Jelang Hari Besar Keagamaan, Pemerintah Tinjau Harga Pokok

Ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat sudah terpenuhi dan terjangkau

MATARAM.lombokjournal.com — Guna Memantau Harga Bahan Pokok menjelang Hari Besar Keagaamaan Nasional (HBKN), Pemerintah Pusat melalui Staf Ahli Perdagangan RI melakukan kunjungan kerja ke semua daerah di indonesia,

Kunjungan kerja ini  disertai juga dengan Rakor yng diadakan oleh Dinas Perdagangan NTB, dan Kepala Divre NTB.

Laksminingsih selaku Staf Ahli Bidang Perdagangan ditugaskan untuk melihat dan memantau sendiri serta melaksnanakan dan memantu sendiri untuk persiapan bahan pokok di bulan Puasa dan Idul Fitri.

“Tadi Kita mulai dengan   berkeliling pasar, retail moderen dan sekarang ada di Gudang Bulog guna memastikan ketersediaan bahan Bahan pokok,” terang Laksminingsih saat berada di Gudang bulog, Senin (30/04)

Ia menyatakan, saat melakukan pemantauan sudah ada harga komoditi kebutuhan yng harganya sudah mulai turun yakni mulai dari harga bawang dn cabai, serta harga beras yang sudah mulai terjangkau harganya.

Di NTB sendiri dengan harga harga beras sekitar 8-9 ribu, padahal harga eceran tertinggi untuk beras mencapai Rp.9.450  untuk yang medium. Untuk ayam ras juga masih berkisar di harga 35 ribu hingga 36 ribu, walaupun beberapa minggu lalu terjadi lonjakan hingga mencapai harga 40 ribu.

“Kita merasa senang karena ketersediaan untuk masyarakat sudah terpenuhi dan terjangkau,” imbunnya.

Ia mengaku, sebagai wakil Pemerintah Pusat hadir ke setiap daerah, pihaknya berharap agar harga bisa dipertahankan.

Untuk mengantisipasi harga yang sering melonjak di saat menjelang puasa dan lebaran, Laksminingsih menekankan kepada Dinas Perdagangan dan satgas pangan untuk melakukan pengecekan.

“Inilah tugas Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan untuk selalu menegecek setiap harga agar stabil,” ujarnya.

Naik seribu atau dua ribu masih dinilai wajar, dan ia tidak menutup kemungkinan itu bisa saja terjadi. “Tapi ya naiknya jangan 100 persen. Kalau 10 persen masih wajar. Inilah gunanya Satgas Pangan dan petugas Dinas Perdagangan, ” pungkasnya.

AYA




Perempuan Harus Tampil Pimpin NTB

Peran perempuan sama pentingnya dengan lelaki sebagai subjek yang membangun

lombokjournal.com —

LLOMBOK TENGAH :  Pasangan Dr. H. Zulkieflimansyah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zulrohmi) dalam kontestasi pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2018-2023, menjadi semacam peletakan batu pertama untuk membangun kesetaraan kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam arti, Zul-Rohmi adalah paket yang menginisiasi munculnya laki-perempuan dalam satu bingkai kepemimpinan yang saling mengisi dan menguatkan bagi pembangunan NTB ke depan.

Hal itu ditegaskan, Hj. Enok Muthia, Komandan Barisan Perempuan (BAPER) Loteng, pada Pertemuan Akbar Relawan Pendukung Zulrohmi itu di Hotel Grand Royal, Batujai, Lombok Tengah, Sabtu (28/04).

Menurutnya, perempuan NTB layak berbangga, karena perempuan NTB sudah siap dan berani tampil saling membahu dengan segenap masyarakat membangun NTB yang gemilang.

“Sitti Rohmi Djalillah telah menjadi inspirasi kita, bahwa perempuan NTB adalah pribadi yang cerdas, tangguh dan memiliki visi ke depan untuk mengawal langkah keberlanjutan daerah kita tercinta ini,” imbuh Hj. Enok.

Hj. Enok mengajak semua perempuan NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah untuk berkarya, bersinergi, dan saling mendukung setiap kerja-kerja konstruktif kaum perempuan.

Salah satu bentuk dukungan itu, selayaknya diatributkan kepada semangat bersama perempuan untuk berdaya saing dalam segala aspek.

“Termasuk di dunia pemerintahan seperti kehadiran Ibu Rohmi sebagai satu-satunya perempuan yang ikut berkompetisi di Pilgub NTB untuk pertama kalinya,” kata peserta program Doktor UIN Mataram ini.

Kepada media Hj. Enok mengungkapkan, BAPER bersama-sama setiap perwakilan perempuan dari setiap desa di Loteng, berkumpul dengan tujuan menyatukan visi dengan segenap perasaan hati dan pikiran.

“Baper biasanya dikaitkan dengan sedikit-sedikit bawa perasaan. kami ini beda. Kami nggak suka mewek atau cengeng,” kata istri TGH Facruddin, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Subulussalam Gerunung, Loteng ini.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Loteng, Ahmad Ziadi, menyebutkan peran perempuan sama pentingnya dengan lelaki sebagai subjek yang membangun. Lebih-lebih di era pasca informasi dewasa ini, geliat wanita di ranah publik sudah semakin menguat dan terbukti berhasil.

Ia menyebut Angela Markel di Jerman, Pemimpin Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Khofifah Indar Parawangsa kontestan Pilgub Jatim, menjadi contoh perempuan-perempuan cerdas yang mampu menjalankan tugasnya di rimba yang banyak diisi kaum Adam.

Secara agak filosofis, Ziadi menggambarkan bahwa kehadiran paket laki-perempuan melalui Zulrohmi menawarkan keseimbangan (equilbrium) antara tata pikir dan tata hati yang akan mengelola multidimensi kehidupan secara ajeg dan penuh harmoni.

“Kelebihan Zulrohmi dari kandidat lain, paket ini ibarat mengembalikan kembali sejarah awal kreasi manusia melalui Adam dan Hawa. Semacam kombinasi otak dan hati yang saling mengisi dan berkreasi. Oleh karna itulah mari kita ajak siapapun untuk mendukung paket ini, untuk menjalankan roda kepemimpinan NTB yang penuh kreasi dan harmoni,” imbuhnya sarat dengan renungan filosofis.

Dalam sesi pembekalan umum, Wakil Ketua Tim Pemenangan Koalisi Zulrohmi, H. Zainul Aidi, menekankan keberlanjutan kepemimpinan NTB pasca TGB harus diisi oleh kandidat yang mampu melakukan visi percepatan di segala bidang.

Selama dua periode kepemimpinan cucu ulama besar dan Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGH. Zainuddin Abdul Majid, imbuh mantan Dirut PT. Gerbang NTB Emas ini, nama NTB yang sebelumnya dipandang sebelah mata, kini telah mewarnai panggung depan pemerintahan, baik di tingkat Nasional maupun internasional.

Betapa tidak, papar Zainul, Gubernur yang namanya melejit dan digadang-gadang bakal ikut meramaikan bursa pilpres 2019 ini, telah membawa pulau yang dihuni tiga suku besar, Sasak, Samawa dan Mbojo, meraih predikat provinsi terbaik dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di atas rata-rata nasional selama tiga tahun berturut.

Dengan visi percepatan, program unggulan PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut) dan file project pariwisata yang tak terus menggeliat, meningkatnya posisi IPM (Indeks Prestasi Manusia) di antara daerah lain di Indonesia.

NTB yang semakin berdaya saing di level nasional, maka menjadi wajar jika harapan masyarakat NTB terhadap keberlangsungan kepemimpinan TGB dilanjutkan oleh sosok kandidat yang bergegas, bervisi selaras dan cerdas dalam menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kompetitif.

Dr. Zul dan Dr. Rohmi telah dipilih TGB untuk melanjutkan ikhtiar ini. Keduanya Doktor, masih muda, cerdas dan enerjik. Sama-sama berpengalaman dalam urusan kepemimpinan.

Yang satu mantan DPR RI tiga periode yang pernah menimba pengalaman internasional di sejumlah negara seperti Australia, Swedia, Kanada, Amerika dan lain-lain. Bahasa inggrisnya kelep gati (sangat baik, Red.).

“Yang satunya lagi seorang perempuan cerdas pemimpin kampus alias rektor. Gak salah TGB melepaskan harapan di pundak pasangan ini. Jadi, bersama rekan BAPER, ayo kita gaungkan pasangan Zulrohmi sampai ke pelosok-pelosok. Kita cetak sejarah baru. Perempuan semakin di depan,” orasi Zainul yang diiringi gemuruh tepuk tangan relawan.

Dari pantauan wartawan, pertemuan Akbar yang dihadiri lebih dari 300 relawan Baper Loteng berjilbab hijau yang datang dari hampir seluruh Dusun di Daerah Tatas Tuhu Trasna tersebut tampak semarak.

Acara yang dikemas dengan santai dan interaktif ini diiringi yel-yel penuh semangat menggaungkan nama Zulrohmi dan slogan “coblos jilbab Ijo”, dari pembukaan hingga penutupan acara.

Antusiasme tersebut sekaligus menjukkan pernyataan sikap bersama mereka untuk memenangkan satu-satunya pasangan laki-perempuan ini menuju kursi Gubernur NTB periode 2018-2023.

“Insya Alloh, kami akan berjuang semaksimal mungkin. Sebagai warga Loteng kami siap menangkan Zulrohmi di Loteng. Warga NTB yang lain saya yakin banyak yang akan coblos nomor tiga. Kami yang di Loteng tak mau kalah. Coblos jilbab ijo,” celetuk optismis Erliana, warga asal Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, di penghujung acara.

Me (*)




Perempuan NTB Harus Tampil Pimpin NTB

Peran perempuan sama pentingnya dengan lelaki sebagai subjek yang membangun

lombokjournal.com —

LLOMBOK TENGAH :  Pasangan Dr. H. Zulkieflimansyah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Zulrohmi) dalam kontestasi pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2018-2023, menjadi semacam peletakan batu pertama untuk membangun kesetaraan kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam arti, Zul-Rohmi adalah paket yang menginisiasi munculnya laki-perempuan dalam satu bingkai kepemimpinan yang saling mengisi dan menguatkan bagi pembangunan NTB ke depan.

Hal itu ditegaskan, Hj. Enok Muthia, Komandan Barisan Perempuan (BAPER) Loteng, pada Pertemuan Akbar Relawan Pendukung Zulrohmi itu di Hotel Grand Royal, Batujai, Lombok Tengah, Sabtu (28/04).

Menurutnya, perempuan NTB layak berbangga, karena perempuan NTB sudah siap dan berani tampil saling membahu dengan segenap masyarakat membangun NTB yang gemilang.

“Sitti Rohmi Djalillah telah menjadi inspirasi kita, bahwa perempuan NTB adalah pribadi yang cerdas, tangguh dan memiliki visi ke depan untuk mengawal langkah keberlanjutan daerah kita tercinta ini,” imbuh Hj. Enok.

Hj. Enok mengajak semua perempuan NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah untuk berkarya, bersinergi, dan saling mendukung setiap kerja-kerja konstruktif kaum perempuan.

Salah satu bentuk dukungan itu, selayaknya diatributkan kepada semangat bersama perempuan untuk berdaya saing dalam segala aspek.

“Termasuk di dunia pemerintahan seperti kehadiran Ibu Rohmi sebagai satu-satunya perempuan yang ikut berkompetisi di Pilgub NTB untuk pertama kalinya,” kata peserta program Doktor UIN Mataram ini.

Kepada media Hj. Enok mengungkapkan, BAPER bersama-sama setiap perwakilan perempuan dari setiap desa di Loteng, berkumpul dengan tujuan menyatukan visi dengan segenap perasaan hati dan pikiran.

“Baper biasanya dikaitkan dengan sedikit-sedikit bawa perasaan. kami ini beda. Kami nggak suka mewek atau cengeng,” kata istri TGH Facruddin, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Subulussalam Gerunung, Loteng ini.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Loteng, Ahmad Ziadi, menyebutkan peran perempuan sama pentingnya dengan lelaki sebagai subjek yang membangun. Lebih-lebih di era pasca informasi dewasa ini, geliat wanita di ranah publik sudah semakin menguat dan terbukti berhasil.

Ia menyebut Angela Markel di Jerman, Pemimpin Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Khofifah Indar Parawangsa kontestan Pilgub Jatim, menjadi contoh perempuan-perempuan cerdas yang mampu menjalankan tugasnya di rimba yang banyak diisi kaum Adam.

Secara agak filosofis, Ziadi menggambarkan bahwa kehadiran paket laki-perempuan melalui Zulrohmi menawarkan keseimbangan (equilbrium) antara tata pikir dan tata hati yang akan mengelola multidimensi kehidupan secara ajeg dan penuh harmoni.

“Kelebihan Zulrohmi dari kandidat lain, paket ini ibarat mengembalikan kembali sejarah awal kreasi manusia melalui Adam dan Hawa. Semacam kombinasi otak dan hati yang saling mengisi dan berkreasi. Oleh karna itulah mari kita ajak siapapun untuk mendukung paket ini, untuk menjalankan roda kepemimpinan NTB yang penuh kreasi dan harmoni,” imbuhnya sarat dengan renungan filosofis.

Dalam sesi pembekalan umum, Wakil Ketua Tim Pemenangan Koalisi Zulrohmi, H. Zainul Aidi, menekankan keberlanjutan kepemimpinan NTB pasca TGB harus diisi oleh kandidat yang mampu melakukan visi percepatan di segala bidang.

Selama dua periode kepemimpinan cucu ulama besar dan Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGH. Zainuddin Abdul Majid, imbuh mantan Dirut PT. Gerbang NTB Emas ini, nama NTB yang sebelumnya dipandang sebelah mata, kini telah mewarnai panggung depan pemerintahan, baik di tingkat Nasional maupun internasional.

Betapa tidak, papar Zainul, Gubernur yang namanya melejit dan digadang-gadang bakal ikut meramaikan bursa pilpres 2019 ini, telah membawa pulau yang dihuni tiga suku besar, Sasak, Samawa dan Mbojo, meraih predikat provinsi terbaik dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di atas rata-rata nasional selama tiga tahun berturut.

Dengan visi percepatan, program unggulan PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut) dan file project pariwisata yang tak terus menggeliat, meningkatnya posisi IPM (Indeks Prestasi Manusia) di antara daerah lain di Indonesia.

NTB yang semakin berdaya saing di level nasional, maka menjadi wajar jika harapan masyarakat NTB terhadap keberlangsungan kepemimpinan TGB dilanjutkan oleh sosok kandidat yang bergegas, bervisi selaras dan cerdas dalam menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks dan kompetitif.

Dr. Zul dan Dr. Rohmi telah dipilih TGB untuk melanjutkan ikhtiar ini. Keduanya Doktor, masih muda, cerdas dan enerjik. Sama-sama berpengalaman dalam urusan kepemimpinan.

Yang satu mantan DPR RI tiga periode yang pernah menimba pengalaman internasional di sejumlah negara seperti Australia, Swedia, Kanada, Amerika dan lain-lain. Bahasa inggrisnya kelep gati (sangat baik, Red.).

“Yang satunya lagi seorang perempuan cerdas pemimpin kampus alias rektor. Gak salah TGB melepaskan harapan di pundak pasangan ini. Jadi, bersama rekan BAPER, ayo kita gaungkan pasangan Zulrohmi sampai ke pelosok-pelosok. Kita cetak sejarah baru. Perempuan semakin di depan,” orasi Zainul yang diiringi gemuruh tepuk tangan relawan.

Dari pantauan wartawan, pertemuan Akbar yang dihadiri lebih dari 300 relawan Baper Loteng berjilbab hijau yang datang dari hampir seluruh Dusun di Daerah Tatas Tuhu Trasna tersebut tampak semarak.

Acara yang dikemas dengan santai dan interaktif ini diiringi yel-yel penuh semangat menggaungkan nama Zulrohmi dan slogan “coblos jilbab Ijo”, dari pembukaan hingga penutupan acara.

Antusiasme tersebut sekaligus menjukkan pernyataan sikap bersama mereka untuk memenangkan satu-satunya pasangan laki-perempuan ini menuju kursi Gubernur NTB periode 2018-2023.

“Insya Alloh, kami akan berjuang semaksimal mungkin. Sebagai warga Loteng kami siap menangkan Zulrohmi di Loteng. Warga NTB yang lain saya yakin banyak yang akan coblos nomor tiga. Kami yang di Loteng tak mau kalah. Coblos jilbab ijo,” celetuk optismis Erliana, warga asal Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, di penghujung acara.

Me (*)




Doktor Zul Tanam Kurma, Tin dan Zaitun di Taman Qur’an Olat Maras

Ada 100 bibit yang ditanam, terdiri dari 60 bibit kurma yang dibagi dalam tiga jenis yakni Kurma Azwa, Kurma Barhe dan Kurma KL1 dari Thailand. Kemudian bibit Zaitun dan Tin masing-masing 20 bibit

lombokjournal.com —

SUMBAWA BESAR :  Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun Kurma yang berbuah ranum. Diperkirakan itu terjadi tiga tahun ke depan. Selain Kurma, Sumbawa juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat.

Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit Kurma, Tin dan Zaitun di lahan seluas 1 hektar yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras, tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi, atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Qur’an.

Penanaman bibit buah yang banyak disebut dalam Al-Qur’an ini merupakan ide besar Dr. Arif Budi Witarto M.Eng, Direktur Sumbawa Techno Park (STP), yang juga Pakar Rekayasa Protein Dunia dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).

Penanaman bibit tersebut dilakukan secara simbolis oleh Pendiri UTS, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc yang juga Calon Gubernur NTB, didampingi Ketua Yayasan Dea Mas, Ny. Niken Saptarini M.Sc dan Direktur STP, Dr. Arif Budi Witarto, Sabtu (28/04).

Ada 100 bibit yang ditanam, terdiri dari 60 bibit kurma yang dibagi dalam tiga jenis yakni Kurma Azwa, Kurma Barhe dan Kurma KL1 dari Thailand. Kemudian bibit Zaitun dan Tin masing-masing 20 bibit.

Doktor Arif, demikian sapaan akrab Jebolan Departemen Biologi Fakultas Teknik Tokyo University of Agriculture and Technology ini mengatakan, program budidaya tanaman Al-Quran cocok dengan label wisata halal yang tengah dikembangkan NTB.

Dr Zul Tanam Kurma

Selain itu, iklim NTB dinilai sangat cocok untuk mendukung tumbuh kembangnya bibit pohon tersebut. Penanaman tiga bibit tanaman ini ungkap Doktor Arif, sebagai upaya untuk memperkaya khasanah Taman Al-Qur’an yang coba dihadirkan di daerah ini.

Penanaman tiga tanaman yang banyak disebut di dalam kitab suci umat Islam itu dilakukan dengan keyakinan akan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat dan daerah.

Tiga tanaman ini sangat cocok dibudidayakan karena iklim di Sumbawa mendekati iklim di daerah asli asal tanaman tersebut karena sama-sama daerah panas. Diakui Doktor Arif, khusus Kurma, banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, namun tidak berbuah. Ditanamnya Kurma dan Zaitun ini agar bisa berbuah karena pihaknya memiliki teknologi yang bisa membedakan mana kurma jantan dan betina sejak usia tiga bulan.

Dengan teknologi ini juga, Bunga Kurma betina akan direkayasa agar dibuahi Kurma jantan, sehingga diyakini Kurma di Taman Al-Qur’an Olat Maras ini akan tumbuh dan berbuah.

Untuk kurma asli Arab berbuah saat usianya mencapai 5 sampai 10 tahun, tapi Kurma KL1 dari Thailand berbuah pada usia tiga tahun yang terbilang lebih cepat.

Sedangkan buah Tin sudah banyak tumbuh dan berbuah di Indonesia. Sementara Zaitun sama seperti Kurma.

“Ketika saya di Jepang, di sana Zaitun dijadikan tanaman hias di pot-pot pekarangan rumah dan berbuah lebat. Jadi ada teknologi khusus yang kami siapkan sebagaimana yang diterapkan di Jepang,” papar peraih penghargaan Nano Award dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Masyarakat Nanoteknologi Indonesia 2009.

Mengenai pemeliharaan tanaman ini, Dr. Arif mengakui sangat sederhana. Selain tidak perlu dipupuk, hamanya juga tidak terlalu banyak.

Hanya yang diperhatikan di awal penanaman adalah penyiraman agar akarnya tumbuh dan kuat. Di samping itu menjaganya agar tidak dimakan sapi dan hewan ternak lainnya.

Menurut Dr Arif, Kurma berumur sampai 100 tahun dan Zaitun bisa sampai 1000 tahun. Selain untuk edukasi, tiga tanaman (Kurma, Tin dan Zaitun) ini jika ditanam dalam jumlah banyak di NTB memiliki potensi ekonomi yang bagus.

“Terutama Kurma, yang banyak dicari saat Bulan Ramadhan. Buah Tin dan Zaitun juga memiliki potensi bagus, apalagi jika melihat segudang manfaatnya bagi kesehatan. Ini sudah terbukti, daun Zaitun pun bisa kelola menjadi teh, dan ini sudah dipraktekkan mahasiswa kami menjadi sebuah produk,” ujarnya.

Dr. H. Zulkieflimansyah menyatakan, Olat Maras ini menjadi symbol untuk mewujudkan segala sesuatu yang menurut orang mustahil. Di kaki bukit ini UTS dibangun di tengah rasa pesimis dan keraguan berbagai pihak.

Kini di kaki bukit ini juga dibangun Taman Al-Quran yang di dalamnya ditanami Kurma, Tin dan Zaitun. “Kita selalu meretas jalan baru sehingga nanti jika (taman Al-Qur’an) ini sukses dalam 2 tahun saja, saya kira akan ditiru oleh banyak orang di Pulau Sumbawa,” kata Doktor Zul.

Ia membayangkan bukit yang tadinya tandus dan gersang diisi  Kurma, Zaitun dan Tin. Selain dapat meresap air dan menghasilkan buah yang bagus, lokasi tersebut juga dapat menjadi wisata rohani bagi banyak orang sekaligus menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan.

“Kita butuh orang seperti Pak Arif ini yang memberikan inspirasi bagi banyak orang yang menurut orang tidak mungkin, bisa menjadi kenyataan. Ini langkah pertama untuk perjalanan panjang. Sebagaimana yang biasa kami dengungkan, bahwa perjalanan panjang selalu dimulai dari langkah pertama. Dan kita menjadi saksi bahwa langkah pertama itu selalu dimulai dari sini (Olat Maras),” pungkasnya.

Me (*)




Dr Zul Guncang Kota Bima

Masyarakat Kota Bima yang ditemui langsung Dr. Zul di berbagai tempat, tidak mau lagi menyebut Dr. Zul sebagai Calon Gubernur

lombokjournal.com — KOTA BIMA :  Kota Bima kembali heboh dengan kedatangan Calon Gubernur NTB Nomor urut 3, Dr. H Zulkieflimansyah, Kamis (26/04).

Selama dua hari Kamis/Jumat  (26-27/04), Dosen terbang Universitas Harvard, Amerika, yang akrab disapa Dr.Zul ini, mampu mengunjungi  29 Kelurahan, 36 lingkungan, di lima kecamatan se-Kota Bima.

“Ini super dasyat, kami jamin tidak ada satu pun Calon Gubernur lain yang mampu melakukan hal serupa. Bayangkan, titik-titik kunjungan Dr. Zul bahkan merupakan titik terluar Kota Bima. Puncak Lelamase, Kebanta, Nungga, sampai Kelurahan Kolo di ujung utara. Itu semua dilakukan hanya dalam dua hari,” ujar Ketua Relawan Organisasi Pemuda Kreatif (OPK) Kota Bima, Arif Rahman, S. Sos, mengomentari kunjungan Dr Zul

Ketua Relawan Rumah Singgah Kota Bima, Gunawan, S. Sos mengaku terpukau dengan sosok Dr. Zul. Meski jadwal sangat padat, rute berat dan jauh, namun semuanya dijalani penuh semangat dan tak kenal lelah.

Hal itu membuat para relawan Dr. H. Zulkieflimansyah-Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, semakin bersemangat memperjuangkan kemenangan pasangan muda tersebut.

“Kami sebagai relawan menjadi terinspirasi oleh Dr. Zul, yang memaknai Pilkada sebagai ruang mengukuhkan silaturrahmi, serta menemukan sahabat-sahabat baru. Semangat itu juga menular pada masyarakat Kota Bima. Buktinya, di setiap titik pertemuan selalu dipadati ratusan warga,” jelas Gunawan

Sementara itu, Dr. Zul terlihat terus berorasi dan berdialog dengan semangat tinggi di titik yang dikunjunginya. Menurutnya, silaturrahmi tersebut adalah ruang untuk menularkan harapan-harapan bagi generasi muda dan masyarakat Kota Bima.

Dr Zul ingin melihat kondisi dan mendengar langsung aspirasi warga Kota Bima.

“Sehingga, ketika Allah mengamanahkan kepemimpinan NTB pada saya dan Ibu Rohmi. Kami bisa menetapkan dan menjalankan kebijakan yang benar-benar memenuhi harapan-harapan rakyat. Tidak lagi meraba-raba,” terang mantan Ketua Umum BEM Universitas Indonesia ini.

Langsung “Llntik” Dr. Zul  Jadi  Gubernur.

Uniknya, masyarakat Kota Bima yang ditemui langsung oleh Dr. Zul di berbagai tempat, tidak mau lagi menyebut Dr. Zul sebagai Calon Gubernur.

Hal itu, disampaikan setelah mendengar pemaparan visi-misi Calon Gubernur yang berpasangan dengan Dr. Sitti Rohmi Djalilah, kakak Kandung Gubernur NTB, TGB tersebut.

“Pak Dr. Zul, kami tidak mau panggil Bapak sebagai Calon Gubernur. Tapi langsung Bapak Gubernur saja. Karena track record dan kepribadian Bapak, sudah sangat jelas. Hanya Pak Dr. Zul yang pantas melanjutkan ikhtiar Pak TGB,” ujar tokoh Kota Bima, Ustadz dr. H. Irfan Zubaidy, yang disambut tepuk tangan riuh ratusan warga, yang memadati acara silaturrahmi di Kelurahan Nae Kota Bima.

Menurut Ustadz Aman Fusilat, Ketua Relawan Serikat Gemilang, hal itu wajar dilakukan oleh para tokoh dan masyarakat Kota Bima. Karena terpesona dengan sosok Dr. Zul yang cerdas, berjejaring luas, namun tetap bersahaja.

“Kami tidak kaget dengan banyaknya warga yang langsung menyebut Dr. Zul dengan sapaan Gubernur NTB. Karena warga Kota Bima sudah melihat sosok Dr. Zul yang luar biasa. Dr. Zul bahkan sering menghentikan mobil saat melihat warga di pinggir jalan yang sedang beraktivitas. Tanpa membedakan orang dari status sosial.  Semua diperlakukan dengan hormat dan bersahabat,” tandas Aman.

Me (*)




Zul-Rohmi Kedepankan Pembangunan Manusia Berkelanjutan Di Lingkar wisata

Zul-Rohmi menghargai upaya pelestarian kawasan hutan yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal

Di Lombok Utara

lombokjournal.com —

LOMBOK UTARA :  Cawagub NTB No 3 , Dr Hj Sitti Rohmi dalam berbagai kesempatan ketemu dengan konstituennya selalu menekankan bahwa dalam kerangka meminimalisasi dampak laju  kerusakan lingkungan akibat  pembangunan dan aktivitas pembalakan liar,

Zul-Rohmi sudah mempersiapkan blue print penataan lingkungan yang berbasiskan daya dukung lingkungan.

“Ini sebagai bagian kepedulian Zul Rohmi untuk menjaga keseimbangan ekosistem  dengan tetap dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar hutan,” ungkapnya di Lombok Utara, Kamis (26/04).

Kata Rohmi, pengelolaan kawasan hutan melalui program perhutanan sosial di Lombok Utara berdampak positif buat warga desa. Hutan di Lombok Utara , seperti di Rempek harus terus ditingkatkan kualitasnya, agar lebih holistik sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat lingkar hutan dan komunitas adat.

“Zul Rohmi menghargai upaya pelestarian kawasan hutan yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal ,” ungkapnya .

Bagi Rohmi pemulihan kondisi lingkungan di NTB akan menjadi atensi khusus Zul Rohmi untuk menekan/ mengatasi proses degradasi ekosistem kawasan setempat. Hal ini penting agar generasi mendatang dapat menikmati kondisi lingkungan yang baik.

Penguatan Wisata Halal

Di sektor pariwisata sebagai ikon NTB, Zul-Rohmi akan melanjutkan ikhtiar konsep pembangunan pariwisata halal yang sudah dirintis oleh TGB. Pariwisata Halal saat ini sudah menjadi brand image yang kuat bagi wisatawan yang berkunjung di NTB.

“Zul Rohmi akan  melanjutkan konsep wisata halal agar citra dan destinasi  pariwisata di NTB  banyak dikunjungi  wisatawan,” kata Rohmi

Sementara itu lanjut Rohmi agar wisatawan yang berkunjung ke NTB mendapatkan suasana yang baru dan khas, Zul Rohmi akan mendorong peran serta masyarakat untuk membuka destinasi wisata yang baru.

” Zul Rohmi akan men support dan siap bekerjasama bersama rakyat utk memperkenal destinasi wisata tersebut agar lebih dikenal,’ sambungnya.

Untuk menunjang wisata halal, Zul Rohmi juga mendorong agar masyarakat setempat / lokal sebagai pilot pembangunan wisata di daerah tersebut.” Fasilitasi pelatihan pembangunan SDM berkelanjutan dilingkar wisata mutlak dilakukan,” ungkapnya.

Relawan Zul-Rohmi Lingkar Gunung Sasak, Lobar

Di lingkar Gn Sasak

Di tempat lain, Ketua Relawan Zul-Rohmi Lingkar Hutan Gunung Sasak Lombok Barat, Abdul Hafidz mengatakan pihaknya sampai saat ini sudah melakukan kegiatan untuk pemenangan Zul-Rohmi di kawasan hutan lingkar gunung Sasak maupun di sepuluh kecamatan dilombok Barat.

Hal ini agar jejaring pemilih Zul-Rohmi di Lombok Barat makin banyak.

“Relawan Zul Rohmi di Lombok Barat bergerak setiap hari untuk menyakinkan pemilih di lobar , khususnya yang ada didusun-dusun,” ujar Hafidz, Jumat (27/04).

Menurut Hafidz dalam waktu dekat ini Relawan Zul Rohmi akan melakukan kegiatan penancapan Bendera lambang ZulRohmi di tiga puncak Gunung/bukit tertinggi di kabupaten Lombok Barat yang dibarengi dengan Bhakti sosial peduli lingkungan yang bersih.

” Ini wujud komitmen ZulRohmi untuk memelihara lingkungan yang tetap ijo dan asri ,” tegasnya.

Hafidz juga membeberkan bahwa para relawan Zul Rohmi di sepuluh kecamatan saat ini sudah dibekali portabel WiFi yang bisa dipakai secara kolektif untuk sarana komunikasi dan Campaign di medsos buat memenangkan Zul Rohmi.

Me (*)




Zul-Rohmi Kedepankan Pembangunan Manusia Berkelanjutan Di Lingkar wisata

Zul-Rohmi menghargai upaya pelestarian kawasan hutan yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal

Di lingkar Gn sasak, Lobar

Di Lombok Utara

lombokjournal.com —

LOMBOK UTARA :  Cawagub NTB No 3 , Dr Hj Sitti Rohmi dalam berbagai kesempatan ketemu dengan konstituennya selalu menekankan bahwa dalam kerangka meminimalisasi dampak laju  kerusakan lingkungan akibat  pembangunan dan aktivitas pembalakan liar,

Zul-Rohmi sudah mempersiapkan blue print penataan lingkungan yang berbasiskan daya dukung lingkungan.

“Ini sebagai bagian kepedulian Zul Rohmi untuk menjaga keseimbangan ekosistem  dengan tetap dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar hutan,” ungkapnya di Lombok Utara, Kamis (26/04).

Kata Rohmi, pengelolaan kawasan hutan melalui program perhutanan sosial di Lombok Utara berdampak positif buat warga desa. Hutan di Lombok Utara, seperti di Rempek harus terus ditingkatkan kualitasnya agar lebih holistik, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat lingkar hutan dan komunitas adat.

“Zul Rohmi menghargai upaya pelestarian kawasan hutan yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal ,” ungkapnya .

Bagi Rohmi pemulihan kondisi lingkungan di NTB akan menjadi atensi khusus Zul Rohmi untuk menekan/ mengatasi proses degradasi ekosistem kawasan setempat. Hal ini penting agar generasi mendatang dapat menikmati kondisi lingkungan yang baik.

Penguatan Wisata Halal

Di sektor pariwisata sebagai ikon NTB, Zul-Rohmi akan melanjutkan ikhtiar konsep pembangunan pariwisata halal yang sudah dirintis oleh TGB. Pariwisata Halal saat ini sudah menjadi brand image yang kuat bagi wisatawan yang berkunjung di NTB.

“Zul Rohmi akan  melanjutkan konsep wisata halal agar citra dan destinasi  pariwisata di NTB  banyak dikunjungi  wisatawan,” kata Rohmi

Sementara itu lanjut Rohmi agar wisatawan yang berkunjung ke NTB mendapatkan suasana yang baru dan khas, Zul Rohmi akan mendorong peran serta masyarakat untuk membuka destinasi wisata yang baru.

” Zul Rohmi akan men support dan siap bekerjasama bersama rakyat utk memperkenal destinasi wisata tersebut agar lebih dikenal,’ sambungnya.

Untuk menunjang wisata halal, Zul Rohmi juga mendorong agar masyarakat setempat / lokal sebagai pilot pembangunan wisata di daerah tersebut.” Fasilitasi pelatihan pembangunan SDM berkelanjutan dilingkar wisata mutlak dilakukan,” ungkapnya.

Relawan Zul-Rohmi Lingkar Gunung Sasak, Lobar

Di tempat lain, Ketua Relawan Zul-Rohmi Lingkar Hutan Gunung Sasak Lombok Barat, Abdul Hafidz mengatakan pihaknya sampai saat ini sudah melakukan kegiatan untuk pemenangan Zul-Rohmi di kawasan hutan lingkar gunung Sasak maupun di sepuluh kecamatan dilombok Barat.

Hal ini agar jejaring pemilih Zul-Rohmi di Lombok Barat makin banyak.

“Relawan Zul Rohmi di Lombok Barat bergerak setiap hari untuk menyakinkan pemilih di lobar , khususnya yang ada didusun-dusun,” ujar Hafidz, Jumat (27/04).

Menurut Hafidz dalam waktu dekat ini Relawan Zul Rohmi akan melakukan kegiatan penancapan Bendera lambang ZulRohmi di tiga puncak Gunung/bukit tertinggi di kabupaten Lombok Barat yang dibarengi dengan Bhakti sosial peduli lingkungan yang bersih.

” Ini wujud komitmen ZulRohmi untuk memelihara lingkungan yang tetap ijo dan asri ,” tegasnya.

Hafidz juga membeberkan bahwa para relawan Zul Rohmi di sepuluh kecamatan saat ini sudah dibekali portabel WiFi yang bisa dipakai secara kolektif untuk sarana komunikasi dan Campaign di medsos buat memenangkan Zul Rohmi.

Me (*)




BPJS Kesehatan Terapkan Verifikasi Klaim Digital Di Rumah Sakit

Rumah sakit mendapatkan kepastian waktu pembayaran klaim lebih akurat dan lebih cepat

 lombokjournal.com —

JAKARTA :  BPJS Kesehatan menerapkan implementasi verifikasi digital klaim (Vedika) bagi fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL), mulai 1 Mei 2018.

Kemajuan teknologi informasi lebih memudahkan berbagai hal, termasuk dapat dimanfaatkan dalam proses verifikasi klaim tagihan pelayanan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari mengatakan,

salah satu sasaran strategis organisasi adalah mewujudkann layanan Jaminan Kesehatan Nasional yang berkualitas dan berkeadilan. Diukur dengan indikator sasaran strategis organisasi, antara lain tingkat kepuasan fasilitas kesehatan.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempercepat proses verifikasi. Sehingga rumah sakit mendapatkan kepastian waktu pembayaran klaim lebih akurat dan lebih cepat dibandingkan dengan proses klaim konvensional,” ujarnya dalam Konferensi Pers “Optimalkan Kualitas Layanan di Rumah Sakit Lewat Implementasi Vedika”, Jumat (27/04).

Andayani memaparkan, Vedika adalah proses verifikasi terhadap klaim yang diajukan oleh rumah sakit menggunakan aplikasi verifikasi digital yang dilakukan di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten Kota BPJS Kesehatan.

Tujuan dari implementasi Vedika, meningkatkan kepuasan Peserta melalui peningkatan pelayanan di fasilitas kesehatan. Juga meningkatkan kepuasan fasilitas kesehatan terhadap proses administrasi klaim BPJS Kesehatan dan simplifikasi proses klaim pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Selain itu, juga sentralisasi data dan peningkatan akurasi data pelayanan serta digitalisasi proses penjaminan pelayanan di Fasilitas Kesehatan.

Andayani mengungkapkan, pertambahan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang terus meningkat dan membuka peluang besar bagi penduduk untuk memanfaatkan layanan kesehatan Program JKN-KIS.

Peningkatan cakupan kepesertaan yang cukup signifikan yang diiringi dengan keterbukaan akses tentu menyebabkan meningkatnya jumlah klaim yang harus segera di verifikasi.

Keadaan ini menantang BPJS Kesehatan untuk terus mengembangkan cara baru pengelolaan klaim yang lebih efektif dan lebih efisien. “Untuk itu kami melucurkan Program Vedika, yang saat ini sudah diimplementasikan di 2.306 rumah sakit di seluruh Indonesia,” tambah Ani.

Rumah sakit yang berkomitmen mengimplementasikan Vedika terus mengalami pertambahan fasilitas kesehatan tiap bulannya. Dimulai dari implemenyasi di 216 RS pada bulan Oktober 2017, 583 RS di bulan November 2017, 1.236 di bulan Desember 2017, 1.528 RS di bulan Januari 2018, 1.745 RS di bulan Februari, dan 2.275 RS di bulan Maret 2018. Hingga saat ini bahkan telah 2.306 FKRTL yang melaksanakan dan komitmen Vedika. Artinya sebanyak 99.7 persen FKRTL provider BPJS Kesehatan telah implementasi Vedika.

BPJS Kesehatan mengapresiasi komitmen rumah sakit yang sudah menyambut baik kehadiran Vedika. Targetnya dalam waktu dekat seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan  telah mengimplementasikan Vedika,

“Sehingga tidak adalagi aplikasi lokal untuk eligibilitas peserta di rumah sakit, karena semua rumah sakit sudah menggunakan aplikasi V-claim online secara terpusat,” jelas Andayani.

Sejalan dengan implementasi Vedika, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan Rumah Sakit, berkomitmen mengoptimalkan fungsi pemberian informasi dan penanganan pengaduan secara terintegrasi.

Hal itu dilaksanakan dengan unit pengaduan rumah sakit melalui penempatan petugas untuk pelayanan informasi dan penanganan pengaduan (PIPP) secara on site maupun mobile. Dengan dukungan aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP) yang terkoneksi secara online realtime.

Dengan demikian permintaan informasi dan pengaduan dapat direspon bersama oleh rumah sakit dan BPJS Kesehatan secara cepat, tepat dan terdokumentasi dengan baik.

Sampai dengan 20 April 2018, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 196.272.696 jiwa atau lebih dari 75 persendari total penduduk Indonesia.

BPJS Kesehatan sudah bekerjasama dengan 22.006 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.380 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) serta 2.631 Fasilitas Kesehatan Penunjang (Apotik dan Optik).

Di tahun 2017 indeks kepuasan fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani pasien JKN-KIS secara total mencapai 75,7 persen.

Khusus di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) indeks kepuasan mencapai 75,9 persen, dan faskes rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) sebesar 75,2 persen.  Angka-angka tersebut termasuk dalam kategori tinggi, dan sesuai angka yang ditetapkan pemerintah.

Rr

 

(Sumber: BPJS Kesehatan)

 




TGB Bicara Tentang Kepemimpinan Ideal

Kepemimpinan memiliki fungsi yang sangat penting bila mampu menghadirkan satu keteladanan yang baik

lombokjournal.com —,

JAKARTA : Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) diundang Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI di Balai Samudera, Kelapa Gading Jakarta, Kamis (26/4), untuk berbagai gagasan dan pengalaman terkait konsep kepemimpinan

Keberhasilan TGB memimpin NTB menjadi daerah yang maju dan mampu bersaing dengan daerah lain, mampu menata pengelolaan pemerintahan yang baik, membuat Kementerian Dalam Negeri menobatkan sebagai Kepala Daerah terbaik se-Indonesia, beberapa waktu lalu.

Selama memimpin NTB, Gubernur Alumni Al-Azhar itu memiliki pengalaman dan gagasan yang utuh tentang kepemimpinan.

Di kampus di kawasan Kelapa Gading Jakarta itu, TGB menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Kepemimpinan Nasional yang Berakhlak dan Unggul Guna Mendukung Daya Saing Bangsa”.

Di hadapan ratusan wisudawan yang hadir, TGB menyampaikan kalau  ingin membangun peradaban bangsa ke arah yang lebih baik, maka yang diperlukan adalah Sumber Daya Alam serta Sumbar Daya Manusia yang mumpuni.

Namun dari dua hal itu, terdapat satu faktor penting untuk memajukan suatu peradaban, yaitu kepemimpinan yang efektif.

“Kepemimpinan yang efektif tidak kalah pentingnya dalam menentukan maju mundurnya suatu peradaban,” tegas Gubernur.

TGB menegaskan kepemimpinan memiliki fungsi yang sangat penting apabila kepemimpinan itu mampu menghadirkan satu keteladanan yang baik.

Dalam konsep Islam, kepemimpinan harus memiliki tiga muatan, pertama muatan humanisasi yaitu kepemimpinan yang mampu menghadirkan dan senantiasa mentradisikan kebaikan. Kedua, kepemimpinan yang liberatif, yaitu kepemimpinan yang berusaha bersama-sama bekerja untuk menghilangkan hal-hal yang bersifat destruktif untuk kemanusiaan.

Misalnya melawan bebaskan manusia dari penjajahan. “Dari awal kita setting bangsa ini untuk ikut bekerja membebaskan manusia dari hal-hal dekstruktif, seperti penjajah, ketimpangan, kezaliman atau apapun yang merusak nilai kemanusiaan,” Jelas TGB.

Kemudian ketiga lanjut Gubernur, semua hal-hal yang kita lakukan, termasuk dalam aspek kepemimpinan bukan kontrak yang sekadar tanda tangan atau sumpah jabatan di depan manusia, tapi tali kontrak kita juga kepada Allah SWT.

“Apabila kualitas kepemimpinan dapat kita bangun sama-sama, maka saya yakin ke depan bangsa kita akan mampu lewati tantangan apapun,” optmis TGB.

TGB menegaskan, pembicaraan kepemimpinan memiliki tempat yang penting dalam suatu peradaban. Salah satu sumber kearifan kita dalam berbangsa ialah beragama.

Sebagai muslim ketika buka Al-Qur’an, salah satu sentrum perhatian yang dibahas panjang lebar dalam Alquran ialah manusia dalam dimensi kepemimpinan.

Ada ayat yang sangat terkenal yakni Ayatul Khilafah, ketika Allah sampaikan seluruh makhluknya tetapkan manusia sebagai khalifah atau pemimpin dalam kehidupan dunia, dia diberikan tugas oleh Allah untuk mengganti Allah dalam dunia ini bagaimana memajukan, memakmurkan dengan nilai-nilai mulia, yaitu dirangkum dalam Asmaul Husna.

“Maka kepemimpinan seseorang dalam kehidupan ini tergantung sejauh mana dia mampu mengaplikasikan kemuliaan-kemuliaan yang ada di Asmaul Husna,” ungkap TGB seraya menyontohkan sifat Ar-rahman dan Ar-rahiim,  yang memberikan pesan bahwa kepemimpinan harus penuh dengan nilai-kasih sayang.

AYA/HMS




Dewan Nilai Program Visi Misi NASA Tak Tercapai

Dari total 94 indikator kinerja hanya tercapai sekitar 53 indikator, sementara 41 indikator tidak bisa tercapai

LOMBOKUTARA.lombokjournal.com — Ketua Pansus Belanja dan Kebijakan Daerah DPRD KLU, Abdul Gani, menilai program visi misi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, yang tertuang dalam RPJMD hingga tahun ke dua tidak tercapai.

Menurutnya, banyak OPD yang realisasinya di bawah 90 persen, kalaupun ada yang diatas 90 persen, cendrung pada realisasi belanja tidak langsung. Sementara belanja langsung yang berdampak pada kesejahtraan dan penurunan angka kemiskinan tidak terealisasi, seperti Bansos WUB dan RTLH.

“Kesimpulannya Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati tidak tercapai, banyak yang tidak memenuhi target,” Katanya, dalam laporan Pansus LKPJ Bupati tahun anggaran 2017 Bidang Belanja dan Kebijakan Daerah, di ruang sidang DPRD KLU, Kamis (26/4).

Dari total 94 indikator kinerja, lanjut Gani, hanya tercapai sekitar 53 indikator. Sementara 41 indikator tidak bisa tercapai. Kondisi ini diyakini berdampak pada capaian layanan dan kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktut.

“Misalnya cakupan layanan PDAM yang ditarget sebesar 56 persen, hanya terealisasi 43,38 persen, target penurunan angka kemiskinan sebesar 29,13 persen, hanya pada posisi 32 ,06 persen, realiasai 3000 WUB dan satu dokter satu desa, secara real di lapangan semuanya tidak tercapai,” katanya.

Sementara, ketersesiaan pelebaran jalan nasional sebesar 30 persen, lama tinggal wisatawan mancanegara, produksi padi (GKG), produksi kacang tanah, produk pertanian untuk pariwisata, dan perikanan tangkap masuk dalam indikator yang tidak tercapai pada 2017.

“Termasuk juga angka putus sekolah SD dan SMP sederajat, serta kasus kematian ibu dan bayi,” tutupnya.

DNU