Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Lotim Sosialisasikan Pentingnya Keselamatan Berlalu Lintas

Masih banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap hari. Sebagian besar disebabkan faktor kelailaian pengendara

LOTIM.lombokjournal.com —  Berbagai cara mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat. Satu di antaranya menggunakan media radio dilakukan oleh Sat Lantas Polres Lombok Timur.

Melalui Unit Dikyasa Sat Lantas Polres Lombok Timur, sosialisasi ini dilaksanakan di radio Hamzanwadi 107 FM yang berada di Kelurahan Pancor, Selong, Selasa (25/12) sekira pukul 11.00 Wita.

Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Kepala Unit (Kanit) Dikyasa Polres Lombok Timur, IPDA Satya Dharma dan Kanit Laka IPDA MD Ayudina Prakasa, S.Tr.K.

Warga diingatkan pentingnya menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas. Dengan cara mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan, menggunakan alat keselamatan berkendara serta melengkapi surat-surat dalam berkendara.

“Gunakan selalu helm bagi pengendara roda dua dan pakailah selalu sabuk keselamatan bagi pengendara kendaraan roda empat atau lebih,” ucap Kanit Dikyasa, IPDA Satya Dharma, kepada seluruh pendengar radio.

Satya mengungkapkan, bahwa kegiatan sosialisasi semacam ini akan tetap dilaksanakan secara rutin dan berkala agar para pengendara tetap menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

Hal itu dikarenakan masih banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap hari. Sebagian besar disebabkan faktor kelailaian pengendara.

Diantaranya tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta tidak memperhatikan unsur keselamatan dalam berkendara.

“Jadilah pelopor dalam berlalu lintas dan jadikanlah keselamatan sebagai kebutuhan,” ingatnya.

Dalam kesempatan itu juga, disampaikan, Kepolisian Resort Lombok Timur saat ini sedang menggelar Ops Kepolisian Lilin Gatarin 2018 dalam rangka mewujudkan situasi aman dan kondusif serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 yang dilaksanakan dari tanggal 23 Desember 2018  sampai 1 Januari 2019.

Razak




Pantauan Wagub, Ibadah Natal Berjalan Lancar dan Aman

  Meski cuaca dalam keadaan mendung dan sesekali gerimis, tidak menghalangi Wagub untuk berkeliling kota guna memantau dan memastikan ibadah tersebut berjalan lancar dan aman

MATARAM.lombokjournal.com —Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi DJalilah melakukan pantauan langsung ibadah natal di sejumlah Gereja, di sekitar Kota Mataram.

Secara umum, berdasarkan hasil pantauan Wagub yang dimulai pukul 19.00 Wita itu, pelaksanaan Ibadah Natal oleh umat Kristiani tersebut berjalan lancar dan aman.

Meski cuaca dalam keadaan mendung dan sesekali gerimis, tidak menghalangi Wagub untuk berkeliling kota guna memantau dan memastikan ibadah tersebut berjalan lancar dan aman.

Ditemani sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi NTB, Wagub mengawali pantauannya di Gereja Katolik St. Maria Immaculata, di jalan Pejanggik. Tiba di Gereja itu, Wagub dan anggota FKPD disambut pastor dan sejumlah jemaat.

Wagub menyampaikan sambutan sekaligus harapan di Gereja itu agar pelaksanaan ibadah tersebut berjalan  baik, lancar aman dan tertib.

Kemudian, Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi itu bertolak menuju Jalan Bunga Karno, tepatnya di GPIB Immanuel Bung Karno Mataram. Pelaksanaan ibadah natal di gereja itu juga berlangsung lancar, tanpa ada hambatan.

Usai memantau di gereja tersebut, Wagub dan Anggota  FKPD kemudian melanjutkan  pantauannya  di Gereja Santo Antonius Padua Ampenan, di Jalan Majapahit No.10, Ampenan, Kota Mataram.

Terakhir, Wagub menyempatkan diri menyapa aparat keamanan di posko lilin polisi, di perempatan Karang Jangkok. Di pos tersebut, Wagub berbincang dengan para anggota kepolisian yang menjaga jalannya ibadah natal itu.

Hari pantauan tersebut, terlihat sejumlah aparat keamanan tersebar berada di sekitar gereja. Aparat kepolisian ditempatkan di gereja-gereja yang ada di mataram untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pelaksanaan ibadah natal tersebut.

Anggota FKPD yang ikut memantau bersama Wagub di antaranya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Anggota KOREM 162 WB, Anggota Polisi Daerah NTB dan sejumlah tokoh agama.

aya

 

 




Bawaslu Lotim Kaji Pelanggaran Kunjungan Surya Paloh di Pancor

Kunjungannya tersebut untuk memberikan Kuliah Umum Kebangsaan di Aula Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH PPD) NW Pancor

LOTIM.lombokjournal.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sedang mengkaji adanya pelanggaran atas kunjungan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Pancor, Selong, beberapa hari lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Lotim, Retno Sirnopati, saat dihubungi lombokjournal.com, Selasa (18/12) pagi.

“Saat ini sedang kaji potensi pelanggaran kunjungan Ketum Nasdem ke Pancor kemarin (15/12),” ujarnya.

Retno menyebutkan, bahwa memang ada ditemukan potensi pelanggaran di lapangan yang tidak sesuai aturan.

Misanya penggunaan atribut partai yang melanggar peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Salah satunya seperti bendera yang dipasang tidak sesuai pada tempatnya.

“Di lapangan kemarin ada potensi misalnya memasang bendera depan sekolah tapi langsung kita koordinasi dengan pengurus partai untuk dicabut dan dipindahkan,” tuturnya.

“Oleh panitia langsung dilaksanakan perintah bawaslu sebelum acara dimulai,” tambah Retno.

Itu artinya, tugas pencegahan sudah dilakukan dan dilaksanakan oleh Bawaslu Lotim.

“Tugas bawaslu pencegahan, pengawasan dan penindakan,” beber Retno singkat.

Selanjutnya ditanya apa saja bentuk pelanggarannya? Retno mengatakan, sampai saat ini Bawaslu masih mengumpulkan bukti-bukti yang ada di lapangan.

“Belum menyimpulkan ada pelanggaran karena sedang kita kumpulkan hasil pengawasan dari lapangan,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, Ketum Partai NasDem Surya Paloh mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan (NW) Pancor di Selong, Lotim, Sabtu (15/12) lalu.

Kunjungannya tersebut untuk memberikan Kuliah Umum Kebangsaan di Aula Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain (YPH PPD) NW Pancor.

RAZAK




Selain Perkuat Ketahanan Pangan, Pertanian Juga Bisa Mendukung Pariwisata.

Jika semua Desa bisa mengembangkan sektor unggulan pertanian mereka masing-masing, maka bukan saja akan memberi nilai tambah bagi komoditas yang mereka diproduksi, tapi juga akan mendorong minat wisatawan untuk datang.

lombokjournal.com —

MATARAM  ;    Sektor pertanian akan menjadi sektor strategis pembangunan NTB ke depan.

Sektor ini juga bisa masuk ke lintas sektor lainnya bila dikembangkan dengan serius dan sungguh-sungguh.

Sebut saja di sektor pariwisata. Komoditi hortikultura, sayuran dan buah-buahan pasti akan terserap di industri perhotelan dan juga restauran.

Sementara di tingkat hulu, Desa-Desa penghasil komoditi pertanian, bisa juga disulap menjadi desa agro wisata.

Ketua Badan Pengawasan dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) menegaskan, konsep desa wisata yang saat ini tengah dikembangkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus mulai diimplementasikan dengan mempertimbangkan sektor pertanian, selain panorama alam dan seni budaya.

“Di kawasan Narmada, ada Desa Buwun Sejati yang ternyata telah menjadi Desa Wisata karena sektor pertanian. Ada agro wisata di sana, dan ada juga budidaya madu. Ini bisa menjadi contoh baik untuk yang lain”, katanya, Sabtu  ( 22/12)

Di Desa Buwun Sejati itu, perkebunan Manggis, Rambutan, Durian dan lain-lain menjadi objek agro wisata selain keindahan alam yang ditawarkan.

Menurut HBK, jika semua Desa bisa mengembangkan sektor unggulan pertanian mereka masing-masing, maka bukan saja akan memberi nilai tambah bagi komoditas yang mereka diproduksi, tapi juga akan mendorong minat wisatawan untuk datang.

“Selain itu, dengan bentuk-bentuk budidaya di tiap desa itu secara tidak langsung memperluas juga lahan tanam pertanian. Jadi pertanian secara luas ini memang sektor yang harusnya jadi pilihan kita”, kata HBK.

Dalam jangka panjang, papar Caleg DPR RI Nomor Urut 1 Partai Gerindra Dapil NTB II/Lombok ini, perluasan lahan tanam dengan pola agro wisata dan semacamnya, juga akan membawa manfaat bagi ketahanan pangan di daerah.

Pada akhirnya, ketahanan pangan itu juga akan memperkuat sistem ketahanan pangan secara nasional.

Tantangan Pangan Ke Depan

HBK mengaku miris dengan kondisi saat ini, di mana Indonesia sebagai negara agraris nan subur, justru masih melakukan impor komoditas pertanian.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada November 2018 sebesar USD. 16,88 miliar.

Beberapa impor komoditas yang meningkat pada November ini adalah besi, baja dan sayuran.

Data BPS menyebutkan bahwa impor sayuran Indonesia justru mengalami peningkatan yaitu menjadi sebesar USD. 57 juta, dibandingkan sebelumnya yang sebesar USD 40 juta.

“Ini kan menjadi ironis. Hanya untuk kebutuhan sayuran saja, kita masih harus impor, dan jumlah impornyapun terus meningkat’, tukas HBK.

Mengungkap data, HBK menyebutkan, data BPS mencatat impor sayuran pada November tercatat sebesar 116.536 ton.

Impor terbesar berasal dari China, yaitu sebesar 94.054 ton, disusul oleh Myanmar 1.273 ton, Etiopia 3.144 ton, Australia 1.470 ton dan Selandia Baru sebesar 44 ton.

“Data menyebutkan, secara komulatif Januari-November 2018, impor sayur kita mencapai 732.715 ton dengan nilai impor mencapai USD. 602 juta. Ini berarti negara kita yang agraris ini sedang mengalami sakit atau tidak beres”, kata HBK.

HBK mengajak segenap anak bangsa untuk memikirkan hal ini. Meski nampak sepele, tapi masalah ini akan menjadi hal yang sangat serius.

“Sebab, semangat bertani kita sudah mulai turun. Masih banyak generasi muda kita yang masih merasa gengsi untuk turun ke ladang. Kalau mental seperti ini tidak diubah, bisa jadi ke depan, kita benar-benar makan sayuran karena ada impor”, katanya.

Me




Gubernur NTB Pimpin Aksi Bersih Sungai Jangkok

Gubernur berharap agar kebersihan sungai ini harus terus dijaga. Sehingga, keberadaan sungai tidak lagi menjadi ancaman. Namun menjadi tempat atau destinasi indah yang akan selalu dikunjungi oleh siapapun

MATARAM.lombokjounal.com — Aksi bersih sungai Jangkok berlangsung seru, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Walikota Mataram, Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram, H.. Mohan Roliskana dan Danrem 162 WB berada dalam satu boat.

Tidak ketinggalan, Wakil Gubernur NTB, Dr Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Ketua TP. PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah terlihat antusias mengikuti kegiatan semi Arum Jeram tersebut.

Mengambil titik star di Jembatan Udayana, aksi bersih sungai ini digelar dalam rangka perayaan puncak HUT ke 60 Provinsi NTB, yang jatuh pada hari ini, Senin (17/12).

Gubernur, Walikota Mataram, Wakil Walikota Mataram dan Danrem, diikuti sejumlah kepala OPD, langsung menyusuri Sungai Jangkok. Dengan mengenakan Baju Pelampung, memastikan langsung keadaan sungai yang menjadi kebanggaan warga ibu Kota NTB itu.

Sambil mendayung, Gubernur sesekali menyapa warga yang sedang membersihkan sampah di sekitar bantaran Sungai. Gubernur juga terlihat berdiskusi dengan Walikota, Wakil Walikota Mataram dan Danrem mengenai keadaan sungai tersebut.

Sepanjang sungai tersebut, masih terlihat sejumlah area yang menjadi perhatian Gubernur. Yaitu di sekitar wilayah sungai sebelum memasuki Kelurahan Banjar. Masih terlihat Gundukan tanah yang menghalangi aliran sungai. Selain itu, masih terlihat tanaman pohon yang dapat menghalangi aliran sungai dan menyebabkan terjadinya penumpukan sampah.

Walaupun demikian, masyarakat terlihat antusias membersihkan sampah-sampah itu dan membakarnya. Juga, disediakan mobil untuk mengangkut sampah itu.

Di pinggir sungai, terdengar suara masyarakat yang memanggil dan mengapa Gubernur, Walikota Mataram, Wakil Walikota dan Danrem. Gubernur pun menjawab sapaan masyarakat itu dengan melambaikan tangan.

Setelah menempuh perjalan sekitar satu jam, Gubernur dan rombongan tiba di Jembatan Kelurahan Banjar dan berlabuh menuju Pantai Ampenan.

Sebelum turun ke sungai, Gubernur NTB yang akrab disapa Doktor Zul itu menegaskan kebersihan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Namun, menjadi tanggung jawab semua, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

“Bersih sungai ini merupakan aspirasi masyarakat di sekitar sungai ini,” kata Gubernur.

Gubernur berharap agar kebersihan sungai ini harus terus dijaga. Sehingga, keberadaan sungai tidak lagi menjadi ancaman. Namun menjadi tempat atau destinasi indah yang akan selalu dikunjungi oleh siapapun.

“Jadikan Kota terindah dan menjadi tujuan orang berkunjung,” ungkap Gubernur.

Walikota Mataram, TGH. Ahyar Abduh mengungkapkan bahwa di Kota Mataram ini terdapat lima sungai besar. Salah satunya adalah sungai Jangkok. Menurut pengalamannya waktu kecil, sungai Jangkok ini menjadi tempat untuk mandi bersama sahabat-sahabatnya.

Untuk itu kayanya, agar tetap lestari Walikota mengajak masyarakat untuk menjaga sungai. Terutama tidak membuang sampah di di bantaran sungai.

AYA




Kepala Desa Dan Aparatnya, Diminta Aktif Sampaikan Info JKN-KIS

Kepala desa dan perangkat desa dapat mendaftarkan seluruh Pegawai/Perangkat beserta anggota keluarga menjadi peserta Program JKN-KIS

lombokjournal.com –-

MATARAM;   BPJS Kesehatan Cabang Mataram mensosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 kepada Kepala dan Perangkat Desa di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Penggunaan Desa (DPMPD) Kabupaten Lombok Utara, Kamis (13/12).

Sosialisasi dimaksudkan mengoptimalkan rekrutmen peserta Program Jaminan Kesehatan Nasonal-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Dinas DPMPD Kabupaten Lombok Utara, Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan (PPK) BPJS Kesehatan Cabang Mataram, dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Utara.

Kepala Bidang PPK BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Lalu Suryatna menuturkan, sosialisasi juga dimaksudkan menyamakan pemahaman seluruh aparat desa sebagai perwakilan dari masyarakat tentang regulasi yang baru.

Diharapkan, Kepala dan Perangkat Desa dapat meneruskannya kepada masyarakat.

“Aparat desa merupakan tokoh yang berperan penting untuk masyarakat. Oleh karena itu kami mengharapkan peran aktif Bapak/Ibu sekalian agar dapat menyampaikan amanah Presiden yang tertuang dalam Perpres tersebut,” ujar Lalu.

Kepala Dinas DPMPD Lombok Utara Suhardi mengatakan, aparat desa wajib ikut mensosialisasikan kebijakan Program JKN-KIS di berbagai kegiatan daerah, seperti pesta rakyat, kerja bakti, dan sebagainya.

“Mari kita bantu BPJS Kesehatan agar kepesertaan JKN-KIS bisa meningkat dengan mengimbau masyarakat atau perusahaan di wilayah Bapak/Ibu untuk mendaftar diri dan sadar pentingnya JKN-KIS ini untuk kesehatan keluarga,” ajak Suhardi.

Kepala desa dan perangkat desa dapat mendaftarkan seluruh Pegawai/Perangkat beserta anggota keluarga menjadi peserta Program JKN-KIS.

Batas paling rendah gaji atau upah per bulan yang digunakan sebagai dasar perhitungan besaran Iuran adalah UMK/UMP. Iuran ini 3 persen dibayar oleh Pemberi Kerja, dan 2 persen dibayar oleh peserta.

Iuran bagi peserta PPU untuk kepala desa dan perangkat desa dipungut dan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota sebagai pemberi kerja langsung kepada BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 setiap bulan.

ay/yn/Jamkesnews

 




Najmul Ahyar, Komitmen Membangun Lombok Utara Dari Desa

Komitmen membangun dari desa itu, menjadikan KLU sebagai kabupaten yang progresnya cukup mengesankan dalam penurunan angka kemiskianan

MATARAM.lombokjournal.com  — Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar mengatakan, membangun dari desa merupakan komitmen untuk mengutamakan kepentingan masyarakat desa.

Program pembangunan di sektor kesehatan, ekonomi atau pendidikan misalnya, yang jadi pertimbangan utama adalah manfaat yang diperoleh mmasyarakat di pedesaan.

Bupati Najmul mengatakan itu, saat silaturrahmi bersama pimpinan media dan organisasi pers di Mataram, Sabtu (15/12) sore.

“Kepentingan masyarakat desa selalu mendapat good response, ” kata Najmul Akhyar yang didampingI Sekda KLU, H. Suardi dan Kabag HUMAS, Deddi Mujaddid Muhas.

Di sektor kesehatan, saat ini telah disiagakan satu ambulance untuk tiap desa sambil terus diupayakan terpenuhinya program satu dokter untuk tiap desa.

Sedang di sektor ekonomi, Pemda Kabupaten Lombok Utara  (KLU) melakukan upaya-upaya proteksi guna membuka  kesempatan berkembangnya  perekonomian masyarakat.

“Sampai tahun 2018, tetap menolak atau tidak memberi ijin masuknya retail modern di Lombok Utara, ” kata Najmul.

Sebagai gantinya, tutur Najmul, pemerintah KLU mengembangkan BUMDES Mart yang membuka pasar bagi produk-produk lokal, agar lebih mendapat kesempatan berkembang di pasar lokal.

Upaya ini telah menunjukkan hasil, salah satunya dukungan dari pemerintah berupa ‘Hibah Membangun’, misalnnya berupa dukungan permodalan maupun support system.

Komitmen membangun dari desa itu, antara lain mejadikan KLU sebagai kabupaten yang progresnya cukup mengesankan dalam penurunan angka kemiskianan.  Selain itu, KLU mendapat predikat sebagai perencana pembangunan terbaik, serta pengelola keuangan terbaik.

Kegiatan silaturrahmi antara pemda dan pemimpin redaksi itu mendapat apresiasi dari kalangan media.  Mengingat hanya Pemerintah Kabupaten KLU yang sudah berinisiatif membuka forum silaturahmi.

“Kegiatan ini mesti ada periodisasi, dan dari silaturahmi ini diharapkan menghasilkan komunikasi yang lancar (antara media dan pemda) ,” kata PLT Ketua PWI NTB, Nasrudin Zain saat mulai acara silaturahmi.

Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Kota Mataram, Fitri Rahmawati mengatakan, kegiatan silaturahmi semacam ini penting untuk menjalin komunikasi bersama dalam membangun NTB.

“Berita juga harus mencari solusi, bukan hanya mengungkapkan masalah,” kata Fitri mengingatkan pentingya jurnalisme damai (peace journalism).

KS

 




Ini Survey My Institute, Masyarakat Optimis NTB Akan Gemilang

 Gubernur mengaku survei yang dilakukan oleh My institute ini tidak pernah dipesan

lombokjournal.com —

MATARAM ; Masyarakat NTB menaruh kepercayaan pada kepemimpinan Gubernur NTB, Dr  H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Masyarakat percaya NTB di bawah kepemimpinan yang baru akan mengalami kemajuan.

My Institute menegaskan itu saat memaparkan hasil survei ‘Menuju 100 Hari Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc dan Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd Periode 2018-2023’ di Pendopo Gubernur, Minggu (16/17).

Hail survei meyakinkan,  87 persen masyarakat optimis NTB akan gemilang, seperti Visi dan Misi yang dipaparkan kepada  masyarakat.

Ketua Pelaksana Survei Miftahul Arzak, S.Ikom., MA menjelaskan, intensitas turun lapangan yang dilakukan Bang Zul dan Ummi Rohmi yang cukup tinggi berdampak baik. Sebanyak 66,4 persen masyarakat mengetahui pemimpinnya walaupun baru akan menuju 100 hari kerja.

“Hasil ini akan berdampak pada kedekatan serta komunikasi yang intensif antara rakyat dengan pemimpinnya,” ujar Miftahul.

Terkait penanganan gempa, 66,1 persen masyarakat menilai, informasi terkait bantuan (persyaratan/bahan yang harus disiapkan, pengurusan serta mengklaim bantuan) belum diketahui masyarakat.

Metode yang digunakan adalah Multistage Random sampling dengan Margin of Error 4,4 persen dan jumlah responden 500 yg tersebar di seluruh kabupaten di Prov NTB.

Menanggapi hasil survei, Gubernur mengaku survei yang dilakukan oleh My institute ini tidak pernah dipesan.

Survey ini murni dilakukan dari pembiayaan MY Institute sendiri sebagai hadiahnya untuk Ulang Tahun Nusa Tenggara Barat ke-60.

“Kami tidak pernah memesan apalagi pembiayai My Institute, pemerintah Provinsi NTB hanya sebagai fasilitator, agar hasil survey ini bisa terpublish,” terang Gubernur.

Gubernur mengaku senang semua tim kompak Birokrasi kompak, dengan DPRD kompak, dengan seluruh Kepala Daerah di kabupaten/kota, alhamdulillah juga kompak.

Satu hal yang disyukuri Doktor Zul dalam perannya sebagai Gubernur yang didampingi oleh Dr. Sitti Rohmi Djalilah sebagai Wakil Gubernur sejak dilantik sampai saat ini adalah keharmonisan.

“Alhamduliillah setelah pilkada kita dapat berkomunikasi dan menjalin hubungan silaturrahim yang baik dengan semua pihak. Selama ini kami merasa on the right track. Untuk itu, kami tetap berharap bantuan dan kerjasama semua elemen untuk mencapai NTB gemilang,” ujar Doktor Zul.

Terkait dengan fokus program kerja 100 hari Zul Rohmi, dijelaskan Doktor Zul, pada saat penyusunan visi misi tidak terbayang akan ada musibah bencana gempa bumi.

Dikatakannya, saat ini fokus dan konsentrasi program kerjanya pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

“Untuk visi misi lain seperti program beasiswa ke luar negeri, Industrialisasi dan Pariwisata tetap kita upayakan dan alhamdulillah juga sudah ada beberapa kemajuan, namun konsentrasinya masih kedua setelah proses rehab rekon pasca bencana,” jelas Zul.

AYA/Hms




Wayang Kulit Dusun Bisa, Lotim, Akan Tampil Dengan Dalang Baru

Masyarakat sangat antausias menonton latihan wayang kulit ini, baik dari golongan tua maupun muda, yang setia menontonnya hingga selesai

LOTIM.lombokjournal.com — Wayang kulit Munigarim asal Dusun Bisa, Desa Wanasaba Lauk, Lombok Timur (Lotim), akan dipertontonkan kembali kepada masyarakat setelah lama vakum beberapa tahun.

Wayang Munigarim

Salah satu tujuannya yaitu memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada generasi muda yang hidup di zaman modern.

Hal itu dikatakan oleh Arpandi, salah satu anggota Wayang Munigarim setelah selesai latihan, di Wanasaba Lauk, Sabtu (15/12) malam, sekitar pukul 23.45 Wita.

“Wayang ini sempat vakum dan kini kita kembalikan lagi ke Dudun Bisa agar generasi muda tahu warisan orang tua,” ujarnya kepada lombokjournal.com.

Dijelaskannya, wayang kulit ini telah memiliki Dalang baru menggantikan dalang yang lama karena meninggal dunia. Itulah penyebab sehingga Wayang Munigarim ini sempat vakum di tengah-tengah masyarakat.

“Dalang yang semula telah meninggal. Jadi, sekitar dua tahun kita tidak main lagi. Namun kita ada dalang baru dari Masbagik, namanya Pak Supar,” tutur Arpandi.

.Untuk sementara ini pihaknya terus mengadakan latihan satu sekali seminggu atau setiap malam minggu.

Diketahui, personilnya masih hanya berjumlah  tujuh orang termasuk Dalang.

“Sebenarnya berjumlah belasan orang dan sekarang ini kita masih cari tukang (pemain) sulingnya,” terang Arpandi, orang yang berperan memainkan rencek.

Ditempat yang sama, Amaq Riski, salah seorang warga setempat mengaku telah lama tidak menonton Wayang Murigarim tersebut.

“Wayang asal Dusun Bisa ini sudah lama terkenal dan tidak asing lagi di telinga warga Wanasaba khususnya,” ujarnya.

Sebagai masyarakat yang suka Wayang, ungkapnya, sudah seharusnya diperkenalkan kepada generasi muda.

“Pemuda kita jangan hanya taunya film sinetron saja. Tapi juga harus tahu budaya dan karya zaman dahulu,” harapnya.

Pantauan di lapangan, masyarakat sangat antausias menonton latihan wayang kulit ini. Baik dari golongan tua maupun muda, yang setia menontonnya hingga selesai.

Razak




HBK : HUT NTB Ke 60 Harus Jadi Momentum Kejayaan Pertanian Bumi Gora

HUT Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ke 60 akan diperingati pada tanggal 17 Desember 2018 mendatang. Di usia yang terbilang matang, pembangunan di Provinsi NTB terus berjalan di berbagai bidang. Toh, masih banyak pekerjaan rumah (Pe-Er) yang harus terus diselesaikan. Mulai dari masalah kesenjangan sosial, pengangguran dan kemiskinan

lombokjournal.com —

MATARAM ;

NTB diharapkan bisa menggali kembali potensi sejatinya yakni di sektor pertanian secara luas. Jika digarap dengan serius, sektor ini bisa mengentaskan beragam permasalahan ekonomi dan sosial.

Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) mengatakan, HUT Provinsi NTB ke 60 tahun ini harus dijadikan moment untuk menggali kembali potensi unggulan wilayah dengan mengembalikan posisi pertanian NTB yang pernah berjaya beberapa dekade silam.

“Dulu NTB sempat sangat terkenal menasional lewat program  Bumi Gogo Rancah (Bumi Gora), yang menjadi bukti kekuatan pertanian di daerah ini. Semangat itu harus dibangkitkan kem bali, karena memang kekuatan unggulan daerah ini ada di sektor pertanian”, kata HBK, Sabtu (15/12) .

Ia berharap HUT Provinsi NTB tidak hanya sekadar menjadi kegiatan seremonial tahunan yang dirayakan dengan meriah, tapi tidak berdampak apa-apa setelah pesta atau kemeriahan itu berakhir.

Momentum ini, seharusnya bisa dijadikan wahana evaluasi bersama bagi Pemda, anggota Dewan di Legislatif, serta stakeholders lain seperti pihak swasta dan masyarakat NTB.

HBK mengatakan, masa kejayaan Bumi Gora di era tahun 1980-an bisa dijadikan starting point dalam merefleksi dan mengevaluasi antar komponen masyarakat NTB di dalam merebut kembali kejayaannya.

“Harus diakui ada spirit  luar biasa kala itu, saat  NTB bisa meraih branding sebagai Bumi Gora,” kata HBK.

HBK mengakui, produktivitas pertanian di NTB saat ini sangat membanggakan. Untuk komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, cabai dan bawang yang dihasilkan NTB dalam beberapa tahun ini mencatatkan nilai surplus.

Data Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB mencatat, NTB bisa memproduksi rata-rata 2 juta Ton beras di setiap tahunnya, sementara kebutuhan masyarakat NTB hanya berkisar 600 ribu – 700 ribu Ton per tahun.

NTB bahkan menjadi daerah penyangga pangan untuk Provinsi tetangga seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bila sektor pertanian di NTB ini digarap dengan serius dari hulu hingga ke hilir. Dari proses penanaman, pasca panen hingga ke industrialiasasi atau pengolahan, maka pertanian NTB bisa menjadi sumber penghasilan atau kekuatan yang mensejahterakan warga masyarakatnya.

Selain itu, intensifikasi maupun ekstensifikasi lahan pertanian lewat Tehnologi Pertanian  juga perlu terus dilakukan untuk menghadapi ancaman penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi/konversi lahan seiring lajunya pertumbuhan kependudukan.

“Di sini Pemda di tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota harus campur tangan, dan kalau perlu mengintervensi dengan regulasi-regulasi dalam menetapkan tata kelola lahan lewat RTRW ( Rencana Tata Ruang Wilayah),” ujar HBK

Sinergitas Leading Sektor

Selain itu ungkap HBK, guna meningkat nilai tambah produk pertanian di NTB, perlu dibangun sinergitas lintas sektor antara Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dengan Dinas Perindustrian dan juga Dinas Perdagangan.

Ia mencontohkan untuk komoditas Jagung misalnya. Produksi komoditasnya dikontrol penuh oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan sebagai leading sector, kemudian pasca panen dan pemasaran, bisa diintervensi oleh Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan.

“Kalau baru panen, namanya Jagung, tapi setelah diproses atau diolah menjadi produk turunan bisa jadi macam-macam, bisa jadi keripik jagung, pop corn, sereal jagung, dan ini akan menambah nilai ekonomisnya,” katanya.

HBK menilai, kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Zul-Rohmi, perlu membangkitkan kembali era kejayaan pertanian  dengan melakukan  investasi SDM.

Penetapan Science Technologi Industry Park (STIP) di Banyumulek, Lombok Barat sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan pengembangan teknologi pendukung, dinilai sebagai langkah maju, khususnya  riset-riset Tehnologi Pangan terkait diversifikasi dan budidaya pertanian .

Hal tersebut tinggal dimaksimalkan dengan dukungan para Kepala Daerah di Kabupaten dan Kota, juga stakeholders lainnya di NTB.

“Kalau HUT ke 60 ini bisa jadi momentum mengembalikan kejayaan pertanian NTB, saya yakin di HUT ke 63, atau tiga tahun kemudian, NTB sudah benar-benar mapan hanya dengan mengelola sektor pertanian,” katanya.

Pengiriman mahasiswa-mahasiswa NTB dengan program bea siswa ke luar negeri adalah terobosan luar biasa dari kepemimpinan Zul-Rohmi, dan hendaknya ilmu pertanian juga akan menjadi pilihan bagi mahasiswa-mahasiswa NTB yang belajar di luar negeri.

“Cita-cita luhur saya, in shaa Allah, apabila saya berhasil mendapatkan mandat dari masyarakat P. Lombok untuk menjadi anggota DPR-RI, saya ingin mendampingi para pemuda P. Lombok untuk membangun kemandirian pangan dengan menjadikan P. Lombok sebagai Lumbung Pangan Nasional, segaris dengan perjuangan Bapak Prabowo Subianto dalam merebut kembali kedaulatan kita, termasuk kedaulatan pangan kita, sehingga kita bisa mandiri dan berhasil mengurangi ketergantungan dari produk-produk impor,” tambahnya.

Me