lombokjournal.com —

Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc, Calon Gubernur NTB, disambut antusias para pedagang dan pengunjung di Pasar Labuan Sumbawa, Selasa (27/02) pagi.

Para pedatang Hal bersemangat berswa foto (selfi) dengan Calon Gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Mereka juga menyampaikan berbagai harapan untuk memanfaatkan kehadiran Cagub bernomor urut 3 ini.

Mereka berharap, psangan Zul—Rohmi yang melanjutkan ikhtiar TGB, mengangkat perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumbawa berkembang ke taraf kesejahteraan.

Doktor Zul yang didampingi Ketua Tim Relawan Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si dan Ketua Sareng (Sahabat Rengga) Edy “Rio’ Mochtar serta anggota tim lainnya, sempat berbelanja ikan, sayur dan bumbu sepat. Bahkan Mbok Mariyam, penjual jamu, menyuguhkan segelas jamu yang sudah diracik khusus.

Wanita paruh baya ini mengaku jamu tersebut untuk menghilangkan pegal linu, rasa lelah dan mengembalikan kebugaran. Harapannya agar Doktor Zul diberikan kesehatan untuk selalu dan terus menyapa masyarakat.

Doktor Zul juga menyempatkan diri ke Terminal Sumer Payung. Di sana, Cagub pasangan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Rohmi)—kakak kandung Tuang Guru Bajang (TGB) — disambut sopir, pedagang kaki lima dan penumpang bus dari berbagai daerah di NTB. Ada dari Lombok Tengah, Lotim, Lobar, Lombok Utara, Bima, Dompu dan KSB termasuk Sumbawa.

Mereka sudah mengenal lama Doktor Zul, dan siap memilih pada Pilkada Juni mendatang. Bahkan para pedagang mengajak Doktor Zul ke warung, yang di sana sudah lama tertempel kalender Zul—Rohmi. Mereka juga menyempatkan untuk berfoto sambil memperlihatkan salam tiga jari.

Selepas dari Terminal Sumer Payung, Doktor Zul bertolak ke Hotel Sernu Raya untuk menghadiri Rakercab Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa. Seperti Rakercab di Kota Bima dan Kabupaten Dompu, hasilnya bertekad mewujudkan Zul-Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018—2023.

Untuk diketahui, pada hari yang sama, Cagub NTB Dr. Zulkiflimansyah berdiskusi dengan Persatuan Guru PAUD.  Kemudian bertatap muka dengan masyarakat Kecamatan Plampang dan Labangka.

Me




Ini Alasan Investor Korsel Ngebet Menjalankan Investasinya di KLU

Lombok Utara sangat cocok untuk kegiatan investasi, selain ketersediaan lahan yang memadai, aspek budaya dan keamanan juga sangat mendukung

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com —Sejumlah perusahaan asal Korea Selatan benar-benar memenuhi janji kunjungannya ke Lombok Utara.

Rombongan investor yang sejak lama menyampaikan ketertarikannya untuk berbisnis di daerah ini disambut dan diterima langsung Bupati Najmul Akhyar  dan Wakil Bupati KLU Syarifuddin, di ruang kerjanya. Senin (25/2).

Pimpinan Rombongan investor melalui Juru Bicara sekaligus penerjemah, Abdurahman Wahid, menyampaikan agenda lawatannya ke Lombok Utara, bersama para investor tidak lain untuk membahas kelanjutan rencana investasi yang sudah disepakati melalui penandatanganan MoU antara Pemda KLU dengan investor beberapa waktu lalu.

“Lombok Utara sangat cocok untuk kegiatan investasi, selain ketersediaan lahan yang memadai, aspek budaya dan keamanan juga sangat mendukung. Kami ingin mempercepat investasi ini,” katanya dalam acara ekspose rencana investasi di aula Bupati.

Saat ini, kata Wahid, pihak perusahaan akan membicarakan tahapan-tahapan kerjasamanya terlebih dahulu dengan pemerintah daerah Lombok Utara. Sementara untuk teknisnya akan dibicarakan lebih lanjut.

Bupati KLU. H. Najmul Akhyar, berharap dekedatangan para investor tidak hanya segedar kegiatan ekspose saja, namun harus diwujudnya di lapangan.

“Saat ini kita tidak bisa merumuskan secara teknis terkait kerjasama ini, hanya tahapannya saja. Meski begitu, nanti kita minta kepada SKPD terkait untuk membicarakan kembali dengan para investor seperti apa teknisnya,” bebernya.

Rencana kerjasama investasi ini meliputi bidang PJU Solar Soill, listrik LED, kosmetik, Alat berat, dan besi baja.

 DNU

 

 




Presiden Tinjau Fasilitas Kesehatan (Faskes) Mitra BPJS Kesehatan

Jaminan Kesehatan dalam jumlah sangat besar hanya ada di Indonesia yaitu Kartu Indonesia Sehat yang dikelola oleh BPJS Kesehatan

lombokjournal.com —

JAKARTA –  Salah satu fasilitas kesehatan (faskes) mitra atau yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yaitu RS Pusat Pertamina (RSPP), ditinjau Presiden Joko Widodo bersama dengan Managing Director Dana Moneter Internasional atau International Monetery Fund (IMF) Christine Lagarde, Senin (26/02).

Kunjungan tersebut untuk melihat implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia (JKN-KIS).

Presiden Jokowi dalam kunjungan ini didampingi oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moloek, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Presiden Jokowi menjelaskan, melalui kunjungan tersebut pemerintah ingin menunjukkan, Indonesia saat ini memiliki sistem jaminan sosial untuk kesehatan yaitu Kartu Indonesia Sehat yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

“Saya tadi sampaikan ke beliau bahwa untuk KIS sekarang sudah mencapai 92,4 juta yang iurannya dibayarkan pemerintah, kemudian total peserta untuk seluruhnya sudah mencapai 193,1 juta jiwa. Jaminan kesehatan dalam jumlah yang sangat besar seperti ini hanya ada di Indonesia,” kata Presiden.

Managing Director IMF, Christian Lagarde, saat Presiden di Istana Merdeka, meminta untuk melihat sistem jaminan kesehatan ini seperti apa dan bagaimana dengan pelayanannya.

Menurut Presiden, tidak mudah untuk mengelola jaminan kesehatan dalam jumlah besar, dan membutuhkan kerjasama semua pihak. Banyak negara melihat ini betul-betul sebuah jaminan kesehatan yang sangat besar.

Senada dengan Presiden, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan, peran serta rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan.

Fahmi mengapresiasi bagaimana pelayanan di rumah sakit swasta seperti RSPP dalam melayani peserta JKN-KIS dengan baik sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Re

(Sumber : BPJS Kesehatan)




Golden Palace, Kini Sediakan Medical Clinik

Ingin memberikan pelayanan terbaik, mengingat industri pariwisata di Lombok semakin berkembang

MATARAM.lombokjournal.com —  Golden Palace — hotel bintang empat namun pelayanan setara bintang lima yang ada di Kota Mataram — terus berupaya tingkatkan pelayanan terbaik bagi konsumen atau tamunya.  Kini, Golden Palace sediakan medical clinik bagi tamu hotel dan karyawannya.

General Manager, Golden Palace, Ernanda Agung D menyampaikan, keberadaan medical clinik itu  semata-mata untuk memberikan jaminan kesehatan bagi tamu hotel ketika tiba-tiba mengalami sakit. Itu hanya penanganan awal saja.

“Jika dokter yang ditugaskan sudah menangani, kemudian perlu dirujuk ke rumah sakit, maka akan  kami rujukan,” ungkapnya saat grand opening medical clinik di hotel golden palace, Senin (26/2).

Ernanda mengatakan, keberadaan medical clinik itu bukan berarti tamu hotel digratiskan. Pihak hotel menyediakan klinik untuk penanganan awal, saat tamu yang mengalami sakit tiba tiba.

“Biayanya ya langsung berurusan dengan klinik, tidak masuk biaya cek in,” katanya.

Sementara itu, dokter yang ditugaskan seperti dr Umi Kulsum menegaskan, keberadaan medical clinik untuk menangani pasien panas dingin, mual atau muntah, dehidrasi, terlebih misal, jika tamu hotel ada eksiden saat renang.

“Kami juga sediakan bagi pasien asma, atau sulit bernafas. Kedepan, saya akan  bekerjasama dengan BPJS, “ujarnya

Dia mengaku, berbagai fasilitas sudah disediakan seperti, alat untuk lepas sumbatan asma, oksigen, anti nyeri dan lain sebagainya, sebelum dirujuk ke rumah sakit. Operasional klini mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 14.00 siang. Selanjutnya akan dibuka sampai pukul 20.00 wita.

Terkait keberadaan medical clinik, Direktur Utama Golden Palace Ir. Teddy Sanyoto, MT.,MBA menyampaikan, ide tersebut muncul karena perkembangan pariwisata NTB semakin mencuat dan wisata semakin banyak berdatangan.

Tamu di hotel disediakan medical clinik, ketika ada insiden mendadak terjadi di hotel, bisa langsung ditangani sebelum dirujuk ke rumah sakit.

“Intinya, ingin memberikan pelayanan terbaik saja. Karena industri pariwisata semakin berkembang,” tutupnya

AYA